Cara Menulis Cerita Pendek dan Manfaat Membacanya

Halo, Sobat Zenius! Apa, sih, yang ada di benak elo saat mendengar cerpen? Cerita pendek? Sudah pasti, dong! Nah, dalam artikel ini gue mau mengajak elo semua buat membahas cara menulis cerita pendek, unsur, nilai dalam cerpen, serta manfaat membacanya.

Ngomong-ngomong, Sobat Zenius pernah nggak nulis cerpen terus dikirim ke tim mading supaya dipasang dan dilihat oleh banyak siswa? 

Atau mungkin, elo pernah ikut lomba menulis cerita pendek di sekolah. Beberapa dari elo barangkali pernah mencobanya dan karya cerpen itu berhasil ditempel di mading atau menang perlombaan. Nah, hal tersebut tentu saja menjadi rejeki tersendiri buat elo.

Eits, tunggu dulu, rejeki apa rezeki, nih, yang benar? Coba elo tonton video dari Zenius di bawah ini dulu, deh! Banyak sekali pembahasan seru mengenai kata baku Bahasa Indonesia yang benar, lho.

Rejeki atau Rezeki? | Dok YouTube Channel Zenius

Kembali lagi ke laptop! Eh, nggak deng, hehe, maksudnya ke pembahasan cerpen.

Bagi elo yang duduk di kelas 11 pasti lagi berkutat, nih, sama materi Bahasa Indonesia yang satu ini. Masih bingung, ya, cerpen itu apa? Apa saja, sih, nilai-nilai dalamnya? Apa manfaat membaca cerpen?

Tenang saja, semua itu bakalan gue rangkum sedemikian rupa di dalam artikel ini. Penasaran gimana pembahasannya? Yuk, simak sampai selesai, ya!

Konsep Cerpen dan Fungsi Membacanya

cerita pendek
Ilustrasi Seseorang baca cerpen (Dok. Pixabay)

Gue nggak akan ngebahas pengertian cerita pendek dalam artikel ini. Kalau elo ingin mengulang materi mengenai pengertian cerpen, struktur, dan ciri-cirinya, bisa baca selengkapnya di sini, ya.

Cerpen itu, kan, cerita pendek, ya, berarti elo nggak perlu berhari-hari untuk membaca keseluruhan cerita itu.

Nah, konsep dari cerpen itu sendiri merupakan sebuah cerita kehidupan manusia yang dituangkan dalam bentuk tulisan dan bisa elo baca secara one single sitting atau sekali duduk aja. 

Dari cerita pendek, elo bisa dapat banyak sekali pembelajaran, guys! Makanya, ada banyak sekali orang yang ketagihan baca cerita-cerita pendek dari karya penulis ternama atau favorit mereka.

“Emangnya, gue bakal dapet apa aja, kalau membaca cerita pendek?”

Banyak banget! Sobat Zenius bakal dapet pembelajaran hidup yang mungkin nggak pernah ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh, nih, elo lagi baca cerita pendek yang bercerita tentang orang miskin yang kelaparan. Singkat cerita, si orang miskin itu kesulitan cari uang buat ngasih makan ke dirinya sendiri dan anak-anaknya.

Kesehariannya cuman jadi seorang pemulung. Kadang-kadang, sehari bisa dapet duit buat uang makan dia dan anaknya. Kadang-kadang, dia nggak dapat duit sama sekali. 

Dari cerita tersebut, rasa empati di dalam diri elo pasti bakal tumbuh karena merasa iba terhadap orang miskin.

Di sisi lain, baca cerpen secara terus-menerus juga akan menumbuhkan minat baca dan menambah kosakata baru juga, guys!

Gue yakin cerpen-cerpen yang elo baca menghadirkan kosakata yang mungkin sebelumnya nggak tahu.

Contoh, ada kosa kata tertegun, persisten, renjana, dan lain sebagainya.

Kalau gue rangkum, manfaat cerpen yaitu:

  • Menambah kosakata baru
  • Menumbuhkan rasa empati di dalam diri
  • Meningkatkan minat baca
  • Berpikiran lebih luas

Baca Juga: Struktur Cerita Pendek (Cerpen), Ciri-ciri, dan Contohnya

Gimana? Udah paham, kan, manfaat cerpen itu apa? Kalau udah, gue mau ngasih tahu elo buat download aplikasi Zenius, nih.

Lewat aplikasi, elo bisa belajar materi cerita pendek dan beribu materi lainnya lewat video pembelajaran dari Zenius. Ditambah, ada contoh soal + pembahasannya, lho!

Nggak cuman itu, ada fitur lain seperti ZenBot, ZenCore, hingga ikut simulasi ujian try out. Yuk, downloa dari sekarang dengan klik banner di bawah ini!

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapan elo sekarang juga!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Unsur Pembangun Cerpen

cerita pendek
Ilustrasi buku (Dok. Pxfuel)

Sebuah gedung atau rumah yang bagus tentunya dibangun dengan pondasi atau unsur yang nggak asal-asalan, dong.

Nah, hal ini sama saja dengan cerita pendek. Dalam cerpen, ada unsur pembangun yang membuat jalan ceritanya semakin menarik untuk diikuti oleh para pembaca. 

Secara garis besar, unsur pembangun ini memang nggak jauh-jauh dari karya sastra, entah itu cerpen atau novel. Dalam cerpen juga ada, nih, unsur intrinsik yang turut serta membangun suatu kesatuan utuh dalam cerita.

Nah, kira-kira apa saja, ya, unsurnya?

1. Tema

Nggak mungkin, dong, Sobat Zenius membaca cerita pendek yang nggak ada temanya sama sekali. Pasti di setiap cerpen yang elo temui mengandung tema yang mengangkat cerita tersebut.

“Tema itu apa, sih?”

Secara sederhana, tema itu merupakan gagasan utama dari sebuah cerita. Jadi, tanpa ada temanya bisa jadi cerita elo nggak hidup di mata para pembaca, Sobat Zenius!

Banyak sekali tema cerita yang bisa elo angkat. Contohnya tema cerita tentang persahabatan, cinta, keluarga, atau mungkin sains fiksi.

Dari tema yang terkandung di dalam cerpen, pembaca tentu dapat menghayati kisah yang dituangkan oleh si penulis, guys!

Buat menguji pemahaman elo, gue ada kutipan cerpen, nih, di bawah ini!

“…Sudah terlalu banyak kata di dunia ini Alina, dan kata-kata, ternyata, tidak mengubah apa-apa. Aku tidak akan menambah kata-kata yang sudah tak terhitung jumlahnya dalam sejarah kebudayaan manusia Alina. Untuk apa? Kata-kata tidak ada gunanya dan selalu sia-sia. Lagipula siapakah yang masih sudi mendengarnya? Di dunia ini semua orang sibuk berkata-kata tanpa pernah mendengar kata-kata orang lain. Mereka berkata-kata tanpa peduli apakah ada orang lain yang mendengarnya. Bahkan mereka juga tidak peduli dengan kata-katanya sendiri. Sebuah dunia yang sudah kelebihan kata-katanya sendiri. Sebuah dunia yang sudah kelebihan kata-kata tanpa makna. Kata-kata sudah luber dan tidak dibutuhkan lagi. Setiap kata bisa diganti artinya. Setiap arti bisa diubah maknanya. Itulah dunia kita Alina…”Cerpen Sepotong Senja untuk Pacarku karya Seno Gumira Ajidarma
contoh kutipan cerpen dari Seno Gumira Ajidarma

Kira-kira, nih, dari kutipan cerpen di atas temanya apa hayo, Sobat Zenius? Yap, betul, temanya percintaan.

Dari situ, seorang penulis mencoba untuk mengirimkan sebuah hal yang istimewa kepada Alina, tetapi bukan dalam bentuk sebuah kata-kata, melainkan sepotong senja.

2. Tokoh dan Penokohan

Apa, sih, bedanya tokoh dan penokohan? Secara sederhana, tokoh itu orangnya, kalau penokohan itu watak dan sifatnya, Sobat Zenius! Nah, di dalam cerita pendek juga harus ada tokohnya supaya bisa lebih hidup.

Coba bayangin kalau nggak ada tokoh, siapa yang mau dijadiin sorotan utama bagi pembaca?

Nggak jauh beda dengan novel, dalam cerpen juga ada tokoh antagonis, protagonis, dan tritagonis

  • Tokoh antagonis biasanya menyebabkan ketegangan dan konflik dalam sebuah cerita
  • Protagonis itu biasanya menimbulkan empati dari para pembaca dan bersifat positif
  • Tritagonis itu merupakan tokoh penengah antara protagonis dan antagonis

Nah, dalam cerpen elo pasti menemukan ketiga jenis tokoh tersebut. Bagaimana cara tahunya?

Biasanya, si penulis menjelaskan secara detail mengenai watak dari masing-masing tokoh. Dari situ, kita jadi tahu, nih, mana tokoh yang baik dan jahat.

3. Latar

Selain tokoh, dalam cerpen juga harus diisi dengan latar, Sobat Zenius! Latar tuh biasanya diisi dengan latar waktu, tempat, dan suasana.

Adanya latar ini akan semakin menumbuhkan imajinasi para pembaca. Percaya nggak? Coba elo intip cerpen di bawah ini yang baru gue karang sendiri.

“Santi berjalan jauh dari rumah untuk berkelana, entah akan pulang kembali atau tetap meniti langkah kaki demi kaki. Siang itu, selepas ia mendengar gelas pecah dari tangan ibunya serta teriakan demi teriakan dari bapaknya, raganya sudah tak ada lagi di rumah itu. Melayang, melayang jauh menyisakan tangis di dalam dekapan tubuhnya. Saat itu juga, ia bergegas mengambil tas, lalu menghapus semua kenangan di dalam rumahnya tersebut”

Pembahasan:

Dari cerpen karangan gue di atas, kira-kira apa latar tempat, waktu, dan suasananya? Yap, sudah jelas latar waktunya adalah “siang” hari karena di situ sudah dituliskan. Kemudian, untuk latar tempatnya sendiri itu ada di rumah Santi dan orang tuanya.

Untuk latar suasananya digambarkan sangat kacau dan berantakan, di mana di dalam rumah terjadi pertengkaran hingga teriakan dan suara gelas pecah di lantai.

Selain suasana pertengkaran, suasana sedih juga menyelimuti diri Santi yang melihat orang tuanya masih terus beradu argumen satu sama lain.

4. Alur dan Pengaluran

Setiap cerita yang dibuat oleh penulis, baik itu dalam bentuk cerpen atau novel, pasti ada alurnya. Nah, alur ini yang akan membawa pembaca untuk mengikuti jalan cerita dari penulis.

Sama seperti pada umumnya, alur dalam cerpen juga ada tiga, yaitu alur maju, mundur, dan campuran.

  • Alur maju berarti jalan ceritanya dari masa lalu ke masa depan
  • Alur mundur berarti jalan ceritanya flashback ke masa lalu dari masa sekarang
  • Alur campuran berarti jalan ceritanya maju mundur

“Terus, pengaluran itu sendiri apa?”

Nah, definisi pengaluran di sini yaitu bagaimana si penulis mengembangkan sebuah cerita. Jadi, dalam pengaluran biasanya penulis akan mendeskripsikan cerita dengan unsur di bawah ini:

  • Pengenalan tokoh dan cerita
  • Munculnya konflik
  • Konflik memuncak atau klimaks
  • Konflik mulai menurun atau anti klimaks
  • Penyelesaian

Alur itu sendiri nantinya dapat dimasukkan ke dalam bagian-bagian pengaluran di atas untuk membuat cerita semakin menarik.

5. Amanat

“Gue sering, tuh, dapat amanat dari guru di sekolah kalau jangan jadi orang suka bohong yang kalau makan lima gorengan di kantin, eh bilangnya cuman tiga”

Nah, dalam sebuah cerpen, si penulis akan menyisipkan amanat yang ingin ia sampaikan kepada pembaca.

Amanat yang terkandung pun bermacam-macam sesuai dengan keinginan penulis, entah itu amanat motivasi, nilai-nilai moral dalam kehidupan, dan lain sebagainya.

Hal ini tentunya kembali pada fungsi dari membaca cerpen yang udah gue jelaskan sebelumnya, yaitu kita akan mendapatkan nilai-nilai kehidupan penting dari cerpen.

Sebab, ada amanat yang disampaikan dari penulis kepada pembaca.

6. Sudut Pandang

Cerpen biasanya juga mengandung sudut pandang yang beraneka ragam. Emang sudut pandangnya ada berapa, sih?

Nggak jauh beda sama novel, cerpen juga mempunyai beraneka sudut pandang, yaitu:

  • Sudut pandang orang pertama, biasanya memakai kata ganti aku dan dijadikan sebagai tokoh utama
  • Sudut pandang orang ketiga, biasanya memakai kata ganti dia dan juga nama tokoh
  • Sudut pandang campuran, yaitu sudut pandang pengarang menjadi narator dan juga biasanya memakai kata ganti aku

Baca Juga: Struktur dan Contoh Kritik Sastra – Materi Bahasa Indonesia Kelas 12

Nilai dalam Cerpen

cerita pendek
Ilustrasi novel (Dok. PxHere)

Setiap cerpen yang dilahirkan dari seorang penulis ada sebuah nilai yang ditanamkan di dalamnya untuk disampaikan kepada para pembaca. Rata-rata, hampir semua karya sastra mempunyai kandungan nilai di dalamnya, baik itu novel ataupun cerpen.

Nah, memangnya apa saja, sih, nilai-nilai dalam cerpen?

1. Nilai Moral

Beberapa cerpen yang pernah elo baca pasti ada yang menyisipkan nilai moral di dalamnya. Biasanya, nilai moral yang berhubungan dengan etika dan perilaku kita kepada orang lain.

Contoh nilai moral dalam cerpen bisa elo temukan ketika ada cerita seseorang yang dengan sukarela membantu ibunya yang sudah tua renta dan merawatnya dengan baik. 

2. Nilai Budaya

Selain nilai moral, ada juga nilai budaya yang biasanya ditanamkan penulis ke dalam sebuah cerpen. Nilai budaya biasanya berkaitan dengan adat-istiadat atau budaya suatu daerah.

Contoh nilai budaya dalam cerpen yang bisa elo temukan ketika ada cerita yang menjelaskan bagaimana budaya orang Jawa dalam menyambut tamunya.

3. Nilai Sosial

Nilai sosial biasanya berhubungan dengan kegiatan atau aktivitas sosialisasi sesama masyarakat, seperti kerja sama, gotong royong, dan saling membantu satu sama lain.

Baca Juga: Struktur Puisi, Unsur, Ciri dan Contohnya! – Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 

Tips Menulis Cerpen

Cara Menulis Cerita Pendek dan Manfaat Membaca Cerpen 25
Ilustrasi orang sedang menulis cerita pendek (Dok. PxHere)

Nah, Sobat Zenius sudah belajar banyak hal mengenai materi yang satu ini, mulai dari manfaat membaca cerpen hingga unsur pembangun dan nilai-nilai di dalamnya.

Mungkin, abis baca artikel ini elo punya niatan untuk menulis cerpen sendiri dan memberikannya ke tim mading atau diikutkan ke lomba karya tulis.

Eits, nggak usah terburu-buru, gitu hehe. Gue punya rangkuman cara menulis cerita pendek buat elo di bawah ini. Dibaca dengan saksama, ya!

1. Menarik Perhatian Pembaca

Pembaca terkadang tidak terlalu suka melanjutkan kisah cerpen jika di dalamnya terlihat monoton. Lalu bagaimana taktik untuk menarik perhatian para pembaca?

Sobat Zenius bisa menyelipkan kalimat pertanyaan di awal cerpen yang menimbulkan rasa penasaran para pembaca untuk mengikuti kisah selanjutnya.

Selain itu, elo juga bisa menampilkan aksi tokoh atau tindakan seseorang dalam memainkan suatu karakter. 

Misalnya, di awal artikel elo bisa menyelipkan aksi tokoh utama yang sedang berkelana menyusuri hutan atau sedang menghadapi konflik dengan orang lain.

2. Menampilkan Tempat dan Suasana

Seperti yang sudah gue jelaskan sebelumnya, tanpa ada latar tempat dan suasana sudah pasti cerpen lo bakal garing.

Oleh karena itu, tampilkan latar tempat dan suasana dengan sedetail mungkin. Misalnya, elo lagi ingin menampilkan latar tempat di sebuah stasiun. Nah, bisa gambarin seperti ini, nih:

“Di sebuah stasiun, orang-orang sedang berbondong-bondong untuk menaiki kereta dengan tujuannya masing-masing. Tas koper sudah

Ilmu Sejarah – Pengertian, Manfaat dan Tujuan – Materi Sejarah Kelas 10

Halo Sobat Zenius! Balik lagi sama gue, pada kesempatan kali ini gue akan membahas mengenai fungsi, tujuan hingga manfaat belajar Sejarah.

Buat elo yang sekarang duduk di bangku SMA khususnya jurusan IPS, elo pernah kepikiran gak sih sebenarnya ilmu sejarah adalah apa? 

Jadi Ilmu Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang peristiwa atau hal-hal penting yang terjadi di masa lampau untuk diingat.

Terus, kalau kita udah ingat, manfaat apalagi yang bisa kita dapatkan dari belajar mata pelajaran yang satu ini?

Yang pastinya, buanyak banget dong. Oke, dari pada makin penasaran langsung simak aja ya fungsi dan tujuan ilmu Sejarah berikut ini.

Ilustrasi sejarah sebagai bagian dari perjalanan kehidupan manusia (Arsip Zenius) - mata pelajaran sejarah
Ilustrasi sejarah sebagai bagian dari perjalanan kehidupan manusia (Arsip Zenius)

Pengertian Sejarah

Ilmu Sejarah adalah cabang dari ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang peristiwa penting yang telah terjadi di masa lampau. 

Bidang ilmu yang satu ini melakukan kajian secara sistematis tentang perkembangan dan dinamika kehidupan masyarakat di masa lalu melalui bukti-bukti yang ada.

Ilmu Sejarah - Pengertian, Manfaat dan Tujuan – Materi Sejarah Kelas 10 25
Contoh buku yang menyertakan foto dan ilustrasi dari jejak-jejak sejarah peradaban dunia yang memukau. (Arsip Zenius)

Sumber sejarah bisa berasal dari benda peninggalan di zaman dahulu seperti candi, perhiasan, patung, dan lainnya. Bisa juga berasal dari sumber tulisan seperti prasasti, dokumen, surat kabar, rekaman video, dan lainnya. 

Keterangan sejarah secara lisan dari pelaku juga bisa menjadi sumber kesaksian.

Baca Juga Artikel Lainnya dari Zenius

Ada tiga syarat utama sebuah sebuah peristiwa bisa dicatatkan dalam ilmu sejarah. Pertama, peristiwa tersebut harus unik hanya terjadi satu kali. 

Yang kedua, peristiwa itu juga abadi dan tidak pernah berubah dari masa ke masa sehingga selalu dikenang. Terakhir peristiwa itu dapat menimbulkan pengaruh bagi masyarakat.

Manfaat Ilmu Sejarah

Sebagian orang mungkin menganggap bahwa ilmu Sejarah yang mempelajari tentang peristiwa di masa lalu ini tidak penting atau bahkan ada yang menganggap pelajaran sejarah itu juga membosankan. 

Padahal ada banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan ketika elo belajar Sejarah. 

Berikut ini adalah manfaat belajar Sejarah yang gak bisa elo dapatkan dari mata pelajaran lain, di antaranya adalah:

1. Membantu Memahami Identitas

Ilmu Sejarah adalah ilmu yang bisa membantu kita sebagai warga negara Indonesia memiliki sikap nasionalisme, dan memahami identitas negara sendiri. Identitas tersebut tidak hanya terbatas pada identitas suatu bangsa atau negara saja.

Namun, bisa juga bisa identitas tersebut untuk mengenal negara, kelompok ,atau organisasi tertentu. Sehingga siapapun yang mempelajari sejarah bisa mengetahui bagaimana suatu kelompok, organisasi, ataupun negara bisa terbentuk dan berkembang dari waktu ke waktu.

Mulai dari proses pembentukannya, siapa pendirinya, orang-orang yang terlibat di dalamnya, dan peristiwa apa saja yang terjadi. elo pun bisa mengetahui dan belajar dari apa yang telah dilakukan orang-orang di masa lampau jika ingin membangun organisasi atau komunitas tertentu.

2. Meningkatkan Wawasan Dunia dan Masyarakat

Dunia ini begitu luas dan memiliki sejarah yang panjang. Dengan mempelajari sejarah maka akan membantu elo untuk memahami dunia dan bagaimana perilaku masyarakat di setiap negara. 

Manfaat belajar Sejarah yang lainnya adalah memberikan gambaran mengenai berbagai aspek yang ada di dunia ini dengan lebih jelas.

Mulai dari sejarah kerajaan, pemerintahan, perilaku sosial dan budaya masyarakat, perkembangan teknologi, perkembangan ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya. Jika elo belajar Sejarah, maka elo akan mendapatkan wawasan yang lebih banyak tentang dunia dan sekelilingnya.

3. Jadi Warga Negara yang Cerdas

Mungkin elo pernah mendengar ungkapan “jas merah” yang artinya jangan sekali-kali melupakan sejarah. Karena bagaimanapun juga Sejarah adalah bagian penting dari hidup kita sebagai warga negara. 

Manfaat belajar Sejarah selanjutnya adalah elo akan lebih banyak bersyukur dan berterima kasih kepada para pahlawan.

Khususnya bagi mereka yang telah berjuang hingga bisa meraih kemerdekaan seperti saat ini. Sejarah kuno di masa lampau mulai dari masa kerajaan hingga perkembangan agama-agama yang ada di Indonesia juga akan membuat elo menjadi warga negara yang berwawasan dan cerdas.

4. Membantu Memahami Masalah yang Terjadi

Meskipun Ilmu sejarah mempelajari tentang peristiwa di masa lalu, tapi peristiwa itu memiliki benang merah dengan apa yang terjadi di masa sekarang. 

Dengan memahami peristiwa yang telah terjadi sebelumnya maka bisa menjadi refleksi buat elo untuk melihat apa yang terjadi saat ini.

Contohnya saja seperti pengaruh revolusi industri di Eropa yang memberikan dampak bagi seluruh dunia. Bagaimana perang kedua terjadi dan mengapa ada konflik perang yang saat ini masih terjadi di dunia. Hingga peristiwa lainnya yang sangat berdampak dalam pembentukan sistem politik saat ini.

5. Mendapatkan Karir

Dengan mempelajari sejarah elo juga bisa memiliki karir yang cemerlang di masa depan. Ada banyak profesi yang bisa dilakukan oleh orang-orang yang terampil dalam mempelajari sejarah. Karena mereka terlatih untuk berpikir kritis dalam menilai informasi.

Profesi yang bisa dipilih elo yang suka dengan pelajaran sejarah adalah dosen, guru, ahli sejarah, bekerja di museum, dan masih banyak lagi. Jadi jangan pernah menganggap bahwa pelajaran sejarah tidak akan memberikan elo karir apa-apa.

Karena jika elo fokus dan terampil di bidangnya maka bukan tidak mungkin elo akan menjadi orang yang sukses di bidang ini.

6. Mempelajari Tanda Peringatan

Dalam kalender, ada tanggal merah yang diambil karena untuk memperingati peristiwa atau sejarah penting yang terjadi di Indonesia. Contohnya seperti hari kemerdekaan, hari Pancasila, hari kebangkitan nasional, hari pahlawan, hari Kartini, dan masih banyak lagi.

Perayaan di hari tersebut merupakan tanda peringatan sekaligus ucapan terima kasih kepada para pahlawan yang telah berjuang dalam berbagai bidang. Apalagi jika bidang tersebut memiliki dampak untuk masyarakat Indonesia hingga saat.

Hari yang ditetapkan sebagai peringatan nasional tersebut juga bisa menjadi peringatan bagi elo untuk mempelajari apa yang terjadi di masa lalu. Elo juga bisa mempelajari hal apa yang bisa dipetik untuk dijadikan bekal pengetahuan di masa sekarang dan masa depan.

Oke, setelah membaca penjabaran di atas, kira-kira kalo gue punya pertanyaan jelaskan fungsi dan tujuan ilmu Sejarah, apa coba jawabannya?

Sederhananya, fungsi ilmu Sejarah adalah memungkinkan kita untuk mengamati dan memahami bagaimana orang dan masyarakat berperilaku. 

Misalnya, kita dapat mengevaluasi perang, bahkan ketika suatu negara dalam keadaan damai, dengan melihat kembali peristiwa-peristiwa sebelumnya. Sejarah juga memberi kita data yang bisa digunakan untuk membuat hukum, atau teori tentang berbagai aspek masyarakat

Sedangkan tujuan dari mempelajari Sejarah adalah membantu kita memahami dan bergulat dengan pertanyaan dan dilema yang kompleks dengan memeriksa bagaimana masa lalu telah membentuk (dan terus membentuk) hubungan global, nasional, dan lokal antara masyarakat dan manusia.

Belajar sejarah bagi sebagian orang mungkin terasa membosankan padahal belajar sejarah adalah suatu hal yang menyenangkan dan seru. Setelah mengetahui apa itu sejarah dan manfaatnya mempelajari sejarah maka elo bisa mengambil banyak pelajaran dari apa yang telah terjadi di masa lalu.

Oke, segitu dulu penjelasan gue tentang pengertian, tujuan hingga manfaat belajar Sejarah.

Oh iya, selain materi Sejarah, elo juga bisa loh belajar materi pelajaran lainnya bareng Zenius. Kalau penasaran, langsung klik banner di bawah ya!

Ilmu Sejarah - Pengertian, Manfaat dan Tujuan – Materi Sejarah Kelas 10 26

Dan buat yang elo mau belajar materi pelajaran versi video, bisa banget langsung meluncur ke video belajar Zenius yang bisa elo akses secara GRATIS dengan klik banner di bawah ini!

Ilmu Sejarah - Pengertian, Manfaat dan Tujuan – Materi Sejarah Kelas 10 27

Kalo ada diantara elo yang mau ngobrol atau diskusi tentang fungsi dan tujuan ilmu Sejarah, silakan langsung aja tinggalin komentar di bawah artikel ini.

Lihat Juga Proses Belajar Ala Zenius di Video Ini

<span data-mce-type=”bookmark” style=”display: inline-block; width: 0px; overflow: hidden; line-height: 0;” class=”mce_SELRES_start”></span>

Originally Published: May 4, 2021
Update by: Sabrina Mulia Rhamadanty

Pola-Pola Sejarah dan Manfaat Mempelajarinya

Halo Sobat Zenius! Di artikel kali ini gue bakal menjelaskan alasan mengapa Sejarah itu sangat penting untuk kita pelajari. 

Khususnya kalo elo masih punya pemikiran seperti ini: 

Apa sih pentingnya belajar Sejarah? Nggak ada gunanya itu menghafal nama-nama tokoh dan tahun. Sejarah itu kan sudah berlalu, lupain saja. Lebih baik kita fokus ke masa depan.

Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, gue minta lo semua lupakan dulu sejarah dalam konteks sebagai mata pelajaran di sekolah, lupakan nilai ulangan sejarah, lupakan dunia akademis. 

Mari kita sama-sama mengupas apa pentingnya belajar Sejarah dan manfaatnya dalam kehidupan kita di masa sekarang. 

Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, gue mau mengajak elo untuk menelusuri dari sisi sebaliknya:

Emang apa jadinya sih kalo kita ga belajar sejarah? Apa sih konsekuensinya kalo masyarakat gak belajar dari sejarah?

Untuk mengulas hal ini, izinkan gue untuk menceritakan 3 pola dalam sejarah peradaban manusia yang terus berulang selama ribuan tahun. Maksudnya pola itu gimana ya? 

Jadi begini, selama mendalami sejarah peradaban manusia, para ahli seringkali melihat pola peristiwa yang terus berulang kali muncul karena penyebab yang sama. 

Pola semacam ini sudah terjadi selama ribuan tahun bahkan sepanjang riwayat peradaban manusia. Penasaran apa sih pola sejarah yang seringkali muncul? Sebetulnya ada banyak sekali, tapi kali ini gue mau cerita 3 pola yang paling menarik:

Pola Sejarah 1: Penguasa Terkuat Selalu yang Paling Toleran

Dalam sejarah peradaban manusia, kita bisa menelusuri siapa penguasa terkuat pada zamannya. Contohnya adalah sebagai berikut:

  • Dinasti Achaemenid (550 SM- 330 SM) di Persia,
  • Kekaisaran Romawi (50 SM- 300 M), 
  • Dinasti Tang (600 – 900 M) di Tiongkok, 
  • Kekhalifahan Ottoman (abad 16-17) di Turki, 
  • Kerajaan Inggris pada zaman Ratu Victoria (abad 18-19),
  • Dan kini Amerika Serikat di zaman modern (1991-sekarang)

Semua kerajaan/negara/peradaban yang disebut barusan bisa dikatakan sebagai penguasa terkuat pada zamannya.

Kalo kita ngeliat daftar para penguasa terkuat ini, biasanya pertanyaan yang seringkali muncul adalah: 

  • Apa yang membuat mereka bisa menjadi penguasa terkuat? 
  • Bagaimana mereka bisa memiliki sistem pertahanan yang kokoh dari serangan musuh? 
  • Bagaimana caranya mereka bisa menguasai ekonomi dan perdagangan?
  • Bagaimana mereka bisa memiliki pengetahuan & teknologi tercanggih di zamannya? 
  • Mengapa mereka bisa jauh lebih maju dan melampaui peradaban lain pada zamannya? 

Jawabannya bisa jadi panjang banget untuk masing-masing kasus, tapi ada satu pola yang selalu ditemukan di antara para penguasa terkuat di zaman mereka masing-masing: 

Mereka yang menjadi penguesa terkuat di zamannya, SELALU merupakan peradaban/negara/kerajaan yang paling TOLERAN.

Inilah salah satu pola dalam sejarah yang terus terulang berkali-kali dari zaman ke zaman. Gak percaya? Yuk kita telusuri satu per satu.

1. Kerajaan Persia Dinasti Achaemenid | (550 SM- 330 SM)

Ratusan tahun sebelum masehi, ketika sebagian besar kekuasaan di Timur Tengah memiliki budaya “penaklukan”, Persia di bawah dinasti Achaemenid keluar sebagai penguasa terkuat di zamannya dengan menguasai wilayah seluas kira-kira 8 juta km². Seberapa luas tuh? 

Itu bisa dibilang sekitar 4 kali lipat lebih luas dari luas daratan Indonesia saat ini. Luas buanget yak!?

Ketika bangsa-bangsa lain seperti Assyria, Mesir, Babylonia, dan lain-lain membinasakan dan memperbudak semua kota yang mereka taklukkan, Persia melakukan pendekatan yang berbeda. Penaklukan tidak lagi diartikan sebagai memperbudak, tapi perluasan wilayah. 

Rakyat jelata dari bangsa-bangsa hasil taklukan Persia tidak dianggap sebagai “orang asing”, tapi sebagai bagian dari kerajaan Persia selama mereka bayar pajak dan menyediakan pasukan untuk kekaisaran Persia. 

Dengan pendekatan itu, kekaisaran Persia sukses menguasai daerah Timur Tengah yang jika mengacu pada peta dunia modern, meliputi Turki, Iraq, Iran, Mesir, Israel, Libanon, dan Syria.

Ilustrasi wilayah kekuasaan Kekaisaran Achaemenid yang juga disebut Kekaisaran Persia Pertama (dok: Wikipedia)
Ilustrasi wilayah kekuasaan Kekaisaran Achaemenid yang juga disebut Kekaisaran Persia Pertama (dok: Wikipedia)

2. Republik & Kekaisaran Romawi | 45 SM – 325 M

Sejarah republik & kekaisaran Romawi sebetulnya berumur ribuan tahun. Namun gue coba persempit pada masa puncak kejayaan mereka dari era Julius Caesar sampai Kaisar Konstantin (45 SM – 325 M). Pada linimasa itu, Romawi adalah kekuatan negara/kerajaan terkuat di dunia.

Salah satu yang menjadi corak Romawi dibandingkan suku-suku bar-bar di sekitarnya adalah tingkat TOLERANSI-nya terhadap orang asing. Bagi penguasa daerah-daerah yang ditaklukkan (Baca=orang asing), Romawi menawarkan status sebagai “warga negara Roma”. 

Para penguasa lokal hasil taklukan Romawi ini bahkan memiliki kesempatan untuk memiliki karir politik di Roma, dari menjadi senator, jendral, bahkan menjadi Kaisar Romawi.

Wilayah kekuasaan kekaisaran Roma (dok: Wikipedia)
Wilayah kekuasaan kekaisaran Roma (dok: Wikipedia)

Kekuatan Roma mulai menurun di tahun 200an Masehi, saat agama Kristen mulai menyebar ke seluruh penjurunya. Mula-mula banyak kaisar Romawi tidak mau mentoleransi lahirnya agama “baru” ini. 

Pengikut agama Kristen didiskriminasi secara sosial, bahkan seringkali terjadi kasus penganiayaan. Sampai tiba saat dimana Konstantin Agung menjadi Kaisar Romawi sekaligus Kaisar Romawi pertama yang beragama Kristen.

Setelah menjadi Kaisar, Konstantin membuat gebrakan dengan mengumumkan bahwa agama Kristen menjadi satu-satunya agama yang diakui oleh Romawi! Dengan adanya pengalihan agama yang diakui negara tersebut, pergeseran horizontal antar rakyat Romawi yang menganut Kristen dan Non-Kristen (Pagan) terjadi di mana-mana.

Ilustrasi Kaisar Konstantin (tengah) dalam konsili Nicea 1 sebagai langkah besar dominasi agama Kristen di Roma (dok. Wikipedia)
Ilustrasi Kaisar Konstantin (tengah) dalam konsili Nicea 1 sebagai langkah besar dominasi agama Kristen di Roma (dok. Wikipedia)

Akibatnya selama puluhan tahun, kekaisaran Romawi tercabik-cabik oleh konflik internal dalam negara antara masyarakat Kristen melawan non-Kristen (Pagan), termasuk juga konflik internal di antara berbagai aliran Kristen sendiri. 

Konflik ini memakan korban jiwa dan kemerosotan ekonomi yang sangat tajam. Kekaisaran Romawi yang sudah ringkih akibat konflik internal dalam masyarakatnya, akhirnya mudah sekali dikalahkan oleh diserang oleh suku-suku barbar sampai akhirnya runtuh tahun 476 yang ditandai kekalahan Kaisar Romulus Augustus oleh Goth Odoacer dari Jerman.

3. Tiongkok Dinasti Tang | abad 7-10 Masehi

Berikutnya ada Dinasti Tang. Dari sekian banyak dinasti dari Tiongkok, cuma Dinasti Tang yang bisa dianggap sebagai penguasa terkuat di dunia di zamannya! Keunikan dinasti Tang adalah: penguasanya TIDAK murni orang Han/Tionghoa, tapi memiliki darah Turki. 

Sebab pendiri dinasti Tang sebelum menjadi kaisar adalah jendral yang menjaga perbatasan Tiongkok dengan daerah Asia Tengah yang dipenuhi suku-suku keturunan Turki.

Dinasti Tang ini unik sekali, tidak seperti dinasti-dinasti di Tiongkok sebelumnya yang merasa “Pokoknya Tiongkok adalah pusat peradaban dunia, semua bangsa lain adalah orang biadab!”, dinasti Tang sangat terbuka pada lintas budaya & bertukar ilmu pengetahuan dengan orang asing. 

Di era dinasti Tang, orang-orang asing memenuhi ibukota, bahkan tidak aneh jika kita melihat warisan sejarah dinasti Tang yang menggambarkan orang-orang lokal Tiongkok yang berdandan seperti orang Arab, Persia, Vietnam, dan lain-lain. 

Di sisi lain, pasukan militer dinasti Tang menjadi begitu kuat karena dikombinasikan dengan kavaleri (pasukan berkuda) Turki yang tangguh.

Kebudayaan dinasti Tang yang menggambarkan hubungan erat dengan masyarakat Asia tengah dengan perdagangan jalur Sutera (dok: Wikipedia)
Kebudayaan dinasti Tang yang menggambarkan hubungan erat dengan masyarakat Asia tengah dengan perdagangan jalur Sutera (dok: Wikipedia)

Lalu apa yang menyebabkan ambruknya Kekaisaran Tang? Singkatnya, hal itu dipicu oleh pemberontakan Jenderal An Lushan yang merupakan seorang jendral keturunan Persia. Kendati Dinasti Tang berhasil mengalahkan pemberontak ini, tetapi perang melawan An Lushan membuat persepsi orang-orang Tiongkok berubah dalam memandang orang-orang “asing” yang bukan merupakan keturunan lokal. 

Intoleransi merebak di mana-mana, orang-orang yang dinilai keturunan “orang asing” diusir dari kota-kota besar. Terjadi pelarangan terhadap budaya asing seperti baju, kesenian, dan lain-lain. Akibatnya, sektor perdagangan & ekonomi lumpuh. Akhirnya, lagi-lagi pola yang sama terjadi, perang saudara menggerogoti dinasti Tang hingga runtuh di tahun 900-an.

4. Kekhalifahan Ottoman | abad 16-17 Masehi

Kekhalifahan Ottoman pada abad 16-17 juga sempat menjadi penguasa terkuat di dunia. Bisa elo tebak apa yang menjadi ciri khas yang mendasari kekuatan besar negara ini? Yak, lagi-lagi toleransi yang besar. 

Pada era kejayaannya, Ottoman berhasil menjadi negara yang menekan tingkat diskriminasi sosial! Praktisnya, tidak ada diskriminasi agama maupun suku dalam tatanan sosial masyarakat Ottoman.

Semua orang dari latar belakang suku atau agama manapun, memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin politik maupun berbisnis dengan siapapun. Di sisi lain, kekhalifahan Ottoman juga membuka pertukaran ilmu pengetahuan dengan peradaban di Eropa yang sudah mulai maju menuju ke tahap Enlightenment era.

Ilustrasi Wilayah kekuasaan Kekhalifahan Ottoman (dok: Wikipedia)
Ilustrasi Wilayah kekuasaan Kekhalifahan Ottoman (dok: Wikipedia)

Lalu apa dong yang membuat Turki Ottoman mengalami kemunduran hingga akhirnya menjadi runtuh? 

Puncak keruntuhannya bisa gue katakan pada saat Perang Dunia 1 yang udah sempat gue bahas di artikel Zenius sebelumnya. Namun jauh sebelum kejatuhannya PD1, Ottoman sempat mengalami stagnasi (absennya pertumbuhan) panjang. Lho kok bisa? 

Sedikit banyak stagnasi itu dipengaruhi oleh isu-isu anti-asing yang disuarakan dengan label fatwa-fatwa ulama Ottoman yang melarang masyarakatnya untuk bertukar ilmu pengetahuan dengan pihak asing di luar khalifah/Ottoman. Akibatnya, mempelajari pengetahuan dari non-muslim menjadi hal yang tabu. 

Sementara nuansa intoleransi terhadap asing semakin merebak, bangsa-bangsa di Eropa pada abad 17-18 justru sedang mengalami kemajuan ilmu pengetahuan yang sangat pesat.

Contoh-contoh Peradaban/Kerajaan/Negara Terkuat Lainnya

Sebetulnya masih banyak contoh yang bisa dibahas. Contoh lain yang bisa kita lihat dari pola sejarah ini pada zaman Kerajaan Inggris era Victorian (abad 18-19). 

Pada zaman ini, Kerajaan Inggris bisa dianggap sebagai kekuatan terbesar di dunia. Relatif terhadap negara-negara lain, Inggris bisa dianggap sebagai negara yang paling menjunjung tinggi kemanusiaan. 

Hal ini ditandai dengan kebijakan mereka yang anti-perbudakan. Di saat perbudakan terhadap warna kulit tertentu (orang asing=budak) marak di negara-negara Eropa bahkan Amerika, bangsa Eropa justru membebaskan para budak. 

Terlepas dari pandangan bahwa budak-budak ini adalah orang asing, Inggris adalah bangsa modern pertama yang menyatakan dengan tegas bahwa perbudakan adalah hal yang ilegal karena tidak manusiawi.

Contoh lain yang bisa kita lihat adalah Amerika Serikat di zaman modern, tepatnya setelah keruntuhan Uni Soviet tahun 1991-sekarang. 

Mungkin ada sebagian kalangan yang memperdebatkan status kekuatan AS saat ini bisa dikatakan terkuat atau tidak. Namun secara umum, elo bisa crosscheck sendiri ranking negara terkuat di dunia selama 20 tahun terakhir hampir selalu dijuarai oleh AS.

Terlepas dari beberapa kasus belakangan ini, sepanjang abad 20 yang lalu, Negara AS bisa dikatakan sebagai salah satu negara yang secara tegas menyatakan perlindungan terhadap hak-hak minoritas, kebebasan beragama, serta kesetaraan hak setiap individu dalam konstitusinya. 

Ada begitu banyak progresivitas yang dimulai oleh AS di era modern ini, seperti pemenuhan hak politik kaum pendatang, kesetaraan hak kulit berwarna, kesetaraan hak perempuan, hingga kelahiran agama-agama baru minoritas di era modern ini juga terjadi Amerika Serikat. Kapan kemunduran AS dimulai? 

Kita belum bisa memastikan tapi berdasarkan pola-pola yang terjadi sebelumnya, kita bisa menduga hal-hal seperti apa yang bisa jadi pemicu kemunduran sang negara penguasa. 

Dari beberapa contoh kasus ini gue harap elo bisa melihat apa yang gue maksud dengan pola dalam sejarah. Sikap toleransi biasanya menciptakan asimilasi yang positif dalam keberagaman. Pelajaran sejarah yang bisa kita tarik dari sini jelas: kalau kau mau negaramu kuat, JADILAH NEGARA TOLERAN. 

Sebaliknya, kehancuran dari peradaban yang kuat, seringkali diawali oleh menguatnya isu-isu intoleransi yang menggerogoti bangsa-bangsa itu dari dalam sampai akhirnya melemah dan jatuh dengan sendirinya.

Jadi, sekarang gue harap pertanyaan elo tentang apa pentingnya belajar sejarah bisa cukup terjawab. Begitu juga dengan perspektif sebaliknya: apa jadinya kalo kita tidak belajar dari sejarah?

Pola Sejarah 2: Tidak Ada Harga yang Naik Selamanya 

Setelah contoh sejarah politik, berikutnya kita bahas sebuah pola sejarah dalam dunia ekonomi yang tidak kalah pentingnya untuk diketahui. Apaan tuh? Nama kerennya adalah economic bubble atau gelembung ekonomi. 

Economic bubble adalah sebuah fenomena ekonomi di mana harga suatu “barang” yang berangsur-angsur naik terus-terusan dengan sangat cepat sehingga membuat banyak pelaku ekonomi berlomba-lomba untuk membeli barang tersebut, untuk kemudian dijual kembali dengan harapan mendapatkan selisih harga yang besar.

Yak, harga suatu barang bisa tiba-tiba naik dan hal itu membuat banyak orang mencoba mengambil keuntungan ekonomi dengan membeli barang-barang tersebut. 

Fenomena kenaikan harga ini disebut “gelembung” untuk satu alasan: yang namanya GELEMBUNG ya akan naik dengan mencolok, dan pasti pecah ketika sudah tinggi. 

Yak, seperti yang gue sebut di atas, tidak ada harga yang naik selamanya. Pada suatu titik, gelembung kenaikan harga ini akan pecah, artinya harga yang melambung juga akan merosot tajam seiring dengan kejenuhan pasar.

Masih belum kebayang contoh kasusnya? Biar gue kasih contoh gelembung ekonomi terbaru di Indonesia: fenomena batu akik di tahun 2015 yang lalu. Masih inget ketika tiba-tiba semua orang demam batu akik? 

Dari kalangan selebritis, pejabat sampai tukang becak tiba-tiba semua ngurusin batu akik! Harga batu akik sempat melonjak tajam, bahkan mencapai miliaran Rupiah! Namun tidak lama setelah lebaran tahun 2015, mendadak batu akik jadi tidak terlalu banyak diminati lagi, harga batu akik terjun bebas dan membuat para kolektor panik. 

Bayangkan betapa ruginya orang yang membeli batu akik sebelum lebaran seharga Rp1 miliar lalu ketika hendak menjualnya setelah lebaran ternyata harganya sudah merosot tajam hingga hanya laku dijual Rp1 juta saja.

Contoh barang atau komoditas yang pernah mengalami economic bubble (Arsip Zenius)
Contoh barang atau komoditas yang pernah mengalami economic bubble (Arsip

Pengertian, Manfaat, dan Contoh Tol Laut di Indonesia

Halo Sobat Zenius!

Apa yang ada di benak kalian ketika mendengar tol laut? Jalanan aspal di dasar laut? Eits, meskipun sama-sama tol, penampakan tol laut nggak bisa kita samakan dengan tol darat ya. 

Tahukah Sobat Zenius bahwa tol laut sedang gencar dibangun pada beberapa tahun terakhir ini? Tujuan tol laut adalah mempermudah proses pengangkutan logistik di Indonesia. Kehadiran tol laut diharapkan menjawab masalah distribusi barang terutama bahan pangan di Indonesia sehingga harga bahan pokok di seluruh wilayah Indonesia semakin merata.

Pengertian Tol Laut

Tol laut merupakan jalur layar yang dibangun di atas permukaan laut. Seperti yang udah gue jelasin di pengantar, tol laut ini berguna untuk mendukung proses pengangkutan logistik.

Perlu Sobat Zenius ketahui bahwa konsep tol laut bukan berarti membangun jalan tol di atas laut ya, jalan yang dimaksud adalah jalur pelayaran bebas hambatan yang menghubungkan hampir seluruh pelabuhan di Indonesia sehingga jalur tempat kapal berlayar tidak padat.  

Contoh pelabuhan terkenal yang sudah terhubung dengan tol laut antara lain pelabuhan Tanjung Perak dengan Tanjung Priok dan Pelabuhan Sorong dengan Pelabuhan Tanjung Perak. 

Pengertian, Manfaat, dan Contoh Tol Laut di Indonesia 25
Kapal ternak di Pelabuhan Calabai, Nusa Tenggara Barat (sumber : Humas Kemenhub)

Kapal-kapal yang digunakan untuk melintasi jalur pelayaran bebas hambatan ini bukan kapal biasa lho, melainkan kapal khusus dengan kapasitas dan volume sangat besar. Demi efisiensi, maka pengangkutan yang dilakukan sekalian banyak, mengingat perjalanan ini akan melewati laut luas antar provinsi.

Manfaat Tol Laut

Pengertian, Manfaat, dan Contoh Tol Laut di Indonesia 26
Sumber : ugm.ac.id

Sekarang gue akan membahas lebih detail manfaat dari dibangunnya tol laut.

a. Meningkatkan konektivitas

Pembangunan tol laut berguna untuk mewujudkan konektivitas atau menghubungkan segala hal dengan mudah dan cepat. Mendistribusikan bahan pangan dan pokok ke wilayah paling barat dan timur Indonesia menjadi lebih cepat dengan adanya tol laut. 

b. Menurunkan harga barang di daerah yang tertinggal

Ketersediaan barang-barang pokok di luar pulau Jawa tidak semudah dan terjangkau seperti di Pulau Jawa. Untuk menyalurkan bahan pokok ke daerah luar Jawa, pengiriman dilakukan melewati lautan melalui antar pulau. 

Dalam menyalurkan barang tersebut transportasi memerlukan waktu yang lama dan proses yang sulit, sehingga harga pokok di luar pulau Jawa menjadi mahal. 

Dengan adanya tol laut, kapal-kapal menjadi lebih cepat dan mudah belayar ke tujuan. Dengan demikian, harga barang akan menurun seperti pada tahun 2018 ketika harga-harga barang di beberapa lokasi luar Jawa sudah turun sebesar 20-30%. 

c. Meningkatkan kesejahteraan semua lapisan masyarakat

Indonesia merupakan negara kepulauan yang kebutuhan dan harga barang pokoknya berbeda-beda tergantung akses penyalurannya. Dengan adanya tol laut, pendistribusian barang menjadi lebih merata ke daerah-daerah terpencil sekalipun sehingga perlahan harga bahan pokok bisa diseragamkan. Kebutuhan masyarakat pun menjadi lebih terpenuhi sehingga masyarakat lebih sejahtera. 

d. Mewujudkan NawaCita

Nawacita merupakan sembilan prioritas pembangunan lima tahun ke depan yang menjadi visi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kampanye Pilpres 2014. Salah satu prioritas Nawacita berbunyi “memperkuat jati diri bangsa sebagai negara maritim.” 

Salah satu tujuan pembangunan tol laut ini adalah memperkuat jati diri bangsa sebagai negara maritim terbesar di dunia. Julukan ini kurang sesuai jika perekonomian dan kebutuhan masyarakatnya masih sulit terpenuhi terutama jalur laut. Dengan adanya tol laut, segala kepentingan yang membutuhkan perlintasan laut pun berjalan lebih mudah.

e. Meningkatkan jumlah pendapatan masyarakat

Fasilitas tambahan dalam tol laut adalah pusat lelang ikan yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Fungsi tol laut pun bertambah menjadi ruang berdagang masyarakat.

Masyarakat  terutama nelayan diuntungkan dengan fasilitas ini, karena mereka dapat menjual ikan dalam jumlah banyak dan mendistribusikannya dengan mudah ke beberapa kapal besar. 

f. Peningkatan pembangunan infrastruktur dan mengurangi jumlah pengangguran

Melalui program ini, diharapkan jumlah pengangguran di Indonesia berkurang karena infrastruktur dari setiap wilayah Indonesia diperbaiki maka kualitas tempat wisata pun ikut meningkat sehingga membuka lapangan kerja baru. 

 Baca Juga :

 Luas dan Batas Wilayah Laut Indonesia – Materi Geografi Kelas 10

Contoh Tol Laut di Indonesia

Sebagai negara maritim, sejauh ini di Indonesia sudah memiliki 34 tol laut. Menurut hubla.dephub.go.id  34 Trayek tol laut Indonesia terdiri dari :

Trayek tol laut dari pelabuhan Tanjung Perak

  • H-1: Tanjung Perak – Makassar (Soekarno Hatta) – Tahuna – Tanjung Perak
  • H-2: Tanjung Perak – Makassar (Soekarno Hatta) – Bobong (Taliabu) – Luwuk – Tanjung Perak
  • H-5: Tanjung Perak – Merauke – Agats –Timika (Pomako) – Tanjung Perak
  • T-9: Tanjung Perak – Oransbari – Wasior – Nabire – Serui – Waren – Sarmi – Tanjung Perak
  • T-10: Tanjung Perak – Tidore (Soasio) – Morotai – Galela – Maba/Buli – Weda – Tanjung Perak
  • T-11: Tanjung Perak – Fak Fak – Tanjung Perak
  • T-12: Tanjung Perak – Wetar (Ilwaki) – Kisar – Letti – Moa – Sermatang (Mahaletta) – Tepa – Larat – Tanjung Perak
  • T-13: Tanjung Perak – Rote – Sabu -Tanjung Perak
  • T-14: Tanjung Perak – Tabilota/ Larantuka – Lembata (Lewoleba) – Kalabahi – Tanjung Perak
  • T-15: Tanjung Perak – Makassar (Soekarno Hatta) – Jailolo – Morotai (Daruba) – Tanjung Perak
  • T-16: Tanjung Perak – Wanci – Namrole (Leksula) – P. Obi – Tanjung Perak
  • T-17: Tanjung Perak – Saumlaki – Dobo – Tanjung Perak
  • T-18: Tanjung Perak – Badas – Bima – Tanjung Perak
  • T-29: Tanjung Perak – Piru – Wayaloar – Malbufa – Babang – Saketa – Gimea(Tapeleo)- Bula – Tanjung Perak
  • T-30: Tanjung Perak – Kaimana – Tanjung Perak
  • T-20: Tanjung Perak – Tarakan – Nunukan – Tanjung Perak
  • T-21: Tanjung Perak – Namlea – Tanjung Perak

Trayek tol laut dari  pelabuhan Tanjung Priok

  •  H-3: Tanjung Priok – Teluk Bayur – Tanjung Priok
  • T-1: Tanjung Priok – Tanjung Perak – Tanjung Priok – Meranti – Belawan – Lhoksumawe – Malahayati – Tanjung Priok
  • T-3: Tanjung Priok – Patimban – Kijang – Letung -Tarempa – Pulau Laut – Selat Lampa – Subi – Serasan – Midai – Tanjung Priok

Trayek tol laut dari  pelabuhan Makassar

  • T-4: Makassar (Soekarno Hatta)- Barru (Garongkong) – Polewali – Mamuju – Belang-Belang – Nunukan – Makassar (Soekarno Hatta)
  •  T-7: Makassar (Soekarno Hatta) – Ereke – Raha – Sikeli -Selayar -Makassar (Soekarno Hatta)
  • T-8: Makassar (Soekarno Hatta) -mBungku – Kolonodale – Makassar (Soekarno Hatta)

Trayek tol laut dari  pelabuhan Bitung

  • T–5: Bitung – Ulu Siau/Tagulandang – Tahuna – Marore – Miangas – Marampit – Lirung/Melangoane – Mangaran – Bitung
  • T-6: Bitung – Luwuk – Pagimana – Bunta – Mantangisi – Ampana – Parigi – Tilamuta – Bitung

Trayek tol laut dari Pelabuhan Sorong

  • T-19: Sorong – Depapre/Jayapura – Biak/Korido – Sorong – Pomako – Merauke – Pomako – Kokas – Soron

Trayek tol laut dari Pelabuhan Merauke

  • T-23: Merauke (Kelapa Lima) – Kimnam – Moor – Bade (Mapi) – Gatentiri (bovendigoel) – Merauke (Kelapa Lima)
  • T-24: Merauke (Kelapa Lima) – Atsy – Agats – Atsy – Senggo – Atsy – Merauke (Kelapa Lima)
  • T-27: Merauke – Dobo – Elat – Tual – Kaimana – Biak – Serui – Nabire – Elat – Merauke

Trayek tol laut dari pelabuhan Kupang

  • T-28 Kupang – Waingapu -Labuan Bajo – Reo – Merauke – Atapupu/Wini – Kupang

Trayek tol laut pelabuhan Timika

  • T-25: Timika (Pomako) – Atsy – Eci – Atsy – Ewer – Agats – Sawaerma – Mamugu – Timika (Pomako)
  • T-26: Timika (Pomako) – Agats – Warse – Yosakor – Agats – Ayam – Katew – Agats – Yurfi – Komor – Agats – Timika (Pomako)

Trayek tol laut dari pelabuhan Biak

  • T-22: Biak – Teba – Bagusa – Trimuris – Kasonaweja – Teba – Biak – Brumsi – Biak

Trayek tol laut dari pelabuhan Bayur

  • T-2: Teluk Bayur- Gn Sitoli – Sinabang – Mentawai – Pulau Baai – Teluk Bayur

Nah Sobat Zenius, itu dia materi mengenai tol laut– sebuah infrastruktur baru yang memiliki banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia. Gue harap elo bisa memahami materi ini dengan baik  serta kelak menjadi salah satu warga yang juga bisa berkontribusi meningkatkan infrastruktur Indonesia!

Kalau elo pengen belajar materi ini lebih dalam. Elo bisa banget nih klik link di bawah ini untuk tahu materi detailnya.

Oh ya gue ada info penting nih, Zenius bisa menemani proses belajar elo agar semakin efektif. Ada beberapa paket belajar yang bisa elo coba sesuai kebutuhan lo. Yuk, klik banner di bawah ini!

Penulis : Yunita Widyaningsih