Karakteristik Gelombang Bunyi, Rumus & Penerapannya

Hi Sobat Zenius, kali ini gue mau berbagi materi gelombang bunyi kelas 11, nih, lengkap dengan karakteristik, ciri, sifat-sifat dan rumusnya. Yuk simak tulisan ini sampai selesai.

Elo pernah kepikiran gak mengapa bunyi bisa terdengar? Mengapa bunyi yang dihasilkan di dalam studio musik tidak terdengar keras sampai ke luar ruangan? Mengapa kalau lagi di pesisir pantai harus bersuara lantang agar bisa didengar orang lain? Pertanyaan-pertanyaan ini dapat dijawab dengan konsep gelombang bunyi, Sobat Zenius. 

Sebenarnya gelombang bunyi itu apa sih? Bukannya kita bisa mendengar bunyi karena punya telinga ya? Apa itu saja belum cukup? Penasaran kan? Lanjut yuk!

Apa Itu Gelombang Bunyi?

Suara atau bunyi merupakan gelombang merambat yang dihasilkan dari benda bergetar sebagai sumber bunyinya. 

Sehingga gelombang bunyi adalah gelombang yang merambat melalui medium tertentu. Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang digolongkan sebagai gelombang longitudinal.

Kenapa gelombang longitudinal? Karena, arah rambat bunyi itu searah. Dan dikatakan sebagai gelombang mekanik, karena bunyi membutuhkan medium perambatan.

Jadi, sebelum sampai ke telinga kita, bunyi yang berasal dari sumber bunyi tersebut akan merambat terlebih dahulu di udara ataupun air.

Syarat bunyi dapat didengar ada 3: sumber bunyi, medium perambatan, dan pendengar.

Medium perambatan bunyi yang paling umum itu udara. Misalnya, temen elo lagi curhat, elo bisa dengar curhatan temen itu karena bunyi atau suara yang dia katakan merambat lewat udara. Bayangkan kalau kalian berdua curhatannya lagi di tempat kedap udara, suara temen elo itu tidak akan bisa didengar.

Sebelum lanjut bahas karakteristik, sifat sifat, dan rumus gelombang bunyi, yuk download dulu aplikasi Zenius. Elo bisa dapetin akses ke ribuan materi pelajaran, latihan soal, dan fitur-fitur gratis Zenius. Tinggal klik aja gambar di bawah sesuai gadget elo, ya!umus gelombang bunyi, 

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Klasifikasi Bunyi

Elo tau gak kalau normalnya kita hanya dapat mendengar bunyi di rentang frekuensi 20 – 20.000 Hz? Yap, jadi gelombang bunyi juga ada rentang frekuensinya gitu, Sobat Zenius. Nah, lihat rentangnya di bawah ini.

  • Infrasonik: bunyi yang memiliki frekuensi < 20 Hz. Normalnya, manusia tidak bisa mendengar bunyi ini. Yang bisa mendengar bunyi ini adalah hewan seperti anjing, jangkrik, gajah, hiu, dan laba-laba. Selain itu, bunyi infrasonik juga dimanfaatkan oleh seismometer untuk mendeteksi gempa bumi.
  • Audiosonik: bunyi yang memiliki frekuensi di kisaran 20 – 20.000 Hz. Nah, bunyi inilah yang bisa didengar oleh manusia.
  • Ultrasonik: bunyi yang memilki frekuensi > 20.000 Hz (20 KHz). Wah, tinggi banget frekuensinya! Berhubung bunyi ini sangat tinggi, jadi kita tidak bisa mendengarnya, guys. Yang bisa mendengar bunyi ini adalah kelelawar dan lumba-lumba. Selain itu, bunyi ini juga dimanfaatkan untuk USG (ultrasonografi) yang digunakan untuk mendiagnosa janin di dalam kandungan.
gelombang bunyi
Ilustrasi Gelombang Bunyi (Dok. Pixabay oleh Geralt)

Nah, sekarang elo sudah mengetahui apa itu gelombang bunyi dan klasifikasinya. Sekarang lanjut ke karakteristik gelombang bunyi, yuk!

Karakteristik Gelombang Bunyi

Berikut ini yang merupakan karakteristik gelombang bunyi, yaitu:

  • Bunyi merupakan gelombang longitudinal.
  • Hanya merambat melalui medium padat, cari, dan gas. Dengan kata lain tidak dapat merambat pada ruang hampa.
  • Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh kerapatan medium perambatannya. Bunyi akan lebih cepat merambat pada medium yang memiliki kerapatan tinggi, yaitu medium padat.
  • Bunyi dapat memantul kalau gelombangnya mengenai suatu benda.

Sifat Sifat Gelombang Bunyi

Ternyata bunyi juga punya sifat-sifat ya, Sobat Zenius? Kira-kira apa saja sifat sifat dasar gelombang bunyi? Ada 6 sifat dan rumus gelombang bunyi yang harus elo ketahui.

Nah, sifat sifat gelombang bunyi sebenarnya sama dengan sifat dari gelombang. Masih ingat apa saja sifat gelombang? Mari kita bahas!

Refleksi

Tahu kan arti lainnya dari refleksi? Yap, refleksi atau pemantulan adalah sifat bunyi yang akan pertama dibahas. Ketika bunyi merambat melalui mediumnya, maka bunyi akan dipantulkan apabila mengenai permukaan benda yang keras. Misalnya, bunyi tersebut mengenai permukaan batu, kaca, ataupun besi.

Oh iya, contoh kasusnya begini, ketika elo berada di dalam gua, maka suara elo akan terdengar lebih keras akibat pantulan dari dinding gua. Tapi, sebelumnya gue akan sebutkan faktor yang mempengaruhi pemantulan bunyi dulu, antara lain:

  • Sudut bunyi yang datang sama dengan sudut bunyi yang terpantulkan. Nah lho, gimana tuh? Gini deh, misal bunyi datang 60° dari arah kiri, nah bunyi tersebut akan terpantulkan pada arah kanan sebesar 60° juga.
  • Arah datang, arah pantulan, dan garis normal bunyi di antara keduanya berada dalam satu bidang yang sama.
Reflaksi gelombang bunyi
Ilustrasi pemantulan bunyi.

Refraksi

Sifat selanjutnya adalah refraksi atau pembiasan. Sifat ini terjadi ketika ada bunyi yang melewati dua medium perambatan yang berbeda, misalnya melewati air dan udara, maka bunyi tersebut akan dibiaskan atau dibelokkan.

Difraksi

Sifat difraksi atau pelenturan ini berlaku apabila ada bunyi yang melewati celah sempit, maka bunyi tersebut akan dilenturkan.

Contohnya begini, ketika elo melewati gang sempit, elo akan tetap bisa mendengar orang-orang berbicara dari dalam ruangan atau di seberang gang, karena bunyi bisa melewati celah-celah sempit.

Efek Doppler

Sifat yang satu ini bakal menjelaskan kalau ada sumber bunyi yang menjauhi atau mendekati pendengar, maka frekuensi yang didengar oleh si pendengar akan naik turun (perubahan frekuensi). Bingung ah! 

Oke gue coba kasih contoh. Misalnya elo lagi berdiri di pinggir jalan, tiba-tiba elo mendengar suara sirine ambulance dari kejauhan. Nah, ketika ambulance tersebut berjalan menjauh, maka suara sirine yang elo dengar akan lebih rendah. Berikut ini rumusnya:

Rumus efek dopler
Sumber: Zenius Video

Keterangan:

Fp: frekuensi yang didengar oleh pendengar (Hz).

Fs: frekuensi sumber bunyi (Hz).

v: cepat rambat bunyi di udara (m/s).

vp: kecepatan pendengar (m/s) à bernilai positif kalau pendengar mendekati sumber bunyi, negatif kalau pendengar menjauhi sumber bunyi, dan 0 kalau pendengar diam.

vs: kecepatan sumber bunyi (m/s) à Kebalikan dari vp: bernilai positif kalau sumber bunyi menjauhi pendengar, negatif kalau sumber bunyi mendekati pendengar.

Nah, efek doppler itulah yang menyebabkan frekuensi sirine ambulance berubah ketika mendekati atau menjauhi kita sebagai pendengar. Efek doppler juga akan berpengaruh ketika sumber bunyi dan pendengar bergerak relatif satu sama lainnya, lho Sobat Zenius.

Interferensi

Rumus interferensi
Rumus interferensi

Interferensi atau perpaduan ini terjadi apabila ada dua bunyi yang saling padu. Kalau keduanya memiliki frekuensi yang sama, maka bunyi yang dihasilkan akan semakin kuat. Namun, jika salah satu bunyi tersebut frekuensinya lebih rendah, maka bunyi yang akan terdengar hanya satu, yaitu yang lebih nyaring atau frekuensinya tinggi. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Rumus (a) untuk perpaduan yang frekuensinya saling menguatkan (interferensi konstruktif).

Rumus (b) untuk perpaduan yang frekuensinya saling melemahkan (interferensi destruktif).

Pelayangan Gelombang

Sifat yang terakhir adalah pelayangan bunyi. Sifat yang satu ini menjelaskan apa sih? Jadi, sifat ini akan menjelaskan kalau ada dua bunyi yang berbunyi secara bersamaan, tetapi memiliki frekuensi yang berbeda. Berikut ini merupakan ilustrasi bunyi yang memiliki frekuensi berbeda.

Ilustrasi pelayangan bunyi
Pelayangan bunyi dengan frekuensi berbeda

Cara mencari frekuensi layangan itu bagaimana? Di bawah ini aku tulis rumusnya.

Frekuensi layangan (fL) = |f1 – f2|

Karena mutlak, jadi hasil dari frekuensi layangan selalu positif.

Menghitung Cepat Rambat Bunyi

Pada prinsipnya, rumus cepat rambat bunyi adalah sebagai berikut:

rumus cepat rambat bunyi
Cara menghitung cepat rambat bunyi.

Keterangan: v (cepat rambat bunyi), s (jarak tempuh), dan t (waktu).

Seperti yang sudah dibahas di atas, kalau bunyi melalui medium perambatannya terlebih dahulu sebelum sampai ke gendang telinga. Nah, cepat rambatnya bunyi juga tergantung medium perambatannya.

Cepat rambat bunyi yang dipengaruhi oleh mediumnya, itulah mengapa suara di permukaan bumi dapat didengar dengan mudah. Karena di bumi terdapat medium perambatan bunyi, yaitu udara, sementara di luar angkasa tidak ada medium perambatan ini. 

Bunyi tidak dapat merambat tanpa adanya medium sehingga tidak bisa merambat di luar angkasa.

Medium Padat

Elo ingat kan kalau bunyi akan lebih cepat merambat pada medium yang memiliki kerapatan tinggi. Nah, medium padat ini akan lebih cepat merambatkan bunyi dibandingkan dengan medium lainnya, karena penyusun zat padat itu sangat rapat. Persamaan dari cepat rambat bunyi yang melalui medium padat adalah sebagai berikut:

Rumus cepat rambat bunyi medium padat
Cara menghitung cepat rambat bunyi yang melalui medium padat.

Keterangan: v (cepat rambat bunyi), E (modulus young), ρ (massa jenis).

Medium Cair

Medium selanjutnya adalah cair. Contohnya apa nih kira-kira? Yap, ada air tawar, air laur, air raksa, dll. Kecepatan rambat bunyi yang melalui medium cair lebih rendah dibandingkan dengan medium padat. Kenapa? karena, kerapatan molekul penyusunnya lebih longgar. Jadi, simpelnya bunyi yang diterima oleh pendengar akan lebih lama sampai dibandingkan melalui zat padat. Rumus persamannya begini:

Rumus cepat rambat medium cair
Cara menghitung cepat rambat bunyi yang melalui medium cair.

Keterangan: v (cepat rambat bunyi), E (modulus young), ρ (massa jenis).

Medium Gas

Terakhir adalah medium gas. Contohnya adalah udara. Medium ini merupakan medium yang memiliki kecepatan rambat paling rendah dibandingkan kedua medium di atas. Hal ini dikarenakan molekul penyusun gas berubah-ubah dan menyebar.

Rumus cepat rambat medium gas
Cara menghitung cepat rambat bunyi yang melalui medium gas.

Keterangan: v (cepat rambat bunyi), y (konstanta laplace), R (konstanta gas umum), T (suhu gas), M (massa molekul relatif gas).

Penerapan Gelombang Bunyi dalam Kehidupan Sehari-hari

Nah, barusan sudah membahas mengenai seluk-beluk gelombang bunyi nih. Sekarang, gue mau mengajak elo untuk mengeksplor lagi mengenai penerapan gelombang bunyi bagi kehidupan kita. Kira-kira sudah ada yang kepikiran belum apa saja sih penerapan dari gelombang bunyi ini? Kita bahas satu-satu ya.

Ultrasonografi (USG)

gelombang bunyi
Ilustrasi Ultrasonage (USG) Mesin (Dok. freepik.com)

Di awal sudah dibahas kalau USG ini salah satu penerapan dari gelombang bunyi yang memanfaatkan frekuensi ultrasonik, yaitu yang frekuensinya lebih dari 20.000 Hz atau setara dengan 20 KHz.

Alat ini digunakan untuk melihat gambaran dari organ dalam, contohnya untuk melihat janin dalam kandungan. Kerja alat ini yaitu dengan menempelkan transducer ke permukaan tubuh yang akan dilihat gambaran dalamnya. 

Kemudian, pada alat tersebut akan disalurkan listrik yang dapat menghasilkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Nah, di sini juga memanfaatkan sifat gelombang bunyi yaitu pemantulan atau refleksi, di mana gelombang ultrasonik tersebut akan dipantulkan kembali menuju transducer

Selanjutnya, gelombang tersebut akan diproses oleh mesin USG, sehingga akan muncul gambaran organ pada monitor.

Menghitung Kedalaman Laut

Pernah ngebayangin tidak bagaimana caranya mengukur kedalaman laut yang super duper dalam itu? Kalau pakai meteran ya tidak bisa dong. Lalu pakai apa?

Menghitung jarak kedalaman laut itu dengan memanfaatkan gelombang bunyi, yaitu ultrasonik. Gelombang ultrasonik akan dipancarkan ke dalam lautan secara garis lurus hingga mengenai penghalang, sehingga gelombang bunyi tersebut akan dipantulkan kembali ke kapal sebagai gema. 

Nah, waktu yang dibutuhkan gelombang tersebut untuk bergerak turun ke bawah hingga memantul lagi dan kembali ke atas itulah yang akan dihitung untuk mendapatkan jarak kedalaman laut.

Rumus menghitung kedalaman laut
Menghitung kedalaman laut menggunakan gelombang ultrasonik (sumber gambar: sumber.belajar.kemdikbud.go.id)

Cara menghitungnya bagaimana? Begini persamaannya:

Rumus menghitung kedalaman laut
Cara menghitung kedalaman dengan gelombang.

Keterangan: s (kedalaman laut), v (kecepatan gelombang ultrasonik), dan t (waktu tiba gelombang ultrasonik).

Latihan Soal Gelombang Bunyi

Kamu sudah tahu konsep dari gelombang bunyi. Nah, biar lebih paham lagi kita latihan soalnya yuk!

Soal 1

Dengan menggunakan garpu tala berfrekuensi 1.368 Hz dan tabung resonator, bunyi keras pertama terjadi jika panjang kolom udara di atas permukaan air 6,25 cm. Kecepatan bunyi di udara pada saat itu adalah….

Pembahasan

latihan soal gelombang bunyi

Soal 2

Sebuah sirine pada mobil pemadam kebakaran dengan frekuensi 2.000 Hz mendekati seseorang yang memancarkan bunyi dengan frekuensi yang sama. Bergerak mendekati mobil pemadam kebakaran (saling mendekati). Jika pemadam kebakaran mendekat dengan kecepatan 30 m/s dan pendengar mendekat dengan kecepatan 20 m/s, maka pelayangan bunyi yang didengar oleh pendengar adalah….

Pembahasan

latihan soal gelombang bunyi

Nah itulah materi gelombang bunyi kelas 11. Semoga elo dapat memahami materi ini dengan baik ya Sobat Zenius. Gitu Sobat Zenius, kalau elo masih ingin tahu materi fisika lainnya langsung aja ya klik banner, ya!

Pelajari materi Fisika di video materi belajar Zenius

Kalo elo mau ganti cara belajar biar lebih efektif, gue mau rekomendasiin elo untuk langganan paket belajar Aktiva Sekolah. Elo bisa belajar dari video materi premium, ngerjain tryout, tanya jawab sama Zen Tutor di live class dan berbagai fasilitas seru lainnya. Klik gambar di bawah ini buat info lengkapnya, ya!

Langganan Zenius

Baca Juga Artikel Fisika Lainnya

Materi Konsep Dasar Termodinamika

Konsep Energi Fisika

Ngerjain Soal Fisika, First You Have to Think

Originally Published: December 25, 2020
Updated by: Arieni Mayesha & Arum Kusuma Dewi

Pengertian Ilmu Sosiologi dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Hola Sobat Zenius! Di artikel kali ini gue akan membahas mengenai prinsip sosiologi. By the way, khususnya buat elo anak jurusan IPS, elo pernah gak sih kepikiran, kenapa kita nih harus belajar ilmu sosiologi?

Oke, tapi sebelum membahas mengenai ilmu sosiologi adalah apa. Gue mau membahas dulu suatu hal yang masih sering disalahartikan oleh banyak orang, yaitu perbedaan antropologi, psikologi, dan sosiologi. Elo sendiri tahu gak perbedaan dari ketiga ilmu tersebut?

Perbedaan ilmu sosiologi, antropologi, dan psikologi
Perbedaan ilmu sosiologi, antropologi, dan psikologi (dok. Giphy)

Ketiga ilmu tersebut memang memiliki persamaan, yaitu mempelajari tentang manusia. Tapi, ketiganya memiliki fokus yang berbeda-beda. Kalau psikologi membahas tentang manusia, tapi berfokus pada individu. 

Selain itu, psikologi juga membahas yang berkaitan dengan perilaku dan kondisi mental. Sedangkan, antropologi dan sosiologi membahas kelompok manusia atau masyarakat. Bedanya, antropologi itu membahas tentang bahasa (linguistik), arkeologi, fisik (biologi), dan sosial budaya. 

Misalnya, bagaimana sih adat pernikahan di suatu daerah itu dilaksanakan atau kalau ada kematian apa sih yang biasa dilakukan oleh masyarakat di suatu daerah. Lalu, bagaimana dengan ilmu sosiologi? 

Ilmu sosiologi adalah ilmu yang membahas tentang struktural, seperti bagaimana kehidupan sosial bermasyarakat dan perubahan sosial dari zaman ke zaman. 

Jadi, udah jelas ya kalau psikologi, antropologi, dan sosiologi itu memiliki perbedaan fokus tentang manusia. Nah, di artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam tentang ilmu sosiologi. Simak selengkapnya di bawah ini!

Baca Juga: Kupas Tuntas Jurusan Ilmu Psikologi

Apa Itu Sosiologi?

Ilmu yang satu ini terbilang baru bagi elo yang baru masuk SMA, betul gak? Karena, di SMP gak ada mata pelajaran ini. 

Ya meskipun beberapa dari elo udah ada yang mendengar istilah “sosiologi” sebelumnya, tapi tahu gak sih arti dari sosiologi itu apa? Kita coba telusuri asal usul istilah ini, yuk!

Istilah sosiologi pertama kali diciptakan pada tahun 1838 oleh seorang filsuf asal Perancis bernama Auguste Comte. Anak sosiologi pasti udah gak asing nih sama nama tersebut, karena ia dijuluki sebagai Bapak Sosiologi. 

Comte merasa bahwa sains itu gak hanya mempelajari alam, melainkan juga dunia sosial. Ia berpikir bahwa analisis ilmiah juga bisa lho menemukan hukum yang mengatur kehidupan sosial kita. 

Dari sini lah, Comte memperkenalkan konsep positivisme kepada sosiologi, yaitu cara yang digunakan dalam memahami dunia sosial berdasarkan fakta ilmiah. Dengan begitu, Comte berharap masa depan bisa dibangun menjadi lebih baik lagi.

apa itu sosiologi zenius
Auguste Comte “Bapak Sosiologi” (dok. Wikimedia Commons)

Comte menjelaskan bahwa istilah sosiologi berasal dari bahasa Latin socius yang berarti kawan atau sesama dan logos dari bahasa Yunani yang berarti pengetahuan atau ilmu.

Dengan begitu, secara bahasa sosiologi adalah ilmu kawan. Lalu, gimana pengertian sosiologi menurut para ahli? Kita ambil pendapatnya Max Weber yang mengatakan bahwa:

“Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial”

Dari dalam negeri, ada pendapat Selo Soemardjan dan Soemardi yang mengatakan bahwa:

“Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur dan proses sosial, termasuk perubahan sosial”

Jadi, kalau kita coba simpulkan, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat secara struktural. Masyarakat yang gimana nih? Masyarakat yang dimaksud merupakan sekelompok orang yang memiliki kehidupan sosial atau kebudayaan bersama dalam wilayah tertentu.

Kita ambil contoh ilmu Sosiologi diterapkan saat Hari Raya Idul Fitri ada budaya mudik di Indonesia. Nah, budaya itu hanya ada di negara-negara tertentu aja, gak semua negara ada budaya mudik. 

Contoh ilmu sosiologi lainnya adalah menggunakan batik atau kebaya kalau datang ke undangan pernikahan, kenapa sih kok gak pakai jas seperti orang-orang barat. 

Nah, itu merupakan contoh kajian sosiologi, yang mana sosiologi itu mempertanyakan dan mencoba mencari penjelasan tentang fenomena-fenomena yang ada di masyarakat.

Baca Juga: Belajar Sosiologi Buat Apa?

Fungsi Ilmu Sosiologi

Setelah elo tahu pengertian dari dan contoh ilmu sosiologi yang diterapkan sehari-hari, selanjutnya yang gak kalah penting yaitu elo harus tahu fungsi dari belajar ilmu sosiologi. 

Kenapa sih harus belajar sosiologi? Kenapa gak belajar ilmu alam aja? Apa sih ngaruhnya ke kehidupan gue?

  1. Sosiologi sebagai pembangunan

Fungsi ilmu sosiologi yang pertama akan kita bahas yaitu pembangunan. Dalam bermasyarakat, pasti akan ada perubahan yang terjadi. 

Nah, fungsi sosiologi dalam pembangunan yaitu membantu supaya perubahan tersebut dapat berjalan dengan baik, mulai dari membuat perencanaan, pelaksanaan, hingga proses evaluasi. 

Tujuannya supaya perubahan tersebut bisa memberikan dampak positif yang lebih besar kepada masyarakat.

  1. Sosiologi dalam perencanaan sosial

Maksud dari fungsi yang kedua ini yaitu sosiologi berusaha untuk mempersiapkan individu di dalam masyarakat supaya meminimalisir kemungkinan-kemungkinan timbulnya masalah sosial di kalangan masyarakat. 

Yap, kita semua tahu nih kalau di dalam masyarakat itu akan ada banyak perubahan, seperti perubahan pola perilaku, norma, dan nilai. Nah, perubahan sosial itu gak hanya membawa dampak positif, pasti ada aja dampak negatifnya. Maka dari itu, sosiologi berusaha untuk melakukan perencanaan sosial atau antisipasi.

  1. Sosiologi dalam penelitian

Dalam setiap masalah sosial, kita pasti ingin tahu kan faktor penyebabnya apa? Kita perlu data-data pendukung mengenai permasalahan tersebut, supaya kita bisa menemukan solusi yang paling cocok. 

Maka dari itu, dibutuhkan penelitian seperti mengumpulkan data atau wawancara untuk mengumpulkan informasi yang kredibel.

  1. Sosiologi dalam pemecahan masalah sosial

Dalam kehidupan masyarakat ada banyak sekali masalah, seperti tawuran antar pelajar, kemiskinan, dan pengangguran. Untuk menangani masalah tersebut, kita harus tahu faktor penyebabnya apa dan bagaimana solusinya. 

Nah, sosiologi berusaha menjawab faktor-faktor penyebab, dampak, dan solusi dari permasalahan sosial tersebut.

Cara Berpikir Sosiologi atau Imajinasi Sosiologi

Untuk memudahkan kita dalam memahami ilmu sosiologi, kita perlu adanya imajinasi sosiologi. Tapi sebelum itu, elo pernah gak sih memikirkan hal-hal seperti: 

Kenapa ya kok orang-orang lebih banyak yang ingin masuk IPA daripada IPS?” atau “Kenapa sih kita harus upacara bendera setiap hari Senin atau tiap ada momen penting?”. 

Kalau elo pernah dan sering mempertanyakan hal-hal seperti itu, berarti elo udah memegang prinsip imajinasi sosiologi yang pertama. Wah apa itu?

Prinsip 1: Seeing the strange in familiar

Konsep seeing the strange in familiar adalah ketika elo melihat hal-hal aneh yang udah familiar atau umum terjadi di masyarakat. Contohnya tadi, kenapa mayoritas orang ingin masuk IPA daripada IPS. 

Hal itu gak hanya berlaku di sekolah elo atau daerah elo aja, melainkan di sekolah dan daerah lain.

cara berpikir ilmu sosiologi atau imajinasi sosiologi zenius
Sosiologi imagination atau cara berpikir sosiologi (dok. ThoughtCo)

Prinsip 2: Seeing the general in particular

Setelah elo melihat hal-hal aneh yang ternyata umum, elo akan melihat pola dari fenomena tersebut. 

Misalnya dari contoh tadi, elo tahu polanya kalau ternyata banyak sekolah yang lebih banyak kelas IPA daripada IPS-nya. Kemudian, banyak lowongan kerja yang berasal dari jurusan IPA atau saintek.

Prinsip 3: Seeing personal choices in social contexts

Prinsip yang kedua sebelumnya hanya membahas pola yang udah elo temukan secara individu, dengan arti pola tersebut belum mengacu pada konteks sosialnya. 

Belum ada alasan atau penjelasan dari lingkup sosial atau masyarakatnya. Nah, ketika elo udah masuk ke prinsip ketiga, elo akan tahu nih kalau ternyata orang-orang lebih memilih IPA karena faktor dorongan keluarga. 

Selain itu, ada juga yang beralasan bahwa banyak lowongan kerja berasal dari jurusan IPA atau saintek.

Memang untuk mendapatkan data pasti kenapa suatu fenomena terjadi itu dibutuhkan penelitian mendalam. Tapi, ketika elo udah memiliki imajinasi sosial dengan ketiga prinsip di atas, setidaknya cara berpikir elo udah sosiologi banget deh. 

Hal itu akan memudahkan elo dalam melihat fenomena-fenomena yang ada di sekitar elo.

Oke, itu tadi penjelasan gue mengenai pengertian, prinsip dan contoh ilmu Sosiologi di kehidupan nyata. 

Oke deh, uraian di atas menjadi pengantar ilmu sosiologi untuk elo supaya lebih mudah dalam memahami sosiologi ke depannya. Karena memang luas banget bahasa Sosiologi, walaupun luas, tapi seru banget. 

Kita jadi tahu alasan-alasan dari fenomena yang terjadi di masyarakat, seperti kenapa kita mengadakan upacara bendera setiap hari Senin, gimana perbedaan kehidupan di Jakarta dan Papua, kenapa ibu-ibu lebih suka nonton sinetron atau drama, dan lain sebagainya.

Dan buat elo yang lebih suka belajar menggunakan video daripada tulisan, elo bisa langsung meluncur ke video materi belajar Zenius >> Pengantar Ilmu Sosiologi.

Selain Sosiologi, elo juga bisa akses semua mata pelajaran, ikut live class bareng Zen Tutor, terus ngerjain latihan soal kalo berlangganan paket belajar Zenius Aktiva Sekolah.Buat daftar, elo langsung aja klik banner di bawah ini ya.

Mengenal Seluk Beluk Ilmu Sosiologi - Materi Sosiologi Kelas 10 9

Baca Juga Artikel Lainnya

Materi Sosiologi Kelas 10: Sosialisasi

Materi Sosiologi Kelas 11: Stratifikasi Sosial

Materi Sosiologi Kelas 11: Multikulturalisme

Originally published: December 7, 2021
Updated by: Sabrina Mulia Rhamadanty

Apa Itu Pelajaran Sosiologi & Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Halo Sobat Zenius, apa kabar? Apa itu pelajaran Sosiologi? Kali ini gue mau sharing tentang pelajaran yang gue suka banget, yaitu Sosiologi. Simak sampai selesai ya!

Kalo elo semua suka baca Zenius Blog, pasti udah familiar, dong, dengan tulisan-tulisan keren para tutor Zenius. 

Topik-topiknya juga keren banget, dari Fisika, Sejarah, Matematika, Biologi, Teknologi, Linguistik, sampe Filosofi juga ada! 

Namun, kayaknya mata pelajaran Sosiologi belum terlalu banyak dikupas, nih. Makanya gue pengen banget nulis tentang Sosiologi.

Nah, sering banget, nih, kalo gue ketemu orang, mereka denger sebuah ilmu yang bernama Sosiologi aja udah “sensi” duluan. Kesannya kayak belajar sosiologi boring, gak explorable, dll. 

Padahal, kebanyakan orang belum tau mengapa pengetahuan sosiologi perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan sebenernya nih banyak banget yang dibahas di Sosiologi, meski cabang ilmu ini acap kali dianaktirikan karena banyaknya miskonsepsi serta salah kaprah.

Nah di sini gue akan buktikan ke elo bahwa Sosiologi adalah cabang ilmu yang menarik, gak kalah menariknya dengan cabang-cabang ilmu lain yang populer. So, izinkan gue untuk meyakinkan elo akan hal tersebut dengan spill tujuan belajar Sosiologi itu apa?

Sosiologi itu belajar tentang apa, sih? Banyak yang mikir bahwa Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang moral & etika. 

Gak sedikit juga yang menganggap bahwa Sosiologi itu “cuma” teori doang. Terus, yang bener apa, dong? Nah, di artikel ini, secara khusus gue akan mengupas sosiologi mempelajari tentang apa melalui berbagai kesalahpahaman orang terhadapnya.

Sosiologi itu Belajar tentang Etika

Sebelum menjelaskan maksud dari poin pembahasan pertama, mungkin gue perlu bahas dulu apa itu etika? 

Etika adalah salah satu cabang filsafat yang mempelajari tentang hal yang dianggap baik dan buruk. Dalam suatu masyarakat, etika menjadi standar penilaian atau penentuan moral.

Dalam Sosiologi, prinsip etika tertuang dalam konsep norma. Norma itu apa, sih? Norma adalah seperangkat aturan dalam masyarakat yang menentukan hal mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk. 

Sebagai contoh, di masyarakat Indonesia yang menghargai norma kesopanan, berbicara dengan cara yang tidak sopan kepada orang tua bisa dianggap sebagai sesuatu yang tidak etis (tidak sesuai dengan etika).

Tujuan  mempelajari ilmu sosiologi mempelajari tentang memahami apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh suatu masyarakat. Namun, itu bukan berarti bahwa mempelajari Sosiologi sama dengan belajar beretika, atau mempelajari bagaimana caranya menjadi seorang anggota masyarakat yang baik. 

Walau tentunya hal ini bisa saja dilakukan dengan menyesuaikan perilaku dan perbuatan kita dengan norma yang berlaku dalam suatu masyarakat yang kita amati. 

Dengan belajar Sosiologi, elo menjadi tahu konteks besar dalam pandangan bermasyarakat, tapi bukan berarti ilmu Sosiologi menyuruh atau menuntun kita menjadi masyarakat yang “baik” atau “buruk”.

Apakah ini berarti bahwa bertindak sesuai kehendak masyarakat adalah suatu hal yang tidak penting? Nggak juga. 

Sosiologi mengamati seseorang, memahami mengapa suatu fenomena sosial terjadi di masyarakat. Bahkan, jika memang perlu, akan lebih baik lagi jika orang tersebut dapat memahami bagaimana fenomena atau permasalahan sosial harus ditanggapi atau diselesaikan.

Kemudian, untuk dapat memahami mengapa suatu fenomena sosial terjadi pada masyarakat dengan sebaik-baiknya, seseorang yang mempelajari Sosiologi perlu “melepas” seperangkat nilai dan norma yang dimilikinya agar ia tidak memandang fenomena tertentu secara bias. 

Bias yang dimaksud adalah perbenturan yang terjadi di antara nilai dan norma yang dimiliki seseorang dengan hal yang diamatinya.

Misalnya nih, elo lagi mengamati fenomena transgender. 

Ketika  elo tumbuh di sebuah masyarakat yang secara dominan hanya mendikotomikan gender ke dalam dua kelompok—laki-laki dan perempuan—mungkin akan membuat elo nganggap bahwa perilaku para transgender menyimpang atau bahkan salah. 

Ketika elo sudah terlebih dahulu memberikan penilaian atau penghakiman bahwa perilaku para transgender tersebut menyimpang atau salah, bisa jadi elo malah melupakan tugas utama elo, yaitu memahami mengapa para transgender berperilaku dengan cara-cara tertentu atau pola-pola tertentu. 

Ingat, tujuan belajar sosiologi atau menjadi seorang sosiolog dan researcher dalam bidang sosiologi berarti elo harus menyampingkan nilai-nilai individu yang menurut elo secara pribadi benar, kemudian elo harus fokus pada metodologi yang valid dalam mengupas sebuah fenomena kemasyarakatan dari sudut pandang yang netral.

Dalam mempelajari masyarakat, penting agar kita menghindari pandangan yang bias. Alasannya sederhana, pandangan yang bias justru akan menjauhkan kita dari pemahaman yang obyektif tentang suatu masyarakat. 

Pembahasan ini berkenaan dengan salah satu sifat Sosiologi yang kita pelajari, yaitu non-etis. 

Seperti yang telah kita ketahui, sikap non-etis berarti memandang dan memahami fenomena sosial tanpa memberikan penilaian baik/buruk maupun benar/salah. 

Tujuan akhir dari bersikap non-etis adalah memahami masyarakat secara objektif atau tanpa bias, sehingga kita dengan sebaik-baiknya dapat memahami mengapa suatu fenomena sosial terjadi.

Jadi dari poin ini bisa disimpulkan bahwa Sosiologi itu sifatnya NON-ETIS, yang mana berarti seorang sosiolog tidak dapat menilai sesuatu fenomena kemasyarakatan itu adalah hal yang baik/benar/ataupun salah.

Sosiologi itu Bukanlah Ilmu Pengetahuan (Science)

Kayak yang gue bilang tadi, Sosiologi seringkali menjadi subyek yang dipandang sebelah mata, khususnya oleh mereka yang hanya mengenal subyek ini di sekolah. 

Salah satu alasan mengapa subyek ini seringkali dipandang sebelah mata bisa jadi karena isi bahasannya yang membicarakan fenomena sosial sehari-hari. Karena “hanya” membahas fenomena sosial yang biasa ditemui sehari-hari, Sosiologi seringkali dianggap tidak ilmiah.

Padahal ada alasan mengapa pengetahuan sosiologi perlu diterapkan dalam kehidupan sehari hari seperti ilmu pengetahuan lainnya, yaitu, Sosiologi menawarkan perspektif dan penjelasan yang lebih mendalam tentang fenomena yang terjadi setiap hari.

Selain itu, Sosiologi juga memenuhi salah satu syarat sebagai ilmu pengetahuan, yaitu memiliki metode penelitian—baik kualitatif maupun kualitatif. 

Sama seperti ilmu pengetahuan lain, teori-teori yang dihasilkan dalam Sosiologi juga dikumpulkan melalui metode-metode penelitian yang ilmiah.

Contohnya nih, misal seorang siswa mau mengetahui dampak penggunaan smartphone terhadap konsentrasi belajar teman-temannya di sekolah. 

Pertama-tama, ia merumuskan masalah atau latar belakang dari penelitian, yaitu sering digunakannya smartphone oleh teman-temannya untuk mengakses media sosial ketika belajar di kelas. 

Selanjutnya, ia akan menentukan teori-teori yang sesuai dengan tema penelitian, teori-teori ini nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk mendukung argumen yang ia tetapkan pada bagian selanjutnya, yaitu hipotesis. 

Kemudian, sang siswa akan membuat dugaan awal atau hipotesis tentang kesimpulan penelitian, misalnya ia berargumen bahwa digunakannya smartphone di kelas berdampak buruk pada konsentrasi belajar. 

Tahap selanjutnya adalah mengumpulkan data, hal ini bisa ia lakukan dengan menyebar kuesioner ke teman-temannya di kelas. 

Data yang ia peroleh kemudian akan diolah dan dianalisis. Pada tahap ini sang siswa akan menguji kebenaran dari hipotesis yang telah ia buat di awal penelitian. 

Jika data sudah dianalisis, kemudian ia perlu menyusun kesimpulan yang menjawab apakah hipotesis yang telah dibuat di awal penelitian benar atau salah.

Teori-teori dalam Sosiologi dihasilkan dari pengumpulan fakta dan terus diuji secara ilmiah. 

Sebagai contoh, misalnya sebuah penelitian yang dilakukan sekitar dua puluh tahun lalu dengan judul “Pengaruh Ketergantungan Alkohol dengan Kecenderungan Bertindak Kriminal di Kota Bandung”. 

Ini berarti data harus dikumpulkan terlebih dahulu sampel penelitiannya di area geografis yang tepat, harus didefinisikan juga “ketergantungan alkohol” itu seberapa sering konsumsi alkoholnya. Perlu didefinisikan juga “tindakan kriminal” itu batasannya apa saja, dll.

Kemudian, jika penelitian dengan tema yang sama dilakukan sekarang dengan beberapa tahun kemudian, mungkin kesimpulan yang kita peroleh akan berbeda. Kenapa? Karena kondisi masyarakat pasti selalu berubah dan bergerak dinamis.

Jadi apakah Sosiologi itu bagian dari science? Ya tentu saja. Science itu kan upaya manusia untuk memahami segala sesuatunya bekerja, dan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dengan menggunakan metode penelitian dengan kaidah-kaidah metodologi ilmiah.

So, untuk melakukan penelitian dalam Sosiologi, nggak sembarangan, Sobat Zenius, elo harus tetap mengikuti kaidah-kaidah dan kerangka berpikir ilmiah.

Norma Merupakan Sebuah Kebenaran

Norma merupakan suatu kesepakatan konsensus tentang hal yang dianggap baik atau buruk dalam masyarakat. Walau “disepakati”, bukan berarti bahwa norma merupakan suatu kebenaran yang bersifat mutlak, ya.

Misalnya elo manggil orang tua temen elo dengan hanya menyebut namanya (sebut saja Bunga). 

Di masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai sopan santun, kemungkinan besar apa yang elo lakukan akan dianggap menyimpang dari norma. 

Berbeda jika elo tinggal di Amerika Serikat, perilaku memanggil orangtua dengan sebutan nama mungkin dianggap sebagai suatu hal yang wajar.

Apa yang dapat simpulkan dari contoh tadi? Norma merupakan sebuah konstruksi sosial, artinya ia dibangun berdasarkan kesepakatan setiap masyarakat. Kemudian, norma tidak bersifat absolut, melainkan kontekstual. 

Hal ini berarti keberlakuan norma di setiap masyarakat akan berbeda, sehingga apa yang dianggap baik maupun buruk di setiap masyarakat juga akan berbeda.

Jika kita telusuri secara kritis, norma juga tidak terlepas dari konteks politik. Hal ini berarti bahwa hal-hal yang disepakati sebagai norma dalam suatu masyarakat tidak akan terlepas dari siapa kelompok yang berkuasa di dalam masyarakat tersebut serta gagasan-gagasan apa yang ingin dilanggengkan untuk mempertahankan kekuasaan kelompok tersebut.

Kita ambil contoh “norma” yang berlaku di Jerman pada konteks kekuasaan Partai Nazi di tahun 1933-1945.

Di bawah kediktatoran Hitler, “norma” untuk membenci etnis Yahudi dikonstruksikan di tengah masyarakat Jerman. 

Ada berbagai pandangan yang menjelaskan mengapa kebencian terhadap etnis Yahudi dibangun oleh pemerintah Jerman pada masa tersebut. Salah satunya menurut seorang sejarawan Jerman bernama Ralf Georg Reuth adalah keterpurukan ekonomi Jerman yang dianggap turut disebabkan oleh etnis Yahudi. 

Dominasi Partai Nazi pada masa tersebut memberikan mereka kekuasaan untuk menciptakan suatu norma yang berwujud sikap anti-Yahudi.

Dari paparan di atas, dapat dilihat bahwa norma (kebencian terhadap bangsa Yahudi) yang dibangun di tengah masyarakat Jerman pada masa kepemimpinan Hitler tidak terlepas dari konteks politik. 

Kebencian terhadap bangsa Yahudi dibangun sebagai suatu “kebenaran” untuk mendukung kepentingan-kepentingan yang hendak dicapai oleh penguasa Jerman saat itu. 

Nah, dalam konteks belajar Sosiologi, elo bisa banget ngeliat efek dari “norma” ini sebagai salah satu faktor penyebab kekalahan Jerman di Perang Dunia II.

Contoh lain, mungkin elo familiar dengan jargon “penak jamanku, to” yang seringkali ditulis berdampingan dengan foto presiden kedua Indonesia, yaitu Soeharto. 

Jargon tersebut juga merupakan suatu bentuk “norma” yang tidak terlepas dari konteks politik. 

Jargon tersebut dapat dikatakan sebagai suatu norma karena ia merupakan suatu “kebenaran” yang disepakati oleh orang-orang yang mendukung keberlanjutan masa pemerintahan Soeharto.

Dua contoh yang telah dipaparkan memberikan gambaran kepada kita bahwa norma tidak mewakili suatu kebenaran absolut. “Kebenaran” dari norma yang berlaku dalam suatu masyarakat merupakan hasil konstruksi dan tidak luput dari usaha untuk mencapai atau mempertahankan kekuasaan kelompok tertentu. 

Hal ini berdampak pada “kebenaran” yang seringkali jadi mengacu pada apa yang dianggap benar oleh kelompok yang berkedudukan dominan dalam masyarakat.

Sosiologi itu Isinya Teori Doang

Banyak orang berpendapat bahwa tujuan belajar sosiologi hanya sebatas tentang memahami masyarakat secara teoretis dan nggak ada “langkah nyata” untuk menyelesaikan permasalahan dalam masyarakat. 

Pandangan ini kurang tepat, karena Sosiologi memiliki dimensi-dimensi yang lebih pragmatis dari hanya sekadar mengenal masyarakat melalui teori.

Meski nampak abstrak, sebenarnya Sosiologi bisa banget nawarin langkah nyata dalam merespons suatu fenomena. Langkah nyata ini biasanya diolah melalui salah satu cabang Sosiologi yang disebut sebagai Applied Sociology atau yang juga dikenal dengan nama Practical Sociology

Seperti Sosiologi pada umumnya, cabang yang dikenal sebagai Sosiologi terapan ini mempelajari masyarakat melalui penelitian serta teori-teori Sosiologi untuk memahami mengapa suatu fenomena sosial terjadi dalam masyarakat. 

Namun, tidak berhenti di situ, hasil penelitian yang telah dibuat kemudian digunakan sebagai acuan untuk melakukan perubahan sosial yang dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di dalam masyarakat.

Sebagai contoh, seseorang melihat masalah yang dihadapi oleh masyarakat miskin dalam mengakses pendidikan. 

Dengan menggunakan teori Sosiologi tentang pendidikan, ia kemudian mengajukan solusi yang dapat mempermudah akses masyarakat miskin terhadap pendidikan. 

Solusi yang telah dirumuskan kemudian diwujudkan sebagai rekomendasi kebijakan pemerintah atau dapat juga direalisasikan melalui program Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang pendidikan.

Walaupun lebih berfokus pada penyelesaian masalah secara praktis, Applied Sociology ujung-ujungnya akan tetap mengacu pada teori atau hasil suatu penelitian yang telah dilakukan. 

Pada akhirnya, kesinambungan teori dan praktik tidak dapat dipisahkan dari satu dengan yang lainnya karena solusi yang baik hanya dapat dihasilkan ketika masalah yang hendak diselesaikan dapat dipahami secara mendalam, salah satu caranya melalui teori. 

Serba balanced, lah. Nggak “cuma” teori, kan?

Ahli Sosiologi Nggak Punya Banyak Pilihan Karier

Terus, kalo gue ngambil jurusan Sosiologi untuk kuliah, gue bisa kerja jadi apa?

Selama berkuliah, orang-orang yang lulus dari jurusan Sosiologi nggak hanya belajar teori, salah satu hal lain yang juga dipelajari secara mendalam adalah metode penelitian. 

Berbagai metode penelitian kuantitatif maupun kualitatif dipelajari untuk digunakan dalam berbagai macam penelitian sosial. 

Jadi, berbagai jenis pekerjaan yang berkenaan dengan penelitian sangat cocok untuk lulusan jurusan Sosiologi. 

Sekarang coba ya gue eksplorasi apa saja pekerjaan-pekerjaan tersebut dan kenapa lulusan jurusan Sosiologi ideal

Hukum Pascal – Pengertian, Rumus, dan Penerapannya

Halo Sobat Zenius!

Apakah elo pernah melihat mobil yang dicuci di tempat pencucian kendaraan? Mobil tersebut akan diangkat dengan alat pengangkat yang disebut pompa hidrolik. Hebatnya pompa tersebut dapat mengangkat mobil yang sangat berat padahal di dalam pompa tersebut hanya berisi udara ataupun hanya berupa minyak. Nah, bagaimana penjelasan ilmiahnya? Ternyata sistem hidrolik yang diaplikasikan dalam pompa tersebut merupakan penerapan dari hukum Pascal.

Pada artikel ini kita akan membahas mengenai hukum Pascal, rumus, dan bagaimana contoh penerapan hukum Pascal.  Jadi supaya elo lebih paham, yuk simak artikel ini sampai selesai. 

Bagaimana Bunyi Hukum Pascal?

Sobat Zenius, pompa hidrolik yang gue sebut di awal artikel tadi sesuai dengan pernyataan Blaise Pascal seorang ilmuwan asal Perancis. Dia menyebutkan bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama. Hal ini merupakan bunyi dari hukum Pascal yang dikemukakan oleh Blaise Pascal. 

bunyi hukum pascal
Ilustrasi bunyi hukum pascal (Arsip Zenius)

Hukum Pascal menggambarkan sebuah hukum fisika fluida yang menjelaskan bahwa dengan adanya tekanan yang diberikan pada fluida statis dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan tekanan yang sama kuat. Hukum Pascal ini diterapkan hanya pada fluida, dan umumnya pada fluida cair. Apa itu fluida? Buat elo yang belum tahu, fluida adalah zat yang mudah mengalir, contohnya seperti zat cair dan gas.  

Rumus Hukum Pascal

Untuk memudahkan pemahaman elo tentang rumus Pascal, gue akan menggunakan penggambaran melalui sistem kerja pompa hidrolik.

Bunyi Hukum Pascal dan Bagaimana Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Ilustrasi sistem kerja pompa hidrolik (Arsip Zenius)

Pompa hidrolik merupakan salah satu penerapan dari hukum Pascal, jika pada penampang dengan luas A1 diberi gaya dorong F1 maka akan dihasilkan tekanan P dengan dirumuskan sebagai berikut:

Hukum Pascal - Pengertian, Rumus, Contoh Soal dan Penerapannya 49

Menurut hukum Pascal tekanan P tersebut diteruskan ke segala arah dengan sama besar, termasuk ke luas penampang A2. Pada penampang A2 muncul gaya angkat F2 dengan tekanan: 

Hukum Pascal - Pengertian, Rumus, Contoh Soal dan Penerapannya 50

Secara matematis diperoleh persamaan pada dongkrak hidrolik sebagai berikut :

F1/A1 = F2/A2

atau:

Hukum Pascal - Pengertian, Rumus, Contoh Soal dan Penerapannya 51

Keterangan: 

P  : Tekanan dengan satuan n M2 

F1 : Gaya pada penampang pertama (N)

F2 : Gaya pada penampang kedua (N)

A1 : Luas permukaan bidang pertama (m2)

A2 : Luas permukaan bidang kedua (m2)

Setelah mengetahui rumus Pascal mari kita asah pemahaman elo melalui contoh soal di bawah!

Contoh Soal Hukum Pascal

Contoh Soal 1

Pada pompa hidrolik terdapat dua luas penampang yang berbeda yaitu luas penampang kecil atau A1 dan luas penampang besar atau A2.

Jika luas penampang kecil A1 sebesar 1cm2 akan diberi gaya yang kecil F1 sebesar 10 N sehingga menghasilkan tekanan P sebesar 10 Newton per cm persegi dengan luas penampang besar 100 cm2.

Pertanyaan: Berapa besar tekanan (F2) yang mampu dihasilkan pada luas penampang besar?

Penyelesaian

Diketahui: 

A1 = 1 cm2

F1 = 10 N

P1 = 10 N/cm2

A2 = 100 cm2

F2 = …?

Hukum Pascal - Pengertian, Rumus, Contoh Soal dan Penerapannya 52

Pembahasan:

Tekanan P dengan 10 Newton per sentimeter persegi akan diteruskan menuju luas penampang besar A2 misalnya 100 cm persegi, sehingga besar F2 adalah F1 dikali A2 dibagi A1 atau 10 N dikali 100 cm persegi dibagi satu cm persegi maka didapatkan hasil 1000 N. 

Berdasarkan contoh tersebut dapat dilihat bahwa dengan memberikan gaya 10 N pada luas penampang kecil mampu menghasilkan gaya 1000 N pada luas penampang besar.

Contoh Soal 2

Sebuah pompa hidrolik memiliki luas penampang kecil sebesar 0,2 m2 dan penampang besar 0,8 m2. Apabila pada penampang besar diberikan beban sebesar 500 N, berapakah gaya minimal yang harus diberikan pada penampang kecil agar beban tersebut dapat terangkat?

Penyelesaian

Diketahui: 

A1 = 0,2 m2

A2 = 0,8 m2

F2 = 500 N

F1 = …?

Dalam hukum Pascal  F1/A1 = F2/A2 

Hukum Pascal - Pengertian, Rumus, Contoh Soal dan Penerapannya 53

Jadi gaya minimal yang diberikan adalah sebesar 125 N.

Alat yang Prinsip Kerjanya Berdasarkan Hukum Pascal

Contoh penerapan hukum Pascal dapat kita lihat dari alat yang membantu kehidupan sehari-hari manusia diantaranya dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, dan rem hidrolik. Bagaimana aplikasi hukum pascal pada alat-alat tersebut? Berikut ulasan singkatnya:

Dongkrak Hidrolik

dongkrak hidrolik
Ilustrasi dongkrak hidrolik (Freepik)

Dongkrak hidrolik dipakai untuk mengangkat beban berat dengan gaya kecil yang diberikan. Pada dongkrak hidrolik terdapat 2 tabung yang memiliki ukuran berbeda, satu tabung berdiameter besar dan satunya berdiameter kecil, yang kemudian tabung tersebut diisi dengan air. Lalu, setiap tabung juga dilengkapi dengan penghisap. Gaya atau tekanan yang diberikan pada penghisap kecil nantinya akan diteruskan ke penghisap besar sehingga terciptalah gaya angkat ke atas yang jauh lebih besar. 

Berdasarkan prinsip inilah dongkrak hidrolik tersebut mampu mengangkat beban berat, terutama dalam menahan mobil ketika hendak mengganti ban.

Alat Pengangkat Mobil (Pompa Hidrolik)

pompa hidrolik - hukum pascal
Ilustrasi pompa hidrolik (Freepik)

Alat ini sering disebut alat pengangkat mobil atau pompa hidrolik, bagaimana prinsip kerja alat ini? 

Jadi prinsip kerja pada alat ini memakai udara yang mempunyai tekanan tinggi, kemudian dimasukan ke salah satu dari dua keran terdapat pada alat tersebut. Udara akan dimampatkan dalam suatu ruangan hingga menghasilkan tekanan yang besar. Tekanan besar tersebut lalu diteruskan oleh minyak ke penghisap yang memiliki ukuran lebih besar. Tekanan tersebutlah yang akan menghasilkan gaya angkat yang sangat besar sehingga bisa digunakan untuk mengangkat mobil.

Rem Hidrolik

rem hidrolik - hukum pascal
Ilustrasi rem hidrolik (Freepik)

Rem hidrolik bisa kita temukan di sepeda. Bagian pada rem hidrolik terdapat pada pedal rem, silinder master, sepatu jepit, dan minyak rem. Bagaimana prinsip hukum pascal pada alat rem hidrolik?

Saat rem ditekan, maka tekanan yang diberikan akan diteruskan oleh minyak rem ke arah sepatu sepit melalui silinder rem. Terdapat 4 buah silinder rem, yaitu di bagian di depan dan dua lainnya di bagian belakang.

Sementara itu pada sepatu jepit, akan dihasilkan gaya gesek yang sangat besar, sehingga dapat menghentikan putaran dari roda sepeda. Hal ini karena luas penghisap silinder rem yang memiliki ukuran jauh lebih besar dibandingkan luas ukuran penghisap silinder master.

Oke sobat Zenius, sekian materi mengenai hukum Pascal. Kalau elo pengen belajar materi yang lebih lengkap lagi, boleh banget nih untuk klik banner di bawah ini.

Hukum Pascal - Pengertian, Rumus, Contoh Soal dan Penerapannya 54

Selain itu, buat elo yang mau eksplore lebih dalam lagi, di Zenius tuh kita nyediain berbagai pilihan paket belajar yang bisa elo pilih sesuai kebutuhan. Salah satunya paket Zenius Aktiva. Apa aja yang bakal elo dapet? Dengan berlangganan Zenius Aktiva Sekolah elo bakal dapetin ratusan soal, akses ribuan video  premium, dan bisa ngikutin live class dari Zenius. Klik link di bawah ini untuk lebih lengkapnya!

Langganan Zenius

Penulis: Adjie Sumantri

Baca Juga:

Mengenal Rumus Tekanan Hidrostatis dalam Fisika

Bunyi dan Rumus Hukum Bernoulli