Latar Belakang, Tokoh, dan Tujuan (1912-1913)

Hai sobat Zenius, kali ini gue mau berbagi mengenai latar belakang Indische Partij. Sebelumnya gue pernah membahas kehidupan salah satu tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia, Ernest Douwes Dekker. 

Di dalam kisah hidup Ernest yang penuh dengan petualangan dan perlawanan, gue menyebutkan bahwa Ernest mendirikan sebuah organisasi bernama Indische Partij yang digadang-gadangkan sebagai partai politik pertama di Indonesia. Partai ini dikenal berani dan non-kooperatif terhadap pemerintahan Hindia Belanda. Seperti apa kisahnya? Langsung saja kita selami.

Lambang Logo Indische Partij
Lambang Organisasi Indische Partij | (Dok. Wikipedia)

Indische Partij adalah sebuah organisasi atau partai politik pertama di Hindia Belanda yang bersifat non-kooperatif terhadap pemerintahan kolonial Belanda. Untuk memahami partai ini lebih lanjut, mari kita bahas pendiri, latar belakang, tujuan, dan perjalanan hingga pembubarannya.

Siapa pendiri Indische Partij

Tiga Serangkai Pendiri Insdische Partij
Ilustrasi Tiga Serangkai (terdiri dari Ernest Douwes Dekker, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Suwardi Suryaningrat)

Indische Partij didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung, oleh Ernest Douwes Dekker, dr.  Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Suwardi Suryaningrat. Kemungkinan sebelumnya elo udah pernah dengar sebutan tiga serangkai, yang sebenarnya merujuk pada trio tokoh pendiri Indische Partij tadi. Mereka tuh emang bisa dibilang bestie banget soalnya mereka bener-bener sepaham soal nasionalisme dan impian Indonesia merdeka. 

Kalo elo udah baca tulisan gue soal Ernest Douwes Dekker, elo mungkin udah tahu banget doi bolak balik dibui dan diasingkan ke berbagai tempat karena hobi banget mengkritik Belanda lewat tulisan yang terang-terangan. Nah, Suwardi Suryaningrat (yang juga dikenal sebagai Ki Hadjar Dewantara) dan dr.  Tjipto Mangoenkoesoemo itu juga nggak kalah savage kalo mengkritik Belanda lewat tulisan. Makanya, Ernest nggak ragu untuk ngajak sahabat-sahabat ini mendirikan partai non-kooperatif untuk melawan Belanda bersama-sama. 

Baca juga: Siapakah Orang Asli Pribumi Indonesia?

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Fokus UTBK untuk kejar kampus impian? Persiapin diri elo lewat pembahasan video materi, ribuan contoh soal, dan kumpulan try out di Zenius!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Latar belakang Indische Partij

Sekarang kita ngomongin latar belakang Indische Partij, nih sobat Zenius. Jadi, setelah melalui berbagai diskriminasi dan menyaksikan ketidakadilan oleh pemerintahan kolonialisme Belanda, Ernest Douwes Dekker gemar menyuarakan konsep nasionalisme. Sebelumnya, Ernest sempat mengikuti partai lain bernama Indische Bond pada tahun 1898. Partai Indische Bond yang didirikan oleh K. Zaalberg yang merupakan seorang Indo. Organisasi ini hanya berisikan orang Indo saja. 

Ernest kemudian sadar bahwa partai yang hanya berisi kaum Indo saja tidaklah cukup kuat untuk mempersatukan Hindia Belanda dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Maka, Ernest mendirikan Indische Partij bersama dua sahabatnya. Tidak seperti Indische Bond, Indische Partij menerima masyarakat dari golongan apapun. 

Sebagai catatan, Indische Partij adalah organisasi yang ada di masa penjajahan Belanda. Yang mana rakyat Hindia Belanda dibagi menjadi beberapa kelompok masyarakat agar Hindia Belanda terpecah belah. Salah satunya adalah kelompok masyarakat Indo, yang merupakan keturunan campuran Eropa dan pribumi. 

Lalu ada juga kelompok timur asing yang terdiri dari masyarakat keturunan negara Asia lainnya. Selanjutnya ada masyarakat pribumi atau bumiputera. Nah, pembentukan Indische Partij didasari atas rasa nasionalisme dalam rangka perjuangan menuju kemerdekaan dan menjadi sebuah wadah bagi masyarakat dari kelompok yang berbeda untuk bersatu.

Pada perjalanannya, Indische Partij aktif berkeliling di Hindia Belanda menyebarkan gagasan nasionalisme untuk mengakhiri kolonialisme dan mendapatkan dukungan dari rakyat. Dengan usaha tersebut, partai ini berhasil mengumpulkan anggota hingga lebih dari 7.000 orang per Oktober 1912. Selain itu, tiga serangkai juga aktif menyebarkan gagasan nasionalisme dan perlawanan kolonialisme dengan tulisan provokatif yang dipublikasikan melalui surat kabar De Expres yang didirikan Ernest Douwes Dekker.

Tujuan Indische Partij

Indische Partij merupakan organisasi pergerakan kebangsaan yang bertujuan untuk membangun patriotisme bagi semua golongan rakyat Hindia Belanda terhadap tanah air. Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat berbagai bentuk usaha yang dilakukan oleh Indische Partij, yaitu: memberantas kebencian antar agama, meningkatkan pengaruh pro Hindia di pemerintahan, memperjuangkan hak orang Hindia, dan memberantas kesombongan sosial.

Pembubaran Indische Partij oleh Belanda

Pada 4 Maret 1913, Indische Partij dibubarkan oleh pemerintah kolonial Belanda karena organisasi ini dianggap sebuah gerakan radikal yang mengganggu keamanan. Bahkan, Gubernur Jendral Idenburg sebagai perwakilan pemerintah kolonial Belanda menolak upaya pendaftaran status badan hukum Indische Partij pada 11 Maret 1913. Ya nggak kaget sih kalo peresmian Indische Partij sebagai sebuah badan hukum ditolak Belanda. Indische Partij sebagai sebuah partai yang bergerak di bidang politik dengan jelas menunjukkan pergerakkan untuk menentang kolonialisme Belanda dan berani mengkritik Belanda habis-habisan.

Als Ik Eens Nederlander Was
Als Ik Eens Nederlander Was | Dok: Republika

Walau pengajuan peresmian Indische Partij ditolak, tiga serangkai ini tetap aktif membuat tulisan mengenai pemerintahan kolonial Belanda. Pada 13 Juli 1913, tulisan Suwardi Suryaningrat yang berjudul Als ik een Nederlander was (Andaikan aku seorang Belanda) dimuat di surat kabar De Expres. Berikut ini kutipan dari tulisan sarkas tersebut:

Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Ide untuk menyelenggarakan perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada kepentingan sedikit pun baginya“ 

Untuk konteks, pada tahun itu Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan mereka dari genggaman penjajah mereka yaitu Perancis. Mungkin memang ironis ya, mereka merayakan kemerdekaan mereka di tanah jajahan dengan uang yang didapatkan dari tanah jajahan juga. Gimana menurut elo? Coba komen di kolom komentar ya. 

Dengan diterbitkannya tulisan tersebut, Suwardi Suryaningrat kemudian ditangkap Belanda. Sebagai tanggapan terhadap penangkapan tersebut, sahabat Suwardi, dr. Cipto Mangunkusumo, menulis Kracht of Vrees? (kekuatan atau ketakutan) yang berisi tentang ketakutan yang ditebarkan oleh pemerintah Belanda. Tentu saja Dr. Tjipto pun ditangkap Belanda juga. Selanjutnya, giliran Ernest Douwes Dekker yang beraksi. Ia menulis Onze Helden: Tjipto Mangoenkoesoemo en Soewardi Soerjaningrat (Pahlawan Kita: Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat). Dari judulnya, elo bisa menebak lah ya kira-kira isinya. Singkat cerita, tiga serangkai ini akhirnya ditangkap semua dan diasingkan ke Belanda.

Setelah pengasingan tokoh tiga serangkai ini, eksistensi Indische Partij mulai sirna. Namun, semangat dan pemahaman nasionalisme yang dimulainya tetap melekat pada anggota-anggotanya. Para anggota yang dulu tergabung dalam Indische Partij banyak yang mengikuti organisasi lain dan tetap melanjutkan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Belajar tentang Indische Partij

Sobat Zenius, kalo elo pengen belajar soal Indische Partij dengan seru, elo bisa banget nih coba tonton materi sejarah untuk kelas 11 di Zenius dengan klik banner di bawah ini. Eh tapi pastiin elo punya akun Zenius ya supaya bisa akses video-video kecenya.

Sejarah Indische Partij: Latar Belakang, Tokoh, dan Tujuan (1912-1913) 17

Penutup

Bagaimana sobat zenius, apakah elo ada pertanyaan seputar topik kita kali ini? Atau mungkin elo punya ide untuk artikel selanjutnya? Biar elo update terus dan bisa belajar di mana aja dan kapanpun, better elo daftar paket Zenius Aktiva-nya Zenius yang punya fitur keren untuk nemenin elo belajar. Klik banner di bawah ya buat cek info lengkapnya! Ciao!

Sejarah Indische Partij: Latar Belakang, Tokoh, dan Tujuan (1912-1913) 18

C.W.D, Clemens. (2018). USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM MENGEMBANGKAN NASIONALISME DI HINDIA BELANDA. Diakses pada laman http://www.library.usd.ac.id/Data%20PDF/F.%20Keguruan%20dan%20Ilmu%20Pendidikan/Pendidikan%20Sejarah/131314018_full.pdf

Wikipedia. (n.d.). National Indische Partij. Diakses pada laman https://id.wikipedia.org/wiki/National_Indische_Partij

Kompas. (2021). Indische Partij: Pendiri, Latar Belakang, Program Kerja, dan Penolakan. Diakses pada laman https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/26/174344779/indische-partij-pendiri-latar-belakang-program-kerja-dan-penolakan?page=all

Zenius. (2021). Biografi Ernest Douwes Dekker: Tokoh Indo Anti-Kolonialisme (1879-1950). Diakses pada laman https://www.zenius.net/blog/biografi-ernest-douwes-dekker

Zenius. (2021). Biografi Ki Hadjar Dewantara: Nyali Tinggi Menggertak Belanda. Diakses pada laman https://www.zenius.net/blog/biografi-ki-hadjar-dewantara

Originally Published: October 15, 2021

Updated By: Arieni Mayesha

Pemberontakan PRRI – Latar Belakang, Tujuan, dan Tokohnya

Sobat Zenius, apa yang muncul di pikiran elo, kalau dengar kata “merdeka”? Kalau gue pribadi memaknai kata merdeka kayak semacam kebebasan gitu.

Contohnya kayak Indonesia yang merdeka pada 17 Agustus 1945. Kalau kita ingat-ingat lagi, kemerdekaan yang para pejuang raih saat itu adalah kebebasan dari para penjajah asing yang mencoba menguasai Indonesia.

Tapi, ngomong masalah kemerdekaan Indonesia, kira-kira para rakyat Indonesia sendiri sudah merasa merdeka belum, ya, saat itu?

Karena ternyata setelah Indonesia merdeka, masih banyak terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia sendiri. Contohnya kayak Pemberontakan PRRI. Pemberontakan ini merupakan salah satu pemberontakan yang terjadi tidak lama setelah Indonesia meraih kemerdekaannya.

Kira-kira masalah awalnya seperti apa, ya? Hmm, kalau gitu kita cari tahu, yuk! Apa saja sih yang melatarbelakangi adanya pemberontakan ini? Simak terus sampai selesai, ya!

Latar Belakang Pemberontakan PRRI

Wait wait, dari tadi gue sebut-sebut PRRI, elo sudah tahu belum kepanjangan dari PRRI? Hm, siapa tahu ada yang lupa atau memang belum tahu, gue jelaskan sedikit, ya.

Jadi, PRRI merupakan singkatan dari Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia. Nah, PRRI ini merupakan sebuah gerakan yang dilakukan pemerintah daerah untuk menentang pemerintah RI (pusat).

Terus apa, sih, latar belakang munculnya gerakan PRRI ini?

Oke, jadi latar belakang terjadinya pemberontakan PRRI adalah adanya kesenjangan antara kesejahteraan di wilayah pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Hal ini membuat para pejabat daerah merasa tidak puas dengan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pusat.

Namun, latar belakang pemberontakan PRRI ini tidak sesederhana itu. Gue bisa membagi latar belakang ini menjadi tiga bagian, yaitu berdasarkan keadaan politik, ekonomi, dan militernya.

Latar Belakang Politik

Oke, kita mulai dari latar belakang politiknya. Jadi, sebenarnya ada apa, sih, dengan keadaan politik pasca kemerdekaan? Sampai-sampai muncul gerakan PRRI.

Ternyata, pada tahun 1950 sampai 1959 terdapat undang-undang yang berlaku, yaitu Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS). Nah, UUDS ini yang menentukan jalannya politik pada masa tersebut.

Apa yang dimaksud menentukan jalannya politik?

Jadi, UUDS ini mengubah sistem pemerintahan di Indonesia, yang sebelumnya merupakan sistem presidensial, menjadi sistem parlementer. Di mana sistem ini membuat seorang presiden merangkap menjadi kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.

Begitu Sobat Zenius. Kalau elo masih penasaran perbedaan antara kepala negara dengan kepala pemerintahan, elo bisa cek di artikel “Ciri-Ciri Demokrasi Liberal, Pemerintahan Dikepalai Perdana Menteri” ini, ya.

Latar Belakang Ekonomi

Nah, sekarang kita coba masuk ke permasalahan ekonomi yang menjadi latar belakang pemberontakan.

Jadi, yang menjadi masalah utama perekonomian pada pemberontakan PRRI adalah pembangunan yang tidak merata. Pada tahun 1950-an, Indonesia mengalami keadaan ekonomi yang bisa dibilang kurang baik.

Hal tersebut dikarenakan adanya kesenjangan yang terjadi antara pembangunan di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa. Padahal menurut angka ekspor Indonesia pada waktu itu, sebesar 71% dari angka ekspor Indonesia berasal dari Sumatra, sedangkan Jawa hanya menyumbang sekitar 17%.

Angka tersebut membuat para warga Sumatra merasa bahwa mereka dieksploitasi oleh pemerintah pusat. Karena kesejahteraannya tidak diperhatikan oleh pemerintah pusat, meskipun daerah mereka menyumbang sebagian besar dari keseluruhan ekspor Indonesia.

Latar Belakang Militer

Setelah permasalahan politik, kemudian juga ekonomi, lalu ada apa dengan permasalahan militer pada masa itu?

Ternyata terjadi pengurangan divisi pada brigade angkatan darat yang ada di Sumatra, Sobat Zenius. Nah, masalah ini membuat sebagian para pejuang dan tokoh militer merasa kecewa dengan pemerintah pusat.

Baca Juga: 7 Pemberontakan di Indonesia – Materi Sejarah Kelas 12

Jalannya Pemberontakan PRRI

Nah, Sobat Zenius, tadi kita sudah bahas mengenai penyebab pemberontakan PRRI. Sekarang kita akan cari tahu juga, bagaimana jalannya pemberontakan ini.

Namun, sebelum lanjut lebih jauh, kita juga perlu tahu, nih. Sebenarnya apa sih tujuan pemberontakan PRRI ini?

Jadi, tujuan pemberontakan PRRI adalah menuntut pembubaran Kabinet Djuanda, dengan pembentukan pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Mohammad Hatta dan Sultan Hamengkubuwono IX hingga pemilihan umum selanjutnya, dan juga menuntut Soekarno untuk kembali ke posisi konstitusionalnya.

Suatu pergerakan pasti bisa terjadi karena ada yang memulai. Nah, dalam kejadian ini, pemberontakan PRRI dipimpin oleh Kolonel Ahmad Husein. Namun, tentunya beliau tidak bergerak sendiri. Ada pihak-pihak yang ikut bergabung dan mendukung adanya PRRI, seperti pada gambar di bawah ini.

Deretan pemimpin pemberontakan PRRI.
Pemimpin Pemberontakan PRRI (Arsip Zenius)

Selain ketua dewan-dewan di Sumatra, adapun beberapa pelopor PRRI lainnya, seperti:

  • Sjafruddin Prawiranegara
  • Assaat Dt. Mudo
  • Soemitro Djojohadikoesoemo
  • Moh. Sjafei
  • J. F. Warouw
  • Saladin Sarumpaet
  • Muchtar Lintang
  • Saleh Lahade
  • Ayah Gani Usman
  • Dahlan Djambek

Kembali kepada jalannya pemberontakan ini. Awal mula pemberontakan ini dimulai adalah ketika para tokoh pemberontakan PRRI yang telah disebutkan di atas, mengadakan pertemuan di Sumatra Barat.

Pertemuan yang dihadiri tokoh-tokoh militer tersebut dilaksanakan pada 9 – 13 Januari 1958. Adapun keputusan yang dihasilkan dari pertemuan tersebut, yaitu akan dibuat sebuah pemerintahan tandingan jika tuntutan dari PRRI tidak dipenuhi.

Mulai dari situ, Kolonel Ahmad Husein yang memiliki kekuasaan di bidang militer, mulai melakukan penyelundupan senjata ke Sumatra Tengah, di mana pada masa itu Sumatra Barat belum memiliki otonomi daerahnya sendiri.

Sayangnya, ultimatum yang ditujukan kepada Kabinet Djuanda dan Presiden Soekarno, ditolak secara tegas oleh Perdana Menteri Djuanda.

Adanya penolakan dari Perdana Menteri Djuanda ini membuat Ahmad Husein sebagai Ketua Dewan Perjuangan melakukan tindakan selanjutnya, yaitu membentuk pemerintahan tandingan yang bernama Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia.

Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (Dok. James Burke)

Terjadilah pemberontakan PRRI pada 15 Februari 1958. Lokasi pemberontakan PRRI terletak di Bukittinggi, Sumatra Tengah, dengan membentuk Kabinet PRRI di mana Sjarifuddin Prawiranegara menjabat sebagai Perdana Menterinya.

Baca Juga: Pemberontakan PKI Madiun – Latar Belakang, Tokoh, dan Dampaknya

Upaya Penyelesaian Pemberontakan PRRI

Adanya pemberontakan yang dilakukan PRRI ini pasti mendapat tanggapan dari pemerintah pusat. Nah, ternyata ada beberapa upaya, yang dilakukan oleh pemerintah untuk menumpas pemberontakan ini.

Rencana penumpasan pemberontakan PRRI direncanakan oleh Ir. Djuanda dan A.H. Nasution, yang kemudian didorong oleh Presiden Soekarno dengan menyokong gencatan senjata.

Sementaraitu, Wakil Presiden Mohammad Hatta memiliki pendapat bahwa pemberontakan ini perlu diselesaikan secara damai melalui perundingan, dan bukan melalui pendekatan militer. Sayangnya, usaha perdamaian melalui perundingan gagal dijalankan.

Karena gagalnya usaha perdamaian melalui perundingan, akhirnya Presiden Soekarno melakukan operasi militer yang dibantu dengan Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI). Berikut proses operasi militer yang dijalankan pemerintah pusat.

Operasi operasi militer untuk menumpas pemberontakan PRRI.
Operasi Militer Pemerintah Pusat (Arsip Zenius)

Akhir dari pemberontakan PRRI terjadi karena kurangnya tenaga perlawanan dan adanya keretakan yang terjadi di kalangan PRRI. Diketahui jumlah pasukan PRRI tidak seimbang dengan pasukan dari APRI, sehingga pada 29 Mei 1961, Ahmad Husein dan pasukannya menyerahkan diri.

Dampak Pemberontakan PRRI

Pemberontakan PRRI yang terjadi selama 3 tahun pastinya membawa berbagai dampak bagi kehidupan Indonesia. Nah, berikut beberapa dampak yang disebabkan oleh pemberontakan PRRI:

  1. Sebanyak 22.174 jiwa menjadi korban pemberontakan ini, 4.360 orang mengalami luka-luka dan 8.072 orang menjadi tawanan.
  2. Perekonomian semakin tidak stabil.
  3. Negara kekurangan bahan makanan.
  4. Adanya perpecahan hubungan persaudaraan.
  5. Munculnya kesadaran bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki masing-masing masalah di wilayahnya.

Baca Juga: Latar Belakang Pemberontakan APRA, Tujuan, dan Kronologinya – Materi Sejarah Kelas 12

Latihan Soal Pemberontakan PRRI dan Pembahasannya

Contoh Soal 1

Latar belakang munculnya gerakan PRRI adalah sebagai berikut, kecuali….

A. Pembangunan yang tidak merata antara Pulau Jawa dengan luar Pulau Jawa

B. Berubahnya sistem pemerintahan menjadi sistem parlementer

C. Wilayah Sumatra Barat diberikan kekuasaan otonomi daerah

D. Pengurangan divisi pada brigade angkatan darat di Sumatra

E. Terjadi kesenjangan pada kesejahteraan rakyat

Jawaban: C. Wilayah Sumatra Barat diberikan kekuasaan otonomi daerah

Pembahasan:

Nah, jangan sampai terkecoh, ya. Sebelumnya sudah gue jelaskan latar belakang terjadinya pemberontakan PRRI bisa kita bagi menjadi latar belakang politik, ekonomi, dan militer. Dari pilihan jawaban di atas, jawaban yang tidak termasuk ke dalam tiga bagian di atas adalah pilihan C. Di mana terjadinya pemberian kekuasaan kepada Sumatra Barat untuk mengolah daerahnya sendiri. Justru, yang terjadi adalah pembatasan otonomi daerah oleh pemerintah pusat. Jadi, Sumatra Barat tidak memiliki kekuasaan untuk mengolah daerahnya sendiri.

Contoh Soal 2

Salah satu ultimatum yang diberikan PRRI kepada pemerintah pusat adalah…

A. Presiden Soekarno menyerahkan diri ke PRRI

B. Pembubaran Kabinet Djuanda

C. Perluasan divisi pada brigade angkatan darat di Sumatra

D. Mengembalikan sistem pemerintahan menjadi sistem presidensial

E. Pengalihan kekuasaan Sumatra Tengah

Jawaban: B. Pembubaran Kabinet Djuanda

Pembahasan:

Yap, seperti yang gue sempat jelaskan di atas. Ultimatum yang diberikan PRRI terhadap pemerintah pusat adalah pembubaran Kabinet Djuanda, dengan membuat pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Mohammad Hatta dan Sultan Hamengkubuwono IX. Nah, ultimatum lainnya diberikan kepada Presiden Soekarno, yaitu untuk kembali kepada posisi konstitusionalnya.

Oke Sobat Zenius, gue rasa materi pemberontakan PRRI sampai sini aja, ya. Tapi elo nggak usah khawatir. Elo masih bisa nonton penjelasan yang tentunya lebih seru dengan klik banner di bawah ini!

Pemberontakan PRRI - Latar Belakang, Tujuan, dan Tokohnya 9

Biar belajar elo lebih komplet, elo juga bisa coba berlangganan paket belajar kita. Zenius punya berbagai pilihan paket yang bisa elo pilih sesuai kebutuhan masing-masing. Tinggal klik banner di bawah ini untuk lebih lengkapnya!

SKU-BELI-PAKET-BLJR-1

References:

Pemberontakan PRRI di Sumatera Barat Tahun 1958-1961 – Joko Suryanto (2009)

PRRI: Latar Belakang, Tuntutan, Anggota, Penumpasan, dan Dampaknya – Kompas.com (2021)

Tujuan Pemberdayaan Komunitas – Materi Sosiologi Kelas 12

Kali ini kita akan membahas tentang pemberdayaan komunitas. Kenapa sih materi ini masuk dalam kurikulum kelas 12 dan apa pentingnya mempelajari ini? Temukan jawabannya di sini!

Halo Sobat Zenius, di artikel ini, gue mau ngebahas Materi Sosiologi Kelas 12 tentang tujuan pemberdayaan komunitas, hakikat dan sasarannya. Yuk baca artikel ini sampai selesai!

Bicara soal komunitas, apa sih yang terlintas di pikiran Sobat Zenius? Coba sebutkan apa yang dimaksud dengan komunitas dan jelaskan tujuannya?

Sebenarnya, komunitas itu terbentuk dari keadaan sosial. Misalnya nih, kelompok masyarakat yang bermigrasi dari desa dan kota untuk melakukan tujuan tertentu, seperti mencari kerja, berbisnis atau menempuh pendidikan.

Kondisi ini tentu berdampak pada perubahan sosial di desa kan? Misalnya, masyarakat kota yang kembali ke desa membawa budaya baru yang berpengaruh secara sosial. Sayangnya, nggak semua perubahan sosial itu bisa diterima oleh komunitas masyarakat di desa. Inilah pemberdayaan komunitas perlu dilakukan.

Ilustrasi tujuan pemberdayaan komunitas lokal di desa
Pemberdayaan komunitas untuk membuat komunitas lebih mandiri (dok. Tenor)

Baca juga: Masalah Ketimpangan Sosial di Masyarakat

Kenapa Kita Perlu Belajar Pemberdayaan?

Alasan pertama adalah untuk melatih skill praktis (practical skills). Satu di antara hakikat pemberdayaan komunitas lokal, memiliki tujuan agar masyarakat memiliki kemampuan yang bisa digunakan untuk beradaptasi.

Dari fungsi ini, elo akan fokus menganalisis kondisi masyarakat, mengkaji sumber daya yang dimiliki, apa yang masyarakat butuhkan, dan bagaimana kondisinya. Untuk mendukung skill ini, elo perlu pemahaman konsep sosiologi mulai dari materi pertama yaitu “Sosiologi Sebagai Ilmu” hingga “Ketimpangan Sosial”.

Alasan kedua, setelah SMA elo akan melanjutkan jenjang selanjutnya nih, entah itu bekerja atau kuliah. Nah, ketika elo menjadi mahasiswa di perguruan tinggi, elo akan menghadapi kehidupan mahasiswa yang di dalamnya ada program PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) dan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Kedua kegiatan tersebut akan berhubungan dengan masyarakat, sehingga dibutuhkan skill pemberdayaan untuk menunjangnya.

Terakhir, kita adalah makhluk sosial yang gak akan jauh dari kegiatan bermasyarakat, termasuk dalam hal pekerjaan. Misalnya elo menjadi pimpinan yang akan mengembangkan karyawan, dan elo harus membuat training atau pelatihan untuk para karyawan. 

Dari kondisi ini, elo tentu sudah bisa menentukan apa tujuan pemberdayaan komunitas yang elo kerjakan. Yaitu untuk meningkatkan kualitas karyawan. Jadi, jelas ya, materi ini penting buat dipelajari sebagai bekal jangka panjang.

ilustrasi pentingnya mempelajari pemberdayaan komunitas zenius education
Pemberdayaan komunitas penting untuk dipelajari (Dok. Giphy)

Tujuan Pemberdayaan Komunitas

Untuk mengurai tujuan pemberdayaan komunitas, mari kita balik lagi ke perubahan sosial. Misalnya perubahan sosial yang terjadi di kota besar, sehingga masyarakat desa banyak yang melakukan urbanisasi.

Kondisi ini, lambat laun pasti berdampak pada perubahan sosial di desa, seperti kehilangan SDM. Nah, apa sih yang harus dilakukan supaya perubahan sosial tersebut bisa tetap stabil tanpa berdampak buruk?

Jawabannya dengan melakukan pemberdayaan komunitas. Tujuannya apa? Pemberdayaan dilakukan karena komunitas setempat ingin bertahan hidup. Jadi, kita membantu masyarakat supaya tetap berdaya dalam menghadapi perubahan sosial.

Kalau mau tahu lebih tentang tujuan dan alasan kenapa ada pemberdayaan, elo bisa langsung temukan jawabannya di video belajar Zenius secara gratis di sini.

Baca Juga: Teori Migrasi, Contoh, dan Dampaknya – Geografi Kelas 11

Apa Itu Pemberdayaan Komunitas?

Dari tadi kita ngomongin tentang pemberdayaan, tapi elo tahu gak sih arti dari pemberdayaan komunitas itu apa?

“Pemberdayaan komunitas merupakan serangkaian upaya dalam pembangunan sosial yang mendorong komunitas agar mampu mengidentifikasi masalah dan potensinya untuk memecahkan permasalahannya sendiri.”

Analoginya gini, setiap daerah memiliki potensinya masing-masing. Misalnya desa A memiliki potensi wisata alam yang cukup baik, tapi oleh masyarakat sekitarnya nggak dimanfaatkan optimal. Terlebih lagi dengan kehidupan ekonomi masyarakat sekitar yang rendah. 

Nah, tujuan pemberdayaan komunitas yang elo lakukan dari kondisi ini, salah satunya menyiapkan aset untuk mendatangkan investor untuk mengelola potensi di desa tersebut.

Sayangnya, seringkali masyarakat sekitar itu gak dilibatkan dalam proses pembangunan. Alhasil, mendatangkan investor bukanlah solusi yang tepat, justru bisa menimbulkan masalah baru seperti pencemaran lingkungan.

Jika kondisinya seperti ini, tujuan pemberdayaan komunitas yang elo lakukan berubah jadi menggugah keterlibatan masyarakat agar lebih aktif dan memiliki inisiatif. Jadi, kita hanya membantu supaya masyarakat desa A terlibat aktif membangun potensi daerahnya untuk dijadikan wisata alam. Peran kita hanya membantu dan mendorong mereka untuk memecahkan masalahnya sendiri.

hakikat pemberdayaan komunitas lokal memiliki tujuan agar masyarakat menjadi
Komunitas menjadi sasaran dalam pemberdayaan komunitas (dok. kemenparekraf.go.id)

Sekarang kalau elo ditanya, sasaran pemberdayaan komunitas itu siapa? Tentu saja jawabannya adalah komunitas. Nah, komunitas yang dimaksud itu siapa? Dalam sosiologi, elo perlu tahu perbedaan masyarakat (society) dan komunitas (community).

  • Masyarakat bersifat abstrak dan luas → masyarakat Indonesia dengan berbagai permasalahannya.
  • Komunitas bersifat spesifik dan dekat → komunitas desa A dengan permasalahan kurangnya inisiatif membangun desa wisata.

Oke, paham ya sampai sini? Intinya, hakikat pemberdayaan komunitas lokal memiliki tujuan agar masyarakat menjadi lebih aktif, berinisiatif, dan berdaya dalam membangun dan menyelesaikan masalahnya. Intinya, komunitas adalah aktor dalam suatu pembangunan.

Baca Juga: Pembangunan Ekonomi – Materi Ekonomi Kelas 11

Contoh Soal dan Pembahasan Pemberdayaan Komunitas

Untuk menguji sejauh mana pemahaman elo mengenai materi di atas, gue ada contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi. Cekidot!

Contoh Soal: Paradigma pembangunan yang melatarbelakangi bidang pemberdayaan komunitas adalah ….

  1. Paradigma ekonomi klasik
  2. Developmentalis
  3. Paradigma pembangunan top-down
  4. Paradigma pembangunan kontemporer
  5. Pembangunan holistik dan economic-based

Jawaban: Paradigma pembangunan kontemporer.

Pembahasan: Elo harus ingat kalau hakikat dari pemberdayaan komunitas adalah masyarakat terlibat aktif dalam pembangunan. Dari pilihan di atas: paradigma ekonomi klasik, developmentalis, dan paradigma pembangunan top-down bersifat satu arah, di mana masyarakat sebagai objek, bukan aktornya. Sedangkan, pembangunan kontemporer merupakan pembangunan yang suara dan kepentingan masyarakatnya juga didengar dan bahkan menjadi basis dari tujuan pembangunan.

*****

Gimana Sobat Zenius, sampai sini udah paham kan tentang pemberdayaan komunitas? Buat elo yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi ini di video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini menggunakan akun yang sudah elo daftarkan di website dan aplikasi Zenius sebelumnya, ya!

materi pelajaran sosiologi zenius

Khusus buat elo yang ingin meningkatkan nilai rapor, sekaligus menambah pemahaman elo pada semua materi pelajaran kelas 10, 11, 12, elo bisa bergabung ke paket belajar Zenius Aktiva Sekolah.

Di paket ini, elo akan diberikan akses ke ribuan video materi belajar premium, try out hingga live class yang bisa bikin elo makin jago menghadapi ujian. Yuk, cari tahu info lengkapnya dengan klik banner di bawah ini.

indeks harga

Originally Published: December 31, 2021
Updated By: Rizaldi Abror

Tujuan dan Latar Belakang KAA serta Peran Indonesia di Dalamnya

Sobat Zenius, elo pernah jalan-jalan ke Gedung Merdeka di Bandung? Seperti yang kita tahu, Gedung Merdeka sering banget nih, dijadikan sebagai tujuan wisata. Tapi, elo tahu nggak sih, kenapa Gedung Merdeka bisa terkenal banget?

Nah, pamor Gedung Merdeka sebenarnya berkaitan nih dengan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang dahulu pernah digelar di Bandung. 

Apa itu KAA? 

Tenang, gue akan jelasin pengertian KAA dan juga pengaruh KAA bagi dunia lewat artikel ini. Yuk, simak sampai habis!

Latar Belakang KAA

Sobat Zenius masih ingat cerita Perang Dunia II, kan? Seperti yang elo tahu, berakhirnya Perang Dunia II (1939-1945) telah menciptakan dua blok negara superpower, yaitu Blok Barat dan Blok Timur.

Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat menganut sistem liberalisme, sedangkan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet menganut ideologi komunis. 

Nah, latar belakang KAA nantinya akan berkaitan nih, dengan adanya dua blok ini. 

So, karena adanya persaingan ideologi antara Blok Barat dan Blok Timur, berujung pada Perang Dingin yang dimulai pada tahun 1947. Meskipun hanya perang ideologi, nyatanya Perang Dingin ini memengaruhi kestabilan politik dunia, lho. 

Saat itu, Blok Barat maupun Blok Timur saling berlomba-lomba meraih dukungan dari negara-negara di kawasan Asia dan Afrika. Sehingga, banyak pihak yang merasa kalau dengan adanya Perang Dingin ini lama-kelamaan bisa membuat dunia terpecah. 

Bahkan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang biasanya menangani masalah-masalah dunia pun masih belum berhasil menyelesaikan masalah Perang Dingin ini. 

Hal ini pun membuat negara-negara di kawasan Asia dan Afrika merasa perlu adanya kerja sama dan solidaritas antar negara.

Dari situ, gagasan untuk melaksanakan Konferensi Asia-Afrika muncul pada Konferensi Colombo. Apalagi, semangat perjuangan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika semakin meningkat setelah kemenangan pasukan Jepang terhadap Rusia pada tahun 1905. Dan akibat dari kemenangan itu, dimulailah proses dekolonisasi di kawasan Asia-Afrika.

Tapi, kenapa sih, hanya negara-negara di kawasan Asia dan Afrika saja? 

Nah, salah satu latar belakang diselenggarakannya KAA adalah adanya kesamaan nasib. Kalau lihat sejarah nih, banyak negara di kawasan Asia dan Afrika yang sama-sama pernah dijajah.

Selain itu, banyak rakyat di Asia dan Afrika yang masih masih mengalami kemiskinan dan keterbelakangan akibat dari penjajahan dan peperangan. 

Adapun, arti KAA bagi negara-negara miskin dan berkembang yakni untuk menghentikan eksploitasi ekonomi dan membebaskan masyarakat dari kemiskinan dan kesengsaraan. 

Peta negara peserta KAA Konferensi Asia Afrika
Peta negara-negara yang ikut menjadi peserta KAA. (Dok. Wikimedia Commons)

Banyak tokoh yang kemudian tergerak dan akhirnya melibatkan diri dalam KAA. Sejumlah tokoh seperti wakil dari India dalam Konferensi Kolombo di Sri Lanka adalah Jawaharlal Nehru (India), Soekarno (Indonesia), Gamal Abdul Nasser (Mesir), Kwame Nkrumah (Ghana), dan Muhammad Ali (Pakistan) sepakat untuk melaksanakan sebuah pertemuan yang membicarakan tentang masa depan dan kepentingan negara-negara di kawasan Asia dan Afrika.

Kelima negara ini pun disebut-sebut sebagai pelopor KAA nih, guys.

Baca Juga: Latar Belakang Perang Dunia 1 dan Kronologinya

Tujuan dan Peran Indonesia dalam KAA

Adapun tujuan KAA yaitu: 

  1. Mewujudkan perdamaian dunia
  2. Memperkuat solidaritas dan kerja sama Asia dan Afrika
  3. Memperjuangkan nasib negara-negara di Asia dan Afrika 

“Pada dasarnya, hal yang diutamakan dalam pertemuan ini yakni bagaimana cara mewujudkan “netralitas” yang berarti tidak memihak Blok Barat maupun Blok Timur.”

Pada tanggal 18-24 April 1955, akhirnya Konferensi Asia Afrika dilaksanakan, nih. Konferensi Asia Afrika diselenggarakan di Kota Bandung. Gedung Merdeka pun dipilih sebagai tempat perhelatannya.

Nah, berikut ini potret pelaksanaan KAA di Gedung Merdeka, Bandung. 

Gedung Merdeka tempat dilaksanakan Konferensi Asia Afrika (KAA)
Gedung Merdeka saat berlangsungnya KAA. (Dok. Wikimedia Commons)

Peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika secara umum adalah sebagai tuan rumah dan sekaligus panitia pelaksana. Indonesia juga menjadi pelopor dan pemrakarsa KAA. Bahkan, keberhasilan KAA membuktikan kalau Kabinet Ali Sastroamidjojo mampu menyelenggarakan pertemuan yang bersifat internasional. Kenapa? Sebab, Konferensi Asia-Afrika terjadi pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo. 

Adapun tokoh-tokoh bangsa Indonesia yang memegang peranan penting dalam KAA, yakni:

  • Ali Sastroamidjojo sebagai ketua konferensi
  • Ruslan Abdulgani sebagai sekretaris jenderal
  • Muhammad Yamin sebagai ketua komite kebudayaan
  • Prof. Ir. Rooseno sebagai ketua komite ekonomi

Pada pelaksanaan Konferensi Asia Afrika di Bandung negara dari wilayah Afrika yang hadir berjumlah 6 negara dan negara dari wilayah Asia berjumlah 23 negara. Nah, di bawah ini merupakan daftar ke-29 negara peserta KAA:

  1. Indonesia
  2. India
  3. Burma
  4. Pakistan
  5. Srilangka
  6. Afghanistan
  7. Kamboja
  8. Republik Rakyat Cina
  9. Mesir
  10. Ethiopia
  11. Ghana
  12. Iran
  13. Irak
  14. Jepang
  15. Yordania
  16. Laos
  17. Libanon
  18. Liberia
  19. Libya
  20. Nepal
  21. Philipina
  22. Saudi Arabia
  23. Sudan
  24. Syria
  25. Muang Thai (Thailand)
  26. Turki
  27. Vietnam Utara
  28. Vietnam Selatan
  29. Yaman
Gambar negara peserta KAA
Daftar ke-29 negara peserta KAA. (Arsip Zenius)

Hasil Kesepakatan KAA

Setelah melalui sidang-sidang menegangkan selama satu minggu, akhirnya sampai juga di hari terakhir persidangan yakni pada tanggal 24 April 1955. Dalam sidang terakhir inilah dibacakan rumusan Dasasila Bandung yang merupakan hasil Konferensi Asia Afrika. 

Berikut ini merupakan daftar 10 prinsip Dasasila Bandung yaitu:

  1. Penghormatan atas hak-hak dasar manusia, asas, serta tujuan yang telah dimuat dalam Piagam PBB.
  2. Menghormati kedaulatan dan integrasi teritorial (keutuhan wilayah) seluruh bangsa.
  3. Mengakui persamaan semua ras dan persamaan semua bangsa besar (adikuasa) maupun bangsa yang kecil.
  4. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam persoalan negara lain.
  5. Menghormati hak dari tiap-tiap bangsa untuk senantiasa mempertahankan diri secara mandiri atau kelompok.
  6. Tidak menggunakan segala peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak sesuai dengan kepentingan khusus dari salah satu negara negara besar serta tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
  7. Tidak melakukan segala tindakan yang melibatkan ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan terhadap integritas nasional atau kemerdekaan suatu negara.
  8. Menyelesaikan segala bentuk perselisihan di ranah internasional melalui jalan damai seperti halnya perundingan, persetujuan arbitrase atau melalui hukum dan juga cara damai lainnya sesuai pilihan dari pihak yang bersangkutan dan tetap sesuai dengan Piagam PBB.
  9. Memajukan segala bentuk kepentingan bersama melalui kerja sama.
  10. Menghormati hukum dan segala kewajiban-kewajiban di kancah internasional.

Intinya sih, isi dari Dasasila Bandung ini mengutamakan hak-hak sebagai manusia dalam memperoleh perdamaian dan kemerdekaan. 

gambar KAA Konferensi Asia Afrika
Suasana Konferensi Asia Afrika. (Dok. Wikimedia Commons)

Pengaruh dan Dampak KAA

Tentu saja, kesuksesan KAA punya dampak bagi dunia. Ketegangan Republik Rakyat Cina (RRC) dengan Amerika Serikat tentang sengketa Taiwan mulai mencair dengan berbagai perundingan. Selain itu, jumlah negara-negara di kawasan Asia dan Afrika yang merdeka juga semakin bertambah. 

Lantas, adakah keuntungan mengikuti KAA bagi Indonesia? Ya, pastinya ada, dong. Salah satunya, yakni menaikkan citra Indonesia di dunia internasional, khususnya bangsa Afrika. 

Selain itu, Indonesia juga akan dipandang oleh dunia sebagai negara yang memiliki banyak sekutu. Dengan begitu, negara-negara luar tidak akan berani mengancam kedaulatan Indonesia. 

KAA juga menjadi cikal bakal lahirnya sebuah organisasi internasional baru. Organisasi internasional yang kelahirannya diprakarsai oleh Asia-Afrika disebut sebagai Gerakan Non-Blok (1961), yakni gerakan yang memperjuangkan Hak Asasi Manusia. Mungkin elo pernah mendengar nih tentang GNB, tapi gue mau nanya dulu nih, udah tahu belum perbedaan KAA dan GNB?

Ya, intinya sih kalau KAA merupakan sekumpulan negara-negara di kawasan Asia dan Afrika yang percaya kalau kemerdekaan hak semua bangsa. 

Sedangkan GNB merupakan gerakan politik yang mencakup negara-negara di dunia yang tidak memihak Blok Barat dan Blok Timur. 

Selain itu, keberhasilan Konferensi Asia Afrika juga dibuktikan dengan tumbuhnya semangat solidaritas di antara negara-negara anggotanya untuk menghadapi masalah internasional maupun regional. Sehingga terbentuklah beberapa konferensi baru antarorganisasi dari negara-negara tersebut seperti Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika, Konferensi Wartawan Asia-Afrika, Konferensi Setiakawan Rakyat Asia-Afrika, dan Konferensi Islam Afrika-Asia.

Baca Juga: Tujuan Berdirinya ASEAN dan Peta Negara Anggota

Contoh Soal Konferensi Asia Afrika

Setelah menyimak latar belakang dan dampak KAA di atas, gimana kalau elo kerjakan soal-soal di bawah ini? Tenang, soalnya mudah banget, kok!

  1. Di bawah ini yang termasuk kerja sama ASEAN di bidang ekonomi yang berkaitan dengan pelaksanaan KAA adalah ….

A. koperasi ASEAN (ASEAN Cooperative Organization / ACO)

B. zona bebas senjata nuklir Asia Tenggara

C. zone of Peace Freedom and Neutrality (ZOPFAN) 

D. perjanjian ekstradisi ASEAN

E. tidak ada yang benar

Jawaban dan Pembahasan:

Yang termasuk kerja sama ASEAN di bidang ekonomi berkaitan dengan pelaksanaan KAA, yakni Koperasi ASEAN (ASEAN Cooperative Organization / ACO). Maka, jawaban yang tepat adalah A.

  1. Apa hasil KAA di Bandung 18-24 April 1955 ….

A. Dasasila Bandung

B. Pancasila

C. Persatuan Bandung

D. Perserikatan Bangsa-Bangsa

E. ASEAN

Jawaban dan Pembahasan:

Dasasila Bandung merupakan hasil kesepakatan Konferensi Asia Afrika (KAA). Sehingga jawaban yang tepat adalah A. 

3. Apa nama gedung tempat dilaksanakannya Konferensi Asia Afrika di Bandung …. 

A. Gedung Sate

B. Gedung Merdeka

C. Lawang Sewu

D. Fort Rotterdam

E. Gedung Pancasila

Jawaban dan Pembahasan:

Gedung Merdeka merupakan nama gedung tempat dilaksanakannya Konferensi Asia Afrika di Bandung. Sehingga jawaban yang tepat adalah B.

Baca Juga: Tujuan Berdirinya ASEAN dan Peta Negara Anggota

Segitu dulu nih info-info penting yang bisa gue kasih tentang pengertian KAA dan juga contoh soalnya. Kalau elo masih mau ngerjain soal-soal try out UTBK, bisa langsung kunjungi aplikasi Zenius, ya. Elo juga bisa lho, nonton ulang penjelasan mengapa KAA dibentuk lewat video yang ada di Zenius. Caranya tinggal klik aja banner di bawah ini!

sejarah zenius konferensi asia afrika

Sejarah doang nih? Materi lain?
Eits, tenang aja, Zenius juga punya berbagai pilihan paket belajar dengan mata pelajaran lengkap yang udah kita sesuaikan dengan kebutuhan elo. Coba aja klik banner di bawah ini biar elo bisa langsung buktiin!

Langganan Zenius

Referensi:

Realisme dalam Kepentingan Nasional Indonesia Melalui Forum Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Gerakan Non Blok (GNB) – Jurnal Dinamika Global Vol. 5 No. 1 (2020)

Pengaruh Konferensi Asia Afrika (KAA) Tahun 1995 Terhadap Kemerdekaan Negara-Negara di Benua Afrika – Jurnal Agastya (2018)

Originally published: April 15, 2022

Updated by: Uswatun Khasanah – Kampus Merdeka intern

Ilmu Sejarah – Pengertian, Manfaat dan Tujuan – Materi Sejarah Kelas 10

Halo Sobat Zenius! Balik lagi sama gue, pada kesempatan kali ini gue akan membahas mengenai fungsi, tujuan hingga manfaat belajar Sejarah.

Buat elo yang sekarang duduk di bangku SMA khususnya jurusan IPS, elo pernah kepikiran gak sih sebenarnya ilmu sejarah adalah apa? 

Jadi Ilmu Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang peristiwa atau hal-hal penting yang terjadi di masa lampau untuk diingat.

Terus, kalau kita udah ingat, manfaat apalagi yang bisa kita dapatkan dari belajar mata pelajaran yang satu ini?

Yang pastinya, buanyak banget dong. Oke, dari pada makin penasaran langsung simak aja ya fungsi dan tujuan ilmu Sejarah berikut ini.

Ilustrasi sejarah sebagai bagian dari perjalanan kehidupan manusia (Arsip Zenius) - mata pelajaran sejarah
Ilustrasi sejarah sebagai bagian dari perjalanan kehidupan manusia (Arsip Zenius)

Pengertian Sejarah

Ilmu Sejarah adalah cabang dari ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang peristiwa penting yang telah terjadi di masa lampau. 

Bidang ilmu yang satu ini melakukan kajian secara sistematis tentang perkembangan dan dinamika kehidupan masyarakat di masa lalu melalui bukti-bukti yang ada.

Ilmu Sejarah - Pengertian, Manfaat dan Tujuan – Materi Sejarah Kelas 10 25
Contoh buku yang menyertakan foto dan ilustrasi dari jejak-jejak sejarah peradaban dunia yang memukau. (Arsip Zenius)

Sumber sejarah bisa berasal dari benda peninggalan di zaman dahulu seperti candi, perhiasan, patung, dan lainnya. Bisa juga berasal dari sumber tulisan seperti prasasti, dokumen, surat kabar, rekaman video, dan lainnya. 

Keterangan sejarah secara lisan dari pelaku juga bisa menjadi sumber kesaksian.

Baca Juga Artikel Lainnya dari Zenius

Ada tiga syarat utama sebuah sebuah peristiwa bisa dicatatkan dalam ilmu sejarah. Pertama, peristiwa tersebut harus unik hanya terjadi satu kali. 

Yang kedua, peristiwa itu juga abadi dan tidak pernah berubah dari masa ke masa sehingga selalu dikenang. Terakhir peristiwa itu dapat menimbulkan pengaruh bagi masyarakat.

Manfaat Ilmu Sejarah

Sebagian orang mungkin menganggap bahwa ilmu Sejarah yang mempelajari tentang peristiwa di masa lalu ini tidak penting atau bahkan ada yang menganggap pelajaran sejarah itu juga membosankan. 

Padahal ada banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan ketika elo belajar Sejarah. 

Berikut ini adalah manfaat belajar Sejarah yang gak bisa elo dapatkan dari mata pelajaran lain, di antaranya adalah:

1. Membantu Memahami Identitas

Ilmu Sejarah adalah ilmu yang bisa membantu kita sebagai warga negara Indonesia memiliki sikap nasionalisme, dan memahami identitas negara sendiri. Identitas tersebut tidak hanya terbatas pada identitas suatu bangsa atau negara saja.

Namun, bisa juga bisa identitas tersebut untuk mengenal negara, kelompok ,atau organisasi tertentu. Sehingga siapapun yang mempelajari sejarah bisa mengetahui bagaimana suatu kelompok, organisasi, ataupun negara bisa terbentuk dan berkembang dari waktu ke waktu.

Mulai dari proses pembentukannya, siapa pendirinya, orang-orang yang terlibat di dalamnya, dan peristiwa apa saja yang terjadi. elo pun bisa mengetahui dan belajar dari apa yang telah dilakukan orang-orang di masa lampau jika ingin membangun organisasi atau komunitas tertentu.

2. Meningkatkan Wawasan Dunia dan Masyarakat

Dunia ini begitu luas dan memiliki sejarah yang panjang. Dengan mempelajari sejarah maka akan membantu elo untuk memahami dunia dan bagaimana perilaku masyarakat di setiap negara. 

Manfaat belajar Sejarah yang lainnya adalah memberikan gambaran mengenai berbagai aspek yang ada di dunia ini dengan lebih jelas.

Mulai dari sejarah kerajaan, pemerintahan, perilaku sosial dan budaya masyarakat, perkembangan teknologi, perkembangan ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya. Jika elo belajar Sejarah, maka elo akan mendapatkan wawasan yang lebih banyak tentang dunia dan sekelilingnya.

3. Jadi Warga Negara yang Cerdas

Mungkin elo pernah mendengar ungkapan “jas merah” yang artinya jangan sekali-kali melupakan sejarah. Karena bagaimanapun juga Sejarah adalah bagian penting dari hidup kita sebagai warga negara. 

Manfaat belajar Sejarah selanjutnya adalah elo akan lebih banyak bersyukur dan berterima kasih kepada para pahlawan.

Khususnya bagi mereka yang telah berjuang hingga bisa meraih kemerdekaan seperti saat ini. Sejarah kuno di masa lampau mulai dari masa kerajaan hingga perkembangan agama-agama yang ada di Indonesia juga akan membuat elo menjadi warga negara yang berwawasan dan cerdas.

4. Membantu Memahami Masalah yang Terjadi

Meskipun Ilmu sejarah mempelajari tentang peristiwa di masa lalu, tapi peristiwa itu memiliki benang merah dengan apa yang terjadi di masa sekarang. 

Dengan memahami peristiwa yang telah terjadi sebelumnya maka bisa menjadi refleksi buat elo untuk melihat apa yang terjadi saat ini.

Contohnya saja seperti pengaruh revolusi industri di Eropa yang memberikan dampak bagi seluruh dunia. Bagaimana perang kedua terjadi dan mengapa ada konflik perang yang saat ini masih terjadi di dunia. Hingga peristiwa lainnya yang sangat berdampak dalam pembentukan sistem politik saat ini.

5. Mendapatkan Karir

Dengan mempelajari sejarah elo juga bisa memiliki karir yang cemerlang di masa depan. Ada banyak profesi yang bisa dilakukan oleh orang-orang yang terampil dalam mempelajari sejarah. Karena mereka terlatih untuk berpikir kritis dalam menilai informasi.

Profesi yang bisa dipilih elo yang suka dengan pelajaran sejarah adalah dosen, guru, ahli sejarah, bekerja di museum, dan masih banyak lagi. Jadi jangan pernah menganggap bahwa pelajaran sejarah tidak akan memberikan elo karir apa-apa.

Karena jika elo fokus dan terampil di bidangnya maka bukan tidak mungkin elo akan menjadi orang yang sukses di bidang ini.

6. Mempelajari Tanda Peringatan

Dalam kalender, ada tanggal merah yang diambil karena untuk memperingati peristiwa atau sejarah penting yang terjadi di Indonesia. Contohnya seperti hari kemerdekaan, hari Pancasila, hari kebangkitan nasional, hari pahlawan, hari Kartini, dan masih banyak lagi.

Perayaan di hari tersebut merupakan tanda peringatan sekaligus ucapan terima kasih kepada para pahlawan yang telah berjuang dalam berbagai bidang. Apalagi jika bidang tersebut memiliki dampak untuk masyarakat Indonesia hingga saat.

Hari yang ditetapkan sebagai peringatan nasional tersebut juga bisa menjadi peringatan bagi elo untuk mempelajari apa yang terjadi di masa lalu. Elo juga bisa mempelajari hal apa yang bisa dipetik untuk dijadikan bekal pengetahuan di masa sekarang dan masa depan.

Oke, setelah membaca penjabaran di atas, kira-kira kalo gue punya pertanyaan jelaskan fungsi dan tujuan ilmu Sejarah, apa coba jawabannya?

Sederhananya, fungsi ilmu Sejarah adalah memungkinkan kita untuk mengamati dan memahami bagaimana orang dan masyarakat berperilaku. 

Misalnya, kita dapat mengevaluasi perang, bahkan ketika suatu negara dalam keadaan damai, dengan melihat kembali peristiwa-peristiwa sebelumnya. Sejarah juga memberi kita data yang bisa digunakan untuk membuat hukum, atau teori tentang berbagai aspek masyarakat

Sedangkan tujuan dari mempelajari Sejarah adalah membantu kita memahami dan bergulat dengan pertanyaan dan dilema yang kompleks dengan memeriksa bagaimana masa lalu telah membentuk (dan terus membentuk) hubungan global, nasional, dan lokal antara masyarakat dan manusia.

Belajar sejarah bagi sebagian orang mungkin terasa membosankan padahal belajar sejarah adalah suatu hal yang menyenangkan dan seru. Setelah mengetahui apa itu sejarah dan manfaatnya mempelajari sejarah maka elo bisa mengambil banyak pelajaran dari apa yang telah terjadi di masa lalu.

Oke, segitu dulu penjelasan gue tentang pengertian, tujuan hingga manfaat belajar Sejarah.

Oh iya, selain materi Sejarah, elo juga bisa loh belajar materi pelajaran lainnya bareng Zenius. Kalau penasaran, langsung klik banner di bawah ya!

Ilmu Sejarah - Pengertian, Manfaat dan Tujuan – Materi Sejarah Kelas 10 26

Dan buat yang elo mau belajar materi pelajaran versi video, bisa banget langsung meluncur ke video belajar Zenius yang bisa elo akses secara GRATIS dengan klik banner di bawah ini!

Ilmu Sejarah - Pengertian, Manfaat dan Tujuan – Materi Sejarah Kelas 10 27

Kalo ada diantara elo yang mau ngobrol atau diskusi tentang fungsi dan tujuan ilmu Sejarah, silakan langsung aja tinggalin komentar di bawah artikel ini.

Lihat Juga Proses Belajar Ala Zenius di Video Ini

<span data-mce-type=”bookmark” style=”display: inline-block; width: 0px; overflow: hidden; line-height: 0;” class=”mce_SELRES_start”></span>

Originally Published: May 4, 2021
Update by: Sabrina Mulia Rhamadanty

Tujuan Berdirinya ASEAN dan Peta Negara Anggota

Hai Sobat Zenius, apa kabar? Masih semangat belajarnya kan? Kali ini, gue mau bahas tentang tujuan berdirinya ASEAN, sejarah hingga latar belakang pembentukannya nih. Yuk, baca artikel ini sampai selesai!

Sebelumnya, gue mau tanya, apa sih kepanjangan ASEAN? Yap, betul sekali, ASEAN adalah Association of Southeast Asian Nations atau kalau di Indonesia disebut sebagai Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. ASEAN ini sudah dibentuk sejak 55 tahun yang lalu lho, tepatnya pada 8 Agustus 1867.

Tapi, elo sudah tahu nggak kenapa negara-negara di Asia tenggara itu jadi satu circle? Apa sih tujuan berdirinya atau latar belakang pembentukan ASEAN? Apa karena mereka punya hobi yang sama? Atau karena kesamaan nasib? Terus negara apa aja nih yang bergabung? Biar lebih jelas, gue mau ngajak kalian cari tahu sama-sama.

Sejarah Terbentuknya ASEAN

Di paragraf sebelumnya gue sudah jelasin kan, kalau ASEAN dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967. Saat itu, semua negara yang bergabung hadir di pertemuan yang diadakan di Bangkok, Thailand. Ada lima negara yang menginisiasi berdirinya ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok.

Elo udah tahu belum siapa aja sih para tokoh pelopor yang dikenal sebagai bapak pendiri organisasi ini? Mereka adalah  Adam Malik dari Indonesia, Tun Abdul Razak dari Malaysia, S. Rajaratnam dari Singapura, Thanat Khoman dari Thailand, dan Narciso R. Ramos dari Filipina.

Ilustrasi tokoh yang melatar belakangi sejarah dan tujuan berdirinya ASEAN
Tokoh Pendiri ASEAN (Arsip Zenius)

Dilansir dari laman resminya, latar belakang pembentukan ASEAN dimulai pada era 1960-an, saat kawasan Asia Tenggara sedang berada pada situasi rawan konflik. Sedang terjadi perebutan pengaruh ideologi negara-negara besar dan konflik antar negara yang dapat mengganggu stabilitas dan menghambat pembangunan kawasan Asia Tenggara. Nah, hal inilah yang membuat para pendiri akhirnya setuju membentuk organisasi untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil, dan sejahtera. 

Selain itu organisasi ini berhasil terbentuk karena adanya latar belakang yang sama antara negara-negara anggotanya, yaitu:

  1. Persamaan letak wilayah atau geografis di kawasan Asia Tenggara
  2. Persamaan nasib sebagai negara terjajah (kecuali Thailand)
  3. Persamaan budaya negara-negara di Asia Tenggara
  4. Persamaan kepentingan
cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Baca Juga: Latar Belakang dan Tujuan NATO

Apa Tujuan Dibentuknya ASEAN?

Seperti yang udah sedikit disinggung di atas, pada dasarnya pembentukan organisasi ini didasari oleh keinginan negara-negara di Asia Tenggara untuk untuk menciptakan kawasan yang damai, aman, stabil, dan sejahtera. Melansir dari laman resminya lagi, tujuan berdirinya ASEAN terangkum dalam pertemuan 5 negara pembentuk yang disebut sebagai Deklarasi Bangkok atau lebih dikenal sebagai Deklarasi ASEAN, yaitu: 

  1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
  2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional. Salah satu cara meningkatkan perdamaian dan stabilitas di wilayah Asia Tenggara adalah menganut prinsip non-intervensi. Apa sih prinsip non-intervensi itu? Prinsip non-intervensi ini diadopsi dari Piagam ASEAN, yang mengatur bahwa para anggotanya tidak boleh melakukan intervensi terhadap masalah internal yang dihadapi oleh salah satu negara anggota. Prinsip intervensi telah menjadi prinsip utama yang berperan pula dalam menjaga keharmonisan dan batasan terhadap urusan internal negara-negara kawasan sejauh ini.
  1. Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
  2. Memelihara kerjasama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada.
  3. Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara.

Kita juga patut bangga ya, negara kita menjadi salah satu negara pendiri ASEAN, keren kan!

Baca Juga: Konsep Perang Dingin atau Cold War – Materi Sejarah Kelas 12

Negara Anggota ASEAN 

Di awal pembentukannya organisasi ini memang hanya 5 negara yang menjadi anggotanya, tapi seiring berjalannya waktu organisasi ini semakin menunjukkan nilai positif yang dimilikinya. Nah negara lain di Asia Tenggara mulai nih tertarik untuk bergabung, sehingga sampai sekarang udah ada 10 negara yang bergabung. Negara mana aja sih yang bergabung?

Berikut negara-negara anggota beserta tanggal bergabungnya: 

  1. Indonesia (8 Agustus 1967)
  2. Malaysia (8 Agustus 1967)
  3. Singapura (8 Agustus 1967)
  4. Thailand (8 Agustus 1967)
  5. Filipina (8 Agustus 1967)
  6. Brunei Darussalam (8 Januari 1984)
  7. Vietnam (28 Juli 1995)
  8. Laos (23 Juli 1997)
  9. Myanmar (23 Juli 1997)
  10. Kamboja (30 April 1999)

Saat ini Sekretaris Jenderal ASEAN dijabat oleh H.E. Lim Jock Hoi, periode 2018–2022, beliau berasal dari dari Brunei Darussalam. 

H.E. Lim Jock Hoi, Sekretaris Jenderal ASEAN periode 2018 – 2022| Sumber: Sekretariat Nasional ASEAN 
H.E. Lim Jock Hoi, Sekretaris Jenderal ASEAN periode 2018 – 2022. (Dok. Sekretariat Nasional ASEAN)

Tugas dari Sekretaris Jenderal adalah membantu pelaksanaan berbagai kesepakatan ataupun keputusan organisasi, serta memantau dan melaporkan perkembangan capaian organisasi kepada KTT ASEAN, dan menyampaikan pandangan serta sikap organisasi kepada pihak luar. Tentunya sesuai pedoman kebijakan dan mandatnya. Bukan tugas yang gampang ya guys….

Dalam rangka membangun hubungan yang baik antar anggota, maka telah berlangsung beberapa pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT). Konferensi Tingkat Tinggi merupakan  puncak pertemuan tingkat tinggi para kepala negara atau pemerintahan negara anggota.  Selain itu, ada juga Japan-ASEAN Summit Meeting, dan masih banyak lagi pertemuan antara ASEAN dengan negara dan organisasi regional negara lainnya

Ilustrasi peta ASEAN yang menjadi pedoman latar belakang tujuan berdirinya ASEAN
Peta negara anggota ASEAN (Sumber: Freepik)

Baca Juga: Latar Belakang Politik Apartheid dan Dampaknya – Materi Sejarah Kelas 12

Apa Peran Indonesia di ASEAN?

Selain berperan dalam pendirian, Indonesia juga memiliki banyak peran dalam organisasi, antara lain:

  1. Indonesia sudah tiga kali menjabat sebagai Ketua, yakni pada tahun 1976, 2003, dan 2011. 
  2. Penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama adalah Indonesia. Setelah Deklarasi Bangkok, para pendiri sepakat untuk menyelenggarakan KTT. Indonesia terpilih menjadi tuan rumah penyelenggara KTT yang pertama pada tanggal 23-24 Februari 1976 di Bali.
  3. Menginisiasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan bentuk integrasi ekonomi ASEAN. Pembentukan MEA ini diajukan pada pertemuan KTT ASEAN di Bali.
  4. Dalam isu penanggulangan bencana, telah disepakati inisiatif Indonesia tentang Declaration on One ASEAN, One Response yang ditandatangani oleh seluruh Kepala Negara anggota pada September 2016.

Nah, sampai di sini sudah mulai paham kan sejarah, latar belakang dan tujuan berdirinya ASEAN? Biar makin paham, elo bisa nonton video pembahasannya dengan klik banner yang ada di bawah ini, ya!

belajar materi pelajaran sejarah di zenius

Baca Juga: Mengenal GNB (Gerakan Non-Blok) – Materi Sejarah Kelas 12

Contoh Soal dan Pembahasan ASEAN

1. Perhatikan daftar negara-negara berikut!

(1) Indonesia, Myanmar, Singapura, Laos

(2) Myanmar, Korea, Cina, Indonesia

(3) Brunei, Malaysia, Laos, Korsel

(4) Kamboja, Malaysia, Vietnam, Cina

Negara-negara yang merupakan anggota dari ASEAN ditunjukan oleh nomor …

A. 1

B.2

C. 3

D. 4

Jawaban: A. 1) Indonesia, Myanmar, Singapura, Laos

Pembahasan: Negara-negara yang tergabung menjadi anggota ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja.

2. Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN memiliki kesamaan, yaitu sama-sama pernah dijajah oleh bangsa barat, kecuali…

A. Indonesia

B. Vietnam

C. Thailand

D. Singapura

E. Malaysia

Jawaban: C. Thailand

Pembahasan: Semua negara yang tergabung dalam ASEAN memiliki kesamaan, yaitu sama-sama pernah dijajah oleh bangsa barat, kecuali Thailand

3. Dalam pembentukan ASEAN terdapat 5 negara pelopor yang masing-masing diwakili oleh perwakilan dari negaranya. Tokoh yang mewakili Malaysia dalam kesepakatan tersebut adalah…

A. Adam Malik

B. Tun Abdul Razak

C. Thanat Khotman

D. S. Rajaratnam

E. Narciso Ramos

Jawaban: B. Tun Abdul Razak 

Pembahasan: Tokoh pelopor berdirinya ASEAN adalah Adam Malik dari Indonesia, Tun Abdul Razak dari Malaysia, S. Rajaratnam dari Singapura, Thanat Khoman dari Thailand, dan Narciso R. Ramos dari Filipina.

Nah, itu dia pembahasan tentang sejarah, latar belakang dan tujuan dibentuknya ASEAN. Semoga bisa menjadi referensi elo saat belajar ya. Khusus buat Sobat Zenius yang ingin punya nilai rapor yang bagus, sekaligus menambah pemahaman semua materi belajar SMA kelas 10, 11 dan 12, elo bisa berlangganan Zenius Aktiva.

Di paket ini, elo bakal diberikan akses ke ribuan video materi belajar premium, ikutan try out dan latihan soal intensif biar elo makin ahli jawab soal ujian, sampai dibimbing langsung sama tutor lewat fitur live class lho. Yuk, cari tahu info lengkapnya dengan klik banner di bawah ini!

Tujuan Berdirinya ASEAN dan Peta Negara Anggota - Materi Sejarah Kelas 12 9

Originally Published: January 17, 2022
Updated By: Rizaldi Abror

Latar Belakang, Tujuan, dan Anggota

Sobat Zenius, apa elo pernah mendengar tentang Tri Koro Dharmo? Atau elo lebih familiar dengan nama mereka yang kedua, yaitu Jong Java?

Dalam artikel ini gue akan membahas mengenai sejarah, latar belakang berdirinya, serta tujuan Tri Koro Dharmo. Gue juga akan menjelaskan anggota dan kegiatan Tri Koro Dharmo sebagai gerakan pemuda di era pergerakan nasional.

Simak sama-sama, ya!

Lahirnya Masa Pergerakan Nasional di Indonesia  

Sebelum kita mulai pembahasan materi ini, sebaiknya kita samakan persepsi dulu tentang arti pemuda ya, Sobat Zenius!

Menurut KBBI, pemuda adalah orang muda laki-laki; remaja. Sedangkan, gerakan adalah tindakan terencana yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat disertai program terencana dan ditujukan pada suatu perubahan atau sebagai gerakan perlawanan untuk melestarikan pola-pola dan lembaga-lembaga masyarakat yang ada.

Nah, gerakan pemuda di Indonesia mulai lahir sejak masa penjajahan di Indonesia. Pada masa itu, gerakan lahir setidaknya karena dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor pertama, yaitu faktor internal, di dalam negeri sedang dijalankan kebijakan Politik Etis oleh Pemerintah Belanda.

Salah satu dampak dari kebijakan ini adalah kaum muda mendapat akses pendidikan dan didirikannya sekolah kedokteran STOVIA (The School tot Opleiding van Inlandsche Artsen). Sekolah ini didirikan dalam rangka memenuhi kebutuhan dokter di Hindia Belanda yang kala itu terkena wabah cacar. 

Menariknya, di STOVIA para pelajar ternyata nggak hanya belajar mengenai kesehatan, tetapi juga belajar berorganisasi. Ketika berorganisasi, mulai muncul kesadaran kolektif dari para pelajar dan sikap nasionalisme untuk merubah nasib bangsa.

Inilah yang menjadi cikal bakal munculnya organisasi pergerakan pertama, Budi Utomo, yang diketuai oleh dr. Wahidin Soedirohoesodo pada tahun 1908.

Baca Juga:

Latar Belakang & Prinsip Dasar Politik Etis Van Deventer – Materi Sejarah Kelas 11

Faktor kedua adalah kondisi eksternal, yaitu semangat perjuangan negara-negara lain. Berbagai gejolak pergerakan nasional di Asia-Afrika seperti kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905, pergerakan rakyat India oleh Mahatma Gandhi, dan gerakan rakyat Filipina yang dipelopori oleh Dr. Jose Rizal ikut memicu perjuangan rakyat Indonesia.

Sejarah dan Latar Belakang Tri Koro Dharmo

Latar Belakang Tri Koro Dharmo

Kekecewaan pada Budi Utomo

Pada awalnya, Budi Utomo didirikan untuk menjadi wadah pengembangan dan pergerakan di bidang ekonomi, budaya, sosial, ekonomi, dan politik bagi para pelajar. Namun, anggota Budi Utomo sebagian besar merupakan pelajar yang belum berpengalaman dalam bidang politik, makanya kaum priyayi juga diundang menjadi anggota Budi Utomo.

Saat kongres Budi Utomo pertama tanggal 3-5 Oktober 1908 di Yogyakarta, terjadi perdebatan antara kaum priyayi dan kaum muda. Kalangan priyayi meminta agar pendidikan barat hanya untuk kalangan priyayi, sedangkan kaum pelajar menyatakan bahwa pendidikan sebaiknya ditunjukkan untuk seluruh lapisan masyarakat. 

Akibat peristiwa itu, timbul kekecewaan kaum muda terhadap Budi Utomo. Gerakan Budi Utomo dianggap tidak sesuai dengan cita-cita yang diusung para pelajar dan hanya mewakili kepentingan kalangan tua dan priyayi. Puncaknya, ketika pemilihan pengurus besar Budi Utomo, sebagian besar pengurus besar diisi oleh priyayi dan golongan tua.

Gerakan Baru yang Mewakili Cita-Cita Pelajar

Tri Koro Dharmo

Akhirnya, banyak para pelajar yang keluar dari Budi Utomo dan merasa perlu membentuk organisasi baru. Pada tanggal 7 Maret 1915 diadakanlah rapat di Gedung STOVIA yang diinisiasi oleh tiga orang pelajar STOVIA, yaitu Satiman Wirjosandjojo, Kadirman, dan R.T. Soenardi Djaksodipoero.

Dari rapat itu, diputuskan akan didirikan organisasi pemuda yang bernama Tri Koro Dharmo.

Nama Tri Koro Dharmo diambil dari bahasa Jawa, yang secara etimologis artinya “Tiga Tujuan Mulia”. Ketiga tujuan mulia itu adalah sakti (kecerdasan), budhi (kebijaksanaan), dan bakti (kasih sayang). Tri Koro Dharmo bertujuan untuk menjadi wadah realisasi pemikiran kaum muda serta pelestarian kebudayaan Jawa.

 Baca Juga:

 Peran Pemuda dalam Perjuangan Menuju Kemerdekaan – Materi Sejarah Kelas 12

Anggota Tri Koro Dharmo

Anggota Tri Koro Dharmo terdiri dari sekitar 50 orang anggota STOVIA yang bersuku Jawa dan Madura. Berikut adalah susunan pengurus Tri Koro Dharmo ketika pertama kali didirikan. 

  • Dr. Satiman Wirjosandjojo sebagai Ketua
  • Wongsonegoro sebagai Wakil Ketua
  • Sutomo sebagai Sekretaris
  • Muslich sebagai Anggota Pengurus
  • Mosodo sebagai  Anggota Pengurus
  • Abdul Rahman sebagai  Anggota Pengurus
  • Kardaman sebagai Anggota Pengurus

 Baca Juga: 

Sejarah Indische Partij: Latar Belakang, Tokoh, dan Tujuan (1912-1913)

Kegiatan Tri Koro Dharmo

Kegiatan Tri Koro Dharmo terfokus pada sosial dan kebudayaan. Para anggota membentuk national studenfonds atau usaha penggalangan dana pendidikan sebanyak 3.000 gulden bagi sebelas pelajar untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi. 

Organisasi ini juga kerap membantu sekolah-sekolah dan korban-korban bencana alam. Penggalangan dana dilakukan melalui kegiatan kreatif, seperti mengadakan pertunjukan. Uang hasil penjualan tiket pertunjukan itu yang akan disumbangan ke pihak-pihak yang membutuhkan.

Di lain sisi, pertunjukkan-pertunjukan itu juga menjadi salah satu sarana anggota Tri Koro Dharmo dalam pelestarian kebudayaan Jawa. Salah satu jenis pertunjukan yang dilakukan adalah pertunjukan tari-tarian daerah. Organisasi ini juga melaksanakan pengajian sebagai upaya untuk melestarikan kebiasaan masyarakat Jawa.

Tri Koro Dharmo juga menerbitkan sebuah majalah dengan nama “Tri Koro Dharmo”. Majalah ini digunakan sebagai saran untuk menyebarkan semangat cinta akan kebudayaan, khususnya bagi pemuda Jawa dan Madura.

Kritik dan Perubahan Nama Organisasi

Nama Tri Koro Dharmo berubah menjadi Jong Java pada 12 Juni 1918.

Tri Koro Dharmo sempat menuai banyak kritikan dari kalangan pemuda luar Jawa. Para pemuda luar Jawa merasa keberatan untuk bergabung dengan Tri Koro Dharmo.

Nama organisasi yang berasal dari Bahasa Jawa dianggap menunjukkan bahwa organisasi ini eksklusif hanya untuk pemuda Jawa. Penggunaan Bahasa Belanda untuk nama organisasi bahkan dianggap lebih baik, karena dirasa mewakili seluruh daerah.

Selain itu, para pemuda juga menganggap Ketua Tri Koro Dharmo, Satiman Wirjosandjojo, sebagai seorang penganut sukuisme. Namun, Satiman menjelaskan bahwa Tri Koro Dharmo merupakan organisasi permulaan dan belum mempunyai pondasi organisasi yang kuat. Makanya, Tri Koro Dharmo belum mampu menerima anggota di luar Jawa. 

Akhirnya, setelah melalui berbagai usulan dan pertimbangan, nama Tri Koro Dharmo diganti. Pergantian nama ini dilakukan pada kongres pertama, 12 Juni 1918. Nama organisasi diubah menjadi Jong Java yang artinya Pemuda Jawa. Bahasa Belanda digunakan agar organisasi ini juga bisa menampung pemuda dari daerah Sunda dan Betawi. 

Meskipun nama organisasi berubah, asas dan tujuan organisasi ini tidak berubah. Organisasi Jong Java tetap fokus pada permasalahan pendidikan, pengembangan para pelajar, serta pelestarian kebudayaan Jawa. 

Anggota Jong Java
Anggota Jong Java (Sumber foto: koleksi Museum Sumpah Pemuda)

Pengaruh Tri Koro Dharmo dalam Pergerakan Nasional

Lahirnya Tokoh Politik

Walaupun Tri Koro Dharmo tidak mempunyai fokus secara eksplisit pada persoalan politik, organisasi ini melahirkan salah satu tokoh besar yang kelak menjadi pemimpin bangsa, yaitu Soekarno.

Pada saat berumur 16 tahun, Soekarno menjadi pengurus Tri Koro Dharmo cabang Surabaya. Di dalam organisasi tersebut, ia mengembangkan kemampuan pidatonya dengan berbicara di depan orang banyak.

Kemampuan Soekarno dalam berpidato serta keberaniannya untuk berbicara di muka umum lah yang membuat Soekarno memiliki pamor besar dalam dunia politik.

Lahirnya Berbagai Organisasi Pemuda Daerah 

Pendirian Tri Koro Dharmo juga menjadi pemicu berdirinya organisasi kepemudaan daerah. Organisasi tersebut antara lain Jong Sumatranen Bond (1917), Jong Ambon (1918), Jong Minahasa (1918), Jong Celebes (1918), Sekar Rukun (1919), Jong Betawi (1927), dan Jong Bataks Bond (1925). 

Dari gerakan-gerakan itu, justru timbul kesadaran bahwa diperlukan suatu persatuan tanpa melihat unsur-unsur kedaerahan. Sehingga, pada bulan September 1926 dibentuk sebuah organisasi bernama Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). 

Kehadiran seluruh organisasi ini punya peran penting bagi persatuan pemuda dan kontribusinya dalam kemerdekaan Indonesia. Persatuan para pemuda ini yang akhirnya menginisiasi terjadinya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

Penutup

Sobat Zenius, kita udah selesai membahas seluk-beluk Tri Koro Dharmo! Ternyata, gerakan pemuda punya peran yang nggak kalah penting dalam perjalanan sejarah Indonesia, ya. Nah, elo bisa pelajari tentang gerakan-gerakan lain di Zenius. Atau, kalau elo mau belajar materi ini dengan lebih dalam, elo bisa klik banner di bawah ini.

Sejarah Tri Koro Dharmo: Latar Belakang, Anggota, dan Tujuan - Materi Sejarah Kelas 11 17

Guys, di aplikasi Zenius ada banyak materi yang bisa elo pelajarin! Selain itu, ada Zenius punya beberapa paket belajar yang sesuai sama kebutuhan elo. Belajar bareng Zenius nggak sekedar menghafal, tetapi juga belajar konsepnya sampai paham. Yuk, segera berlangganan Zenius dengan klik banner di bawah ini!

Sejarah Tri Koro Dharmo: Latar Belakang, Anggota, dan Tujuan - Materi Sejarah Kelas 11 18

Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan selamat belajar!

Penulis : Luis Moya

Sumber : 

Raharjo, M., & Kumalasari, D. (2016). PERKEMBANGAN ORGANISASI TRI KORO DHARMO PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL TAHUN 1915-1918.