Kabinet Ali Sastroamidjojo 1: Program, Prestasi, Jatuhnya

Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 adalah salah satu kabinet di era Soekarno. Artikel ini akan membahas program kerja, prestasi, dan jatuhnya kabinet. Cek di bawah ini guys

Sejak proklamasi kemerdekaan 1945, Indonesia telah mengalami pergantian kabinet sebanyak puluhan kali. Di masa orde lama saat Soekarno menjabat, masa jabatan kabinet belum tetap, sehingga terus terjadi perombakan kabinet. Beda dengan di masa orde baru yang masa jabatan kabinetnya menyamakan dengan masa jabatan presiden, yaitu lima tahun.

Daftar kabinet Indonesia dari era Soekarno sampai sekarang, bisa elo cek di sini ya: Kabinet Pemerintahan Indonesia dari Presiden Soekarno Sampai Jokowi (zenius.net)

Di era Soekarno, setidaknya terdapat 27 kabinet, salah satunya adalah Kabinet Ali Sastroamidjojo. Ali Sastroamidjojo memimpin kabinet sebanyak dua kali yang disebut sebagai Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 dan Kabinet Ali Sastroamidjojo 2. 

Nah, di artikel ini, kita bahas Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 dulu ya.

Kabinet Ali Sastroamidjojo 1

Masa bakti Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 dibentuk 31 Juli 1953 hingga 24 Juli 1955. Sesuai namanya, kabinet ini dipimpin oleh Ali Sastroamidjojo dari Partai Nasionalis Indonesia (PNI) dengan wakil Wongsonegoro dari Partai Indonesia Raya (PIR). Oleh karena itu, kabinet ini disebut juga dengan Kabinet Ali Sastroamidjojo-Wongsonegoro. 

Kabinet ini didukung oleh beberapa partai. Beberapa partai pendukung Kabinet Ali Sastroamidjojo, antara lain Nahdatul Ulama (NU) dan Partai Nasional Indonesia (PNI).

Susunan Kabinet

Di bawah ini adalah susunan pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo 1:

Perdana Menteri: Ali Sastroamidjojo

Wakil Perdana Menteri : Wongsonegoro, Zainul Arifin

Menteri Luar Negeri: R. Sunarjo 

Menteri Dalam Negeri: Hazairin 

Menteri Perekonomian: Iskaq Tjokrohadisurjo 

Menteri Keuangan: Ong Eng Die 

Menteri Pertahanan: Iwa Kusumasumantri 

Menteri Kehakiman: Djody Gondokusumo 

Menteri Penerangan: F. L. Tobing 

Menteri Perhubungan: Abikusno Tjokrosujoso dan digantikan oleh Rooseno 

Menteri Pekerjaan Umum: Rooseno dan digantikan oleh Mohammad Hasan 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Mohammad Yamin 

Menteri Perburuhan: S.M. Abidin Menteri Pertanian: Sadjarwo 

Menteri Agama: Masjkur 

Menteri Kesehatan: F.L. Tobing dan Lie Kiat Teng (Mohammad Ali) 

Menteri Sosial: Pandji Suroso 

Menteri Negara Kesejahteraan Umum: Sudibjo 

Menteri Negara Urusan Agraria: Mohammad Hanafiah

Program Kerja

Tentu supaya bisa memimpin dengan baik, setiap kabinet harus punya program kerja. Nah, program kerja Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 cukup banyak. Ini dia program kerjanya:

  1. Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan menuju perdamaian dunia
  2. Mengubah hubungan Indonesia-Belanda atas dasar Unie-Statuut menjadi hubungan internasional biasa
  3. Mempercepat peninjauan kembali perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) dan menghapuskan perjanjian yang merugikan negara
  4. Menyelesaikan pertikaian politik 
  5. Mengusahakan kembalinya Irian Barat dalam kekuasaan wilayah Republik Indonesia secepatnya
  6. Melaksanakan politik bebas-aktif
  7. Menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) dengan segera
  8. Mempercepat terbentuknya perundang-undangan nasional, di lapangan keamanan, kemakmuran, keuangan, dan kewarganegaraan

Prestasi Kabinet Ali Sastroamidjojo 1

Tuh, tadi elo sudah lihat kan ada banyak banget program kerja yang dibuat oleh kabinet ini? Memang tidak semua terlaksana, tapi banyak pula keberhasilan Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 ini. Berikut ini prestasi yang telah diraih:

1. Pemilu

Persiapan pemilu berhasil rampung di masa pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo 1. Pemilu direncanakan akan dilakukan pada 29 September 1955. Hal ini tentu menjadi prestasi karena program kerja kabinet dapat berjalan dengan mulus.

2. Membaiknya hubungan dengan Cina 

Terdapat sebuah sistem ekonomi baru bernama Ali-Baba. Sistem ekonomi ini adalah kerjasama antara pengusaha pribumi dengan pengusaha Tionghoa. 

3. Menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika (KAA)

Ini adalah prestasi gemilang dari Kabinet Ali Sastroamidjojo 1. Mungkin elo cuma pernah dengar nama Soekarno sebagai penyelenggara KAA, tapi sebenarnya, Ali Sastroamidjojo sangat berperan dalam konferensi besar ini. Perang dingin yang semakin terasa di Asia membuat Ali Sastroamidjojo berkeinginan untuk melakukan konferensi. Ali Sastroamidjojo bertanggungjawab melaksanakan persiapan KAA dan juga mengirimkan undangan kepada negara-negara Asia-Afrika. 

KAA pada 1955 punya arti penting di bidang politik luar negeri. Terjadinya konferensi ini memicu peristiwa lain seperti Australia dan Amerika yang berusaha menghapus politik apartheid di negaranya. Indonesia bahkan mendapatkan dukungan diplomasi dari negara Asia-Afrika untuk menyatukan Irian Barat di PBB.

Jatuhnya Kabinet Ali Sastroamidjojo 1

Kalau kalian sadar, Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 ini hanya bertahan selama dua tahun saja. Walaupun berhasil membuat prestasi gemilang, pada akhirnya Ali harus mengembalikan mandat pada presiden Soekarno. Alasan utamanya adalah karena adanya Mosi tidak percaya dari Masyumi.

Ada beberapa permasalahan yang menyebabkan jatuhnya Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 ini. 

Konflik antara PNI dan NU

Konflik yang terjadi antara PNI dan NU membuat NU menarik dukungannya dan juga menterinya dari kabinet.

Pemberontakan DI/TII

Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/ TII) di Jawa Barat melakukan pemberontakan di bawah pimpinan Kartosuwirjo. Pemberontakan ini menyebar hingga ke Aceh, Sulawesi Selatan, dan juga Jawa Tengah yang mengemukakan berbagai masalah. 

Konflik internal antara kabinet dan TNI-AD

Terdapat anggapan bahwa partai melakukan intervensi politik ensi kepada Angkatan Darat yang merupakan lanjutan dari peristiwa 17 Oktober 1952 ketika para perwira Angkatan Darat melakukan demonstrasi di Istana Negara. Masalah ini terjadi di era Kabinet Wilopo. Kabinet Ali Sastroamidjojo I rupanya tidak mampu mengatasi permasalahan ini. 

Dengan adanya permasalahan ini, akhirnya Ali Sastroamidjojo mengembalikan mandat pada Presiden Soekarno pada 24 Juli 1955 dan digantikan dengan Kabinet Burhanudin Harahap.

Itu tadi adalah penjelasan singkat tentang Kabinet Ali Sastroamidjojo 1. Nantinya, Ali Sastroamidjojo juga akan memimpin kabinet lagi sebagai perdana menteri setelah masa Kabinet Burhanudin Harahap.

Gimana, elo sudah paham belum tentang Kabinet Ali Sastroamidjojo 1? Kalau masih belum jelas, elo bisa cek video pembelajaran Zenius dengan cara cek banner di bawah ini ya!

Kabinet Ali Sastroamidjojo 1: Program Kerja, Prestasi, dan Jatuhnya - Materi Sejarah Kelas 12 9

Sekarang mah mau pinter nggak harus jadi kutu buku. Bisa dengan cara yang asyik kok. Biar makin asyik belajarnya, elo juga bisa berlangganan Zenius. Kalau mau tahu harganya, klik banner di bawah ini ya!

Langganan Zenius

Kabinet Ali Sastroamidjojo 2: Program, Susunan, dan Jatuhnya

Ali Sastroamidjojo memimpin kabinet sebanyak dua kali. Kali ini, yuk kita cari tahu program kerja, keberhasilan, dan kegagalan Kabinet Ali Sastroamidjojo 2.

Pasti elo nggak asing deh dengan nama Ali Sastroamidjojo. Ali Sastroamidjojo memang pernah menjadi perdana menteri sebelumnya. Itu sebabnya, kabinet yang dipimpinnya disebut sebagai Kabinet Ali Sastroamidjojo I dan Kabinet Ali Sastroamidjojo 2 untuk membedakan masa jabatan keduanya. 

Baca juga: Kabinet Pemerintahan Indonesia dari Presiden Soekarno Sampai Jokowi (zenius.net)

Kabinet Ali yang pertama berlangsung selama dua tahun, tepatnya pada 31 Juli 1953 hingga 24 Juli 1955. Pada waktu itu Kabinet Ali terpaksa mengembalikan mandat kepada Presiden dan digantikan dengan Kabinet Burhanuddin Harahap pada tahun 1955-1956. Barulah setelahnya, Ali Sastroamidjojo memimpin kabinet kembali, yang akhirnya dikenal dengan nama Kabinet Ali Sastroamidjojo II.

Untuk detail Kabinet Ali Sastroamidjojo 1, bisa cek di sini:

Kabinet Ali Sastroamidjojo II

Pemilu DPR yang dilangsungkan pada 1955 dimenangkan oleh empat partai, yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI), Nahdatul Ulama (NU), Masyumi, dan PKI. Pada saat itu, PNI-lah yang mendapat suara terbanyak. Ketua PNI pada saat itu adalah Ali Sastroamidjojo. Oleh karena itu, Ali Sastroamidjojo dipercaya untuk memimpin kabinet lagi dan menjadi Perdana Menteri.

Kabinet Ali Sastroamidjojo 2 disebut juga dengan Kabinet Ali-Roem-Idham. Ya, betul. Ali sebagai perdana menteri, sedangkan Roem dan Idham sebagai wakil perdana menteri dalam kabinet ini.

Berbeda dengan Kabinet Ali sebelumnya yang bertugas selama dua tahun, Kabinet Ali Sastroamidjojo 2 ini hanya mendapat mandat selama satu tahun saja, tepatnya pada periode 24 Maret 1956 – 14 Maret 1957. 

Sebuah kabinet tentu butuh dukungan dari banyak partai, gengs. Nah, tiga partai besar yang mendukung Kabinet Ali Sastroamidjojo II adalah Partai Nasional Indonesia (PNI), Masyumi, dan Nahdatul Ulama (NU).

Susunan Kabinet

Walaupun dari namanya sama-sama Kabinet Ali, tapi orang-orang di dalam Kabinet Ali 1 dan 2 berbeda ya! Ini dia susunan anggota Kabinet Ali Sastroamidjojo II:

Perdana Menteri: Ali Sastroamidjojo – PNI

Wakil Perdana Menteri: 

  1.  Mohammad Roem – Masyumi
  2. Idham Chalid – NU

Menteri Luar Negeri: Roeslan Abdulgani – PNI (sampai 28 Januari 1957, kemudian digantikan oleh Ali Sastroamidjojo

Menteri Dalam Negeri: R Sunarjo – NU

Menteri Pertahanan: Ali Sastroamidjojo – PNI

Menteri Kehakiman: Mujiatno – Masyumi

Menteri Penerangan: Soedibjo – PSII

Menteri Keuangan: Jusuf Wibisono – Masyumi

Menteri Perekonomian: Burhanuddin – NU

Menteri Muda Perekonomian: F.F. Umbas – Parkindo

Menteri Pertanian: Eny Karim – PNI

Menteri Muda Pertanian: Sjech Marhaban – PSII

Menteri Perhubungan: Suchjar Tedjasukmana – Masyumi

Menteri Muda Perhubungan: A.B. de Rozari – Partai Katolik

Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga: Pangeran Mohammad Nur – Masyumi

Menteri Agraria: A.A. Suhardi – NU

Menteri Sosial: Fattah Jasin – NU

Menteri Tenaga Kerja: Sabilal Rasjad – PNI

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Sarino Mangunpranoto – PNI

Menteri Kesehatan: Handrianus Sinaga – Parkindo

Menteri Agama: Mohammad Iljas – NU

Menteri Negara: 

  1. Rusli Abdul Wahid – PERTI
  2. 2. Dahlan Ibrahim – IPKI
  3. Djuanda – Independen

Ketua Mahkamah Agung: Mr. A. Wirjono Prodjodikoro – Independen

Jaksa Agung: Soeprapto – Independen

Ketua Dewan Pengawas Keuangan: Soerasno – Independen

Program Kerja

Ingat, beda kabinet, beda pula program kerjanya. Program kerja Kabinet Ali Sastroamidjojo 2 ini sebagian menyelesaikan program kerja dari kabinet sebelumnya.

  1. Pembatalan Konferensi Meja Bundar

Mungkin elo ingat bahwa di Kabinet Ali yang pertama, ada program kerja tentang mempercepat peninjauan kembali perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) dan menghapus perjanjian yang merugikan negara. 

Nah, peninjauan itu sudah terlaksana gengs, jadi sekarang program kerjanya adalah menyelesaikan pembatalan seluruh perjanjian KMB secara unilateral, atau bisa dibilang secara sepihak. Kabinet ini juga mengadakan tindakan untuk menampung akibat dari pembatalan perjanjian KMB. Pembubaran KMB Ini adalah sebuah prestasi dari Kabinet Ali Sastroamidjojo 2

  1. Perjuangan Pembebasan Irian Barat

Perjuangan Indonesia untuk membebaskan Irian Barat dari Belanda telah menjadi perhatian sejak kabinet pertama di Indonesia pada 1950. Semua kabinet memperjuangkan agar Irian Barat (sekarang Irian Jaya) menjadi bagian dari NKRI. Meski kasus Pembebasan Irian Barat ini telah diangkat pada saat Konferensi Asia Afrika, namun usaha ini belum juga berhasil.

Di Kabinet Ali Sastroamidjojo 2 ini, perjuangan untuk mewujudkan kekuasaan Republik Indonesia atas Irian Barat masih terus diupayakan. Selain itu, kabinet ini juga membuat program kerja berupa pembentukan Provinsi Irian Barat.

  1. Memulihkan negara dari berbagai aspek

Kabinet Ali 2 memiliki program kerja pemulihan keamanan yang sempat kacau karena terdapat banyak golongan yang memberontak terhadap negara. Selain itu, kabinet ini juga menargetkan pemulihan ketertiban, ekonomi, pembangunan, industri, perhubungan, pendidikan, dan pertanian. 

  1. Melaksanakan keputusan Konferensi Asia Afrika (KAA)

Pasti elo ingat jika pencetus KAA adalah Ali Sastroamidjojo. Kabinet Ali 2 ini memiliki target untuk melaksanakan keputusan KAA yang dilakukan pada 1955 lalu. 

Jatuhnya Kabinet

Seakan mengulang sejarah yang sama, Kabinet Ali tidak dapat bertahan lama. Kabinet Ali Sastroamidjojo 2 hanya bertahan selama satu tahun. Hal ini membuat kita semua bertanya-tanya, apa sebenarnya penyebab jatuhnya Kabinet Ali Sastroamidjojo 2?

Pecahnya koalisi antara PNI dan Masyumi membuat Masyumi menarik semua menterinya dari Kabinet Sastroamidjojo 2. Familiar ya alasannya? Di era Kabinet Ali 1, NU yang menarik menterinya, sedangkan di Kabinet Ali 2, giliran Masyumi yang menarik mundur para menterinya. 

Baca juga: Kabinet Ali Sastroamidjojo 1: Program Kerja, Prestasi, dan Jatuhnya – Materi Sejarah Kelas 12

Kegagalan Kabinet Ali Sastroamidjojo 2 ini membuat kabinet Ali 2 dibubarkan pada 9 April 1957 dan digantikan oleh Kabinet Djuanda yang dipimpin oleh Ir. H. Djuanda Kartawijaya. 

Itu tadi adalah artikel yang membahas tentang sejarah Kabinet Ali 2. Mungkin ada yang bertanya-tanya apa perbedaan Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 dan 2. Dari artikel ini elo sudah bisa jawab belum? Jawabannya adalah beda semuanya. Mulai dari anggotanya, partai pendukung, program kerja, semuanya berbeda. Persamaannya hanyalah Perdana Menterinya saja. 

Gimana? Elo sudah paham atau malah makin bingung nih? Kalau masih bingung, tenang aja, Zenius punya video penjelasan materi sejarah tentang Kabinet Ali Sastroamidjojo 2 kok. Klik banner di bawah ini ya!

Kabinet Ali Sastroamidjojo 2: Program Kerja, Anggota, dan Jatuhnya - Materi Sejarah Kelas 12 17

Elo juga bisa berlangganan Zenius supaya belajarnya makin mudah. Cek paketnya di bawah ini ya! Tinggal klik aja banner-nya.

Kabinet Ali Sastroamidjojo 2: Program Kerja, Anggota, dan Jatuhnya - Materi Sejarah Kelas 12 18