Sifat Keperiodikan Unsur – Materi Kimia Kelas 10

Halo Sobat Zenius! Elo yang lagi duduk di kelas 10 pasti lagi bingung, ya, soal materi sifat keperiodikan unsur? Nggak perlu khawatir lagi. Pasalnya, dalam artikel ini gue akan mengajak elo semua buat membahas secara lengkap satu per satu!

sistem keperiodikan unsur
Ilustrasi tabel sistem periodik unsur

Elo pasti udah nggak asing, kan, sama tabel di atas? Bahkan, mungkin beberapa dari Sobat Zenius udah hafal? 

Nah, di artikel ini kita bakal bahas sifat keperiodikan unsur, di mana ternyata sifat itu berhubungan erat dengan letak penempatan unsur tabel periodik di atas, lho.

Jadi, sebenarnya para ilmuwan nggak sembarangan menempatkan posisi setiap unsur periodik pada tabel tersebut. 

Sifat yang akan dibahas dalam artikel ini adalah jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, elektronegativitas, unsur logam dan non logam, keasaman, kereaktifan, serta titik leleh dan titik didih. 

Biar Sobat Zenius lebih paham dan kenal sama sifat keperiodikan unsur, yuk, kepoin artikel ini sampai habis!

Jari jari Atom

sifat keperiodikan unsur
Ilustrasi atom (Dok Pixabay.com)

Sama halnya dengan jari-jari lingkaran yang selama ini kita pelajari dalam matematika, sifat periodik unsur yang satu ini merupakan jarak antara inti atom ke bagian terluar atom, atau kulit terluarnya.

Jari-jari atom memiliki kecenderungan sebagai berikut:

  • Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar dikarenakan semakin kebawah jumlah kulit atom akan semakin banyak. 
  • Dalam satu periode dari kiri ke kanan jari-jari atom semakin kecil, atau dapat dikatakan semakin ke kanan, akan semakin kecil dikarenakan muatan inti atom semakin banyak namun jumlah kulit tetap. 
  • Jari-jari ion positif (+) atau biasa kita sebut kation lebih kecil daripada atom netralnya.
  • Berkebalikan dengan kation, jari-jari ion negatif (-) atau anion lebih besar daripada atom netralnya.  

Sebelum masuk ke sifat periodik unsur selanjutnya, elo wajib download aplikasi Zenius dulu, nih!

Mengapa begitu? Pasalnya, lewat aplikasi elo bisa mengakses beragam video materi pembelajaran beserta fitur belajar lainnya seperti ZenCore, ZenBot, hingga simulasi ujian try out.

Menarik, kan? Yuk, download dari sekarang! Gratis!

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapan elo sekarang juga!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Energi Ionisasi (Potensial Ionisasi)

Energi ionisasi adalah energi minimal atau energi yg diperlukan untuk melepaskan satu elektron pada atom netral dalam wujud gas. Sama halnya dengan jari-jari atom, sifat keperiodikan unsur yang satu ini juga memiliki kecenderungan sebagai berikut:

  • Dalam satu golongan dari atas ke bawah, energi ionisasi suatu unsur semakin kecil dikarenakan jari-jari atom bertambah besar, sehingga daya tarik inti terhadap elektron terluar semakin lemah dan energi ionisasi berkurang. 
  • Dalam satu periode, energi ionisasi unsur bertambah dari kiri ke kanan karena jari-jari atom semakin kecil, sehingga daya tarik inti terhadap atom terluar semakin kuat dan energi ionisasi bertambah.

Namun, kecenderungan tersebut tidak berlaku pada unsur periode 3 seperti Mg (Magnesium), Al (Aluminium), P (Fosfor), dan S (Sulfur atau Belerang). 

Afinitas Elektron 

Afinitas Elektron adalah energi yang dilepaskan sebuah atom untuk menarik sebuah elektron. Sama halnya dengan sifat-sifat periodik unsur di atas, afinitas elektron juga memiliki kecenderungan sebagai berikut:

  • Dalam suatu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin kecil, dikarenakan daya tarik inti terhadap elektron yang dilengkapi berkurang sehingga afinitas berkurang. 
  • Dalam suatu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar, dikarenakan daya tarik inti terhadap elektron yang ditangkap bertambah sehingga afinitas bertambah.   

Elektronegativitas

Elektronegativitas atau sering disebut keelektronegatifan merupakan kecenderungan atau ukuran kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dan dalam membentuk ikatan ikatan, semakin besar keelektronegatifan maka suatu atom akan memiliki kecenderungan lebih tinggi dalam menarik elektron daripada atom yang lain. 

  • Dalam satu golongan, dari atas ke bawah maka keelektronegatifannya cenderung semakin berkurang. 
  • Dalam suatu periode, dari kiri ke kanan maka keelektronegatifannya cenderung semakin bertambah. 

Sifat Logam dan Non Logam

sistem keperiodikan unsur
Ilustrasi logam (Dok PxHere.com)

Sifat kelogaman suatu unsur tergantung pada besarnya energi ionisasi, dan afinitas elektron. Berdasarkan sifatnya, dalam sifat keperiodikan unsur, unsur atau atom dapat dibagi menjadi 3, yaitu unsur logam dan non logam serta metalloid. 

Lalu, apa saja sifat sifat dari unsur non logam, logam, dan metaloid? Simak tabelnya di bawah ini:

sifat sifat dari unsur non logam, logam, dan metaloid
sifat sifat dari unsur non logam, logam, dan metaloid

Kecenderungan sifat logam pada atom sebagai berikut

  • Dalam satu golongan, dari atas ke bawah energi ionisasi semakin berkurang, sehingga semakin mudah melepas elektron dan sifat logam bertambah. Sedangkan untuk afinitas elektron dari atas ke bawah juga semakin berkurang sehingga semakin sulit untuk menangkap elektron maka sifat non logam berkurang. 
  • Dalam satu periode, dari kiri ke kanan energi ionisasi semakin bertambah, sehingga semakin sulit melepas elektron dan sifat logam berkurang. Sedangkan untuk afinitas elektron dari atas ke bawah juga semakin bertambah sehingga semakin mudah untuk menangkap elektron maka sifat non logam bertambah. 

Keasaman dalam Sifat Keperiodikan Unsur

Merupakan sifat asam dan basa yang dimiliki suatu unsur periodik, di mana sifat asam berkaitan dengan unsur non logam, dan sifat basa berkaitan dengan unsur logam. Sifat asam dan basa suatu unsur memiliki kecenderungan sebagai berikut:

  • Dalam suatu golongan unsur dari atas ke bawah, pada logam, akan sifat basa akan semakin meningkat, dan pada non logam, sifat asam akan semakin menurun.  
  • Dalam suatu periode dari kiri ke kanan, pada logam, sifat basa akan semakin menurun, dan pada non logam, sifat asam akan semakin meningkat.

Kereaktifan

Kereaktifan suatu unsur dipengaruhi oleh kemudahan unsur tersebut berikatan dengan unsur lain dan membentuk senyawa. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melepas atau menerima elektron, tergantung dengan kecenderungan dalam kemudahan dan kesulitan unsur tersebut menarik dan melepas elektron. 

Untuk unsur yang bersifat logam, dalam suatu periode dari kiri ke kanan akan semakin kurang reaktif namun dalam suatu golongan dari atas ke bawah akan semakin reaktif. 

Sedangkan untuk unsur bersifat non logam, dalam suatu periode dari kiri ke kanan akan semakin reaktif, namun dalam suatu golongan dari atas ke bawah akan semakin kurang reaktif. 

Titik Leleh dan Titik Didih dalam Sifat Periodik Unsur

Titik leleh dan titik didih untuk unsur logam, ditentukan dari ikatan logam, sedangkan untuk unsur non logam ditentukan oleh gaya Van Der Waals, dan memiliki kecenderungan sebagai berikut

  • Dalam suatu golongan, dari atas ke bawah, memiliki 2 jenis kecenderungan, dimana unsur dari golongan IA – IVA memiliki titik leleh dan didih yang semakin rendah, dan unsur dari golongan VA-VIIIA memiliki titik leleh dan didih yang semakin tinggi. 
  • Dalam suatu periode, dari kiri ke kanan, juga memiliki 2 jenis kecenderungan, dimana titik leleh dan titik didih semakin tinggi sampai dengan golongan IVA, dan kemudian turun drastis, menjadi titik leleh dan titik didih semakin rendah sampai dengan golongan VIIIA. 

Kurang lebih itu, guys, sifat keperiodikan unsur yang wajib elo ketahui.

Semoga artikel ini dapat membantu kalian, ya, dalam mempelajari sifat sifat sistem periodik unsur.

Kalau Sobat Zenius mau liat materi mengenai sifat periodik unsur yang berupa video singkat serta latihan soalnya dan dijelasin oleh tutor Zenius langsung secara lengkap, elo bisa langsung klik gambar di bawah ini, ya. Selamat belajar!

Sifat Periodik Unsur - Materi Kimia Kelas 10 18

Selain itu, buat Sobat Zenius yang mau belajar lewat contoh soal dan pembahasan dari mata pelajaran lainnya, elo bisa langsung berlangganan paket Aktiva Sekolah Zenius.

Selain contoh soal dan pembahasan, elo juga bakal mendapatkan benefit lainnya seperti ikut try out ujian sekolah hingga mengikuti sesi live class per minggu.

Tunggu apa lagi? Yuk berlangganan dari sekarang!

Langganan Zenius

Baca Juga Artikel Kimia Lainnya

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Belajar Strategis Menghadapi UTBK Kimia

Persiapan UNBK SMA Kimia 2020

Originally published: January 8, 2021
Updated by: Maulana Adieb

Sistem Periodik Unsur – Materi Kimia Kelas 10

Setelah kenalan sama yang namanya “Tabel Periodik”, pernah gak sih penasaran kenapa susunannya kayak gitu? Kenapa gak sesuai alfabet aja biar gampang dihafal? Nah, pada artikel ini gue akan membahas materi sistem periodik unsur dan alasan di balik penyusunannya yang kita pakai hingga sekarang termasuk penemu hingga sejarah perkembangan susunan berkala unsur-unsur kimia tersebut. 

Pada artikel Sifat Periodik Unsur, elo udah mengetahui kalo dasar pengelompokan sistem periodik unsur itu berdasarkan kenaikan atom dan kemiripan sifat yang dimiliki oleh setiap unsur. Tapi, meskipun terdengar simple, ternyata prosesnya gak semudah itu, diperlukan waktu yang cukup lama untuk menemukan dan menyusun tabel unsur periodik sampai ke bentuk yang sekarang. 

Nah, sebelum elo memahami lebih jauh mengenai pengelompokan sistem periodik unsur, berikut ini adalah jenis-jenis pengelompokan unsur-unsur kimia berdasarkan beberapa ilmuwan yang menjadi cikal bakal tabel unsur periodik modern. 

Jenis Pengelompokan Sistem Periodik Unsur 

Perjalanan unsur-unsur periodik hingga akhirnya dikelompokkan seperti sekarang bisa dibilang cukup panjang.  Lebih dari 200 tahun lebih unsur-unsur kimia di dunia diteliti dan dimasukkan ke dalam berbagai kategori oleh banyak ahli kimia dan profesor kimia di zaman itu. Perjalanan panjang ini membuktikan bahwa penciptaan tabel unsur periodik tidak terlepas dari dedikasi dan profesionalisme para ahli kimia. 

Jika penemuan sebelumnya dirasa belum sempurna maka ahli kimia di zaman selanjutnya lah yang meneruskan dan menyempurnakan penemuan tersebut.  Berikut ini adalah daftar ahli kimia yang ikut berperan dalam proses pengelompokan sistem periodik unsur:

Pengelompokkan Unsur menurut Antoine Lavoisier

Aristokrat dan ahli kimia Prancis Antoine Laurent Lavoisier adalah tokoh yang sangat penting dalam sejarah kimia, yang temuannya setara dengan dampak penemuan Isaac Newton pada bidang fisika. 

Buku Lavoisier yang paling terkenal, Traité élémentaire de chimie, diterbitkan pada tahun 1789 oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis yang elite, dapat dianggap sebagai buku teks kimia modern pertama dan berisi teori tentang sifat unsur-unsur di alam.  Melalui bukunya ini Lavoisier menjadi pembuka jalan atas penemuan-penemuan unsur-unsur kimia dan cikal bakal tabel unsur periodik. Ia juga berhasil mempublikasikan daftar 33 unsur, di mana semua unsur dikelompokkan berdasarkan sifat logam, non-logam, gas, dan tanah.

Pengelompokan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner

Setelah Lavoisier, pada tahun 1829 seorang ahli kimia Jerman bernama Johann Dobereiner (1780–1849), berdasarkan apa sistem periodik Dobereiner? Ia menempatkan unsur-unsur kimia dalam tiga kelompok yang disebut triad. 

Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur di mana dalam satu triade yang disusun berdasarkan massa atomnya, unsur kedua setiap trade merupakan massa rata-rata dari unsur pertama dan ketiga.  Salah satu triad tersebut adalah lithium, natrium, dan kalium. Sistem Triade ini didasarkan pada sifat fisik dan kimia suatu unsur.  Dobereiner menemukan bahwa massa atom dari ketiga elemen ini, serta triad lainnya, membentuk sebuah pola. Hukum Dobereiner kemudian dikenal dengan Hukum Triade atau Hukum Triad.

Pengelompokan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner
Pengelompokan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner

Pengelompokan Unsur Menurut John Newlands

John Newlands adalah seorang kimiawan asal Inggris. Ia mengelompokkan unsur-unsur periodik kimia berdasarkan kenaikan massa atom. Newlands menyimpulkan bahwa sifat kimia dan fisika suatu unsur akan berulang setiap interval kedelapan. Contohnya adalah unsur kedelapan akan memiliki sifat yang mirip dengan unsur pertama, sedangkan unsur kesembilan akan memiliki sifat yang mirip dengan unsur kedua, dan seterusnya.  Newlands menyebut peraturan ini dengan istilah Hukum Oktaf karena menyerupai periodisitas oktaf musik. 

Tabel pengelompokan unsur-unsur periodik menurut Newlands adalah sebagai berikut:

Pengelompokan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner
Pengelompokan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner

Mau materi dan video pembelajaran tentang Kimia yang lebih lengkap? Download Zenius di gadget elo ya, biar belajar makin seru. Klik tombol download di bawah ini, ya!

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Fokus UTBK untuk kejar kampus impian? Persiapin diri elo lewat pembahasan video materi, ribuan contoh soal, dan kumpulan try out di Zenius!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Pengelompokan Unsur Menurut Dmitri Mendeleev

Setelah Newlands, tabel unsur periodik disempurnakan oleh Dmitri Mendeleev. Ia adalah seorang ahli kimia asal Rusia. Mendeleev mengembangkan klasifikasi periodik unsur kimia dan menempatkan unsur-unsur yang memiliki kemiripan sifat secara vertikal dan kemudian disebut golongan, dan menempatkan unsur-unsur yang disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya secara horizontal yang kemudian disebut periode.  

Sistem ini menyatakan ketika semua unsur kimia yang diketahui disusun menurut kenaikan berat atom, tabel yang dihasilkan menunjukkan pola berulang, atau periodisitas, sifat-sifat dalam kelompok unsur.  Dalam versi tabel unsur periodik tahun 1871 yang diciptakan, ia meninggalkan celah di tempat-tempat di mana ia percaya unsur-unsur yang belum ditemukan saat itu akan menemukan tempat dalam tabel periodik kimia.  Dia bahkan meramalkan kemungkinan sifat dari tiga elemen potensial. 

Bukti selanjutnya dari banyak ramalannya dalam masa hidupnya membawa ketenaran Mendeleev sebagai pendiri hukum periodik unsur kimia. Tabel Pengelompokkan unsur-unsur periodik menurut Mendeleev adalah sebagai berikut:

sistem periodik unsur mendeleev
Tabel pengelompokkan unsur menurut Mendeleev

Pengelompokkan Unsur Menurut Henry Moseley

Setelah ditemukan adanya struktur atom yaitu partikel penyusun atom yang terdiri dari Proton, Elektron, dan Neutron, di mana elektron mengitari neutron dan proton yang berada di inti atom. Dikenal sebagai hukum Moseley, penemuan mendasar tentang nomor atom ini merupakan tonggak sejarah dalam memajukan pengetahuan tentang atom.  

Pada tahun 1914 Moseley menerbitkan sebuah makalah di mana ia menyimpulkan bahwa nomor atom adalah jumlah muatan positif dalam inti atom. Dia juga menyatakan bahwa ada tiga unsur yang tidak diketahui, dengan nomor atom 43, 61, dan 75, antara aluminium dan emas. Henry Moseley mengemukakan pentingnya nomor atom, dalam penempatan unsur-unsur pada tabel periodik, dan kemudian Moseley memperbaharui tabel unsur periodik milik Mendeleev.  

Tabel periodik menurut Moseley inilah kemudian dikembangkan hingga menjadi tabel unsur periodik yang saat ini kita gunakan dan kita temui di pelajaran kimia, seperti di bawah ini.

sistem periodik unsur
Tabel Periodik Modern

 

Metode Pengelompokan Sistem Periodik Unsur

Setelah disempurnakan oleh Moseley, berdasarkan temuan Mendeleev pengelompokan dalam tabel unsur periodik modern dibagi dalam dua jalur. Yaitu jalur vertikal atau yang disebut sebagai golongan, dan jalur horizontal atau yang disebut periode. 

Periode dalam Tabel Periodik (ke samping):

Dalam sistem periodik unsur, periode menunjukkan nomor kulit atau banyaknya yang terisi oleh elektron, yang berarti nomor periode sama dengan jumlah kulitnya.

  • Periode 1: terdiri dari unsur, contohnya, H dan He.
  • Periode 2: terdiri dari unsur, contohnya, Li, Be, B, C, N, O, F, dan Ne.
  • Periode 3: terdiri dari unsur, contohnya, Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar. 
  • Periode 4: terdiri dari 18 unsur, contohnya, K, Ca, Sc, Ti, V, Ga, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, Zn, Ga, Ge, As, Se, Br, dan Kr. 
  • Periode 5: terdiri dari 18 unsur, contohnya, Rb, Sr, Y, Zr, Nb, Mo, Tc, Ru, Rh, Pd, Ag, Cd, In, Sn, Sb, Te, I dan Xe. 
  • Periode 6: terdiri dari 32 unsur, contohnya, Cs, Ba, Lu, Hf, Ta, W, Re, Os, Ir, Pt, Au, Hg, Tl, Pb, Bi, Po, At, dan Rn.
  • Periode 7: Fr, La, Rf, Db, Sg, Bh, Hs, Mt, Ds, Rg, Cn, Uut, Fl, Uup, Lv, Uus, Uuo dan lain-lain. 

Perlu elo ingat bahwa periode 7 adalah periode yang belum lengkap karena belum semua unsurnya ditemukan. 

Golongan dalam Tabel Periodik (ke bawah):

Dalam sistem periodik unsur, golongan menunjukkan unsur-unsur yang memiliki sifat mirip diletakkan dalam penggolongan. Pada tabel periodik dibagi menjadi dua: yaitu golongan A, dan B, alasannya karena adanya persamaan sifat di antara unsur-unsur tersebut.  Golongan A, disebut sebagai golongan utama karena menunjukkan elemen representatif dalam ilmu kimia. Sedangkan golongan B, disebut sebagai golongan transisi. Berikut beberapa penamaan khusus golongan.

  • Golongan I A, disebut sebagai golongan alkali (kecuali Hidrogen)
  • Golongan II A, disebut sebagai golongan alkali tanah
  • Golongan VII A, disebut sebagai golongan halogen
  • Golongan VIII A, disebut sebagai golongan gas mulia
  • Golongan I B – III B disebut sebagai golongan transisi
macam-macam golongan dalam tabel unsur periodik
macam-macam golongan dalam tabel unsur periodik

Nah, sekarang elo sudah mengetahui bagaimana dasar pengelompokan unsur dalam sistem periodik kan? Kurang lebih begitu penjelasan mengenai sejarah ditemukannya sistem periodik unsur dan pengelompokan dalam unsur periodik kimia.  Kalo elo mau mempelajari materi mengenai sistem periodik unsur ini dalam bentuk video singkat dan dijelaskan oleh tutor Zenius yang kece, elo bisa klik banner di bawah ini.

struktur protein

Gak cuma materi disitu juga ada latihan soalnya juga loh! Oh ya, Sobat Zenius cek yuk paket belajar Zenius Aktiva yang memiliki sejumlah fitur keren untuk nemenin elo belajar. Elo bisa belajar dari video materi premium, ngerjain tryout, tanya jawab sama Zen Tutor di live class dan berbagai fasilitas seru lainnya. Klik banner di bawah ini ya!

Sistem Periodik Unsur - Materi Kimia Kelas 10 9

Originally published: January 13, 2021
Updated by: Sabrina Mulia Rhamadanty & Arieni Mayesha

Sifat-Sifat Unsur Periode Tiga dan Contoh Soalnya

Sobat Zenius, pasti elo udah kenal kan dengan unsur-unsur periode ketiga! Tapi, apa elo udah tau sifat-sifat unsur periode ketiga? Nah, kali ini gue mau membahas sifat kimia unsur periode ketiga, nih. Kita cari tahu sama-sama, yuk!

Unsur-Unsur Periode Ketiga

Seperti yang udah kita pelajari, unsur-unsur periode ketiga artinya adalah unsur-unsur yang memiliki 3 kulit. Ada 8 unsur di sini, berurutan dari kiri ke kanan, yaitu natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), belerang (S), klorin (Cl), dan argon (Ar).

Seluruh unsur periode ketiga bisa ditemukan di alam, tapi dalam bentuk yang berbeda-beda. Natrium (Na) dan magnesium (Mg) ditemukan dalam bentuk senyawa, aluminium (Al), silikon (Si), dan fosfor (P) ditemukan dalam bentuk mineral, klorin (Cl) umumnya ditemukan dalam bentuk molekul diatomik, dan terakhir sulfur (S) dan argon (Ar) yang bisa ditemukan dalam keadaan bebas.

Natrium (Na), magnesium (Mg), serta aluminum (Al) adalah unsur logam. Lalu, silikon (Si) adalah unsur peralihan dari logam ke non logam, atau disebut metaloid. Fosfor (P), belerang (S), serta klorin (Cl) adalah unsur non logam. Dan yang terakhir argon (Ar) adalah gas mulia.

Sifat Unsur Periode Ketiga

Jari-Jari Unsur

Sifat jari-jari unsur periode ketiga
Jari-jari unsur periode ketiga (Arsip Zenius)

Jari-jari unsur adalah jarak dari inti atom hingga elektron terluar. Jari-jari ini dilihat dari kulit atom dan bagaimana tarikan atom yang terjadi di setiap unsur.

Jumlah proton unsur semakin ke kanan, semakin besar. Semakin besar jumlah proton, tarikan inti pun semakin kuat, sehingga jari-jari unsur dari kiri ke kanan semakin berkurang.

Karena tarikan intinya semakin ke kanan semakin kuat, elektron pun juga semakin kuat tertarik ke dalam, sehingga elektron valensi dari unsur-unsur periode ketiga, semakin ke kanan semakin berkurang.

Energi Ionisasi

Elo masih ingat apa itu energi ionisasi? Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron. Prinsipnya, semakin pendek jari-jari, maka elektron akan semakin dekat dengan dengan inti dan semakin susah untuk dilepaskan. Artinya, semakin berkurang jari-jari, semakin besar energi ionisasi yang dibutuhkan.

Nah, kalau dilihat dari sifat nomor 1 tadi, berarti seharusnya semakin ke kanan, berarti semakin meningkat, dong, energi ionisasi setiap unsur. Tapi, uniknya di periode ketiga ini ada dua pasang unsur yang urutan energi ionisasinya terbalik, yaitu antara magnesium (Mg) dengan aluminium (Al) serta fosfor (P) dengan sulfur (S).

Lah, terus jadi gimana urutan energi ionisasinya?

Semakin ke kanan semakin meningkat dengan urutan:

Natrium (Na), aluminium (Al), magnesium (Mg), silikon (Si), sulfur (S), fosfor (P), klorin (Cl), dan argon (Ar)

Elo bertanya-tanya nggak sih kenapa bisa terbalik gitu?

Jadi guys, ternyata elektron yang terletak di kulit terluar magnesium (Mg) itu berpasangan dan sifatnya stabil, lebih sulit untuk dilepas dibandingkan dengan elektron yang terletak di kulit terluar aluminium (Al) yang hanya satu dan lebih lemah, lebih mudah lepas. Ya ampun, ini elektron kok bisa resembling kehidupan kita, ya. Hahaha

Nah, kalau fosfor (P) dan sulfur (S) gimana? Elektron terluar fosfor (P) berjumlah 3, dan kondisi itu disebut setengah penuh. Elektron fosfor (P) ini jauh lebih stabil dan sukar dilepas dibanding elektron sulfur (S) yang jumlahnya ada 4.

Baca Juga: Materi Struktur Atom & Konfigurasi Elektron

Keelektronegatifan

Keelektronegatifan adalah kemampuan unsur untuk menarik elektron. Kemampuan ini dipengaruhi oleh jari-jari unsur.

Semakin pendek jari-jari, tentu elektron akan semakin kuat ditarik ke inti. Nah, tadi di sifat nomor satu kita udah tau kalau semakin ke kanan, jari-jari semakin berkurang. Berarti gimana? Benar, semakin ke kanan, keelektronegatifan akan semakin besar.

Tapi, lagi-lagi, guys, argon (Ar) nggak ikutan di sini. Argon (Ar) si gas mulia udah stabil jadi, dia nggak perlu narik elektron lagi.

Titik Leleh dan Titik Didih

Titik didih unsur-unsur periode tiga
Titik didih unsur-unsur periode tiga (Arsip Zenius)

Ikatan partikel natrium (Na), magnesium (Mg), serta aluminium (Al) adalah ikatan logam. Semakin ke kanan, ikatan logamnya semakin kuat dan titik didihnya semakin tinggi maka, di antara unsur logam periode ketiga, aluminium (Al) lah yang memiliki titik didih paling tinggi.

Ikatan antara partikel pada unsur silikon (Si) adalah ikatan kovalen. Menariknya, silikon (Si) mampu membentuk suatu struktur raksasa. 1 atom silikon mampu mengikat 4 atom silikon lain, dan terus seperti itu. Nah, karena ikatannya solid banget, titik leleh dan titik didihnyalah yang paling besar jika dibandingkan dengan unsur-unsur lain periode ketiga.

Selanjutnya, fosfor (P) dan sulfur (S) ikatannya simetris, titik didihnya jauh turun dari titik didih silikon. Terus, kalau klor (Cl) dan argon (Ar)? Sama, lebih rendah daripada silikon, bahkan lebih rendah daripada fosfor dan sulfat.

Kalau elo mau tau lebih jauh tentang titik didih dan titik leleh unsur-unsur periode ketiga, elo bisa tonton videonya di sini!

Baca Juga: Ikatan Logam: Ciri-Ciri, Sifat, dan Proses Terbentuknya

Sifat Asam dan Basa

Sifat asam basa periode tiga
Sifat asam dan basa unsur periode tiga (Arsip Zenius)

Unsur-unsur periode ketiga bisa membentuk senyawa hidroksida, kecuali argon (Ar). Kenawhy? Lagi-lagi karena dia adalah gas mulia, jadi sukar untuk membentuk senyawa.

Nah, sifat yang lainnya gimana? Natrium yang ketemu HO bersifat basa kuat, Mg(OH)2 bersifat basa lemah, Al(OH)3 bersifat amfoter atau peralihan, lalu dari Si ke kanan, sifatnya udah bukan basa lagi, sifatnya menjadi asam.

Jadi, sifat basa dari Na sampai Cl akan berkurang dan kebalikannya, sifat asam akan bertambah.

Sifat Oksidasi dan Reduksi

Nah, kalau ngomongin sifat oksidator dan reduktor periode ketiga, kita nggak bisa ngajak argon (Ar). Kenapa? Karena argon adalah gas mulia dan konfigurasinya udah stabil, jadi nggak perlu membentuk melepas atau menangkap elektron.

Sekarang coba kita ambil contoh konfigurasi natrium (Na). Konfigurasinya itu 2-8-1 dan jari-jari si natrium cukup panjang dibanding yang lain, otomatis untuk mencapai stabil akan lebih mudah bagi dia untuk melepas elektron, kan? Peristiwa ini disebut oksidasi dan unsur yang berperan di peristiwa ini disebut reduktor

Kondisi ini terbalik dengan klorin (Cl). konfigurasi klorin (Cl) adalah 2-8-7 dan dia jarak jari-jarinya pendek nih karena dia tarikan intinya kuat. Kalau gitu, lebih gampang untuk melepas 7 elektron atau narik 1 elektron? Benar, klorin (Cl) pun menarik elektron. Sebaliknya, peristiwa ini disebut reduksi dan unsur yang berperan di sini disebut oksidator.

Jadi, urutannya gimana? Dari kiri ke kanan sifat reduktor akan semakin berkurang dan sifat oksidator semakin besar, tanpa kita memasukkan argon (Ar).

Baca Juga: Cara Menentukan Bilangan Oksidasi

Contoh Soal Unsur Periode Ketiga & Sifat-Sifatnya

Contoh Soal 1

Kelompok unsur yang terletak pada periode ketiga adalah…

a. H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr

b. Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, Ar

c. Sc, Y, Lu, Lr

d. B, Al, Ga, In, Ti, Nh

Jawaban: b. Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, Ar

Pembahasan:

Periode adalah lajur horizontal di tabel periodik unsur, sedangkan lajur vertikal adalah golongan. Nah, sesuai dengan sistem tabel periodik, unsur-unsur periode 3 adalah natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), sulfur (S), klorin (Cl), dan argon (Ar).

Contoh Soal 2

Unsur-unsur periode ketiga yang bersifat pereduksi paling kuat adalah…

a. Na

b. Mg

c. Cl

d. Ar

Jawaban: a. Na

Pembahasan:

Jika kita melihat urutan unsur periode 3, sifat unsur paling kirilah yang merupakan pereduksi atau reduktor paling kuat. Semakin ke kanan, sifat reduktor itu akan semakin lemah. Maka, jawaban yang paling tepat adalah natrium (Na).

Contoh Soal 3

Unsur periode ketiga yang terdapat bebas di alam adalah…

a. aluminium & silikon

b. magnesium & argon

c. sulfur & argon

d. aluminium & sulfur

Jawaban: c. sulfur & argon

Pembahasan:

Seluruh unsur periode ketiga bisa ditemukan di alam, namun bentuknya berbeda-beda. Yang bisa ditemukan bebas di alam adalah sulfur dan argon, maka jawaban c lah yang paling tepat.

Contoh Soal 4

Unsur periode ketiga yang bersifat amfoter adalah…

a. natrium

b. magnesium

c. fosfor

d. aluminium

Jawaban: d. aluminium

Pembahasan:

Seperti yang tadi kita bahas, dari kiri ke kanan sifat unsur periode ketiga itu dari basa menjadi semakin asam. Lalu, satu-satunya unsur yang bersifat amfoter adalah aluminium. D pun adalah jawaban yang paling tepat.

Sobat Zenius, itu tadi pembahasan mengenai unsur periode ketiga dan sifat-sifatnya. Elo bisa belajar lebih jauh tentang materi ini dengan nonton video-video dari Zenius, lalu kerjakan soal-soalnya, ya!

struktur protein

Sampai jumpa di artikel lainnya!

Sifat Unsur Halogen – Materi Kimia Kelas 12

Halo sobat Zenius! Cung siapa yang di sini masih pusing mengidentifkasi sifat unsur halogen? Senyawa yang satu ini sebenarnya dekat banget lho sama kehidupan kita! Yuk pelajari lebih dalam lagi apa saja sih jenis-jenis, sifat serta kegunaan unsur halogen! Let’s go!

Pengertian Unsur Halogen 

Sebelum ngebahas unsur halogen ada baiknya elo pahami dulu sifat periodik unsur. Sifat periodik unsur adalah sifat-sifat yang mempunyai kecenderungan berubah secara teratur sesuai dengan kenaikan nomor atom. Ketika perubahan ini bergerak dari kiri ke kanan, artinya perubahan bergerak dalam satu periode dan jika dari atas ke bawah dalam satu golongan.

Lalu apa itu unsur halogen? Halogen merupakan unsur yang menempati golongan VII A dalam sistem periodik. Terdiri dari F, Cl, Br, I, dan At. Perlu diingat, hanya At (Astatin) yang bersifat radioaktif. 

Unsur-unsur halogen adalah golongan yang sangat reaktif dalam menerima elektron sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya. Contoh paling sederhananya, kelimpahan unsur-unsur halogen ini bisa elo temukan di laut. 

Nah, ini ada hubungannya sama asal usul kata Halogen yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti pembentuk garam. Buat elo yang penasaran mengapa unsur golongan 7a disebut halogen, jawabannya karena unsur-unsur yang terdapat di halogen dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. 

Unsur halogen memiliki kecenderungan untuk menangkap elektron yang membentuk ion negatif minus satu. Hal ini menyebabkan nilai afinitas elektron dan energi ionisasinya tinggi. 

Jenis-Jenis Unsur Halogen

Oke, sekarang coba kita dalami satu persatu unsur-unsur halogen dalam sistem periodik. Unsur ini terdiri dari F (fluorin), Cl (klorin), Br (bromin), I (iodin). Dan At (astatin). Karakteristik unik yang perlu elo ingat halogen ini merupakan satu-satunya kelompok unsur dari tabel periodik yang memiliki ketiga keadaan materi yaitu padat, cair dan gas. 

Sifat Unsur Halogen - Materi Kimia Kelas 12 17
unsur halogen – arsip zenius

Fluorin 

Unsur fluorin (F) bisa kita temukan pada beberapa mineral di alam. Bahkan fluor yang memiliki senyawa fluorspan (CaF2), klorit, fluorapatit / Ca5(PO4)3F ternyata berada pada lapisan email gigi manusia dan hewan. Pada suhu kamar fluor berbentuk gas.

Klorin

Unsur klorin (Cl) adalah unsur yang banyak elo temukan di garam anorganik NaCl di lautan. Senyawa NaCl, KC, MgCl2, CaCl2 berada dalam air laut dan kerak bumi. Klorin dalam suhu kamar berbentuk gas dengan bau tajam serta warna hijau kekuningan. 

Bromin

Bromin (Br) ini unsur berbentuk ion Br yang terdapat pada senyawa logam bromida di air laut mati dengan kadar 4500 – 5000 ppm. Bromin berbentuk cairan kemerahan pada suhu kamar dan memiliki bau yang kuat. 

Iodium

Iodium (Io) dapat ditemukan pada senyawa Nal03 (Natrium Iodat). Gaya tarik iodium cukup kuat sehingga dalam suhu kamar dapat membentuk padatan.

Astatin

Unsur halogen yang jarang ditemui di alam adalah Astatin (At). Dengan jumlah yang kurang dari 1 ons, astatin merupakan unsur terlangka di alam. Astatin yang berasal dari bahasa Yunani “astatos” memiliki arti tidak stabil. Sifat radioaktfinya yang sangat tinggi membuat unsur ini mudah menguap. Sebagai senyawa yang memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi, pada suhu kamar astatin berbentuk padat. 

Sifat Unsur Halogen

Sifat Fisis

Berdasarkan sifat fisis elo bisa membedah unsur halogen dari titik didih dan titik leleh, kerapatan dan kelarutan. Dari fisiknya unsur halogen adalah golongan yang memiliki berbagai variasi bentuk dengan bau yang selalu menyengat. 

Titik cair dan titik didih halogen bakal meningkat seiring bertambahnya nomor atom. Ini terjadi karena semakin bertambahnya massa molekul relatif maka gaya dispersi antar molekul halogen juga bertambah. Prinsip unsur halogen adalah semakin besar titik leleh dan titik didihnya maka semakin padat bentuknya. Jadi, wujud halogen pada suhu kamar akan bervariasi sesuai dengan titik cair dan titik didihnya.

Sifat Kimia

Berdasarkan sifat kimia elo bisa melihat unsur halogen dari daya pengoksidasinya dan kereaktifan.  Penting buat elo pahami kalau kereaktifan halogen dipengaruhi dari kelektronegatifannya. Semakin besar kelektronegatifan maka semakin reaktif unsurnya sebab elektron semakin mudah ditarik. 

Unsur halogan memiliki daya oksidasi yang kuat. Sifat oksidator halogen dari atas ke bawah akan semakin lemah. Ini yang bikin halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya. 

Fungsi dan Manfaat Unsur Halogen

Memang senyawa halogen ini nggak bisa elo lihat dalam keadaan bebas di alam, apalagi halogen merupakan golongan non-logam yang terkenal beracun. Tapi, seperti kata lagu Sherina “Lihatlah Lebih Dekat”  jika elo melihat lebih cermat ke sekitar lo maka elo bakal takjub menyadari bahwa ternyata kegunaan unsur halogen ini erat banget sama kehidupan kita. 

Misalnya nih, fluorin yang membentuk senyawa CFC sebenarnya digunakan sebagai bahan cairan pendingin untuk kulkas dan AC. Nggak hanya itu, pasta gigi yang bisa mencegah kerusakan gigi serta memutihkan gigi juga ternyata memiliki kandungan fluor. Ini yang bikin gigi yang kekurangan fluor bakal mudah kena karies. 

Inget klorin? Klorinasi hidrokarbon nyatanya merupakan salah satu bahan plastik dan karet sintetis. Klorin juga bisa digunakan sebagai bahan pemutih kertas, disinfektan dan pestisida. Selain itu, klorin sebagai senyawa yang dapat membunuh bakteri berbahaya sering digunakan dalam air di kolam renang.

Nah untuk bromin, ternyata senyawa ini turut berkontribusi dalam pembuatan etil bromida (C2H5Br) dalam campuran bensin yang berfungsi membuat bensin tidak melekat pada piston dan silinder. Kegunaan bromin juga merambah sebagai bahan anti api yang digunakan dalam pengasapan. 

Ada juga iodin yang memiliki peran penting dalam berbagai industri seperti pengobatan, fotografi dan pewarna. Pada umumnya elo bakal sering melihat iodin sebagai bahan obat antiseptik. Kalau elo familiar sama lampu halogen, iodin dan bromin merupakan salah satu unsur yang dipakai. 

Nah sampai di sini dulu pembahasan kita soal unsur halogen, buat elo yang masih penasaran ingin mempelajari materi kimia lainnya elo bisa coba akses video materi Zenius dan ngerjain soal-soalnya dengan klik banner di bawah ini! 

Sifat Unsur Halogen - Materi Kimia Kelas 12 18

Pastikan elo udah log in akun Zenius ya supaya bisa akses fitur-fitur asiknya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya! 

Mengenal Unsur Kimia: Pengertian, Klasifikasi dan Lambang Unsur

Hai, Sobat Zenius! Sebelum membahas topik utama kita, yaitu unsur kimia. Coba deh elo perhatiin benda-benda yang ada di sekitar elo, ada apa aja? Well, mungkin saat ini di sekitar elo ada benda-benda yang sifatnya padat, cair, atau bahkan gas. Tapi, elo tau gak, sih? Sebenarnya benda-benda yang ada di sekitar elo, kayak buku, pensil, kursi, dan lain-lain itu tersusun oleh apa, ya? Hmm.

Para ilmuwan menyebut semua benda yang ada di bumi kita ini tersusun dari materi. Mereka menggolongkan materi ini berdasarkan komposisi dan sifatnya, yaitu ada zat tunggal (murni) dan campuran.  Zat Tunggal (murni) yang ada di alam dibagi menjadi dua jenis, yaitu unsur dan senyawa.

Baca Juga:

Larutan Senyawa Ionik dan Kovalen

Pada artikel ini, gue akan mengajak elo untuk membahas lebih dalam mengenai unsur sebagai salah satu jenis zat tunggal (murni), mulai dari pengertian, klasifikasi, hingga nama dan lambangnya. Nggak sabar, kan? Yuk, langsung kita bahas!

Apa itu Unsur Kimia?

Unsur Kimia
Arsip Zenius

Sobat Zenius, elo tahu nggak sih emas kalau dipotong hingga menjadi bagian terkecil, akan tetap menjadi emas, loh. Sama juga kayak besi, mau diperkecil sampai ukuran terkecil pun akan tetap menjadi besi. Wuih, kok bisa gitu, ya?

Yup, kedua benda tersebut merupakan contoh dari zat murni yang masuk ke dalam jenis unsur. Benda-benda seperti emas dan besi akan akan tetap mempertahankan karakteristik aslinya walaupun diperkecil sampai ukuran terkecil. Hal ini dikarenakan mereka zat murni yang belum tercampur zat-zat lainnya.

Nah, dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana, baik melalui proses kimia maupun proses fisika. 

Bagian terkecil dari suatu unsur yang udah nggak bisa dibagi lagi disebut dengan atom. Jadi, kalau ditanya apa nama bagian terkecil dari unsur besi? Jawabannya adalah atom besi. Dengan catatan, tiap unsur memiliki jenis atom yang berbeda, mulai dari ukuran, massa jenis, hingga sifat kimianya.

Klasifikasi Unsur Kimia

Tabel Periodik
Tabel Periodik (Arsip Zenius)

Apakah elo pernah melihat tabel di atas? Atau bahkan elo udah pernah mempelajari tabel tersebut? Yup, tabel di atas dinamakan tabel periodik. Tabel ini memudahkan gue, elo, dan kita semua untuk mengetahui karakteristik dari segala unsur yang ada di alam semesta.

Saat ini, jumlah jenis unsur yang tersebar di alam semesta  adalah 118 unsur. Mulai dari 1 – 94 unsur utama dapat kita temui di alam. Sedangkan, dari 95 – 118 unsur selanjutnya merupakan unsur buatan. Nah, unsur buatan ini bisa terbentuk karena adanya reaksi nuklir pada unsur alami.

Kalau elo perhatiin dengan baik tabel periodik di atas, elo akan menyadari bahwa unsur-unsur yang memiliki sifat yang hampir sama diletakkan dalam satu kolom dan diberi warna yang sama. Misalnya, warna biru untuk unsur logam, warna kuning terang untuk unsur non-logam, dan warna kuning tua untuk unsur semi-logam (metaloid).

Oke, oke. Pasti elo bingung kan jenis-jenis unsur yang gue sebutin di atas itu apa dan ciri-cirinya seperti apa? Langsung kita bahas aja yuk, satu per satu!

Baca Juga:

Ikatan Kimia dan Jenisnya

Unsur Logam

Pada umumnya, unsur logam memiliki bentuk yang padat (kecuali pada raksa (Hg)), berwarna putih, titik didih dan titik lelehnya tinggi, mengkilap, bersifat konduktor (menghantarkan listrik), penghantar panas (kalor) yang baik, dan dapat diregangkan ataupun ditempa. Beberapa contoh dan kegunaannya, antara lain:

  • Besi (Fe), biasa digunakan dalam pembuatan baja dengan campuran karbon.
  • Tembaga (Cu), biasa digunakan untuk bahan pembuatan listrik, perhiasan, dan uang logam.
  • Emas (Au), biasa digunakan untuk pembuatan perhiasan.
  • Nikel (Ni), biasa digunakan untuk lapisan pelindung karena nikel tahan terhadap air dan udara dalam suhu sedang.
  • Seng (Zn), biasa digunakan sebagai atap rumah.
  • Khrom (Cr), biasa digunakan untuk membuat bumper mobil dan bahan campuran baja untuk alat-alat stainless steel.
  • Platina (Pt), biasa digunakan untuk membuat bagian knalpot mobil atau kontak listrik.

Unsur Non Logam

Wujud dari unsur non logam cukup beragam, yaitu padat, cair, dan gas. Kemudian, unsur non logam juga memiliki sifat yang rapuh (kecuali pada intan) dan non konduktor (kecuali grafit), serta nggak bisa ditempa. Beberapa contoh dan kegunaannya, antara lain:

  • Flour (F), dalam bentuk senyawa biasa digunakan sebagai salah satu bahan campuran pasta gigi. Selain itu bisa digunakan sebagai alat pendingin, seperti kulkas atau AC.
  • Brom (Br), dalam bentuk senyawa biasa digunakan sebagai bahan baku obat penenang saraf.
  • Yodium (I), dalam bentuk senyawa biasa digunakan sebagai bahan baku obat antiseptik dan garam dapur.
  • Oksigen (O), diperlukan seluruh makhluk hidup untuk bernapas.

Unsur Semi-Logam (Metaloid)

Seperti namanya, jenis unsur ini memiliki sifat perpaduan antara unsur logam dan non logam. Beberapa contoh dan kegunaannya, antara lain:

  • Silicon (Si), biasa digunakan sebagai bahan pembuat alat-alat pemotong dan pengamplas
  • Germanium (Ge), dapat digunakan tergantung tingkat suhu yang diberikan. Misalnya pada suhu tinggi digunakan sebagai konduktor. Sedangkan pada suhu rendah digunakan sebagai isolator. Hal ini dikarenakan germanium memiliki sifat semi-konduktor.

Itu tadi penjelasan gue mengenai klasifikasi dari unsur kimia. Sobat Zenius, kalau elo perhatiin, dari tadi setiap gue nyebutin suatu unsur, pasti di sampingnya gue tulis simbol atau lambang unsur tersebut. Emangnya buat apa, sih? Nah, selanjutnya gue akan mengajak kalian untuk membahas kenapa unsur harus diberikan lambang atau simbol.

Baca Juga:

Ikatan Logam: Ciri-Ciri, Sifat dan Proses Terbentuknya

Nama dan Lambang Unsur Kimia

Pada kegiatan sehari-hari, sering banget kita nemuin yang namanya simbol atau lambang, seperti di lalu lintas perjalanan, saat bermain musik, berbagai mata pelajaran di sekolah, dan nggak terkecuali pada unsur kimia.

Emangnya kenapa unsur kimia harus diberi lambang? 

Singkatnya, yaitu untuk menunjukkan perbedaan antara unsur kimia yang satu dengan yang lainnya dan mempermudah kita untuk menyebut nama unsur tersebut. Hal ini sudah dilakukan oleh para ilmuwan sejak abad ke-9 (pertama kali unsur kimia ditemukan) dan terus berkembang secara bertahap sampai abad ke-20. Udah lama banget, ya?

Berikut gue tampilkan beberapa contoh unsur beserta lambangnya. Lebih lengkapnya, elo bisa lihat di tabel periodik, ya!

Contoh Nama dan Lambang Unsur
Contoh Nama dan Lambang Unsur (Arsip Zenius)

Lambang unsur didapatkan dari nama unsur itu sendiri. Biasanya, unsur diberi nama dengan menggunakan Bahasa Latin. Tapi, ada juga unsur yang diberi nama berdasarkan nama penemunya atau tempat ditemukannya.

Saat ini, penamaan lambang unsur yang digunakan secara internasional adalah lambang unsur yang diusulkan oleh Jöns Jacob Berzelius. Menurutnya, cara pemberian lambang unsur memiliki ketentuan tertentu, antara lain:

  • Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari nama latinnya.
  • Huruf awal ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar.
  • Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, diberikan satu huruf kecil dari nama unsur tersebut.

Contohnya, yaitu Karbon (nama latinnya Carbon), dilambangkan dengan (C), Kalsium (nama latinnya Calcium) dilambangkan dengan (Ca).

Baca Juga

Sistem Periodik Unsur

Contoh Soal

Contoh Soal 1

Berikut ini pernyataan yang benar mengenai unsur adalah….

A. Partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi

B. Zat tunggal yang terdiri dari atom-atom sejenis

C. Zat yang terdiri dari atom-atom yang tidak sejenis

D. Zat tunggal yang terdiri dari atom-atom dengan perbandingan yang tetap

E. Tidak ada jawaban yang benar

Pembahasan:

Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi secara fisika dan kimia dan terdiri dari atom-atom yang sejenis.

Jawaban: B. Zat tunggal yang terdiri dari atom-atom sejenis

Contoh Soal 2

Ciri-ciri unsur logam adalah….

A. titik leleh tinggi

B. mengkilap

C. tidak dapat ditempa

D. a dan b benar

E. a dan c benar

Pembahasan:

Ciri-ciri logam yaitu padat, titik leleh tinggi, mengkilap, konduktor, dapat ditempa.

Jawaban: D. a dan b benar

Penutup

Oke, Sobat Zenius! Itu tadi pembahasan gue tentang unsur kimia. Setelah ini, gue berharap elo akan lebih jago kalau ditanya mengenai unsur kimia beserta lambang dan sifatnya.

Kalau elo ada pertanyaan, jangan segan untuk tulis di kolom komentar, ya! Elo juga bisa belajar materi ini melalui video pembelajaran, loh. Klik banner di bawah ini untuk bisa nonton video-video dan akses kumpulan soalnya, ya!

Mengenal Unsur Kimia: Pengertian, Klasifikasi dan Lambang Unsur - Materi Kimia Kelas 10 26

Selain itu, Sobat Zenius juga bisa, lho, belajar mata pelajaran lainnya melalui video pembelajaran lewat paket belajar Aktiva Sekolah dari Zenius. Dengan paket belajar ini, elo berkesempatan ikut try out sekolah, sesi live class, serta mendapat akses rekaman dari live class tadi. Klik banner ini untuk informasi lebih lanjut, ya!

Mengenal Unsur Kimia: Pengertian, Klasifikasi dan Lambang Unsur - Materi Kimia Kelas 10 27

Penulis: Atha Hira Dewisman

Pengertian, Unsur, Ciri, Contoh Kalimat

Halo, Sobat Zenius!

Apakah hari ini elo udah cerita panjang lebar ke teman, pacar, atau keluarga elo? Cerita yang kita sampaikan secara lisan maupun melalui chat merupakan tentu tersusun dari berbagai kalimat. Kalau kalimat-kalimat kita benar, pasti cerita akan mudah dipahami sama orang lain.

Nah, bagaimana cara elo menyusun kalimat, Sobat Zenius?

Apakah unsur-unsurnya udah benar? Lalu, bagaimana contoh kalimat yang benar? Nah, kali ini kita akan membahas tentang kalimat. Mulai dari pengertian, unsur, ciri-ciri, dan contoh kalimat! Yuk, simak!

Pengertian Kalimat

Sobat Zenius, menurut elo, apa yang dimaksud dengan kalimat? Sekumpulan kata? Hmm… nggak salah, tapi kita coba lihat pendapat dari para ahli, ya.

Menurut pakar sastra Indonesia Harimurti Kridalaksana, kalimat sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya.

Kemudian M. Ramlan, pakar tata Bahasa Indonesia dari FIB UGM, mengatakan bahwa kalimat adalah suatu gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik.

Pengertian dan contoh kalimat
Pengertian kalimat (Arsip Zenius)

Jadi, kalau kita simpulkan kalimat bukan hanya terdiri dari sekumpulan kata. Kata atau klausa dalam kalimat harus tersusun, bukan acak. Susunan kata atau klausa ini juga bisa dilengkapi dengan kata hubung atau konjungsi.

Kalimat sangat berperan penting dalam hal komunikasi karena kalimat berfungsi untuk menyampaikan sebuah informasi dan menggambarkan perasaan seseorang.

Baca juga :

Pengertian Kalimat Efektif Beserta Ciri-Ciri dan Contohnya

Ciri-Ciri Kalimat

Oke, kita udah tahu pengertian kalimat. Selanjutnya, susunan kata seperti apa sih yang dianggap kalimat?Nah, susunan kata yang dianggap kalimat memenuhi beberapa ciri di bawah ini.

  • Kalimat memiliki satuan ide dan makna yang utuh.
  • Kalimat setidaknya terdiri atas subjek dan predikat.
  • Secara tertulis, kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda baca seperti titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!).
  • Sebuah kalimat yang memiliki lebih dari satu klausa menggunakan kata hubung.
  • Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau atau lebih, kalimat-kalimat tersebut disusun ke dalam satuan makna pikiran yang saling berkaitan.
  • Menggunakan urutan yang logis di setiap kata maupun kelompok kata. Urutan tersebut mendukung fungsi (SPOK) dan disusun ke dalam satuan sesuai dengan fungsinya.

Unsur-Unsur Kalimat

Unsur-unsur kalimat
Unsur-unsur kalimat

Seperti yang gue bilang di awal, kata-kata dalam kalimat itu nggak random atau acak, guys. Setiap kata punya peran masing-masing.

Peran ini disebut unsur kalimat. Namun nggak semua unsur dalam kalimat harus ada, karena sebuah kalimat setidaknya memiliki subjek dan predikat. Nah, berikut adalah unsur-unsur dari kalimat.

Subjek (S)

Subjek adalah suatu bagian yang menandai apa yang hendak dibicarakan oleh pembicara atau pengarang. Subjek dapat juga diartikan dengan pokok kalimat yang dapat berupa jenis-jenis kata benda atau frasa kata benda.

 Contoh kalimat:

  • Lukas sedang memasak di dapur. (Lukas = subjek yang berbentuk kata benda)
  • Adik Lukas bermain di taman. (Adik Lukas = subjek yang berbentuk frasa kata benda)

Subjek ini nggak harus orang loh, tetapi bisa juga benda yang dikenai predikat.  Biasanya ini terjadi pada kalimat pasif. Contohnya, Mobil itu dicuci Ayah. (Mobil = subjek yang berbentuk benda)

Predikat (P)

Predikat adalah bagian yang menandai apa yang hendak diucapkan oleh pembicara atau penulis tentang subjek. Predikat ini biasanya diletakkan setelah subjek.

Predikat dapat berupa kata kerja, frasa kata kerja, atau frasa kata sifat. Namun pada kalimat yang hanya berpola subjek dan predikat, dapat juga berupa frasa nominal, frasa numeral, atau frasa preposisiobal.

Contoh kalimat:

  • Ibu memasak nasi. (memasak = predikat yang berbentuk kata kerja)
  • Adik sedang bermain bola. (sedang bermain = predikat yang berbentuk frasa kata kerja)

Objek (O)

Objek biasanya terletak sesudah predikat, objek merupakan keterangan yang berkaitan dengan predikat atau sesuatu yang dikenakan predikat. Posisi objek harus selalu berada di belakang predikat.

Contoh kalimat:

  • Adi sedang makan anggur. (anggur = objek yang berbentuk kata benda)
  • Lukas sedang mengerjakan PR Fisika (PR Fisika = objek yang berbentuk frasa kata benda)

Contoh objek dalam kalimat pasif :

  • PR Fisika itu dikerjakan Lukas. (Lukas= obyek berupa kata benda orang)

Pelengkap (Pl)

Pelengkap adalah unsur kalimat yang letaknya berada di sebelah objek. Pelengkap berfungsi untuk melengkapi kalimat. Pelengkap juga bisa menambah informasi dan memperjelas objek kalimat.

Contoh kalimat:

  • Putri mengatakan bahwa buku ini adalah miliknya. (buku ini adalah miliknya = pelengkap yang berbentuk klausa)
  • Wajah Andi terlihat begitu murung (begitu murung = pelengkap yang berbentuk frasa kata sifat)

 Keterangan (K)

Keterangan adalah jenis kata atau kelompok kata yang menerangkan kata atau bagian kalimat lainnya.

Kata keterangan dapat diletakkan setelah pelengkap, objek, predikat, dan bahkan di awal kalimat sekalipun. Kata keterangan memiliki beberapa jenis, yaitu ada kata keterangan tempat, waktu, alat, dan lainnya.

Contoh kalimat:

  • Ibu membeli beras di pasar. (di pasar = keterangan tempat)
  • Linda menonton film di malam hari. (di malam hari = keterangan waktu)

Baca juga: 

Teks Prosedur, Struktur & Contoh Kalimat yang Digunakan – Materi Bahasa Indonesia Kelas 11

Contoh Kalimat

Karena tadi udah membahas  panjang lebar mengenai pengertian, unsur, dan ciri-ciri kalimat, kurang lengkap kalau kita nggak membuat contohnya, kan?

Langsung aja simak contoh di bawah ini. Contoh kalimat ini setidaknya terdiri dari subjek dan predikat, hingga ditambah objek, pelengkap, dan keterangan.

1. Dara belajar.

Dara (S) + belajar (P)

2. Pak Heru membaca koran.

Pak Heru (S) + membaca (P) + koran (O)

3. Penanganan masalah itu berjalan cepat.

Penanganan masalah itu (S) + berjalan (P) + cepat (K)

4. Aris membeli sepeda baru.

Aris (S) + membeli (P) + sepeda (O) + baru (K)

5. Lukisan adalah perasaan jiwa.

Lukisan (S) + adalah (P) + perasaan jiwa (Pl)

Baca juga: 

Konsep dan Struktur Teks Ceramah – Materi Bahasa Indonesia Kelas 11

Finally materi tentang kalimat sudah selesai!

Untuk membuat kalimat diperlukan unsur-unsur yang sesuai dengan kaidah kebahasaan. Kalimat dapat dibentuk mulai dari subjek dan predikat saja, hingga dapat ditambahi objek, keterangan, dan pelengkap.

Semoga elo bisa memahami materi ini dengan baik ya! Kalau elo mau penjelasan materi ini dalam bentuk video, elo bisa klik banner di bawah ini!

Pengertian, Unsur, Ciri-Ciri dan Contoh Kalimat - Materi Kelas 11 SMA 26

Sobat Zenius, selain materi Zenius juga punya latihan soal untuk elo berlatih. Selain itu, ada Live Class, ribuan video pembelajaran, dan soal yang bisa elo akses! Segera beli paket belajar sesuai kebutuhan elo!

Pengertian, Unsur, Ciri-Ciri dan Contoh Kalimat - Materi Kelas 11 SMA 27

Penulis : Yunita Widyaningsih

Memahami Sifat Unsur Golongan VI A : Kimia 12 SMA

Sobat Zenius, elo masih ingat dengan pembahasan  tabel periodik unsur di kelas 10, kan? Seperti yang sudah kita pelajari, tabel periodik adalah tabel yang memuat berbagai macam unsur kimia ini terbagi menjadi beberapa golongan. 

Kali ini, kita akan membahas tentang golongan VI A. Nah, ternyata  oksigen yang kita hirup sehari-hari merupakan salah satu unsur yang masuk ke dalam unsur golongan VI A.

Apa sih golongan VI A? Terus, kenapa oksigen termasuk ke dalam golongan itu? 

Nah, gue akan membahas unsur-unsur golongan VI A,  penggolongannya, dan juga sifat-sifatnya. Selain itu, gue juga akan ngasih elo contoh soal di akhir artikel ini. Makanya, elo simak artikel ini sampai akhir ya!

Unsur Golongan VI A

Sobat Zenius, golongan VI A merupakan golongan pada tabel periodik yang terletak di kolom ke-16. Golongan ini juga bisa disebut golongan 16. Di dalam golongan VI A, terdapat 6 unsur kimia, yaitu oksigen, sulfur, selenium, tellurium, polonium, dan livermorium. 

Kenapa unsur-unsur ini masuk ke dalam golongan VI A?

Kalo kita jabarkan konfigurasi elektron dari masing-masing unsur, kita akan mendapatkan 6 elektron di lapisan kulit atom terluar. Selain itu, unsur-unsur golongan ini juga memiliki kulit valensi yang lengkap atau hampir lengkap sehingga dikategorikan sebagai unsur golongan A. 

unsur golongan via
Unsur Golongan VI A (Arsip Zenius)

Masing-masing unsur golongan VI A juga memiliki sifat yang berbeda, misalnya jari-jari atom dan energi ionisasinya

struktur atom
Struktur Atom Oksigen dan Sulfur (Arsip Zenius)

Elo harus ingat bahwa semakin banyak elektron yang dimiliki oleh suatu unsur, semakin banyak pula kulit atomnya. Nah, kulit atom yang banyak ini bisa membuat jari-jari atomnya juga semakin besar.

Hal berbeda berlaku pada energi ionisasi unsurnya. Semakin besar jari-jari atom pada suatu unsur, semakin kecil energi ionisasi unsurnya. Kenapa bisa? 

Energi ionisasi merupakan suatu energi yang dibutuhkan untuk melepas elektron. Ketika suatu unsur memiliki jari-jari yang besar, jarak elektron terluar dengan inti atom pun semakin jauh. Hal ini juga membuat ikatan antar ion semakin rendah. 

Oleh karena itu, atom tersebut nggak perlu energi ionisasi yang besar untuk melepaskan satu atau dua elektron dari kulit terluarnya. 

jari-jari atom dan energi ionisasi
Sifat dalam Sistem Periodik Unsur (Arsip Zenius)

Sifat Fisika Golongan VI A

Sebagaimana unsur kimia lainnya, unsur-unsur golongan VI A juga memiliki sifat fisis dan kimia. Secara fisik, mayoritas unsur golongan VI A berwujud  gas atau padatan pada suhu kamar, kecuali sulfur yang berwujud cair. 

Berbicara soal kepadatan, unsur-unsur golongan VI A juga memiliki kepadatan yang tinggi pada suhu kamar. Jari-jari atom masing-masing unsur juga relatif kecil karena mereka memiliki muatan inti yang tinggi dan jumlah kulit elektron yang relatif sedikit. 

Selain itu, unsur-unsur golongan VI A juga memiliki titik lebur dan titik didih yang relatif tinggi

Unsur-unsur golongan VI A yang bisa kita temukan di kehidupan sehari-hari adalah oksigen dan sulfur

sifat fisika unsur golongan via
Sifat Fisika Unsur Golongan VI A (Arsip Zenius)

Sifat Kimia Golongan VI A

Golongan VI A merupakan golongan nonlogam, kecuali polonium yang merupakan logamoid. Golongan VI A juga merupakan golongan yang reaktif. Reaktivitas yang dimiliki masing-masing unsur membuat setiap unsur cenderung membentuk senyawa dengan unsur yang golongan lain, terutama logam.

Unsur-unsur golongan VI A cenderung membentuk senyawa kovalen yang stabil dengan unsur nonlogam dan senyawa ionik dengan logam. Beberapa contoh senyawa yang terbentuk dari unsur golongan VI A adalah belerang dioksida (SO2) dan selenium dioksida (SeO2) yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri. 

Kalau berbicara soal sifat asam dan basanya, unsur-unsur golongan VI A bisa bersifat asam atau basa tergantung pada keadaan senyawanya. Sebagai contoh, asam sulfat (H2SO4) dan asam selenat (H2SeO4) memiliki sifat asam yang kuat. Sementara itu, belerang hidrogen (H2S) memiliki sifat asam yang lemah. 

sifat kimia unsur golongan via
Sifat Kimia Unsur Golongan VI A (Arsip Zenius)

Contoh Soal

Setelah elo pahami materi golongan VI A di atas, gue mau elo uji pemahaman elo dengan mengerjakan contoh soal berikut ini ya!

Jika diketahui jari-jari atom secara berurutan dari yang paling kecil adalah O, S, Se, Te, Po, maka urutan energi ionisasi dari yang paling besar adalah ….

a. Po, Te, S, O, Se

b. Po, Te, Se, S, O

c. S, Se, Te, Po, O

d. O, Te, S, Se, Po

e. O, S, Se, Te, Po

Pembahasannya:

Soal ini gampang banget! Elo bisa cek lagi grafik energi ionisasi di atas. Tapi, gue juga mau elo paham konsepnya. 

Besar jari-jari atom menunjukkan berapa banyak kulit yang dimilikinya. Semakin banyak elektron yang dimiliki, semakin banyak juga kulit atomnya. Nah, kalo elektron-elektron ini semakin jauh dari inti atomnya, interaksi antar ion pada atom tersebut juga semakin lemah

Ion yang ada pada inti atom adalah proton, sementara ion di kulit atom adalah elektron. Dari sana, tercipta suatu interaksi antar ion yang umumnya adalah tarik-menarik

Ketika elektron semakin jauh dari proton, interaksi di antara keduanya pun semakin lemah. Interaksi yang lemah ini membuat elektron akan lebih mudah dilepaskan dari atom. Ketika elektron mudah dilepaskan dari atom, energi ionisasi yang dibutuhkan oleh atom pun juga semakin sedikit. 

Berbeda kondisinya pada atom yang memiliki jari-jari atom yang kecil. Ketika jarak antar ion semakin kecil, interaksi di antara keduanya juga semakin kuat. Oleh karena itu, membutuhkan energi ekstra atau energi ionisasi yang besar untuk melepaskan elektron dari atom.

Jadi, jawaban untuk soal di atas adalah (E) O, S, Se, Te, Po.

Gimana? Gampang kan kerjain soal tentang golongan VI A? Atau elo butuh contoh soal yang lebih menantang? Tenang, ada kok! Elo tinggal download aplikasi Zenius untuk dapetin soal-soal dan video pembahasannya.

Elo juga bisa belajar materi golongan VI A atau materi kimia lainnya. Tinggal klik banner dan ketik materi yang diinginkan di kolom pencarian ya.

Memahami Sifat Unsur Golongan VI A : Materi Kimia 12 SMA 9

Nah, supaya pemahaman elo makin dalam, ikuti terus review materi dan kerjakan berbagai latihan soal di Zenius, yuk. Ada berbagai paket yang bisa elo beli sesuai kebutuhan elo. Klik banner di bawah ini untuk info selengkapnya!

Langganan Zenius

Pembahasan gue tentang materi golongan VI A kelas 12 sampai sini dulu ya! Kalau elo ada pertanyaan, bisa langsung tulis di kolom komentar. 

Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Semangat terus ya, Sobat Zenius!

Penulis: Trisnajaya Shalsabila