Pengertian dan Fungsi Gerak Peristaltik pada Pencernaan Manusia

Sobat Zenius, ada sesuatu yang buat gue penasaran. Kira-kira, kalau kita akan menelan makan dengan keadaan tubuh terbalik, kayak salto atau handstand gitu, makanannya akan masuk ke dalam perut nggak ya?

Coba deh elo bayangin. Eh, tapi cukup dibayangin aja, jangan dipraktekin, ya. Hahaha.

Ternyata, jawabannya adalah, makanan tersebut masih bisa tertelan, bahkan sampai ke dalam perut. Nah lho, kok bisa demikian?

Ternyata, di dalam sistem pencernaan kita, ada yang namanya gerak peristaltik. Nah, dalam artikel kali ini, gue akan bahas mengenai topik tersebut. Jadi, simak terus, ya!

Sistem Pencernaan Manusia

Oke, sebelum kita bahas lebih lanjut tentang gerak peristaltik, kita bahas sedikit, yuk. Apa itu sistem pencernaan manusia?

Jadi, menurut Encyclopedia Britannica, sistem pencernaan manusia adalah sistem yang ada pada tubuh manusia untuk melakukan sebuah proses pencernaan. Sistem ini seperti saluran yang memutar di dalam tubuh kita, yang mana awal dari saluran tersebut adalah mulut, kemudian melewati kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, hingga ke anus.

Proses pencernaan manusia dilakukan oleh sistem pencernaan manusia.
Proses Pencernaan Manusia (Arsip Zenius)

Kurang lebih, sistem pencernaan di dalam tubuh manusia, bisa dilihat seperti gambar di atas. Di mana, di dalamnya terdiri dari organ-organ yang dapat memecah makanan menjadi nutrisi yang nantinya akan diserap oleh tubuh kita dan menjadi energi.

Jadi, kalau suatu hari elo merasa badan elo agak lemas. Coba diingat-ingat, sudah makan belum? Karena sumber energi tubuh kita itu berasal dari makanan. Nah, Sobat Zenius, kalau elo tertarik untuk baca lebih lengkap tentang proses pencernaan manusia, langsung aja ke artikel “Mengenal Sistem Pencernaan dan Organ-Organ yang Terlibat” ini.

Apa Itu Gerak Peristaltik?

Oke, sekarang kita langsung masuk ke pembahasan gerak peristaltik. Eh, sebelumnya gue mau tanya, nih. Pernah nggak elo denger suara-suara dari dalam perut elo? Padahal elo merasa tidak lapar.

Elo perlu tahu, nih, sebenarnya hal itu adalah hal yang normal. Karena bunyi yang berasal dari dalam perut elo adalah proses dari gerak peristaltik. Jadi, sebenarnya kalau perut elo bunyi di depan teman-tema elo, seharusnya nggak perlu malu.

Nah, ngomong-ngomong gerak peristaltik. Jadi, sebenarnya arti gerak peristaltik itu apa sih?

Gerak peristaltik adalah gerakan gelombang yang dihasilkan oleh otot-otot yang terdapat pada saluran pencernaan, efek yang dihasilkan dari gerakan ini seperti mendorongan makanan.

Gambar gerak peristaltik yang menghasilkan gerakan gelombang atau mendorong makanan.
Contoh Gambar Gerak Peristaltik (Arsip Zenius)

Pertanyaan selanjutnya, organ sistem pencernaan apa sajakah yang melakukan gerak peristaltik?

Jadi, memang terdapat beberapa organ pencernaan manusia yang melakukan gerakan peristaltik. Nah, paling pertama, gerak peristaltik terjadi di kerongkongan. Lalu, ketika makanan sampai di lambung, ada lagi gerak peristaltik. Gerak peristaltik ini terus terjadi hingga ke usus halus dan usus besar.

Ternyata, memang sebagian besar saluran pencernaan melakukan gerak peristaltik, ya Sobat Zenius.

Baca Juga: Gangguan Sistem Pencernaan Pada Manusia

Fungsi Gerak Peristaltik

Oke, Sobat Zenius. Barusan kita sudah membahas tentang gerak peristaltik secara umum. Nah, tapi elo sendiri sudah tahu belum, sih, apa fungsi gerak peristaltik?

Mungkin secara tidak langsung gue sudah mention sedikit tentang fungsi gerak peristaltik. Yap, untuk mendorong makanan ketika proses pencernaan.

Tapi, ternyata nggak sesederhana itu, guys. Gerak peristaltik ini punya peran penting dalam sistem pencernaan. Tanpa adanya gerakan ini, kita nggak akan bisa makan atau buang air besar.

Nah, bagaimana jika gerak peristaltik pada tubuh manusia tidak bekerja dengan baik. Salah satu contoh yang paling umum adalah diare. Melansir dari Hello Sehat milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, diare bisa disebabkan karena adanya masalah pada gerak peristaltik. Sindrom ini biasa dikenal sebagai sindrom usus lambat.

Normalnya, saat elo makan, saraf yang ada pada saluran pencernaan akan mengirim sinyal kepada otot-otot saluran pencernaan untuk melakukan gerak peristaltik.

Namun, pada orang-orang yang mengalami sindrom usus malas, gerak peristaltik seperti terhalang sehingga otot-otot usus menjadi lambat. Hal ini menyebabkan makanan tidak dapat dipecah dengan sempurnah.

Gimana, guys? Sekarang paham, ya? Pentingnya fungsi gerak peristaltik pada proses pencernaan manusia. Oke, kalau begitu, sekarang kita coba latihan soal, ya.

Baca Juga: Berkenalan dengan Struktur Rongga Mulut – Materi Biologi Kelas 11

Latihan Soal Gerak Peristaltik dan Pembahasannya

Contoh Soal 1

Gerak peristaltik pada proses pencernaan manusia.
Contoh Soal Gerak Peristaltik

Berdasarkan gambar di atas, sistem pencernaan yang melakukan gerak peristaltik pertama adalah nomor…

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

Jawaban: B. 2

Pembahasan:

Nah, gue sebelumnya sudah jelasin, ya. Kalau gerak peristaltik paling pertama terjadi di kerongkongan. Elo bisa scroll sedikit ke atas untuk melihat di mana letak kerongkongan tersebut. Berdasarkan gambar di atas, kerongkongan berada pada nomor 2. Maka dari itu jawaban yang tepat adalah B.

Contoh Soal 2

Apa yang dimaksud dengan gerak peristaltik?

Jawaban dan Pembahasan:

Jadi, gerak peristaltik adalah gerakan gelombang yang terjadi di saluran pencernaan akibat kontraksi otot-otot yang terdapat pada dinding saluran pencernaan. Nah, Sobat Zenius, elo bisa coba pahami pengertian ini dan jawab dengan bahasa atau pemahaman elo sendiri, ya.

Baca Juga: Ruang Lingkup Biologi: Apa Itu Biologi, Ranah, dan Kerangka Pikir – Materi Biologi Kelas 10

Oke, Sobat Zenius, kalau begitu pembahasan kita cukup sampai sini saja, ya. Kalau dirasa elo belum terlalu paham sama tulisan ini, tenang aja. Zenius punya video materi yang bahas tentang gerak peristaltik. Tentunya akan lebih asyik! Elo bisa langsung aja klik banner di bawah ini, untuk nonton videonya!

Pengertian dan Fungsi Gerak Peristaltik pada Pencernaan Manusia - Materi Biologi Kelas 11 9

References:

Human Digestive System – Encyclopedia Britannica

Seperti Apa Proses Pencernaan Makanan di Dalam Tubuh? – ditsmp.kemdikbud.go.id (2021)

Mengulik Gerak Peristaltik dan Hubungannya dengan Sindrom Usus Malas – hellosehat.com (2021)

Perbedaan Manusia Purba dan Manusia Modern

Siapa nenek moyang manusia? Siapakah Lucy? Apa itu Homo sapiens? Ah, banyak sekali pertanyaan seputar evolusi. Supaya nggak penasaran lagi, langsung aja yuk kita bahas perbedaan manusia purba dan manusia modern dalam teori evolusi!

the march of progress filogeni hominin zenius education
Teori “The March of Progress”. (Arsip Zenius)

Elo bisa jawab pertanyaan pada gambar di atas nggak? Kira-kira ada yang salah nggak sih? Atau menurut elo gambar di atas udah benar dan nggak ada yang salah?

Kalau kita lihat dari sisi Biologi, gambar di atas kurang tepat, guys. Kenapa?

1. Proses evolusi bukan merupakan goal oriented

Artinya, evolusi hanya suatu proses yang terjadi, bukan menuju akhir tertentu.

2. Evolusi itu nggak linear

Evolusi nggak semudah yang dijelaskan pada gambar di atas. Melainkan, evolusi itu bercabang dan rumit, yang hasilnya merupakan varian berbeda.

3. Evolusi bukan merupakan progress, tetapi suatu perubahan

Evolusi nggak ngomongin tentang progress yang mengharuskan kesempurnaan, tetapi ngomongin tentang perubahan.

Nah, kalau gambar di atas salah, lalu yang merepresentasikan evolusi manusia itu yang seperti apa? Yang lebih tepat adalah pohon filogeni.

Baca juga: Charles Darwin: Pelopor Teori Evolusi oleh Seleksi Alam

Kladogram Pohon Filogeni

Pohon filogeni atau pohon evolusi merupakan diagram percabangan yang menunjukkan hubungan evolusi antara berbagai makhluk hidup berdasarkan kemiripan dan perbedaannya. Nggak perlu dihafalkan, intinya elo ingat aja pohon. Sebagaimana pohon, pohon filogeni juga punya batang dan saling bercabang.

kladogram pohon filogeni zenius education
Kladogram pohon filogeni. (Arsip Zenius)

Mereka semua yang ada di pohon filogeni hominin hidup pada skala waktu yang berbeda-beda. Elo bisa lihat skala waktunya di sebelah kiri ya (dalam mya atau million years ago). Hominin awal atau manusia purba muncul sekitar 6 juta tahun yang lalu, sedangkan yang paling akhir adalah Homo sapiens atau manusia modern seperti kita.

Di sini, elo juga bisa mengetahui perbedaan manusia purba dan manusia modern seperti kita. Manusia purba hidupnya masih transisi dari arboreal ke terrestrial. Jadi, mereka mayoritas hidupnya di atas pohon seperti siamang. Tapi, udah ada beberapa yang turun dari pohon dan menghabiskan hidupnya di daratan. Nah, manusia purba ini dikelompokkan dalam satu kelompok besar yang disebut Ardipithecus.

Kemudian, dari terrestrial membentuk cabang menjadi kelompok lain yang bipedal atau udah berjalan tegak dengan dua kaki. Kelompok bipedal awal adalah Australopithecus yang hidup sekitar 4-2 juta tahun yang lalu.

Setelah itu, ada percabangan lagi. Keturunannya ada yang menjadi genus Homo dan ada yang menjadi Paranthropus (hidup berdampingan dengan manusia). Sayangnya, genus Paranthropus nggak ada yang survive sampai saat ini. Jadi, sampai saat ini kita hanya punya satu genus aja, yaitu genus Homo yang udah eksis sejak 2 juta tahun yang lalu hingga saat ini.

Nah, genus Homo ini yang terus berkembang dan percabangannya udah rumit banget, mulai dari event Encephalization (meningkatnya kemampuan berpikir) hingga Sociality (meningkatnya kemampuan bersosialisasi). Bahkan, sampai saat ini belum diketahui pasti siapa nenek moyangnya siapa, karena terlalu rumit dan banyaknya percabangan.

Penjelasan lengkap dari tutor Biologi yang disertai ilustrasi bisa elo tonton di sini.

Baca juga: Apa Betul Hewan Purba itu Moyangnya Hewan Sekarang? Tahu dari Mana?

Perbedaan Manusia Purba dan Manusia Modern

Tapi kalau ada pertanyaan kayak “jelaskan dua perbedaan pokok manusia purba dengan manusia modern”, elo bisa jawab lewat dua perbedaan jelas yang akan dibahas selanjutnya. 

Perbedaan manusia purba dan manusia modern bisa dilihat dari dua sisi, yaitu fisik dan non-fisik. Nah, elo bisa lihat perbedaan dan anatomi perbandingan mendukung teori evolusi dari gambar infografis di bawah ini.

Perbedaan manusia purba dan manusia modern zenius education
Perbedaan manusia purba dan manusia modern. (Arsip Zenius)

Dari gambar di atas  perbedaan fisik manusia purba dengan manusia modern terlihat jelas ya. Dimulai dari manusia purba yang moncong yang lebih maju dengan rahang dan gigi yang besar. Sedangkan manusia modern memiliki wajah dengan rahang dan gigi yang kecil. Perbedaan lainnya bisa elo baca di infografis tadi ya.

Kalau elo bertanya apa itu homo sapiens dan gimana sih ciri-ciri homo sapiens? Maka, kurang lebih elo udah menemukan jawabannya pada gambar di atas. Jadi, genus Homo itu terbagi lagi menjadi tiga, yaitu Homo erectus, Homo neanderthalensis, dan Homo sapiens. Untuk yang paling awal muncul di genus Homo adalah Homo erectus, selanjutnya Homo neanderthalensis, dan terakhir adalah Homo sapiens yang merupakan manusia modern seperti kita.

Ciri-ciri Homo sapiens yang paling mencolok, yaitu:

  1. Ukuran tengkorak atasnya besar, sehingga volume otaknya besar.
  2. Ukuran rahang bawah dan tulang pipi kecil. Termasuk gigi yang ukurannya paling kecil dibandingkan dengan Homo lainnya.

Supaya infografis di atas bisa semakin elo pahami, maka elo perlu menonton video Zenius untuk mendapatkan penjelasan langsung dari tutor Biologi. Yuk, langsung klik banner di bawah ini!

belajar materi pelajaran biologi di zenius

Gimana, udah paham kan sama materi persamaan dan perbedaan manusia purba dengan manusia modern dari uraian di atas? Kalau masih bingung, jangan sungkan buat tonton video belajar Zenius yang bakal bantu elo memahami materi tersebut ya. Nah, setelah paham, sekarang muncul lagi pertanyaan:

“Mengapa Australopithecus afarensis atau Lucy dijuluki sebagai ibu kemanusiaan?”

Hmmm … kira-kira kenapa ya? Pertanyaan tersebut udah dijawab di artikel Zenius: Penemuan Fosil Lucy, Pengubah Sejarah Evolusi Manusia (24 November 1974).

Contoh Soal Perbedaan Manusia Purba dan Manusia Modern

Untuk menguji sejauh mana pemahaman elo mengenai perbedaan manusia purba dan manusia modern, gue ada beberapa contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi.

Contoh Soal 1

Pola makan hominim dapat diketahui lewat fitur ….

a. Ukuran tengkorak dan rahang.

b. Ukuran tengkorak dan rahang, serta bentuk tulang rusuk.

c. Ukuran tengkorak dan rahang, serta letak foramen magnum.

d. Ukuran tengkorak dan rahang, bentuk tulang rusuk, serta letak foramen magnum.

e. Nggak bisa ditentukan.

Jawab: b. Ukuran tengkorak dan rahang, serta bentuk tulang rusuk.

Pembahasan: Ukuran tengkorak, rahang, pola, dan bentuk gigi menentukan makanan apa yang dimakan. Sedangkan, bentuk rusuk yang mirip kerucut menentukan bagaimana saluran pencernaan yang dimiliki oleh spesimen tersebut.

Contoh Soal 2

Berikut ini, manakah yang bukan kelompok besar hominim?

a. Kelompok Australopithecus.

b. Kelompok Homo.

c. Kelompok Paranthropus.

d. Kelompok Meganthropus.

e. Kelompok Ardipithecus.

Jawab: d. Kelompok Meganthropus.

Pembahasan: Meganthropus statusnya masih diperdebatkan, karena fosilnya yang hanya berupa fragmen-fragmen nggak utuh. Beberapa paleontolog mengelompokkan sebagian fosil meganthropus sebagai Homo erectus.

*****

Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang perbedaan manusia purba dan manusia modern? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi ini di video belajar Zenius secara gratis.

Pelajari materi Sejarah di video materi belajar Zenius

Masih ingin mengerjakan soal-soal latihan dan materi belajar yang lain, dapatkan akses ke kumpulan latihan soal serta video belajar premium dengan cara berlangganan paket belajar Zenius. Ikutan juga live classnya yang bantu kamu belajar lebih paham karena bisa tanya jawab tuh di situ. Klik di bawah ini ya untuk info lengkapnya!

Perbedaan Manusia Purba dan Manusia Modern - Materi Biologi Kelas 12 9

Baca juga: Determinasi Seks dan Penentuan Jenis Kelamin Makhluk Hidup – Materi Biologi Kelas 12

Struktur Penyusun, Macam, dan Fungsi Tulang pada Manusia

Hai, Sobat Zenius! Pada kesempatan kali ini, gue akan mengajak kalian untuk mempelajari tentang struktur penyusun tulang, macam-macam tulang, hingga apa saja fungsi tulang pada manusia.

Tapi, sebelum gue membahas lebih dalam mengenai topik tersebut, gue mau nanya dulu nih sama kalian, itung-itung sebagai latihan kecil-kecilan lah ya, hehe. Pertanyaannya, lebih banyak jumlah tulang yang ada di tubuh orang dewasa atau bayi?

Yes! jawabannya lebih banyak di tubuh bayi. Dari kepala hingga kaki, jumlah tulang pada orang dewasa adalah 206 tulang. Sedangkan pada bayi berjumlah lebih dari 340 tulang. Wah, kenapa bisa gitu, ya?

Jawabannya, ketika manusia tumbuh, beberapa tulang akan menjadi satu. That’s why, jumlah tulang pada orang dewasa lebih sedikit dibandingkan dengan bayi.

Nah, tulang-tulang yang ada di tubuh manusia ini merupakan salah satu penyusun rangka tubuh manusia, loh. Penasaran, ada tulang apa aja dan fungsi-fungsinya? Yuk, simak sampai selesai, ya!

Struktur Penyusun Tulang

Salah satu ciri dari manusia sebagai makhluk hidup adalah bergerak. Untuk bergerak, manusia membutuhkan tulang dan otot sebagai penyusun rangka tubuhnya. Tulang merupakan alat gerak pasif, sedangkan otot merupakan alat gerak aktif. Kenapa? Karena tulang tidak dapat bergerak tanpa bantuan dari otot, begitupun sebaliknya. Jadi, saling melengkapi gitu ya, hehe.

Baca Juga: Mekanisme Kerja Otot Saat Kontraksi dan Relaksasi

Tulang-tulang yang ada di dalam tubuh manusia merupakan jaringan ikat yang tersusun dari matriks tulang. Matriks ini mengandung garam-garam organik yang mengalami mineralisasi. Menurut para ahli, komponen tulang terdiri atas air sebanyak 25%, zat organik berupa serabut sebanyak 30%, dan zat mineral kalsium fosfat dan garam magnesium sebanyak 45%.

Berdasarkan zat penyusunnya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon). Keduanya memiliki ciri yang cukup berbeda. Yuk, kita bahas!

Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan merupakan kumpulan jaringan tulang rawan yang disusun oleh sel-sel tulang. Sel-sel tulang itu disebut dengan kondrosit. Kondrosit dibentuk oleh sel-sel tulang rawan yang masih muda dan disebut dengan kondroblas. Kemudian, tulang tersebut dibungkus oleh sebuah lapisan yang dinamakan perikondrium. Pada tulang rawan terdapat banyak zat perekat berupa kolagen dan sedikit mengandung zat kapur. Itulah kenapa tulang rawan bersifat lentur. 

Sebagian besar tulang masih berupa tulang rawan pada usia bayi. Tapi, seiring dengan pertumbuhan bayi dan pertambahan usia, tulang-tulang rawan mengalami penulangan (osifikasi) sehingga tulang tidak lentur lagi dan tumbuh menjadi keras. Tapi, nggak semua tulang mengalami penulangan, ada yang  tetap berupa tulang rawan. Contohnya pada bagian persendian, daun telinga, cuping hidung, dan ruas-ruas tulang belakang.

Tulang rawan memiliki beberapa jenis tulang, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan serat (fibrosa), dan tulang rawan elastis.

1) Tulang Rawan Hialin

Tulang rawan hialin merupakan penyusun rangka embrio (janin) yang akan berkembang menjadi tulang keras. Sifat dari tulang rawan ini, yaitu lentur, semi transparan, dan berwarna putih kebiruan. Selain pada embrio, tulang rawan hialin juga terdapat pada sendi gerak ujung tulang rusuk, hidung, bronki, dan trakea.

2) Tulang Rawan Fibrosa

Tulang rawan fibrosa memiliki banyak serabut kolagen dalam matriks. Matriksnya berwarna keruh dan gelap, serta kuat dan kaku. Tulang rawan fibrosa terdapat pada tendon, ligamen, dan ruas-ruas tulang belakang.

3) Tulang Rawan Elastis

Tulang rawan elastis berwarna kekuningan dan matriksnya mengandung serabut elastis. Tulang ini dapat kita jumpai pada daun telinga dan epiglotis.

Jenis Tulang Rawan pada Manusia
Jenis-jenis Tulang Rawan (Arsip Zenius)

Tulang Sejati (Keras atau Osteon)

Seperti yang udah gue jelasin sebelumnya kalau seiring bertambahnya umur, tulang rawan pada tubuh manusia akan mengalami osifikasi (penulangan) sehingga beberapa tulang akan membentuk tulang sejati (keras). Tulang ini tersusun dari jaringan tulang keras yang terdiri dari sel-sel tulang (osteosit) dan matriks. Osteosit ini dibentuk oleh osteoblas (sel pembentuk tulang). 

Di tengah-tengah sel tulang terdapat saluran Havers. Di dalam saluran Havers terdapat pembuluh kapiler yang berfungsi untuk mengangkut sari makanan dan oksigen pada sel tulang. Pada jaringan tulang sejati juga terdapat osteoklas yaitu sel-sel tulang yang berukuran besar dan intinya banyak. Fungsinya adalah memindahkan matriks dari tulang lama, dan selanjutnya menyediakan ruang untuk tulang baru.

Matriks yang menyusun tulang sejati tersusun atas beberapa zat, seperti semen, kolagen dan mineral. Semen ini merupakan zat penyusun tulang yang mengandung karbohidrat. Sedangkan serabut kolagen merupakan zat yang menjadikan tulang nggak gampang rapuh. Nah, kalau elo bertanya-tanya kenapa tulang sejati sifatnya keras, itu karena tulang ini berisi mineral keras seperti kalsium fosfat (Ca(PO4)2) dan kalsium karbonat (CaCo3).

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Sel?

Tulang Keras / Tulang Sejati
Tulang Keras/Tulang Sejati (Arsip Zenius)

Berdasarkan susunan matriksnya, tulang sejati dibagi menjadi dua, yaitu tulang kompak dan tulang spons.

1). Tulang Kompak

Matriks tulang yang tersusun padat dan rapat akan membentuk tulang yang disebut tulang kompak. Tulang ini memiliki ciri-ciri, yaitu tulang tersusun konsentris mengelilingi saluran Havers, tidak terdapat rongga-rongga, melapisi tulang spons atau tulang pipa.

2). Tulang Spons

Tulang spons terbentuk akibat susunan matriks membentuk rongga. Tulang ini memiliki ciri-ciri, yaitu tulang tidak tersusun konsentris, banyak mengandung rongga yang diisi sumsum merah yang memproduksi sel-sel darah sebagai organ kemopoitik, dan dapat ditemukan di epifisis tulang panjang, tulang pendek atau pipih, dan tulang vertebra.

Nah, itu tadi merupakan penjelasan mengenai struktur penyusun tulang manusia. Agar lebih mempermudah elo dalam memahami materi bagian ini, gue akan memberikan rangkumannya, ya! Tapi jangan cuma di-save di memori hp elo aja, dipahami juga, ya! Hehe.

Struktur Penyusun Tulang Pada Manusia
Struktur Penyusun Tulang Pada Manusia (Arsip Zenius)

Macam-Macam Tulang pada Manusia

Setelah paham dengan struktur penyusun tulang, selanjutnya gue akan membahas macam-macam tulang berdasarkan bentuknya, ada tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.

Tulang Pipa (Tulang Panjang)

Disebut tulang pipa bukan tanpa sebab, gais. Tulang ini emang berbentuk seperti pipa dengan kedua ujungnya yang bulat (berbonggol). Ujung tulangnya yang berbentuk bulat itu tersusun atas tulang rawan yang disebut epifisis. Sedangkan bagian tengah tulang pipa yang berbentuk silindris dan berongga disebut diafisis

Di antara epifisis dan diafisis terdapat bagian yang disebut metafisis (tersusun atas tulang rawan). Bagian metafisis ini memiliki cakra epifisis yang berkemampuan untuk memanjang (pertumbuhan tinggi).

Tulang Pipa pada manusia
Tulang Pipa (Arsip Zenius)

Bagian tubuh manusia yang memiliki tulang pipa, antara lain tulang paha, tulang lengan atas, tulang kering, tulang betis, ruas-ruas jari tangan/ruas, jari kaki, tulang hasta, dan tulang pengumpil.

Tulang Pipih

Tulang pipih tersusun atas dua lapisan tulang kompak yaitu lamina eksterna dan interna ossis karnii. Bentuk tulang ini pipih dan tipis. Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih. Selain itu, fungsi dari tulang ini adalah melindungi struktur tubuh yang berada di bawahnya. Tulang pipih dapat kita temukan di beberapa bagian tubuh, antara lain tulang kepala (tengkorak), tulang rusuk, tulang dada, dan tulang belikat.

Tulang Pendek

Tulang ini memiliki bentuk mirip seperti kubus, pendek tak beraturan, atau bulat. Kalau ada guncangan yang cukup keras, tulang pendek memungkinkan meredam guncangan tersebut, loh. Nah, tulang pendek ini contohnya terdapat pada tulang telapak kaki dan telapak tangan.

Tulang pipih dan tulang pendek
Tulang Pipih dan Tulang Pendek (Arsip Zenius)

Fungsi Tulang pada Manusia

Sebenarnya, fungsi dari tulang itu sendiri udah gue singgung beberapa kali di penjelasan sebelumnya. Tapi, biar mempermudah elo untuk memahami “apa sih sebenarnya fungsi dari tulang?” gue akan menyebutkan apa-apa saja fungsinya sebagai salah satu komponen pembentuk rangka tubuh manusia, antara lain:

– Memberikan bentuk tubuh.

– Menahan dan menegakkan tubuh.

– Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya.

– Melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru.

– Untuk bergerak ketika dikehendaki otot.

– Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.

Baca Juga: 

Pengertian, Struktur, Jenis, dan Fungsi Sendi

Gangguan dan Kelainan pada Tulang

Pasti di antara elo semua pernah ngeliat atau bahkan merasakan sendiri seperti apa rasanya keseleo, patah tulang, retak tulang, dan berbagai cedera tulang lainnya. Rangka tubuh kita, terutama yang saat ini dibahas yaitu tulang, nggak selalu berfungsi dengan baik, loh. Pasti ada aja deh gangguan atau kelainan yang terjadi, ntah karena human error, kelainan fungsi hormon/vitamin, atau faktor genetik. Terus, ada apa aja sih gangguan dan kelainan pada tulang manusia?

Gangguan Fisik

Gangguan fisik pada tulang biasanya terjadi karena kecelakaan yang mengakibatkan patah tulang (fraktura) atau retak tulang (fisura). Bila terjadi gangguan ini, tulang akan membentuk zona fraktura yang runcing dan tajam sehingga menimbulkan rasa sakit karena pergeseran tulang. Selain itu, akan menyebabkan pembengkakan atau pendarahan.

Kondisi tulang patah dibagi menjadi dua sesuai kondisinya, kalau tulang yang patah keluar dari permukaan kulit, maka disebut patah tulang terbuka. Sedangkan, kalau tulang yang patah di dalam kulit dan otot, maka disebut patah tulang tertutup. Patah tulang yang nggak ditangani dengan baik dan benar dapat menyebabkan kelainan pada tulang, seperti tulang tangan menjadi bengkok karena tulang tangan yang patah tidak tersambung dengan benar.

Gangguan Fisiologis

Jenis gangguan ini terjadi karena tulang mengalami kelainan fungsi hormon atau vitamin. Beberapa contoh gangguan fisiologis tulang, antara lain:

1) Rakitis

Rakitis merupakan penyakit tulang di mana kaki melengkung menyerupai huruf O atau X. Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan vitamin D dan zat kapur (kalsium) pada makanan sehingga pertumbuhan dan pembentukan tulang tidak sempurna.

2) Mikrosefalus

Mikrosefalus merupakan gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga kepala berukuran kecil disebabkan karena pada masa bayi kekurangan kalsium.

3) Osteoporosis

Osteoporosis merupakan gangguan tulang dengan gejala penurunan massa tulang sehingga tulang menjadi rapuh. Hal ini terjadi karena lambatnya osifikasi (penulangan) dan penghambatan reabsorpsi (penyerapan kembali) bahan-bahan tulang. Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan hormon kelamin pada pria dan wanita, serta kurangnya asupan kalsium dan vitamin D.

Penderita Rakitis
Penderita Rakitis (Arsip Zenius)
Osteoporosis
(Arsip Zenius)

Gangguan Tulang Belakang

Gangguan tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisi tulang belakang (spina) sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batang tulang belakang. Biasanya, gangguan ini terjadi karena kebiasaan duduk yang salah atau kecelakaan.

Terdapat beberapa kelainan atau gangguan tulang belakang, antara lain:

1) Skoliosis, tulang punggung bengkok ke kiri atau ke kanan.

2) Lordosis, tulang punggung terlalu bengkok ke depan.

3) Kifosis, tulang punggung terlalu bengkok ke belakang.

Gangguan Tulang Belakang
Gangguan Tulang Belakang (Arsip Zenius)

Penutup

Oke, Sobat Zenius! Itu tadi pembahasan gue tentang materi tulang sebagai salah faktor penyusun rangka manusia. Setelah ini, gue berharap elo jadi jago nih kalau ditanya mengenai apa aja struktur pembentuk tulang, macam-macam tulang, fungsi tulang, hingga gangguan dan kelainan yang terjadi pada tulang manusia.

Kalau elo ada pertanyaan, jangan segan untuk tulis di kolom komentar, ya! Elo juga bisa belajar materi ini melalui video pembelajaran, loh. Klik banner di bawah ini untuk bisa nonton video-video dan akses kumpulan soalnya, ya!

Struktur Penyusun, Macam, dan Fungsi Tulang pada Manusia - Materi Biologi Kelas 11 26

Selain itu, Sobat Zenius juga bisa, lho, belajar mata pelajaran lainnya melalui video pembelajaran lewat paket belajar Aktiva Sekolah dari Zenius. Dengan paket belajar ini, elo berkesempatan ikut try out sekolah, sesi live class, serta mendapat akses rekaman dari live class tadi. Klik banner ini untuk informasi lebih lanjut, ya!

Struktur Penyusun, Macam, dan Fungsi Tulang pada Manusia - Materi Biologi Kelas 11 27

Penulis: Atha Hira Dewisman

Referensi:

Diastuti, R. (2009). Biologi 2: untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Rochmah, Nur Siti, dkk. (2009). Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Struktur dan Fungsi Usus Besar pada Sistem Pencernaan Manusia

Hai, Sobat Zenius! Kali ini gue akan mengajak elo untuk membahas peran dan fungsi usus besar pada sistem pencernaan manusia. Tapi sebelum itu, gue mau nanya dulu nih, elo masih ingat nggak sistem pencernaan makanan itu apa?

Oke, oke sini gue jelasin. Jadi, makanan yang elo makan itu perlu banget diolah dan dicerna oleh tubuh. Mulai dari saat elo mengunyah makanan di mulut sampai menjadi feses (kotoran) disebut dengan sistem pencernaan makanan.

Untuk prosesnya, sistem pencernaan makanan ini dapat dibedakan menjadi dua macam, antara lain:

1. Pencernaan mekanik, yaitu proses pengubahan makanan dari bentuk kasar menjadi bentuk kecil atau halus.

2. Pencernaan kimiawi, yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Apa itu enzim? Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.

Sistem pencernaan makanan tentunya memerlukan alat-alat yang membantu proses pencernaan berjalan dengan optimal. Nah, alat-alat ini adalah organ-organ tubuh yang salah satunya adalah usus besar. Wah, apa aja ya fungsi dan struktur usus besar? Yuk, simak sampai selesai untuk mengetahui jawabannya!

Baca Juga:

 Pengertian dan Fungsi Gerak Peristaltik pada Pencernaan Manusia

Fungsi Usus Besar

Fungsi Usus Besar
Arsip Zenius

Setelah melalui proses pencernaan yang cukup panjang, tibalah saatnya makanan yang elo makan berada di tempat pencernaan terakhir, yaitu usus besar. Sari-sari makanan dan zat penting yang telah diserap oleh usus halus, sisanya akan diteruskan menuju usus besar.

Usus besar yang juga disebut dengan kolon merupakan persambungan usus halus yang panjangnya sekitar 1 m dan berdiameter 6,5 cm. Fungsi utamanya adalah mengontrol kadar air sisa makanan. Maksudnya, jika air pada sisa makanan memiliki kadar yang berlebihan, maka akan diserap (reabsorpsi). Sedangkan jika kadar airnya kurang, maka akan ditambah. Selain itu, pada usus besar juga terjadi proses pembentukan feses (sisa makanan) yang selanjutnya dibuang melalui anus.

Ohya, proses pembentukan feses (membusukkan sisa makanan) yang terjadi di dalam usus besar dibantu oleh bakteri baik, loh. Bakteri yang dimaksud adalah Escherichia coli (E. coli). Kehadiran bakteri ini membantu sisa-sisa makanan berubah menjadi lunak sehingga mudah dikeluarkan melalui anus. Selain itu, bakteri ini dapat menghasilkan zat yang bermanfaat bagi tubuh, misalnya biotin, asam folat, vitamin K, dan beberapa vitamin B. Menguntungkan banget, ya!

Nah, selanjutnya gue akan membahas struktur dari usus besar. Yuk, langsung aja scroll ke bawah!

Baca Juga: 

Gangguan Sistem Pencernaan Pada Manusia

Struktur Usus Besar

Perjalanan yang dilalui makanan di dalam usus besar dapat mencapai 4–5 jam. Tapi, di usus besar makanan dapat disimpan hingga 24 jam. Nah, selama proses itu berlangsung, makanan melewati struktur usus besar yang memiliki empat bagian utama. Yuk, lihat setiap bagian itu dan apa aja fungsinya!P

Struktur Usus Besar
Struktur Usus Besar (Arsip Zenius)

Sekum

Sekum merupakan bagian usus besar yang memiliki bentuk seperti kantong. Sekum merupakan penghubung antara bagian akhir usus kecil (ileum) dengan usus besar. Sisa makanan dari usus kecil yang masuk ke dalam sekum umumnya masih berbentuk bubur cair (chyme).

Kolon

Kolon adalah bagian usus besar yang paling panjang dan berfungsi untuk mencampur chyme dengan enzim pada saluran cerna agar menjadi tinja untuk dikeluarkan dari tubuh. Kolon dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

  • Kolon Asenden, yaitu bagian awal yang akan dilewati oleh sisa pencernaan dari usus kecil. Jenis kolon ini terletak di sisi kanan tubuh, memanjang dari sekum ke atas.
  • Kolon Transversum, yaitu kolon bagian atas yang terletak mendatar dan membentang dari sisi kanan ke sisi kiri rongga perut.
  • Kolon Desenden, yaitu kolon yang terletak di sisi kiri usus besar, memanjang dari lengkungan di limpa ke bagian kolon sigmoid.
  • Kolon sigmoid, yaitu bagian terakhir kolon sebelum sisa pencernaan masuk ke rektum. Jenis kolon ini terletak di bawah kolon desenden, berbentuk seperti huruf S.

Rektum

Rektum merupakan bagian bawah usus besar yang berukuran sekitar 15 cm dan terhubung dengan kolon sigmoid. Bagian usus besar ini berfungsi untuk menerima dan menyimpan limbah dari kolon hingga tiba saatnya dikeluarkan oleh tubuh melalui anus. 

Rektum ini juga memiliki tugas untuk mengirim rangsangan ke otak ketika terdapat limbah seperti gas atau feses yang masuk ke dalam rektum. Jadi, kalau suatu waktu elo sakit perut karena mau pup atau kentut, itu berarti ada sinyal yang dikirimkan oleh rektum ke saraf otak kalau sudah saatnya membuang limbah yang ada di tubuh elo ke WC! Hehe.

Anus

Anus merupakan bagian akhir dari usus besar yang berfungsi untuk menjadi lubang pengeluaran sisa pencernaan. Di anus terdapat otot lurik atau volunter yang bekerja di bawah kehendak manusia. Jadi, saat elo pup kan pasti ada effort-nya ya buat ngeluarin feses atau kotorannya. Nah, proses ini tuh dibantu oleh otot lurik yang berada di anus, jadi elo bisa setting sendiri deh ngeluarinnya, hehe.

Baca Juga: 

Mengenal Sistem Pencernaan dan Organ-Organ yang Terlibat

Penutup

Demikian pembahasan gue mengenai peran dan fungsi usus besar pada sistem pencernaan manusia. Kalau elo ada pertanyaan, jangan segan untuk tulis di kolom komentar, ya! Elo juga bisa belajar materi ini melalui video pembelajaran, loh. Klik banner di bawah ini untuk bisa nonton video-video dan jangan lupa log in untuk akses kumpulan soalnya, ya!

Struktur dan Fungsi Usus Besar pada Sistem Pencernaan Manusia - Materi Biologi Kelas 11 26

Selain itu, Sobat Zenius juga bisa, lho, belajar mata pelajaran lainnya melalui video pembelajaran lewat paket belajar Aktiva Sekolah dari Zenius. Dengan paket belajar ini, elo berkesempatan ikut try out sekolah, sesi live class, serta mendapat akses rekaman dari live class tadi. Klik banner ini untuk informasi lebih lanjut, ya!

Struktur dan Fungsi Usus Besar pada Sistem Pencernaan Manusia - Materi Biologi Kelas 11 27

Penulis: Atha Hira Dewisman

Referensi:

Diastuti, R. (2009). Biologi 2: untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Wilkinsin, J. Verywell Health (2020). The Function of the Colon.

Sistem Otot Manusia dan Cara Kerjanya

Sobat Zenius, coba deh elo tekuk lengan elo. Kalo elo pegang bagian atas lengan elo, rasanya pasti keras dan kaku. Kalo elo lurusin lagi lengan elo, rasanya pasti nggak sekaku sebelumnya. Nah, hal ini terjadi karena adanya otot di lengan elo.

Terus, kok bisa, ya, lengan kita mengeras dan meregang kayak gitu? Gimana, ya, cara sistem otot manusia bekerja di tubuh kita?

Nah, di artikel kali ini gue akan membahas tentang sistem otot manusia dan cara kerjanya dalam tubuh kita. Gue akan bahas mulai dari apa itu sistem otot manusia, strukturnya, hingga cara kerja, dan jenis-jenis otot di tubuh kita. Yuk, simak artikel ini sampai selesai, ya!

Struktur dan Organisasi Sistem Otot Manusia

Sobat Zenius, apa yang elo ketahui soal otot? Apakah otot adalah bagian keras di lengan? Lebih dari itu, otot ada di seluruh tubuh kita. Otot adalah bagian dalam sistem pergerakan tubuh.

Otot menempel pada tulang dengan jaringan ikat bernama tendon. Otot sebagai sistem gerak tubuh bertugas untuk menggerakkan tulang sehingga bagian-bagian tubuh ikut bergerak. 

Jadi, seperti apa struktur otot?

struktur otot rangka
Struktur Otot Rangka (Arsip Zenius)

Kalo kita bedah, otot ini terdiri atas banyak serabut otot (muscle fiber). Di dalam serabut otot ini terdapat banyak sel otot (miosit) yang juga menyimpan banyak serat otot (miofibril). Miofibril juga terdiri atas banyak unit sarkomer atau unit kontraktil otot. 

Lebih jauh tentang sarkomer, tiap unit terdiri atas dua komponen, yaitu filamen tebal (miosin) dan filamen tipis (aktin). Miosin adalah protein yang memiliki tonjolan. Kontraksi dan relaksasi pada otot terjadi karena pergerakan miosin. 

Sementara itu, aktin adalah protein yang terlapisi oleh dua komponen, yaitu troponin dan tropomiosin. Ibaratkan gembok dan rantai, tropomiosin mengelilingi aktin seperti rantai dan troponin menjadi gembok pengunci rantai tersebut sehingga aktin nggak bisa bergerak. 

Pada sarkomer juga terdapat beberapa garis dan zona, seperti garis M, garis Z, dan zona H. Garis dan zona ini juga akan terlibat dalam aktivitas kontraksi dan relaksasi pada otot. 

sarkomer
Struktur Sarkomer (Arsip Zenius)

Mekanisme Kerja Sistem Otot Manusia

Terus, gimana cara bagian-bagian dalam sistem otot manusia bekerja sehingga otot bisa bergerak? Kontraksi dan relaksasi pada otot terjadi karena aktivitas miosin. Miosin yang berkontraksi akan membuat kepala miosin menonjol dan menarik aktin. 

Aktivitas ini menyebabkan zona H menyempit dan garis Z tertarik sehingga sarkomer memendek. Sarkomer yang memendek ini menyebabkan struktur otot lainnya ikut memendek dan otot menjadi kaku ketika berkontraksi. 

Seluruh aktivitas ini bisa terjadi karena dua hal, yaitu sinyal impuls dan energi.

Sinyal impuls datang dari sistem saraf yang terhubung dengan sistem otot manusia. Suatu neurotransmitter bernama asetilkolin akan diproduksi oleh sistem saraf menuju sistem otot manusia ketika terdapat sinyal untuk bergerak.

Asetilkolin dalam sel otot akan membuat sel melepaskan ion kalsium (Ca2+) dari retikulum sarkoplasma. Ion Ca2+ ini akan menempel pada troponin sehingga gembok tersebut terbuka. Troponin yang terbuka membuat rantai tropomiosin bergeser dan memberikan ruang bagi aktin untuk bergerak. 

mekanisme kerja sistem otot manusia dengan impuls
Mekanisme Kerja Sistem Otot dengan Sinyal Impuls (Arsip Zenius)

Terus, gimana caranya aktin bergerak? 

Aktin bergerak karena miosin menariknya. Pergerakan ini bisa terjadi karena adanya energi berbentuk ATP (adenosine triphosphate). ATP yang terurai menghasilkan ADP dan Pi kemudian keduanya berikatan kepala miosin. Hal ini membuat kepala miosin berkontraksi untuk berikatan dengan aktin. 

Energi yang dihasilkan dari penguraian ATP kemudian menghasilkan gerakan pada miosin dan miosin pun ikut menggerakkan aktin. Pergerakan ini membuat zona H menyempit dan garis Z tertarik sehingga otot pun berkontraksi

kerja sistem otot manusia dengan energi
Mekanisme kerja sistem otot manusia dengan energi (Arsip Zenius)

Siklus ini terus terjadi secara berulang. Tapi, otot nggak akan berkontraksi selamanya. Kondisi-kondisi yang membuat otot nggak berkontraksi di antaranya adalah ketika berkurangnya ATP dan kadar ion Ca2+

Ketika ATP berkurang, penguraiannya pun menjadi terbatas sehingga nggak akan ada ADP dan Pi yang membuat miosin mengikat aktin serta energi yang menggerakkannya. Selain itu, kadar ion Ca2+ yang berkurang juga membuat troponin dan tropomiosin kembali mengunci aktin. 

Baca juga:

Mekanisme Kerja Sistem Otot – Materi Biologi Kelas 11 

Jenis-Jenis Otot

Sobat Zenius, otot yang dari tadi gue jelasin di atas adalah otot rangka atau lurik. Otot ini merupakan  salah satu dari tiga jenis otot dalam tubuh manusia. Nah, gue akan ngenalin elo ke ketiga jenis otot yang ada dalam sistem otot manusia. 

1. Otot Rangka atau Otot Lurik

Otot rangka merupakan otot yang terletak di atas tulang dengan jaringan ikat tendon. Otot ini merupakan otot utama yang berfungsi dalam gerak tubuh, seperti berjalan, berlari, mengangkat barang, dan banyak lagi. 

Secara struktur, otot rangka juga memiliki ciri khas. Otot rangka memiliki sel otot berbentuk silindris. Nukleus atau inti sel ototnya pun banyak dan tersebar di tepi sel

otot rangka lurik
Otot Rangka (Arsip Zenius)

2. Otot Polos

Kalau otot rangka ada pada rangka/tulang, otot polos terletak pada organ dalam tubuh, misalnya lambung dan usus. Otot ini berfungsi untuk membuat pergerakan pada organ tubuh. Misalnya pada lambung, otot polos bisa membantu proses pencernaan. 

Secara struktur, sel otot polos berbentuk seperti gelendong dan memiliki satu inti sel di bagian tengah. Otot polos juga bekerja di luar kesadaran, artinya pergerakannya nggak bisa kita kontrol secara sadar melalui sistem saraf pusat. 

otot polos
Otot Polos (Arsip Zenius)

3. Otot Jantung

Sesuai namanya, otot jantung terletak hanya pada jantung. Otot jantung ini bertugas dalam pergerakan pada jantung, seperti memompa jantung untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. 

Secara struktur, sel otot jantung memiliki bentuk silinder seperti otot rangka. Otot jantung juga bekerja di luar kesadaran seperti otot polos. Artinya, kita nggak akan bisa secara sadar memerintahkan otot jantung untuk berhenti ataupun terus bergerak. 

otot jantung
Otot Jantung (Arsip Zenius)

Contoh Soal

Sobat Zenius, setelah elo memahami penjelasan gue tentang sistem otot manusia dan strukturnya, gue mau elo melatih pemahaman elo dengan mengerjakan soal-soal berikut ini. 

Contoh Soal 1

Perhatikan gambar struktur otot di bawah ini!

contoh soal sistem otot

Struktur tendon dan miofibril secara berturut turut ditunjukan oleh nomor ….

a. 1 dan 3

b. 2 dan 5

c. 3 dan 2

d. 4 dan 1

e. 5 dan 4

Pembahasannya:

Dari soal di atas, elo inget-inget dulu apa itu tendon dan miofibril. Tendon adalah jaringan ikat yang mengikat otot dengan tulang. Sementara itu, miofibril adalah serat otot yang mengandung unit kontraktil otot (sarkomer). 

Kalo gitu, coba kita tentuin masing-masing bagiannya biar gampang. Dari gambar, hal pertama yang bisa kita tentuin adalah bagian nomor 3. Bagian itu jelas adalah otot. Kenapa? Elo lihat daerah yang terbuka di sampingnya. Ada banyak bundle-an, kan?

Nah, darisini elo bisa tentuin bagian nomor 4 sebagai miosit atau sel otot. Karena sel otot ini terdiri dari banyak miofibril, maka elo bisa tentuin bagian nomor 5 adalah miofibril. 

Masih dari bagian nomor 3, elo coba mundur ke belakang. Kalo kita lihat, bagian nomor 1 dan nomor 3 adalah bagian yang terpisah. Artinya, bagian nomor 1 ini bukan bagian dari otot. Di antara kedua bagian itu, ada bagian nomor 2 yang kelihatannya mengikat keduanya. 

Dari sini, kita bisa tentuin bahwa bagian nomor 1 adalah tulang dan bagian nomor 2 adalah tendon. Oleh karena itu, jawaban untuk soal ini adalah (B) 2 dan 5.

Masih gampang, kan? Kita coba satu soal lagi deh!

Contoh Soal 2

Perhatikan struktur sarkomer di bawah ini!

contoh soal sistem otot

Apabila otot mengalami kontraksi, maka bagian yang akan menghilang adalah ….

a. A

b. B

c. C

d. D

e. E

Pembahasannya:

Dari materi tentang mekanisme kerja otot, kita tau bahwa otot berkontraksi mulai dari miosin. Kepala miosin akan mengikat aktin dan menggerakkannya sehingga aktin-aktin ini akan menarik garis Z. 

Ketika aktivitas tarik-menarik ini terjadi, akan ada bagian yang memendek atau menyempit. Bagian ini disebut sebagai zona H yang berada di sekitar miosin. 

Ketika miosin menggerakkan aktin dan aktin menarik garis Z mendekat, zona H yang ditunjukkan oleh bagian B juga ikut menyempit, bahkan menghilang. Oleh karena itu, jawaban dari soal ini adalah (B) bagian B. 

Gimana? Ngerjain soal tentang sistem otot manusia gampang, kan? Atau elo butuh contoh soal yang lebih menantang? Ada kok! Elo bisa download aplikasi Zenius untuk dapetin lebih banyak contoh soal beserta video pembahasannya.

Elo juga bisa belajar materi tentang sistem otot manusia atau materi biologi lainnya dengan klik banner dan ketik materi yang diinginkan di kolom pencarian ya.

sistem otot biologi

Nah, supaya pemahaman elo makin dalam, ikuti terus review materi dan kerjain berbagai latihan soal di Zenius, yuk! Ada berbagai paket yang bisa elo beli sesuai kebutuhan elo. Klik banner di bawah ini untuk info selengkapnya!

Langganan Zenius

Oke, pembahasan gue tentang materi sistem otot manusia kelas 11 sampai sini dulu ya! Kalau elo ada pertanyaan, bisa langsung tulis di kolom komentar. 

Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Semangat terus ya, Sobat Zenius!

Penulis: Trisnajaya Shalsabila