Latar Belakang, Tokoh, dan Tujuan (1912-1913)

Hai sobat Zenius, kali ini gue mau berbagi mengenai latar belakang Indische Partij. Sebelumnya gue pernah membahas kehidupan salah satu tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia, Ernest Douwes Dekker. 

Di dalam kisah hidup Ernest yang penuh dengan petualangan dan perlawanan, gue menyebutkan bahwa Ernest mendirikan sebuah organisasi bernama Indische Partij yang digadang-gadangkan sebagai partai politik pertama di Indonesia. Partai ini dikenal berani dan non-kooperatif terhadap pemerintahan Hindia Belanda. Seperti apa kisahnya? Langsung saja kita selami.

Lambang Logo Indische Partij
Lambang Organisasi Indische Partij | (Dok. Wikipedia)

Indische Partij adalah sebuah organisasi atau partai politik pertama di Hindia Belanda yang bersifat non-kooperatif terhadap pemerintahan kolonial Belanda. Untuk memahami partai ini lebih lanjut, mari kita bahas pendiri, latar belakang, tujuan, dan perjalanan hingga pembubarannya.

Siapa pendiri Indische Partij

Tiga Serangkai Pendiri Insdische Partij
Ilustrasi Tiga Serangkai (terdiri dari Ernest Douwes Dekker, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Suwardi Suryaningrat)

Indische Partij didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung, oleh Ernest Douwes Dekker, dr.  Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Suwardi Suryaningrat. Kemungkinan sebelumnya elo udah pernah dengar sebutan tiga serangkai, yang sebenarnya merujuk pada trio tokoh pendiri Indische Partij tadi. Mereka tuh emang bisa dibilang bestie banget soalnya mereka bener-bener sepaham soal nasionalisme dan impian Indonesia merdeka. 

Kalo elo udah baca tulisan gue soal Ernest Douwes Dekker, elo mungkin udah tahu banget doi bolak balik dibui dan diasingkan ke berbagai tempat karena hobi banget mengkritik Belanda lewat tulisan yang terang-terangan. Nah, Suwardi Suryaningrat (yang juga dikenal sebagai Ki Hadjar Dewantara) dan dr.  Tjipto Mangoenkoesoemo itu juga nggak kalah savage kalo mengkritik Belanda lewat tulisan. Makanya, Ernest nggak ragu untuk ngajak sahabat-sahabat ini mendirikan partai non-kooperatif untuk melawan Belanda bersama-sama. 

Baca juga: Siapakah Orang Asli Pribumi Indonesia?

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Fokus UTBK untuk kejar kampus impian? Persiapin diri elo lewat pembahasan video materi, ribuan contoh soal, dan kumpulan try out di Zenius!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Latar belakang Indische Partij

Sekarang kita ngomongin latar belakang Indische Partij, nih sobat Zenius. Jadi, setelah melalui berbagai diskriminasi dan menyaksikan ketidakadilan oleh pemerintahan kolonialisme Belanda, Ernest Douwes Dekker gemar menyuarakan konsep nasionalisme. Sebelumnya, Ernest sempat mengikuti partai lain bernama Indische Bond pada tahun 1898. Partai Indische Bond yang didirikan oleh K. Zaalberg yang merupakan seorang Indo. Organisasi ini hanya berisikan orang Indo saja. 

Ernest kemudian sadar bahwa partai yang hanya berisi kaum Indo saja tidaklah cukup kuat untuk mempersatukan Hindia Belanda dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Maka, Ernest mendirikan Indische Partij bersama dua sahabatnya. Tidak seperti Indische Bond, Indische Partij menerima masyarakat dari golongan apapun. 

Sebagai catatan, Indische Partij adalah organisasi yang ada di masa penjajahan Belanda. Yang mana rakyat Hindia Belanda dibagi menjadi beberapa kelompok masyarakat agar Hindia Belanda terpecah belah. Salah satunya adalah kelompok masyarakat Indo, yang merupakan keturunan campuran Eropa dan pribumi. 

Lalu ada juga kelompok timur asing yang terdiri dari masyarakat keturunan negara Asia lainnya. Selanjutnya ada masyarakat pribumi atau bumiputera. Nah, pembentukan Indische Partij didasari atas rasa nasionalisme dalam rangka perjuangan menuju kemerdekaan dan menjadi sebuah wadah bagi masyarakat dari kelompok yang berbeda untuk bersatu.

Pada perjalanannya, Indische Partij aktif berkeliling di Hindia Belanda menyebarkan gagasan nasionalisme untuk mengakhiri kolonialisme dan mendapatkan dukungan dari rakyat. Dengan usaha tersebut, partai ini berhasil mengumpulkan anggota hingga lebih dari 7.000 orang per Oktober 1912. Selain itu, tiga serangkai juga aktif menyebarkan gagasan nasionalisme dan perlawanan kolonialisme dengan tulisan provokatif yang dipublikasikan melalui surat kabar De Expres yang didirikan Ernest Douwes Dekker.

Tujuan Indische Partij

Indische Partij merupakan organisasi pergerakan kebangsaan yang bertujuan untuk membangun patriotisme bagi semua golongan rakyat Hindia Belanda terhadap tanah air. Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat berbagai bentuk usaha yang dilakukan oleh Indische Partij, yaitu: memberantas kebencian antar agama, meningkatkan pengaruh pro Hindia di pemerintahan, memperjuangkan hak orang Hindia, dan memberantas kesombongan sosial.

Pembubaran Indische Partij oleh Belanda

Pada 4 Maret 1913, Indische Partij dibubarkan oleh pemerintah kolonial Belanda karena organisasi ini dianggap sebuah gerakan radikal yang mengganggu keamanan. Bahkan, Gubernur Jendral Idenburg sebagai perwakilan pemerintah kolonial Belanda menolak upaya pendaftaran status badan hukum Indische Partij pada 11 Maret 1913. Ya nggak kaget sih kalo peresmian Indische Partij sebagai sebuah badan hukum ditolak Belanda. Indische Partij sebagai sebuah partai yang bergerak di bidang politik dengan jelas menunjukkan pergerakkan untuk menentang kolonialisme Belanda dan berani mengkritik Belanda habis-habisan.

Als Ik Eens Nederlander Was
Als Ik Eens Nederlander Was | Dok: Republika

Walau pengajuan peresmian Indische Partij ditolak, tiga serangkai ini tetap aktif membuat tulisan mengenai pemerintahan kolonial Belanda. Pada 13 Juli 1913, tulisan Suwardi Suryaningrat yang berjudul Als ik een Nederlander was (Andaikan aku seorang Belanda) dimuat di surat kabar De Expres. Berikut ini kutipan dari tulisan sarkas tersebut:

Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Ide untuk menyelenggarakan perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada kepentingan sedikit pun baginya“ 

Untuk konteks, pada tahun itu Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan mereka dari genggaman penjajah mereka yaitu Perancis. Mungkin memang ironis ya, mereka merayakan kemerdekaan mereka di tanah jajahan dengan uang yang didapatkan dari tanah jajahan juga. Gimana menurut elo? Coba komen di kolom komentar ya. 

Dengan diterbitkannya tulisan tersebut, Suwardi Suryaningrat kemudian ditangkap Belanda. Sebagai tanggapan terhadap penangkapan tersebut, sahabat Suwardi, dr. Cipto Mangunkusumo, menulis Kracht of Vrees? (kekuatan atau ketakutan) yang berisi tentang ketakutan yang ditebarkan oleh pemerintah Belanda. Tentu saja Dr. Tjipto pun ditangkap Belanda juga. Selanjutnya, giliran Ernest Douwes Dekker yang beraksi. Ia menulis Onze Helden: Tjipto Mangoenkoesoemo en Soewardi Soerjaningrat (Pahlawan Kita: Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat). Dari judulnya, elo bisa menebak lah ya kira-kira isinya. Singkat cerita, tiga serangkai ini akhirnya ditangkap semua dan diasingkan ke Belanda.

Setelah pengasingan tokoh tiga serangkai ini, eksistensi Indische Partij mulai sirna. Namun, semangat dan pemahaman nasionalisme yang dimulainya tetap melekat pada anggota-anggotanya. Para anggota yang dulu tergabung dalam Indische Partij banyak yang mengikuti organisasi lain dan tetap melanjutkan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Belajar tentang Indische Partij

Sobat Zenius, kalo elo pengen belajar soal Indische Partij dengan seru, elo bisa banget nih coba tonton materi sejarah untuk kelas 11 di Zenius dengan klik banner di bawah ini. Eh tapi pastiin elo punya akun Zenius ya supaya bisa akses video-video kecenya.

Sejarah Indische Partij: Latar Belakang, Tokoh, dan Tujuan (1912-1913) 17

Penutup

Bagaimana sobat zenius, apakah elo ada pertanyaan seputar topik kita kali ini? Atau mungkin elo punya ide untuk artikel selanjutnya? Biar elo update terus dan bisa belajar di mana aja dan kapanpun, better elo daftar paket Zenius Aktiva-nya Zenius yang punya fitur keren untuk nemenin elo belajar. Klik banner di bawah ya buat cek info lengkapnya! Ciao!

Sejarah Indische Partij: Latar Belakang, Tokoh, dan Tujuan (1912-1913) 18

C.W.D, Clemens. (2018). USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM MENGEMBANGKAN NASIONALISME DI HINDIA BELANDA. Diakses pada laman http://www.library.usd.ac.id/Data%20PDF/F.%20Keguruan%20dan%20Ilmu%20Pendidikan/Pendidikan%20Sejarah/131314018_full.pdf

Wikipedia. (n.d.). National Indische Partij. Diakses pada laman https://id.wikipedia.org/wiki/National_Indische_Partij

Kompas. (2021). Indische Partij: Pendiri, Latar Belakang, Program Kerja, dan Penolakan. Diakses pada laman https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/26/174344779/indische-partij-pendiri-latar-belakang-program-kerja-dan-penolakan?page=all

Zenius. (2021). Biografi Ernest Douwes Dekker: Tokoh Indo Anti-Kolonialisme (1879-1950). Diakses pada laman https://www.zenius.net/blog/biografi-ernest-douwes-dekker

Zenius. (2021). Biografi Ki Hadjar Dewantara: Nyali Tinggi Menggertak Belanda. Diakses pada laman https://www.zenius.net/blog/biografi-ki-hadjar-dewantara

Originally Published: October 15, 2021

Updated By: Arieni Mayesha

Mengenal Tokoh Sosiologi dan Teorinya

Halo Sobat Zenius, tokoh sosiologi siapa aja sih yang elo kenal? Di kesempatan kali ini gue mau ajak elo kenalan dengan tokoh sosiologi dan teorinya. Baca terus ya agar kenal dan paham ajarannya.

“Sejak kapan ilmu sosiologi ada?”

“Sebutkan tokoh tokoh sosiologi!”

“Siapa sih bapak sosiologi?”

Kalau elo udah baca tulisan gue sebelumnya tentang pengantar ilmu sosiologi di sini, mungkin elo udah tahu jawaban dari pertanyaan di atas. 

Yap, ilmu sosiologi ini memang terbilang baru jika dibandingkan dengan disiplin ilmu yang lain, sebab ia baru muncul sekitar hampir 200 tahun yang lalu oleh Auguste Comte. 

Meskipun ilmu sosiologi terbilang baru, tapi konsepnya sudah ada sejak zaman Yunani oleh para tokoh bernama Aristoteles, Plato, dan Socrates yang menanyakan perihal masyarakat yang baik itu seperti apa, dan bagaimana cara menentukan pemimpin.

Nah, itu sudah nyerempet-nyerempet ke bahasan sosiologi, kan?

Supaya lebih terstruktur dan mempermudah elo dalam mengenali para ahli sosiologi dan teorinya, gue akan menguraikannya di bawah ini.

Tokoh Pendiri Sosiologi

Sosiologi gak semata-mata lahir karena salah satu atau beberapa tokoh. Sosiologi lahir seiring dengan perkembangan manusia.

Namun, ada beberapa tokoh yang membuat sosiologi terlihat dan berkembang secara signifikan. 

Nah, siapa aja sih tokoh yang paling signifikan dalam perkembangan sosiologi dan mengapa mereka menjadi tokoh yang berperan signifikan?

Auguste Comte

Comte adalah tokoh yang paling terkenal dan dijuluki sebagai Founding Father-nya sosiologi. Memiliki nama lengkap Isidore Marie Auguste François Xavier Comte, ia lahir pada tanggal 19 Januari 1798 dan meninggal pada 5 September 1857.

tokoh sosiologi auguste comte zenius
Foto tokoh sosiologi Auguste Comte “Bapak Sosiologi” (dok. Wikimedia Commons)

Seperti yang udah gue sebutin sebelumnya, tokoh sosiologi yang dijuluki sebagai bapak sosiologi dunia adalah Auguste Comte.

Kenapa sih kok Comte ini dijuluki sebagai Bapak Sosiologi? Karena, Comte adalah tokoh yang paling berusaha untuk membuat sosiologi menjadi “The Science of Social Phenomena”. 

Maksudnya apa? Di artikel sebelumnya udah gue jelaskan mengenai sosiologi sebagai sains. Jadi, Comte merasa bahwa sains itu gak hanya mempelajari alam, melainkan juga dunia sosial. 

Ia berpikir bahwa analisis ilmiah juga bisa lho menemukan hukum yang mengatur kehidupan sosial kita. Dari sinilah muncul mengenai fisika sosial atau Social Physics yang berisi hukum-hukum atau rumus sosial.

Kemudian, dari fisika sosial muncul yang namanya “The Law of Three Stage”. Menurut Comte, masyarakat itu melalui tahapan-tahapan perubahan yang berbeda. Masing-masing tahapan akan menjelaskan fenomena masyarakat di sekitarnya.

Ketiga tahapan tersebut yaitu teologis, metafisis, dan positivis. 

Waduh, apaan tuh? Eitss, elo tenang aja, karena materi The Law of Three Stage ini akan elo pelajari lebih detail di Kelas 12 pada Bab Perubahan Sosial.

Oh iya Comte berasal dari Prancis ya. Jadi kalau elo ketemu pertanyaan tokoh dari Perancis yang dijuluki bapak sosiologi adalah…. Elo udah tau lah ya jawabannya.

Max Weber

Yang namanya ilmu sosial itu gak seperti matematika, selalu ada perbedaan pendapat di antara para ahli yang sama-sama bisa diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat.

Nah, sama halnya dengan tokoh yang kedua asal Jerman ini, yaitu Maximilian Karl Emil Weber atau yang lebih terkenal sebagai Max Weber (21 April 1864ー14 Juni 1920).

tokoh sosiologi max weber zenius
Foto tokoh sosiologi Max Weber “Understanding Father” (dok. Wikimedia Commons)

Tokoh sosiologi yang mengenalkan tindakan sosial adalah Max Weber. Weber dijuluki sebagai Understanding Father.

Menurutnya, ilmu sosial itu berbeda dengan ilmu alam, jadi kita gak bisa menggunakan fenomena menggunakan hukum. 

Nah, berbeda kan dengan pendapat Comte sebelumnya? Weber menggunakan pendekatan sosiologi menggunakan interpretasi.

Kalau sekarang elo tahu tentang “tindakan sosial”, nah itu merupakan hasil pemikiran Weber. 

Elo akan mempelajari tindakan sosial pada Bab Interaksi Sosial di Kelas 10. Selain itu, Max Weber juga menjelaskan bahwa kajian sosiologi gak hanya pada level makro (masyarakat), tetapi juga bisa dikaji pada level mikro (individu dalam suatu masyarakat).

Karl Marx

Gue ada pertanyaan nih, siapakah tokoh sosiologi klasik yang dikenal dengan pendekatan sosiologi konflik? Jawabannya bisa elo temukan di pembahasan tokoh sosiologi yang satu ini.

Karl Marx atau yang biasa dijuluki sebagai Godfather memiliki nama lengkap Karl Heinrich Marx. Ia lahir pada 5 Mei 1818 dan meninggal pada 14 Maret 1883. 

Kenapa sih kok dijuluki sebagai Godfather? Karena, Karl Marx merupakan tokoh sosiologi yang sangat penting bagi perkembangan ilmu sosiologi dan ilmu lain seperti ekonomi.

Ia memunculkan perspektif “konflik”, sebuah perspektif yang sangat baru dalam ilmu sosiologi.

tokoh sosiologi karl marx zenius
Foto tokoh sosiologi Karl Marx “Godfather” (dok. Wikimedia Commons)

Marx merumuskan “The Have vs Have Not”, maksudnya yaitu pihak yang memiliki (have) akan selalu konflik dengan pihak yang tidak memiliki (have not). Seperti piramida, pihak yang memiliki atau berkuasa jumlahnya lebih sedikit, namun posisinya lebih tinggi daripada pihak yang tidak memiliki. 

Hal itu karena yang have not merasa selalu dieksploitasi oleh pihak have, sedangkan have membutuhkan pihak have not untuk dieksploitasi supaya bisa mempertahankan posisinya.

Selama masih ada kelas antara have dan have not, maka konflik akan sulit dihentikan. 

Menurut Marx, salah satu cara menghentikannya yaitu dengan menghilangkan kelas sosial tersebut. Dari situ, Marx menjadi salah satu tokoh penting yang melahirkan paham komunisme. Nah, “konflik” ini ternyata merupakan fenomena yang banyak sekali terjadi di masyarakat. 

Elo akan belajar tentang perubahan sosial menurut Marx di Kelas 12. Dari artikel tentang tokoh sosiologi dan teorinya ini elo jadi tahu dikit-dikit bocoran materi apa yang akan elo dapat di kelas 11 atau 12 kan.

Selain itu, Marx juga melahirkan teori materialisme historis, di mana yang namanya materialisme sudah ada dan bisa dicari secara historis.

Sepanjang peradaban manusia, apa yang dianggap berharga dan gak berharga diukur dari materinya. Nah, ini nyambung ke have dan have not tadi.

David Emile Durkheim

Ngomong-ngomong tentang materi yang berhubungan dengan ekonomi, ada juga nih tokoh seperti Karl Marx yang nggak jauh membahas sosial dan ekonomi, yaitu David Emile Durkheim. \

Ia dijuluki sebagai Professor Father, lahir pada 15 April 1858 dan meninggal pada 15 November 1917.

tokoh sosiologi david emile durkheim zenius
Foto tokoh sosiologi David Emile Durkheim “Professor Father” (dok. Wikimedia Commons)

Durkheim melihat dari sisi revolusi industri, bukan perspektif konflik. Menurutnya, revolusi industri mengakibatkan perubahan solidaritas di dalam masyarakat.

Solidaritas masyarakat pada awalnya secara mekanik, kemudian berubah menjadi organik. Ini akan elo pelajari di Kelas 12 pada materi perubahan sosial.

Selain solidaritas, Durkheim juga membahas tentang bunuh diri (suicide). Ini merupakan pembahasan yang cukup jarang dibahas oleh para ahli lainnya, tapi dibahas oleh Durkheim.

Ia berpikir bahwa perubahan sosial bisa mendorong seseorang bisa melakukan bunuh diri. Jelas ya, meskipun bunuh diri merupakan tindakan otonom, tetapi ternyata bunuh diri ini ada kaitannya dengan perubahan sosial.

Tokoh Sosiologi yang Terlupakan

Hah, tokoh yang terlupakan? Memangnya ada? Sedih banget!

Yap, meskipun nggak se-terkenal para pendiri sosiologi, ternyata masih banyak tokoh sosiologi dan teorinya yang memiliki kontribusi cukup besar dalam ilmu sosiologi, tetapi jarang dibahas. 

Padahal kalau kita mau mendalami pemikiran para tokoh ini, kita akan mendapatkan insight yang super keren dan bermanfaat bagi hidup kita.

Hmm … ada siapa aja sih?

Ibnu Khaldun

Memiliki nama lengkap Abu Zayd ‘Abd ar-Rahman Ibn Muhammad Ibn Khaldun, lahir pada 27 Mei 1332 dan meninggal pada 17 Maret 1406. 

Sebelumnya, gue mau nanya dulu nih, apakah elo tahu istilah Muqaddimah? Istilah ini berasal dari Bahasa Arab, yang kalau dalam Bahasa Indonesia sama halnya dengan pengantar.

Nah, Ibnu Khaldun menulis buku yang berjudul Muqaddimah.

tokoh sosiologi ibnu khaldun zenius
Ibn Khaldun (dok. Wikipedia)

Ibnu Khaldun merumuskan tentang perbedaan warga kota menetap dan nomaden. Ia menjelaskan perbedaan masyarakat yang menetap di suatu tempat dengan yang hidupnya nomaden. 

Teori ini penting banget ketika kita akan membahas tentang peradaban manusia. Selain itu, Ibnu Khaldun juga menjelaskan teori tentang bagaimana suatu negara terbentuk.

Nah, keduanya penting banget kan bagi perkembangan ilmu-ilmu sosial, gak hanya sosiologi?

Harriet Martineau

Dari tadi kita membahas tokoh sosiologi yang kebetulan pria semua. Nah, pertanyaannya ada gak sih tokoh wanitanya? Jawabannya ada, yaitu Harriet Martineau atau yang dijuluki sebagai The Founding Mother (12 Juni 1802ー27 Juni 1876).

tokoh sosiologi wanita Harriet Martineau zenius
Harriet Martineau “Founding Mother” (dok. Britannica)

Harriet Martineau sering sekali dianggap sebagai sosiolog wanita pertama di dunia. Perannya gak kalah penting lho dari yang pria. Ia menulis buku Society in America yang membahas tentang posisi perempuan di masyarakat, jauh sebelum masyarakat menggaungkan istilah feminisme.

Selain itu, Harriet Martineau juga punya peran yang signifikan nih bagi perkembangan sosiologi. Ia menerjemahkan karya-karya Comte ke dalam Bahasa Inggris.

Yap, Auguste Comte menuliskan karya-karyanya dalam Bahasa Perancis, jadi peran Harriet Martineau sangat membantu banget nih bagi orang-orang yang mau mendalami dan memahami sosiologi.

Sayang banget ya padahal kontribusinya cukup besar dan signifikan namun tokoh sosiologi dan teorinya ini nggak cukup terkenal.

W.E.B. Du Bois

Penulis The Souls of Black Folk ini memiliki nama lengkap William Edward Burghardt Du Bois (23 Februari 1868ー27 Agustus 1963).

Ia merupakan African-American pertama yang mendapatkan gelar Ph.D. Kebayang gak sih, zaman dulu, masyarakat African-American itu sarat banget dengan yang namanya slavery atau perbudakan dan rasisme.

Nah, W.E.B. Du Bois bisa mendapatkan gelar Ph.D pada masa itu. Keren banget nggak sih?

tokoh sosiologi William Edward Burghardt Du Bois zenius
William Edward Burghardt Du Bois (dok. nps.gov)

Kaitannya dengan ilmu sosiologi, ia membahas tentang relasi antar ras di Amerika Serikat. Isu-isu relasi antar ras itu menjadi support bagi teori sosiologi.

Meskipun topik bahasan dia pada lingkup Amerika Serikat, namun pemikiran dia sangat terpakai di berbagai daerah lain, khususnya tentang rasisme.

Satu tahun setelah ia meninggal, pemerintah Amerika Serikat mengesahkan The United States Civil Rights Act.

Di dalamnya merupakan hal-hal yang diperjuangkan oleh Du Bois semasa hidupnya. Dengan adanya pengesahan tersebut, relasi antara kulit hitam dan putih mengalami perubahan yang signifikan di Amerika Serikat.

Itu tadi tokoh sosiologi dan teorinya baik yang cukup terkenal dan kurang terkenal. Bagaimana dengan tokoh sosiologi Indonesia? Ada nggak sih? Tentu ada dong, di Indonesia kita punya Selo Soemardjan, Soerjono Soekanto dan masih banyak lagi.

Semoga lewat artikel ini elo bisa menguraikan tokoh sosiologi dan teorinya. 

Kalau elo lebih menyukai belajar menggunakan video, Zenius punya video materi belajar tentang materi sosiologi ini. 

Cukup klik banner di bawah ini, elo udah bisa langsung belajar dan ngerti deh pokoknya!

Pelajari materi Sosiologi di video materi belajar Zenius
Klik dan langsung belajar ya!

Kemudian, buat Sobat Zenius yang mau belajar contoh soal dan pembahasan dari mata pelajaran lainnya, elo juga bisa, nih, berlangganan paket Aktiva Sekolah dari Zenius sekarang juga.

Dengan berlangganan paket belajar tersebut, elo juga berkesempatan ikut ujian try out sekolah hingga mengikuti sesi live class bareng Zenius per minggunya.

Menarik, kan? Yuk klik banner di bawah ini buat berlangganan!

Langganan Zenius

Sekian dulu ya pembahasan tentang tokoh-tokoh sosiologi. Kira-kira tokoh mana yang menjadi inspirasi bagi elo dalam kehidupan bermasyarakat?

Baca Juga Artikel Lainnya

Materi Sosiologi Kelas 10: Sosialisasi

Soal-soal Buat Pemanasan PTS Sosiologi Kelas 10 SMA

Lembaga Sosial: Materi Sosiologi Kelas 11

Originally published  December 14, 2021
Updated by Silvia Dwi & Maulana Adieb

Pengertian, Latar Belakang, dan Tokoh Abad Pencerahan

Abad pencerahan membawa dampak besar pada cara berpikir masyarakat dan mampu menciptakan ilmu pengetahuan baru. Lebih lengkapnya, yuk simak artikel ini!

Halo Sobat Zenius! Apa yang ada di benak kalian ketika mendengar kata pencerahan? Apakah itu lampu yang dinyalakan kemudian ruangan jadi cerah atau senter terus disorotin terus jadi cerah?  Hmm, yang kita bahas kali ini bukanlah pencerahan yang itu guys hehe, melainkan abad pencerahan di Eropa pada tahun 1695-1815. Di abad tersebut terdapat slogan yang terkenal, “Sapare Aude!” yang berarti “Beranilah berpikir sendiri!” oleh Immanuel Kant, filsuf asal Jerman yang mengajak orang-orang untuk berani dan bebas menggunakan akalnya.

Wah, gimana tuh?

Oke, langsung aja simak artikel ini, gue akan menjelaskan abad pencerahan mulai dari definisi secara etimologi hingga tokoh-tokoh pada masa ini.

Pengertian Secara Etimologi

Apa itu pencerahan? Eits, seperti yang udah gue jelasin di pengantar tadi bahwa pencerahan di sini bukan bermakna secara harfiah yang disorot pakai senter terus langsung cerah gitu ya, tetapi abad pencerahan di Eropa. Dalam bahasa Inggris disebut “Enlightenment” kalau dalam bahasa Jerman “Aufklärung” sedangkan dalam bahasa Perancis disebut “Lumiere.”

Abad pencerahan adalah era di mana masyarakat merasa terinspirasi untuk mencari pengetahuan dan kehidupan yang hakiki.  Pada masa ini, masyarakat mulai memiliki keinginan untuk mencari jalan pemikiran sendiri. Kalau orang-orang zaman sekarang mungkin bakal bilang  “gue mau hidup ngapain aja sih?”, “apa sih yang ada di hidup ini?”

Masyarakat pada zaman ini mulai berani berpikir sendiri setelah sebelumnya mereka dipengaruhi oleh reformasi gereja, renaisans, bahkan medieval yang masyarakatnya cenderung bergantung pada orang-orang yang mengaku sebagai wakil Tuhan untuk menunjukkan jalan kehidupan dan mencari tahu pengetahuan tentang kehidupan. Sumber dari pengetahuan di masa itu ialah dari kitab suci yang disebarkan pendeta atau tokoh gereja. 

Di zaman pencerahan, masyarakat telah berubah, mereka udah memiliki keinginan untuk mencari tahu sendiri sumber pengetahuan tersebut.

Baca juga: Memahami Zaman Renaissance atau Renaisans, Sejarah dan Latar Belakangnya – Materi Sejarah Kelas 11

Latar Belakang Abad Pencerahan

Tahun 476-1453 disebut sebagai dark and medieval age, artinya masa tersebut sama kuatnya dengan era reformasi gereja. Kemudian pada masa konstantinopel jatuh, dimulailah era renaisans tahun 1451-1561 atau masa kelahiran kembali, masyarakat terinspirasi oleh bangsa Romawi dan Yunani kuno. Tahu sendiri kan, kalau bangsa Romawi dan Yunani sudah berkembang pesat sejak lama. Orang-orang sangat mengidolakan bangsa Romawi dan Yunani, karena perkembangan sains di sana sangat pesat sedangkan di tempat mereka sangat statis.

“Wah masa antik tuh keren banget yaa!”

“Kok bisa sih bangsa Romawi dan Yunani sekeren itu?”

“Tapi kan mereka penyembah berhala, jangan sampai warga gereja tahu, nanti kita dikira kafir lagi.”

Di tengah masa renaisans pada 1571, muncullah reformasi gereja. Timbul upaya untuk menggoyahkan otoritas atau menggoyahkan yang sedang berkuasa saat itu seperti monopoli keagamaan, masyarakat, dan pengetahuan. Kemudian tahun 1561-1804, dimulailah enlightenment age atau abad pencerahan. 

Meskipun garis waktu konstan, tetapi pengaruh gereja mulai berkurang karena monopoli pengetahuan semakin berkurang. Gue tekankan lagi bahwa yang menjadi ciri khas utama masa ini adalah masyarakat yang semula mencari tahu pengetahuan soal kehidupan dan alam melalui kitab suci lewat para pemuka agama, kini tidak perlu seperti itu lagi. Masyarakat telah terinspirasi oleh Marthin Luther yang menerjemahkan kitab suci menjadi Bahasa Jerman. 

Hal itu membuat masyarakat berkeinginan untuk menerjemahkan juga, alhasil orang-orang yang sering membaca buku semakin terpancing untuk berpikir. Akhirnya masyarakat semakin tercerahkan untuk berpikir dan mencari ilmu pengetahuan.

Baca juga: Sejarah Evolusi Peradaban Eropa dan Periodisasi Lengkapnya – Materi Sejarah Kelas 11

Tokoh Pada Abad Pencerahan

Pada masa ini terdapat tokoh-tokoh terkenal yang membawa pengetahuan baru dari berbagai bidang, mulai dari filsafat hingga sains.

1.      Francis Bacon (1561-1626)-> Filsafat

2.      Immanuel Kant (182-1804)-> Filsafat

3.      Thomas Hobbes (1588-1679)-> Ilmu Politik

4.      John Locke (1632-1704)-> Ilmu Politik

5.      Jean Jacques Rousseau (1712-1778)-> Ilmu Politik

6.      Isaac Newton (1643-1727)-> Sains

Gagasan Penting Abad Pencerahan

Pengertian, Latar Belakang, dan Tokoh-tokoh Pada Abad Pencerahan - Materi Sejarah Kelas 11 25
Photo by Thomas Kelley on Unsplash

Kalau ngomongin soal gagasan abad pencerahan, mungkin bakal panjang banget. Karena di sini banyak tokoh terkenal yang menyampaikan gagasannya, yaitu science, knowledge, empirisme, liberalisme, matematika, fisika, dan ilmu lainnya.

Science and Knowledge

Pentingnya ilmu pengetahuan

Pentingnya akal pikiran

Empirisme

Pengalaman & pengamatan

Pembuktian pengetahuan

Liberalisme

Kebebasan pribadi

Mendorong individu mandiri

Mandiri dalam berpikir

Matematik & Fisika

Menjelaskan alam via hukum alam

Ilmu lainnya

Ilmu Politik

Sosiologi

Filsafat

Pengaruh Abad Pencerahan

Pengertian, Latar Belakang, dan Tokoh-tokoh Pada Abad Pencerahan - Materi Sejarah Kelas 11 26

Nah tadi kan udah dijelaskan kan kalo abad pencerahan ini menghasilkan orang-orang yang berani berpikir sendiri? Karena udah berani berpikir sendiri nih, akhirnya mereka berani mengkritik dan bertanya mengenai keadaan di sekitarnya. Wah, bagus dong! Tetapi hal ini nyatanya tidak disukai oleh pemerintah yang korupsi karena dianggap sebagai ancaman, bahkan dapat memicu permasalahan besar.  

Orang-orang yang berani berpikir sendiri akhirnya menyadari bahwa ada yang salah dalam masyarakat. Mereka menginginkan adanya perubahan. Alhasil abad pencerahan menginspirasi adanya:

Revolusi Amerika

Muncul keinginan hidup mandiri dari Inggris karena pajaknya yang mahal

Revolusi Perancis

Muncul kecemburuan karena orang-orang yang mengaku sebagai wakil Tuhan hidupnya semena-mena terhadap rakyat bawah sementara rakyat bawah harus bekerja keras dan harus membayar pajak. Masyarakat mulai bertanya-tanya, “Kenapa yang dilakukan para wakil Tuhan nggak sesuai dengan ajaran kitab suci yang mereka ajarkan?”

Revolusi Industri

Pada masa ini, masyarakat lebih tenang karena hukum lebih terjamin. Akhirnya masyarakat sudah bisa melakukan hal yang lebih bermanfaat seperti dagang, bisnis, dan lainnya. Karena ketika berbisnis permintaan konsumen melonjak yang mana mengharuskan mereka menciptakan produk banyak, memunculkan pemikiran untuk menciptakan teknologi baru.

Mungkin di masa itu orang-orang bertanya-tanya. “Ada nggak sih cara bikin kain lebih cepet?”Maka dibuatlah mesin agar mempermudah pekerjaan mereka.

Nah jadi itu dia sejarah singkat abad pencerahan. Kalo mau belajar materi ini lebih dalam, elo bisa banget belajar materinya di Zenius. Tinggal klik banner di bawah ini! Di sini lo nggak cuma latihan soal aja, tapi juga belajar materi sampe paham!

Sejarah-UTBK

Oh ya, gue juga punya rekomendasi paket belajar yang untuk elo, elo bisa klik banner di bawah ini juga untuk pemesanannya ya!

Pengertian, Latar Belakang, dan Tokoh-tokoh Pada Abad Pencerahan - Materi Sejarah Kelas 11 27

Penulis : Yunita Widyaningsih