Apa Itu Pelajaran Sosiologi & Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Halo Sobat Zenius, apa kabar? Apa itu pelajaran Sosiologi? Kali ini gue mau sharing tentang pelajaran yang gue suka banget, yaitu Sosiologi. Simak sampai selesai ya!

Kalo elo semua suka baca Zenius Blog, pasti udah familiar, dong, dengan tulisan-tulisan keren para tutor Zenius. 

Topik-topiknya juga keren banget, dari Fisika, Sejarah, Matematika, Biologi, Teknologi, Linguistik, sampe Filosofi juga ada! 

Namun, kayaknya mata pelajaran Sosiologi belum terlalu banyak dikupas, nih. Makanya gue pengen banget nulis tentang Sosiologi.

Nah, sering banget, nih, kalo gue ketemu orang, mereka denger sebuah ilmu yang bernama Sosiologi aja udah “sensi” duluan. Kesannya kayak belajar sosiologi boring, gak explorable, dll. 

Padahal, kebanyakan orang belum tau mengapa pengetahuan sosiologi perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan sebenernya nih banyak banget yang dibahas di Sosiologi, meski cabang ilmu ini acap kali dianaktirikan karena banyaknya miskonsepsi serta salah kaprah.

Nah di sini gue akan buktikan ke elo bahwa Sosiologi adalah cabang ilmu yang menarik, gak kalah menariknya dengan cabang-cabang ilmu lain yang populer. So, izinkan gue untuk meyakinkan elo akan hal tersebut dengan spill tujuan belajar Sosiologi itu apa?

Sosiologi itu belajar tentang apa, sih? Banyak yang mikir bahwa Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang moral & etika. 

Gak sedikit juga yang menganggap bahwa Sosiologi itu “cuma” teori doang. Terus, yang bener apa, dong? Nah, di artikel ini, secara khusus gue akan mengupas sosiologi mempelajari tentang apa melalui berbagai kesalahpahaman orang terhadapnya.

Sosiologi itu Belajar tentang Etika

Sebelum menjelaskan maksud dari poin pembahasan pertama, mungkin gue perlu bahas dulu apa itu etika? 

Etika adalah salah satu cabang filsafat yang mempelajari tentang hal yang dianggap baik dan buruk. Dalam suatu masyarakat, etika menjadi standar penilaian atau penentuan moral.

Dalam Sosiologi, prinsip etika tertuang dalam konsep norma. Norma itu apa, sih? Norma adalah seperangkat aturan dalam masyarakat yang menentukan hal mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk. 

Sebagai contoh, di masyarakat Indonesia yang menghargai norma kesopanan, berbicara dengan cara yang tidak sopan kepada orang tua bisa dianggap sebagai sesuatu yang tidak etis (tidak sesuai dengan etika).

Tujuan  mempelajari ilmu sosiologi mempelajari tentang memahami apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh suatu masyarakat. Namun, itu bukan berarti bahwa mempelajari Sosiologi sama dengan belajar beretika, atau mempelajari bagaimana caranya menjadi seorang anggota masyarakat yang baik. 

Walau tentunya hal ini bisa saja dilakukan dengan menyesuaikan perilaku dan perbuatan kita dengan norma yang berlaku dalam suatu masyarakat yang kita amati. 

Dengan belajar Sosiologi, elo menjadi tahu konteks besar dalam pandangan bermasyarakat, tapi bukan berarti ilmu Sosiologi menyuruh atau menuntun kita menjadi masyarakat yang “baik” atau “buruk”.

Apakah ini berarti bahwa bertindak sesuai kehendak masyarakat adalah suatu hal yang tidak penting? Nggak juga. 

Sosiologi mengamati seseorang, memahami mengapa suatu fenomena sosial terjadi di masyarakat. Bahkan, jika memang perlu, akan lebih baik lagi jika orang tersebut dapat memahami bagaimana fenomena atau permasalahan sosial harus ditanggapi atau diselesaikan.

Kemudian, untuk dapat memahami mengapa suatu fenomena sosial terjadi pada masyarakat dengan sebaik-baiknya, seseorang yang mempelajari Sosiologi perlu “melepas” seperangkat nilai dan norma yang dimilikinya agar ia tidak memandang fenomena tertentu secara bias. 

Bias yang dimaksud adalah perbenturan yang terjadi di antara nilai dan norma yang dimiliki seseorang dengan hal yang diamatinya.

Misalnya nih, elo lagi mengamati fenomena transgender. 

Ketika  elo tumbuh di sebuah masyarakat yang secara dominan hanya mendikotomikan gender ke dalam dua kelompok—laki-laki dan perempuan—mungkin akan membuat elo nganggap bahwa perilaku para transgender menyimpang atau bahkan salah. 

Ketika elo sudah terlebih dahulu memberikan penilaian atau penghakiman bahwa perilaku para transgender tersebut menyimpang atau salah, bisa jadi elo malah melupakan tugas utama elo, yaitu memahami mengapa para transgender berperilaku dengan cara-cara tertentu atau pola-pola tertentu. 

Ingat, tujuan belajar sosiologi atau menjadi seorang sosiolog dan researcher dalam bidang sosiologi berarti elo harus menyampingkan nilai-nilai individu yang menurut elo secara pribadi benar, kemudian elo harus fokus pada metodologi yang valid dalam mengupas sebuah fenomena kemasyarakatan dari sudut pandang yang netral.

Dalam mempelajari masyarakat, penting agar kita menghindari pandangan yang bias. Alasannya sederhana, pandangan yang bias justru akan menjauhkan kita dari pemahaman yang obyektif tentang suatu masyarakat. 

Pembahasan ini berkenaan dengan salah satu sifat Sosiologi yang kita pelajari, yaitu non-etis. 

Seperti yang telah kita ketahui, sikap non-etis berarti memandang dan memahami fenomena sosial tanpa memberikan penilaian baik/buruk maupun benar/salah. 

Tujuan akhir dari bersikap non-etis adalah memahami masyarakat secara objektif atau tanpa bias, sehingga kita dengan sebaik-baiknya dapat memahami mengapa suatu fenomena sosial terjadi.

Jadi dari poin ini bisa disimpulkan bahwa Sosiologi itu sifatnya NON-ETIS, yang mana berarti seorang sosiolog tidak dapat menilai sesuatu fenomena kemasyarakatan itu adalah hal yang baik/benar/ataupun salah.

Sosiologi itu Bukanlah Ilmu Pengetahuan (Science)

Kayak yang gue bilang tadi, Sosiologi seringkali menjadi subyek yang dipandang sebelah mata, khususnya oleh mereka yang hanya mengenal subyek ini di sekolah. 

Salah satu alasan mengapa subyek ini seringkali dipandang sebelah mata bisa jadi karena isi bahasannya yang membicarakan fenomena sosial sehari-hari. Karena “hanya” membahas fenomena sosial yang biasa ditemui sehari-hari, Sosiologi seringkali dianggap tidak ilmiah.

Padahal ada alasan mengapa pengetahuan sosiologi perlu diterapkan dalam kehidupan sehari hari seperti ilmu pengetahuan lainnya, yaitu, Sosiologi menawarkan perspektif dan penjelasan yang lebih mendalam tentang fenomena yang terjadi setiap hari.

Selain itu, Sosiologi juga memenuhi salah satu syarat sebagai ilmu pengetahuan, yaitu memiliki metode penelitian—baik kualitatif maupun kualitatif. 

Sama seperti ilmu pengetahuan lain, teori-teori yang dihasilkan dalam Sosiologi juga dikumpulkan melalui metode-metode penelitian yang ilmiah.

Contohnya nih, misal seorang siswa mau mengetahui dampak penggunaan smartphone terhadap konsentrasi belajar teman-temannya di sekolah. 

Pertama-tama, ia merumuskan masalah atau latar belakang dari penelitian, yaitu sering digunakannya smartphone oleh teman-temannya untuk mengakses media sosial ketika belajar di kelas. 

Selanjutnya, ia akan menentukan teori-teori yang sesuai dengan tema penelitian, teori-teori ini nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk mendukung argumen yang ia tetapkan pada bagian selanjutnya, yaitu hipotesis. 

Kemudian, sang siswa akan membuat dugaan awal atau hipotesis tentang kesimpulan penelitian, misalnya ia berargumen bahwa digunakannya smartphone di kelas berdampak buruk pada konsentrasi belajar. 

Tahap selanjutnya adalah mengumpulkan data, hal ini bisa ia lakukan dengan menyebar kuesioner ke teman-temannya di kelas. 

Data yang ia peroleh kemudian akan diolah dan dianalisis. Pada tahap ini sang siswa akan menguji kebenaran dari hipotesis yang telah ia buat di awal penelitian. 

Jika data sudah dianalisis, kemudian ia perlu menyusun kesimpulan yang menjawab apakah hipotesis yang telah dibuat di awal penelitian benar atau salah.

Teori-teori dalam Sosiologi dihasilkan dari pengumpulan fakta dan terus diuji secara ilmiah. 

Sebagai contoh, misalnya sebuah penelitian yang dilakukan sekitar dua puluh tahun lalu dengan judul “Pengaruh Ketergantungan Alkohol dengan Kecenderungan Bertindak Kriminal di Kota Bandung”. 

Ini berarti data harus dikumpulkan terlebih dahulu sampel penelitiannya di area geografis yang tepat, harus didefinisikan juga “ketergantungan alkohol” itu seberapa sering konsumsi alkoholnya. Perlu didefinisikan juga “tindakan kriminal” itu batasannya apa saja, dll.

Kemudian, jika penelitian dengan tema yang sama dilakukan sekarang dengan beberapa tahun kemudian, mungkin kesimpulan yang kita peroleh akan berbeda. Kenapa? Karena kondisi masyarakat pasti selalu berubah dan bergerak dinamis.

Jadi apakah Sosiologi itu bagian dari science? Ya tentu saja. Science itu kan upaya manusia untuk memahami segala sesuatunya bekerja, dan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dengan menggunakan metode penelitian dengan kaidah-kaidah metodologi ilmiah.

So, untuk melakukan penelitian dalam Sosiologi, nggak sembarangan, Sobat Zenius, elo harus tetap mengikuti kaidah-kaidah dan kerangka berpikir ilmiah.

Norma Merupakan Sebuah Kebenaran

Norma merupakan suatu kesepakatan konsensus tentang hal yang dianggap baik atau buruk dalam masyarakat. Walau “disepakati”, bukan berarti bahwa norma merupakan suatu kebenaran yang bersifat mutlak, ya.

Misalnya elo manggil orang tua temen elo dengan hanya menyebut namanya (sebut saja Bunga). 

Di masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai sopan santun, kemungkinan besar apa yang elo lakukan akan dianggap menyimpang dari norma. 

Berbeda jika elo tinggal di Amerika Serikat, perilaku memanggil orangtua dengan sebutan nama mungkin dianggap sebagai suatu hal yang wajar.

Apa yang dapat simpulkan dari contoh tadi? Norma merupakan sebuah konstruksi sosial, artinya ia dibangun berdasarkan kesepakatan setiap masyarakat. Kemudian, norma tidak bersifat absolut, melainkan kontekstual. 

Hal ini berarti keberlakuan norma di setiap masyarakat akan berbeda, sehingga apa yang dianggap baik maupun buruk di setiap masyarakat juga akan berbeda.

Jika kita telusuri secara kritis, norma juga tidak terlepas dari konteks politik. Hal ini berarti bahwa hal-hal yang disepakati sebagai norma dalam suatu masyarakat tidak akan terlepas dari siapa kelompok yang berkuasa di dalam masyarakat tersebut serta gagasan-gagasan apa yang ingin dilanggengkan untuk mempertahankan kekuasaan kelompok tersebut.

Kita ambil contoh “norma” yang berlaku di Jerman pada konteks kekuasaan Partai Nazi di tahun 1933-1945.

Di bawah kediktatoran Hitler, “norma” untuk membenci etnis Yahudi dikonstruksikan di tengah masyarakat Jerman. 

Ada berbagai pandangan yang menjelaskan mengapa kebencian terhadap etnis Yahudi dibangun oleh pemerintah Jerman pada masa tersebut. Salah satunya menurut seorang sejarawan Jerman bernama Ralf Georg Reuth adalah keterpurukan ekonomi Jerman yang dianggap turut disebabkan oleh etnis Yahudi. 

Dominasi Partai Nazi pada masa tersebut memberikan mereka kekuasaan untuk menciptakan suatu norma yang berwujud sikap anti-Yahudi.

Dari paparan di atas, dapat dilihat bahwa norma (kebencian terhadap bangsa Yahudi) yang dibangun di tengah masyarakat Jerman pada masa kepemimpinan Hitler tidak terlepas dari konteks politik. 

Kebencian terhadap bangsa Yahudi dibangun sebagai suatu “kebenaran” untuk mendukung kepentingan-kepentingan yang hendak dicapai oleh penguasa Jerman saat itu. 

Nah, dalam konteks belajar Sosiologi, elo bisa banget ngeliat efek dari “norma” ini sebagai salah satu faktor penyebab kekalahan Jerman di Perang Dunia II.

Contoh lain, mungkin elo familiar dengan jargon “penak jamanku, to” yang seringkali ditulis berdampingan dengan foto presiden kedua Indonesia, yaitu Soeharto. 

Jargon tersebut juga merupakan suatu bentuk “norma” yang tidak terlepas dari konteks politik. 

Jargon tersebut dapat dikatakan sebagai suatu norma karena ia merupakan suatu “kebenaran” yang disepakati oleh orang-orang yang mendukung keberlanjutan masa pemerintahan Soeharto.

Dua contoh yang telah dipaparkan memberikan gambaran kepada kita bahwa norma tidak mewakili suatu kebenaran absolut. “Kebenaran” dari norma yang berlaku dalam suatu masyarakat merupakan hasil konstruksi dan tidak luput dari usaha untuk mencapai atau mempertahankan kekuasaan kelompok tertentu. 

Hal ini berdampak pada “kebenaran” yang seringkali jadi mengacu pada apa yang dianggap benar oleh kelompok yang berkedudukan dominan dalam masyarakat.

Sosiologi itu Isinya Teori Doang

Banyak orang berpendapat bahwa tujuan belajar sosiologi hanya sebatas tentang memahami masyarakat secara teoretis dan nggak ada “langkah nyata” untuk menyelesaikan permasalahan dalam masyarakat. 

Pandangan ini kurang tepat, karena Sosiologi memiliki dimensi-dimensi yang lebih pragmatis dari hanya sekadar mengenal masyarakat melalui teori.

Meski nampak abstrak, sebenarnya Sosiologi bisa banget nawarin langkah nyata dalam merespons suatu fenomena. Langkah nyata ini biasanya diolah melalui salah satu cabang Sosiologi yang disebut sebagai Applied Sociology atau yang juga dikenal dengan nama Practical Sociology

Seperti Sosiologi pada umumnya, cabang yang dikenal sebagai Sosiologi terapan ini mempelajari masyarakat melalui penelitian serta teori-teori Sosiologi untuk memahami mengapa suatu fenomena sosial terjadi dalam masyarakat. 

Namun, tidak berhenti di situ, hasil penelitian yang telah dibuat kemudian digunakan sebagai acuan untuk melakukan perubahan sosial yang dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di dalam masyarakat.

Sebagai contoh, seseorang melihat masalah yang dihadapi oleh masyarakat miskin dalam mengakses pendidikan. 

Dengan menggunakan teori Sosiologi tentang pendidikan, ia kemudian mengajukan solusi yang dapat mempermudah akses masyarakat miskin terhadap pendidikan. 

Solusi yang telah dirumuskan kemudian diwujudkan sebagai rekomendasi kebijakan pemerintah atau dapat juga direalisasikan melalui program Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang pendidikan.

Walaupun lebih berfokus pada penyelesaian masalah secara praktis, Applied Sociology ujung-ujungnya akan tetap mengacu pada teori atau hasil suatu penelitian yang telah dilakukan. 

Pada akhirnya, kesinambungan teori dan praktik tidak dapat dipisahkan dari satu dengan yang lainnya karena solusi yang baik hanya dapat dihasilkan ketika masalah yang hendak diselesaikan dapat dipahami secara mendalam, salah satu caranya melalui teori. 

Serba balanced, lah. Nggak “cuma” teori, kan?

Ahli Sosiologi Nggak Punya Banyak Pilihan Karier

Terus, kalo gue ngambil jurusan Sosiologi untuk kuliah, gue bisa kerja jadi apa?

Selama berkuliah, orang-orang yang lulus dari jurusan Sosiologi nggak hanya belajar teori, salah satu hal lain yang juga dipelajari secara mendalam adalah metode penelitian. 

Berbagai metode penelitian kuantitatif maupun kualitatif dipelajari untuk digunakan dalam berbagai macam penelitian sosial. 

Jadi, berbagai jenis pekerjaan yang berkenaan dengan penelitian sangat cocok untuk lulusan jurusan Sosiologi. 

Sekarang coba ya gue eksplorasi apa saja pekerjaan-pekerjaan tersebut dan kenapa lulusan jurusan Sosiologi ideal

Kumpulan Materi Pelajaran Matematika Kelas 3 SD

Bapak/Ibu yang saat ini sedang mengajar atau memiliki anak yang duduk di bangku kelas 3, melalui artikel ini, Zenius telah menyiapkan rangkuman materi Matematika kelas 3 SD semester 1 dan 2 secara lengkap. 

Seperti yang diketahui, Matematika merupakan salah satu pelajaran yang dianggap sulit tidak hanya bagi siswa kelas 3 namun juga untuk siswa di tingkat kelas lainnya. Dengan demikian, pada artikel ini, Zenius akan membahas apa saja materi Matematika kelas 3 SD dan contoh soalnya. 

Contoh soal Matematika kelas 3 SD yang dibahas di artikel ini akan berdasarkan materi yang dipelajari oleh siswa kelas 3 nantinya.

Jadi, apa saja materi pelajaran Matematika kelas 3 SD dan contoh soalnya? Simak penjelasan berikut.

Materi Matematika Kelas 3 SD Semester 1 dan 2

Dalam materi Matematika kelas 3 semester 1 dan 2, siswa akan mempelajari beberapa topik bab, seperti letak bilangan pada garis bilangan, operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, uang, pengukuran waktu, panjang, dan berat, pecahan, unsur dan sifat bangun datar, jenis-jenis sudut, dan keliling luas persegi dan persegi panjang.

Bapak/Ibu sebaiknya mengajarkan konsep dasar, teori, rumus, dan contoh pengaplikasiannya dalam dunia nyata dari setiap topik pada pelajaran Matematika kelas 3 SD.

Selanjutnya, Zenius sudah mempersiapkan video pembelajaran yang menarik agar mempermudah Bapak/Ibu dan juga siswa untuk mempelajari materi pelajaran Matematika kelas 3 SD. 

Nah, di video-video tersebut, pembahasan mengenai konsep dan teori dari pelajaran Matematika akan dikemas dengan animasi, gambar, dan coretan tangan pengajar dengan warna-warni yang menarik. Hal tersebut bertujuan untuk membantu siswa mengerti konsep dan teori dari materi pelajaran Matematika kelas 3 SD dengan lebih mudah. 

Berikut link Zenius yang dapat Bapak/Ibu akses untuk mengajarkan materi Matematika kelas 3 SD dengan lebih lengkap.

Dalam link tersebut, selain bisa mengakses video pembelajaran, Bapak/Ibu juga bisa melihat latihan soal-soal.

Setelah membahas apa saja list materinya, selanjutnya, Zenius akan membahas contoh soal Matematika kelas 3 SD per babnya. Bapak/Ibu dapat menyimak penjelasan berikut ini. 

Contoh Soal Matematika Kelas 3 SD dan Pembahasan

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, dalam materi pelajaran Matematika kelas 3 SD, ada 10 bab yang akan siswa pelajari dan kuasai. 

Lalu, untuk menguji kemampuan siswa terhadap materi Matematika yang sudah dipelajari, Bapak/IBu bisa mencoba untuk memberikan beberapa contoh soal berikut. Pastikan siswa mencoba menghitung dan menjawab soal ini sendiri, dan setelahnya melihat pembahasan yang ada.

BAB 1 – Letak Bilangan pada Garis Bilangan

Pada materi Matematika kelas 3 semester 1 yang pertama ini siswa akan belajar menjumlah dan mengurangi angka dengan menggunakan garis bilangan seperti di bawah ini.

materi pelajaran matematika kelas 3 sd

Urutkan bilangan-bilangan di bawah ini dari terkecil hingga terbesar.

818, 817, 821, 820, 822, 819

A. 817, 818, 819, 820, 821, 822

B. 819, 818, 817, 820, 821, 822

C. 822, 821, 820, 819, 818, 817

Pembahasan:

Untuk mengurutkan bilangan-bilangan tersebut dari terkecil hingga terbesar dapat dilihat dari angka ratusan terlebih dahulu. Angka ratusan dari semua angka yang ada adalah sama, yaitu 800. Selanjutnya, lihat angka puluhan dari setiap angka dan didapatkan bahwa 17 merupakan angka terkecil dan 22 adalah angka tersebar. 

Dengan demikian, bilangan-bilangan tersebut dapat diurutkan menjadi 817, 818, 819, 820, 821, 822. Jadi, jawabannya adalah A.

Cek rangkuman materi bilangan cacah kelas 3 SD dan garis bilangan lebih lengkapnya di sini ya: 

BAB 2 – Operasi Hitung Penjumlahan & Pengurangan

Cek rangkuman dan contoh soal pelajaran SD tentang operasi hitung dan penjumlahan di sini ya: 

BAB 3 – Operasi Hitung Perkalian & Pembagian

Tiga orang anak mengantre untuk dibagikan balon yang masing-masing mendapat jumlah yang sama. Total balon yang ada adalah 42 buah. Berapa balonkah yang didapat satu orang?

A. 7 balon

B. 12 balon

C. 14 balon

Pembahasan:

contoh soal materi pelajaran matematika kelas 3 sd

42 : 3 = (30 + 12) : 3

           = 10 + 4

           = 14

Masing-masing anak akan mendapatkan 14 balon. Jadi, jawabannya adalah C.

Semua bisa terjawab ketika siswa sudah memahami materi kelas 3 sd semester 1 tentang operasi hitung perkalian dan pembagian di bawah ini:

BAB 4 – Masalah yang Melibatkan Uang

Satu potong roti harganya 500 rupiah. Jack membawa uang 10.000 rupiah. Berapa potong roti yang bisa dibeli Jack paling banyak?

A. 10 potong

B. 20 potong

C. 30 potong

Pembahasan:

Jumlah maksimum roti yang bisa dibeli Jack dengan jumlah uang Rp10.000 dapat dihitung sebagai berikut:

500 x (jumlah maksimum roti) = 10.000

(jumlah maksimum roti)     = 10.000 : 500 = 20

Jumlah maksimum roti yang dapat dibeli oleh Jack adalah 20 potong. Jadi, jawabannya adalah B.

Supaya bisa lebih paham, langsung cek pembahasan dan contoh soal materi kelas 3 SD semester 1 yang berkaitan dengan perhitungan uang di bawah ini:

zeniusland

Download ZeniusLand

Aplikasi edukasi online dipenuhi dengan cerita seru dan permainan interaktif, untuk mengasah kemampuan berpikir kritis. Dirancang khusus untuk anak usia 7–12 tahun.

icon download playstore
icon download appstore

BAB 5 – Pengukuran Waktu, Panjang, dan Berat

materi pelajaran matematika kelas 3 sd tentang berat dan timbangan - Ilustrasi Timbangan (dok: Pixabay oleh stevepb)
Ilustrasi Timbangan (dok: Pixabay oleh stevepb)

Kamu pernah dong liat alat ini di pasar? Ini adalah timbangan beras, bisa terigu juga sih, kadang tukang buah juga pakai ini.

Tapi pernah gak sih terpikir olehmu kalau timbangan ini digunakan untuk mengukur tinggi badan? Atau menghitung lama waktu? Bisa gak ya?

Ternyata alat ukur punya fungsi masing-masing lho, di materi Matematika kelas 3 semester 1 kali ini, siswa akan mengenali pasangan alat ukur dengan fungsinya: 

BAB 6 – Hubungan antar Satuan Waktu, Panjang, dan Berat

Hari ini guru di sekolah memberikan PR. Saat melihat PR tersebut, kamu bilang ke temanmu kalau kamu butuh waktu 3 hari untuk menyelesaikan PR. 

Terus temanmu jawab, kalau dia cuman butuh waktu 1 minggu untuk menyelesaikan PR itu. 

Lalu kamu bingung, kok cuman? Bukannya 1 minggu lebih lama dari 3 hari ya? 

Tapi kan angka 3 lebih besar dari angka 1?

Nah, masalah ini berhubungan dengan pengukuran waktu. Di bab kali ini, siswa akan mengenal hari, minggu, bulan hingga tahun. 

Selain belajar pengukuran waktu, pada materi yang termasuk ke dalam materi Matematika kelas 3 semester 2 ini, siswa juga akan mempelajari tentang pengukuran panjang dan berat. 

BAB 7 – Pecahan

Harry mempunyai 24 butir kelereng. Satu per enam dari kelereng tersebut diberikan kepada Ginny. Berapa butir kelereng yang diterima Ginny?

A. 4 butir

B. 5 butir

C. 6 butir

Pembahasan:

Jumlah kelereng Harry adalah 24 butir. Jika ⅙ dari kelereng yang ia miliki diberikan ke Ginny, maka hitungannya akan menjadi seperti ini:

⅙ x 24 = 24/6

= 4 butir

Jadi, jawabannya adalah A.

Supaya bisa memahami apa itu pecahan dan bagaimana menghitung pecahan, bisa langsung cek pembahasan dan contoh soal dari pelajaran Matematika kelas 3 SD semester 2 di bawah ini ya: 

BAB 8 – Unsur dan Sifat Bangun Datar Sederhana

Kamu tau gak sih kenapa ada yang namanya persegi empat? Atau segitiga? Atau mungkin persegi panjang?

Segi empat disebut sebagai segi empat karena memiliki sisi empat buah, sama halnya dengan segitiga. 

Tapi kalo persegi panjang, bukannya sisinya empat juga ya? Kok namanya beda?

Nah, di materi Matematika kelas 3 semester 2 ini, kamu akan belajar mengenai sifat dan unsur bangun datar secara lebih detail. Langsung cek di sini ya:

BAB 9 – Jenis dan Besar Sudut

Ilustrasi Busur yang digunakan dalam menghitung besaran sudut  (dok:  Pixabay oleh ds_30)
Ilustrasi Busur yang digunakan dalam menghitung besaran sudut (dok: Pixabay oleh ds_30)

Suatu hari kamu diminta membawa busur ke sekolah. Gurumu bilang, busur akan digunakan untuk menghitung sudut. 

Sebenarnya apa sih sudut itu? Jadi sudut adalah kombinasi dari dua garis dengan titik akhir yang sama.

Lewat materi Matematika kelas 3 semester 2 yang satu ini, kamu akan banyak belajar mengenai jenis-jenis dan besaran pada sudut. 

BAB 10 – Keliling dan Luas Persegi dan Persegi Panjang

Bab terakhir dalam materi Matematika kelas 3 semester 2 adalah tentang keliling dan luas persegi serta persegi panjang.

Contoh yang sering kamu temui dalam kehidupan sehari-hari misalnya, saat pelajaran olahraga, Pak Guru memintamu dan teman-teman berlari kecil mengelilingi lapangan sepak bola.

Tapi baru setengah putaran berlari, kamu dan teman-temanmu udah gak kuat.

Temanmu bilang, ini karena lapangannya yang terlalu besar.

Ilustrasi Lapangan yang diukur dalam Matematika (dok Pixabay oleh bottomlayercz0) - materi pelajaran matematika kelas 3 sd
Ilustrasi Lapangan yang diukur dalam Matematika (dok Pixabay oleh bottomlayercz0)

Kemudian Pak Guru bilang kalau panjang lapangan adalah 10 meter dan lebar lapangan adalah 7 meter.

Tapi kamu berpikir, kalau dengan panjang dan lebar segitu, berapa keliling lapangan sebenarnya ya?

Untuk menjawab pertanyaan ini, siswa bisa belajar soal pelajaran kelas 3 SD Matematika yang berkaitan dengan keliling dan luas persegi dan persegi panjang berikut ini: 

Bapak/Ibu, jadi itu materi pelajaran Matematika kelas 3 SD semester 1 dan 2  serta contoh soal dari beberapa materinya. Jika Bapak/Ibu ingin mengetahui lebih banyak contoh soal, cukup mengakses link dari setiap bab yang sudah dicantumkan di atas. Semoga bermanfaat!

Jika Bapak/Ibu ingin memahami mata pelajaran di tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Zenius punya berbagai paket belajar pilihan yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa-siswa. Silahkan klik gambar di bawah ini untuk info lengkapnya ya.

Langganan Zenius

Penulis: Ni Kadek Namiani Tiara Putri – SEO Writer Intern Zenius
Update by: Sabrina Mulia Rhamadanty

Rangkuman Materi Pelajaran Kelas 5 SD

Halo, Sobat Zenius! Untuk kamu yang sedang berada di kelas 5, apa sudah tahu daftar materi pelajaran kelas 5? Atau ternyata masih bingung apa saja mata pelajaran kelas 5 SD? Tenang aja, kebingungan kamu akan terjawab di artikel ini.

Nah, untuk menjawab kebingungan kamu tersebut, kali ini aku bakal bahas mengenai daftar mata pelajaran lengkap dengan materi kelas 5 SD. Jadi, baca terus artikel ini sampai habis, ya!

pelajaran kelas 5 lengkap, dari matematika, bahasa indonesia, bahasa inggris, dan ipa
llustrasi siswa belajar bersama (Foto dari Freepik)

Mata Pelajaran Kelas 5 SD

Pada umumnya mata pelajaran kelas 5 SD mencakup Matematika, IPA, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, IPS, Agama, Budi Pekerti, Kewarganegaraan, Seni Budaya, dan Penjaskes. Namun, pasti menurut kamu ada beberapa mata pelajaran dan materi kelas 5 SD yang perlu usaha ekstra saat mempelajarinya seperti Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris. 

Pas banget nih, aku mau ajak kamu untuk intip materi matematika kelas 5 SD semester 1 dan 2. Nggak lupa mata pelajaran Bahasa Inggris serta IPA kelas 5 SD bakal dibahas juga lho. 

Nah, jangan khawatir kalau kamu belum tahu apa saja materi dari mata pelajaran kelas 5 SD Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris. Kamu cukup membaca artikel ini sampai habis. Di artikel ini, aku bakal bahas rangkuman materi dari pelajaran-pelajaran yang biasanya dianggap sulit tersebut. 

Jadi, apa saja materi kelas 5 SD untuk pelajaran Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris? Simak penjelasan berikut ini!

Materi Pelajaran Kelas 5 SD

Beberapa mata pelajaran kelas 5 SD dianggap susah dan pasti buat kamu bingung harus mempelajari materi yang mana terlebih dahulu. Nah, sekarang, cukup dengan membaca artikel ini, maka kamu akan mendapatkan gambaran apa saja sih materi dari pelajaran kelas 5 SD yang sulit seperti Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris. 

Tanpa berbasa-basi lagi, aku bakal langsung bahas apa saja materi pelajaran kelas 5 SD yang tercakup dalam mata pelajaran Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris.

Matematika

Dalam mata pelajaran kelas 5 SD Matematika, kamu akan mempelajari beberapa bab dengan topik yang berbeda-beda seperti operasi hitung bilangan bulat, pengukuran waktu, luas bangun datar, volume kubus dan balok, pecahan, dan sifat-sifat bangun datar dan bangun ruang. 

Oh iya, materi matematika kelas 5 semester 1 mencakup bab 1 hingga bab 4 ya. Sedangkan materi matematika kelas 5 semester 2 dimulai dari pecahan, sifat bangunan dan hubungan antar bangunan.

Perlu diketahui, kamu akan mempelajari teori, konsep, rumus, dan contoh soal pada setiap bab dari materi kelas 5 SD Matematika. Nah, untuk tahu penjelasan lebih lengkap dan rinci dari bab-bab tersebut, kamu dapat mempelajarinya dengan mengakses link berikut:

Dengan mengakses link di atas, kamu dapat mempelajari materi MTK kelas 5 semester 1 dan juga semester 2 melalui video pembelajaran. Kamu juga dapat berlatih soal-soal yang dapat membantumu untuk menghadapi ulangan Matematika di sekolah.

IPA

Selanjutnya, mata pelajaran kelas 5  SD yang juga dianggap susah adalah IPA. Nah, untuk materi IPA kelas 5 SD  itu akan mencakup organ tubuh baik manusia dan hewan, jenis-jenis tumbuhan hijau, perubahan sifat benda, macam-macam gaya seperti gaya magnet, gaya gesek, dan gaya gravitasi, sifat-sifat cahaya, dan sebagainya.

Pada materi pelajaran IPA kelas 5 SD, kamu juga akan mempelajari dasar konsep, contoh pengaplikasian dalam kehidupan nyata, dan latihan soal. 

Nah, berikut aku cantumkan link dari website Zenius yang bisa bantu kamu memahami konsep dan teori dari pelajaran kelas 5 SD IPA. Kamu pasti akan lebih paham setelah mendengar penjelasan melalui video dan berlatih soal-soal yang ada untuk persiapan ulangan nantinya. 

Sedikit catatan nih, materi ipa kelas 5 semester 1 dimulai dari bab 1 sampai bab 4 aja ya. Materi sisanya akan kamu pelajari di semester 2.

Bahasa Inggris

Oke, mata pelajaran kelas 5 SD yang dianggap susah selanjutnya adalah Bahasa Inggris. Materi kelas 5 SD Bahasa Inggris akan membahas mengenai waktu, nama-nama hari, bagian tubuh, keluarga, emotions serta expressions, dan sebagainya yang bisa kamu pelajari lebih lanjut dengan mengakses link berikut:

Dalam link Zenius tersebut, kamu bisa belajar teori dan konsep dari setiap bab melalui video. Nggak kalah seru, kamu juga bisa berlatih soal-soal yang tersedia untuk menguji pemahamanmu terhadap materi pelajaran kelas 5 Bahasa Inggris yang sudah kamu pelajari. 

Nah, Sobat Zenius, itulah materi pelajaran kelas 5 SD untuk beberapa mata pelajaran yang biasanya dianggap sulit seperti Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris. Kamu bisa curi start untuk mempelajari materi-materi tersebut dari sekarang. 

Jangan lupa untuk akses link yang sudah dicantumkan karena itu bisa bantu kamu buat belajar melalui video pembelajaran yang mencakup teori, soal, dan pembahasan materi kelas 5 SD.

Nah, untuk Sobat Zenius yang nanti akan menginjak SMP, kamu bisa berlangganan paket belajar Zenius lho. Sudah ada banyak paket pilihan yang tinggal kamu pilih aja sesuai kebutuhan kamu! Klik gambar di bawah ini ya untuk info lengkapnya!

SKU-BELI-PAKET-BLJR-1

Semangat belajar, Sobat Zenius!

Penulis: Ni Kadek Namiani Tiara Putri – SEO Writer Intern Zenius
Originally published December 23, 2021
Updated by Silvia Dwi