Peta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Kali ini kita akan membahas peta persebaran flora dan fauna di Indonesia, nih. Kira-kira bagaimana ya persebarannya? Yuk, kita cari tahu bersama-sama.

Sobat Zenius, siapa di sini yang pernah pergi ke ke kebun binatang, cagar alam, kebun raya, atau taman safari?

Loading ... Loading …

Kalau elo sudah pernah, apa saja hewan atau tumbuhan yang paling berkesan buat elo? Coba jawab di kolom komentar ya.

Orang utan merupakan bagian dari keragaman flora dan fauna Indonesia.
Berkunjung ke kebun binatang di Indonesia. (Arsip Zenius)

Gue jadi nostalgia nih. Waktu dulu gue pergi ke taman safari untuk pertama kalinya, gue melihat berbagai hewan, seperti gajah, harimau, monyet, dan lainnya di sana.

Selain ke Taman Safari, gue juga pernah pergi ke sebuah kebun burung di Jakarta. Keren banget, ada banyak macam burung di sana. Kalau diingat-ingat lagi, banyak lho hewan-hewan yang gue lihat itu asli berasal dari Indonesia. 

Nah, sehubungan dengan hal tersebut, kali ini kita akan membahas tentang hewan serta tumbuhan yang ada di Indonesia.

Atau, lebih tepatnya, kita akan membahas mengenai persebaran flora dan fauna di Indonesia. Materi ini kita pelajari pada mata pelajaran Geografi kelas 11.

Yuk, kita cari tahu soal persebaran flora dan fauna di Indonesia.

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Melihat keragaman flora dan fauna indonesia, jadi penasaran nggak sih, kenapa ya flora dan fauna di dunia itu bisa beda-beda?

Untuk mendapatkan jawaban tersebut, elo bisa menonton video di bawah ini. Silahkan klik link videonya. Selamat menonton!

Video: Mengapa Tumbuhan dan Hewan di Dunia Berbeda-Beda?

Video materi tentang penjelasan beragamnya flora dan fauna di dunia.
Yuk, nonton video materi tentang penjelasan beragamnya flora dan fauna di dunia. (Arsip Zenius)

Wah, ternyata keadaan tiap daerah benar-benar mempengaruhi kehidupan organisme di dalamnya, ya. 

Selanjutnya, kita akan membahas flora dan fauna di Indonesia beserta asalnya, dimulai dengan melihat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia terlebih dahulu.

Baca Juga: Apa Itu Biosfer? – Materi Geografi Kelas 11

Peta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Sobat Zenius, daerah persebaran flora dan fauna di Indonesia itu dibagi menjadi tiga. Elo bisa tebak nggak, mengapa di Indonesia terdapat 3 daerah pembagian persebaran flora fauna?

Nih, lihat dulu pembagiannya. Gue sudah menarik garis titik-titik untuk memberi batas tiap bagian.

Peta Garis Wallace dan Garis Weber.
Peta Garis Wallace dan Garis Weber. (Arsip Zenius)

Seperti yang bisa lihat, Garis Wallace merupakan garis yang membatasi zona Asiatis dan zona Peralihan. Sementara Garis Weber membatasi zona Peralihan dan zona Australis.

Garis-garis tersebut membagi daerah Indonesia sesuai dengan kondisi geografis dan geologis daerah tersebut, serta flora dan fauna yang ada di dalamnya.

Nah, secara geologis, Indonesia terbagi menjadi dataran Sunda (Asiatis) dan dataran Sahul (Australis).

Berhubung Indonesia itu penuh dengan pulau yang terpisahkan oleh laut, bisa terbayang kan, betapa beragamnya persebaran flora dan fauna.

Apa kaitan antara adanya laut yang memisahkan pulau, dengan keberagaman? Laut menyebabkan adanya isolasi geografis, sehingga persebaran flora dan fauna di tiap pulau menjadi begitu beragam.

Lantas, bagaimana persebaran flora dan fauna di Indonesia? Supaya pembahasannya lebih jelas, mari kita bahas contoh flora indonesia bagian barat, tengah, dan timur.

Persebaran Flora di Indonesia

Apa saja jenis tumbuhan yang ada di Indonesia? Coba elo lihat ilustrasi di bawah ini.

Peta persebaran flora dan fauna di Indonesia untuk flora.
Peta persebaran flora dan fauna di Indonesia untuk flora. (Arsip Zenius)

Sebelum membahas flora di tiap zona, gue mau memberi tahu fakta menarik nih soal salah satu bunga yang ada di Indonesia.

Kemungkinan, elo pernah dengar kan yang namanya bunga bangkai, atau nama ilmiahnya, Rafflesia arnoldii. Kabarnya, bunga raksasa yang kadang disebut sebagai padma raksasa ini hanya bisa ditemukan di Indonesia, lho.

Lebih tepatnya, habitat bunga ini berada di daerah Sumatera Barat. Gue belum pernah melihat bunga ini secara langsung. Jadi penasaran deh gimana bentuk dan baunya secara nyata. 

Oke, back to our main topic, mari kita lihat contoh jenis tumbuhan yang ada di zona-zona di Indonesia.

Flora di Zona Asiatis Indonesia

Terdapat tiga pulau besar di zona ini, yaitu Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Apa saja contoh tumbuhannya?

  • Hutan hujan tropis di daerah Kalimantan.
  • Hutan bakau di Sumatera.
  • Hutan gugur (contoh: Pohon Jati) di Jawa.

Flora di Zona Peralihan Indonesia

Ada Sulawesi dan Nusa Tenggara di zona bagian ini. Berikut ini contoh flora di sana.

  • Pohon lontar dan hutan gugur di Sulawesi.
  • Sabana di Nusa Tenggara.

Ngomong-ngomong, elo masih ingat kan apa itu sabana? Sabana merupakan padang rumput dengan semak-semak dan beberapa jenis pohon.

Flora di Zona Australis Indonesia

Di bagian zona ini, ada Papua dan Maluku. Kira-kira apa tumbuhan yang ada di sana?

  • Hutan hujan tropis di Maluku.
  • Hutan bakau di Papua bagian selatan.
  • Tumbuhan pakis, eboni, dan matoa.

Pasti Sobat Zenius penasaran banget ya, gimana bentuk tumbuhan-tumbuhan yang sudah gue sebut tadi.

Oleh karena itu, gue sarankan elo nonton video materi sebaran flora di Indonesia melalui aplikasi Zenius, melalui link di bawah ini.

Video: Sebaran Flora di Indonesia

Video sebaran flora di Indonesia.
Yuk, nonton video sebaran flora di Indonesia. (Arsip Zenius)

Wih keren banget ya, video tersebut tdiak cuma menjelaskan berbagai contoh flora dan persebarannya di Indonesia, tapi juga memperlihatkan foto-fotonya. Insightful banget, deh!

Next, kita lanjut ke pembahasan persebaran fauna di Indonesia.

Persebaran Fauna di Indonesia

Sama seperti persebaran flora, persebaran fauna di Indonesia juga bermacam-macam. Berikut ini ilustrasi persebarannya.

Peta persebaran flora dan fauna di Indonesia untuk fauna.
Peta persebaran flora dan fauna di Indonesia untuk fauna. (Arsip Zenius)

Kangguru di Papua? Nggak salah tuh? Kan kangguru itu tinggalnya di Australia. Eitss, ada lho kanguru yang tinggalnya di Papua, namanya kanguru pohon.

Jadi makin penasaran, apa saja sih contoh fauna di berbagai zona di Indonesia? Check it out!

ZonaAsiatisPeralihanAustralis
Pulau besarSumatera, Kalimantan, dan JawaSulawesi dan Nusa TenggaraMaluku dan Papua
Contoh faunaBadak bercula satuGajah SumateraHarimau SumateraOrang UtanRusaTapirMacan KumbangAnoaBabi rusaKomodoKuskusMaleoTarsiusCendrawasihKangguru pohonKasuariMerakNuri Kabare

Supaya elo bisa mengenali hewan-hewan di atas dengan lebih baik, gue rekomendasikan video materi Zenius tentang sebaran fauna di Indonesia ini.

Video: Sebaran Fauna Di Indonesia

Video sebaran fauna di Indonesia.
Yuk, nonton video sebaran fauna di Indonesia. (Arsip Zenius)

Oke, sampai sini kita sudah membahas persebaran flora dan fauna di Indonesia, nih. Pertanyaannya, kok bisa ya persebarannya seperti itu?

Tentunya, ada berbagai faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia. Oleh karena itu, mari kita bahas di bagian selanjutnya.

Baca Juga: Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia – Materi Geografi Kelas 11

Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Kira-kira apa ya faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia? Berikut ini video yang membahas faktor persebaran flora dan fauna.

Video: Faktor Persebaran Flora Dan Fauna

Gimana, Sobat Zenius? Sekarang elo jadi paham kan apa saja faktornya. Coba gue review secara singkat ya. Berikut ini faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna.

  • Iklim, seperti suhu, curah hujan, kelembaban udara, dan lain-lain.
  • Edafik (tanah), jenis dan kesuburan tanah mempengaruhi jenis tumbuhan. Untuk penjelasan lebih lanjut elo bisa nonton videonya di sini
  • Topografi, merupakan keadaan geografis muka bumi, seperti kemiringan dan ketinggian tempat.

Ingat ya, elo bisa nonton video di Zenius untuk penjelasan bagaimana faktor-faktor di atas mempengaruhi persebaran flora dan fauna. 

Sekarang, kita lanjut ke contoh soal dan pembahasannya, yuk.

Contoh Soal

Berikut ini contoh soal dan pembahasannya.

Contoh Soal 1

Persebaran flora Indonesia dari wilayah barat ke timur adalah …

A. Hutan musim, hutan hujan tropik, sabana tropik

B. Sabana tropik, hutan hujan tropik, hutan musim

C.  Hutan hujan tropik, hutan musim, sabana tropik

D. Hutan hujan tropik, sabana tropik, hutan musim

E. Hutan musim, sabana tropik, hutan hujan tropik

Pembahasan

Oke, kalau kita urutkan dari yang paling barat, itu ada Sumatera yang didominasi hutan hujan tropik. Lalu bergeser ke Jawa, ada hutan musim seperti hutan jati. Lalu ke timurnya lagi, ada Nusa Tenggara dengan daerah sabana tropik.

Jadi, jawabannya adalah C.

Contoh Soal 2

Jenis flora yang banyak terdapat di Indonesia bagian timur adalah …

A. Teh

B. Jati

C. Bunga Bangkai

D. Padma

E. Sagu

Pembahasan

Indonesia bagian timur itu utamanya meliputi Papua dan Maluku ya. Biasanya, Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara juga termasuk sebagai Indonesia timur. Nah, kira-kira dari pilihan di atas mana nih yang paling tepat?

Nah, Sobat Zenius perlu tahu, bahwa orang Maluku, Papua, dan bahkan Nusa Tenggara itu banyak yang mengonsumsi sagu sebagai makanan pokok, lho.

Jadi, pastinya sagu ini banyak di sana. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pilihan yang paling tepat adalah E.

Baca Juga: Sebaran dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia – Materi Geografi Kelas 11

*********

Oke Sobat Zenius, itulah pembahasan singkat mengenai persebaran flora dan fauna di Indonesia. Kalau elo ingin mempelajari materi Geografi lainnya dengan lebih dalam dan asyik, coba deh nonton video materi Zenius dan akses soal-soalnya.

Peta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia - Materi Geografi Kelas 11 9

Biar makin mantap, Zenius bisa menemani proses belajar lo. Ada beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan. Nggak cuman review materi aja, tetapi juga latihan soal untuk mengukur pemahaman lo. Langsung aja klik banner di bawah ini.

SKU-BELI-PAKET-BLJR-1

Pastikan elo log in akun Zenius elo ya supaya bisa akses video dan soalnya. Sampai di sini dulu artikel kali ini, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!

4 Faktor Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Ada berbagai faktor seperti faktor edafik, topografi, iklim, dan manusia, yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia. Bagaimana konsepnya?

Banyak dari elo pasti sering banget denger, nih, kalau Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan berbagai keanekaragaman flora dan fauna. 

Bahkan, berdasarkan data yang dikemukakan situs Convention on Biological Diversity (sebuah perjanjian di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa), Indonesia memiliki 10% spesies tumbuhan berbunga, 12% spesies mamalia, 16% spesies reptil, 17% spesies burung dunia.

Selain itu, Indonesia juga ditinggali 35 spesies primata dan 270 spesies amfibi. Sungguh mengagumkan!

Flora dan fauna di Indonesia
Flora dan fauna di Indonesia. (Arsip Zenius)

Itu bikin gue bertanya-tanya, kok bisa flora dan fauna di Indonesia itu begitu bermacam-macam ya?

Berbagai jenis hewan maupun tumbuhan tersebar di pulau-pulau Indonesia yang konon mencapai 17.000 pulau.

Ternyata, setelah mempelajari mata pelajaran Geografi kelas 11, gue jadi paham bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia.

Oleh karena itu, pada artikel kali ini, kita akan membahas soal apa faktor-faktor persebaran flora dan fauna yang mempengaruhi keanekaragaman tadi.

Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna

Secara garis besar, ada faktor abiotik dan biotik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Apa saja faktor abiotik yang mempengaruhi sebaran flora dan fauna?

Faktor abiotik sesuai namanya, merupakan faktor yang bukan merupakan makhluk hidup, misalnya seperti iklim, tanah, dan keadaan geologis lainnya.

Sedangkan, faktor biotik adalah faktor yang berhubungan dengan makhluk hidup. Misalnya seperti aktivitas manusia.

Nah, biar pemahaman kita akan faktor-faktor tersebut makin mantap, mari kita bahas lebih dalam mengenai faktor klimatik, topografi, edafik, serta manusia, sebagai contoh faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna.

Tanpa berlama-lama lagi, mari kita bahas apa faktor-faktor persebaran flora dan fauna berdasarkan apa yang kita pelajari pada mata pelajaran Geografi kelas 11.

Baca Juga: Peta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Faktor Klimatik 

Beberapa contoh faktor klimatik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna termasuk seperti iklim, suhu, curah hujan, kelembaban, angin, dan lain sebagainya. 

Hmm, mengapa faktor iklim dapat mempengaruhi persebaran flora dan fauna ya? Buat cari tahu jawabannya, nonton deh video materi Zenius di bawah ini.

Video: Faktor Persebaran Flora Dan Fauna

faktor persebaran flora dan fauna
Yuk, nonton video materi faktor persebaran flora dan fauna di Zenius! (Arsip Zenius)

Wah, ternyata iklim itu memang beragam ya, ada iklim tropis, sedang, subtropis, dan dingin. Kalau diingat-ingat kembali, sebenarnya tipe iklim itu sudah pernah kita pelajari di kelas 10, lho.

Kalau elo sudah mulai lupa dan ingin mengingat kembali, sebaiknya elo coba baca rekomendasi artikel di bawah ini.

Baca Juga: 5 Jenis Klasifikasi Tipe Iklim – Materi Geografi Kelas 10

Nah, daerah dengan iklim yang berbeda, memiliki suhu, kelembapan, angin, sinar matahari, curah hujan, serta makhluk hidup yang berbeda pula. 

Hal tersebut disebabkan ada flora dan fauna yang membutuhkan lingkungan dengan faktor iklim tertentu. Habis ini kita coba bahas deh empat faktor yang berhubungan dengan iklim, yaitu suhu udara, kelembapan udara, angin, dan curah hujan.

Suhu Udara

Setiap wilayah di dunia memiliki suhu udara yang berbeda-beda. Coba deh elo rasakan, tentunya suhu di wilayah pantai dan pegunungan berbeda kan?

Yap, itu karena sudut datang sinar matahari dan ketinggian tempat itu mempengaruhi suhu sebuah wilayah.

Contohnya, dilihat dari ilustrasi di bawah ini, ada berbagai tanaman budidaya yang tumbuh dengan ketinggian serta suhu yang berbeda di Indonesia.

ketinggian tempat dan tanaman budidaya
Ilustrasi ketinggian tempat dan tanaman budidaya. (Arsip Zenius)

Selain itu, suhu juga dipengaruhi oleh letak lintang, lho. Makanya, di wilayah bumi dengan lintang berbeda, lingkungannya juga berbeda.

Misalnya, Indonesia dipenuhi dengan hutan tropis yang dominan, sedangkan wilayah di ujung dunia seperti kutub, didominasi tundra.

Berikut ini ilustrasi yang menggambarkan karakteristik wilayah dengan suhu dan garis lintang yang berbeda.

suhu dan garis lintang di dunia
Ilustrasi suhu dan garis lintang di dunia. (Arsip Zenius)

For you info, elo bisa membaca lebih lanjut tentang tundra, taiga, padang rumput, chaparral, sabana, gurun, hutan, dan bioma lainnya melalui artikel di bawah ini ya.

Baca Juga: Karakteristik Bioma Beserta Jenis dan Contohnya – Materi Biologi Kelas 10

Wuih, dilihat dari foto-foto di atas, cantik banget ya taiga itu. Ada berbagai pohon yang diselimuti dengan salju yang berjatuhan.

Namun, gue langsung kebayang, pasti gue langsung brrr kedinginan di situ. Di ruang AC aja, kadang gue menggigil. Gimana di sana? Nggak kuat, deh!

Sama juga dengan gue tadi, flora dan fauna pun juga ada yang nggak kuat sama tempat yang dingin. Ada pula yang nggak kuat sama tempat panas.

Makanya, flora dan fauna jadi tersebar deh, yang cocok dengan tempat dingin tinggal di tundra dan taiga, sementara yang lainnya ada yang di hutan, padang rumput, atau bahkan gurun.

Sebagai negara di wilayah tropis, Indonesia didominasi oleh hutan hujan tropis dan pada rumput. Nggak bakal deh, elo ketemu salju di hutan, kecuali elo pergi ke Puncak Jaya Wijaya, alias puncak dari gunung tertinggi di Indonesia.

Eh, tapi menurut berita di situs iNews.id, salju abadi Puncak Jaya Wijaya diprediksi akan lenyap mulai tahun 2025 gara-gara pemanasan  global, lho!

Kelembapan Udara

Kelembapan udara pada suatu wilayah menandakan banyak uap air yang terkandung pada udara setempat.

Dengan mengecek kelembapan udara, kita bisa menentukan mana daerah yang tergolong kering, lembap, dan basah.

Nah, hewan dan tumbuhan yang hidup di wilayah tersebut itu berbeda-beda. Untuk tumbuhan, misalnya, bisa dikelompokkan sebagai berikut.

  • Xerophyta → sangat tahan terhadap lingkungan kering (kelembapan udara sangat rendah), contoh: kaktus.
  • Mesophyta → cocok dengan lingkungan lembap yang tidak basah, contoh: anggrek dan cendawan.
  • Higrophyta → cocok dengan lingkungan basah, contoh: teratai, eceng gondok, dan selada air.
  • Tropophyta → bisa beradaptasi dengan musim hujan maupun kemarau, contoh: pohon jati dan eukaliptus. 

Angin

Selain suhu udara dan kelembapan udara, angin juga sangat penting lho dalam persebaran flora dan fauna.

Umumnya, hanya tumbuhan dengan akar dan batang yang kuat saja, yang mampu menghadapi wilayah dengan intensitas angin yang sangat besar.

Selain itu, ada berbagai tumbuhan yang membutuhkan angin untuk berkembang biak. Hal ini disebabkan angin bisa membantu penyerbukan dan penerbangan spora.

Beberapa jenis tumbuhan seperti tumbuhan paku membutuhkan angin untuk beregenerasi melalui spora.

Curah Hujan

Setiap wilayah dengan karakteristik yang berbeda tadi, seperti hutan hujan tropis, sabana, hutan musim, dan lain-lain, memiliki curah hujan yang berbeda-beda.

Nah, curah hujan ini berpengaruh pada tumbuhan yang memiliki kebutuhan curah hujan yang beragam.

Keanekaragaman tumbuhan ini juga mempengaruhi hewan yang mengonsumsinya, karena hewan yang memakan tumbuhan, pasti tinggal di tempat yang sesuai dengan lokasi pertumbuhan makanannya.

Selanjutnya, kita akan membahas faktor topografi atau relief yang juga mempengaruhi persebaran flora dan fauna.

Faktor Topografi

Faktor topografi dalam persebaran flora dan fauna di sini mengacu pada relief atau bentuk permukaan Bumi, seperti adanya gunung, lembah, sungai, danau, atau pantai. Selain itu, kemiringan sebuah lahan juga bisa mempengaruhi makhluk hidup di wilayah tersebut. 

Contohnya, pada wilayah dataran yang sangat miring dan curam, tentu terbatas sekali hewan yang bisa tinggal di situ. Mungkin hanya kambing gunung saja, yang mampu beraktivitas dan merumput di sekitar area tersebut.

Percaya nggak percaya, topografi bumi ini bisa menjadi faktor penghambat persebaran flora dan fauna, lho.

Coba nih bayangkan, misalnya ada wilayah lereng gunung yang tertutupi bayangan gunung yang tinggi. Vegetasi di area tersebut akan terhambat pertumbuhannya.

Next, kita bahas faktor edafik atau kondisi tanah ya.

Faktor Edafik

Kita masuk ke faktor edafik persebaran flora dan fauna, alias kondisi tanah suatu daerah. Kondisi tanah itu bisa dilihat dari berbagai aspek, seperti tekstur, tingkat kegemburan, nutrisi, kandungan air tanah, dan kandungan udaranya.

Video: Faktor Edafik Dalam Persebaran Flora Dan Fauna

faktor edafik dalam persebaran flora dan fauna
Yuk, nonton video materi faktor edafik dalam persebaran flora dan fauna di Zenius! (Arsip Zenius)

Dari video materi tersebut, kita benar-benar membedah bagaimana tempat pembenihan tumbuhan, nutrisi, tekstur tanah, dan keasaman tanah mempengaruhi persebaran flora.

Selain mempengaruhi tumbuhan, keadaan tanah juga berpengaruh terhadap hewan. Soalnya nih, misalnya ada tanah yang subur dan karakteristiknya cocok untuk rumput.

Dengan situasi tersebut, tentu banyak hewan merumput yang stay di daerah tersebut dong. Bayangin nih, kalau ada sapi di gurun, kan nanti dia bingung mau makan apa ya.

Itulah kenapa, biasanya kuda dan sapi berada di padang rumput. Selanjutnya, kita bahas faktor manusia ya.

Baca Juga: Pengertian Biosfer dan Karakteristiknya

Faktor Manusia

Faktor manusia ini termasuk faktor biotik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Misalnya, bila manusia menebang pohon di hutan tanpa melakukan pelestarian lingkungan, habitat hewan di daerah tersebut tentu hilang.

Sehingga, persebaran fauna tertentu di sana bisa berubah, atah bahkan punah. Gue jadi teringat, di Indonesia ada hewan yang sudah punah, lho.

Apakah elo bisa menebak apa hewan di bawah ini?

Gambar harimau jawa
Harimau Jawa. (Dok. Andries Hoogerwerf via Wikipedia 1938)

Yap, itu memang harimau, yakni panthera tigris sondaica alias Harimau Jawa yang kini telah punah.

Punahnya harimau tersebut disebabkan karena perburuan oleh manusia, serta lahan habitat yang semakin berkurang akibat pembukaan lahan.

Oke Sobat Zenius, kita sudah membahas berbagai faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Ternyata, faktornya sangat kompleks ya? 

Semoga dengan membaca artikel, menonton video-video materi Zenius, serta mengerjakan contoh latihan soal di aplikasinya, elo jadi paham ya sama faktor-faktor tadi. 

Sehingga, bila suatu saat elo diminta uraikan faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di indonesia, elo bisa mengerjakannya dengan mantap.

Sekarang, kita lanjut ke contoh soal serta pembahasannya, yuk.

Contoh Soal

Berikut ini contoh soal dan pembahasannya.

Contoh Soal 1

Faktor yang tidak mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah …

A. edafik

B. iklim

C. tata surya

D. manusia

E. topografi

Pembahasan

Sesuai dengan pembahasan sebelumnya, faktor edafik, iklim, manusia, dan topografi merupakan faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Maka, pilihan jawaban yang tepat adalah C.

Contoh Soal 2

Bagaimana faktor edafik dapat menghambat persebaran flora dan fauna?

A. Tanah yang mengandung hidrogen menghambat pertumbuhan flora.

B. Kandungan udara dalam tanah menyebabkan tumbuhan layu.

C. Pelapukan batuan di dalam tanah membuat tanah keras dan sulit ditanami.

D. Mineral organik (humus) dalam tanah membuat tumbuhan mati.

E. Tanah yang tidak gembur membuat tumbuhan sulit menembus tanah.

Pembahasan

Jawaban A tidak tepat, karena hidrogen justru merupakan salah satu nutrisi anorganik yang dibutuhkan tumbuhan.

Jawaban B tidak tepat, karena tumbuhan membutuhkan kandungan udara tanah dibutuhkan akar tumbuhan untuk proses respirasi.

Jawaban C tidak tepat, karena pelapukan batuan justru menyediakan mineral anorganik (unsur hara) yang dibutuhkan tumbuhan.

Jawaban D tidak tepat, karena mineral organik (humus) merupakan mineral yang bila terurai dapat menyuburkan tanah dan menyediakan nutrisi bagi tumbuhan. 

Maka, jawaban yang tepat adalah E.

*********

Oke Sobat Zenius, itulah pembahasan singkat mengenai faktor persebaran flora dan fauna. Kalau elo ingin mempelajari materi Geografi lainnya dengan lebih dalam dan asyik, coba deh nonton video materi Zenius dan akses soal-soalnya. Pastikan elo log in akun Zenius elo ya supaya bisa akses video dan soalnya.

4 Faktor Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia - Materi Geografi Kelas 11 9

Elo juga bisa mempelajari materi lainnya dengan langganan paket belajar Zenius. Kita punya berbagai pilihan paket yang udah disesuaikan sama kebutuhan elo, tinggal elo klik gambar di bawah ini ya untuk info lengkapnya.

SKU-BELI-PAKET-BLJR-1

Sampai di sini dulu artikel kali ini, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Referensi

5 Hewan yang Sudah Punah Akibat Ulah Manusia, Salah Satunya di Indonesia – SINDONEWS (2021)

Indonesia – Main Details – Convention on Biological Diversity (n.d.)

Infografis Salju Abadi di Puncak Jaya Wijaya Hilang pada 2025 – iNews.id (2022)

Modul Geografi Kelas XI – Kemdikbud (2020)

Potensi, Persebaran, dan Pengelolaan Terumbu Karang di Indonesia

Hai Sobat Zenius!

Kali ini gue akan membahas materi yang seru banget buat kita bahas, yaitu sebuah ekosistem di bawah laut yang bentuknya indah banget, namanya adalah terumbu karang.  

Indonesia merupakan negara maritim dengan kekayaan laut melimpah yang terkenal akan kecantikannya dengan jutaan terumbu karang dan tumbuhan laut.  Yuk, langsung saja kita simak pembahasan mengenai terumbu karang mulai dari potensi, persebaran, dan pengelolaannya.

Mengenal Terumbu Karang

Terumbu karang merupakan ekosistem di laut yang terbentuk oleh biota laut penghasil kapur, seperti karang batu, alga berkapur serta biota lain yang hidup di dasar lautan. Ekosistem ini merupakan tempat organisme hewan maupun tumbuhan mencari makan dan tempat berlindung.

Terumbu karang juga merupakan ekosistem dinamis yang memiliki kekayaan keragaman hayati serta berperan penting pada produktivitas peneliti, nelayan, maupun wisatawan.

Potensi Terumbu Karang Indonesia (Ekonomis, Ekologis, dan Sosial-Ekonomi)

Oke, selanjutnya gue akan membahas manfaat terumbu baik dari segi ekonomis, ekologis, dan sosial-ekonomi.

Manfaat terumbu karang secara ekonomis

Dapat kita lihat bahwa terumbu karang adalah salah satu sumber perikanan yang cukup besar. Di dalam terumbu karang terdapat berbagai jenis ikan yang hidup dan ditangkap untuk kebutuhan pangan. Selain itu, terumbu karang juga mengandung beberapa bahan kimia yang telah diteliti oleh pakar dapat menghasilkan beberapa obat.

Manfaat terumbu karang secara ekologis

Terumbu karang berguna sebagai salah satu habitat dan sumber makanan bagi beragam jenis makhluk hidup yang ada di laut. 

Kehadiran terumbu karang juga bermanfaat sebagai pelindung bagi ekosistem lain yang ada di sekelilingnya, sebab terumbu karang dapat memperkecil energi ombak yang datang menuju daratan yang menjadi penyebab aberasi atau kerusakan. 

Manfaat terumbu karang secara sosial-ekonomi

Terumbu karang bisa menjadi penunjang kegiatan pendidikan dan penelitian sehingga ekosistem di dalam atau sekitarnya, seperti hewan dan tumbuhan dapat dikenal dan dipelajari lebih jauh. 

Terumbu karang yang juga berfungsi sebagai tempat berkembang biaknya ikan, menjadikannya sebagai sumber perikanan bagi nelayan maupun masyarakat sekitar.

Dan seperti yang gue sebut di atas, karena keindahannya terumbu karang juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi yang mampu menarik perhatian para wisatawan.

Baca juga :

 Terumbu Karang (Porifera), Hewan atau Tumbuhan?

Restorasi Terumbu Karang

Potensi, Persebaran, dan Pengelolaan Terumbu Karang di Indonesia - Materi Geografi Kelas 10 33

Terumbu karang merupakan ekosistem yang berperan penting dalam wilayah pesisir dan dikenal rentan terhadap perubahan, baik yang terjadi secara internal maupun eksternal. 

Sebagian besar ekosistem terumbu karang terdapat di perairan tropis yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan hidupnya terutama pada suhu, salinitas, sedimentasi, eutrofikasi serta memerlukan kualitas perairan alami (pristine). 

Perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan global yang melanda perairan tropis sejak tahun 1998 pun telah mengakibatkan pemutihan karang (coral bleaching) yang diikuti dengan kematian massal mencapai 90-95%.  Selama peristiwa pemutihan tersebut, rata-rata suhu permukaan air di perairan Indonesia meningkat 2-3° di atas suhu normal.

Di sinilah restorasi penting dilakukan. Restorasi adalah tindakan untuk membawa ekosistem yang terdegradasi kembali menjadi semirip mungkin dengan kondisi aslinya. Restorasi menjadi hal krusial yang bertujuan meningkatkan kualitas terumbu karang yang terdegradasi baik itu secara struktur atau fungsi ekosistemnya.

Baca juga :

 4 Faktor Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia – Materi Geografi Kelas 11

Persebaran Terumbu Karang di Indonesia

Indonesia merupakan negara beriklim tropis, tempat yang memungkinkan berbagai jenis karang dapat tumbuh dan berkembang. Total kekayaaan jenis karang keras Indonesia diperkirakan sebanyak 569 jenis atau sekitar 67% dari 845 total spesies karang di dunia.

Berdasarkan kebijakan satu peta (one map policy) yang diamanatkan dalam UU No.4 tahun 2011, dirilis data bahwa total luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2.5 juta hektar.  Informasi ini didapatkan dari citra satelit yang dikompilasi dari berbagai institusi terkait dan telah diverifikasi oleh tim yang bergabung dalam Kelompok Kerja (PokJa) Nasional Informasi Geospasial Tematik (IGT) Pesisir dibawah koordinasi BIG (Badan Informasi Geospasial).  

Untuk luas terumbu karang dari masing-masing pulau, Sobat Zenius bisa lihat pada tabel di bawah ini :

Potensi, Persebaran, dan Pengelolaan Terumbu Karang di Indonesia - Materi Geografi Kelas 10 34
Persebaran Terumbu Karang di Indonesia (Arsip Zenius)

Pengelolaan Terumbu Karang di Indonesia

Coral Reef Rehabilitation and Management Program Phase II (CORMEP II)  atau Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang Tahap II merupakan program jangka panjang yang diprakarsai oleh Pemerintah Indonesia dengan tujuan melindungi, merehabilitasi dan memanfaatkan terumbu karang secara lestari untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Dalam pelaksanaan program COREMAP II, dapat diketahui persentase kondisi terumbu karang di Indonesia yang mencapai status sangat baik hanya sebesar 5,58%, kondisi baik 26,95%, cukup 36,90%, dan kondisi kurang baik 30,76%. Hmm, kondisinya cukup menyedihkan ya.

Kabar baiknya, program COREMAP II berhasil meningkatkan kondisi terumbu karang menjadi lebih sehat serta mempertahankan kondisi terumbu karang yang sehat. Pada program COREMAP II, rehabilitasi terumbu karang dilakukan secara alami yang mana tidak melalui transplantasi atau terumbu karang buatan. 

Sayangnya, upaya penyelamatan terumbu karang yang dilakukan melalui program ini hanya berdampak sedikit terhadap ekosistem terumbu karang.  Demi hasil yang maksimal, rehabilitasi alami pun perlu didukung dengan kesadaran masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam menjaga dan memanfaatkan sumber daya secara bijaksana.

Oke Sobat Zenius, usai sudah materi mengenai terumbu karang yang ternyata memiliki peranan penting dalam ekosistem laut kita.

Sebagai warga negara Indonesia, sudah sepatutnya kita turut melestarikan ekosistem tersebut. Salah satu hal sederhana yang dapat kita lakukan adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan terutama ketika sedang berkunjung ke pantai. 

Tahukah Sobat Zenius kalau terumbu karang ini sangat sensitif? Jika bersentuhan dengan sampah plastik, terumbu karang cenderung terjangkit penyakit, sebab sampah plastik memicu terjadinya kolonisasi mikroba patogen. Sampah yang tersangkut juga akan menutupi terumbu karang, sehingga proses fotosintesis akan terganggu.

Kalau elo mau mendalami materi terumbu karang lebih lengkap dan dengan video yang menarik, elo tinggal klik banner di bawah ini.

Potensi, Persebaran, dan Pengelolaan Terumbu Karang di Indonesia - Materi Geografi Kelas 10 35

By the way, di Zenius elo nggak cuma mereview atau menghafal materi aja, tetapi juga belajar konsep materi dan latihan soal untuk mengukur seberapa jauh pemahaman lo. Ada beberapa paket belajar yang bisa elo pilih sesuai kebutuhan lo. Yuk klik banner ini!

Potensi, Persebaran, dan Pengelolaan Terumbu Karang di Indonesia - Materi Geografi Kelas 10 36

Penulis : Yunita Widyaningsih

References

dkk, G. (2017). Status Terumbu Karang 2017. Jakarta Utara: Puslit Oseanografi – LIPI,.

NA. (2007, January 21). Peluncuran COREMAP II – Terumbu Karang Sehat, Ikan Berlimpah. Retrieved from Peluncuran COREMAP II – Terumbu Karang Sehat, Ikan Berlimpah: http://lipi.go.id/berita/peluncuran-coremap-ii—terumbu-karang-sehat-ikan-berlimpah/211#:~:text=Coral%20Reef%20Rehabilitation%20and%20Management,karang%20secara%20lestari%20untuk%20meningkatkan

Suraji. (2014, November 13). Pengelolaan Terumbu Karang di Indonesia: Pembelajaran. Retrieved from Pengelolaan Terumbu Karang di Indonesia: Pembelajaran: https://surajis.wordpress.com/2014/11/13/pengelolaan-terumbu-karang-di-indonesia-pembelajaran/