Rumus Luas Permukaan Prisma, Volume, Sifat dan Jaring-Jaring

Hi, Sobat Zenius, di artikel ini gue mau ngajak elo ngebahas rumus luas permukaan prisma, volume, sifat hingga contoh soal dan penyelesaiannya. Yuk, baca artikel ini sampai selesai!

Sebelum lebih jauh, elo tentu sudah belajar tentang bangun ruang, kan? Nah, prisma ini merupakan salah satu jenis bangun ruang. Masih ingat nggak prisma itu yang seperti apa? 

Yuk, langsung saja kita bahas rumus luas permukaan prisma dan contoh soalnya!

Apa Itu Prisma?

Elo pernah memperhatikan atap rumah nggak? Bagaimana bentuknya? Ada sisi yang sama penampangnya, kan? Yap, sisi segitiga yang berada di depan sama dengan bagian belakangnya. Selain itu, penampang sampingnya juga memiliki bentuk yang sama, yaitu persegi panjang.

Rumus luas permukaan prisma digunakan untuk menghitung luas permukaan bangunan.
Ilustrasi atap rumah merupakan bangun ruang prisma segitiga (Dok. Pixabay.com)

Prisma adalah bangun ruang (tiga dimensi) yang memiliki alas identik dan penampang yang sama. Muka prisma biasanya berupa jajar genjang atau persegi panjang, sedangkan alasnya berupa poligon (sisi banyak). Bisa kita lihat pada penampang prisma sebagai berikut.

 luas permukaan prisma segitiga
Ilustrasi bagian dari prisma (Dok. Byjus.com)

Rumus Prisma

Setelah mengetahui apa itu prisma, selanjutnya kita pelajari rumus luas permukaan prisma beserta volumenya, yuk!

Luas Permukaan Prisma

(2 x luas alas) + (keliling alas x tinggi)

Volume Prisma

Luas alas x tinggi

Tapi, rumus tersebut elo sesuaikan lagi dengan luas alas dari masing-masing bentuk alasnya ya.

Rumus prisma termasuk dalam ragam rumus bangun ruang. Kamu bisa belajar rumus bangun ruang selengkapnya di sini: Rumus Volume Bangun Ruang & Rumus Luas Permukaan Bangun Ruang.

Jenis Prisma dan Rumusnya

Oh iya, bentuk prisma tidak hanya seperti pada gambar di atas lho, guys. Ada berbagai bentuk prisma, seperti prisma segitiga, prisma segi lima (pentagon), dan prisma segi enam (hexagon).

Bahkan, kubus dan balok juga termasuk ke dalam bangun prisma persegi. Tapi, sekarang gue akan fokus membahas prisma selain yang persegi ya.

Rumus Prisma Segitiga

V = (½ x a x t) x tinggi

Lp = (2 x a) + (kel alas x t)

Untuk mempelajari rumus prisma segitiga dan contoh soal lengkapnya, baca artikel berikut: Rumus Volume dan Luas Permukaan Prisma Segitiga.

Rumus Prisma Segi Lima (Pentagonal)

V = (1,72 x s x s) x tinggi

Lp = (2x (1,72 x s x s)) + (kel alas x t)

Rumus Prisma Segi Enam (Hexagonal)

V = (2,598 x s x s) x tinggi

Lp = (2 x (2,598 x s x s)) + (kel alas x t)

Rumus Prisma Segi Delapan (Oktagonal)

V = (3/23 x s x s) x tinggi

Lp = (2 x (3/23 x s x s)) + (kel x t)

rumus prisma dan jenis prisma
Ilustrasi 4 jenis prisma beserta rumus volume dan luas permukaannya (Dok. Zenius)

Sifat dan Jaring-Jaring Prisma

Nah, setelah mempelajari mengenai jenis dan rumus prisma, selanjutnya gue akan menjelaskan mengenai sifat dan jaring-jaring prisma berdasarkan jenis yang telah disebutkan sebelumnya. Simak penjelasan berikut ini.

Prisma Segitiga

Prisma segitiga memiliki alas dan tutup yang berbentuk segitiga dengan sisi-sisi tegak yang berbentuk persegi panjang. Berikut sifat dari prisma segitiga:

  1. Mempunyai 5 buah sisi (3 bidang sisi tegak berbentuk persegi panjang dan 2 bidang sisi alas dan tutup berbentuk segitiga)
  2. Mempunyai 6 titik sudut
  3. Mempunyai 9 rusuk (3 rusuk merupakan rusuk tegak)

Prisma Segi Lima

Seperti namanya, prisma segi lima terdiri dari tutup dan alas yang berbentuk segi lima dan sisi tegak yang berbentuk persegi panjang. Berikut sifat dari prisma segi lima:

  1. Mempunyai 7 buah sisi (5 bidang sisi tegak berbentuk persegi panjang dan 2 bidang sisi alas dan tutup berbentuk segi lima)
  2. Mempunyai 10 titik sudut
  3. Mempunyai 15 rusuk (5 rusuk merupakan rusuk tegak)

Prisma Segi Enam

Prisma segi enam memiliki alas dan tutup berbentuk segi enam dan sisi berbentuk persegi panjang. Berikut sifat dari prisma segi enam:

  1. Mempunyai 8 buah sisi (6 bidang sisi tegak berbentuk persegi panjang dan 2 bidang sisi alas dan tutup berbentuk segi enam)
  2. Mempunyai 12 titik sudut
  3. Mempunyai 18 rusuk (6 rusuk merupakan rusuk tegak)

Prisma Segi Delapan

Prisma segi delapan memiliki alas dan tutup berbentuk segi delapan dan sisi berbentuk persegi panjang. Berikut sifat dari prisma segi delapan:

  1. Mempunyai 10 buah sisi (8 bidang sisi tegak berbentuk persegi panjang dan 2 bidang sisi alas dan tutup berbentuk segi delapan)
  2. Mempunyai 16 titik sudut
  3. Mempunyai 24 rusuk (8 rusuk merupakan rusuk tegak)

Contoh Bangun Prisma dalam Kehidupan Sehari-hari

Pada umumnya, prisma merupakan suatu bangun ruang tiga dimensi (3D) yang terdiri dari alas dan tutup yang memiliki bentuk yang sama. Kedua bidang tersebut dihubungkan oleh sisi tegak yang persegi panjang.

Dalam kehidupan sehari-hari, pasti elo udah sering banget menemukan contoh bangun prisma, seperti:

Atap Rumah

Atap rumah merupakan salah satu contoh dari bangun prisma segitiga yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Atap rumah terdiri dari alas dan tutup yang berbentuk segitiga dan sisi tegak berbentuk persegi panjang.

Tenda

bentuk prisma dalam tenda
Ilustrasi tenda (Dok. freepik.com)

Contoh prisma segitiga lainnya yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari adalah tenda. Sama seperti atap rumah, tenda juga memiliki alas dan tutup berbentuk segitiga dan sisi tega berbentuk persegi panjang.

Sarang Lebah

bentuk prisma dalam sarang lebah
Ilustrasi sarang lebah (Dok. freepik.com)

Sarang lebah merupakan salah satu contoh dari prisma segi enam. Contoh lain untuk jenis prisma ini adalah paving blok (ubin).

Potongan Kue

bentuk prisma dalam potongan kue
Ilustrasi potongan kue
(Dok. freepik.com)

Potongan kue yang biasanya kita makan saat perayaan ulang tahun juga merupakan contoh dari prisma segitiga.

Jadi, sebenarnya ada banyak contoh dari prisma yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bisa gak elo menyebutkan contoh lainnya?

Oh iya, buat elo yang belum punya aplikasi Zenius, yuk download app-nya dengan klik banner di bawah ini, sekarang! Pilih button yang sesuai device yang elo gunakan ya!

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Contoh Soal Prisma dan Pembahasannya

Sekarang, kita lihat contoh soal, yuk. Agar elo bisa semakin paham mengenal bangun ruang prisma.

Soal

Sebuah prisma segitiga memiliki penampang sebagai berikut:

contoh soal prisma dan pembahasannya
Soal volume dan luas permukaan prisma.

Tentukan luas permukaan dan volume prisma tersebut.

Pembahasan

Rumus:

Luas permukaan = (2 x luas alas) + (keliling alas x tinggi)

Luas alas = ½ x alas x tinggi = ½ x 6 x 4 = 12 cm persegi.

Keliling alas = 6 + 5 + 5 = 16 cm.

Jadi, luas permukaan prisma = (2 x 12) + (16 x 12) = 24 + 192 = 216 cm persegi.

Rumus:

Volume prisma = Luas alas x tinggi

Jadi, volume prisma = 12 x 12 = 144 cm kubik.

———-

Seru banget, kan, belajar bangun ruang, khususnya bangun prisma? Pastinya dong. Semoga penjelasan mengenai bangun prisma di atas bermanfaat. Have a nice day!

Khusus buat elo, Sobat Zenius yang ingin nilai rapor yang baik, sekaligus meningkatkan pemahaman pada semua materi pelajaran SMA kelas 10, 11, 12, elo bisa berlangganan Zenius Aktiva Sekolah.

Di paket ini, elo bakal diberi akses ke ribuan video belajar premium, dibimbing langsung oleh tutor di fitur live class, ikutan try out dan latihan soal biar elo makin jago jawab soal-soal ujian. Yuk, cari tahu info lengkapnya dengan klik banner di bawah ini!

Langganan Zenius

Baca Juga Artikel Matematika Lainnya

Rumus Matematika Lengkap

Induksi Matematika untuk Membuktikan Rumus

Rumus Luas dan Keliling Segitiga

Originally published: February 10, 2021
Updated by: Maulana Adieb & Rizaldi Abror

Konsep Enzim, Struktur, Sifat, Cara Kerja, dan Fungsinya

Kali ini kita akan membahas konsep enzim, termasuk struktur, sifat, cara kerja, dan fungsinya bagi kehidupan. Materi ini kita pelajari pada mata pelajaran Biologi.

Elo tahu nggak sih, ada berbagai aktivitas reaksi biokimia yang ada di dalam tubuh kita, sehingga kita bisa hidup dengan baik hingga sekarang, lho.

Aktivitas tersebut biasanya kita sebut sebagai metabolisme. Nah, metabolisme ini erat banget kaitannya sama peran enzim.

Hmm, memangnya enzim itu apa, dan apakah sepenting itu untuk tubuh kita? Tak kenal maka tak sayang, mari kita kenalan sama enzim yang sangat krusial bagi kehidupan makhluk hidup.

Sebagai catatan, materi enzim ini biasanya kita pelajari di mata pelajaran Biologi kelas 12, ketika mulai memasuki bab enzim dan energi.

Tanpa berlama-lama, yuk kita mulai pembahasan mengenai enzim dari pengertian, struktur, sifat, fungsi, cara kerja, serta contohnya.

Apa Itu Enzim?

Definisi enzim itu sebenarnya simpel. Enzim adalah biokatalis. Yap, itu saja sudah cukup mendefinisikan enzim.

Namun, biokatalis itu apa? Biokatalis itu merupakan zat yang mempercepat reaksi dalam tubuh. Nah, semua jenis enzim adalah biokatalis, namun tidak semua biokatalis adalah enzim.

Kalau Sobat Zenius ingin pengertian enzim yang lebih panjang, kita bisa bilang bahwa, enzim adalah makromolekul yang berperan sebagai katalis dalam makhluk hidup, dengan mengatur laju reaksi kimia tanpa berubah di akhir reaksi.

Untuk penjelasan yang lebih dalam dan asyik soal konsep enzim ini, elo bisa banget lho nonton video materi katalis dan energi di aplikasi Zenius.

Video ini tidak cuma sekedar ngasih definisi, tapi benar-benar memberikan pemahaman dan pengetahuan lebih lanjut tentang konsep enzim.

Untuk menonton videonya, elo tinggal klik link di bawah ini aja ya. Selamat menonton!

Video: Katalis dan Energi

video katalis dan energi yang menjelaskan konsep enzim
Yuk, nonton video katalis dan energi yang menjelaskan konsep enzim! (Arsip Zenius)

Gimana, setelah menonton video tersebut, elo jadi paham kan gimana konsep enzim sebagai biokatalis dan kaitannya dengan metabolisme? Next, kita lanjut membahas struktur enzim ya.

Struktur Enzim

Secara umum, struktur enzim biasa digambarkan seperti ini nih, Sobat Zenius.

Struktur enzim terdiri dari apoenzim dan kofaktor.
Struktur enzim. (Arsip Zenius)

Bisa dilihat dari ilustrasi tersebut, enzim (atau yang disebut holoenzim) itu tersusun dari apoenzim (struktur protein) dan kofaktor (struktur nonprotein).

Nah, kalau kita lihat bentuk ilustrasi enzim di sebelah kiri, di situ ada yang namanya sisi aktif dan kofaktor.

Sisi aktif merupakan sisi yang berikatan dengan substrat. Sedangkan, kofaktor adalah bagian tambahan berupa ion anorganik, gugus prostetik, dan koenzim.

Berita baik nih, Sobat Zenius. Gue punya rekomendasi video yang jelas dan to the point banget tentang struktur enzim.

Video materi struktur enzim Zenius ini menjelaskan tiap bagian dari struktur enzim secara bertahap. Sehingga, kita bisa memahami materi dengan mudah, lho!

Langsung saja nonton penjelasan tentang strukturnya melalui link video di bawah ini.

Video: Struktur Enzim

video materi struktur enzim dari Zenius Education.
Yuk, nonton video materi struktur enzim dari Zenius Education! (Arsip Zenius)

Oh ya, setiap video materi di Zenius itu dilengkapi dengan latihan soal. Jadi, setiap selesai nonton video, elo bisa tes pemahaman juga. Mantap banget ya?

Selanjutnya, kita bahas sifat-sifat enzim.

Sifat-Sifat Enzim

Enzim memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut.

  • Sebagai katalisator, dapat mempercepat reaksi kimia.
  • Dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suhu dan pH.
  • Bisa digunakan berulang-ulang.
  • Bekerja pada substrat yang spesifik. Misalnya enzim protease hanya bisa memecah protein menjadi asam amino saja.
  • Bersifat sama seperti sifat protein pada umumnya.

Baca Juga: Struktur Protein Beserta Sifat dan Fungsinya – Materi Kimia Kelas 12

Nah, sifat-sifat enzim ini akan semakin terlihat seiring semakin dalamnya pembahasan kita nanti. Oleh karena itu, mari kita bahas cara kerja dan faktor yang mempengaruhi kerja enzim.

Cara Kerja Enzim

Secara umum, cara kerja enzim itu seperti ini. Jadi, ada substrat yang berikatan dengan sisi aktif enzim. Dari situ, terbentuklah kompleks enzim substrat yang dalam bahasa Inggris disebut enzyme-substrate complex.

Selanjutnya, kompleks enzim substrat tersebut diubah menjadi produk. Nah, setelah reaksi tersebut selesai, enzim itu tetap sama alias nggak berubah-ubah.

Makanya, enzim bisa dipakai secara berulang-ulang, seperti yang diilustrasikan siklus di bagian kanan ilustrasi berikut.

Cara kerja enzim zenius education.
Cara kerja enzim. (Arsip Zenius)

Sampai sini, sudah jelas ya bagaimana cara kerja enzim secara umum. Lalu, bagaimana dengan ilustrasi di sebelah kiri ilustrasi di atas? 

Di situ, kita bisa lihat ada sebutan lock and key dan induced fit. Nah, itu dua-duanya merupakan teori mengenai cara kerja enzim.

Kalau dilihat-lihat, kedua teori tersebut agaknya mirip ya dengan cara kerja enzim secara umum. Namun, masing-masing model memiliki perbedaan tuh di bagian sisi aktif. Seperti apa ya perbedaannya?

Temukan jawabannya melalui video mekanisme kerja enzim yang membahas cara kerja secara umum serta model lock and key dan induced fit di bawah ini.

Video: Mekanisme Kerja Enzim

video materi mekanisme kerja enzim di Zenius
Yuk, nonton video materi mekanisme kerja enzim di Zenius! (Arsip Zenius)

Mantap, sekarang kita sudah paham nih soal cara kerja enzim. Nah, kerja enzim ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lho, Sobat Zenius.

Kira-kira, apa saja faktor yang mempengaruhi kerja enzim? Mari kita bahas di bagian selanjutnya.

Baca Juga: Prinsip Dasar Bioteknologi & Contoh Penggunaannya

Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim

Setidaknya, ada lima faktor yang mempengaruhi kerja enzim, yaitu suhu, pH, konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, dan inhibitor. Wah, gimana tuh maksudnya?

Gue bakal jelasin satu per satu melalui tabel di bawah ini.

Faktor yang mempengaruhu kinerja enzim
Faktor yang mempengaruhu kinerja enzim

Wah, ternyata kerja enzim dapat diganggu oleh inhibitor. Sebagai catatan, inhibitor itu ada dua jenis ya: inhibitor kompetitif dan inhibitor non kompetitif.

Bedanya apa? Dari namanya aja kan kompetitif ya, inhibitor kompetitif itu berkompetisi dengan substrat buat berikatan dengan sisi aktif.

Sedangkan inhibitor non kompetitif itu tidak berlomba dengan substrat, namun bisa mengubah bentuk sisi aktif dengan berikatan dengan sisi alosterik enzim.

Sobat Zenius, di playlist Zenius itu ada lho video-video yang membahas faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Elo bisa mulai dari video di bawah ini.

Video: Faktor Yang Mempengaruhi Enzim

Faktor yang mempengaruhi enzim.
Yuk, cari tahu apa faktor yang mempengaruhi enzim. (Arsip Zenius)

Setelah selesai nonton video tersebut, elo bisa lanjut ke pembahasan tentang Turnover Rate dan Inhibitor.

Turnover rate di sini berkaitan dengan faktor konsentrasi substrat yang juga mempengaruhi kerja enzim. Ini link videonya.

Video: Turnover Rate dan Inhibitor

Macam-Macam Enzim Dan Fungsinya

Di dalam tubuh kita, ada berbagai jenis enzim dengan fungsi yang berbeda. Setiap jenis dan fungsi enzim ini sangat penting. 

Secara umum, sebenarnya fungsi enzim itu intinya mempercepat reaksi. Pertanyaannya, reaksi itu untuk apa ya?

Mari kita lihat contoh macam-macam enzim dan fungsinya, berdasarkan informasi dari situs Cleveland Clinic dan Alodokter di bawah ini.

  • Amilase, berfungsi untuk memecah zat pati atau karbohidrat menjadi glukosa.
  • Lipase, bertugas memecah lemak menjadi asam lemak.
  • Pepsin, memecah protein menjadi peptida
  • Protease, berfungsi memecahkan protein menjadi asam amino.
  • Laktase, berfungsi memecah gula laktosa yang biasanya berasal dari susu.

Baca Juga: Mengenal Sistem Pencernaan dan Organ-Organ yang Terlibat

Contoh Soal Konsep Enzim

Berikut ini contoh soal materi ini dan pembahasannya.

Contoh Soal 1

Pernyataan berikut yang tidak benar mengenai enzim adalah.…

A. Enzim adalah biokatalis yang mempercepat reaksi di dalam tubuh.

B. Enzim lipase  berfungsi memecah lemak menjadi asam lemak.

C. Inhibitor merupakan zat yang mendukung laju kerja reaksi enzim.

D. Enzim atau holoenzim tersusun oleh apoenzim dan kofaktor.

E. Suhu mempengaruhi kerja enzim.

Pembahasan:

Pada soal ini, kita diminta mencari jawaban yang nggak benar. Nah, kalau kita lihat satu per satu, semua jawaban di atas sudah dibahas lho pada artikel ini.

Di antara pilihan jawaban tersebut, ada pernyataan yang salah nih, yaitu bahwa inhibitor merupakan zat yang mendukung laju kerja reaksi enzim.

Soalnya, inhibitor justru menghambat kerja enzim ya, Sobat Zenius. Ingat, inhibitor berkompetisi dengan substrat atau bisa juga mengubah bentuk sisi aktif.

Oleh karena itu, jawabannya adalah C.

Contoh Soal 2

Enzim memiliki sifat sebagai berikut, kecuali …

A. katalistator

B. dipengaruhi pH

C. spesifik

D. bisa digunakan berulang kali

E. memecah berbagai substrat

Pembahasan:

Sebelumnya, kita sudah tahu bahwa enzim merupakan katalisator yang mempercepat reaksi kimia dalam tubuh.

Nah, kerja enzim ini dipengaruhi oleh pH dan faktor lainnya. Berhubung enzim nggak berubah setelah reaksi, enzim bisa digunakan kembali.

Selain itu, enzim memiliki sifat spesifik, dalam arti enzim dapat memecah substrat yang spesifik.

Oleh karena itu, salah ya kalau dibilang enzim bisa memecah berbagai substrat. Jadi, jawabannya adalah E.

Contoh Soal 3

Penyusun utama enzim dalam bentuk molekul protein adalah …

A. apoenzim

B. haloenzim

C. prozim

D. kofaktor

E. holotor

Pembahasan:

Masih ingat kan bahwa enzim atau holoenzim itu terdiri dari apoenzim dan kofaktor? Apoenzim merupakan struktur protein, sedangkan kofaktor adalah struktur non protein. Jadi, jawabannya adalah A.

Contoh Soal 4

Enzim disebut sebagai biokatalisator yang berarti …

A. senyawa organik yang menghambat metabolisme

B. zat anorganik yang menghambat metabolisme

C. zat organik yang memberhentikan metabolisme

D. senyawa anorganik yang mempercepat metabolisme

E. senyawa organik yang mempercepat metabolisme

Pembahasan:

Ingat, katalisator itu artinya zat yang mempercepat reaksi dalam tubuh. Nah, reaksi dalam tubuh ini adalah metabolisme. Nah, sebagai catatan enzim itu merupakan senyawa organik ya.

Maka, jawaban yang tepat adalah E.

Baca Juga: Contoh Soal PTS Biologi Kelas 12 Semester 1 dan Pembahasan

*********

Oke Sobat Zenius, itulah pembahasan singkat mengenai enzim. Kalau elo ingin mempelajari materi Biologi lainnya dengan lebih dalam dan asyik, coba deh nonton video materi Zenius dan akses soal-soalnya.

materi biologi

Pastikan elo log in akun Zenius elo ya supaya bisa akses video dan soalnya.

Biar lebih lengkap elo juga bisa berlangganan paket belajar Zenius. Tinggal klik banner di bawah ini biar elo bisa coba asiknya belajar sama Zenius!

Paket Belajar Zenius

Sampai di sini dulu artikel kali ini, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Referensi:

Enzymes – Cleveland Clinic (Updated 2021)

Ketahui Macam-macam Enzim Pencernaan dan Fungsinya di Sini – Alodokter (Updated 2021)

Sifat Keperiodikan Unsur – Materi Kimia Kelas 10

Halo Sobat Zenius! Elo yang lagi duduk di kelas 10 pasti lagi bingung, ya, soal materi sifat keperiodikan unsur? Nggak perlu khawatir lagi. Pasalnya, dalam artikel ini gue akan mengajak elo semua buat membahas secara lengkap satu per satu!

sistem keperiodikan unsur
Ilustrasi tabel sistem periodik unsur

Elo pasti udah nggak asing, kan, sama tabel di atas? Bahkan, mungkin beberapa dari Sobat Zenius udah hafal? 

Nah, di artikel ini kita bakal bahas sifat keperiodikan unsur, di mana ternyata sifat itu berhubungan erat dengan letak penempatan unsur tabel periodik di atas, lho.

Jadi, sebenarnya para ilmuwan nggak sembarangan menempatkan posisi setiap unsur periodik pada tabel tersebut. 

Sifat yang akan dibahas dalam artikel ini adalah jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, elektronegativitas, unsur logam dan non logam, keasaman, kereaktifan, serta titik leleh dan titik didih. 

Biar Sobat Zenius lebih paham dan kenal sama sifat keperiodikan unsur, yuk, kepoin artikel ini sampai habis!

Jari jari Atom

sifat keperiodikan unsur
Ilustrasi atom (Dok Pixabay.com)

Sama halnya dengan jari-jari lingkaran yang selama ini kita pelajari dalam matematika, sifat periodik unsur yang satu ini merupakan jarak antara inti atom ke bagian terluar atom, atau kulit terluarnya.

Jari-jari atom memiliki kecenderungan sebagai berikut:

  • Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar dikarenakan semakin kebawah jumlah kulit atom akan semakin banyak. 
  • Dalam satu periode dari kiri ke kanan jari-jari atom semakin kecil, atau dapat dikatakan semakin ke kanan, akan semakin kecil dikarenakan muatan inti atom semakin banyak namun jumlah kulit tetap. 
  • Jari-jari ion positif (+) atau biasa kita sebut kation lebih kecil daripada atom netralnya.
  • Berkebalikan dengan kation, jari-jari ion negatif (-) atau anion lebih besar daripada atom netralnya.  

Sebelum masuk ke sifat periodik unsur selanjutnya, elo wajib download aplikasi Zenius dulu, nih!

Mengapa begitu? Pasalnya, lewat aplikasi elo bisa mengakses beragam video materi pembelajaran beserta fitur belajar lainnya seperti ZenCore, ZenBot, hingga simulasi ujian try out.

Menarik, kan? Yuk, download dari sekarang! Gratis!

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapan elo sekarang juga!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Energi Ionisasi (Potensial Ionisasi)

Energi ionisasi adalah energi minimal atau energi yg diperlukan untuk melepaskan satu elektron pada atom netral dalam wujud gas. Sama halnya dengan jari-jari atom, sifat keperiodikan unsur yang satu ini juga memiliki kecenderungan sebagai berikut:

  • Dalam satu golongan dari atas ke bawah, energi ionisasi suatu unsur semakin kecil dikarenakan jari-jari atom bertambah besar, sehingga daya tarik inti terhadap elektron terluar semakin lemah dan energi ionisasi berkurang. 
  • Dalam satu periode, energi ionisasi unsur bertambah dari kiri ke kanan karena jari-jari atom semakin kecil, sehingga daya tarik inti terhadap atom terluar semakin kuat dan energi ionisasi bertambah.

Namun, kecenderungan tersebut tidak berlaku pada unsur periode 3 seperti Mg (Magnesium), Al (Aluminium), P (Fosfor), dan S (Sulfur atau Belerang). 

Afinitas Elektron 

Afinitas Elektron adalah energi yang dilepaskan sebuah atom untuk menarik sebuah elektron. Sama halnya dengan sifat-sifat periodik unsur di atas, afinitas elektron juga memiliki kecenderungan sebagai berikut:

  • Dalam suatu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin kecil, dikarenakan daya tarik inti terhadap elektron yang dilengkapi berkurang sehingga afinitas berkurang. 
  • Dalam suatu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar, dikarenakan daya tarik inti terhadap elektron yang ditangkap bertambah sehingga afinitas bertambah.   

Elektronegativitas

Elektronegativitas atau sering disebut keelektronegatifan merupakan kecenderungan atau ukuran kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dan dalam membentuk ikatan ikatan, semakin besar keelektronegatifan maka suatu atom akan memiliki kecenderungan lebih tinggi dalam menarik elektron daripada atom yang lain. 

  • Dalam satu golongan, dari atas ke bawah maka keelektronegatifannya cenderung semakin berkurang. 
  • Dalam suatu periode, dari kiri ke kanan maka keelektronegatifannya cenderung semakin bertambah. 

Sifat Logam dan Non Logam

sistem keperiodikan unsur
Ilustrasi logam (Dok PxHere.com)

Sifat kelogaman suatu unsur tergantung pada besarnya energi ionisasi, dan afinitas elektron. Berdasarkan sifatnya, dalam sifat keperiodikan unsur, unsur atau atom dapat dibagi menjadi 3, yaitu unsur logam dan non logam serta metalloid. 

Lalu, apa saja sifat sifat dari unsur non logam, logam, dan metaloid? Simak tabelnya di bawah ini:

sifat sifat dari unsur non logam, logam, dan metaloid
sifat sifat dari unsur non logam, logam, dan metaloid

Kecenderungan sifat logam pada atom sebagai berikut

  • Dalam satu golongan, dari atas ke bawah energi ionisasi semakin berkurang, sehingga semakin mudah melepas elektron dan sifat logam bertambah. Sedangkan untuk afinitas elektron dari atas ke bawah juga semakin berkurang sehingga semakin sulit untuk menangkap elektron maka sifat non logam berkurang. 
  • Dalam satu periode, dari kiri ke kanan energi ionisasi semakin bertambah, sehingga semakin sulit melepas elektron dan sifat logam berkurang. Sedangkan untuk afinitas elektron dari atas ke bawah juga semakin bertambah sehingga semakin mudah untuk menangkap elektron maka sifat non logam bertambah. 

Keasaman dalam Sifat Keperiodikan Unsur

Merupakan sifat asam dan basa yang dimiliki suatu unsur periodik, di mana sifat asam berkaitan dengan unsur non logam, dan sifat basa berkaitan dengan unsur logam. Sifat asam dan basa suatu unsur memiliki kecenderungan sebagai berikut:

  • Dalam suatu golongan unsur dari atas ke bawah, pada logam, akan sifat basa akan semakin meningkat, dan pada non logam, sifat asam akan semakin menurun.  
  • Dalam suatu periode dari kiri ke kanan, pada logam, sifat basa akan semakin menurun, dan pada non logam, sifat asam akan semakin meningkat.

Kereaktifan

Kereaktifan suatu unsur dipengaruhi oleh kemudahan unsur tersebut berikatan dengan unsur lain dan membentuk senyawa. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melepas atau menerima elektron, tergantung dengan kecenderungan dalam kemudahan dan kesulitan unsur tersebut menarik dan melepas elektron. 

Untuk unsur yang bersifat logam, dalam suatu periode dari kiri ke kanan akan semakin kurang reaktif namun dalam suatu golongan dari atas ke bawah akan semakin reaktif. 

Sedangkan untuk unsur bersifat non logam, dalam suatu periode dari kiri ke kanan akan semakin reaktif, namun dalam suatu golongan dari atas ke bawah akan semakin kurang reaktif. 

Titik Leleh dan Titik Didih dalam Sifat Periodik Unsur

Titik leleh dan titik didih untuk unsur logam, ditentukan dari ikatan logam, sedangkan untuk unsur non logam ditentukan oleh gaya Van Der Waals, dan memiliki kecenderungan sebagai berikut

  • Dalam suatu golongan, dari atas ke bawah, memiliki 2 jenis kecenderungan, dimana unsur dari golongan IA – IVA memiliki titik leleh dan didih yang semakin rendah, dan unsur dari golongan VA-VIIIA memiliki titik leleh dan didih yang semakin tinggi. 
  • Dalam suatu periode, dari kiri ke kanan, juga memiliki 2 jenis kecenderungan, dimana titik leleh dan titik didih semakin tinggi sampai dengan golongan IVA, dan kemudian turun drastis, menjadi titik leleh dan titik didih semakin rendah sampai dengan golongan VIIIA. 

Kurang lebih itu, guys, sifat keperiodikan unsur yang wajib elo ketahui.

Semoga artikel ini dapat membantu kalian, ya, dalam mempelajari sifat sifat sistem periodik unsur.

Kalau Sobat Zenius mau liat materi mengenai sifat periodik unsur yang berupa video singkat serta latihan soalnya dan dijelasin oleh tutor Zenius langsung secara lengkap, elo bisa langsung klik gambar di bawah ini, ya. Selamat belajar!

Sifat Periodik Unsur - Materi Kimia Kelas 10 18

Selain itu, buat Sobat Zenius yang mau belajar lewat contoh soal dan pembahasan dari mata pelajaran lainnya, elo bisa langsung berlangganan paket Aktiva Sekolah Zenius.

Selain contoh soal dan pembahasan, elo juga bakal mendapatkan benefit lainnya seperti ikut try out ujian sekolah hingga mengikuti sesi live class per minggu.

Tunggu apa lagi? Yuk berlangganan dari sekarang!

Langganan Zenius

Baca Juga Artikel Kimia Lainnya

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Belajar Strategis Menghadapi UTBK Kimia

Persiapan UNBK SMA Kimia 2020

Originally published: January 8, 2021
Updated by: Maulana Adieb

Sifat Unsur Halogen – Materi Kimia Kelas 12

Halo sobat Zenius! Cung siapa yang di sini masih pusing mengidentifkasi sifat unsur halogen? Senyawa yang satu ini sebenarnya dekat banget lho sama kehidupan kita! Yuk pelajari lebih dalam lagi apa saja sih jenis-jenis, sifat serta kegunaan unsur halogen! Let’s go!

Pengertian Unsur Halogen 

Sebelum ngebahas unsur halogen ada baiknya elo pahami dulu sifat periodik unsur. Sifat periodik unsur adalah sifat-sifat yang mempunyai kecenderungan berubah secara teratur sesuai dengan kenaikan nomor atom. Ketika perubahan ini bergerak dari kiri ke kanan, artinya perubahan bergerak dalam satu periode dan jika dari atas ke bawah dalam satu golongan.

Lalu apa itu unsur halogen? Halogen merupakan unsur yang menempati golongan VII A dalam sistem periodik. Terdiri dari F, Cl, Br, I, dan At. Perlu diingat, hanya At (Astatin) yang bersifat radioaktif. 

Unsur-unsur halogen adalah golongan yang sangat reaktif dalam menerima elektron sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya. Contoh paling sederhananya, kelimpahan unsur-unsur halogen ini bisa elo temukan di laut. 

Nah, ini ada hubungannya sama asal usul kata Halogen yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti pembentuk garam. Buat elo yang penasaran mengapa unsur golongan 7a disebut halogen, jawabannya karena unsur-unsur yang terdapat di halogen dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. 

Unsur halogen memiliki kecenderungan untuk menangkap elektron yang membentuk ion negatif minus satu. Hal ini menyebabkan nilai afinitas elektron dan energi ionisasinya tinggi. 

Jenis-Jenis Unsur Halogen

Oke, sekarang coba kita dalami satu persatu unsur-unsur halogen dalam sistem periodik. Unsur ini terdiri dari F (fluorin), Cl (klorin), Br (bromin), I (iodin). Dan At (astatin). Karakteristik unik yang perlu elo ingat halogen ini merupakan satu-satunya kelompok unsur dari tabel periodik yang memiliki ketiga keadaan materi yaitu padat, cair dan gas. 

Sifat Unsur Halogen - Materi Kimia Kelas 12 17
unsur halogen – arsip zenius

Fluorin 

Unsur fluorin (F) bisa kita temukan pada beberapa mineral di alam. Bahkan fluor yang memiliki senyawa fluorspan (CaF2), klorit, fluorapatit / Ca5(PO4)3F ternyata berada pada lapisan email gigi manusia dan hewan. Pada suhu kamar fluor berbentuk gas.

Klorin

Unsur klorin (Cl) adalah unsur yang banyak elo temukan di garam anorganik NaCl di lautan. Senyawa NaCl, KC, MgCl2, CaCl2 berada dalam air laut dan kerak bumi. Klorin dalam suhu kamar berbentuk gas dengan bau tajam serta warna hijau kekuningan. 

Bromin

Bromin (Br) ini unsur berbentuk ion Br yang terdapat pada senyawa logam bromida di air laut mati dengan kadar 4500 – 5000 ppm. Bromin berbentuk cairan kemerahan pada suhu kamar dan memiliki bau yang kuat. 

Iodium

Iodium (Io) dapat ditemukan pada senyawa Nal03 (Natrium Iodat). Gaya tarik iodium cukup kuat sehingga dalam suhu kamar dapat membentuk padatan.

Astatin

Unsur halogen yang jarang ditemui di alam adalah Astatin (At). Dengan jumlah yang kurang dari 1 ons, astatin merupakan unsur terlangka di alam. Astatin yang berasal dari bahasa Yunani “astatos” memiliki arti tidak stabil. Sifat radioaktfinya yang sangat tinggi membuat unsur ini mudah menguap. Sebagai senyawa yang memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi, pada suhu kamar astatin berbentuk padat. 

Sifat Unsur Halogen

Sifat Fisis

Berdasarkan sifat fisis elo bisa membedah unsur halogen dari titik didih dan titik leleh, kerapatan dan kelarutan. Dari fisiknya unsur halogen adalah golongan yang memiliki berbagai variasi bentuk dengan bau yang selalu menyengat. 

Titik cair dan titik didih halogen bakal meningkat seiring bertambahnya nomor atom. Ini terjadi karena semakin bertambahnya massa molekul relatif maka gaya dispersi antar molekul halogen juga bertambah. Prinsip unsur halogen adalah semakin besar titik leleh dan titik didihnya maka semakin padat bentuknya. Jadi, wujud halogen pada suhu kamar akan bervariasi sesuai dengan titik cair dan titik didihnya.

Sifat Kimia

Berdasarkan sifat kimia elo bisa melihat unsur halogen dari daya pengoksidasinya dan kereaktifan.  Penting buat elo pahami kalau kereaktifan halogen dipengaruhi dari kelektronegatifannya. Semakin besar kelektronegatifan maka semakin reaktif unsurnya sebab elektron semakin mudah ditarik. 

Unsur halogan memiliki daya oksidasi yang kuat. Sifat oksidator halogen dari atas ke bawah akan semakin lemah. Ini yang bikin halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya. 

Fungsi dan Manfaat Unsur Halogen

Memang senyawa halogen ini nggak bisa elo lihat dalam keadaan bebas di alam, apalagi halogen merupakan golongan non-logam yang terkenal beracun. Tapi, seperti kata lagu Sherina “Lihatlah Lebih Dekat”  jika elo melihat lebih cermat ke sekitar lo maka elo bakal takjub menyadari bahwa ternyata kegunaan unsur halogen ini erat banget sama kehidupan kita. 

Misalnya nih, fluorin yang membentuk senyawa CFC sebenarnya digunakan sebagai bahan cairan pendingin untuk kulkas dan AC. Nggak hanya itu, pasta gigi yang bisa mencegah kerusakan gigi serta memutihkan gigi juga ternyata memiliki kandungan fluor. Ini yang bikin gigi yang kekurangan fluor bakal mudah kena karies. 

Inget klorin? Klorinasi hidrokarbon nyatanya merupakan salah satu bahan plastik dan karet sintetis. Klorin juga bisa digunakan sebagai bahan pemutih kertas, disinfektan dan pestisida. Selain itu, klorin sebagai senyawa yang dapat membunuh bakteri berbahaya sering digunakan dalam air di kolam renang.

Nah untuk bromin, ternyata senyawa ini turut berkontribusi dalam pembuatan etil bromida (C2H5Br) dalam campuran bensin yang berfungsi membuat bensin tidak melekat pada piston dan silinder. Kegunaan bromin juga merambah sebagai bahan anti api yang digunakan dalam pengasapan. 

Ada juga iodin yang memiliki peran penting dalam berbagai industri seperti pengobatan, fotografi dan pewarna. Pada umumnya elo bakal sering melihat iodin sebagai bahan obat antiseptik. Kalau elo familiar sama lampu halogen, iodin dan bromin merupakan salah satu unsur yang dipakai. 

Nah sampai di sini dulu pembahasan kita soal unsur halogen, buat elo yang masih penasaran ingin mempelajari materi kimia lainnya elo bisa coba akses video materi Zenius dan ngerjain soal-soalnya dengan klik banner di bawah ini! 

Sifat Unsur Halogen - Materi Kimia Kelas 12 18

Pastikan elo udah log in akun Zenius ya supaya bisa akses fitur-fitur asiknya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya! 

Sifat Fisik & Kimia Hidrogen yang Wajib Kamu Ketahui!

Hai, Sobat Zenius! Elo tahu nggak, sih? Di antara banyaknya unsur-unsur kimia yang tersebar di alam semesta ini, ada satu unsur yang dianggap sebagai unsur paling sederhana dan terbanyak di alam semesta, loh. Unsur tersebut adalah unsur hidrogen. Wih, kenapa tuh? Yuk, langsung kita bahas aja, ya!

Kelimpahan Unsur Hidrogen

Hidrogen (dalam Bahasa Latin: hydrogenium) merupakan salah satu unsur kimia yang keberadaannya dalam tabel periodik disimbolkan dengan huruf H dan memiliki nomor atom 1. 

Hidrogen adalah unsur yang jumlahnya paling banyak ditemukan di alam semesta. Jumlah unsur hidrogen mencapai 75%, sedangkan dalam bentuk atom kelimpahan hidrogen mencapai lebih dari 90%.

Kok bisa sebanyak itu? Oke gue jelasin, ya!

Seperti yang kita tahu kalau alam semesta ini tersusun oleh banyak sekali galaksi. Nah, tiap galaksi tersusun oleh bintang-bintang. Elo tahu, kan, kalau seluruh bintang di langit bisa memancarkan cahaya atau energi? Yang jadi pertanyaan adalah cahaya/energi bintang itu dari mana, sih? 

Jawabannya adalah dari adanya pembakaran reaksi fusi. Reaksi ini bisa terjadi kalau ada bahan bakarnya, yaitu hidrogen.

Pada pembakaran reaksi fusi, beberapa inti dari hidrogen akan bergabung dan akan menghasilkan helium. Helium ini akan menghasilkan partikel positron yang nantinya akan melepaskan energi. Nah, energi inilah yang membuat bintang memancarkan energi dan cahaya. Oleh karena itu, dibutuhkan hidrogen dengan jumlah yang sangat banyak untuk membantu milyaran bintang memancarkan energi dan cahaya.

Nggak hanya itu aja, loh. Hidrogen juga terdapat di antara bintang-bintang yang ada di langit. Bahkan, di antara galaksi pun tersebar hidrogen meskipun dengan kerapatan yang sangat kecil. Banyak banget, ya?

Tapi ada yang unik nih, Sobat Zenius. Apa, tuh? Ternyata di bumi, kandungan hidrogen dalam keadaan bebas (H2) jumlahnya sangat sedikit, loh. Di bumi, hidrogen lebih sering ditemukan dalam keadaan senyawa, seperti pada air (H2O) dan senyawa karbon. Kenapa, ya?

Hal ini dikarenakan gas hidrogen merupakan gas yang sangat ringan, sehingga gravitasi bumi nggak mampu untuk menarik molekul-molekul hidrogen (H2) dari angkasa dengan jumlah yang banyak. Akibatnya, jumlah gas hidrogen di atmosfer bumi sedikit banget, deh.

Nah, selanjutnya gue akan mengajak elo untuk mengenal hidrogen lebih dalam dengan mengetahui sifat fisik dan kimianya. Ada apa aja, ya?

Baca Juga: 

Sifat Unsur Halogen

Sifat Fisik Hidrogen

Sifat Fisik Unsur Hidrogen
Arsip Zenius

Sifat fisik merupakan karakteristik dari suatu zat yang dapat elo amati atau ukur tanpa merubah identitas zat tersebut. Hidrogen memiliki beberapa sifat fisik, antara lain:

Berbentuk Gas Pada Suhu Normal

Hidrogen memiliki titik didih -253℃ dan titik leleh -259℃. Titik yang sangat rendah ini menyebabkan hidrogen berbentuk gas pada suhu ruang (normal). Pada wujud gas ini, hidrogen merupakan gas yang tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.

Gas yang Paling Ringan

Hidrogen merupakan gas yang paling ringan, bahkan massa jenis gas hidrogen lebih ringan dibandingkan dengan massa jenis udara. Oleh karena itu, kandungan hidrogen di atmosfer sangat kecil, tepatnya yaitu 5 x 10-5 %. Kandungan yang sangat kecil ini juga disebabkan oleh gravitasi bumi yang nggak cukup kuat untuk menarik hidrogen.

Bersifat Non-Polar

Gas Hidrogen merupakan senyawa non-polar, yaitu gas yang tidak larut dalam air. Hal ini dikarenakan gas hidrogen terdiri dari molekul H2  (H – H), di mana molekul ini bersifat non-polar.

Sifat Kimia Hidrogen

Sifat Kimia Unsur Hidrogen
Arsip Zenius

Sifat kimia merupakan gambaran dari kemampuan suatu zat dalam melakukan perubahan kimia tertentu. Hidrogen memiliki beberapa sifat kimia, antara lain:

Memiliki Energi Ikatan yang Tinggi

Molekul hidrogen apabila dalam keadaan bebas, maka molekulnya berupa H2. Jika dipisah menjadi dua atom (H – H), tentu membutuhkan energi, seperti yang tertulis di bawah ini.

Rumus Energi Ikatan
Arsip Zenius

Energi sebanyak 436 Kj merupakan energi tertinggi yang diperlukan oleh jenis ikatan tunggal. Hidrogen (H2) ketika dipisah menjadi dua atom memerlukan energi sebanyak itu karena molekul ini memiliki energi ikatan yang sangat kuat dan ukuran yang sangat sederhana (kecil). 

Baca Juga:

Mengenal Jenis Ikatan Kovalen

Gas Inert dan Gas Reduktor

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, hidrogen memiliki energi ikatan yang sangat kuat. Hal ini menyebabkan hidrogen pada suhu ruang (normal) memiliki sifat gas inert, artinya gas yang sukar bereaksi. Akan tetapi, pada suhu yang tinggi, gas hidrogen bisa menjadi gas reduktor (bisa mereduksi berbagai macam unsur ataupun senyawa).

Terurai pada Suhu yang Sangat Tinggi

Pada suhu yang sangat tinggi, yaitu lebih dari 2.000 Kelvin atau 1.726,85°C, molekul-molekul hidrogen akan terdisosiasi menjadi partikel yang lebih kecil. Biasanya, pada suhu 2.000 kelvin, molekul hidrogen yang akan terurai sebanyak 0,081%. Jumlah ini masih terbilang sedikit, tapi semakin tinggi suhunya semakin banyak pula molekul hidrogen yang terurai. Contohnya, yaitu hidrogen yang berada di bintang (matahari) sudah tidak lagi berbentuk molekul H2, melainkan atom-atom yang nggak terikat satu sama lain. Hal ini dikarenakan suhu rata-rata pada permukaan matahari sudah mencapai 5.778 Kelvin atau 5.504,85°C

Atom Hidrogen Memiliki Tiga Cara untuk Menuju Keadaan Stabil

Ketika dalam keadaan atom, hidrogen hanya memiliki satu elektron aja, gais. Hal ini tentu membuat hidrogen ingin menuju keadaan yang stabil. Nah, untuk mencapai keadaan tersebut, hidrogen memiliki tiga cara, yaitu:

Membentuk Ikatan Kovalen Murni

Hidrogen dapat membentuk ikatan kovalen murni (dengan unsur lain). Contohnya seperti di bawah ini.

Sifat Fisik & Kimia Unsur Hidrogen yang Wajib Kamu Ketahui! - Materi Kimia Kelas 12 42
Arsip Zenius

Hidrogen (H) membentuk ikatan kovalen dengan Fluor (F), dimana hidrogen mengambil satu elektron fluor, begitupun dengan fluor yang mengambil satu elektron hidrogen. Maka, terjadilah pemakaian elektron secara bersamaan agar keduanya mencapai keadaan stabil.

Melepas Elektron

Seperti yang udah gue jelasin di atas, hidrogen hanya memiliki satu elektron dalam keadaan netral. Kalau Hidrogen melepaskan elektronnya itu, maka terbentuklah ion H+ yang sangat suka terhadap pasangan elektron bebas. Sehingga, apabila H+ bertemu dengan pasangan elektron bebas, maka akan saling terikat dan mencapai keadaan stabil. Perhatikan contoh berikut.

Sifat Fisik & Kimia Unsur Hidrogen yang Wajib Kamu Ketahui! - Materi Kimia Kelas 12 43
Arsip Zenius

Pada contoh ini, ion H+ bertemu dengan H2O, dimana oksigen memiliki dua pasangan elektron bebas. Sehingga terbentuklah ikatan kovalen koordinat dengan keadaan yang stabil.

Menangkap Elektron

Hidrogen yang hanya memiliki satu elektron mencoba untuk menarik elektron dari unsur lain dengan cara bersenyawa agar mencapai keadaan stabil. Tapi, hal ini hanya bisa dilakukan jika hidrogen bersenyawa dengan unsur elektropositif (logam). Contohnya seperti di bawah ini.

Hidrogen
Arsip Zenius

Natrium (Na) merupakan unsur logam (elektropositif) yang sangat mudah melepaskan elektronnya. Ketika natrium bersenyawa dengan hidrogen, maka elektron pada natrium akan diberikan kepada hidrogen, sehingga natrium membentuk ion positif dan hidrogen membentuk ion negatif (hidrida). Kemudian keduanya akan membentuk senyawa ionik, yaitu NaH (Natrium Hidrida).

Baca Juga:

Larutan Senyawa Ionik dan Kovalen

Manfaat Hidrogen

Setelah elo mengetahui sifat fisik dan kimia dari hidrogen, gue akan menyebutkan sebenarnya manfaat dari hidrogen itu apa, sih? Oke, yok langsung aja!

  • Bahan baku pembuatan pupuk urea merupakan amonia. Sedangkan bahan baku pembuatan amonia adalah hidrogen yang diproduksi melalui steam methane reforming. Sehingga, dapat disimpulkan kalau pupuk urea bisa kita dapatkan kalau ada hidrogen.
  • Proses pembuatan Industri metanol menggunakan gas hidrogen sebagai bahan baku.
  • Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan bahan kimia yang sering digunakan sebagai bleaching agent dalam industri pulp, kertas dan tekstil. Nah, hidrogen peroksida ini juga menggunakan gas hidrogen sebagai bahan baku utama pembuatannya.
  • Kromatografi Gas (GC) menggunakan gas hidrogen sebagai gas kalibrasi, yaitu untuk proses analisa gas atau campuran gas yang mengandung hidrogen di dalam sampelnya. 
  • Saat ini, hidrogen mulai digunakan oleh industri otomotif sebagai bahan bakar kendaraan. Hal ini sebagai salah satu langkah untuk mengurangi polusi, sebab hidrogen merupakan sumber clean energy yang tidak menghasilkan gas rumah kaca, karbon dioksida dan karbon monoksida. 
  • Hidrogen dimanfaatkan untuk menghilangkan senyawa sulfur dari minyak bumi. 
  • Pada industri metalurgi, hidrogen digunakan pada proses heat treatment, annealing dan sintering pada industri metalurgi. 
  • Pada industri farmasi, hidrogen digunakan pada proses pembuatan vitamin dan produk-produk farmasi lainnya.
  • Pada proses pembuatan margarin, terdapat satu proses yang disebut hidrogenasi, yaitu pengolahan minyak atau lemak dengan cara menambahkan gas hidrogen pada ikatan rangkap dari asam lemak tak jenuh (nabati dan hewani) dengan bantuan katalis nikel.

Itulah manfaat dari hidrogen yang bisa gue sebutkan di sini, sisanya gue tantang elo untuk cari lagi apa aja manfaat dari hidrogen, oke? Kalau udah ketemu, jangan lupa ditulis di kolom komentar, ya! Selanjutnya, gue akan memberikan contoh soal mengenai materi sifat fisik dan kimia hidrogen. 

Contoh Soal

Contoh Soal 1

Perhatikan pernyataan berikut ini:

(1) Memiliki titik didih -253℃

(2) Tidak berbau

(3) Bersifat non polar

(4) Paling banyak terdapat di atmosfer bumi

Manakah pernyataan yang tepat terkait sifat fisik unsur Hidrogen adalah….

  1. (1), (2), dan (3)
  2. (1) dan (3)
  3. (2) dan (4)
  4. (4)
  5. (1), (2), (3), dan (4)

Pembahasan:

Sifat fisik gas hidrogen antara lain:

(1) Memiliki titik didih -253 °C dan titik leleh -259 °C

(2) Tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa

(3) Bersifat non polar

(4) Kandungan gas hidrogen di atmosfer sangat kecil, yaitu 5 × 10-5 %

Jawaban: A. (1), (2), dan (3)

Contoh Soal 2

Perhatikan pernyataan berikut ini:

(1) Membentuk ikatan kovalen murni

(2) Melepas elektron

(3) Menangkap elektron

(4) Membentuk ikatan ionik

Manakah pernyataan di atas yang merupakan cara hidrogen untuk mencapai kestabilan?

  1. (1), (2), dan (3)
  2. (1) dan (3)
  3. (2) dan (4)
  4. (1), (2), (3), dan (4)
  5. (1) saja

Pembahasan:

Berikut ini cara hidrogen menuju kestabilan yaitu membentuk ikatan kovalen murni, melepas elektron, menangkap elektron, membentuk senyawa hidrida (ionik).

Jawaban: D. (1), (2), (3), dan (4)

Baca Juga:

Contoh Soal Kimia SIMAK UI

Penutup

Oke, Sobat Zenius! Itu tadi pembahasan gue tentang sifat fisik dan kimia hidrogen. Kalau elo ada pertanyaan, jangan segan untuk tulis di kolom komentar, ya! Elo juga bisa belajar materi ini melalui video pembelajaran, loh. Klik banner di bawah ini dan jangan lupa log in  untuk bisa nonton video-video dan akses kumpulan soalnya, ya!

Sifat Fisik & Kimia Unsur Hidrogen yang Wajib Kamu Ketahui! - Materi Kimia Kelas 12 44

Selain itu, Sobat Zenius juga bisa, lho, belajar mata pelajaran lainnya melalui video pembelajaran lewat paket belajar Aktiva Sekolah dari Zenius. Dengan paket belajar ini, elo berkesempatan ikut try out sekolah, sesi live class, serta mendapat akses rekaman dari live class tadi. Klik banner ini untuk informasi lebih lanjut, ya!

Sifat Fisik & Kimia Unsur Hidrogen yang Wajib Kamu Ketahui! - Materi Kimia Kelas 12 45

Penulis: Atha Hira Dewisman

Memahami Sifat Unsur Golongan VI A : Kimia 12 SMA

Sobat Zenius, elo masih ingat dengan pembahasan  tabel periodik unsur di kelas 10, kan? Seperti yang sudah kita pelajari, tabel periodik adalah tabel yang memuat berbagai macam unsur kimia ini terbagi menjadi beberapa golongan. 

Kali ini, kita akan membahas tentang golongan VI A. Nah, ternyata  oksigen yang kita hirup sehari-hari merupakan salah satu unsur yang masuk ke dalam unsur golongan VI A.

Apa sih golongan VI A? Terus, kenapa oksigen termasuk ke dalam golongan itu? 

Nah, gue akan membahas unsur-unsur golongan VI A,  penggolongannya, dan juga sifat-sifatnya. Selain itu, gue juga akan ngasih elo contoh soal di akhir artikel ini. Makanya, elo simak artikel ini sampai akhir ya!

Unsur Golongan VI A

Sobat Zenius, golongan VI A merupakan golongan pada tabel periodik yang terletak di kolom ke-16. Golongan ini juga bisa disebut golongan 16. Di dalam golongan VI A, terdapat 6 unsur kimia, yaitu oksigen, sulfur, selenium, tellurium, polonium, dan livermorium. 

Kenapa unsur-unsur ini masuk ke dalam golongan VI A?

Kalo kita jabarkan konfigurasi elektron dari masing-masing unsur, kita akan mendapatkan 6 elektron di lapisan kulit atom terluar. Selain itu, unsur-unsur golongan ini juga memiliki kulit valensi yang lengkap atau hampir lengkap sehingga dikategorikan sebagai unsur golongan A. 

unsur golongan via
Unsur Golongan VI A (Arsip Zenius)

Masing-masing unsur golongan VI A juga memiliki sifat yang berbeda, misalnya jari-jari atom dan energi ionisasinya

struktur atom
Struktur Atom Oksigen dan Sulfur (Arsip Zenius)

Elo harus ingat bahwa semakin banyak elektron yang dimiliki oleh suatu unsur, semakin banyak pula kulit atomnya. Nah, kulit atom yang banyak ini bisa membuat jari-jari atomnya juga semakin besar.

Hal berbeda berlaku pada energi ionisasi unsurnya. Semakin besar jari-jari atom pada suatu unsur, semakin kecil energi ionisasi unsurnya. Kenapa bisa? 

Energi ionisasi merupakan suatu energi yang dibutuhkan untuk melepas elektron. Ketika suatu unsur memiliki jari-jari yang besar, jarak elektron terluar dengan inti atom pun semakin jauh. Hal ini juga membuat ikatan antar ion semakin rendah. 

Oleh karena itu, atom tersebut nggak perlu energi ionisasi yang besar untuk melepaskan satu atau dua elektron dari kulit terluarnya. 

jari-jari atom dan energi ionisasi
Sifat dalam Sistem Periodik Unsur (Arsip Zenius)

Sifat Fisika Golongan VI A

Sebagaimana unsur kimia lainnya, unsur-unsur golongan VI A juga memiliki sifat fisis dan kimia. Secara fisik, mayoritas unsur golongan VI A berwujud  gas atau padatan pada suhu kamar, kecuali sulfur yang berwujud cair. 

Berbicara soal kepadatan, unsur-unsur golongan VI A juga memiliki kepadatan yang tinggi pada suhu kamar. Jari-jari atom masing-masing unsur juga relatif kecil karena mereka memiliki muatan inti yang tinggi dan jumlah kulit elektron yang relatif sedikit. 

Selain itu, unsur-unsur golongan VI A juga memiliki titik lebur dan titik didih yang relatif tinggi

Unsur-unsur golongan VI A yang bisa kita temukan di kehidupan sehari-hari adalah oksigen dan sulfur

sifat fisika unsur golongan via
Sifat Fisika Unsur Golongan VI A (Arsip Zenius)

Sifat Kimia Golongan VI A

Golongan VI A merupakan golongan nonlogam, kecuali polonium yang merupakan logamoid. Golongan VI A juga merupakan golongan yang reaktif. Reaktivitas yang dimiliki masing-masing unsur membuat setiap unsur cenderung membentuk senyawa dengan unsur yang golongan lain, terutama logam.

Unsur-unsur golongan VI A cenderung membentuk senyawa kovalen yang stabil dengan unsur nonlogam dan senyawa ionik dengan logam. Beberapa contoh senyawa yang terbentuk dari unsur golongan VI A adalah belerang dioksida (SO2) dan selenium dioksida (SeO2) yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri. 

Kalau berbicara soal sifat asam dan basanya, unsur-unsur golongan VI A bisa bersifat asam atau basa tergantung pada keadaan senyawanya. Sebagai contoh, asam sulfat (H2SO4) dan asam selenat (H2SeO4) memiliki sifat asam yang kuat. Sementara itu, belerang hidrogen (H2S) memiliki sifat asam yang lemah. 

sifat kimia unsur golongan via
Sifat Kimia Unsur Golongan VI A (Arsip Zenius)

Contoh Soal

Setelah elo pahami materi golongan VI A di atas, gue mau elo uji pemahaman elo dengan mengerjakan contoh soal berikut ini ya!

Jika diketahui jari-jari atom secara berurutan dari yang paling kecil adalah O, S, Se, Te, Po, maka urutan energi ionisasi dari yang paling besar adalah ….

a. Po, Te, S, O, Se

b. Po, Te, Se, S, O

c. S, Se, Te, Po, O

d. O, Te, S, Se, Po

e. O, S, Se, Te, Po

Pembahasannya:

Soal ini gampang banget! Elo bisa cek lagi grafik energi ionisasi di atas. Tapi, gue juga mau elo paham konsepnya. 

Besar jari-jari atom menunjukkan berapa banyak kulit yang dimilikinya. Semakin banyak elektron yang dimiliki, semakin banyak juga kulit atomnya. Nah, kalo elektron-elektron ini semakin jauh dari inti atomnya, interaksi antar ion pada atom tersebut juga semakin lemah

Ion yang ada pada inti atom adalah proton, sementara ion di kulit atom adalah elektron. Dari sana, tercipta suatu interaksi antar ion yang umumnya adalah tarik-menarik

Ketika elektron semakin jauh dari proton, interaksi di antara keduanya pun semakin lemah. Interaksi yang lemah ini membuat elektron akan lebih mudah dilepaskan dari atom. Ketika elektron mudah dilepaskan dari atom, energi ionisasi yang dibutuhkan oleh atom pun juga semakin sedikit. 

Berbeda kondisinya pada atom yang memiliki jari-jari atom yang kecil. Ketika jarak antar ion semakin kecil, interaksi di antara keduanya juga semakin kuat. Oleh karena itu, membutuhkan energi ekstra atau energi ionisasi yang besar untuk melepaskan elektron dari atom.

Jadi, jawaban untuk soal di atas adalah (E) O, S, Se, Te, Po.

Gimana? Gampang kan kerjain soal tentang golongan VI A? Atau elo butuh contoh soal yang lebih menantang? Tenang, ada kok! Elo tinggal download aplikasi Zenius untuk dapetin soal-soal dan video pembahasannya.

Elo juga bisa belajar materi golongan VI A atau materi kimia lainnya. Tinggal klik banner dan ketik materi yang diinginkan di kolom pencarian ya.

Memahami Sifat Unsur Golongan VI A : Materi Kimia 12 SMA 9

Nah, supaya pemahaman elo makin dalam, ikuti terus review materi dan kerjakan berbagai latihan soal di Zenius, yuk. Ada berbagai paket yang bisa elo beli sesuai kebutuhan elo. Klik banner di bawah ini untuk info selengkapnya!

Langganan Zenius

Pembahasan gue tentang materi golongan VI A kelas 12 sampai sini dulu ya! Kalau elo ada pertanyaan, bisa langsung tulis di kolom komentar. 

Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Semangat terus ya, Sobat Zenius!

Penulis: Trisnajaya Shalsabila