Peta Konsep, Prinsip dan Pendekatan Geografi

Hi Sobat Zenius, kali ini kita akan menyelam lebih dalam lagi mengenai konsep prinsip dan pendekatan geografi. Sebelumnya kita udah pernah membahas tentang ruang lingkup, aspek, dan objek studi geografi.

Dari situ elo tahu kalau ruang lingkup geografi ternyata gak hanya membahas peta dan batuan aja, melainkan juga mempelajari atmosfer, hidrosfer, litosfer, biosfer, dan antroposfer. Luas banget kan?

Sebelum gue sharing peta konsep Geografi kelas 10, gue mau mengajak elo kenalan sama Silicon Valley terlebih dahulu. Apa sih yang elo tahu dari Silicon Valley? Suatu daerah di Amerika Serikat? Pusat teknologi dunia? Yap, Silicon Valley (Lembah Silikon) adalah suatu julukan bagi pusat teknologi dunia yang terletak di California, Amerika Serikat.

Baca Juga: Mengenal Objek Studi Geografi – Materi Geografi Kelas 10

Lho, kenapa kok dijuluki seperti itu? Simpelnya, berbagai perusahaan di Silicon Valley menghasilkan komponen elektronik dan komputer dalam jumlah besar dengan bahan silikon.

Yap, di Silicon Valley terdapat ribuan perusahaan besar berbasis teknologi, termasuk Google, Microsoft, Yahoo, Intel, Apple, Netflix, dan Facebook. Hmm.. kenapa ya kok perusahaan besar teknologi dunia berkumpul di tempat yang sama dan produksinya sama-sama bisa mendunia? Sebenarnya ada apa sih di Silicon Valley?

pendekatan geografi
Sistem aglomerasi pada Silicon Valley (Dok. Zenius)

Oke, coba analisis dari sisi geografi ya. Studi perkotaan menunjukkan bahwa kesuksesan Silicon Valley dikarenakan proses pengelompokan perusahaan besar dalam satu lokasi, yang disebut aglomerasi.

Ketika semua terpusat di satu tempat, maka akan berimbas juga kepada SDM (Sumber Daya Manusia) yang terlatih, infrastruktur yang dibangun khusus untuk kebutuhan industri, hingga komunikasi yang lancar untuk pusat industri. Dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung itulah Silicon Valley bisa menjamin produknya semakin unggul baik secara riset dan pengembangan.

Selain Silicon Valley, ada daerah lain juga yang menggunakan sistem aglomerasi, lho. Ayo, coba tebak ya!

Loading ... Loading …

Konsep Geografi

Untuk menganalisis apa yang ada di balik kesuksesan Silicon Valley, kita menggunakan konsep geografi. Nah, kira-kira konsep geografi itu apa sih? Ada berapa konsep dalam geografi? Yap, di sini gue akan berikan 10 prinsip geografi dan contohnya, yaitu:

Lokasi

Gue akan coba menjelaskan prinsip-prinsip Geografi, dari yang paling awal, yaitu: lokasi. Di sini gue punya analogi sederhana begini:

Gue mau ke rumah elo, cepet kirimin lokasinya!”

“Oke, ini gue shareloc (share location) ya.

konsep geografi lokasi zenius
Ilustrasi berbagi lokasi kepada teman (dok. support.apple.com)

Ada dua jenis lokasi, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Sesuai namanya, lokasi absolut itu udah pasti banget, karena ada titik koordinatnya. Misalnya angka -6.233008,106.832384 muncul di titik lokasi elo saat ini. 

Untuk angka yang depan (-6.233008) merupakan garis bujurーkalau di peta bisa dilihat dengan garis vertikalー dan angka setelahnya (106.832384) merupakan garis lintangーkalau di peta dilihat dengan garis horizontal.

Selain lokasi absolut, ada lagi nih yang namanya lokasi relatif. Lokasi ini menggunakan orientasi objek lain, bukan menggunakan titik koordinat. Contohnya pada percakapan berikut ini:

“Gue mau main ke rumah elo, di mana sih lokasinya?”

“Rumah gue yang ada di seberang masjid Al Hidayah.”

Atau

“Rumah gue samping jembatan merah, yang catnya warna biru, dan di sebelahnya ada pohon beringin.”

Selain itu, lokasi relatif juga bisa digunakan sebagai patokan harga lahan lho. Elo pasti udah gak asing lagi kan sama istilah, “Rumah di pinggir jalan apalagi di kota mah mahal-mahal” dan “Rumah itu sebelahan sama tempat pemakaman umum, serem pasti, dan harganya pasti lebih murah nih”.

Jarak

Rumah gue ke tempat jualan boba kurang lebih 1 km.”

konsep geografi jarak zenius
Jarak dari rumah ke tempat jual boba

Antara satu tempat ke tempat lainnya terdapat jarak. Coba deh elo buka peta atau Google Maps, terus ketik dari Jakarta ke Bandung. Nah, di situ akan muncul jarak dengan satuan km, misalnya 165 km. Jarak tersebut dinamakan jarak absolut, karena tetap dan pasti. 

Sedangkan, ketika elo menemukan ada pernyataan, “Jarak dari rumah gue ke tempat boba dekat kok, sekitar 10 menit”. Nah, pernyataan tersebut dinamakan jarak relatif, karena bisa jadi hari ini jarak tersebut ditempuh 10 menit saja, tapi besok jadi 30 menit karena macet. Dengan begitu, jarak merupakan ruang yang terdapat di antara dua objek.

Keterjangkauan

Keterjangkauan adalah kemudahan untuk mengakses atau menjangkau suatu objek. Misalnya elo lagi merencanakan untuk pergi ke suatu tempat, “Hmm.. kira-kira untuk mencapai ke lokasi itu, gue harus naik apa ya?”, gitu kan? Kalau naik mobil susah, karena jalannya sempit. Jalan kaki terlalu jauh. Salah satu cara termudah dengan menggunakan motor.

Pola

Pola merupakan susunan atau persebaran fenomena di muka bumi. Misalnya suatu jalan yang terbentang dari A ke B, nah, kawasan penduduk di sekitar jalan itu tentu akan mengikuti pola jalanannya, seperti berjajar di pinggir jalan secara teratur. Atau bisa juga elo lihat pada kawasan sungai seperti pada sungai Ciliwung berikut ini.

konsep geografi pola penduduk zenius
Pola pemukiman di sekitar sungai Ciliwung Jakarta (dok. dwrm.gov.vn)

Pada konsep pola, ada beberapa jenis, yaitu:

  1. Pola liner (memanjang): pola ini membentuk jaringan jalan, rel KA, sungai (contohnya pada pola pemukiman di sekitar sungai Ciliwung).
  2. Pola random (acak): pola ini bersifat acak, membentuk sumber air, kesuburan tanah, dan bahan baku industri.
  3. Pola konsentrik (memusat): pola ini berorientasi pada satu pusat, membentuk jarak dari pusat kota, daya tarik pusat, dan biaya transportasi.

Morfologi

Morfologi merupakan gambaran bentuk muka bumi akibat proses alam atau aktivitas manusia. Contohnya pada daerah dataran rendah dan dataran tinggi, dari situ aja kita sudah tahu perbedaan bentuk muka dan lingkungannya, iya kan?

Aglomerasi

Sebelumnya, kita sudah bahas tentang aglomerasi pada pusat teknologi dunia di Silicon Valley. Nah, konsep aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokkan fenomena dalam suatu wilayah. Contohnya kawasan rumah TNI yang ada di satu kompleks, kawasan industri di Karawang, pusat teknologi dunia di Silicon Valley.

Nilai Guna

Sesuai dengan namanya, berarti ada nilai guna dalam konsep geografi ini. Misalnya di daerah sekitar pantai. Ketika waktu liburan tiba, banyak orang dari berbagai daerah yang akan berkunjung ke pantai. Nah, momen tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar pantai untuk mendirikan warung-warung makanan dan menyediakan berbagai fasilitas seperti alat berselancar. Nah, jadi nilai guna bisa diartikan dengan manfaat suatu wilayah.

Interaksi atau Interdependensi

Setiap wilayah memiliki perbedaan karakteristik, misalnya wilayah A merupakan kawasan industri, dan wilayah B merupakan kawasan pertanian. Nah, antar kedua wilayah tersebut akan ada interaksi, wilayah B mengirimkan peralatan pertanian kepada wilayah A, dan wilayah A mengirimkan hasil pertanian kepada wilayah B. Bisa kita simpulkan bahwa interaksi atau interdependensi merupakan hubungan wilayah dengan wilayah lain karena saling membutuhkan.

Diferensiasi Area

Diferensiasi area merupakan karakter unik atau khas dari suatu wilayah. Jadi, karakter itu hanya ada di wilayah itu dan menjadi ciri khasnya. Misalnya puncak gunung Everest yang tertutup salju. Wilayah yang tertutup salju dengan keadaan jalan yang terjal itu akan menjadi ciri khas puncak Everest.

Keterkaitan Ruang

Keterkaitan ruang merupakan suatu wilayah yang mempengaruhi wilayah lain. Misalnya ada kasus kebakaran di wilayah A. Nah, asap dari kebakaran ini ternyata berimbas juga ke wilayah lain di sekitarnya.

Mau materi dan video pembelajaran tentang Geografi yang lebih lengkap? Download Zenius di gadget elo ya, biar belajar makin seru. Klik tombol download di bawah ini, ya!

Prinsip Geografi

Sebelum masuk ke pendekatan geografi, kita perlu membahas dulu nih tentang prinsip geografi. Dengan adanya prinsip geografi, maka geografi bisa konsisten dan memiliki pegangan dalam melihat fenomena. Tujuan dari adanya prinsip ini tentu saja sebagai dasar untuk menjelaskan fenomena fisik dan sosial. Selain itu, bisa juga digunakan untuk memahami karakteristik dan keterkaitan fenomena dengan fenomena lain.

Prinsip geografi ada 4, yaitu:

Prinsip Persebaran

Setiap wilayah memiliki karakteristik yang berbeda. Dengan begitu, prinsip ini dibutuhkan untuk menentukan wilayah mana sih yang kira-kira memiliki kesamaan dan mana saja yang berbeda. Ini bisa digunakan untuk mencocokkan suatu wilayah dengan kegiatannya. Berikut adalah prinsipnya:

  1. Persebaran geografi dan fakta yang gak merata di permukaan bumi.
  2. Geografi menganalisis mengapa bisa berbeda dan sama di setiap wilayah.

Contohnya, persebaran kawasan industri dan fauna endemik.

prinsip geografi persebaran zenius
Persebaran fauna endemik di Indonesia (dok. kumparan.com)

Prinsip Interelasi

Prinsip ini merupakan hubungan timbal balik atau keterkaitan antara satu fenomena dengan fenomena yang lain. Contohnya wilayah pertanian banyak di sekitar gunung api di daerah Magelang. Hal itu dikarenakan tephra (istilah untuk abu vulkanis) mengandung mineral primer yang mempunyai unsur hara tinggi.

Selain itu, tephra juga punya kemampuan untuk menyerap karbon dari atmosfer dalam jumlah besar, kemudian karbon tersebut akan disimpan di dalam tanah. Hal itu akan membuat tanah di sekitar gunung berapi menjadi subur. Ya meskipun proses pelapukan abu vulkanis dalam memperbaharui tanah butuh waktu yang cukup lama.

Prinsip Deskripsi

Prinsip deskripsi menjelaskan atau menguraikan dalam bentuk peta, grafik, dan kalimat analisis. Contohnya jumlah penduduk di Kabupaten Lumajang meningkat dan persebarannya tidak merata. Jadi, prinsip ini berhubungan sama data-data.

Prinsip Korologi

Prinsip korologi merupakan perpaduan dari ketiga prinsip di atas. Contohnya persebaran hujan menggunakan peta prinsip persebaran, kemudian kita tahu kalau hujan yang intensitasnya tinggi akan menyebabkan banjir dengan prinsip interelasi, terakhir kita buat data-data analisisnya fasilitas publik apa saja yang terdampak banjir menggunakan prinsip deskripsi. 

Jadi, jika ada pertanyaan mengapa prinsip korologi menjadi prinsip geografi yang paling lengkap, jawabannya karena meliputi semua prinsip geografi. Oke, paham ya, Sobat Zenius?

Apa Itu Pendekatan Geografi?

Pendekatan geografi merupakan cara pandang atau cara kita melihat gejala geosfer (atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer). Karena, wilayah di muka bumi ini kan memiliki perbedaan karakteristik. Nah, dengan adanya cara pandang atau sudut pandang geografi, kita bisa menganalisis karakteristik suatu wilayah.

Tanpa berlama-lama, langsung aja deh kita bahas macam-macam pendekatan geografi dan contohnya sebagai berikut:

Pendekatan Keruangan Geografi

Pendekatan ini merupakan cara pandang yang menekankan pada ruang. Selain itu, dalam memandang juga kita perlu melihat persamaan, perbedaan, dan persebaran ruang. Pendekatan ini bisa ditunjukkan dengan peta.

Contohnya pada peta sebaran COVID-19 di suatu kabupaten.

Pendekatan Geografi Kelingkungan

Pendekatan kelingkungan atau ekologi merupakan cara pandang untuk memahami lingkungan secara holistik atau menyeluruh, mulai dari unsur alam hingga sosialnya. Pendekatan ini dikuatkan oleh pengetahuan atau teori.

Contohnya wilayah pertanian di suatu kabupaten, seperti apa jenis tanahnya, kemiringan, kesuburan, dan budaya masyarakat sekitarnya.

Pendekatan Geografi Kompleks Wilayah

Pendekatan ini merupakan cara pandang yang menggunakan kekuatan pengetahuan dan teori. Selain itu, pendekatan ini juga akan melihat bahwa setiap tempat memiliki keunikan (saling tersebar, saling terhubung, dan saling mempengaruhi).

Contohnya persebaran peta wisata di suatu kabupaten.

*****

Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang konsep pendekatan prinsip dan aspek geografi? Elo tentunya juga sudah bisa nih menjelaskan prinsip-prinsip pendekatan keruangan serta macam-macam pendekatan geografi lainnya.

Kemudian, kalau elo mau pelajari materi Geografi lainnya bisa langsung klik banner di bawah ini, lho!

Konsep, Prinsip, dan Pendekatan Geografi - Materi Geografi Kelas 10 9

Terus kalo mau belajar elo lebih efektif, cobain deh langganan paket belajar Zenius Aktiva Sekolah. Elo akan dapet akses ke ribuan materi pelajaran, latihan soal, try out, sampai live class bareng Zen Tutor yang asik-asik. Klik gambar di bawah ini buat info lengkapnya, yah!

indeks harga

Baca Juga Artikel Lainnya

Materi Geografi: Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia

Skala Peta, Rumus, dan Macamnya – Materi Geografi Kelas 10

Dinamika Kependudukan Indonesia: Geografi Kelas 11

Wilayah dan Tata Ruang Indonesia – Materi Geografi Kelas 12

Originally Published: December 6, 2021
Updated By: Arum Kusuma Dewi & Arieni Mayesha

Pengertian, Prinsip, dan Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Halo, apa kabar Sobat Zenius?

Kalian pasti sadar kalau kita sering banget menggunakan listrik, bahkan membaca artikel ini pun juga memerlukan listrik untuk mengisi daya gadget kalian. Pas banget nih, materi yang akan kita bahas kali ini mengenai salah satu tenaga yang membangkitkan listrik yaitu air.

Air merupakan salah satu sumber energi yang sangat penting bagi seluruh makhluk hidup, termasuk bagi kehidupan manusia. Salah satu manfaat air yang sangat besar adalah untuk menghasilkan energi listrik. Jumlah yang melimpah menjadikan air sebagai salah satu sumber energi terbarukan.

Pengertian, Prinsip, dan Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 42
Sumber : https://desdm.kaltaraprov.go.id/

Pembangkit Listrik Tenaga Air

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit listrik yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik.  Hidroelektrik adalah energi listrik yang dibangkitkan dari pembangkit ini. PLTA mempunyai empat komponen utama yaitu waduk atau bendungan, saluran pelimpah (pembawa air), gedung sentral (powerhouse), dan serandang hubung (switchyard) atau unit transmisi yang mengalirkan produksi listrik ke konsumen.

Kapasitas PLTA di seluruh dunia sekitar 675.000 Megawatt (MW), setara dengan 3,6 miliar barel minyak atau sama dengan 24% kebutuhan listrik dunia. Sedangkan di Indonesia sendiri, potensi energi yang dapat dimanfaatkan dari air adalah sebesar 45,379 MW dari total 75,091 MW energi yang terpakai.

Komponen utama dari PLTA adalah motor yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik air. Secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya berupa air dari sebuah waduk atau air terjun, tetapi juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti ombak. Nah, apa yang dimaksud turbin? Yuk, kita bahas di bagian prinsip kerja PLTA.

Prinsip Kerja PLTA

Gimana sih tenaga air bisa diubah menjadi listrik? Jadi, PLTA ini bekerja dengan cara mengubah energi potensial air menjadi listrik mekanik untuk menggerakkan motor dari energi mekanik menjadi energi listrik dengan bantuan generator. 

Di sini PLTA memerlukan komponen berupa turbin yang berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan memukul sudut-sudut dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin dihubungkan ke generator. Kemudian generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan porosan dan gearbox

Perputaran turbin dimanfaatkan untuk memutar kumparan magnet yang ada di dalam generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC atau arus listrik bolak-balik.

Pengertian, Prinsip, dan Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 43
Sumber: Tennessee Valley Authority (https://www.eia.gov/energyexplained/hydropower/)

Diperlukan transformator untuk menaikkan tegangan AC dan mengurangi atau menambah arus supaya energi arus yang digunakan sesuai dan tidak mengalami kerugian. 

Baca juga : Sumber Energi Tak Terbarukan dan Terbarukan – Materi Fisika Kelas 12

Komponen Pembangun PLTA

Pengertian, Prinsip, dan Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 44

Pembangkit Listrik Tenaga Air yang paling konvensional memiliki komponen sebagai berikut :

1. Tampungan (reservoir atau waduk)

Waduk berfungsi untuk menyediakan simpanan (tampungan), sehingga ciri fisik yang paling penting adalah  memiliki kapasitas simpanan. Kapasitas waduk yang bentuknya beraturan dapat dihitung dengan rumus menghitung volume benda padat.  

2. Bangunan Bendungan (Bendungan)

Bendungan adalah salah satu bangunan air yang dibangun melintangi sungai yang berfungsi menahan aliran air hingga energi besar sebagai daya penggerak turbin yang besar. Bendungan dapat dibangun dalam berbagai bentuk serta berbagai bahan. 

3. Bangunan pelimpah

Bangunan pelimpah merupakan bangunan pengaman dari suatu bendungan yang harus mempunyai kapasitas sehingga mampu menyalurkan air yang dialirkan sungai masuk ke bendungan pada waktu bendungan penuh.

4. Bangunan Pemasok Air (Intake)

Bangunan pemasok air atau intake adalah suatu bangunan yang digunakan untuk mengambil air dari bendungan ke dalam pipa tekan kemudian disalurkan ke turbin.  . 

5. Pipa Pesat (Penstock)

Merupakan pipa tekan yang dipakai untuk mengalirkan air dari tangki atas (head tank) atau langsung dari bangunan yang mengambil air.  Pipa ini berfungsi sebagai alat pengantar air ke turbin. Syarat untuk menjalankannya adalah pipa harus rapat atau kedap air dan kuat menahan atau mengimbangi tekanan air dalam pipa. 

6. Turbin

Merupakan peralatan yang  tersusun dan terdiri dari peralatan suplai air yang masuk turbin, di antaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin (spiral chasing), katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman, poros, bantalan (bearing), dan distributor.

7. Generator

Merupakan sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator.  Rotor terdiri dari 18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk sembilan pasang kutub utara dan selatan. Sedangkan stator adalah bagian yang  berfungsi sebagai tempat menerima induksi magnet dari rotor.

8. Transformator

Merupakan komponen sistem tenaga listrik yang dapat memindahkan daya listrik arus bolak-balik dari suatu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya berdasarkan induksi elektromagnetik pada frekuensi yang tetap.

9. Transmisi

Merupakan saluran udara atau kabel yang dapat diwakili oleh konstanta rangkaian yang terdistribusi. Fungsi dari transmisi adalah untuk menyalurkan energi listrik dari pusat pembangkit ke pusat beban-beban.

Baca juga : Menelusuri Konsep Energi Pada Fisika

 Kelebihan PLTA

1.       Energi terbarukan

PLTA menggunakan sumber energi air yang sepenuhnya dapat diperbarui dan tidak akan habis kecuali jika air berhenti mengalir. Hal yang ini membuat PLTA dapat bertahan dalam jangka waktu lama bahkan hingga ratusan tahun.

2.       Bebas emisi

Emisi merupakan ancaman terbesar terhadap lingkungan karena dapat mempengaruhi kualitas udara dan merusak lapisan ozon sebagai pelindung bumi. Sementara dibanding pembangkit listrik yang lain PLTA tidak melepaskan emisi ke atmosfer.

3.       Dapat diandalkan

Tenaga air merupakan energi terbarukan paling handal yang tersedia di dunia. Berbeda dengan matahari yang terbenam atau angin yang dapat mereda, air memiliki aliran yang konstan dan stabil selama 24 jam.

4.       Dapat disesuaikan

PLTA mampu mengatur aliran air. Hal ini memungkinkan PLTA untuk menghasilkan lebih banyak energi saat dibutuhkan ataupun mengurangi saat energi tidak dibutuhkan.

5.       Danau buatan

Untuk membangun PLTA diperlukan tempat penampungan air dalam jumlah banyak , dan hal ini dapat dilakukan dengan membuat danau buatan. Selain bertujuan untuk pembangunan PLTA, danau buatan juga bisa digunakan untuk rekreasi dan pengembangan tempat wisata.

6.       Mendorong pembangunan daerah

Karena bendungan air hanya dapat dibangun di lokasi tertentu, maka kehadiran pembangunan bendungan tersebut dapat membantu mempercepat pembangunan pada lokasi tempat PLTA dibangun.

Kekurangan PLTA

1.       Berdampak kepada habitat ikan di sungai.

Karena sumber air yang mengalir harus dibendung, hal ini mencegah ikan mencapai tempat berkembang biaknya yang alami.

2.       Lokasi PLTA terbatas.

Tempat yang terbatas karena sulit untuk menemukan tempat  dengan debit air cukup, kemiringan yang tepat, dan mudah diakses.

3.       Biaya awal yang lebih tinggi

Untuk membangun PLTA diperlukan pembangunan bendungan untuk menahan aliran air. Sehingga biayanya lebih mahal daripada pembangkit listrik bahan bakar fosil untuk kapasitas output yang sama. 

4.       Risiko banjir dan tanah longsor

Banyak PLTA yang roboh dan menyebabkan air mengalir dalam jumlah yang sangat besar hingga menenggelamkan segala yang ada di bagian hilir seperti rumah, lahan, dll.

5.       Rentan terhadap kekeringan.

PLTA merupakan energi terbarukan paling handal yang tersedia, tapi hal itu juga bergantung pada jumlah air di lokasi tertentu. Maka, kinerja pembangkit listrik tenaga air bisa sangat terpengaruh oleh faktor kekeringan.

Nah, itu dia materi mengenai PLTA dari gue. Gimana? Masih kurang? Lo bisa banget nih klik banner di bawah ini, untuk tahu materi lebih lengkapnya! 

Pengertian, Prinsip, dan Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 45

Biar makin mantap, lo bisa pakai Zenius untuk menemani proses belajar lo. Gue ada beberapa rekomendasi paket belajar yang dapat lo pilih sesuai kebutuhan lo! Langsung aja klik banner di bawah ini

Sekian dari gue, semoga bermanfaat dan semangat belajarnya!

Penulis : Yunita Widyaningsih

Pengertian, Prinsip, Contoh Soal Amperemeter

Sobat Zenius, pernah nggak sih lampu di rumah elo tiba-tiba redup? Terus elo ganti, eh, masih redup aja. Kalau elo panggil teknisi, kira-kira apa yang akan dilakukan sama teknisi itu? Kemungkinan besar, teknisi itu akan mengukur arus listrik rumah elo.

Eh, memang bagaimana cara mengukur arus listrik? Nah, di artikel kali ini kita akan belajar cara mengukur arus listrik dengan alat ukur listrik bernama amperemeter.

Kita akan mulai dari apa itu amperemeter sendiri, rumus-rumus yang digunakan, cara penggunaan, sampai contoh soal amperemeter. Makanya, elo baca artikel ini sampai selesai, ya!

Pengantar Alat Ukur Listrik

Sebelum kita bahas soal amperemeter, elo perlu pahami materi-materi terkait listrik arus searah dengan baik. Pemahaman terkait listrik arus searah ini bakal membantu elo untuk bisa memahami materi amperemeter maupun alat ukur listrik lainnya.

Kenapa begitu? Karena elo bakal terus bertemu dengan istilah-istilah kelistrikan seperti arus, tegangan, resistor, hingga Hukum Kirchoff. Elo bisa tonton video ini atau baca artikel di bawah ini untuk mempelajari materi arus listrik searah.

Baca Juga:

Materi Rangkaian Arus Searah, Contoh Soal & Pembahasannya 

Nah, kalo elo udah paham terkait listrik arus searah, langsung aja kita mulai belajar amperemeter!

Pengertian Amperemeter

fungsi alat ukur listrik
Perbandingan Fungsi Alat Ukur Listrik (Arsip Zenius)

Amperemeter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kuat arus listrik pada suatu rangkaian listrik. Misalnya, elo punya rangkaian listrik sederhana yang terhubung ke suatu lampu. Ternyata, lampu elo redup. Nah, elo bisa cek seberapa kuat atau lemah arus listrik yang diterima oleh lampu elo dengan amperemeter ini.

Dalam kehidupan sehari-hari, amperemeter ini biasanya digunakan oleh para teknisi untuk mengukur aliran arus di rumah dan gedung untuk memastikan bahwa alirannya nggak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. 

amperemeter digital; amperemeter analog
Ilustrasi Amperemeter (Arsip Zenius)

Prinsip Kerja Amperemeter

Nah sebenarnya, amperemeter ini merupakan modifikasi galvanometer. Galvanometer sendiri adalah alat ukur yang sensitif terhadap arus listrik yang lebih dahulu ada dari amperemeter.

Seperti amperemeter, galvanometer digunakan untuk mengukur arus listrik dan juga mengetahui arah arus listrik dalam suatu rangkaian. Namun, galvanometer memiliki arus maksimum yang kecil.

Oleh karena itu, kalau kita mau mengukur suatu rangkaian dengan arus yang lebih besar, kita harus menambahkan resistor atau hambatan bantuan yang disebut hambatan shunt. 

Hambatan shunt ini harus dipasangkan secara paralel dengan galvanometer. Kira-kira ilustrasinya seperti ini:

rumus hambatan shunt

Di ilustrasi di atas, gue juga taruh persamaan yang perlu elo ketahui karena kalau bicara galvanometer dan amperemeter, kita nggak bakal jauh-jauh dari hambatan shunt atau resistor shunt. Jadi, inget-inget ya persamaan di atas!

Pengukuran dengan Amperemeter

Terus, gimana cara pasang amperemeter? Amperemeter harus dipasangkan secara seri pada rangkaian tertutup. Amperemeter ini nggak bisa dipasang secara paralel karena dapat menyebabkan short-circuit atau arus pendek.

Kenapa? Karena amperemeter ini memiliki hambatan yang kecil. Nah, arus listrik suka nih melewati aliran yang hambatannya kecil. Jadi, alih-alih mengalir melewati lampu, arus listrik ini nanti malah melewati amperemeter dan terjadi arus pendek. 

Cara baca hasil amperemeter juga gampang banget! Pada amperemeter, elo perlu memperhatikan 3 hal, yaitu skala utama, skala maksimum, dan batas ukur. Untuk mencari tau berapa arus listrik yang terukur oleh amperemeter, elo bisa pake rumus berikut:

rumus amperemeter

Hambatan Amperemeter

Kalau bicara soal hambatan amperemeter, kita nggak bakal jauh dari hambatan shunt yang udah dibahas di atas. 

Nah, seperti yang kita tahu, amperemeter itu digunakan untuk mengukur arus listrik pada suatu rangkaian. Selain itu juga, amperemeter akan dipasangkan secara seri ke rangkaian tertutup. 

Tapi, kita perlu inget kalau amperemeter juga punya hambatannya sendiri dan hambatan ini bisa memengaruhi arus listrik yang terukur nantinya. Terus, gimana caranya kita tahu hambatan amperemeternya? Elo bisa pake rumus ini:

rumus hambatan amperemeter

Inget konsep hambatan dan arus: semakin besar hambatan amperemeter, semakin kecil arus listrik yang terukur. Oleh karena itu, kita harus bikin hambatan amperemeter ini sekecil mungkin supaya arus listrik yang terukur bisa lebih besar atau sesuai dengan keadaannya. 

Caranya gimana? Elo bisa memperkecil hambatan amperemeter dengan memperkecil hambatan shunt-nya.

Contoh Soal Amperemeter

Setelah mengetahui konsep dan rumus amperemeter, gue mau kasih elo contoh soal supaya elo bisa lebih paham sama materi ini.

Contoh Soal 1

Coba elo perhatiin gambar amperemeter di bawah ini.

contoh soal amperemeter

Hasil pembacaan pengukuran arus listrik pada amperemeter adalah …

Pembahasannya:

Dari gambar amperemeter di atas, elo udah punya semua variabel yang elo butuhin, yaitu:

SU = 1,2

SM = 3

BU = 15

Jadi, tinggal masukin deh ke rumusnya. Inget, rumusnya:

Konsep Alat Ukur Listrik Amperemeter – Materi Fisika Kelas 12 17

Gampang, kan? Elo tinggal masukin aja angka-angka ke rumusnya. Nah, lagi deh. Sekarang kita pake soal lain yang agak menantang.

Contoh Soal 2

Coba elo perhatiin gambar di bawah ini.

contoh soal amperemeter

Persamaan yang tepat untuk menentukan besar hambatan shunt (RS) adalah …

Pembahasannya:

Nah, soal ini agak lain nih karena kita nggak punya angka. Tapi tenang, selama elo masih inget rumusnya, elo pasti bisa kerjain soal ini. 

Dari gambar di atas, kita tau kalau hambatan alat ukur (galvanometer) adalah rG dan arus listriknya adalah IG. Nah, arus listrik untuk hambatan shunt udah dinotasikan nih dalam soal, yaitu I – IG. Jadi, tinggal kita utak-atik aja rumusnya.

Konsep Alat Ukur Listrik Amperemeter – Materi Fisika Kelas 12 18

Gimana? Gampang kan kerjain soal tentang amperemeter? Atau elo butuh contoh soal amperemeter yang lebih menantang? Tenang ada kok. Elo tinggal download aplikasi Zenius di hp elo untuk dapetin soal-soal dan video pembahasannya sekalian.

Elo juga bisa klik banner di bawah ini untuk belajar materi rangkaian arus searah atau materi fisika lainnya. Tinggal klik banner dan ketik materi yang diinginkan di kolom pencarian ya.

amperemeter

Nah, supaya pemahaman elo makin dalam, ikuti terus review materi dan kerjakan berbagai latihan soal di Zenius, yuk. Ada berbagai paket yang bisa elo beli sesuai kebutuhan elo. Klik banner di bawah ini untuk info selengkapnya!

Langganan Zenius

Pembahasan gue tentang materi amperemeter kelas 12 sampai sini dulu ya! Kalau elo ada pertanyaan, bisa langsung tulis di kolom komentar. 

Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Semangat terus ya, Sobat Zenius!

Penulis: Trisnajaya Shalsabila

Referensi:

  • Erick, Y. (2021, July 5). Apa Itu Amperemeter? Fungsi, Bagian, Cara Membaca.
  • Sumarsono, J. (2009). Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas RI [Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia].