Mengenal Lapisan Tubuh Hewan: Pengertian, Jenis, dan Contoh

Halo, Sobat Zenius! Kenapa, ya, jantung kita berdetak di dalam tubuh, tapi organ-organ lainnya nggak merasakan detakan itu? Pernah nggak elo kepikiran hal tersebut? Nih, gue punya jawabannya!

Jadi, di dalam tubuh makhluk hidup ada yang namanya rongga tubuh. Rongga tubuh ini menjadi ruang untuk masing-masing organ bekerja tanpa mengganggu organ lainnya. Rongga tubuh terbentuk dari lapisan tubuh seperti ruangan pada suatu bangunan. 

Ada bangunan yang punya banyak ruangan, ada juga bangunan yang bahkan nggak punya ruangan. Nah, seperti itulah keberagaman hewan-hewan di dalam kingdom animalia.

Sobat Zenius, kali ini gue akan membahas tentang lapisan tubuh hewan. Gue akan mulai dari pembahasan singkat terkait klasifikasi di kingdom animalia, macam-macam lapisan tubuh hewan, hingga contoh soal tentang lapisan tubuh hewan untuk menguatkan pemahaman elo. Makanya, elo simak artikel ini sampai akhir ya!

Pengantar Kingdom Animalia

Sobat Zenius, sadar nggak sih kalau kita bisa ketemu hewan berkali-kali dalam satu hari? Entah itu ketemu kucing di rumah, ayam di jalan, bahkan nyamuk atau semut.

Padahal kalau dipikir-pikir, kucing, ayam, nyamuk, dan semut itu beda ya secara fisik. Tapi, kenapa mereka tetap disebut hewan? Apa sih makna dari hewan itu?

Nah, hewan atau animalia adalah eukaryota yang multiseluler, heterotrof, dan motil. Gue jelasin istilahnya satu per satu ya.

Eukaryota atau eukariotik adalah istilah untuk sel yang memiliki inti bermembran sehingga sel ini memiliki dua membran, yaitu membran inti dan membran sel. Kemudian, sel yang kompleks terdiri dari jumlah yang banyak atau disebut multiseluler

Animalia sebagai makhluk hidup heterotrof berarti nggak punya kemampuan untuk membuat makanannya sendiri sehingga animalia membutuhkan makhluk hidup lainnya. Lalu, animalia sebagai makhluk hidup motil berarti punya kemampuan untuk bergerak.

Nah, aspek multiseluler, heterotrof, dan motility ini menjadi pembeda antara kingdom animalia dengan kingdom eukaryota lainnya.

eukariotik

Tapi, ayam dan kucing tetap beda tuh? Betul, karena dalam kingdom animalia sendiri terdapat beberapa kelompok lagi.

Dua kelompok besar yang sering kita dengar dari kingdom animalia adalah kelompok invertebrata dan kelompok vertebrata. Klasifikasi ini berdasarkan ada atau nggak-nya tulang belakang pada hewan. 

Nah, klasifikasi pada kingdom animalia nggak hanya berdasarkan satu hal saja. Para ahli taksonomi melakukan klasifikasi berdasarkan empat hal, yaitu simetri tubuh, jumlah lapisan tubuh, rongga tubuh, dan segmentasi tubuh

kingdom animalia
Kingdon Animalia (Arsip Zenius)

Baca Juga:

Klasifikasi Kingdom Animalia – Materi Biologi Kelas 10

Pengelompokkan Berdasarkan Lapisan Tubuh Hewan

Kenapa sih hewan-hewan ini masih harus diklasifikasikan ke dalam kelompok-kelompok lagi?

Ingat, hewan itu terdiri atas sel-sel hewan yang mengalami proses kompleksitas. Kompleksitas yang terjadi pada hewan menyebabkan hewan yang satu berbeda dengan hewan lainnya. 

Nah, proses kompleksitas ini bermula dari adanya protozoa ancestor (uniseluler) yang kemudian berkelompok dan menjadi multiseluler. Sel-sel yang banyak ini kemudian akan berkembang membentuk lapisan tubuh hewan. 

Perkembangan yang dialami oleh sel hewan juga berbeda-beda. Gue akan mulai dari awal peleburan sel telur dan sel sperma. Peleburan itu akan menghasilkan zigot yang kemudian terus berkembang menjadi morula

Nah, morula ini kemudian berkembang juga menjadi blastula. Pada tahap blastula, lapisan tubuh hewan mulai terbentuk. Kemudian, ada blastula yang mengalami berkembangan dan nggak mengalami perkembangan. Blastula yang nggak mengalami perkembangan menjadi hewan multiseluler. 

Sementara itu, blastula yang mengalami perkembangan menjadi gastrula yang mengalami penekukan sehingga membentuk dua lapisan tubuh hewan yang disebut diploblastik. Ada beberapa sel yang berhenti di sini dan ada beberapa sel yang terus berkembang sehingga terbentuk tiga lapisan tubuh hewan yang disebut triploblastik

Lapisan-lapisan tubuh hewan yang terbentuk akan menjadi jaringan dasar sebagai pembentuk sistem tubuh pada hewan. 

proses kompleksitas sel
Proses Kompleksitas Sel (Arsip Zenius)

Hewan Multiseluler dan Hewan Diploblastik

Hewan multiseluler adalah hewan yang lapisan tubuhnya cuman satu. Sel tubuh pada hewan tersebut berhenti di tahap blastula dan nggak mengalami perkembangan lagi. 

Hewan multiseluler akan kita temukan di filum porifera. Contohnya, adalah si Spongebob Squarepants yang kita kenal. Yap, Spongebob ini adalah Spongia sp., yaitu salah satu hewan dalam filum porifera.

hewan multiseluler
Hewan Multiseluler (Arsip Zenius)

Baca Juga:

Porifera – Materi Biologi Kelas 10

Berkembang sedikit dari hewan multiseluler, ada juga hewan diploblastik. 

Hewan diploblastik adalah hewan yang memiliki dua lapisan tubuh. Pada perkembangan sel, blastula mengalami perkembangan dan membentuk gastrula. Lapisan tubuh hewan diploblastik terdiri atas ektoderm (luar) dan endoderm (dalam). 

Lapisan ektoderm akan berkembang membentuk sistem kulit dan sistem saraf. Sementara itu, lapisan endoderm akan berkembang membentuk sistem pencernaan. 

Terdapat dua filum dalam kingdom animalia yang termasuk hewan diploblastik, yaitu filum cnidaria dan ctenophora. Kalau tadi Spongebob, kali ini gue bicara soal si ubur-ubur yang sering dikejar sama Spongebob. Nah, ubur-ubur adalah salah satu contoh hewan diploblastik. 

hewan diploblastik
Hewan Diploblastik (Arsip Zenius)

Baca Juga:

Coelenterata – Materi Biologi Kelas 10

Hewan Triploblastik

Nah, kebanyakan filum dalam kingdom animalia merupakan hewan triploblastik. Hewan triploblastik adalah hewan yang memiliki tiga lapisan tubuh. Pada perkembangan sel, gastrula membentuk lapisan ketiga sehingga lapisan tubuh hewan ini terdiri atas ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

Sama seperti hewan diploblastik, lapisan ektoderm pada hewan triploblastik kemudian membentuk sistem kulit dan sistem saraf. Sementara itu, lapisan endoderm juga membentuk sistem pencernaan

Lapisan ketiga yang terletak di tengah, yaitu mesoderm membentuk sistem-sistem organ lainnya, seperti sistem otot, sistem ekskresi, sistem reproduksi, dan sistem sirkulasi

Nggak hanya memiliki tiga lapisan tubuh, hewan triploblastik juga memiliki rongga tubuh atau disebut coelom. Hewan triploblastik ini bisa diklasifikasikan lagi berdasarkan coelom yang mereka miliki sehingga terdapat 3 kelompok, yaitu acoelomata, pseudocoelomata, dan coelomata.

Acoelomata adalah kelompok hewan triploblastik yang nggak punya rongga tubuh sehingga organ-organ tubuhnya menempel dari satu lapisan ke lapisan lainnya. Contohnya adalah cacing pipih dari filum platyhelminthes

Baca Juga:

Platyhelminthes – Materi Biologi Kelas 10

Pseudocoelomata adalah kelompok hewan triploblastik yang punya rongga tubuh semu. Artinya, antara satu lapisan ke lapisan lainnya ada rongga. Namun, rongga ini nggak punya penyangga sehingga cenderung nggak beraturan. Contohnya adalah cacing gilig dari filum nematoda.

Baca Juga:

Nemathelminthes – Materi Biologi Kelas 10

Coelomata adalah kelompok hewan triploblastik yang punya rongga tubuh tetap. Artinya, rongga tubuh pada hewan ini memiliki penyangga yang dapat memberikan bentuk tubuh tetap. Contohnya adalah kita sendiri sebagai manusia dari filum chordata. Memang kayak apa rongganya?

Simpelnya, jantung kita berdetak di dalam tubuh, tapi kenapa organ lain seperti paru-paru, lambung, hati, dan sebagainya nggak merasakan detakan itu? Karena ada rongga tubuh. Setiap organ dalam tubuh kita sebagai hewan coelomata memiliki rongga sebagai ruang privasi untuk organ-organ tubuh bekerja. 

hewan triploblastik
Hewan Triploblastik (Arsip Zenius)

Contoh Soal

Sobat Zenius, setelah memahami penjelasan gue tentang lapisan tubuh hewan, gue akan kasih elo contoh soal supaya elo bisa lebih paham lagi sama materi ini. 

Simak pertanyaan berikut ya!

Filum Coelenterata merupakan satu-satunya filum Animalia yang bersifat diploblastik, karena hanya terdiri atas dua jaringan dasar saja, yaitu ectoderm dan endoderm. Di bawah ini, sistem tubuh yang tidak dimiliki oleh Coelenterata adalah ….

a. sistem pencernaan

b. sistem saraf

c. sistem integument (kulit)

d. sistem reproduksi

e. sistem peredaran darah

Pembahasannya:

Nah, Sobat Zenius, elo coba garis bawahi pertanyaannya terutama di bagian kata “tidak”. Itu artinya, elo harus cari kira-kira sistem apa yang nggak terbentuk pada Coelenterata atau yang bisa kenal juga sebagai ubur-ubur dan terumbu karang. 

Di soal juga udah disebutin kalau Coelenterata ini diploblastik, artinya hanya punya dua lapisan : ektorderm dan endoderm. Elo ingat-ingat lagi nih.

Lapisan ektoderm akan membentuk sistem kulit dan sistem saraf, sementara lapisan endoderm akan membentuk sistem pencernaan. Berarti, elo bisa coret pilihan jawaban A, B, dan C. 

Nah, terus gimana? Antara sistem reproduksi dan sistem peredaran darah. Kalau elo udah mempelajari tentang filum Coelenterata, elo pasti bisa langsung jawab. Tapi, gue akan jelasin dulu. 

Berdasarkan penjelasan gue sebelumnya, sistem reproduksi dan sistem peredaran darah (sirkulasi) itu terbentuk dari lapisan mesoderm pada hewan triploblastik. Tapi, elo juga perlu ingat kalau Coelenterata, contohnya ubur-ubur, itu pasti nggak cuman satu di dunia ini. Gimana caranya biar jadi banyak? Dengan reproduksi

Jadi, kunci dari lapisan tubuh hewan adalah pembentukan jaringan dasar yang kemudian menjadi organ. Meskipun Coelenterata adalah hewan diploblastik yang nggak punya saluran reproduksi, hewan itu tetap bisa menghasilkan sel gamet dan bereproduksi. 

Oleh karena itu, jawaban dari soal ini adalah (E) sistem peredaran darah.

Gimana? Kerjain soal tentang lapisan tubuh hewan gampang, kan? Atau elo butuh contoh soal lebih menantang? Tenang, ada kok! Elo tinggal download aplikasi Zenius di hp elo untuk dapetin soal-soal dan video pembahasannya sekalian.

Elo juga bisa klik banner di bawah ini untuk belajar materi kingdom animalia atau materi biologi lainnya. Tinggal klik banner dan ketik materi yang diinginkan di kolom pencarian ya.

Mengenal Lapisan Tubuh Hewan: Pengertian, Jenis, dan Contoh Hewan 9

Nah, supaya pemahaman elo makin dalam, ikuti terus review materi dan kerjakan berbagai latihan soal di Zenius, yuk. Ada berbagai paket yang bisa elo beli sesuai kebutuhan elo. Klik banner di bawah ini untuk info selengkapnya!

Langganan Zenius

Pembahasan gue tentang materi lapisan tubuh hewan kelas 10 sampai sini dulu ya! Kalau elo ada pertanyaan, bisa langsung tulis di kolom komentar. 

Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Semangat terus ya, Sobat Zenius!

Penulis: Trisnajaya Shalsabila

Mengenal Materi Genetik Tubuh Gen dan Alel : Biologi 12 SMA

Sobat Zenius, elo pernah nggak melihat suatu keluarga yang berbeda-beda? Misalnya, ibu dan ayahnya punya rambut lurus, anak pertamanya punya rambut lurus, tapi anak keduanya punya rambut keriting. Apakah anak kedua adalah anak tetangga?

Tentu bukan, dong! Fenomena ini adalah fenomena yang normal dan wajar karena ini merupakan bentuk dari ekspresi materi genetik yang dimiliki oleh individu. 

Kali ini, gue akan bahas tentang materi genetik, yaitu gen dan alel. Gue akan bahas mulai dari konsep gen dan alel hingga ekspresi gen yang membuat perbedaan seperti barusan itu ada. Gue juga akan memberikan contoh soal di akhir supaya elo bisa memahami materi ini. Yuk, simak artikel ini sampai selesai ya!

Apa itu Gen?

Kalau kita bicara soal materi genetik, kita akan mendengar istilah-istilah seperti gen dan alel. Memangnya apa itu gen dan alel?

Gen adalah unit pewarisan sifat dari suatu makhluk hidup. Gen ini terdiri atas DNA yang diselubungi dan diikat oleh protein. Elo bisa menemukan gen ini di dalam lokus-lokus yang ada pada kromosom. 

gen dan kromosom
Gen dalam Kromosom (Arsip Zenius)

Susunan gen di dalam tubuh disebut dengan genotipe, sementara ekspresi genotipe yang muncul pada makhluk hidup disebut dengan fenotipe. Fenotipe ini merupakan ekspresi dari genotipe yang memiliki sifat dominan, yaitu gen yang dapat mengalahkan genotipe resesif.

Dalam kasus keluarga yang punya rambut berbeda-beda tadi, rambut lurus merupakan genotipe dominan, sementara rambut keriting merupakan genotipe resesif. Secara penulisan, genotipe dominan bisa kita tulis dengan huruf besar dan genotipe resesif bisa kita tulis dengan huruf kecil. 

Apa itu Alel?

Gen dan alel memiliki keterkaitan. Kita bisa menemukan gen dalam suatu lokus pada kromosom. Nah, kromosom ini biasanya ditemukan dalam keadaan berpasangan yang bisa disebut sebagai kromosom homolog

Kromosom homolog ini adalah kromosom yang berpasangan dan memiliki kesamaan dari segi bentuk, ukuran, maupun jumlah jenis gen yang terkandung di dalamnya. Sebagai kromosom berpasangan, kromosom homolog juga punya gen berpasangan

Pasangan gen pada kromosom homolog bisa juga kita sebut sebagai alel. Alel ini yang menunjukkan adanya perbedaan pewarisan sifat pada satu keturunan karena ketiga sifat yang dimiliki.

Homozigot dominan adalah alel yang memiliki pasangan gen yang dominan. Homozigot resesif adalah alel yang memiliki pasangan gen yang resesif. Sementara itu, alel dengan sifat heterozigot memiliki satu gen dominan dan satu gen resesif di dalamnya. 

alel dan sifat alel
Gen dan Alel serta Sifat Alel (Arsip Zenius)

Ekspresi Genetik

Nah, terus gimana ya caranya gen dan alel ini mengekspresikan gen? Gue akan kasih elo contoh kasus keluarga berambut lurus tadi.

Dalam keluarga itu, ibu dan ayah punya rambut lurus. Anak pertama mereka juga punya rambut lurus. Tapi, anak kedua mereka punya rambut keriting. Dari informasi ini, kita bisa tau bahwa gen rambut lurus adalah gen dominan dalam keluarga mereka dan membuat gen rambut keriting menjadi gen resesif. 

Dari informasi ini juga, kita bisa mengasumsikan sifat alel yang dimiliki oleh masing-masing anggota keluarga. Coba elo cermati ilustrasi berikut ini ya.

pewarisan sifat genetik
Ilustrasi Pewarisan Sifat Genetik (Arsip Zenius)

Nah, lebih jauh soal ini bisa elo pelajari di materi pola hereditas dalam video ini ya!

Sekarang, elo tau gimana gen dan alel ini terlibat dalam ekspresi genetik. Tapi, kenapa ya ekspresi genetik ini bisa terjadi?

Ekspresi genetik adalah proses perubahan informasi genetik pada gen menjadi produk, seperti RNA, protein, ataupun molekul biologis lainnya. Produk ini nantinya akan memengaruhi sistem dalam tubuh makhluk hidup sehingga tercetak suatu sifat. 

Dalam kasus di atas, gen rambut lurus yang dimiliki oleh sebagian besar anggota keluarga memengaruhi sel-sel rambut mereka sehingga terbentuklah rambut yang lurus. Ekspresi genetik akan aktif sesuai dengan lokasinya

Tapi, ekspresi genetik nggak semudah itu prosesnya. Ada banyak faktor yang bisa memengaruhi proses ekspresi genetik, misalnya faktor lingkungan, faktor hormon, dan faktor lainnya. 

Fungsi Gen

Selain pewarisan sifat, ada juga fungsi-fungsi lain dari gen dan alel. Gen dapat mengontrol pertumbuhan dan perkembangan sel. Hal ini dilakukan dengan mengontrol aktivitas sel (pembelahan sel, diferensiasi sel, hingga kematian sel) dan juga regenerasi jaringan pada organisme.

Gen juga dapat membantu sintesis protein karena gen menyimpan informasi genetik untuk membuat protein. Protein ini akan menjadi bahan dasar untuk membentuk sel dan jaringan pada organisme. 

Gen dapat mengatur metabolisme dalam tubuh dan juga mengatur respons tubuh terhadap rangsangan luar dengan adanya perubahan fisiologis, morfologis, maupun perilaku pada organisme. 

fungsi gen
Fungsi Gen (Arsip Zenius)

Contoh Soal

Setelah mengetahui konsep gen dan alel, gue mau kasih elo contoh soal supaya elo bisa lebih paham sama materi ini. Coba elo cermati soal di bawah ini. 

Kucing Manx adalah jenis kucing yang tidak memiliki ekor. Hal ini karena adanya gen heterozigot yang mengatur ekor kucing. Jika gen ini muncul dalam keadaan homozigot dominan, kucing akan mati sebelum dilahirkan atau disebut dengan gen letal. Seorang breeder kucing berhasil mendapatkan anakan kucing Manx dari pasangan induk kucing ekor normal dan Manx. Gen yang diwariskan induk kucing tersebut adalah ….

a. induk manx gen dominan dan induk kucing normal gen resesif

b. induk manx gen dominan dan induk kucing normal gen dominan

c. induk manx gen resesif dan induk kucing normal gen dominan

d. induk manx gen resesif dan induk kucing normal gen resesif

e. tidak ada anak kucing yang dilahirkan karena akan mewarisi gen letal

Pembahasannya:

Kucing Manx adalah kucing yang nggak punya ekor. Kondisi ini adalah bentuk dari abnormalitas pada kucing karena ekor pada kucing ini penting adanya. Ekor pada kucing ini merupakan perpanjangan dari tulang belakang sehingga pada kondisi tertentu bisa menyebabkan kematian pada kucing. 

Nah, berdasarkan ilustrasi, ada seorang breeder yang berhasil memiliki anakan dari kucing Manx. Kita bisa coba memahami fenomena ini dengan konsep gen dan alel yang sebelumnya udah kita pelajari. 

Alel memiliki tiga sifat, yaitu homozigot dominan, homozigot resesif, dan heterozigot. Dari ilustrasi di atas, kita tau kalau gen kucing Manx adalah gen dominan karena gen itu bisa muncul pada anakannya. Kita bisa tulis sifat dominan ini menjadi “M”.

Selanjutnya, kita juga tau kalau gen kucing normal pada anakan kucing Manx adalah gen resesif karena gen itu kalah dengan gen kucing Manx. Kita bisa tulis sifat resesif ini menjadi “m”.

Kembali lagi pada alel dan ketiga sifatnya. Alel homozigot dominan bisa kita tulis sebagai “MM”; alel homozigot resesif bisa kita tulis “mm”; alel heterozigot bisa kita tulis “Mm”. 

Nah, ilustrasi di atas bilang kalau gen Manx muncul dalam keadaan dominan (MM), kucing bisa mati sebelum dilahirkan. Dari sini, kita bisa tau bahwa gen ini nggak akan diwariskan pada anakan kucing Manx milik sang breeder. 

Selanjutnya, dibilang juga kalau anakan kucing Manx ini berasal dari kucing Manx dan juga kucing normal. Dari sini, kita bisa tau bahwa gen yang diwariskan kepada anakan kucing Manx adalah gen heterozigot. 

Oleh karena itu, bisa kita simpulkan bahwa gen yang diwariskan kepada anakan kucing Manx adalah gen dominan dari induk Manx dan gen resesif dari induk normal (A).

Gimana? Gampang kan kerjain soal tentang gen dan alel? Atau elo butuh contoh soal yang lebih menantang? Tenang, ada kok! Elo tinggal download aplikasi Zenius untuk dapetin soal-soal dan video pembahasannya.

Elo juga bisa belajar materi gen dan alel atau materi biologi lainnya. Tinggal klik banner dan ketik materi yang diinginkan di kolom pencarian ya.

gen dan alel

Nah, supaya pemahaman elo makin dalam, ikuti terus review materi dan kerjakan berbagai latihan soal di Zenius, yuk. Ada berbagai paket yang bisa elo beli sesuai kebutuhan elo. Klik banner di bawah ini untuk info selengkapnya!

Langganan Zenius

Pembahasan gue tentang materi gen dan alel kelas 12 sampai sini dulu ya! Kalau elo ada pertanyaan, bisa langsung tulis di kolom komentar. 

Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Semangat terus ya, Sobat Zenius!

Penulis: Trisnajaya Shalsabila

Referensi:

Ferdinand, F., & Ariebowo, M. (2009). Praktis Belajar Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.