Ciri dan Klasifikasi Makhluk Hidup – Materi Biologi Kelas 10

Hi, guys! Di artikel kali ini gue mau membahas tentang materi klasifikasi makhluk hidup kelas 10. 

Mumpung masih awal-awal semester nih, gue mau ajak kalian untuk mengenal lebih dekat tentang makhluk hidup. 

Sekarang gue tanya deh, terumbu karang termasuk makhluk hidup atau bukan? Yang menjawab bukan makhluk hidup salah besar, karena terumbu karang ternyata salah satu jenis makhluk hidup lho, guys. Nah, bingung gak?

Ciri ciri Makhluk Hidup
llustrasi tumbuhan sebagai salah satu makhluk hidup (sumber gambar: pixabay.com/ejaugsburg)

Sebenernya, itulah motivasi gue ingin membahas tentang makhluk hidup, supaya elo tau ciri-ciri makhluk hidup hingga pengelompokannya. 

Karena kita ketahui bersama kalau makhluk hidup itu banyak sekali. Untuk memudahkan pengamatan atau penelitian, maka ada cara mengklasifikasikan makhluk hidup.

Yuk ah tanpa berlama-lama, langsung aja kita bahas!

Ciri-ciri Makhluk Hidup

Sebelum kita membahas klasifikasi makhluk hidup, alangkah baiknya kita mengenal dulu ciri-ciri makhluk hidup dan peranannya dalam kehidupan.

 Elo tentu tau donk perbedaan dari makhluk hidup dan makhluk tak hidup, ya kan?

Sekarang gue tanya dulu nih, di antara batu dan pohon, mana yang makhluk hidup dan mana yang tak hidup? Kira-kira alasannya apa hayooo?

Oke, langsung aja gue jabarkan di bawah ini mengenai ciri-ciri dari makhluk hidup.

Bergerak

Masuk ke ciri-ciri yang pertama, yaitu bergerak. Iya, makhluk hidup itu bergerak lho, guys. Coba elo bandingkan lagi antara batu dan pohon! Batu tidak bisa bergerak kalau tidak ada pengaruh dari luar, misalnya angin besar, hujan, atau kita yang menggerakkannya.

Sedangkan pohon, kalau elo mengamati pohon selama berbulan-bulan menggunakan kamera, maka elo akan tau kalau ternyata pohon bergerak, ya meskipun tidak seperti kita yang bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Membutuhkan Nutrisi

Selanjutnya, makhluk hidup membutuhkan nutrisi untuk bertahan hidup. Contohnya tumbuhan yang membutuhkan mineral untuk membuat gula (fruktosa) bagi buahnya, ia juga membutuhkan sinar matahari untuk proses fotosintesis.

Sedangkan batu sebagai makhluk tak hidup, untuk apa nutrisi baginya? Batu tidak membutuhkan nutrisi untuk proses pembuatan makanan atau untuk bertahan hidup.

Bernafas (Respirasi)

Kalau ini udah jelas ya, guys. Kita sebagai makhluk hidup membutuhkan O2 untuk bernafas, tumbuhan juga membutuhkannya setiap saat. 

Sekarang coba kita lihat batu, apakah batu bernapas? Tentu saja tidak.

Tumbuh dan Berkembang

Ciri-ciri makhluk hidup selanjutnya adalah tumbuh dan berkembang. Elo dan gue tumbuh dan berkembang, dari yang awalnya bayi hanya tidur-makan-nangis, kemudian bisa berjalan untuk pertama kalinya, hingga akhirnya menjadi elo seperti saat ini.

Tumbuhan juga tumbuh dan berkembang, ia awalnya hanya sebuah biji, berkecambah, dan jadilah pohon besar. 

Kalau batu? Ia tidak tumbuh dan berkembang kalau tidak ada gaya atau pengaruh apapun dari luar. Ia akan selamanya seperti itu dan berukuran segitu.

Oh iya, elo tau gak apa bedanya tumbuh dan berkembang? 

Kalau tumbuh bisa dihitung atau diukur, sedangkan berkembang tidak bisa diukur, guys. Misalnya pertumbuhan tanaman itu bisa dihitung dengan mengukur tinggi tanaman.

Sedangkan, berkembang dilihat dari munculnya daun, bunga, dan buah pada tanaman. Udah kebayang ‘kan ya, guys?

Bereproduksi

Ciri selanjutnya adalah makhluk hidup bereproduksi. Kalau batu, ketika jumlahnya satu, ia tidak akan bisa bertambah lagi jadi dua atau tiga (kecuali kita pecahin batunya ya, guys). 

Sedangkan makhluk hidup, ia bisa mempunyai anak, tunas, ataupun membelah diri.

Bisa Beradaptasi dengan Lingkungannya

Beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya merupakan salah satu ciri ciri makhluk hidup. Misalnya kamu sebagai manusia, ketika kamu berada di luar ruangan saat matahari sedang terik-teriknya, maka tubuhmu akan menyesuaikan diri dengan mengeluarkan keringat. Lain lagi ketika kamu berada di lingkungan yang dingin.

Sama halnya dengan tumbuhan, cara ia menyesuaikan diri contohnya dengan menggugurkan daunnya. Sedangkan batu, mau ia berada di lingkungan panas atau dingin akan sama aja, gak akan berpengaruh bagi sebuah batu.

Peka terhadap Rangsang (Iritabilitas)

Makhluk hidup itu peka terhadap rangsangan. Nah, kalau elo lagi ngedeketin seseorang, tapi kok rasanya gak ada tanggapan dari doi, itu artinya dia emang gak minat sama elo atau mau melihat usaha yang lebih lagi dari elo.

Jadi, bukan karena doi gak peka ya, guys. Dia peka kok sebenarnya, hanya saja ada alasan-alasan lain gitu. Haha.

Eh back to topic lagi ya. Makhluk hidup peka terhadap rangsang, contoh pada tumbuhannya adalah tanaman Mimosa pudica atau putri malu. Elo pasti pernah donk iseng-iseng menyentuh putri malu, ia kalau disentuh daunnya akan mengatup.

Contoh lainnya elo ketika dingin atau di tempat horor, tiba-tiba elo merinding, nah itu contoh bahwa makhluk hidup memiliki ciri-ciri peka terhadap rangsangan.

Ekskresi (Mengeluarkan Zat Buangan)

Ciri-ciri makhluk hidup yang terakhir adalah mengeluarkan zat buangan. 

Kalau pada manusia dan hewan mengeluarkan feses, keringat, dan urin. Kemudian pada tumbuhan zat buangan adalah CO2 ketika respirasi dan O2 ketika fotosintesis.

Nah, sekarang kalau batu, apakah batu mengeluarkan zat buangan? Gak dong, maka dari itu batu bukan termasuk makhluk hidup.

Bagian selanjutnya dari materi klasifikasi makhluk hidup kelas 10 adalah pengertian dari klasifikasi dan sistem klasifikasi makhluk hidup. 

Apa Itu Klasifikasi Makhluk Hidup?

Makhluk hidup ada klasifikasinya lho, guys. Jadi, gak mentang-mentang elo, tumbuhan, dan hewan termasuk makhluk hidup, udah aja gitu masuk dalam satu kelompok besar.

Materi klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri disebut taksonomi. 

Dan secara pengertian, klasifikasi makhluk hidup adalah cara pengelompokkan/pemilahan makhluk hidup berdasarkan kesamaan dan ciri yang dimiliki. Hewan dan tumbuhan itu masuk ke dalam kelompok atau klasifikasi makhluk hidup yang berbeda.

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup itu untuk apa sih? Tujuan pertama adalah untuk mempermudah objek penelitian, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.


Materi Video Klasifikasi Makhluk Hidup

Tonton gratis materi Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup beserta alasan kemunculannya di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Cara klasifikasi makhluk hidup juga gak sembarangan guys, harus ada sistem resmi yang digunakan.

Sistem klasifikasi makhluk hidup yang saat ini digunakan berdasarkan sistem klasifikasi Linnaeus, yaitu sistem yang mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan takson.

Waduh, apa itu takson? Takson adalah urutan klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri makhluk hidup dari yang paling umum hingga khusus. Nah, ilmunya disebut dengan taksonomi.

Berikut adalah urutan takson pada makhluk hidup:


Taksonomi Klasifikasi Makhluk Hidup
Urutan takson pada makhluk hidup (Arsip Zenius)

Dilihat dari urutan takson di atas, ternyata makin ke bawah makin sempit ya cakupannya. Contohnya kucing (Felis domesticus), kita buat taksonnya yuk!

  • Kingdom: Animalia.
  • Filum: Chordata.
  • Class: Mamalia.
  • Ordo: Carnivora.
  • Famili: Felidae.
  • Genus: Felis.
  • Spesies: domesticus.

Materi Video Taksonomi Modern

Tonton gratis materi selengkapnya tentang Taksonomi Modern dan Pohon Filogeni di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Pengklasifikasian Makhluk Hidup

Selanjutnya mari kita mengenal pengklasifikasian makhluk hidup. Sistem klasifikasi makhluk hidup ini disusun berdasarkan persamaan maupun perbedaan yang diurutkan berdasarkan kelompok.

Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan kingdom
Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan kingdomnya. (Arsip Zenius)

Monera

Monera adalah kingdom yang paling sederhana, karena ia bersifat prokariotik. Apa itu prokariotik? Prokariotik adalah klasifikasi makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti.

Monera hanya memiliki dua anggota: bakteri dan sianobakteri (alga hijau biru). Nah, setelah kita tau ciri-ciri monera yang paling utama adalah prokariotik, sekarang kita rinci aja ya ciri-ciri lainnya dari monera.

  • Prokariotik (tidak memiliki membran inti)
  • Membelah diri atau konjugasi
  • Sel satu (bakteri) atau bersel banyak (berkoloni)

Jadi, kalau elo menemukan makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti ia masuk ke dalam kingdom monera.


Materi Video Monera dan Archaebacteria

Tonton gratis materi tentang Monera, Bakteri, serta perbedaan Prokariot dan Eukariot di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Protista

Selanjutnya adalah protista. Nah, kalau kingdom protista ini kebanyakan merupakan parasit nih, guys. Jadi, anggotanya merugikan manusia, hewan, maupun makhluk hidup lain. Berikut adalah ciri-ciri dari protista:

  • Eukariotik (memiliki membran inti)
  • Sel satu atau bersel banyak
  • Bisa mengalami pembelahan binner atau konjugasi.

Oh iya, guys. Protista itu ada yang mirip hewan, tumbuhan, dan jamur lho. Namanya juga beda-beda nih. Protista mirip hewan disebut Protozoa, ini adalah hewan yang paling tua, selain itu protozoa juga tidak bisa membuat makanan sendiri.

Selanjutnya ada protista mirip hewan, hebatnya protista ini bisa membuat makanan sendiri, sama halnya dengan tumbuhan pada umumnya, istilah lainnya dari membuat makanan sendiri adalah autotrof.

Protista juga dibedakan lagi berdasarkan alat geraknya, ada yang bergerak dengan menggunakan bulu getar (cilia) contohnya Paramaecium sp. Selanjutnya protista yang bergerak dengan menggunakan bulu cambuk (flagelata), contohnya adalah Euglena sp.

Alat gerak lainnya adalah kaki semu (pseudopodia atau rhizopoda), contohnya Amoeba sp., dan ada juga yang tidak punya alat gerak (sporozoa), contohnya adalah Plasmodium sp..

Pelajari lebih lanjut
Untuk baca materi Protista yang lebih komplit, klik link berikut: Definisi dan Klasifikasi Protista – Materi Biologi Kelas 10


Materi Video Protista

Tonton gratis materi tentang Kingdom Protista dan Sel Eukariot di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Fungi

Tahukah elo kalo klasifikasi makhluk hidup fungi ada dua jenis, yaitu jamur dan cendawan. Kalau yang biasa kamu lihat misalnya di tumpukan jerami, itu disebut cendawan. Yap, cendawan adalah jenis fungi yang bersifat makroskopis.

Sedangkan, fungi yang bersifat mikroskopis adalah jamur. Jadi, selama ini kita salah kaprah ya, guys. Kita menyebut jamur yang kita lihat dengan mata telanjang adalah jamur, bukan cendawan.

Ciri-ciri fungi yang membedakannya dari kingdom lain adalah sbb:

  • Fungi bersifat eukariotik
  • Heterotrof (tidak bisa membuat makanannya sendiri)
  • Memiliki hifa atau miselium
  • Memiliki dinding sel (kitin)
  • Pencernaannya berada di luar tubuh (ekstra seluler)
  • Bersifat saprofit atau detritivor (pengurai)

Udah paham ‘kan sekarang ciri-ciri kingdom fungi itu apa saja ya.

Pelajari lebih lanjut
Untuk baca materi Fungi yang lebih komplit, klik link berikut: Klasifikasi Fungi (Jamur) – Materi Biologi Kelas 10.


Materi Video Fungi (Jamur)

Tonton gratis materi tentang Fungi dan seluk-beluknya di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Plantae

Plantae atau yang biasa disebut kerajaan tumbuhan. Wah, kebayang banyak banget ya? Kira-kira dari tumbuhan sebanyak itu, cara mengelompokkannya bagaimana ya? Oke, kita bahas dulu ciri-ciri dari kingdom plantae yuk!

  • Bersifat eukariotik
  • Bersel banyak
  • Autotrof (bisa membuat makanan sendiri)
  • Dinding sel terbuat (selulosa)

Selanjutnya mari kita bahas pengelompokkan dari kingdom plantae ini. Anggota kingdom plantae terbagi menjadi 3, yaitu Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku-pakuan), dan Spermatophyta (tumbuhan biji).

Pelajari lebih lanjut
Untuk baca materi Kingdom Plantae yang lebih komplit, klik link berikut: Ciri & Klasifikasi Kingdom Plantae – Materi Biologi Kelas 10.


Materi Video Plantae

Tonton gratis materi tentang Kingdom Plantae beserta evolusinya dari tumbuhan akuatik (air) ke terestrial (daratan) di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Animalia

Tumbuhan udah dibahas, sekarang kita bahas juga hewan yang masuk dalam kingdom Animalia. Kingdom animalia juga kingdom yang besar sama seperti plantae. Coba yuk kita sebutkan hewan-hewan yang sering kita temui: cacing, sapi, nyamuk, ikan, dll.

Untuk membedakan hewan-hewan tersebut, kita bisa membaginya ke dalam dua kelompok besar, yaitu vertebrata (hewan bertulang belakang) dan avertebrata (hewan tidak bertulang belakang).

Vertebrata atau hewan bertulang belakang, berarti hewan ini memiliki tulang belakang. Kelompok hewan vertebrata dibagi menjadi 5, yaitu pisces (ikan-ikanan), amphibia (hewan yang hidup di air dan di darat).

Kemudian ada reptil (memiliki sisik dan hidup di darat), aves (burung-burungan), dan mamalia (hewan menyusui). Kita sebagai manusia juga masuk ke dalam kingdom animalia ya, guys. Dan juga masuk dalam kelompok vertebrata.

Avertebrata atau hewan yang tidak bertulang belakang. Hewan ini kebanyakan hidup di laut lho guys. Kelompok hewan avertebrata yaitu Porifera (hewan yang memiliki pori-pori) contohnya spons, Coelenterata (berongga) contohnya terumbu karang dan ubur-ubur.

Kemudian, Vermes (cacing-cacingan) contohnya cacing pipih/platyhelmintes, Arthopoda (kaki berbuku-buku/bersegmen) contohnya laba-laba/arachnida, dan Molusca (hewan lunak) contohnya siput.

Pelajari lebih lanjut
Untuk baca materi Kingdom Animalia yang lebih komplit, klik link berikut: Klasifikasi Lengkap Kingdom Animalia – Materi Biologi Kelas 10.


Materi Video Animalia

Tonton gratis materi Kingdom Animalia dan apa yang membuat kingdom ini istimewa dibandingkan kingdom lainnya di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Mudah bukan? Kurang lebih begitu ya pembahasan mengenai materi klasifikasi makhluk hidup kelas 10 ini.

Oh iya, selain materi Biologi, elo juga bisa belajar mata pelajaran lainnya lho bareng Zenius. Kayak Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, dll. Dan kalo elo gabung sekarang, elo bisa dapet diskon hingga 80% dan akses berbagai video premium gratis. 

Caranya gampang, elo tinggal download aplikasi Zenius atau klik banner di bawah ini ya!

Ciri dan Klasifikasi Makhluk Hidup - Materi Biologi Kelas 10 17

Oh iya, kalo elo

Klasifikasi Fungi (Jamur), Pengertian, Ciri, dan Contohnya

Pada artikel sebelumnya udah pernah dibahas mengenai klasifikasi makhluk hidup seperti archaebacteria dan eubacteria, sekarang kita move on ke klasifikasi makhluk hidup lainnya yaitu fungi atau yang mungkin lebih dikenal dengan nama jamur. Simak terus materi jamur kelas 10 Semester 2 berikut ini!

Mungkin beberapa dari elo banyak yang mengira kalo jamur itu masuk ke klasifikasi yang sama dengan tumbuhan, namun kenyataannya, jamur memiliki klasifikasinya sendiri guys.

Jadi, jamur itu termasuk dalam makhluk hidup tapi tidak termasuk sebagai tumbuhan maupun hewan. Wow! Kok bisa ya?

Terus sebenernya, apa itu jamur?

Nah, pada artikel ini gue bakal bahas secara tuntas mengenai pengertian jamur, klasifikasi, hingga strukturnya. Dan perlu elo tau materi terkait fungi ini juga akan elo temui pada mata pelajaran Biologi di kelas 10.

Pengertian dan Ciri-ciri Fungi (Jamur) 

Fungi atau jamur adalah jenis organisme eukariotik yang masuk dalam Kingdom Fungi. Mereka ditemukan hampir pada semua habitat di dunia tetapi kebanyakan hidup di darat, terutama di tanah atau pada makhluk hidup lain di laut atau air tawar.

Anggota dari Kingdom ini memiliki peran besar sebagai dekomposer (pengurai) dan siklus karbon. Meski begitu, beberapa jamur hidup sebagai parasit pada tanaman, hewan bahkan manusia dan bisa menyebabkan penyakit.

Kingdom fungi diklasifikasikan ke dalam empat divisi berdasarkan metode reproduksi seksualnya yaitu Zygomycota (jamur roti), Ascomycota (ragi dan jamur kantung), Basidiomycota (jamur payung), dan Deuteromycota (jamur tak sempurna). 

Namun secara umum, keempat divisi ini memiliki ciri-ciri yang hampir sama. Berikut ini adalah daftar ciri-ciri fungi atau jamur:

  1. Memiliki benang halus atau yang biasa disebut hifa, dan kumpulan dari hifa disebut miselium. Hifa tersusun dari sel-sel yang terbentuk akibat pertumbuhan spora, dan hifa tersebut bisa berupa hifa tunggal atau hifa bercabang. 
  2. Memiliki dan memproduksi spora. 
  3. Berkembang biak baik secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif).
  4. Mengandung zat kitin, glukan, selulosa, dan mannan pada struktur tubuh jamur yang berfilamen dan dinding selnya.

Pastiin elo paham ciri fungi ya, agar kalau ketemu pertanyaan kayak “yang bukan merupakan ciri dunia fungi jamur adalah”, elo bisa identifikasi mana yang nggak termasuk cirinya. Mungkin beberapa dari elo mempertanyakan kenapa jamur tidak masuk klasifikasi plantae atau tumbuhan? 

Alasannya karena jamur berbeda dengan tumbuhan pada berbagai aspek, berikut ini adalah beberapa tanda yang membedakan antara jamur dengan tumbuhan:

  1. Tidak memiliki klorofil, yang berarti jamur tidak berfotosintesis. 
  2. Berkembangbiak dengan spora.
  3. Memiliki komposisi dinding sel yang berbeda dengan tumbuhan. 
  4. Tidak memiliki struktur seperti pada tumbuhan pada umumnya yaitu akar, batang, dan daun. 
  5. Tidak memiliki sistem vaskuler (pembuluh angkut) seperti tumbuhan pada umumnya. 
  6. Bersifat multiseluler atau banyak sel, sehingga tidak memiliki pembagian fungsi pada setiap bagiannya.

Materi Video Apa Itu Fungi

Jamur itu sebenarnya apa, sih? Kalau bukan tumbuhan, kenapa sering disebut sebagai sayur-mayur? Mau tau jawabannya? Tonton gratis materi Fungi di website Zenius. Elo hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Klasifikasi Fungi

Seperti yang sudah gue singgung di atas,klasifikasi jamur dikelompokkan atas dasar cara pembentukan spora mereka. Masing-masing divisi ini juga memiliki ciri khas dan kegunaannya di kehidupan sehari-hari. 

Nah, supaya elo lebih kenal dengan keempat divisi dari Kingdom Fungi ini, gue akan bahas satu persatu di bawah ya!

Zygomycota

Zygomycota adalah divisi fungi yang pembentukan sporanya berasal dari dua sel yang berbeda. Spora seksual dikenal sebagai zigospora sedangkan spora aseksual dikenal sebagai sporangiospora. Dan hifa (benang jamur) pada Zygomycota tidak memiliki septa (sekat/pembatas pada hifa). 

Untuk memudahkan mengingatnya, inget aja jamur nama jamur ini yang zygo spora, “zygo” berasal dari kata “zygote”, di mana zygomycota membentuk alat reproduksinya dengan yang disebut sebagai zigosporangium. 

Zygomycota biasanya hidup di habitat daratan atau jamur terestrial, atau saprofit yaitu jamur pelapuk atau tinggal pada inang yang sudah mati, pada makanan atau pada sisa tumbuhan dan hewan, parasit pada manusia dan tumbuhan. 

Untuk lebih jelas tentang yang merupakan ciri-ciri zygomycota adalah yang berikut ini.

Ciri-ciri Zygomycota:

  1. Memiliki hifa yang tidak bersekat (tidak ada septa) dan memiliki beberapa inti (koenositik).
  2. Dinding sel pada jamur Zygomycota mengandung zat kitin.
  3. Melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual.
  4. Tidak mempunyai tubuh buah. 

Oh iya, perlu elo tau juga kalau jamur Zygomycota juga bisa bersimbiosis dengan tumbuhan lho. 

Simbiosis antara jamur kelompok Zygomycota dengan akar tumbuhan tinggi disebut sebagai mikoriza.

Peran utama jamur dalam simbiosis ini adalah untuk meningkatkan penyerapan nutrisi dan air oleh tanaman inang dengan memanfaatkan volume tanah yang lebih besar dibandingkan menggunakan akar saja.

Selain divisi Zygomycota, divisi lain yang juga sering bersimbiosis dengan akar tanaman adalah Ascomycota dan Basidiomycota. 

Berikut ini adalah contoh jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota di kehidupan sehari-hari:

  1. Rhizopus stolonifer adalah jamur pada roti basi,
  2. Mucor hiemalis jamur yang berguna untuk fermentasi pada susu kedelai,
  3. Beauveria bassiana yaitu jamur yang dapat menjangkit tubuh serangga atau hama,
  4. Mucor mucedo yaitu jamur yang hidup sebagai saprofit pada tumbuhan dan hewan mati atau kotoran. 

Ascomycota

Ascomycota atau disebut juga sebagai sac fungi dan memiliki nama lain jamur kantung. Divisi ini merupakan divisi jamur yang memproduksi spora dengan bagian reproduksi seksual bernama askospora dan bereproduksi aseksual terjadi dengan konidiospora.

Jamur yang masuk divisi ini adalah jamur yang memiliki hifa yang bersekat. Sedangkan habitat Ascomycota biasanya ada di dasar hutan yang berhumus tebal. 

Nah, supaya lebih jelas, berikut ini adalah ciri-ciri Ascomycota:

  1. Menghasilkan askospora pada reproduksi generatif (seksual)
  2. Memiliki talus uniseluler dan multiseluler.
  3. Memiliki hifa yang bersekat dan tiap sel hifanya memiliki satu inti.
  4. Dinding hifa diperkuat dengan selulosa dan bersifat heterokariotik.
  5. Reproduksi vegetatif (aseksual) dengan memperbanyak konidia, spora, tunas dan fragmentasi.
  6. Reproduksi generatif dengan konjugasi yang digunakan untuk membentuk askospora didalam askus. Askus biasanya dibentuk dalam tubuh buah dinamakan askokarp (askoma).

Peranan Ascomycota dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak, mulai dari makanan, ragi hingga obat. 

Berikut ini adalah contoh jamur yang termasuk dalam divisi Ascomycota di kehidupan sehari-hari:

  1. Saccharomyces cerevisiae yaitu jamur yang berfungsi sebagai ragi pada proses pembuatan roti,
  2. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum sebagai antibiotik, 
  3. Neurospora crassa sebagai jamur pembuat oncom, 
  4. Tuber melanosporum atau jamur truffle yang bisa dimakan dan berharga mahal. 

Basidiomycota

Basidiomycota pada umumnya mudah dikenali karena memiliki bentuk seperti payung. Pada divisi ini, sebagian besar jenis jamurnya hidup sebagai parasit meskipun ada juga yang saprofit. 

Reproduksi seksual Basidiomycota terjadi dengan basidiospora sedangkan reproduksi aseksual terjadi dengan konidia, tunas atau fragmentasi.

Sedangkan untuk bentuk, secara umum tubuh buah jamur Basidiomycota mempunyai empat bagian, yaitu:

  1. Tudung jamur yang biasanya berbentuk payung disebut dengan pileus.
  2. Bilah atau lamella yaitu bagian bawah tudung yang berbentuk seperti helaian-helaian. 
  3. Tangkai tubuh atau stipe, bagian ini akan bertambah kokoh dan besar dan tinggi seiring pertumbuhan jamur.  
  4. Dan bagian cincin atau annulus yang melingkari tangkai jamur.
Jamur Amanita muscaria atau jamur beracun yang masuk dalam divisi Basidiomycota
Jamur Amanita muscaria atau jamur beracun yang masuk dalam divisi Basidiomycota
(dok. Florian van Duyn on Unsplash)

Ciri-ciri Basidiomycota:

  1. Memiliki hifa yang bersekat dan berinti haploid atau hanya memiliki 1 set kromosom atau setengah jumlah set normal kromosom (set normal kromosom 2 set). 
  2. Memiliki tubuh buah, yang terdiri dari batang dan tudung dan berbentuk seperti payung. 
  3. Melakukan reproduksi secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). 
  4. Memiliki 3 macam miselium, yaitu miselium primer (berinti satu), miselium sekunder (berinti dua), dan miselium tersier (terdiri dari miselium sekunder yang membentuk jaringan teratur dan menghasilkan basidiospora). 

Setelah mengetahui ciri-ciri Basidiomycota, selanjutnya adalah mengetahui contoh jamur yang masuk dalam divisi ini. 

Salah satu yang terkenal adalah jamur tiram atau yang memiliki nama latin Pleurotus ostreatus dan menurut klasifikasi lima kingdom jamur tiram termasuk dalam kingdom fungi divisi Basidiomycota.

Contoh jamur yang termasuk dalam divisi Basidiomycota lainnya adalah sebagai berikut:

  1. Auricularia polytricha atau jamur kuping yang bisa dimakan, 
  2. Volvariella volvacea atau jamur merang yang juga bisa dimakan
  3. Ganoderma applanatum atau jamur kayu, 
  4. Puccinia arachidis yaitu jamur parasit pada tanaman kacang, 
  5. Amanita muscaria jamur beracun, 

Deuteromycota

Deuteromycota atau jamur tidak sempurna, disebut demikian karena jamur pada divisi ini tidak menunjukkan fase seksual.

Diantara semua divisi fungi, yang paling dekat dengan Deuteromycota adalah Ascomycota. 

Beberapa spesies, seperti Aspergillus, yang dulu diklasifikasikan sebagai jamur tidak sempurna, kini diklasifikasikan dalam divisi Ascomycota.

Ciri-ciri Deuteromycota:

  1. Memiliki hifa yang bersekat dan mengandung zat kitin.
  2. Membentuk spora dan konidia dengan reproduksi aseksual atau vegetatif. 
  3. Bersifat saprofit pada bahan organik dan bersifat parasit pada tanaman-tanaman tinggi serta perusak tanaman hias. 
  4. Dapat menyebabkan penyakit pada manusia. 

Contoh jamur yang termasuk dalam divisi Deuteromycota adalah sebagai berikut:

  1. Melazasia fur-fur yaitu jamur penyebab panu, 
  2. Epidermophyton floccosum yaitu jamur penyebab kutu air,
  3. Helminthosporium oryzae yaitu jamur penyebab noda hitam pada daun, buah dan merusak kecambah,
  4. Epidermophyton floccosum yaitu jamur penyebab penyakit kaki atlet.

Materi Video Klasifikasi Fungi

Buat elo yang sudah berlangganan paket belajar Zenius, tonton video materi Klasifikasi Fungi mulai dari Basidiomycota, Ascomycota, Zygomycota, hingga Deuteromycota di website atau aplikasi Zenius. Jangan lupa login dulu, ya, buat mengaksesnya!


Pelajari lebih lanjut
Masih ingat kan, kalau Fungi itu masuk dalam pembahasan Klasifikasi Makhluk Hidup? Buat yang mau baca lagi materinya, klik link berikut: Ciri dan Klasifikasi Makhluk Hidup – Materi Biologi Kelas 10.

Manfaat Fungi (Jamur) dalam Kehidupan Sehari-hari

Meskipun beberapa jamur adalah parasit dan merugikan manusia maupun makhluk hidup lain, pada dasarnya kehidupan tidak bisa lepas dari pekerjaan para jamur ini. 

Secara garis besar jamur memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan, yaitu sebagai bahan makanan, obat, dan dekomposer. 

Sebagai Bahan Makanan

Pasti elo udah familiar lah ya dengan hal ini, ada banyak banget olahan makanan yang memasukkan jamur sebagai salah satu bahannya, seperti jamur enoki, jamur kancing, jamur tiram dan sebagainya. 

Yap, fungsi fungi yang pertama adalah sebagai bahan makanan. Jamur dijadikan sebagai pilihan asupan gizi bagi orang-orang yang memilih pola hidup vegetarian atau vegan. 

Meskipun fungi bukanlah tumbuhan, tapi fungi sudah pasti bukan hewan. Makanya jamur menjadi salah satu pilihan bahan makanan selain daging-dagingan. 

Selain itu, jamur juga dimanfaatkan untuk mengubah makanan menjadi jenis lain contohnya tape, yang merupakan hasil fermentasi singkong dengan bantuan jamur Mucor javanicus.

Sebagai Obat

Ilustrasi obat-obatan dari ekstrak jamur
Ilustrasi obat-obatan dari ekstrak jamur (dok. Unsplash)

Fungsi fungi yang kedua adalah sebagai obat-obatan bagi manusia. Contohnya adalah obat antibiotik penisilin, yang dihasilkan dari jamur Penicillium chrysogenum.

Fungsi dari penisilin di tubuh manusia adalah untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang membahayakan tubuh. 

Obat lain yang berasal dari jamur antara lain siklosporin dari jamur Tolypocladium inflatum yang berfungsi membantu tahap transplantasi organ dan lovastatin dari jamur Aspergillus terreus  yang berguna untuk menurunkan kolesterol.

Sebagai Dekomposer

Fungsi fungi yang ketiga adalah sebagai dekomposer. Jamur  adalah organisme yang berperan menjadi pengurai bahan organik pada sisa-sisa organisme yang sudah mati seperti daun kering, bangkai hewan, dan kotoran hewan.

Bayangin kalo di dunia ini gak ada dekomposer kayak jamur, mayat manusia dan hewan, sampah-sampah organik mulai dari daun hingga sisa makanan gak akan bisa terurai. Dan akhirnya dunia kita sekarang dipenuhi oleh sampah.  

Nah, meskipun tampak sepele, para jamur adalah bagian berharga dari kehidupan yaitu sebagai kru pembersihan bumi.

Selain mengurai yang sudah mati, jamur juga membantu menyediakan nutrisi penting bagi produsen utama ekosistem, biasanya tanaman dan ganggang.


Materi Peranan Fungi dalam Ekosistem

Tonton gratis materi Peranan Fungi (Jamur) terhadap Ekosistem dan Manusia Sehari-hari di website Zenius. Elo hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Oke, kurang lebih itu ya guys penjelasan mengenai materi jamur kelas 10 mulai dari klasifikasi fungi atau jamur, hingga pengertian, jenis hingga struktur jamur. Kalau penjelasan di atas masih belum cukup, elo bisa klik banner di bawah ini untuk langsung nonton video materi belajarnya ya!

Pelajari materi Kimia di video materi belajar Zenius

Masih haus ingin belajar terus? Gue saranin download paket belajar Zenius aja yuk, elo bisa tuh ikut live classnya bareng Zen Tutor. Elo bisa dapat insight lebih tentang materi belajar sekaligus tanya bagian yang masih bingung. Simak info lengkapnya di bawah ini!

Klasifikasi Fungi (Jamur) - Materi Biologi Kelas 10 9

Originally published: March 29, 2022
Updated by Silvia Dwi

Klasifikasi Kingdom Protista – Materi Biologi Kelas 10

Halo, Sobat Zenius! Masih berasa asing nggak, nih, sama materi klasifikasi kingdom protista? Kalau udah agak lupa, gue mau ngajak elo semua buat ngebahas materi ini mulai dari pengertian, karakteristik, struktur tubuh, dan klasifikasinya.

Kali ini gue akan membahas salah satu Kkingdom pada makhluk hidup yang cukup unik, karena mereka bukan hewan, bukan juga tumbuhan, tapi sangat mirip.

Nah lho, kira-kira kingdom apa yang akan gue bahas?

Yap, kingdom Protista. Buat Sobat Zenius yang sekarang duduk di bangku kelas X pasti udah nggak asing lagi sama makhluk tersebut, karena materi ini akan dipelajari di kelas X. 

Tapi, mungkin masih banyak di antara elo yang masih bingung sama materi protista kelas 10 ini. 

Nah, supaya pengetahuan elo bertambah mengenai kingdom yang satu ini, yuk baca dan pahami penjelasan-penjelasan di bawah ini!

Apa Itu Protista?

Protista itu apa sih? Kok bisa disebut mirip hewan dan tumbuhan? Kenapa anggota kingdom yang satu ini nggak digabung aja sih sama kingdom lainnya? Oke oke, simpan dulu pertanyaan-pertanyaan elo, karena gue akan menjawabnya satu per satu.

Dalam dunia taksonomi, Protista dikenal sebagai salah satu kingdom, yaitu kingdom Protista.

Hal itu diusulkan pertama kali oleh Georg A. Goldfuss, seorang pakar Biologi asal Jerman pada tahun 1830-an, yang memperkenalkan istilah protozoa (protista) dan mengusulkannya agar dipisah dari makhluk hidup lainnya.

Selanjutnya, pada tahun 1860-an, John Hogg, seorang ahli Biologi asal Inggris menemukan istilah Protoctista dan memasukkannya ke dalam empat kingdom.

Hingga saat ini menjadi enam kingdom, Protista masih berdiri sendiri membentuk suatu kingdom dan dipisahkan dari makhluk hidup lainnya.

Menurut Irnaningtyas, dalam buku Biologi untuk SMA/MA Kelas X, Protista adalah organisme eukariotik (memiliki membran inti), umumnya uniseluler, dan hidup soliter atau berkoloni.

Jadi, selnya sama seperti kingdom eukariotik lainnya: Animalia, Plantae, dan Fungi.

Ketika ada organisme yang mirip dengan kingdom eukariotik lainnya, tetapi tidak tergabung ke dalam kingdom tersebut, maka ia akan masuk dalam kingdom Protista.

Selain itu, kalau dibandingkan dengan organisme eukariotik lainnya, kingdom yang satu ini merupakan yang paling sederhana, namun lebih kompleks dari organisme prokariotik (Archaebacteria dan Eubacteria).


Karakteristik Protista

Seperti yang gue sampaikan sebelumnya, bahwa anggota kingdom ini sangat beragam. Hal itu membuat karakteristik anggotanya juga beragam nih, guys.

Ada yang uniseluler, ada juga yang multiseluler. Ada yang heterotrof, tapi ada juga yang autotrof.

Nah, supaya Sobat Zenius lebih jelas dan mudah dalam memahaminya, coba pahami penjabaran karakteristik berikut ini.

  • Organisme eukariotik.
  • Umumnya bersifat uniseluler, namun ada juga yang multiseluler.
  • Bentuk tubuh sangat beragam.
  • Melakukan respirasi secara aerobik, yaitu membutuhkan oksigen untuk kelangsungan hidupnya.
  • Hidup soliter dan berkoloni.
  • Kebanyakan hidup di perairan (laut maupun perairan tawar).
  • Ada yang hidupnya bebas, ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lain.
  • Bergerak seperti hewan, mempunya klorofil seperti tumbuhan, dan memiliki siklus hidup dan reproduksi seperti jamur.
  • Beberapa jenis merupakan autotrof fotosintetik (bisa membuat makanannya sendiri dengan bantuan sinar matahari), dan ada juga yang heterotrof (tidak bisa membuat makanannya sendiri, ia memperoleh nutrisi dengan memakan organisme lain).
  • Ada yang bergerak menggunakan flagela atau silia, ada juga yang menggunakan ekstensi sementara dari sitoplasma.
  • Secara umum bereproduksi dengan cara aseksual, yaitu pembelahan biner, tunas, atau spora. Bisa juga dengan cara seksual, namun hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu.

Struktur Tubuh Protista

Barusan kita udah tau pengertian dan ciri-cirinya. Belum lengkap rasanya ketika kita belum tau seperti apa sih gambaran dari kingdom yang satu ini itu.

Nah, sekarang aku mau memberitahu elo tentang struktur tubuh dari kingdom unik ini. Perhatikan gambar di bawah ini ya!

struktur tubuh protista
Struktur tubuh Euglena, salah satu anggota kingdom Protista (sumber gambar: readbiology.com)

Dari gambar di atas, kita bisa tau seperti apa struktur tubuh dari Protista. Karena termasuk dalam organisme eukariotik, jadi mereka memiliki inti sel yang dikelilingi oleh organel-organel lainnya pada sitoplasma. Seperti RE (retikulum endoplasma), badan golgi, mitokondria, kloroplas, dan vakuola.

Dilansir dari ThoughtCo, bahwa RE dan badan golgi ini berperan penting dalam sintesis protein dan eksositosis molekul seluler.

Mitokondria berfungsi untuk memberikan energi bagi sel. Sedangkan, kloroplas berfungsi dalam proses fotosintesis.

Selain organel yang terdapat pada gambar di atas, ada juga Protista yang memiliki lisosom, biasanya sih banyak terdapat pada Protista mirip hewan.

Fungsinya untuk membantu mencerna bahan organik yang masuk ke tubuh.

Perlu Sobat Zenius ketahui, bahwa organel tertentu ada yang ditemukan di beberapa jenis Protista, ada juga yang tidak ada pada Protista lainnya. Jadi, emang sesuai sama klasifikasinya gitu, guys.

Nah, kalau dilihat dari organelnya, gambar di atas (Euglena) kira-kira termasuk dalam klasifikasi Protista yang mana ya?

Hayoo.. bisa jawab nggak? Kalau masih bingung, langsung aja deh masuk ke pembahasan klasifikasi biar elo bisa membedakan jenis-jenisnya.

Klasifikasi Kingdom Protista

Nah, kira-kira bagaimana klasifikasi kingdom protista?

Dalam beberapa kasus, seringkali ditemukan makhluk hidup yang ciri-cirinya mirip dengan animalia, tetapi ia bukan termasuk bagian dari kingdom animalia.

Atau ia mirip dengan anggota kingdom plantae atau fungi, tetapi tidak masuk ke dalam kingdom-kingdom tersebut.

Nah, gue udah bilang sebelumnya bahwa mereka yang termasuk organisme eukariotik tetapi tidak bergabung dalam kingdom animalia, plantae, atau fungi, maka akan masuk ke dalam kingdom Protista.

Sehingga, klasifikasi kingdom yang satu ini jika dilihat dari ciri-cirinya, maka akan sangat beragam, ada yang mirip hewan, jamur, bahkan tumbuhan.

klasifikasi kingdom protista
Beberapa contoh anggota (Dok. toppr.com)

Protista Mirip Hewan (Protozoa)

Protista mirip hewan disebut juga dengan protozoa. Protozoa ini diambil dari bahasa Yunani, yaitu protos yang artinya pertama dan zoon yang berarti hewan. Itulah mengapa jenis ini memiliki kedekatan dengan hewan.

Sifatnya hampir sama seperti hewan, yaitu heterotrof atau tidak dapat membuat makanannya sendiri dan bisa bergerak aktif.

Nah, bedanya dari kingdom Animalia adalah jumlah selnya, Protozoa merupakan organisme uniseluler atau bersel tunggal.

Protozoa ada yang hidup parasit, yaitu dengan menumpang pada organisme lainnya yang lebih besar.

Contohnya yang sering kita dengar adalah amoeba, paramaecium, dan euglena. Amoeba ini bentuknya dapat berubah-ubah lho, guys.

Sedangkan, paramaecium umumnya berbentuk sepatu. Nah, kalau euglena sih bisa hidup mandiri, karena ia memiliki klorofil yang memungkinkannya untuk membuat makanannya sendiri, sehingga hidupnya bebas gak tergantung sama organisme lain.

Berikut ini merupakan klasifikasi dari protozoa:

Protozoa jenis ini umumnya ditemukan di daerah perairan, baik tawar maupun asin. Mereka memiliki alat gerak berupa pseudopodia (kaki semu) yang membantunya untuk mengubah-ubah bentuk dan menangkap serta menelan makanan.

Rhizopoda bereproduksi dengan cara pembelahan biner.

Contoh: Amoeba sp.

  • Flagellata (Mastigophora)

Sesuai dengan namanya, protozoa jenis ini bergerak dengan flagel atau bulu cambuk. Mereka ada yang hidup secara bebas dan parasit.

Contoh: Euglena sp.

Protozoa jenis ciliata memiliki silia atau bulu getar di seluruh tubuhnya. Silia membantu mereka untuk bergerak dan menggerakan makanan agar bisa masuk mulutnya.

Mereka termasuk organisme akuatik. Mereka termasuk dalam organisme heterotrof yang tidak bisa membuat makanannya sendiri. Ciliata ini memiliki dua inti sel, yaitu makronukleus dan mikronukleus.

Mereka bereproduksi dengan cara aseksual (membelah diri) dan seksual (konjugasi, yaitu menempelkan tubuh dan saling bertukar inti).

Contoh: Paramaecium sp.

Protozoa jenis ini memiliki siklus hidup yang seperti spora.

Contoh: Plasmodium sp.


Materi Video Protista Mirip Hewan

Tonton gratis materi Protista Mirip Hewan (Protozoa) dan Kelompok-kelompoknya di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Protista Mirip Jamur

ilustrasi protista mirip jamur
Ilustrasi protista mirip jamur (Dok. Pixabay).

Protista mirip jamur memiliki sifat heterotrof dan bisa membentuk struktur filamen. Mirip jamur banget ‘kan? Namun, Protista mirip jamur tidak bisa dimasukkan ke dalam kingdom Fungi, karena ia tidak bisa menghasilkan kitin.

Dinding selnya terdiri dari selulosa, lebih mirip dengan alga (Protista mirip tumbuhan), tidak seperti jamur. Mereka juga berkembang biak dengan membentuk spora.

Sama seperti jamur, mereka juga tidak bergerak ya, guys.

Berikut ini Klasifikasi dari Protista Mirip Jamur

  • Myxomycota (Jamur Lendir)

Protista yang satu ini merupakan organisme saprofitik, mereka memakan materi yang mati dan telah membusuk, yap disebut pengurai.

Myxomycota termasuk organisme multiseluler yang memiliki banyak inti.

Biasanya, ciri-ciri dari myxomycota adalah makroorganisme atau bisa dilihat dengan mata telanjang, karena ukurannya sekitar 1-2 cm, dan ada beberapa yang berukuran besar. Umumnya memiliki warna cerah, seperti kuning, coklat, dan putih.

Contoh: Physarum polycephalum.

Protista jenis ini kebanyakan hidup di air atau tanah yang lembap. Mereka bisa menjadi parasit bagi tumbuhan atau hewan lain lho, guys.

Karena, mereka akan mendapatkan nutrisi dari organisme lain yang dihinggapinya.

Kalau di negara agraris seperti kita, jamur air ini sangat meresahkan para petani lho. Mereka bisa menyebabkan berbagai penyakit pada tanaman petani, misalnya pada tanaman kentang.

Contoh: Saprolegniales.


Materi Video Protista Mirip Jamur

Buat kamu yang sudah berlangganan paket belajar Zenius, tonton materi lengkap Protista Mirip Jamur mulai dari Karakteristik hingga Perbedaannya dengan Protista Lain di website Zenius. Jangan lupa login dulu, ya, buat mengaksesnya!


Protista Mirip Tumbuhan (Alga)

alga hijau perairan, salah satu contoh protista mirip tumbuhan
Kanal perairan yang dipenuhi oleh alga berwarna hijau (Dok. Pixabay).

Protista mirip tumbuhan juga dikenal sebagai alga atau ganggang. Seperti halnya tumbuhan, alga bisa melakukan fotosintesis lho, guys.

Sedangkan, untuk jumlah selnya, alga bisa bersifat uniseluler (sel tunggal), multiseluler (banyak sel dengan fungsi yang berbeda-beda, sehingga ada pembagian tugas di sana), dan koloni (banyak sel, tapi tidak ada pembagian tugas/fungsi alias fungsinya sama semua).

Berikut ini Merupakan Klasifikasi dari Alga:

Merupakan jenis alga yang memiliki warna coklat keemasan. Mereka hidup di air tawar, tanah yang lembap, dan lautan. Pigmen warna yang dominan pada Chrysophyta adalah pigmen kuning (karoten), klorofil a, dan klorofil c.

Jenis euglenophyta merupakan organisme uniseluler yang memiliki flagel atau bulu cambuk. Mereka juga memiliki stigma yang berfungsi untuk menangkap cahaya dan kloroplas untuk membuat makanannya sendiri dengan cara fotosintesis.

Namun, mereka akan berfotosintesis ketika memiliki cahaya yang cukup. Ketika mereka tidak memiliki cahaya yang cukup, maka mereka akan melakukan perburuan makanan (heterotrof).

Pigmen dominan yang terdapat pada tubuh mereka adalah klorofil b, klorofil a, dan karoten.

Contoh: Euglenophyta.

  • Dinoflagellata (Pyrrophyta)

Memiliki julukan lain yaitu ganggang api, dikarenakan kemampuannya yang bisa memancarkan cahaya pada malam hari lho, guys. Dinoflagellata bisa meningkatkan jumlah populasinya pada keadaan tertentu, misalnya saat suhu air tinggi, sehingga menjadi hangat dan kaya akan nutrisi.

Saat itulah pyrrophyta ini berkembang cukup signifikan. Hal ini ditandai ketika lautan atau perairan berwarna merah kecoklatan.

Namun, hal itu bisa merugikan kehidupan organisme lain lho, karena kandungan oksigen dalam air akan sangat berkurang, bahkan bisa juga beracun dan menyebabkan organisme perairan lainnya mati.

Pigmen warna dominan yang terdapat pada tubuh mereka adalah klorofil a dan klorofil c.

Biasa disebut sebagai alga hijau, chlorophyta memiliki warna tubuh kehijauan. Hal ini karena pigmen warna dominan yang terdapat pada tubuh mereka adalah klorofil a dan klorofil b.

Di dalam tubuhnya, terdapat kloroplas yang berisi kumpulan klorofil untuk membuat makanannya sendiri (autotrof). Bentuk anggotanya juga beraneka ragam, ada yang spiral, bulat, bintang, dll.

Protista yang satu ini merupakan ganggang cokelat. Mereka memiliki pigmen warna dominan pada tubuh mereka, yaitu fikosantin (coklat), klorofil a, klorofil c, dan karotenoid.

Struktur dari phaeophyta ternyata sangat mirip dengan tumbuhan, karena mereka memiliki akar, batang, dan daun.

Rhodophyta atau alga merah. Dari namanya aja kita udah bisa memastikan kalau alga ini berwarna merah, iya ‘kan? Betul sekali, pigmen warna dominan yang terdapat pada tubuh mereka adalah fikoeritrin (pigmen merah).

Umumnya, jenis rhodophyta ini hidup di lautan, sedangkan yang hidup di air tawar hanya sebagian kecilnya saja.


Materi Video Protista Mirip Tumbuhan (Alga)

Buat kamu yang sudah berlangganan paket belajar Zenius, tonton materi lengkap Protista Mirip Tumbuhan (Alga) mulai dari Karakteristik hingga Perbedaannya dengan Protista Lain di website Zenius. Jangan lupa login dulu, ya, buat mengaksesnya!


Pelajari lebih lanjut
Masih ingat kan, kalau Protista itu masuk dalam pembahasan Klasifikasi Makhluk Hidup? Buat yang mau baca lagi materinya, klik link berikut: Ciri dan Klasifikasi Makhluk Hidup – Materi Biologi Kelas 10.

Demikian rangkuman protista kelas 10 yang bisa elo pelajari dengan saksama. Semoga adanya artikel ini bisa membantu elo buat memahaminya lebih baik, ya!

Selain belajar lewat artikel, elo juga bisa mempelajari materi di atas lewat video pembelajaran yang dibawakan oleh ZenTutor.

Selain materi yang dikemas dengan menarik, elo juga bakal mendapatkan contoh soal dan pembahasan yang super komplit.

Yuk, segera belajar dengan klik banner di bawah ini!

Pelajari materi Biologi di video materi belajar Zenius

Selain itu, Sobat Zenius juga bisa mempelajari contoh soal dan pembahasan dari mata pelajaran lainnya jika berlangganan paket Aktiva Sekolah dari Zenius.

Selain dapat contoh soal dan pembahasan, elo juga bisa mengakses ribuan video premium dari Zenius

Klasifikasi Desa: Pengertian, Ciri, Potensi dan Contohnya

Dalam studi geografi kita dapat menemukan berbagai model klasifikasi desa. Apa sajakah itu? Simak selengkapnya materi klasifikasi desa di sini!

Halo Sobat Zenius! Apa yang terlintas dipikiran elo ketika mendengar kata desa? Mungkin saja sebagian dari elo akan menjawab rumah-rumah sederhana, penduduk yang bekerja sebagai petani atau nelayan, kegiatan gotong royong dan sebagainya. 

Nah lebih dari itu sobat, ternyata terdapat banyak hal yang dapat kita kupas jika membahas materi tentang desa, salah satunya adalah klasifikasi desa. 

Di artikel ini gue akan membahas klasifikasi desa secara lengkap mulai dari ciri-ciri, potensi, beserta contohnya sob! Tapi, sebelum membahas lebih dalam mengenai klasifikasi desa, yuk kita tinjau bersama apa sih pengertian desa?

Pengertian Desa

Klasifikasi Desa: Pengertian, Ciri-ciri, Potensi, Beserta Contohnya - Materi Geografi kelas 12 25
Ilustrasi Desa (Pinterest)

Di artikel sebelumnya mengenai struktur keruangan desa dan kota pernah dibahas nih pengertian desa secara singkat. Dari sana dapat kita simpulkan bahwa desa adalah wilayah yang memiliki ciri agraris dan penduduknya memiliki hubungan kekerabatan yang kuat.

Dalam studi geografi, kita bakal nemuin definisi kata desa yang sangat beragam, hal ini dikarenakan adanya perbedaan wilayah perdesaan di berbagai negara. Selain itu, ada yang namanya geografi desa, nah geografi desa ini merupakan salah satu cabang dari ilmu geografi yang mengkaji desa dengan 3 pendekatan, yakni keruangan, ekologi, dan kompleks wilayah. 

Berikut pengertian desa dari berbagai sumber:

Menurut Bintarto, Mantan Guru Besar Fakultas Geografi UGM dalam bukunya “Desa-Kota dan Permasalahanya” (1983), menyebutkan bahwa desa adalah perwujudan wilayah yang timbul dari berbagai unsur fisiografis sosial, politik, ekonomi dan kultural dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah di sekitarnya.

Sedangkan Paul H. Landis mendefinisikan desa sebagai tempat tinggal penduduk dengan jumlah <2.500 orang yang ditandai dengan hubungan keakraban yang tinggi dimana aktivitas masyarakatnya mayoritas di sektor agraris.

Sementara itu, menurut Sutardjo Kartohadikusumo (1953), desa adalah wilayah kesatuan hukum, yang menjadi tempat tinggal suatu masyarakat, yang mana mereka berkuasa untuk menjalankan pemerintahan sendiri.

Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa desa adalah suatu wilayah yang ditimbulkan oleh berbagai unsur fisiografis yang saling berinteraksi, ditandai dengan hubungan keakraban yang tinggi dimana masyarakatnya mayoritas beraktivitas di sektor agraris dan mereka berhak untuk menjalankan pemerintahan sendiri.

Baca Juga: Wilayah dan Tata Ruang Indonesia – Materi Geografi Kelas 12

Ciri-Ciri Masyarakat Desa

Kehidupan masyarakat desa pada umumnya dicirikan oleh kegiatan yang bercorak agraris atau pertanian, di mana aktivitas keseharian masyarakatnya masih dipengaruhi oleh lingkungan alam. Hubungan antar masyarakatnya yakni masih memegang teguh tradisi. Mereka saling mengenal dan memiliki sifat gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Menurut ahli sosiologi, hubungan seperti ini dikenal dengan nama paguyuban (gemeinschaft).

Adapun ciri-ciri masyarakat desa yang perlu elo ketahui sebagai berikut:

  1. Ketergantungan pada alam atau kehidupan masyarakat yang masih erat dipengaruhi oleh alam, umumnya masih bersifat tradisional.
  2. Kegiatan ekonomi mayoritas agraris.
  3. Hubungan masyarakat yang bersifat paguyuban (gemeinschaft).
  4. Toleransi dan gotong royong masyarakat yang kuat.
  5. Golongan ketua kampung memegang peranan penting.
  6. Masih memegang erat norma agama (religious trend).

Potensi Desa

Potensi desa merupakan sumber daya yang dimiliki oleh desa yang bisa digunakan dan dikembangkan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat desa. Setiap desa memiliki potensi yang berbeda-beda. Nah potensi desa ini dapat berupa potensi fisik dan nonfisik.

Potensi Fisik

Tanah

Tanah yang subur dapat menjadi potensi utama bagi suatu desa. Lahan pertanian merupakan contoh pengelolaan dan pemanfaatan potensi tanah oleh penduduk desa guna mencukupi kebutuhannya sendiri. Sementara itu hasil pertanian yang berlebih dapat mereka jual ke kota. Begitu pula sebaliknya, desa juga membutuhkan produk industri dari kota. Hubungan timbal balik antara desa dan kota telah kita bahas sebelumnya dalam materi kekuatan interaksi desa kota. Kalo elo belum baca, yuk cek artikelnya dibawah ini.

Baca Juga: Interaksi Desa dan Kota Geografi Kelas 12

Air

Klasifikasi Desa: Pengertian, Ciri-ciri, Potensi, Beserta Contohnya - Materi Geografi kelas 12 26
Objek Wisata Pemandian Air Panas Desa Tulungrejo, Malang (Pinterest)

Selain digunakan untuk keperluan sehari-hari, melimpahnya sumber air di desa juga dapat dikelola untuk keperluan irigasi dan industri air minum. Sebagai contoh desa yang memanfaatkan sumber air sebagai industri adalah Desa Kuwolu di Kabupaten Malang, Desa Sigedang di Jawa Barat, Desa Cokro di Klaten Jawa Tengah dan lain-lain. Selain itu sumber air lain yang mengandung mineral misalnya, dapat dimanfaatkan untuk objek wisata bagi desa, seperti sumber air panas di Ciater Bandung dan sumber air panas Cangar di Desa Tulungrejo Malang.

Flora & Fauna

Potensi flora dapat dilihat dari ketersediaan bahan makanan pokok seperti padi, jagung, dan ketela pohon. Adapun potensi fauna dapat kita identifikasi dengan adanya hewan ternak seperti ternak besar, kecil, hingga unggas. Kegiatan peternakan akan menghasilkan produk seperti daging, telur dan susu. Hasil pertanian dan peternakan yang melimpah dapat menghidupkan kegiatan perdagangan suatu desa dan akan meningkatkan kesejahteraan dari penduduk desa tersebut. Contohnya seperti produksi susu sapi perah di Desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang.

Potensi Non Fisik

Masyarakat Desa

Masyarakat desa merupakan potensi bagi desa itu sendiri. Merekalah yang mengolah potensi sumber daya yang dimiliki desanya. Masyarakat yang memiliki keterampilan dan semangat gotong royong yang baik akan memberikan  dampak positif bagi kemajuan desa.

Lembaga Sosial Desa

Potensi non fisik lainnya yang dapat mendorong kesejahteraan suatu desa adalah lembaga sosial. Lembaga sosial desa seperti lembaga pendidikan, adat, hingga koperasi merupakan contoh dari lembaga sosial yang memberikan sumbangsih besar dalam mendukung kegiatan penduduk desa. 

Aparatur Desa

Aparatur desa yang jujur dan kreatif dapat menjadi penggerak pembangunan desa. Kreatifitas para pemangku kepentingan dalam membuat program kerja serta identifikasi masalah di desanya akan mendorong kemajuan dalam pembangunan desa di masa depan.

Klasifikasi Desa

Terdapat cukup banyak model klasifikasi desa yang selama ini digunakan dalam studi geografi. Dalam geografi kita dapat menemukan berbagai model klasifikasi desa, diantaranya adalah klasifikasi desa menurut perkembanganya, klasifikasi desa berdasarkan mata pencaharian, klasifikasi desa berdasarkan luas wilayah dan lain-lain. 

Klasifikasi Desa Menurut Tingkat Perkembangannya

Berdasarkan tingkat perkembangan dan kemampuan masyarakatnya, desa dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Desa Swadaya

Desa swadaya dicirikan dengan penduduknya yang sangat sederhana. Mereka memanfaatkan alam dan potensinya secara tradisional. Desa ini masih kental dengan hukum adat. Hubungan sosial masyarakat tertutup dan berpendidikan rendah. Contoh desa swadaya seperti desa di Suku Anak Dalam Jambi dan Desa Suku Baduy.

Ciri-ciri lengkap desa swadaya sebagai berikut:

  • Penduduk yang jarang
  • Masyarakat berpendidikan rendah
  • Lokasi terletak di daerah gunung & bukit
  • Terpencil
  • Administrasi desa belum berjalan baik
  • Hidup bergantung dari alam
  • Masyarakat yang tertutup
  • Mayoritas penduduknya hidup bertani
  • Terikat kebudayaan (adat)
  • Dan memiliki lembaga-lembaga sederhana

Desa Swakarya

Desa Swakarya dikenal dengan desa transisi atau peralihan, artinya masyarakat mulai mengembangkan sumber daya alam untuk membangun desanya. Masyarakat mulai memiliki mata pencaharian yang beragam dan adat istiadat yang dipegang mulai longgar karena pengaruh dari luar. Contoh desa swakarya di Indonesia yakni desa-desa yang terletak di pulau Kalimantan.

Ciri-ciri lengkap dari desa swakarya sebagai berikut:

  • Adat istiadat yang sudah tidak mengikat secara penuh.
  • Mulai menggunakan peralatan teknologi
  • Memiliki perekonomian, sarana pendidikan dan prasarana yang mulai maju
  • Lapangan kerja mulai beragam
  • Taraf hidup masyarakat mulai meningkat
  • Administrasi desa sudah mulai berjalan
  • Memiliki hubungan dengan daerah sekitar
  • Dan lain-lain

Desa Swasembada

Desa Swasembada merupakan desa yang mandiri, administrasi pemerintahan desa yang teratur dengan fasilitas-fasilitas yang memadai. Desa Swasembada dicirikan dengan masyarakat yang telah mampu untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam dan potensinya untuk pembangunan desa. Contoh desa swasembada di indonesia antara lain: Desa Hanura di  Provinsi Lampung, Desa Selo di Jawa Tengah, Desa Pariangan di Sumatera Barat dan lain-lain.

Ciri-ciri lengkap dari desa swasembada sebagai berikut:

  • Tingkat pendidikan yang tinggi
  • Letaknya banyak di ibu kota kecamatan
  • Tingkat perekonomian yang maju
  • Pekerjaan banyak bergerak di bidang jasa.
  • Mata pencaharian yang beragam.
  • Alat-alat teknis yang digunakan sudah lebih modern
  • Ikatan adat sudah tidak berpengaruh pada kegiatan masyarakat
  • Fasilitas desa yang lengkap
  • Lembaga ekonomi, sosial, dan kebudayaan dapat menjaga kelangsungan hidup masyarakatnya.

Klasifikasi Desa Berdasarkan Mata Pencahariannya

Berdasarkan mata pencaharian dari masyarakatnya, desa dapat diklasifikasikan menjadi 3 sebagai berikut:

  1. Desa Agraris

Seperti namanya, desa ini di dominasi oleh penduduk yang bekerja sebagai petani. Kegiatan utama penduduk adalah mengolah lahan pertanian. Desa ini biasanya memiliki luas daratan yang lebih besar dibandingkan perairannya. Contoh desa agraris adalah desa yang berlokasi di Indramayu, Jawa barat. 

  1. Desa Nelayan

Lokasi desa ini terletak di daerah sekitar pantai, yang mana penduduknya mayoritas bekerja sebagai sebagai nelayan. Contoh desa nelayan yakni desa bender di Pati, Jawa Tengah.

  1. Desa  Industri

Desa ini sebagian besar penduduknya bekerja di sektor industri. Desa industri dapat dengan mudah kita temukan di era modern seperti sekarang. Desa ini mampu menghasilkan usaha dari sektor industri sebagai sumber utama bagi pendapatan desa. Contoh desa industri antara lain, desa penghasil telur asin di brebes dan desa produsen minuman kesehatan di Tawangrejo, Jawa timur.

Klasifikasi Desa Berdasarkan Luas Wilayah

Klasifikasi desa berdasarkan luas wilayah dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Desa terkecil yakni desa yang luas wilayahnya kurang dari 2 km2.
  2. Desa kecil yakni desa yang memiliki luas wilayah 2-4 km2.
  3. Desa sedang yaitu desa yang luas wilayahnya 4-6 km2.
  4. Desa besar yakni desa yang luas wilayahnya 6-8 km2.
  5. Desa terbesar yaitu desa yang memiliki luas wilayah 8-10 km2.

Klasifikasi Desa Berdasarkan Jumlah Penduduk

Klasifikasi desa berdasarkan jumlah penduduk dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Desa terkecil yakni desa yang jumlah penduduknya kurang dari 800 orang.
  2. Desa kecil yakni desa yang jumlah penduduknya antara  800-1600 orang.
  3. Desa sedang yaitu desa yang jumlah penduduknya antara  1600-2400 orang.
  4. Desa besar yakni desa yang jumlah penduduknya antara  2400-3200 orang.
  5. Desa terbesar yaitu desa yang jumlah penduduknya lebih dari 32000 orang. 

Belajar Geografi bersama Zenius

Oke sobat zenius, sampai disini dulu pembahasan materi tentang klasifikasi desa. Kalo elo mau lanjut belajar, silahkan klik banner di bawah untuk nonton video lanjutan terkait materi ini.

Jangan lupa ya, elo harus punya akun Zenius supaya bisa akses video materi, flashcard, chapter summary, quiz, dan tes evaluasinya.

Klasifikasi Desa: Pengertian, Ciri-ciri, Potensi, Beserta Contohnya - Materi Geografi kelas 12 27

Selain itu, supaya elo lebih jago dalam materi ini, elo bisa cobain berlangganan Zenius Aktiva Sekolah, karena ada ratusan soal latihan yang bakal ngebantu elo untuk menghadapi ujian sekolah. Klik banner di bawah untuk info selengkapnya!

Paket ramah kantong yang bisa bantu kamu #GantiCaraBelajar materi sekolah khusus TA 2022/2023 dengan live bersama Master Tutor!

langganan paket belajar aktiva

Baca Juga Artikel Lainnya: Teori Pusat Pertumbuhan Wilayah – Materi Geografi Kelas 12

Mengenal Unsur Kimia: Pengertian, Klasifikasi dan Lambang Unsur

Hai, Sobat Zenius! Sebelum membahas topik utama kita, yaitu unsur kimia. Coba deh elo perhatiin benda-benda yang ada di sekitar elo, ada apa aja? Well, mungkin saat ini di sekitar elo ada benda-benda yang sifatnya padat, cair, atau bahkan gas. Tapi, elo tau gak, sih? Sebenarnya benda-benda yang ada di sekitar elo, kayak buku, pensil, kursi, dan lain-lain itu tersusun oleh apa, ya? Hmm.

Para ilmuwan menyebut semua benda yang ada di bumi kita ini tersusun dari materi. Mereka menggolongkan materi ini berdasarkan komposisi dan sifatnya, yaitu ada zat tunggal (murni) dan campuran.  Zat Tunggal (murni) yang ada di alam dibagi menjadi dua jenis, yaitu unsur dan senyawa.

Baca Juga:

Larutan Senyawa Ionik dan Kovalen

Pada artikel ini, gue akan mengajak elo untuk membahas lebih dalam mengenai unsur sebagai salah satu jenis zat tunggal (murni), mulai dari pengertian, klasifikasi, hingga nama dan lambangnya. Nggak sabar, kan? Yuk, langsung kita bahas!

Apa itu Unsur Kimia?

Unsur Kimia
Arsip Zenius

Sobat Zenius, elo tahu nggak sih emas kalau dipotong hingga menjadi bagian terkecil, akan tetap menjadi emas, loh. Sama juga kayak besi, mau diperkecil sampai ukuran terkecil pun akan tetap menjadi besi. Wuih, kok bisa gitu, ya?

Yup, kedua benda tersebut merupakan contoh dari zat murni yang masuk ke dalam jenis unsur. Benda-benda seperti emas dan besi akan akan tetap mempertahankan karakteristik aslinya walaupun diperkecil sampai ukuran terkecil. Hal ini dikarenakan mereka zat murni yang belum tercampur zat-zat lainnya.

Nah, dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana, baik melalui proses kimia maupun proses fisika. 

Bagian terkecil dari suatu unsur yang udah nggak bisa dibagi lagi disebut dengan atom. Jadi, kalau ditanya apa nama bagian terkecil dari unsur besi? Jawabannya adalah atom besi. Dengan catatan, tiap unsur memiliki jenis atom yang berbeda, mulai dari ukuran, massa jenis, hingga sifat kimianya.

Klasifikasi Unsur Kimia

Tabel Periodik
Tabel Periodik (Arsip Zenius)

Apakah elo pernah melihat tabel di atas? Atau bahkan elo udah pernah mempelajari tabel tersebut? Yup, tabel di atas dinamakan tabel periodik. Tabel ini memudahkan gue, elo, dan kita semua untuk mengetahui karakteristik dari segala unsur yang ada di alam semesta.

Saat ini, jumlah jenis unsur yang tersebar di alam semesta  adalah 118 unsur. Mulai dari 1 – 94 unsur utama dapat kita temui di alam. Sedangkan, dari 95 – 118 unsur selanjutnya merupakan unsur buatan. Nah, unsur buatan ini bisa terbentuk karena adanya reaksi nuklir pada unsur alami.

Kalau elo perhatiin dengan baik tabel periodik di atas, elo akan menyadari bahwa unsur-unsur yang memiliki sifat yang hampir sama diletakkan dalam satu kolom dan diberi warna yang sama. Misalnya, warna biru untuk unsur logam, warna kuning terang untuk unsur non-logam, dan warna kuning tua untuk unsur semi-logam (metaloid).

Oke, oke. Pasti elo bingung kan jenis-jenis unsur yang gue sebutin di atas itu apa dan ciri-cirinya seperti apa? Langsung kita bahas aja yuk, satu per satu!

Baca Juga:

Ikatan Kimia dan Jenisnya

Unsur Logam

Pada umumnya, unsur logam memiliki bentuk yang padat (kecuali pada raksa (Hg)), berwarna putih, titik didih dan titik lelehnya tinggi, mengkilap, bersifat konduktor (menghantarkan listrik), penghantar panas (kalor) yang baik, dan dapat diregangkan ataupun ditempa. Beberapa contoh dan kegunaannya, antara lain:

  • Besi (Fe), biasa digunakan dalam pembuatan baja dengan campuran karbon.
  • Tembaga (Cu), biasa digunakan untuk bahan pembuatan listrik, perhiasan, dan uang logam.
  • Emas (Au), biasa digunakan untuk pembuatan perhiasan.
  • Nikel (Ni), biasa digunakan untuk lapisan pelindung karena nikel tahan terhadap air dan udara dalam suhu sedang.
  • Seng (Zn), biasa digunakan sebagai atap rumah.
  • Khrom (Cr), biasa digunakan untuk membuat bumper mobil dan bahan campuran baja untuk alat-alat stainless steel.
  • Platina (Pt), biasa digunakan untuk membuat bagian knalpot mobil atau kontak listrik.

Unsur Non Logam

Wujud dari unsur non logam cukup beragam, yaitu padat, cair, dan gas. Kemudian, unsur non logam juga memiliki sifat yang rapuh (kecuali pada intan) dan non konduktor (kecuali grafit), serta nggak bisa ditempa. Beberapa contoh dan kegunaannya, antara lain:

  • Flour (F), dalam bentuk senyawa biasa digunakan sebagai salah satu bahan campuran pasta gigi. Selain itu bisa digunakan sebagai alat pendingin, seperti kulkas atau AC.
  • Brom (Br), dalam bentuk senyawa biasa digunakan sebagai bahan baku obat penenang saraf.
  • Yodium (I), dalam bentuk senyawa biasa digunakan sebagai bahan baku obat antiseptik dan garam dapur.
  • Oksigen (O), diperlukan seluruh makhluk hidup untuk bernapas.

Unsur Semi-Logam (Metaloid)

Seperti namanya, jenis unsur ini memiliki sifat perpaduan antara unsur logam dan non logam. Beberapa contoh dan kegunaannya, antara lain:

  • Silicon (Si), biasa digunakan sebagai bahan pembuat alat-alat pemotong dan pengamplas
  • Germanium (Ge), dapat digunakan tergantung tingkat suhu yang diberikan. Misalnya pada suhu tinggi digunakan sebagai konduktor. Sedangkan pada suhu rendah digunakan sebagai isolator. Hal ini dikarenakan germanium memiliki sifat semi-konduktor.

Itu tadi penjelasan gue mengenai klasifikasi dari unsur kimia. Sobat Zenius, kalau elo perhatiin, dari tadi setiap gue nyebutin suatu unsur, pasti di sampingnya gue tulis simbol atau lambang unsur tersebut. Emangnya buat apa, sih? Nah, selanjutnya gue akan mengajak kalian untuk membahas kenapa unsur harus diberikan lambang atau simbol.

Baca Juga:

Ikatan Logam: Ciri-Ciri, Sifat dan Proses Terbentuknya

Nama dan Lambang Unsur Kimia

Pada kegiatan sehari-hari, sering banget kita nemuin yang namanya simbol atau lambang, seperti di lalu lintas perjalanan, saat bermain musik, berbagai mata pelajaran di sekolah, dan nggak terkecuali pada unsur kimia.

Emangnya kenapa unsur kimia harus diberi lambang? 

Singkatnya, yaitu untuk menunjukkan perbedaan antara unsur kimia yang satu dengan yang lainnya dan mempermudah kita untuk menyebut nama unsur tersebut. Hal ini sudah dilakukan oleh para ilmuwan sejak abad ke-9 (pertama kali unsur kimia ditemukan) dan terus berkembang secara bertahap sampai abad ke-20. Udah lama banget, ya?

Berikut gue tampilkan beberapa contoh unsur beserta lambangnya. Lebih lengkapnya, elo bisa lihat di tabel periodik, ya!

Contoh Nama dan Lambang Unsur
Contoh Nama dan Lambang Unsur (Arsip Zenius)

Lambang unsur didapatkan dari nama unsur itu sendiri. Biasanya, unsur diberi nama dengan menggunakan Bahasa Latin. Tapi, ada juga unsur yang diberi nama berdasarkan nama penemunya atau tempat ditemukannya.

Saat ini, penamaan lambang unsur yang digunakan secara internasional adalah lambang unsur yang diusulkan oleh Jöns Jacob Berzelius. Menurutnya, cara pemberian lambang unsur memiliki ketentuan tertentu, antara lain:

  • Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari nama latinnya.
  • Huruf awal ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar.
  • Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, diberikan satu huruf kecil dari nama unsur tersebut.

Contohnya, yaitu Karbon (nama latinnya Carbon), dilambangkan dengan (C), Kalsium (nama latinnya Calcium) dilambangkan dengan (Ca).

Baca Juga

Sistem Periodik Unsur

Contoh Soal

Contoh Soal 1

Berikut ini pernyataan yang benar mengenai unsur adalah….

A. Partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi

B. Zat tunggal yang terdiri dari atom-atom sejenis

C. Zat yang terdiri dari atom-atom yang tidak sejenis

D. Zat tunggal yang terdiri dari atom-atom dengan perbandingan yang tetap

E. Tidak ada jawaban yang benar

Pembahasan:

Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi secara fisika dan kimia dan terdiri dari atom-atom yang sejenis.

Jawaban: B. Zat tunggal yang terdiri dari atom-atom sejenis

Contoh Soal 2

Ciri-ciri unsur logam adalah….

A. titik leleh tinggi

B. mengkilap

C. tidak dapat ditempa

D. a dan b benar

E. a dan c benar

Pembahasan:

Ciri-ciri logam yaitu padat, titik leleh tinggi, mengkilap, konduktor, dapat ditempa.

Jawaban: D. a dan b benar

Penutup

Oke, Sobat Zenius! Itu tadi pembahasan gue tentang unsur kimia. Setelah ini, gue berharap elo akan lebih jago kalau ditanya mengenai unsur kimia beserta lambang dan sifatnya.

Kalau elo ada pertanyaan, jangan segan untuk tulis di kolom komentar, ya! Elo juga bisa belajar materi ini melalui video pembelajaran, loh. Klik banner di bawah ini untuk bisa nonton video-video dan akses kumpulan soalnya, ya!

Mengenal Unsur Kimia: Pengertian, Klasifikasi dan Lambang Unsur - Materi Kimia Kelas 10 26

Selain itu, Sobat Zenius juga bisa, lho, belajar mata pelajaran lainnya melalui video pembelajaran lewat paket belajar Aktiva Sekolah dari Zenius. Dengan paket belajar ini, elo berkesempatan ikut try out sekolah, sesi live class, serta mendapat akses rekaman dari live class tadi. Klik banner ini untuk informasi lebih lanjut, ya!

Mengenal Unsur Kimia: Pengertian, Klasifikasi dan Lambang Unsur - Materi Kimia Kelas 10 27

Penulis: Atha Hira Dewisman