Cara Membuat Teks Laporan Hasil Observasi

Halo, Sobat Zenius! Buat elo yang sekarang lagi duduk di bangku kelas 10, udah disuruh guru elo bikin penelitian kecil-kecilan buat nerapin metode observasi, belum? Setelah elo melakukan observasi terhadap suatu objek, maka hasil observasinya bakal elo tuang ke dalam sebuah teks laporan hasil observasi.

Ilustrasi siswa sedang melakukan observasi di laboratorium, kemudian menuliskannya ke dalam teks laporan hasil observasi.
Setelah praktikum di laboratorium, elo cantumkan hasil penelitian ke dalam teks laporan hasil observasi. (Arsip Zenius)

Misalnya, elo praktikum di laboratorium untuk mengamati suatu organisme di bawah mikroskop. Nah, apa yang elo dapatkan dari hasil pengamatan tersebut akan elo tuangkan ke dalam sebuah laporan.

Elo ceritakan secara terstruktur dan ilmiah mengenai hasil pengamatan tersebut. Nah, buat yang masih bingung gimana cara bikinnya, kita belajar bareng-bareng di sini, yuk!

Apa sih Observasi Itu?

Sebelum membuat teks laporannya, elo perlu tahu dulu pengertian dari observasi itu sendiri.

Menurut Adler & Adler, penulis buku Membership Roles in Field Research, observasi itu sebagai dasar dari pengumpulan data ketika melakukan penelitian kualitatif, terutama ketika melakukan penelitian sosial.

Pada intinya, observasi adalah aktivitas pengamatan terhadap aktivitas manusia dan juga benda-benda lainnya dengan melibatkan panca indra, persepsi, dan ingatan.

Baca Juga: Materi Teks Laporan Hasil Observasi

Langkah-Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Nah, ada beberapa langkah yang perlu elo lakukan buat bikin karya tulis berdasarkan penelitian observasi. Apa aja, sih? Yuk, simak bareng-bareng!

Kerangka bahasan tentang langkah menyusun teks laporan hasil observasi.
Perhatikan langkah-langkah menulis teks laporan hasil observasi. (Arsip Zenius)

1. Menentukan Tema dan Tujuan Observasi

Langkah pertama dalam membuat teks laporan hasil observasi adalah menentukan tema dari kegiatan tersebut. Tema ini akan menjadi salah satu komponen penting dari teks laporan hasil penelitian yang elo buat secara individu atau berkelompok sama teman-teman elo.

Gue ingatkan juga untuk menentukan tujuan yang jelas dari kegiatan observasi yang elo lakukan. Ini penting, guys. Karena, tanpa tema dan tujuan yang jelas, nantinya observasi elo bisa rancu dan menyulitkan elo saat membuat laporan.

2. Melakukan Observasi Terhadap Objek

Langkah selanjutnya adalah melakukan kegiatan observasi. Elo harus memahami luar dalam objek yang lagi diobservasi. Semua hal bisa elo observasi, kok. Mulai dari benda mati hingga benda hidup.

Amatilah objek yang elo udah pilih dengan saksama dan cermat. Kalau memang benda yang elo amati itu hidup, maka elo ikuti segala bentuk perilakunya. Jangan cuma diam dan melihat aja, ya. Elo juga perlu mencatat hal-hal penting yang terjadi pada objek tersebut.

3. Menentukan Aspek yang Akan Dilaporkan

Setelah melakukan observasi dan mencatat hasil pengamatan, elo perlu melakukan langkah selanjutnya, yaitu menentukan aspek khusus untuk menjadi patokan dalam penyusunan teks laporan hasil observasi.

Penentuan aspek ini juga berguna untuk membatasi hal mana yang bisa elo laporkan dan mana yang nggak perlu elo laporkan. Kriteria yang elo terapkan ini tentu saja berdasarkan dengan tema dan tujuan yang sejak awal sudah elo tentukan.

4. Menulis Teks Deskripsi Hasil Laporan Observasi

Langkah yang satu ini cukup penting buat elo lakukan. Bahkan, kegiatan menulis deskripsi teks laporan hasil observasi adalah inti dari melakukan observasi itu sendiri. Elo perlu memperhatikan beberapa hal penting saat menyusunnya.

Baca Juga: 3 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi

Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Saat Menulis Teks Laporan Hasil Observasi

Saat menulis laporan hasil observasi, ada beberapa hal yang perlu elo perhatikan. Hal itu karena teks laporan hasil observasi berbeda dengan laporan hasil kegiatan penelitian yang lainnya. Berikut ini hal-hal yang perlu elo perhatikan.

Poin-poin penting yang harus diperhatikan saat menulis teks laporan hasil observasi.
Ini 5 hal yang perlu elo perhatikan saat menulis teks laporan hasil observasi. (Arsip Zenius)

Observasi Selalu Berisi Hal yang Objektif

Saat elo menulis hasil laporan observasi, tentu elo punya ide sendiri buat mengembangkannya. Tapi ingat, dalam teks laporan hasil observasi, informasi harus disampaikan secara objektif. Laporan hasil observasi disusun berdasarkan hasil pengamatan yang elo lakukan.

Jadi, nggak boleh ada pemikiran pribadi yang ikut memengaruhi hasil laporan tersebut. Misalnya, elo nggak suka sama objek penelitiannya, nah, nggak bisa tuh elo sengaja menjelek-jelekkan hasil laporannya nanti. Ingat, elo perlu objektif dan tetap menjaga profesionalitas.

Penulisan Harus Spesifik

Kalau elo ingin mengetahui hasil laporan yang disusun itu baik atau buruk, maka bisa dilihat dari bagaimana hasil pemaparan penulisannya. Penting banget buat elo memaparkan hasil temuan selama observasi dengan jelas serta spesifik. Mengapa harus seperti itu?

Nih ya, gue kasih tahu aja. Kalo nanti laporan hasil observasi elo sampaikan dengan penulisan yang bercampur aduk antara fakta objektif dan subjektif di dalam penelitian dengan yang di luar itu, maka para pembaca bisa kebingungan. Pembahasan jadi nggak tersampaikan dengan baik dan semestinya, lho.

Lalu, bagaimana penggunaan bahasa dalam teks laporan hasil observasi? Tentu saja dengan menggunakan bahasa yang lugas. Meskipun elo punya kemampuan mengarang novel, kalau sedang membuat hasil observasi sebisa mungkin gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh semua orang. Ingat juga untuk menggunakan standar berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

Menulis Laporan Secara Faktual

Saat menyusun laporan, elo mengandalkan pengamatan objektif dari suatu hal. Maka dari itu, elo secara tidak langsung harus menulis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Namun, mengapa teks laporan hasil observasi harus bersifat faktual?

Ini tentu saja berkaitan dengan tujuan umum dari sebuah observasi. Elo membuatnya dengan tujuan untuk melakukan silang kebenaran atau mencocokkan fakta-fakta yang ada dengan referensi yang ada seperti buku-buku bahan ajar yang elo sering baca di kelas.

Jadi, kalau nanti elo membuat teks laporan hasil observasi dengan cara mengarang bebas menggunakan daya imajinasi yang elo punya, maka itu bukan lagi laporan observasi. Melainkan cerita khayalan atau bisa juga disebut kisah fiksi.

Teks Laporan Hasil Pengamatan Sederhana dan Menarik

Berusahalah belajar untuk menulis yang baik dan benar terlebih dahulu sebelum membuat karya observasi. Terutama menulis dengan runtut dan saling berkesinambungan antarparagraf atau kalimatnya.

Percuma kalau elo punya tema yang bagus dan menarik, tapi nggak bisa membuat pembahasannya mengalir. Lebih baik temanya biasa-biasa saja, tapi elo bisa mengembangkannya menjadi tulisan yang menarik. Elo bisa coba-coba belajar membaca-baca dulu gaya bahasa penulisan laporan dari penulis lain.

Hasilnya Harus Lengkap

Kriteria selanjutnya adalah elo harus menyampaikan hasil observasi dengan menyeluruh. Nggak dibenarkan buat elo menyampaikan laporan setengah-setengah. Apalagi sampai menyembunyikan data-data penting.

Elo harus menyampaikan secara apa adanya agar para pembaca bisa percaya. Ketika sudah lengkap laporannya, maka orang lain akan percaya dan tidak lagi memiliki keraguan atas pemaparan elo.

Gimana, sudah paham, kan, sampai sini? Gue, sih, yakin kalau elo pasti bisa bikin teks laporan hasil observasi dengan membaca uraian di atas. Namun, kalau elo masih bingung, elo bisa banget buat nonton video belajar Zenius tentang teks observasi dengan klik banner di bawah ini.

CTA banner ke video belajar zenius bahasa indonesia

Contoh Soal dan Pembahasan Teks Laporan Hasil Observasi

Untuk menguji sejauh mana pemahaman elo mengenai materi teks laporan hasil observasi, gue ada beberapa contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi. Cekidot!

Contoh Soal 1

Teks yang berisi hasil dari kegiatan observasi atau pengamatan disebut….

A. Teks eksposisi.

B. Teks observasi.

C. Teks narasi.

D. Teks anekdot.

E. Teks negosiasi.

Jawab: B. Teks observasi.

Pembahasan:

Teks observasi merupakan teks yang berisi hasil dari kegiatan pengamatan atau observasi. Dengan begitu, jawaban yang paling tepat adalah B.

Contoh Soal 2

Langkah pertama dalam membuat teks laporan hasil observasi adalah….

A. Menyusun laporan.

B. Melakukan observasi.

C. Menentukan tema dan tujuan.

D. Menyiapkan peralatan observasi.

E. Mencari metode observasi.

Jawab: C. Menentukan tema dan tujuan.

Pembahasan:

Langkah pertama yang perlu elo lakukan dalam menyusun teks laporan hasil observasi adalah menentukan tema dan tujuan. Urutannya adalah sebagai berikut.

1. Menentukan tema dan tujuan observasi.

2. Melakukan observasi terhadap objek.

3. Menentukan aspek yang akan dilaporkan.

4. Menulis teks laporan hasil observasi.

Jadi, jawaban yang paling tepat dari pertanyaan di atas adalah C.

Baca Juga: Jenis Teks dalam Bahasa Indonesia dan Penjelasannya

*****

Semoga apa yang disampaikan di atas bisa dengan mudah elo pahami, ya. Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi Bahasa Indonesia lainnya di video Zenius. Elo juga bisa mencoba melatih kemampuan dengan level soal yang mirip SNBT (UTBK) beneran dengan klik link di bawah ini!

Try Out bareng Zenius

Biar lebih lengkap elo juga bisa berlangganan paket belajar Zenius! Kita punya berbagai pilihan paket yang udah disesuaikan sama setiap kebutuhan elo. Klik gambar di bawah ini ya untuk pengalaman belajar yang lebih seru!

SKU-BELI-PAKET-BLJR-1

Referensi:

Teknik-teknik Observasi – Hasyim Hasanah (2016).

Membership Roles in Field Research – Patricia Adler & Peter Adler (1987).

Jenis-Jenis Observasi: Modul Kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif – Baskoro, Jakarta: UIN Jakarta.

Metode Penelitian Observasional – S. Nasution (2010).

Menulis Ilmiah: Metode Penelitian Kualitatif – Septiawan K. Santana (2007).

Bagaimana Cara Membuat Teks Eksposisi yang Benar?

Buat elo yang masih bingung gimana cara membuat teks eksposisi yang benar, elo bisa simak langkah-langkahnya di artikel ini!

Halo, Sobat Zenius! Gimana sekolah elo, sejauh ini lancar atau ada masalah, nih? Gue berharap, perjalanan sekolah elo lancar selalu, sekalipun ada masalah, elo bisa menghadapinya dan bisa menemukan solusi.

Nah, ngomong-ngomong tentang masalah dan solusi, nih, gue jadi kepikiran salah satu jenis teks Bahasa Indonesia yang membahas itu, deh. Ada yang bisa nebak, nggak, apa jenis teks yang gue maksud?

Buat yang menjawab teks eksposisi, gue kasih nilai 100. Yap, teks eksposisi itu mencakup tentang masalah, berargumentasi, dan memberikan solusi, guys. Elo tentu pernah, dong, diminta oleh guru untuk mencari suatu masalah, kemudian elo harus memberikan solusi dari permasalahan tersebut. Jawaban tersebut elo utarakan di depan teman-teman elo.

Supaya teman-teman elo percaya dan setuju dengan argumentasi elo, maka elo perlu mengumpulkan berbagai bukti berupa data dan fakta pendukung mengenai argumentasi elo. Iya, kan? Nah, yang kayak gitu dinamakan teks eksposisi, guys.

Gimana cara membuat teks eksposisi yang benar? Elo bisa ikuti langkah-langkahnya di poin yang sudah gue sediakan di bawah ini. Sebelum itu, gue singgung sedikit mengenai pengertian teks eksposisi, ya.

Apa Itu Teks Eksposisi?

Secara detail, teks eksposisi udah pernah dibahas di artikel Zenius: Pengertian dan Contoh Teks Eksposisi. Nah, untuk memudahkan elo dalam memahaminya lagi, gue akan menjelaskan definisi teks eksposisi secara singkat di sini.

Teks eksposisi merupakan jenis teks yang berisi argumen atau ungkapan keresahan penulis mengenai suatu hal atau topik.

Meskipun berisi argumen, namun argumen tersebut harus disertai dengan fakta dan data yang menunjang. Elo sendiri tentu sudah tahu kalau sedang berargumen, supaya argumen kita dipercaya dan diikuti oleh orang lain, maka kita perlu memberikan data dan fakta sebagai pendukung.

Dalam menulis teks eksposisi, kita nggak hanya menuliskan argumen dan data pendukung aja. Melainkan, perlu juga memberikan saran atau rekomendasi terkait topik yang sedang dibahas, yang tentunya berhubungan dengan argumen kita.

Misalnya, elo diminta untuk menulis teks eksposisi tentang pelestarian lingkungan. Nah, elo udah punya argumen-argumen tentang pelestarian lingkungan. Apakah saat ini lingkungan kita sudah dilestarikan? Apa yang kurang? Contoh pelestarian seperti apa yang udah baik? Elo juga udah punya fakta dan data pendukung terkait argumen tersebut. Terakhir, elo udah menyiapkan saran atau rekomendasi untuk melakukan pelestarian lingkungan.

Baca Juga: Unsur, Ciri, dan Struktur Teks Eksposisi 

struktur teks eksposisi di aplikasi Zenius.
Yuk, nonton video materi struktur teks eksposisi di aplikasi Zenius! (Arsip Zenius)

Setelah ketiga unsur di atas udah elo miliki, maka langkah selanjutnya ada membuat teks eksposisi. Namun, bagaimana cara membuat teks eksposisi yang benar?

Cara Membuat Teks Eksposisi

Sudah siap membuat teks eksposisi? Kalau sudah siap, kita masuk ke langkah pertama, nih.

Langkah pertama adalah membuat kerangka. Kenapa kita perlu membuat kerangka teks eksposisi terlebih dahulu? Alasannya untuk mempermudah, guys. Ketika elo udah punya kerangka penulisannya, maka proses menulis elo akan lebih mudah dan cepat.

Gimana cara membuat kerangka teks eksposisi?

Ilustrasi cara membuat teks eksposisi yang benar.
Ini dia langkah-langkah dalam membuat teks eksposisi yang benar. (Arsip Zenius)

1. Tentukan Tema

Pertama-tama, elo tentukan tema untuk karangan yang akan elo buat. Misalnya tentang pelestarian lingkungan. Nah, pelestarian lingkungan ini masih sangat luas, kan?

2. Tentukan Topik yang Menjadi Keresahan

Selanjutnya, elo tentukan topiknya apa. Pemilihan topik nggak hanya harus menarik, guys. Yang paling penting, topik tersebut datang dari keresahan elo dan diketahui oleh banyak orang.

Di sini, gue akan mengambil topik sampah. Ketika memilih topik sampah, pastikan elo memilihnya karena berangkat dari keresahan elo, ya. Gue memilih topik sampah, karena ketika gue lagi pergi ke tempat wisata, banyak pengunjung yang suka buang sampah sembarangan alias bukan ke tempat sampah.

Elo juga bisa memilih topik sampah karena di sekitar rumah elo masih banyak orang yang buang sampah ke sungai. Hal itu jelas meresahkan elo, karena khawatir daerah elo terkena banjir.

Nah, dari situ elo udah punya argumen alasan memilih topik tersebut.

3. Tentukan Target Pembacanya

Selain menentukan topik bahasan, elo juga perlu menentukan siapa target pembaca teks eksposisi elo. Misalnya, apakah pelajar, atau masyarakat umum? Karena, target pembaca akan berpengaruh pada penyampaian argumen dan saran elo di dalam teks.

4. Kumpulkan dan Seleksi Informasi Berupa Data dan Fakta

Selanjutnya, elo kumpulkan informasi berupa data dan fakta untuk mendukung argumen elo. Misalnya, ditemukan fakta bahwa jumlah tempat sampah di kawasan wisata dan daerah elo sangat kurang. Sehingga, banyak yang membuang sampah sembarangan. Jangan hanya satu fakta, kumpulkan saja sebanyak-banyaknya.

Setelah itu, elo seleksi data dan fakta tersebut sesuai dengan argumentasi dan pemikiran elo. Jangan sampai, data dan fakta yang disampaikan terlalu jauh dari harapan elo saat memilih topik tersebut.

Baca Juga: Apa Perbedaan Fakta dan Opini? Ini Penjelasannya!

5. Tulis Poin-Poin Argumen yang Ingin Disampaikan

Hal ini penting, supaya argumen elo nanti nggak melebar atau bahkan melenceng. Jadi, tulis poin-poin argumen yang ingin elo sampaikan. Dengan begitu, penyampaian teks eksposisi elo lebih terstruktur dan nggak jauh-jauh dari ide tulisan elo.

6. Pikirkan Saran atau Rekomendasi untuk Pembaca

Ini merupakan poin yang terakhir, guys. Kenapa kita harus memberikan saran dan rekomendasi kepada pembaca? Karena, kita ingin apa yang kita tulis bisa bermanfaat bagi orang lain yang membacanya, kan?

Contoh teks eksposisi bisa elo lihat di dalam artikel berikut ini.

Baca Juga: 5 Contoh Teks Eksposisi Singkat Lengkap Beserta Strukturnya

Cara Membuat Teks Eksposisi Sesuai Jenisnya

Menariknya, teks eksposisi memiliki beberapa jenis. Ada teks eksposisi proses, ilustrasi, berita, dan analisis. Kira-kira, elo tahu cara membuat teks eksposisi sesuai dengan keempat jenis tersebut belum? Kalau belum, simak cara-caranya di bawah ini, ya!

Cara Membuat Teks Eksposisi Proses

Sesuai dengan namanya, proses, maka teks ini menggambarkan tahapan-tahapan atau cara melakukan sesuatu dari awal hingga akhir. Mirip seperti teks prosedur, namun teks eksposisi proses berisi argumen, data, dan rekomendasi.

Secara umum, tahapannya sama seperti yang udah gue jelaskan di poin sebelumnya. Gue ambil contoh topik berupa nasi goreng.

Pertama, elo sampaikan argumen elo mengenai nasi goreng. Kenapa elo mengangkat topik tersebut? Kemudian, elo uraikan langkah-langkah dalam membuat nasi goreng. Terakhir, elo cantumkan rekomendasi kepada pembaca. Misalnya, sajikan nasi goreng dalam keadaan dingin, atau elo bisa memberi rekomendasi untuk menambahkan toping sesuai dengan selera.

Cara Membuat Teks Eksposisi Ilustrasi

Jenis teks yang satu ini dilengkapi dengan gambaran atau penjelasan secara sederhana dengan topik lain yang mempunyai kesamaan sifat atau kemiripan.

Ilustrasi menyiram pohon dan menjadi dokter dalam teks eksposisi ilustrasi.
Nah, contoh teks eksposisi ilustrasi itu seperti ini. (Arsip Zenius)

Contohnya gini, sebuah pohon tidak akan tumbuh tinggi dan besar dengan sendirinya. Sebelum menjadi pohon yang tinggi, pohon berawal dari sebuah biji. Kalau disiram air yang cukup dan mendapat sinar matahari cukup, maka pohon akan tumbuh menjulang dan daunnya lebat. Sama halnya dengan manusia yang menimba ilmu. Awalnya, manusia hanya selembar kertas kosong. Semakin kita belajar, maka semakin banyak ilmu yang kita dapatkan. Dengan begitu, kita bisa menjadi banyak hal, seperti dokter, arsitek, pengacara, dan sebagainya.

Cara membuatnya juga nggak jauh beda, kok, dengan teks eksposisi yang umum. Hanya saja, di dalam argumentasinya, elo menggunakan kalimat ilustrasi seperti di atas.

Cara Membuat Teks Eksposisi Berita

Begitu pun dengan teks eksposisi berita. Caranya sama, mulai dari elo menentukan tema, topik, target pembaca, hingga di akhir elo berikan saran atau rekomendasi.

Saat membuat teks eksposisi berita, elo cantumkan juga data dan fakta yang berhubungan untuk mendukung argumentasi elo. Bisa juga dengan menggunakan grafik pertumbuhan ketika sedang membahas tingkat kelahiran di Indonesia atau kasus korupsi.

Oh iya, ketika elo mengumpulkan data dan fakta, jangan lupa juga untuk mencantumkan sumbernya. Dari mana elo mendapatkan data tersebut? Jangan sampai nggak dicantumkan, karena elo bisa kena pelanggaran hak cipta. 

Baca Juga: Jenis-jenis Teks dalam Bahasa Indonesia dan Penjelasannya

Selain yang udah gue sebutkan di atas, Zenius juga punya contoh cara membuat teks eksposisi dengan topik kekerasan verbal, lho. Elo bisa nonton langkah-langkah pembuatannya di video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini!

CTA banner ke video belajar zenius bahasa indonesia

Sebelum kita lanjut ke contoh soal, gue pingin ngingetin nih. Kalau Sobat Zenius lagi butuh teman setia yang siap nemenin elo belajar, elo bisa berlangganan paket belajar Zenius lho. Klik gambar di bawah ini ya, dijamin belajar elo juga bakal makin seru!

Paket Belajar Zenius

Contoh Soal Cara Membuat Teks Eksposisi dan Pembahasannya

Setelah memahami langkah-langkah dalam membuat teks eksposisi, lanjut kerjakan contoh soal yang udah gue sediakan di bawah ini dulu, yuk!

Contoh Soal 1

Dampak adanya kalimat yang nggak sesuai dengan isu atau topik dalam teks eksposisi adalah….

A. Argumentasinya nggak diterima.

B. Susunan kalimatnya nggak beraturan.

C. Sulit memahami maksud teks.

D. Kalimatnya menyimpang.

E. Penjelasannya melenceng.

Jawab: C. Sulit memahami maksud teks.

Pembahasan:

Ketika ada kalimat yang nggak sesuai dengan topik yang lagi dibahas, maka hal itu bisa mempersulit pembaca dalam memahami maksud teksnya. Kenapa? Karena, kalimat-kalimatnya nggak mendukung gagasan utama.

Contoh Soal 2

Pada intinya, kita harus saling membantu dan nggak hanya memikirkan diri sendiri.

Kalimat di atas paling tepat digunakan pada struktur….

A. Tesis atau pendahuluan.

B. Abstraksi.

C. Argumentasi.

D. Penyajian fakta.

E. Penegasan ulang atau rekomendasi dan saran.

Jawab: E. Penegasan ulang atau rekomendasi dan saran.

Pembahasan:

Kalimat di atas merupakan bagian penegasan ulang berupa saran atau rekomendasi. Hal itu ditandai dengan adanya kata kunci “Pada intinya,”.

*****

Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang cara membuat teks eksposisi? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses video materi Bahasa Indonesia lainnya di Zenius. Elo juga bisa mencoba latihan soal yang mirip dengan UTBK, itung-itung latihan mengerjakan UTBK, ya, kan. Ikuti try out-nya dengan klik link di bawah ini!

Try Out bareng Zenius

3 Cara Membuat Magnet (Digosok, Induksi, & Elektromagnetik)

Ternyata ada tiga cara membuat magnet yang bisa kita coba lho, yaitu dengan metode digosok, induksi, dan elektromagnetik. Mari kita bahas bagaimana prosedurnya.

Siapa di sini yang suka koleksi magnet kulkas?

Gue sih secara pribadi nggak terlalu demen ngoleksi magnet kulkas. Tapi kalau suatu saat gue pergi ke toko atau tempat yang menjual magnet kulkas dengan model yang menarik, terkadang gue jadi kudu beli.

Nggak kerasa deh, gue yang sebenarnya bukan kolektor, tahu-tahu punya banyak hiasan magnet terpampang nyata di pintu kulkas.

hiasan magnet pada pintu kulkas
Hiasan magnet pada pintu kulkas. (Arsip Zenius)

Bila diperhatikan lagi, magnet yang membuat hiasan terus menempel pada pintu kulkas itu menarik banget, ya.

Keren banget, magnet bisa bertahan sangat lama menempel pada kulkas, tanpa bantuan lem apapun. Bahkan, hiasan magnet gue ada yang sudah berumur lebih dari 10 tahun, dan masih kokoh menempel di pintu kulkas.

Elo tahu nggak sih, kita sebenarnya bisa lho membuat magnet sementara. Umumnya di sekolah, kita diperkenalkan dengan 3 cara membuat magnet, yaitu dengan digosok, induksi, dan elektromagnetik.

cara membuat magnet
Cara membuat magnet. (Arsip Zenius)

Penasaran bagaimana cara membuat magnet? Selain itu, apa saja alat dan bahan yang diperlukan, serta bagaimana prosedurnya?

Elo bisa nonton video materi Zenius yang membahas tentang cara membuat magnet sementara di bawah ini.

Video: Membuat Magnet Sementara

video materi bagaimana cara membuat magnet sementara
Yuk, nonton bagaimana cara membuat magnet sementara! (Arsip Zenius)

Wih, sudah jelas ya Sobat Zenius, gimana cara membuat magnet sementara itu. Mantap banget animasi gerakan magnetnya sangat jelas.

Next, gue review penjelasan dari video barusan secara singkat, ya. Mari kita mulai dari pembahasan cara membuat magnet dengan digosok.

Cara Membuat Magnet dengan Digosok

Untuk membuat magnet dengan gosokan, ada alat yang kita perlukan, yaitu:

  • Besi atau baja (bisa batangan atau lembaran)
  • Magnet batangan 
  • Paku

Berikut ini ilustrasi prosedur pembuatan magnet dengan cara digosok.

cara membuat magnet dengan digosok
Cara membuat magnet dengan digosok. (Arsip Zenius)

Membuat magnet dengan metode gosok sangatlah simpel. Elo hanya perlu menggosok bagian utara magnet ke besi berkali-kali dengan arah yang sama.

Jadi, gosokannya nggak boleh bolak-balik gitu ya, Sobat Zenius. Harus searah terus, selama beberapa menit. Semakin lama elo menggosok, semakin kuat magnet yang dihasilkan.

Selanjutnya, elo tinggal tes hasilnya. Caranya gampang, elo coba aja dekatkan besi yang telah digosok ke paku besi. Tada! Besi elo telah menjadi magnet sementara!

Baca Juga: Pengertian Medan Magnet, Sejarah, dan Penerapannya dalam Kehidupan Manusia

Pembuatan Magnet dengan Cara Induksi

Pembuatan magnet dengan cara induksi menghasilkan magnet yang bersifat sementara, seperti metode-metode lainnya yang kita bahas pada artikel ini.

Berbeda dengan cara menggosok, metode induksi nggak perlu kontak fisik antara magnet dengan besi. Adapun berikut ini beberapa hal yang elo perlukan, yaitu:

  • Satu batang magnet
  • Satu batang besi
  • Statif
  • Paku

Berikut ini ilustrasi setup pembuatan magnet dengan cara induksi.

pembuatan magnet dengan cara induksi
Pembuatan magnet dengan cara induksi. (Arsip Zenius)

Pertama, Sobat Zenius siapkan dulu statif, dan pasangkan magnet serta besi seperti ilustrasi di atas. Bebas ya, elo boleh menempelkan magnet dengan besi, atau hanya mendekatkan saja. Yang jelas, jangan terlalu jauh.

Setelah beberapa waktu, coba elo dekatkan paku kecil kepada besi. Apabila besi bisa menarik paku, berarti besi tersebut telah berubah menjadi magnet.

Baca Juga: Rumus Medan Magnet Akibat Arus Listrik

Cara Membuat Magnet dengan Elektromagnetik atau Aliran Listrik

Membuat magnet dengan cara elektromagnetik dapat dilakukan dengan cara mengaliri besi dengan listrik.

Berdasarkan informasi dari ThoughtCo, cara ini pertama kali dikembangkan oleh William Sturgeon, seorang ilmuwan yang dulunya pernah menjadi tentara.

Dulu, William Sturgeon menggunakan besi berbentuk tapal kuda untuk eksperimen elektromagnetik pertamanya. Namun, di sekolah, biasanya eksperimen ini menggunakan besi berbentuk batangan.

Ada beberapa hal yang elo butuhkan untuk membuat rangkaian magnet elektromagnetik ini, seperti:

  • Batu baterai
  • Kabel/kawat 
  • Besi panjang
  • Paku

Berikut ini ilustrasi yang menggambarkan prosedur pembuatan magnet dengan arus listrik.

Cara membuat magnet dengan cara elektromagnetik
Cara membuat magnet dengan cara elektromagnetik. (Arsip Zenius)

Pada awalnya, Sobat Zenius perlu melilit besi dengan kawat tembaga atau kabel. Setelah itu, baru deh elo tambahkan batu baterai. Pastikan ujung kawat tadi menyentuh ujung positif dan negatif baterai, seperti ilustrasi di atas.

Besi yang dialiri listrik akan menunjukkan karakteristik magnet. Elo bisa tes sifat magnetik besi tersebut dengan mendekatkan paku besi.

Baca Juga: Konsep Gelombang Elektromagnetik

Oke Sobat Zenius, sejauh ini kita telah membahas bagaimana cara membuat magnet dengan gosokan, induksi, dan elektromagnetik.

Selanjutnya, kita coba yuk kerjakan contoh soal. Pembahasan soalnya juga disediakan, lho.

Contoh Soal

Contoh Soal 1

Berikut ini bukan cara untuk membuat magnet adalah …

A. induksi

B. deduksi

C. elektromagnetik

D. digosok

E. pengaliran listrik

Pembahasan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, ada 3 cara membuat magnet, yaitu metode gosok, induksi, dan elektromagnetik (pengaliran listrik). Maka, yang bukan merupakan cara untuk membuat magnet adalah deduksi (B). 

Contoh Soal 2

Membuat magnet dengan cara elektromagnetik dapat dilakukan dengan cara …

A. mendekatkan magnet dan besi

B. menggosokkan magnet terhadap besi

C. menyatukan magnet dan besi dengan tekanan

D. mengaliri besi dengan listrik

E. melelehkan besi dan magnet dengan panas tinggi

Pembahasan

Dari namanya “elektromagnetik” bisa disimpulkan bahwa metode ini erat kaitannya dengan listrik (elektro). Memang betul, bahwa metode elektromagnetik ini dilakukan dengan cara mengaliri besi atau media metal lainnya dengan listrik.

Maka, pilihan yang tepat adalah D.

Contoh Soal 3

Siapa penemu magnet elektromagnetik?

A. William Smith

B. William Wright

C. Matthew William

D. William Sturgeon

E. Smidth William

Pembahasan

Berdasarkan informasi dari Britannica, William Sturgeon (1783-1850) merupakan seorang ahli teknisi listrik asal Inggris yang membuat elektromagnet pertama di dunia.

Karyanya kemudian menjadi dasar untuk penemuan lain yang sangat berguna bagi umat manusia, seperti telegraf.

Oleh karena itu, jawabannya adalah D.

*********

Oke Sobat Zenius, itulah pembahasan singkat mengenai 3 cara membuat magnet. Kalau elo ingin mempelajari magnet dengan lebih dalam dan asyik, coba deh nonton video materi Zenius dan akses soal-soalnya.

belajar materi fisika di video pembahasan zenius

Pastikan elo log in akun Zenius elo ya supaya bisa akses video dan soalnya. Sampai di sini dulu artikel kali ini, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Referensi

William Sturgeon – britannica (updated 2022)

William Sturgeon and the Invention of the Electromagnet – ThoughtCo (2019)