Pengertian, Fungsi, Macam, dan Struktur RNA

Mempelajari tentang pengertian, fungsi, macam, dan struktur RNA di dalam kelas. (Arsip Zenius)

Selain DNA, ada juga keberadaan RNA yang memiliki peran sentral dalam tubuh kita. Simak pengertian, fungsi, macam, dan struktur RNA di sini, yuk!

Halo, Sobat Zenius! Seringkali kita mendengar tentang salah satu penyusun kehidupan yang sangat penting, yaitu DNA. Hal ini dikarenakan, DNA memegang peran sentral dalam pewarisan sifat.

Namun, pernah nggak, sih, elo membayangkan bahwa ada juga penyusun kehidupan yang memiliki peran cukup sentral, lho. Kita seringkali mendengar komponen yang satu ini dalam tubuh virus. Siapa lagi kalau bukan RNA.

RNA memainkan peran penting dalam mengubah informasi genetik menjadi protein di tubuh kita. Komponen yang satu ini juga membawa instruksi genetik untuk para virus. Seperti DNA, kali ini, kita akan bahas tentang salah satu golongan asam nukleat, yaitu RNA. Cekidot!

Apa Itu RNA?

Seperti yang sudah gue singgung sebelumnya, bahwa RNA merupakan salah satu golongan asam nukleat. Nah, sebelum ke pengertian RNA secara detail, elo perlu tahu dulu kepanjangan RNA itu sendiri, yaitu ribonucleic acid atau asam ribonukleat.

Dengan begitu, kita bisa mendefinisikan bahwa RNA adalah salah satu dari tiga makromolekul utama penyusun tubuh bersama dengan DNA dan protein.

RNA merupakan materi genetik rantai polinukleotida yang tersusun dari fosfat, gula ribosa, dan salah satu dari basa nitrogen (A, U, G, C).

Baca Juga: Substansi Genetika dan Istilahnya

Struktur RNA

Secara molekuler, struktur RNA hampir sama dengan DNA. Di mana, DNA dan RNA memiliki persamaan dalam hal kandungannya, keduanya memiliki masing-masing satu gugus fosfat, pentosa atau ribosa, dan basa nitrogen.

Perbedaannya terletak pada gugus ribosanya. Nih, coba elo perhatikan gambar RNA berikut ini!

Gambar struktur RNA.
Ini dia gambar struktur RNA. (Arsip Zenius)

Untuk lebih merincikan gambar di atas, elo bisa lihat tabel perbedaan RNA dan DNA berikut ini.

perbedaan RNA dan DNA
Tabel perbedaan RNA dan DNA

Nah, setelah memahami tabel di atas, elo juga jadi tahu bahwa perbedaan antara RNA dan DNA yang benar adalah seperti di atas. Bisa dilihat dari bentuk, fungsi, kadar,  letak, dan penyusun basa nitrogennya.

Biasanya, soal yang sering muncul mengenai konsep RNA itu ya struktur RNA-nya, guys. Intinya, elo perlu ingat bahwa basa nitrogen pada RNA mempunyai pasangan yang khusus yaitu A berpasangan dengan U, dan C berpasangan dengan G. Hal itu karena RNA berupa untai tunggal, nggak seperti DNA yang double helix. Paham, ya, sampai sini?

Gimana, udah nggak bingung lagi, kan, kalau elo ditanya tentang perbedaan antara RNA dan DNA?

Baca Juga: Manfaat DNA Fingerprinting dan Prosedur Kerjanya

Macam-Macam RNA

Secara garis besar, RNA memiliki dua tipe atau macam-macamnya, guys. Nah, elo pernah dengar tentang mRNA, tRNA, dan rRNA, belum? Ketiganya merupakan contoh RNA yang terbagi dalam RNA coding dan RNA non-coding.

Macam-macam RNA.
Jenis-jenis RNA ada tRNA, mRNA, dan rRNA. (Arsip Zenius)

1. RNA Coding

RNA yang mengkodekan suatu sifat (ditranslasikan). Contoh dari RNA ini adalah mRNA (messenger-RNA). Sesuai namanya, kita juga bisa menyebutnya dengan RNA kurir atau RNA duta.

Nah, seringkali muncul juga pertanyaan mengenai triplet basa nitrogen. Elo sendiri pernah mendengar istilah tersebut, belum? Triplet basa nitrogen yang terdapat pada RNA duta disebut kodon triplet.

Kodon itu kode genetik, ya, guys. Mereka itu saling berpasangan tiga-tiga, oleh karena itu disebut dengan kodon triplet. Oh iya, bentuk dari mRNA adalah single stranded seperti ini.

Ilustrasi mRNA yang berbentuk single stranded.
Bentuk mRNA adalah single stranded, jadi ini yang paling simpel. (Arsip Zenius)

2. RNA Non-coding

RNA non-coding merupakan RNA yang nggak ditranslasikan menjadi protein. Jenis inilah yang memiliki berbagai struktur sekunder bervariasi. Contohnya adalah tRNA dan rRNA.

tRNA merupakan singkatan dari transfer-RNA. Fungsinya untuk membawa dan mentransfer asam amino. Jadi, ingat-ingat bahwa RNA yang berperan membawa asam amino dalam sintesis protein adalah tRNA, ya, guys.

 Bentuk struktur tRNA terbilang unik, ada sekitar 3 struktur hairpin pada jenis RNA yang satu ini.

Ilustrasi tRNA yang terdiri dari 3 struktur sekunder berbentuk hairpin.
Bentuk tRNA unik, terdiri dari 3 struktur hairpin. (Arsip Zenius)

Selain tRNA, ada juga contoh lainnya dari RNA non-coding, yaitu rRNA.

rRNA merupakan singkatan dari ribosomal-RNA. Sesuai namanya, RNA ini adalah penyusun ribosom. Di sinilah tempat berlangsungnya proses sintesis protein, lebih tepatnya proses translasi. Itulah mengapa ribosom tersusun atas RNA dan protein.

Saat translasi mRNA dan tRNA akan menempel pada dua sub unit rRNA. Sub unit tersebut adalah sub unit besar (sebagai tempat menempelnya tRNA) dan sub unit kecil (sebagai tempat menempelnya mRNA).

Jadi, jika suatu RNA ribosom atau rRNA tidak memiliki sub unit besar, maka tRNA tidak akan bisa menempel pada ribosom atau rRNA tersebut.

Uraian di atas bisa elo pelajari menggunakan video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini.

klik banner ini untuk mempelajari materi biologi lebih lanjut

Biar lebih lengkap elo juga bisa berlangganan paket belajar Zenius! Kita punya berbagai pilihan paket yang udah disesuaikan sama setiap kebutuhan elo. Klik aja gambar di bawah ini untuk info lengkapnya!

SKU-BELI-PAKET-BLJR-1

Contoh Soal Konsep RNA dan Pembahasannya

Untuk menguji sejauh mana pemahaman elo mengenai pengertian, fungsi, dan struktur RNA, gue ada beberapa contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi. Langsung kita cek bareng-bareng, yuk!

Contoh Soal 1

Komponen RNA yang tidak dimiliki DNA adalah….

A. Gula pentosa.

B. Basa nukleotida.

C. Fosfat.

D. Timin.

E. Urasil.

Jawab: E. Urasil.

Pembahasan:

Perlu elo ingat, bahwa struktur penyusun rantai RNA adalah gula pentosa, fosfat, dan basa nukleotida. Nah, basa nukleotida pada RNA adalah adenin, urasil, guanin, dan sitosin.

Sedangkan, pada DNA, basa nukleotidanya tersusun atas adenin, timin, guanin, dan sitosin. Jadi, yang nggak hanya ada di RNA dan nggak ada di DNA adalah urasil.

Contoh Soal 2

5’ AUUAGCCGCU 3’

Urutan di atas merupakan urutan pada sekuen….

A. DNA.

B. RNA.

C. Gen.

D. Kromosom.

E. Benang kromatin.

Jawab: B. RNA.

Pembahasan:

Coba elo perhatikan lagi urutannya. Pada sekuen tersebut, terdapat basa nitrogen adenin (A), urasil (U), guanin (G), dan sitosin (C). Kira-kira apa ciri khasnya? Yaps, ada urasil di sana, berarti urutan tersebut merupakan urutan pada sekuen RNA. Karena, di DNA nggak ada urasil, adanya timin (T).

Baca Juga: Prinsip Kerja Elektroforesis DNA

*****

Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang pengertian, fungsi, dan struktur RNA? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi Biologi kelas 12 lainnya di video Zenius. Elo juga bisa mencoba melatih kemampuan dengan level soal yang mirip UTBK beneran dengan klik link di bawah ini!

Try Out bareng Zenius.

3 Macam Zat, Perubahan Fisika dan Kimia

Hai Sobat Zenius, di artikel kali ini gue akan ajak elo untuk belajar tentang jenis-jenis zat. Kalau sudah belajar tentang zat perlu juga lho untuk tahu contoh perubahan fisika dan kimia zat. Yuk, belajar bareng gue.

Elo tentu sudah tahu kan kalau semua objek fisika tersusun dari zat? Nah, kalau sudah tahu, gue mau tes dulu nih, coba jelaskan perbedaan perubahan fisika dan kimia suatu zat!

Kalo masih bingung atau mau makin paham tentang perubahan fisika dan kimia, coba baca contoh ini.

Elo punya air di dalam sebuah wadah, kemudian elo masukkan ke dalam freezer. 

Beberapa jam kemudian, ternyata air tersebut berubah menjadi padat, yang biasa disebut dengan es batu. Setelah itu, elo ambil es batunya dan diletakkan di tempat terbuka di bawah sinar matahari. Setelah diamati, ternyata es batu tersebut berubah menjadi cair.

Contoh di atas merupakan contoh perubahan zat. Kok bisa sih? Apa penyebabnya dan bagaimana prosesnya? Nah, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini elo perlu tahu tentang pengertian zat.

Pengertian Zat

Zat atau yang dalam Bahasa Inggris adalah matter merupakan segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Ingat ya, syarat menempati ruang adalah memiliki massa dan volume. 

Kalau nggak punya salah satu dari syaratnya, gimana tuh? Wah, itu nggak bisa disebut sebagai zat. Karena semua zat terdiri dari atom, yang di dalamnya ada proton, neutron, dan elektron. Elo bisa baca selengkapnya di artikel Struktur Atom ya.

Wujud zat sendiri ada 3 yaitu zat padat, zat cair, dan zat gas. Kita bahas satu-satu ya!

Zat Padat

Kalau kita lihat struktur atomnya, zat padat memiliki struktur partikel yang paling rapat dibandingkan dengan zat lainnya. Struktur yang rapat bikin partikelnya susah gerak dan posisinya tetap.

Nah, itu dia kenapa bentuk, massa dan volume zat padat tuh selalu tetap dan nggak bisa menyesuaikan wadah ia ditempatkan. Coba deh elo perhatikan, balok kayu atau dadu yang ditempatkan di gelas, maka bentuknya akan tetap, tidak menyesuaikan bentuk gelasnya kan.

Zat Cair

Selanjutnya ada zat cair. Partikel zat cair ini dikemas lebih longgar dibandingkan zat padat, pergerakan antar partikelnya juga lebih leluasa. Itulah mengapa zat cair bisa menyesuaikan dengan bentuk wadahnya. 

Contohnya begini, elo tuangin air mineral dari galon ke dalam botol, maka air akan menyesuaikan bentuk botol. Kemudian, elo tuangkan lagi air tersebut ke dalam gelas, maka air akan menyesuaikan bentuk gelas.

Zat Gas

Terakhir adalah zat gas. Zat inilah yang memiliki partikel paling rendah dibandingkan kedua zat lainnya. Kok dikatakan memiliki partikel rendah? Partikel yang sangat rendah itu membuat gas tidak memiliki bentuk atau volume yang pasti.

Nah, kalau gas tidak dibatasi, tentu saja partikelnya akan menyebar tanpa batas. Ketika gas dibatasi atau dimasukkan dalam suatu wadah atau ruang, maka gas akan mengembang mengisi wadahnya. 

Contohnya ketika elo sedang meniup balon, maka gas akan mengisi ruang balon dan membuat balon mengembang.

Pada perubahan wujud zat, kita mengenal dua jenis perubahan zat: perubahan fisika dan kimia. Apa perbedaan keduanya? 

Perubahan zat yang tidak menghasilkan zat baru disebut perubahan fisika. Terdapat juga perubahan bentuk atau fisik yang dapat dilihat dan diamati. Nah untuk perubahan kimia tidak disertai perubahan fisik, hanya perubahan kimia saja.

Eits, sebelum kita lanjut, yuk download dulu aplikasi Zenius buat dapetin materi dan strategi ikut ujian mandiri yang lebih lengkap. Tinggal klik aja banner di bawah ini, ya!

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Fokus UTBK untuk kejar kampus impian? Persiapin diri elo lewat pembahasan video materi, ribuan contoh soal, dan kumpulan try out di Zenius!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Perubahan Fisika

Pengertian Perubahan Fisika

Perubahan fisika adalah perubahan yang hanya bisa dilihat dari tampilan fisiknya atau penampakan luarnya, jadi ia tidak mengubah komposisi kimianya. Perubahan fisika  memiliki sifat bisa dilihat dan diamati dari luar. 

Ciri-ciri perubahan fisika lainnya adalah ketika zat tersebut telah berubah, maka dapat kembali ke keadaan semula. Contoh perubahan fisika adalah es batu yang telah mencair, ia akan bisa berubah lagi menjadi es batu ketika elo masukkan ke dalam freezer.

Contoh Perubahan Fisika

Sudah ngerti pengertian perubahan fisika? Sekarang kita cari tau apa saja contoh dari perubahan fisika. Contoh perubahan fisika terjadi pada proses membeku, menyublim, mencair, menguap, mengkristal, dan mengembun. Untuk jelasnya bisa elo lihat di diagram bawah ini ya.

Ilustrasi perubahan kimia dan fisika (Dok.Canva)
Macam-macam perubahan fisika (Arsip Zenius)

Nah, dari diagram di atas bisa dilihat bahwa proses perubahan wujud zat dari cair menjadi gas disebut menguap. Contoh perubahan fisika ketika elo merebus air dan menyemprotkan pengharum ruangan. 

Perubahan lainnya adalah ketika zat padat menjadi cair yang disebut dengan proses mencair. Contohnya es batu yang dipecah kecil-kecil adalah perubahan fisika. Es batu tersebut dibiarkan di udara terbuka dengan suhu ruangan, lama-lama es batu tersebut akan mencair.

Kenapa proses es mencair termasuk perubahan fisika bukan perubahan kimia? Tentu saja, karena tidak ada perubahan kimia di sana. Nah, di sini nih kelihatan perbedaan perubahan fisika dan kimia.

Komponen kimia yang terkandung pada zat masih tetap sama. Contohnya merebus air. Komponen kimia air adalah H2O. Ketika terjadi proses penguapan air, komponennya tetap sama, yaitu H2O → H2 dan O2. Oleh sebab itu, proses merebus air bukan termasuk perubahan kimia.

Perubahan Kimia

Pengertian Perubahan Kimia

Apa itu perubahan kimia? Perubahan kimia adalah perubahan bentuk dan ukuran zat yang menghasilkan zat baru. Perubahan kimia menyebabkan substansi atau komposisi penyusun suatu zat berubah menjadi rumus kimia yang baru. 

Kalau elo ditanya apa yang dimaksud dengan perubahan kimia, udah bisa jawab ya.

Dengan berubah menjadi rumus kimia yang baru, berarti ada yang namanya reaksi kimia. Nah, perubahan kimia juga biasa disebut sebagai reaksi kimia.

Contoh Perubahan Kimia

Kita coba lihat reaksi kimia di bawah ini dulu, yuk!

Ilustrasi perubahan kimia dan fisika (Dok.Canva)
Contoh reaksi kimia (Arsip Zenius)

Unsur suatu reaksi disebut sebagai reaktan, sedangkan hasil akhirnya disebut produk. Dari gambar di atas, bisa kita lihat bahwa telah terjadi perubahan reaksi kimia. Campuran hidrogen dan oksigen ternyata akan menjadi air.

Contoh perubahan kimia antara lain:

  • Pembusukan makanan atau buah-buahan, ini terjadi ketika buah kita biarkan terlalu lama, maka akan mengalami pembusukan yang ditandai dengan perubahan tampilan (warna, tekstur) dan perubahan bau. Perubahan tersebut menunjukkan adanya perubahan zat baru.
  • Memasak, memanggang, atau memanaskan gula menjadi karamel. Ketiganya dikatakan sebagai perubahan kimia, karena terdapat banyak molekul yang akan berubah. Misalnya ketika menggoreng tempe, tempe matang ditandai dengan warnanya yang berubah menjadi coklat. Perubahan warna itu akibat adanya ikatan-ikatan karbon pada bahan makanan tersebut.
  • Pelapukan kayu. Coba deh elo amati kalau kayu terus-menerus ditetesi air hujan bisa menyebabkan kayu tersebut rapuh/lapuk. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan tingkat keasaman pada kayu, sehingga kayu menjadi lapuk.
  • Pembakaran. Proses pembakaran akan menghasilkan zat baru, yaitu abu. Contohnya kertas, ketika kertas dibakar, maka akan menjadi abu. Sedangkan dari abu sudah tidak bisa lagi menjadi kertas.
  • Besi berkarat. Ini terjadi karena besi bereaksi terhadap cuaca, suhu, oksigen, dan air.

Kalau dilihat dari 5 contoh perubahan kimia di atas, coba elo jawab yang satu ini. Kalau nasi menjadi basi termasuk perubahan apa hayo? Kalau elo jawab perubahan kimia, 100 buat elo!

Contoh-contoh di atas menyebabkan komponen kimia penyusun zat berubah. Seperti halnya nasi yang menjadi basi disebabkan asam pH nasi meningkat karena faktor suhu yang terjadi disekitar nasi tersebut. Selain itu, ketika zat telah berubah menjadi suatu zat yang baru, maka ia tidak akan bisa berubah menjadi keadaan semula. Peristiwa yang tergolong perubahan kimia adalah pada besi yang berkarat.

Yuk, tonton video berikut ini untuk mengetahui kenapa kok besi bisa berkarat.

Ciri-ciri perubahan kimia lainnya adalah adanya perubahan warna. Nah, kalau elo melihat adanya perubahan warna pada suatu zat, maka dapat dikatakan itu termasuk perubahan kimia.

Gak percaya? Coba elo lihat apel yang membusuk atau yang dibiarkan begitu saja di udara terbuka setelah kamu gigit, maka akan terjadi perubahan warna menjadi kecoklatan pada apel yang telah digigit tadi. Hal itu biasa disebut dengan oksidasi. 

Tapi lain halnya ketika elo melakukan pengecatan pada mobil atau dinding ya, itu bukan merupakan perubahan kimia, melainkan perubahan fisik. Karena perubahannya bisa dilihat, dan tidak ada perubahan komponen kimia selama prosesnya.

Sudah tahu ya peristiwa perubahan kimia. Pastikan elo paham ciri-cirinya dan contoh setiap perubahannya ya, Sobat Zenius.

Itu dia pembahasan mengenai zat serta perubahan fisika dan kimia. Coba elo amati lingkungan sekitar, bisakah elo membedakan mana saja yang mengalami perubahan fisika dan mana yang mengalami perubahan kimia? 

Sobat Zenius, elo register paket belajar Zenius atau belum nih. Elo bisa dapet akses ke contoh soal dan video pembahasan tanpa batas dengan mendaftar paket. Fitur itu bisa elo dapatkan di Zenius Aktiva, klik banner di bawah ini untuk mengetahui info selengkapnya ya.

3 Macam Zat, Perubahan Fisika dan Kimia 9

Sekarang udah gak bingung lagi ‘kan cara membedakan kedua perubahannya? Semoga penjelasan tentang perubahan fisika dan kimia bermanfaat dan bisa dengan mudah elo pahami ya. Kalau ada yang mau didiskusikan, silakan tinggalkan komentar. Have a nice day!

Originally published: January 20, 2021
Updated by: Silvia Dwi & Arieni Mayesha

Baca Juga Artikel Lainnya

Sistem Periodik Unsur

Pembahasan Sifat Periodik Unsur

Kenapa Energi Ramah Lingkungan Belum Ramah Digunakan?

Struktur Penyusun, Macam, dan Fungsi Tulang pada Manusia

Hai, Sobat Zenius! Pada kesempatan kali ini, gue akan mengajak kalian untuk mempelajari tentang struktur penyusun tulang, macam-macam tulang, hingga apa saja fungsi tulang pada manusia.

Tapi, sebelum gue membahas lebih dalam mengenai topik tersebut, gue mau nanya dulu nih sama kalian, itung-itung sebagai latihan kecil-kecilan lah ya, hehe. Pertanyaannya, lebih banyak jumlah tulang yang ada di tubuh orang dewasa atau bayi?

Yes! jawabannya lebih banyak di tubuh bayi. Dari kepala hingga kaki, jumlah tulang pada orang dewasa adalah 206 tulang. Sedangkan pada bayi berjumlah lebih dari 340 tulang. Wah, kenapa bisa gitu, ya?

Jawabannya, ketika manusia tumbuh, beberapa tulang akan menjadi satu. That’s why, jumlah tulang pada orang dewasa lebih sedikit dibandingkan dengan bayi.

Nah, tulang-tulang yang ada di tubuh manusia ini merupakan salah satu penyusun rangka tubuh manusia, loh. Penasaran, ada tulang apa aja dan fungsi-fungsinya? Yuk, simak sampai selesai, ya!

Struktur Penyusun Tulang

Salah satu ciri dari manusia sebagai makhluk hidup adalah bergerak. Untuk bergerak, manusia membutuhkan tulang dan otot sebagai penyusun rangka tubuhnya. Tulang merupakan alat gerak pasif, sedangkan otot merupakan alat gerak aktif. Kenapa? Karena tulang tidak dapat bergerak tanpa bantuan dari otot, begitupun sebaliknya. Jadi, saling melengkapi gitu ya, hehe.

Baca Juga: Mekanisme Kerja Otot Saat Kontraksi dan Relaksasi

Tulang-tulang yang ada di dalam tubuh manusia merupakan jaringan ikat yang tersusun dari matriks tulang. Matriks ini mengandung garam-garam organik yang mengalami mineralisasi. Menurut para ahli, komponen tulang terdiri atas air sebanyak 25%, zat organik berupa serabut sebanyak 30%, dan zat mineral kalsium fosfat dan garam magnesium sebanyak 45%.

Berdasarkan zat penyusunnya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon). Keduanya memiliki ciri yang cukup berbeda. Yuk, kita bahas!

Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan merupakan kumpulan jaringan tulang rawan yang disusun oleh sel-sel tulang. Sel-sel tulang itu disebut dengan kondrosit. Kondrosit dibentuk oleh sel-sel tulang rawan yang masih muda dan disebut dengan kondroblas. Kemudian, tulang tersebut dibungkus oleh sebuah lapisan yang dinamakan perikondrium. Pada tulang rawan terdapat banyak zat perekat berupa kolagen dan sedikit mengandung zat kapur. Itulah kenapa tulang rawan bersifat lentur. 

Sebagian besar tulang masih berupa tulang rawan pada usia bayi. Tapi, seiring dengan pertumbuhan bayi dan pertambahan usia, tulang-tulang rawan mengalami penulangan (osifikasi) sehingga tulang tidak lentur lagi dan tumbuh menjadi keras. Tapi, nggak semua tulang mengalami penulangan, ada yang  tetap berupa tulang rawan. Contohnya pada bagian persendian, daun telinga, cuping hidung, dan ruas-ruas tulang belakang.

Tulang rawan memiliki beberapa jenis tulang, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan serat (fibrosa), dan tulang rawan elastis.

1) Tulang Rawan Hialin

Tulang rawan hialin merupakan penyusun rangka embrio (janin) yang akan berkembang menjadi tulang keras. Sifat dari tulang rawan ini, yaitu lentur, semi transparan, dan berwarna putih kebiruan. Selain pada embrio, tulang rawan hialin juga terdapat pada sendi gerak ujung tulang rusuk, hidung, bronki, dan trakea.

2) Tulang Rawan Fibrosa

Tulang rawan fibrosa memiliki banyak serabut kolagen dalam matriks. Matriksnya berwarna keruh dan gelap, serta kuat dan kaku. Tulang rawan fibrosa terdapat pada tendon, ligamen, dan ruas-ruas tulang belakang.

3) Tulang Rawan Elastis

Tulang rawan elastis berwarna kekuningan dan matriksnya mengandung serabut elastis. Tulang ini dapat kita jumpai pada daun telinga dan epiglotis.

Jenis Tulang Rawan pada Manusia
Jenis-jenis Tulang Rawan (Arsip Zenius)

Tulang Sejati (Keras atau Osteon)

Seperti yang udah gue jelasin sebelumnya kalau seiring bertambahnya umur, tulang rawan pada tubuh manusia akan mengalami osifikasi (penulangan) sehingga beberapa tulang akan membentuk tulang sejati (keras). Tulang ini tersusun dari jaringan tulang keras yang terdiri dari sel-sel tulang (osteosit) dan matriks. Osteosit ini dibentuk oleh osteoblas (sel pembentuk tulang). 

Di tengah-tengah sel tulang terdapat saluran Havers. Di dalam saluran Havers terdapat pembuluh kapiler yang berfungsi untuk mengangkut sari makanan dan oksigen pada sel tulang. Pada jaringan tulang sejati juga terdapat osteoklas yaitu sel-sel tulang yang berukuran besar dan intinya banyak. Fungsinya adalah memindahkan matriks dari tulang lama, dan selanjutnya menyediakan ruang untuk tulang baru.

Matriks yang menyusun tulang sejati tersusun atas beberapa zat, seperti semen, kolagen dan mineral. Semen ini merupakan zat penyusun tulang yang mengandung karbohidrat. Sedangkan serabut kolagen merupakan zat yang menjadikan tulang nggak gampang rapuh. Nah, kalau elo bertanya-tanya kenapa tulang sejati sifatnya keras, itu karena tulang ini berisi mineral keras seperti kalsium fosfat (Ca(PO4)2) dan kalsium karbonat (CaCo3).

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Sel?

Tulang Keras / Tulang Sejati
Tulang Keras/Tulang Sejati (Arsip Zenius)

Berdasarkan susunan matriksnya, tulang sejati dibagi menjadi dua, yaitu tulang kompak dan tulang spons.

1). Tulang Kompak

Matriks tulang yang tersusun padat dan rapat akan membentuk tulang yang disebut tulang kompak. Tulang ini memiliki ciri-ciri, yaitu tulang tersusun konsentris mengelilingi saluran Havers, tidak terdapat rongga-rongga, melapisi tulang spons atau tulang pipa.

2). Tulang Spons

Tulang spons terbentuk akibat susunan matriks membentuk rongga. Tulang ini memiliki ciri-ciri, yaitu tulang tidak tersusun konsentris, banyak mengandung rongga yang diisi sumsum merah yang memproduksi sel-sel darah sebagai organ kemopoitik, dan dapat ditemukan di epifisis tulang panjang, tulang pendek atau pipih, dan tulang vertebra.

Nah, itu tadi merupakan penjelasan mengenai struktur penyusun tulang manusia. Agar lebih mempermudah elo dalam memahami materi bagian ini, gue akan memberikan rangkumannya, ya! Tapi jangan cuma di-save di memori hp elo aja, dipahami juga, ya! Hehe.

Struktur Penyusun Tulang Pada Manusia
Struktur Penyusun Tulang Pada Manusia (Arsip Zenius)

Macam-Macam Tulang pada Manusia

Setelah paham dengan struktur penyusun tulang, selanjutnya gue akan membahas macam-macam tulang berdasarkan bentuknya, ada tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.

Tulang Pipa (Tulang Panjang)

Disebut tulang pipa bukan tanpa sebab, gais. Tulang ini emang berbentuk seperti pipa dengan kedua ujungnya yang bulat (berbonggol). Ujung tulangnya yang berbentuk bulat itu tersusun atas tulang rawan yang disebut epifisis. Sedangkan bagian tengah tulang pipa yang berbentuk silindris dan berongga disebut diafisis

Di antara epifisis dan diafisis terdapat bagian yang disebut metafisis (tersusun atas tulang rawan). Bagian metafisis ini memiliki cakra epifisis yang berkemampuan untuk memanjang (pertumbuhan tinggi).

Tulang Pipa pada manusia
Tulang Pipa (Arsip Zenius)

Bagian tubuh manusia yang memiliki tulang pipa, antara lain tulang paha, tulang lengan atas, tulang kering, tulang betis, ruas-ruas jari tangan/ruas, jari kaki, tulang hasta, dan tulang pengumpil.

Tulang Pipih

Tulang pipih tersusun atas dua lapisan tulang kompak yaitu lamina eksterna dan interna ossis karnii. Bentuk tulang ini pipih dan tipis. Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih. Selain itu, fungsi dari tulang ini adalah melindungi struktur tubuh yang berada di bawahnya. Tulang pipih dapat kita temukan di beberapa bagian tubuh, antara lain tulang kepala (tengkorak), tulang rusuk, tulang dada, dan tulang belikat.

Tulang Pendek

Tulang ini memiliki bentuk mirip seperti kubus, pendek tak beraturan, atau bulat. Kalau ada guncangan yang cukup keras, tulang pendek memungkinkan meredam guncangan tersebut, loh. Nah, tulang pendek ini contohnya terdapat pada tulang telapak kaki dan telapak tangan.

Tulang pipih dan tulang pendek
Tulang Pipih dan Tulang Pendek (Arsip Zenius)

Fungsi Tulang pada Manusia

Sebenarnya, fungsi dari tulang itu sendiri udah gue singgung beberapa kali di penjelasan sebelumnya. Tapi, biar mempermudah elo untuk memahami “apa sih sebenarnya fungsi dari tulang?” gue akan menyebutkan apa-apa saja fungsinya sebagai salah satu komponen pembentuk rangka tubuh manusia, antara lain:

– Memberikan bentuk tubuh.

– Menahan dan menegakkan tubuh.

– Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya.

– Melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru.

– Untuk bergerak ketika dikehendaki otot.

– Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.

Baca Juga: 

Pengertian, Struktur, Jenis, dan Fungsi Sendi

Gangguan dan Kelainan pada Tulang

Pasti di antara elo semua pernah ngeliat atau bahkan merasakan sendiri seperti apa rasanya keseleo, patah tulang, retak tulang, dan berbagai cedera tulang lainnya. Rangka tubuh kita, terutama yang saat ini dibahas yaitu tulang, nggak selalu berfungsi dengan baik, loh. Pasti ada aja deh gangguan atau kelainan yang terjadi, ntah karena human error, kelainan fungsi hormon/vitamin, atau faktor genetik. Terus, ada apa aja sih gangguan dan kelainan pada tulang manusia?

Gangguan Fisik

Gangguan fisik pada tulang biasanya terjadi karena kecelakaan yang mengakibatkan patah tulang (fraktura) atau retak tulang (fisura). Bila terjadi gangguan ini, tulang akan membentuk zona fraktura yang runcing dan tajam sehingga menimbulkan rasa sakit karena pergeseran tulang. Selain itu, akan menyebabkan pembengkakan atau pendarahan.

Kondisi tulang patah dibagi menjadi dua sesuai kondisinya, kalau tulang yang patah keluar dari permukaan kulit, maka disebut patah tulang terbuka. Sedangkan, kalau tulang yang patah di dalam kulit dan otot, maka disebut patah tulang tertutup. Patah tulang yang nggak ditangani dengan baik dan benar dapat menyebabkan kelainan pada tulang, seperti tulang tangan menjadi bengkok karena tulang tangan yang patah tidak tersambung dengan benar.

Gangguan Fisiologis

Jenis gangguan ini terjadi karena tulang mengalami kelainan fungsi hormon atau vitamin. Beberapa contoh gangguan fisiologis tulang, antara lain:

1) Rakitis

Rakitis merupakan penyakit tulang di mana kaki melengkung menyerupai huruf O atau X. Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan vitamin D dan zat kapur (kalsium) pada makanan sehingga pertumbuhan dan pembentukan tulang tidak sempurna.

2) Mikrosefalus

Mikrosefalus merupakan gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga kepala berukuran kecil disebabkan karena pada masa bayi kekurangan kalsium.

3) Osteoporosis

Osteoporosis merupakan gangguan tulang dengan gejala penurunan massa tulang sehingga tulang menjadi rapuh. Hal ini terjadi karena lambatnya osifikasi (penulangan) dan penghambatan reabsorpsi (penyerapan kembali) bahan-bahan tulang. Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan hormon kelamin pada pria dan wanita, serta kurangnya asupan kalsium dan vitamin D.

Penderita Rakitis
Penderita Rakitis (Arsip Zenius)
Osteoporosis
(Arsip Zenius)

Gangguan Tulang Belakang

Gangguan tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisi tulang belakang (spina) sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batang tulang belakang. Biasanya, gangguan ini terjadi karena kebiasaan duduk yang salah atau kecelakaan.

Terdapat beberapa kelainan atau gangguan tulang belakang, antara lain:

1) Skoliosis, tulang punggung bengkok ke kiri atau ke kanan.

2) Lordosis, tulang punggung terlalu bengkok ke depan.

3) Kifosis, tulang punggung terlalu bengkok ke belakang.

Gangguan Tulang Belakang
Gangguan Tulang Belakang (Arsip Zenius)

Penutup

Oke, Sobat Zenius! Itu tadi pembahasan gue tentang materi tulang sebagai salah faktor penyusun rangka manusia. Setelah ini, gue berharap elo jadi jago nih kalau ditanya mengenai apa aja struktur pembentuk tulang, macam-macam tulang, fungsi tulang, hingga gangguan dan kelainan yang terjadi pada tulang manusia.

Kalau elo ada pertanyaan, jangan segan untuk tulis di kolom komentar, ya! Elo juga bisa belajar materi ini melalui video pembelajaran, loh. Klik banner di bawah ini untuk bisa nonton video-video dan akses kumpulan soalnya, ya!

Struktur Penyusun, Macam, dan Fungsi Tulang pada Manusia - Materi Biologi Kelas 11 26

Selain itu, Sobat Zenius juga bisa, lho, belajar mata pelajaran lainnya melalui video pembelajaran lewat paket belajar Aktiva Sekolah dari Zenius. Dengan paket belajar ini, elo berkesempatan ikut try out sekolah, sesi live class, serta mendapat akses rekaman dari live class tadi. Klik banner ini untuk informasi lebih lanjut, ya!

Struktur Penyusun, Macam, dan Fungsi Tulang pada Manusia - Materi Biologi Kelas 11 27

Penulis: Atha Hira Dewisman

Referensi:

Diastuti, R. (2009). Biologi 2: untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Rochmah, Nur Siti, dkk. (2009). Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Jaringan Hewan: Pengertian, Macam, dan Fungsi

Halo, Sobat Zenius! Elo pernah nggak sih liat kucing ngereog kalau lagi dimandiin? Pasti pernah dong. Nah, tau nggak sih respon yang diberikan kucing setelah terkena air merupakan respon dari salah satu jaringan pada hewan yang ada di dalam tubuhnya, yaitu jaringan saraf.

Betul, jaringan saraf yang ada di dalam tubuh kucing sangat peka ketika mendapat rangsangan. Jaringan ini mampu menggerakan otot kucing untuk bergerak atau ya itu tadi, ngereog, hehe.

Tapi nggak hanya ada jaringan saraf aja, loh. Masih banyak jaringan lainnya yang ada di tubuh hewan dan bakal gue bahas di artikel ini, simak sampai selesai, ya!

Baca Juga: 6 Jenis Jaringan Tumbuhan – Materi Biologi Kelas 11

Apa yang Dimaksud dengan Jaringan Hewan?

Sama seperti tumbuhan, hewan juga merupakan organisme multiseluler atau bersel banyak. Maksudnya, tubuh hewan tersusun atas sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Kumpulan sel inilah yang nantinya disebut dengan jaringan.

Jaringan yang terdapat di dalam tubuh hewan terbagi menjadi dua tipe, yaitu jaringan benih (germinal) dan jaringan tubuh (somatis). Jaringan benih (germinal) merupakan jaringan yang akan terus membelah diri dan menghasilkan benih baru. Sedangkan, jaringan tubuh (somatis) merupakan jaringan yang akan selalu ada di dalam tubuh hewan sepanjang hidupnya.

Pada hewan tingkat tinggi (mamalia), jaringan tubuh (somatis) dibagi menjadi empat jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan saraf, dan jaringan otot. Yuk, kita bahas lebih lanjut tentang keempat jenis jaringan tersebut.

Jaringan Epitel

Jaringan Epitel merupakan jaringan yang terletak di paling luar pada berbagai organ yang ada di dalam tubuh hewan. Jaringan ini melapisi permukaan tubuh (epitelium), membatasi antarorgan (mesotelium), atau membatasi organ dengan rongga dalam tubuh (endotelium).

Nah, sesuai dengan letaknya nih, fungsi jaringan epitel adalah melindungi tubuh hewan dari luka secara mekanik, serangan mikroorganisme dan kehilangan cairan. Kok, bisa? Iya, karena sel-sel epitelium saling terikat kuat oleh material yang berada di antara sel-sel sehingga memungkinkan jaringan epitel melaksanakan tugasnya sebagai pelapis organ dan rongga tubuh bagian luar hewan.

Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel dibagi menjadi tiga, yaitu epitel pipih, epitel batang, dan epitel kubus.

Epitel Pipih

Jenis epitel ini memiliki ciri-ciri, seperti berbentuk pipih dan nukleusnya berbentuk bulat di tengah. Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel pipih dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Epitel pipih selapis, jaringan ini disusun oleh selapis sel yang berbentuk pipih dan tersusun sangat rapat. Fungsi dari jaringan ini adalah pada saat proses difusi, osmosis, filtrasi, dan sekresi. Contohnya, antara lain pembuluh darah, alveolus, pembuluh limfa, glomerulus, dan ginjal.
  2. Epitel pipih berlapis banyak, jaringan ini disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk pipih dan tersusun sangat rapat. Fungsi jaringan ini adalah sebagai pelindung. Contohnya, antara lain kulit, rongga mulut dan vagina.

Epitel Batang (Silindris)

Jenis epitel ini memiliki ciri-ciri, seperti berbentuk batang, nukleusnya bulat dan terletak di dasar sel.  Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel batang dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  1. Epitel silindris selapis, jaringan ini disusun oleh selapis sel yang berbentuk batang yang memiliki fungsi dalam proses sekresi, penyerapan (absorpsi), penghasil mukus, dan pelicin atau pelumas permukaan saluran.  Contohnya, antara lain pada lambung, jonjot usus, kantung empedu, saluran pernapasan bagian atas. 
  2. Epitel silindris berlapis banyak Jaringan epitel silindris berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk batang. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung, penghasil mukus, gerakan zat melewati permukaan, dan saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu. Contohnya, antara lain pada saluran kelenjar ludah dan uretra.

Epitel Kubus

Jenis epitel ini memiliki ciri-ciri, seperti berbentuk kubus, nukleusnya bulat dan besar serta terletak di tengah. Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel kubus dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  1. Epitel kubus selapis, jaringan ini disusun oleh selapis sel yang berbentuk kubus. Jaringan ini berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung. Contohnya, antara lain pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium, dan lensa mata.
  2. Epitel kubus berlapis banyak, jaringan ini disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk kubus. Jaringan ini berfungsi dalam sekresi dan absorpsi. Contohnya, antara lain pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
  3. Epitel kubus berlapis banyak semu, Jaringan ini sebenarnya tersusun atas selapis sel epitel batang tapi ketinggian sel yang menyusun tidak sama. Akibatnya, epitel ini terlihat seperti berlapis. Jaringan epitel kubus berlapis banyak semu berfungsi sebagai perlindungan, sekresi, dan gerakan zat yang melewati permukaan. Contohnya, antara lain pada rongga hidung dan trakea.

Epitel Transisional

Nah, kalau jenis epitel ini cukup spesial, gais! Karena epitel ini memiliki bentuk sel yang berubah-ubah dan berlapis-lapis. Kalau jaringan ini menggelembung, maka sel-sel bagian dasar berbentuk kubus atau silindris. Pada lapisan tengah selnya berbentuk kubus dan pada lapisan atas berbentuk pipih. Contohnya itu ada pada kantung kemih. Bentuk epitel yang bisa berubah-ubah ini akan membantu kantung kemih memberikan ruang untuk urine dan menahan regangan serta tekanan yang diberikan pada urine.

Berikut gue tampilkan ilustrasi jenis-jenis jaringan epitel supaya elo lebih paham seperti apa sih bentuknya.

jaringan hewan
Jenis-jenis Jaringan Epitel (Arsip Zenius)

Jaringan Ikat

Jaringan ikat kerap disebut dengan jaringan penyokong atau jaringan penunjang. Seperti namanya, jaringan ikat berfungsi untuk mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan melindungi jaringan atau organ tubuh. Jaringan ini terdiri atas sel-sel, serabut dan cairan ekstraseluler. Serabut pada jaringan ikat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

  • Serabut kolagen, tersusun dari kolagen, bersifat tidak elastis, dan nggak gampang sobek jika ditarik memanjang.
  • Serabut elastis, tersusun oleh protein yang disebut elastin dan bersifat seperti karet.
  • Serabut retikuler, tersusun oleh kolagen dan dilanjutkan oleh serabut-serabut kolagen. Bentuknya sangat tipis dan bercabang

Jaringan pengikat memiliki kerapatan sel yang longgar dan sel-selnya tersebar di antara matriks-matriks ekstraseluler. Apa itu matriks? Matriks merupakan susunan dari serabut jaringan ikat yang diselubungi oleh media dasar yang bisa berupa cairan, gel, ataupun padat.

Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan ikat dibedakan menjadi berikut:

Jaringan ikat longgar

Ciri-ciri jaringan ikat longgar adalah sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastis. Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar organ-organ, pembuluh darah, dan saraf. Fungsi jaringan ikat longgar untuk membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah, dan saraf.

Jaringan ikat padat

Nama lain jaringan ikat padat adalah serabut putih karena terbuat dari serabut kolagen yang berwarna putih. Jaringan ini terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot, fasia, ligamen, dan tendon. Apaan tuh?

Fasia adalah jaringan ikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot. Ligamen adalah jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antartulang. Tendon adalah ujung otot yang melekat pada tulang. Oleh karena itulah fungsi dari jaringan ikat padat adalah menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang-tulang, tulang dengan tulang, juga memberikan perlindungan terhadap organ tubuh.

jaringan hewan
Jenis-jenis Jaringan Ikat (Arsip Zenius)

Baca Juga: Jaringan Ikat, Ciri, Struktur, dan Fungsi – Materi Biologi Kelas 11

Jaringan Otot

Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kok, bisa? Kemampuannya itu didapatkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi ini bisa terjadi karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek. Jaringan otot dibedakan menjadi tiga macam, antara lain:

Jaringan Otot Polos

Jaringan ini memiliki serabut-serabut atau fibril yang homogen. Apabila terangsang, otot polos berkontraksi secara refleks dan reaksinya lambat, serta di bawah pengaruh saraf otonom. Jenis otot ini terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, dan saluran pernapasan.

Jaringan Otot Lurik

Dinamakan otot lurik karena memiliki bentuk seperti adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot apabila dilihat melalui mikroskop.

Sebagian besar jaringan otot lurik melekat pada kerangka tubuh hewan, makanya nama lain dari jaringan ini adalah jaringan otot kerangka. Posisinya yang melekat pada kerangka menjadikan fungsi dari jaringan ini untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.

Jaringan otot lurik apabila terangsang, kontraksinya akan berlangsung cepat dan menurut kehendak hewan terkait, serta di bawah pengaruh saraf sadar.

Jaringan Otot Jantung

Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Oleh karena itu,  fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat.

jaringan otot
Jenis-jenis Jaringan Otot (Arsip Zenius)

Jaringan Saraf

Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit, dan cabang akson. Cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf. 

Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, terdapat tiga macam sel saraf, yaitu:

  • Sel saraf sensorik, berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum saraf pusat.
  • Sel saraf motorik, berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
  • Sel saraf penghubung, berfungsi sebagai penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
saraf hewan
Saraf (Arsip Zenius)

Penutup

Demikian pembahasan gue mengenai jaringan hewan. Kalau elo ada pertanyaan, jangan segan untuk tulis di kolom komentar, ya! Elo juga bisa belajar materi ini melalui video pembelajaran, loh. Klik banner di bawah ini untuk bisa nonton video-video dan akses kumpulan soalnya, ya!

Jaringan Hewan: Pengertian, Macam, dan Fungsi - Materi Biologi Kelas 11 26

Selain itu, Sobat Zenius juga bisa, lho, belajar mata pelajaran lainnya melalui video pembelajaran lewat paket belajar Aktiva Sekolah dari Zenius. Dengan paket belajar ini, elo berkesempatan ikut try out sekolah, sesi live class, serta mendapat akses rekaman dari live class tadi. Klik banner ini untuk informasi lebih lanjut, ya!

Jaringan Hewan: Pengertian, Macam, dan Fungsi - Materi Biologi Kelas 11 27

Penulis: Atha Hira Dewisman

Referensi:

Diastuti, R. (2009). Biologi 2: untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Haryono, S. (2009). Jaringan Hewan.