Teori Mekanika Kuantum dan Modelnya – Materi Kimia Kelas 10

Halo Sobat Zenius! Di artikel kali ini gue bakalan membahas mengenai teori mekanika kuantum.

Tapi sebelum itu gue pengen nanya, sebelumnya elo sudah mempelajari tentang teori Bohr, bukan? Nah, ternyata teori Bohr memiliki banyak kelemahan lho, guys

Ia hanya menjelaskan tentang kulit atom saja, selain itu ia juga tidak menjelaskan spektrum pancar atom yang mengandung lebih dari satu elektron. Padahal, di balik kulit atom terdapat yang namanya subkulit dan di dalamnya lagi terdapat orbital.

Setelah mengetahui kelemahan teori Bohr, maka para ahli mencoba untuk mengemukakan teori-teorinya. 

Teori itulah yang menjadi dasar dari mekanika kuantum. Yuk, simak lebih jauh penjelasan di bawah ini!

Max Planck

Max Planck merupakan seorang fisikawan Jerman yang dianggap sebagai bapak mekanika kuantum. Ia mematahkan teori fisika klasik yang mengatakan bahwa cahaya merupakan suatu gelombang.

Teori fisika klasik tersebut bertahan lama hingga Planck menemukan teori baru dan sangat revolusioner, yaitu gelombang cahaya termasuk dalam gelombang dan suatu partikel.

Louis de Broglie

Louis de Broglie menyatakan bahwa partikel kecil yang bergerak sangat cepat seperti elektron memiliki sifat seperti gelombang. De Broglie merumuskan suatu persamaan dimana panjang gelombang yang ditimbulkan ketika suatu partikel bergerak. Persamaannya bisa dilihat sbb:

Teori Mekanika Kuantum dan Modelnya – Materi Kimia Kelas 10 25

Keterangan:

λ = panjang gelombang

h = ketetapan planck

m = massa

v = cepat rambat gelombang

Werner Heisenberg

Teori menurut Heisenberg ini biasa disebut juga sebagai teori ketidakpastian. Mengapa disebut sebagai teori ketidakpastian? Hal ini karena posisi dan momentum elektron tidak bisa ditentukan secara pasti.

Erwin Schrodinger

Dari teori de Broglie dan Heisenberg, maka muncullah teori atom mekanika gelombang dikemukakan oleh Schrodinger yang menyatakan bahwa posisi dan momentum elektron tidak bisa ditentukan secara pasti. 

Yang bisa ditentukan adalah probabilitas (kemungkinan daerahnya) menemukan elektron. Daerah dengan probabilitas menemukan elektron terbesar disebut dengan orbital.

Untuk menemukan tingkat energi, bentuk, dan orientasi orbital, maka teori mekanika kuantum yang dikemukakan Erwin Schrodinger mencakup tiga jenis bilangan kuantum yang terdiri dari bilangan kuantum utama, azimut, dan magnetik. Selengkapnya akan dibahas pada bagian bilangan kuantum di bawah ini.

Sebelum kita ke bilangan kuantum, alangkah baiknya kita mengenal model atom mekanika kuantum terlebih dahulu. Tak kenal maka… tak paham dong. Yuk langsung aja kita bahas!

Model atom mengalami perkembangan dari yang pertama yaitu model atom Dalton, kemudian disempurnakan oleh Thomson, masih kurang sempurna dan disempurnakan lagi oleh Rutherford.

Selanjutnya Bohr, dan ternyata masih ada kelemahan hingga akhirnya berkembang lagi menjadi model atom Mekanika Kuantum hingga saat ini.

Model Atom Dalton

Dalton menyebutkan bahwa partikel terkecil dari suatu materi disebut atom. Jadi, ketika ada suatu benda kemudian dibagi dan dibagi terus menerus sampai kecil, hingga ditemukan benda tersebut sudah tidak bisa dibagi lagi, itu disebut atom.

Model Atom Thomson

Ternyata, Thomson menemukan bahwa bagian terkecil dari suatu materi bukanlah atom. Sehingga, teori Dalton menjadi runtuh. Ia menemukan partikel penyusun atom. Thomson menemukan partikel sub atomik yang bermuatan negatif, bernama elektron atau sinar katoda.

Teori Thomson menyatakan bahwa atom memiliki muatan yang bernilai positif, kemudian terdapat partikel-partikel negatif yang menyelimuti atom tersebut, sehingga bentuknya seperti roti kismis. Maka dari itu model atom Thomson dikenal dengan sebutan model bola kismis.

Model Atom Rutherford

Selanjutnya Rutherford ingin membuktikan apakah teori Thomson benar atau tidak. Ternyata, ditemukan bahwa atom terdiri dari rongga-rongga kosong dan terdapat inti atom yang bermuatan positif. Nah, massa atom itu berpusat di inti, sehingga elektron tidak berpengaruh terhadap massa atom.

Model Atom Bohr

Ternyata, model atom Rutherford diketahui memiliki beberapa kelemahan teori nih, guys. Sehingga, Niels Bohr dan Ernest Rutherford melakukan percobaan lagi, hingga akhirnya dicetuskan model atom Bohr. Model ini menyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron yang dikelilingi oleh elektron.

Jadi, si elektron ini berputar dalam orbitnya dengan tingkatan energi tertentu. Tingkat energi tertentu itulah yang dinamakan dengan orbit atau kulit atom (n), yaitu K, L, M, N.

Tapi, model atom Bohr ini ternyata ada kelemahannya. Ia hanya dapat menjelaskan spektrum dari atom atau ion yang berelektron tunggal.

Model Atom Mekanika Kuantum

Model atom terakhir yang masih eksis hingga saat ini adalah mekanika kuantum. Model ini menyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh awan-awan elektron. Dari teori inilah ditemukan empat jenis orbital, yaitu s, p, d, f. Berikut gambaran modelnya:

Model atom mekanika kuantum
Model atom mekanika kuantum (sumber gambar: www.sutori.com)

Sebelum lanjut, yuk download dulu aplikasi Zenius. Elo bisa dapetin akses ke ribuan materi pelajaran, latihan soal, dan fitur-fitur gratis Zenius. Tinggal klik aja gambar di bawah sesuai gadget elo, ya!

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Nah, sekarang kita mengenal macam-macam bilangan kuantum, yuk!

Bilangan Kuantum Utama (n)

Bilangan kuantum utama menyatakan tingkat energi utama elektron yang dimiliki dari suatu atom. Bilangan ini dilambangkan dengan n yang melambangkan kulit atom pada model atom Bohr.

Kita review kembali bahwa pada model atom Bohr terdapat jenis kulit K (n=1), L (n=2), M (n=3), N (n=4), O (n=5), dst. Semakin besar nilai n, maka akan semakin besar juga ukuran orbital dan tingkat energinya.

Bilangan Kuantum Azimut (l)

Kalau tadi bilangan kuantum utama menyatakan kulit atom, nah kalau bilangan azimuth ini menyatakan suatu bentuk orbital atau sub-kulit atom.

Lalu, banyaknya sub kulit ini tergantung pada banyaknya tingkat energi utama (kulit). Maksudnya begini, kalau jumlah kulit (n) adalah 1, maka sub kulit (l) yang diperbolehkan hanya 1. Coba deh lihat di bawah ini:

bilangan kuantum azimut
Bilangan kuantum azimuth (sumber gambar: video materi Zenius)

Begitu seterusnya, tapi untuk saat ini belum ditemukan atom yang elektronnya mengisi sub kulit 5g, sehingga hanya dibahas sampai sub kulit s, p, d, dan f.

Bilangan Kuantum Magnetik (m)

Selanjutnya adalah bilangan kuantum magnetik yang dilambangkan dengan m. Bilangan ini menyatakan orientasi dari orbital, bentuk khusus orbital, atau ukuran orbital. Dimana nilai m yang diperbolehkan yaitu m = –l  sampai +l.

bilangan kuantum magnetik
Bilangan kuantum azimuth (sumber gambar: video materi Zenius)

Dari gambar di atas, kamu bisa mengetahui bahwa sub kulit s (l=0) memiliki harga m=0 yang artinya dia hanya punya 1 buah orbital. Kemudian, sub kulit p (l=1) memiliki harga m=-1, 0, 1 yang artinya dia memiliki 3 buah orbital. Begitu deh seterusnya.

Bilangan Kuantum Spin (s)

Bilangan kuantum yang terakhir adalah spin atau dilambangkan dengan huruf s. Tahukah kamu bahwa selain berevolusi mengelilingi inti, ternyata elektron juga berotasi lho, guys.

Nah, itulah yang akan dibahas pada bilangan kuantum spin, dimana bilangan ini akan mendeskripsikan arah spin elektron di dalam orbital. Harga s yang diperbolehkan adalah – ½ atau + ½.

bilangan kuantum spin
Bilangan kuantum spin, penulisan tanda panah ke atas didahulukan (sumber gambar: video materi Zenius)

Harga s = + ½ dilambangkan dengan tanda panah mengarah ke atas, sedangkan untuk harga s = – ½ dilambangkan dengan tanda panah yang mengarah ke bawah. Dalam penulisannya, tanda panah mengarah ke atas harus diutamakan atau didahulukan.

Selanjutnya, kita akan mempelajari tentang konfigurasi elektron mekanika kuantum. 

Wah apa itu? Konfigurasi elektron merupakan gambaran distribusi elektron dalam orbital-orbital penyusun atom. 

Elo harus tau dulu nih prinsip-prinsip dalam menyusun atom, yaitu asas aufbau, kaidah hund, dan larangan pauli.

Asas Aufbau

Asas ini menyatakan bahwa pengisian elektron dimulai dari sub kulit yang memilAturan dari konfigurasi elektron mekanika kuantum yang pertama adalah aturan menurut asas Aufbau. 

Asas ini menyatakan bahwa pengisian elektron dimulai dari subkulit yang memiliki tingkat energi terendah lebih dulu. Begini urutan dari tingkat energi yang terendah hingga yang tertinggi:

konfigurasi elektron asas aufbau mekanika kuantum
Tingkatan energi menurut asas aufbau (sumber gambar: video materi Zenius)

Kaidah Hund

Kaidah selanjutnya adalah kaidah hund, yang menyatakan bahwa elektron di dalam suatu orbital tidak boleh berpasangan sebelum masing-masing orbital dalam sub kulit terisi masing-masing 1 elektron. Agar lebih jelas, coba lihat pada gambar di bawah ini:

Konfigurasi elektron kaidah hund
Penulisan orbital sesuai kaidah hund (sumber gambar: video materi Zenius)

Pada kaidah hund ini juga terdapat penyimpangan konfigurasi pada sub kulit d. Ternyata, sub kulit d menyukai keadaan stabil, yaitu ketika ½ penuh dan penuh. Contohnya bisa dilihat pada kasus Cr dan Cu berikut ini:

kaidah hund mekanika kuantum
Contoh penyimpangan konfigurasi sub kulit d (sumber gambar: video materi Zenius)

Bisa dilihat bahwa pada orbital d sebenarnya tidak stabil karena kosong. Agar sub kulit d stabil, maka 1 elektron dari sub kulit s diberikan kepada d, sehingga d menjadi stabil.

Asas Larangan Pauli

Terakhir, aturan konfigurasi elektron mekanika kuantum adalah berdasarkan asas larangan Pauli. 

Asas ini menyebutkan bahwa elektron-elektron dalam menyusun atom memiliki masing-masing empat bilangan kuantum yang berbeda. Jadi, gak bisa tuh ada yang sama bilangan kuantumnya di dalam satu atom.

Hal ini karena keempat bilangan kuantum menyatakan alamat dari suatu elektron. Coba elo lihat dari contoh di bawah ini:

Larangan pauli mekanika kuantum
Asas larangan pauli menggunakan bilangan kuantum yang berbeda pada setiap atom (sumber gambar: video materi Zenius)

Dari contoh di atas, kita bisa tau kalau tidak ada bilangan kuantum yang sama di dalam atom S tersebut. Kalau m-nya sama, maka s-nya berbeda.

Gimana nih guys, masih bingung gak? Udah paham dong pastinya. Biar makin paham lagi, yuk lihat contoh soal dan pembahasan di bawah ini!

Soal 1:

Tentukan konfigurasi elektron dari H, He, Li, O, Na, Ca, Fe, dan Br berdasarkan prinsip aufbau!

Pembahasan soal 1:

contoh soal dan pembahasan mekanika kuantum

Soal 2:

Tentukan keempat bilangan kuantum elektron terakhir dari atom Na, Fe, dan Co!

Pembahasan 2:

contoh soal dan pembahasan bilangan kuantum

Oke, itu dia penjelasan dari materi teori mekanika kuantum yang akan elo temui di mata pelajaran Kimia kelas 10 ini. 

Sekarang udah paham ‘kan tentang mekanika kuantum? Jadi, elo udah gak perlu lagi ketakutan kalau bertemu dengan contoh-contoh soal di atas. Semoga penjelasan di atas bisa bermanfaat ya buat elo. 

Oh iya, selain materi Kimia, elo juga bisa belajar mata pelajaran lainnya lho bareng Zenius. Kayak Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, Matematika, dll. Kalau elo berlangganan Zenius sekarang, elo akan mendapatkan potongan harga hingga 80% lho.

Caranya gampang, elo tinggal download aplikasi Zenius atau klik banner di bawah ini ya!

Teori Mekanika Kuantum dan Modelnya – Materi Kimia Kelas 10 26

Oh iya, elo juga boleh banget langsung cek di sini buat tonton video materi dari kakak tutor kimia yang super duper keren, tentunya bakal bikin elo bersahabat dengan kimia. Jangan lelah untuk belajar ya, guys! Have a nice day!

Teori Mekanika Kuantum dan Modelnya – Materi Kimia Kelas 10 27

Baca Juga Artikel Lainnya

Struktur Atom

Sifat Periodik Unsur

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Originally Published: January 13, 2021
Updated by:  Sabrina Mulia Rhamadanty

Sifat Keperiodikan Unsur – Materi Kimia Kelas 10

Halo Sobat Zenius! Elo yang lagi duduk di kelas 10 pasti lagi bingung, ya, soal materi sifat keperiodikan unsur? Nggak perlu khawatir lagi. Pasalnya, dalam artikel ini gue akan mengajak elo semua buat membahas secara lengkap satu per satu!

sistem keperiodikan unsur
Ilustrasi tabel sistem periodik unsur

Elo pasti udah nggak asing, kan, sama tabel di atas? Bahkan, mungkin beberapa dari Sobat Zenius udah hafal? 

Nah, di artikel ini kita bakal bahas sifat keperiodikan unsur, di mana ternyata sifat itu berhubungan erat dengan letak penempatan unsur tabel periodik di atas, lho.

Jadi, sebenarnya para ilmuwan nggak sembarangan menempatkan posisi setiap unsur periodik pada tabel tersebut. 

Sifat yang akan dibahas dalam artikel ini adalah jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, elektronegativitas, unsur logam dan non logam, keasaman, kereaktifan, serta titik leleh dan titik didih. 

Biar Sobat Zenius lebih paham dan kenal sama sifat keperiodikan unsur, yuk, kepoin artikel ini sampai habis!

Jari jari Atom

sifat keperiodikan unsur
Ilustrasi atom (Dok Pixabay.com)

Sama halnya dengan jari-jari lingkaran yang selama ini kita pelajari dalam matematika, sifat periodik unsur yang satu ini merupakan jarak antara inti atom ke bagian terluar atom, atau kulit terluarnya.

Jari-jari atom memiliki kecenderungan sebagai berikut:

  • Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar dikarenakan semakin kebawah jumlah kulit atom akan semakin banyak. 
  • Dalam satu periode dari kiri ke kanan jari-jari atom semakin kecil, atau dapat dikatakan semakin ke kanan, akan semakin kecil dikarenakan muatan inti atom semakin banyak namun jumlah kulit tetap. 
  • Jari-jari ion positif (+) atau biasa kita sebut kation lebih kecil daripada atom netralnya.
  • Berkebalikan dengan kation, jari-jari ion negatif (-) atau anion lebih besar daripada atom netralnya.  

Sebelum masuk ke sifat periodik unsur selanjutnya, elo wajib download aplikasi Zenius dulu, nih!

Mengapa begitu? Pasalnya, lewat aplikasi elo bisa mengakses beragam video materi pembelajaran beserta fitur belajar lainnya seperti ZenCore, ZenBot, hingga simulasi ujian try out.

Menarik, kan? Yuk, download dari sekarang! Gratis!

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapan elo sekarang juga!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Energi Ionisasi (Potensial Ionisasi)

Energi ionisasi adalah energi minimal atau energi yg diperlukan untuk melepaskan satu elektron pada atom netral dalam wujud gas. Sama halnya dengan jari-jari atom, sifat keperiodikan unsur yang satu ini juga memiliki kecenderungan sebagai berikut:

  • Dalam satu golongan dari atas ke bawah, energi ionisasi suatu unsur semakin kecil dikarenakan jari-jari atom bertambah besar, sehingga daya tarik inti terhadap elektron terluar semakin lemah dan energi ionisasi berkurang. 
  • Dalam satu periode, energi ionisasi unsur bertambah dari kiri ke kanan karena jari-jari atom semakin kecil, sehingga daya tarik inti terhadap atom terluar semakin kuat dan energi ionisasi bertambah.

Namun, kecenderungan tersebut tidak berlaku pada unsur periode 3 seperti Mg (Magnesium), Al (Aluminium), P (Fosfor), dan S (Sulfur atau Belerang). 

Afinitas Elektron 

Afinitas Elektron adalah energi yang dilepaskan sebuah atom untuk menarik sebuah elektron. Sama halnya dengan sifat-sifat periodik unsur di atas, afinitas elektron juga memiliki kecenderungan sebagai berikut:

  • Dalam suatu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin kecil, dikarenakan daya tarik inti terhadap elektron yang dilengkapi berkurang sehingga afinitas berkurang. 
  • Dalam suatu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar, dikarenakan daya tarik inti terhadap elektron yang ditangkap bertambah sehingga afinitas bertambah.   

Elektronegativitas

Elektronegativitas atau sering disebut keelektronegatifan merupakan kecenderungan atau ukuran kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dan dalam membentuk ikatan ikatan, semakin besar keelektronegatifan maka suatu atom akan memiliki kecenderungan lebih tinggi dalam menarik elektron daripada atom yang lain. 

  • Dalam satu golongan, dari atas ke bawah maka keelektronegatifannya cenderung semakin berkurang. 
  • Dalam suatu periode, dari kiri ke kanan maka keelektronegatifannya cenderung semakin bertambah. 

Sifat Logam dan Non Logam

sistem keperiodikan unsur
Ilustrasi logam (Dok PxHere.com)

Sifat kelogaman suatu unsur tergantung pada besarnya energi ionisasi, dan afinitas elektron. Berdasarkan sifatnya, dalam sifat keperiodikan unsur, unsur atau atom dapat dibagi menjadi 3, yaitu unsur logam dan non logam serta metalloid. 

Lalu, apa saja sifat sifat dari unsur non logam, logam, dan metaloid? Simak tabelnya di bawah ini:

sifat sifat dari unsur non logam, logam, dan metaloid
sifat sifat dari unsur non logam, logam, dan metaloid

Kecenderungan sifat logam pada atom sebagai berikut

  • Dalam satu golongan, dari atas ke bawah energi ionisasi semakin berkurang, sehingga semakin mudah melepas elektron dan sifat logam bertambah. Sedangkan untuk afinitas elektron dari atas ke bawah juga semakin berkurang sehingga semakin sulit untuk menangkap elektron maka sifat non logam berkurang. 
  • Dalam satu periode, dari kiri ke kanan energi ionisasi semakin bertambah, sehingga semakin sulit melepas elektron dan sifat logam berkurang. Sedangkan untuk afinitas elektron dari atas ke bawah juga semakin bertambah sehingga semakin mudah untuk menangkap elektron maka sifat non logam bertambah. 

Keasaman dalam Sifat Keperiodikan Unsur

Merupakan sifat asam dan basa yang dimiliki suatu unsur periodik, di mana sifat asam berkaitan dengan unsur non logam, dan sifat basa berkaitan dengan unsur logam. Sifat asam dan basa suatu unsur memiliki kecenderungan sebagai berikut:

  • Dalam suatu golongan unsur dari atas ke bawah, pada logam, akan sifat basa akan semakin meningkat, dan pada non logam, sifat asam akan semakin menurun.  
  • Dalam suatu periode dari kiri ke kanan, pada logam, sifat basa akan semakin menurun, dan pada non logam, sifat asam akan semakin meningkat.

Kereaktifan

Kereaktifan suatu unsur dipengaruhi oleh kemudahan unsur tersebut berikatan dengan unsur lain dan membentuk senyawa. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melepas atau menerima elektron, tergantung dengan kecenderungan dalam kemudahan dan kesulitan unsur tersebut menarik dan melepas elektron. 

Untuk unsur yang bersifat logam, dalam suatu periode dari kiri ke kanan akan semakin kurang reaktif namun dalam suatu golongan dari atas ke bawah akan semakin reaktif. 

Sedangkan untuk unsur bersifat non logam, dalam suatu periode dari kiri ke kanan akan semakin reaktif, namun dalam suatu golongan dari atas ke bawah akan semakin kurang reaktif. 

Titik Leleh dan Titik Didih dalam Sifat Periodik Unsur

Titik leleh dan titik didih untuk unsur logam, ditentukan dari ikatan logam, sedangkan untuk unsur non logam ditentukan oleh gaya Van Der Waals, dan memiliki kecenderungan sebagai berikut

  • Dalam suatu golongan, dari atas ke bawah, memiliki 2 jenis kecenderungan, dimana unsur dari golongan IA – IVA memiliki titik leleh dan didih yang semakin rendah, dan unsur dari golongan VA-VIIIA memiliki titik leleh dan didih yang semakin tinggi. 
  • Dalam suatu periode, dari kiri ke kanan, juga memiliki 2 jenis kecenderungan, dimana titik leleh dan titik didih semakin tinggi sampai dengan golongan IVA, dan kemudian turun drastis, menjadi titik leleh dan titik didih semakin rendah sampai dengan golongan VIIIA. 

Kurang lebih itu, guys, sifat keperiodikan unsur yang wajib elo ketahui.

Semoga artikel ini dapat membantu kalian, ya, dalam mempelajari sifat sifat sistem periodik unsur.

Kalau Sobat Zenius mau liat materi mengenai sifat periodik unsur yang berupa video singkat serta latihan soalnya dan dijelasin oleh tutor Zenius langsung secara lengkap, elo bisa langsung klik gambar di bawah ini, ya. Selamat belajar!

Sifat Periodik Unsur - Materi Kimia Kelas 10 18

Selain itu, buat Sobat Zenius yang mau belajar lewat contoh soal dan pembahasan dari mata pelajaran lainnya, elo bisa langsung berlangganan paket Aktiva Sekolah Zenius.

Selain contoh soal dan pembahasan, elo juga bakal mendapatkan benefit lainnya seperti ikut try out ujian sekolah hingga mengikuti sesi live class per minggu.

Tunggu apa lagi? Yuk berlangganan dari sekarang!

Langganan Zenius

Baca Juga Artikel Kimia Lainnya

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Belajar Strategis Menghadapi UTBK Kimia

Persiapan UNBK SMA Kimia 2020

Originally published: January 8, 2021
Updated by: Maulana Adieb

Mengenal Bentuk-Bentuk Molekul Kimia – Materi Kimia Kelas 10

Halo, Sobat Zenius! Buat elo yang lagi duduk di kelas 10 udah nggak asing ya pasti sama materi bentuk bentuk molekul. Nah, dalam artikel kali ini gue akan mengupasnya lebih dalam lagi, mulai dari pengertian hingga teorinya.

bentuk molekul kimia
Bentuk molekul trigonal (image by WikimediaImages from Pixabay)

Gue pernah membahas tentang ikatan kimia di artikel sebelumnya. Hayoo.. buat yang belum baca, coba dibaca dulu yuk supaya bisa nyambung bahas materi tentang bentuk molekul kali ini. 

Di sana dijelaskan tentang ikatan antar atom yang membentuk suatu molekul kimia. Misalnya, atom Na dan Cl yang akan membuat bentuk molekul NaCl (garam dapur). 

Nah, ikatan tersebut ternyata memiliki bentuk yang bervariasi, guys. Salah satu cara untuk meramalkan bentuk tersebut adalah berdasarkan gaya tolak menolak elektrostatik antar pasangan elektron. 

Gaya tersebut yang nantinya akan memberikan susunan sedemikian rupa hingga berada pada tingkat energi potensial yang serendah mungkin. 

Penasaran? Yuk, simak pengertian serta macam macam bentuk molekul di bawah ini!

Apa Itu Bentuk Molekul?

Apakah Sobat Zenius masih ingat pengertian dari molekul? Molekul adalah gabungan dari dua atom atau lebih yang terdapat dalam suatu susunan tertentu dan terikat oleh gaya kimia. 

Bentuk geometri molekul bisa bervariasi karena atom-atom yang saling berikatan akan membentuk berbagai senyawa atau molekul yang berbeda-beda supaya bisa stabil. 

Bentuk tersebut berdasarkan jumlah pasangan elektron terikat (PEI), pasangan elektron bebas (PEB), dan domain elektron.

Cara mengetahui PEI, PEB dan domain elektron bagaimana? Nah, di sinilah materi ikatan kimia berperan. Kamu ingat dengan struktur lewis pada suatu senyawa? 

Yap, struktur lewis adalah langkah awal untuk menentukan geometri molekul. Struktur tersebut menggambarkan keadaan elektron-elektron valensi dari atom yang saling berpasangan dan berikatan secara kovalen.

Nah, sebelum berlanjut ke bentuk-bentuk molekul dan teorinya, gue mau ngasih tahu elo buat download aplikasi Zenius dari sekarang, nih!

Pasalnya, lewat aplikasi elo bakal mendapatkan fitur-fitur menarik buat belajar, seperti ZenBot, ZenCore, hingga simulasi ujian try out.

Yuk, tunggu apa lagi? Download aplikasinya sekarang juga! Gratis!

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapan elo sekarang juga!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Tipe Bentuk Molekul

Supaya lebih jelas dan kebayang, gue bakal kasih gambaran tentang tipe bentuk molekul. Ini dia varian bentuknya:

geometri atau bentuk molekul kimia
Geometri molekul yang bervariasi (Dok. chemannex.weebly.com)

Itu dia varian dari geometri molekul, ada linear, trigonal, hingga tetrahedral.

Elo bisa menentukan bentuk suatu molekulnya dari hasil percobaan atau meramalkan bentuk molekul dari struktur elektronnya. Kira-kira lebih mudah menentukan bentuk dengan cara apa?

Teori Bentuk Molekul

Teori yang membahas tentang bentuk suatu molekul ada tiga, yaitu Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion), Teori Domain Elektron, dan Teori Hibridisasi.

Wah, seperti ya teori dari ketiganya?

Teori VSEPR

Teori yang pertama adalah VSEPR, yaitu pasangan elektron yang mandiri atau tidak dipakai bersama akan saling tolak menolak.

Pasangan elektron akan cenderung saling berjauhan satu sama lain. Prinsip dari teori ini adalah sebagai berikut:

  • Semakin jarak antara kedua pasangan elektron mengecil, maka gaya tolak menolaknya akan semakin kuat.
  • Gaya tolakan akan semakin kuat ketika sudut di antara pasangan tersebut membentuk 90 derajat.
  • Tolakan yang melibatkan pasangan elektron tunggal akan lebih kuat dibandingkan dengan pasangan ikatan: pasangan mandiri – pasangan mandiri > pasangan mandiri – pasangan ikatan > pasangan ikatan – pasangan ikatan.

Teori Domain Elektron

Bentuk suatu molekul berdasarkan teori domain elektron didasarkan pada jumlah pasangan elektron ikatan dan elektron bebas atau kedudukan suatu elektron.

Sobat Zenius bisa melihat elektron-elektron tersebut dari struktur lewisnya. Prinsip dari teori ini adalah sebagai berikut:

  • Antar domain elektron pada atom pusat saling tolak menolak, dengan begitu mereka akan saling mengatur diri dan tolakannya menjadi minimum.
  • Kekuatan tolakan dari domain elektron yaitu: PEB – PEB > PEB – PEI > PEI – PEI. Akibat dari adanya perbedaan kekuatan tersebut yaitu mengecilnya sudut ikatan pada bentuk molekulnya.
  • Bentuk suatu molekul hanya ditentukan oleh pasangan elektron ikatan (PEI).

Teori domain elektron menggunakan rumus:

AXmEn

Keterangan:

A : atom pusat

Xm : jumlah domain elektron ikatan (PEI)

En : jumlah domain elektron bebas (PEB)

Ada 11 bentuk molekul berdasarkan teori ini, antara lain: linear (AX2), segitiga planar (AX3), segiempat piramida (AX5E), T-shape (Ax3E2), dll.

Teori Hibridisasi

Terakhir, ada teori hibridisasi yang menyatakan bahwa suatu ikatan molekul terjadi akibat terbentuknya orbital hibrida pada sub orbital atomnya.

Dari teori ini muncul 5 bentuk molekul seperti linear (sp), trigonal planar (sp2), tetrahedral (sp3), segitiga bipiramida (sp3d), oktahedral (sp3d2).

Demikian penjelasan mengenai ikatan kimia dan bentuk molekul yang bisa Sobat Zenius pelajari dengan saksama.

Selain belajar lewat artikel, Sobat Zenius juga bisa, lho, belajar lewat video materi pembelajaran yang dibawakan oleh ZenTutor.

Lewat video pembelajaran, elo juga bakal mendapatkan contoh soal dan pembahasan yang lengkap banget!

Yuk, akses segera dengan klik banner di bawah ini!

Pelajari materi Kimia di video materi belajar Zenius

Selain itu, elo juga bisa belajar banyak hal melalui paket belajar Zenius Aktiva. Dengan berlangganan paket tersebut, elo bisa mengakses ribuan video premium Zenius serta berkesempatan mengikuti ujian try out sekolah.

Menarik, kan? Yuk, segera berlangganan dari sekarang!

Mengenal Bentuk-Bentuk Molekul Kimia - Materi Kimia Kelas 10 9

Baca Juga Artikel Kimia Lainnya

Ikatan Kovalen

Ikatan Kimia

Ikatan Logam

Originally published: April 22, 2021
Updated by: Maulana Adieb

3 Macam Zat, Perubahan Fisika dan Kimia

Hai Sobat Zenius, di artikel kali ini gue akan ajak elo untuk belajar tentang jenis-jenis zat. Kalau sudah belajar tentang zat perlu juga lho untuk tahu contoh perubahan fisika dan kimia zat. Yuk, belajar bareng gue.

Elo tentu sudah tahu kan kalau semua objek fisika tersusun dari zat? Nah, kalau sudah tahu, gue mau tes dulu nih, coba jelaskan perbedaan perubahan fisika dan kimia suatu zat!

Kalo masih bingung atau mau makin paham tentang perubahan fisika dan kimia, coba baca contoh ini.

Elo punya air di dalam sebuah wadah, kemudian elo masukkan ke dalam freezer. 

Beberapa jam kemudian, ternyata air tersebut berubah menjadi padat, yang biasa disebut dengan es batu. Setelah itu, elo ambil es batunya dan diletakkan di tempat terbuka di bawah sinar matahari. Setelah diamati, ternyata es batu tersebut berubah menjadi cair.

Contoh di atas merupakan contoh perubahan zat. Kok bisa sih? Apa penyebabnya dan bagaimana prosesnya? Nah, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini elo perlu tahu tentang pengertian zat.

Pengertian Zat

Zat atau yang dalam Bahasa Inggris adalah matter merupakan segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Ingat ya, syarat menempati ruang adalah memiliki massa dan volume. 

Kalau nggak punya salah satu dari syaratnya, gimana tuh? Wah, itu nggak bisa disebut sebagai zat. Karena semua zat terdiri dari atom, yang di dalamnya ada proton, neutron, dan elektron. Elo bisa baca selengkapnya di artikel Struktur Atom ya.

Wujud zat sendiri ada 3 yaitu zat padat, zat cair, dan zat gas. Kita bahas satu-satu ya!

Zat Padat

Kalau kita lihat struktur atomnya, zat padat memiliki struktur partikel yang paling rapat dibandingkan dengan zat lainnya. Struktur yang rapat bikin partikelnya susah gerak dan posisinya tetap.

Nah, itu dia kenapa bentuk, massa dan volume zat padat tuh selalu tetap dan nggak bisa menyesuaikan wadah ia ditempatkan. Coba deh elo perhatikan, balok kayu atau dadu yang ditempatkan di gelas, maka bentuknya akan tetap, tidak menyesuaikan bentuk gelasnya kan.

Zat Cair

Selanjutnya ada zat cair. Partikel zat cair ini dikemas lebih longgar dibandingkan zat padat, pergerakan antar partikelnya juga lebih leluasa. Itulah mengapa zat cair bisa menyesuaikan dengan bentuk wadahnya. 

Contohnya begini, elo tuangin air mineral dari galon ke dalam botol, maka air akan menyesuaikan bentuk botol. Kemudian, elo tuangkan lagi air tersebut ke dalam gelas, maka air akan menyesuaikan bentuk gelas.

Zat Gas

Terakhir adalah zat gas. Zat inilah yang memiliki partikel paling rendah dibandingkan kedua zat lainnya. Kok dikatakan memiliki partikel rendah? Partikel yang sangat rendah itu membuat gas tidak memiliki bentuk atau volume yang pasti.

Nah, kalau gas tidak dibatasi, tentu saja partikelnya akan menyebar tanpa batas. Ketika gas dibatasi atau dimasukkan dalam suatu wadah atau ruang, maka gas akan mengembang mengisi wadahnya. 

Contohnya ketika elo sedang meniup balon, maka gas akan mengisi ruang balon dan membuat balon mengembang.

Pada perubahan wujud zat, kita mengenal dua jenis perubahan zat: perubahan fisika dan kimia. Apa perbedaan keduanya? 

Perubahan zat yang tidak menghasilkan zat baru disebut perubahan fisika. Terdapat juga perubahan bentuk atau fisik yang dapat dilihat dan diamati. Nah untuk perubahan kimia tidak disertai perubahan fisik, hanya perubahan kimia saja.

Eits, sebelum kita lanjut, yuk download dulu aplikasi Zenius buat dapetin materi dan strategi ikut ujian mandiri yang lebih lengkap. Tinggal klik aja banner di bawah ini, ya!

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Fokus UTBK untuk kejar kampus impian? Persiapin diri elo lewat pembahasan video materi, ribuan contoh soal, dan kumpulan try out di Zenius!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Perubahan Fisika

Pengertian Perubahan Fisika

Perubahan fisika adalah perubahan yang hanya bisa dilihat dari tampilan fisiknya atau penampakan luarnya, jadi ia tidak mengubah komposisi kimianya. Perubahan fisika  memiliki sifat bisa dilihat dan diamati dari luar. 

Ciri-ciri perubahan fisika lainnya adalah ketika zat tersebut telah berubah, maka dapat kembali ke keadaan semula. Contoh perubahan fisika adalah es batu yang telah mencair, ia akan bisa berubah lagi menjadi es batu ketika elo masukkan ke dalam freezer.

Contoh Perubahan Fisika

Sudah ngerti pengertian perubahan fisika? Sekarang kita cari tau apa saja contoh dari perubahan fisika. Contoh perubahan fisika terjadi pada proses membeku, menyublim, mencair, menguap, mengkristal, dan mengembun. Untuk jelasnya bisa elo lihat di diagram bawah ini ya.

Ilustrasi perubahan kimia dan fisika (Dok.Canva)
Macam-macam perubahan fisika (Arsip Zenius)

Nah, dari diagram di atas bisa dilihat bahwa proses perubahan wujud zat dari cair menjadi gas disebut menguap. Contoh perubahan fisika ketika elo merebus air dan menyemprotkan pengharum ruangan. 

Perubahan lainnya adalah ketika zat padat menjadi cair yang disebut dengan proses mencair. Contohnya es batu yang dipecah kecil-kecil adalah perubahan fisika. Es batu tersebut dibiarkan di udara terbuka dengan suhu ruangan, lama-lama es batu tersebut akan mencair.

Kenapa proses es mencair termasuk perubahan fisika bukan perubahan kimia? Tentu saja, karena tidak ada perubahan kimia di sana. Nah, di sini nih kelihatan perbedaan perubahan fisika dan kimia.

Komponen kimia yang terkandung pada zat masih tetap sama. Contohnya merebus air. Komponen kimia air adalah H2O. Ketika terjadi proses penguapan air, komponennya tetap sama, yaitu H2O → H2 dan O2. Oleh sebab itu, proses merebus air bukan termasuk perubahan kimia.

Perubahan Kimia

Pengertian Perubahan Kimia

Apa itu perubahan kimia? Perubahan kimia adalah perubahan bentuk dan ukuran zat yang menghasilkan zat baru. Perubahan kimia menyebabkan substansi atau komposisi penyusun suatu zat berubah menjadi rumus kimia yang baru. 

Kalau elo ditanya apa yang dimaksud dengan perubahan kimia, udah bisa jawab ya.

Dengan berubah menjadi rumus kimia yang baru, berarti ada yang namanya reaksi kimia. Nah, perubahan kimia juga biasa disebut sebagai reaksi kimia.

Contoh Perubahan Kimia

Kita coba lihat reaksi kimia di bawah ini dulu, yuk!

Ilustrasi perubahan kimia dan fisika (Dok.Canva)
Contoh reaksi kimia (Arsip Zenius)

Unsur suatu reaksi disebut sebagai reaktan, sedangkan hasil akhirnya disebut produk. Dari gambar di atas, bisa kita lihat bahwa telah terjadi perubahan reaksi kimia. Campuran hidrogen dan oksigen ternyata akan menjadi air.

Contoh perubahan kimia antara lain:

  • Pembusukan makanan atau buah-buahan, ini terjadi ketika buah kita biarkan terlalu lama, maka akan mengalami pembusukan yang ditandai dengan perubahan tampilan (warna, tekstur) dan perubahan bau. Perubahan tersebut menunjukkan adanya perubahan zat baru.
  • Memasak, memanggang, atau memanaskan gula menjadi karamel. Ketiganya dikatakan sebagai perubahan kimia, karena terdapat banyak molekul yang akan berubah. Misalnya ketika menggoreng tempe, tempe matang ditandai dengan warnanya yang berubah menjadi coklat. Perubahan warna itu akibat adanya ikatan-ikatan karbon pada bahan makanan tersebut.
  • Pelapukan kayu. Coba deh elo amati kalau kayu terus-menerus ditetesi air hujan bisa menyebabkan kayu tersebut rapuh/lapuk. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan tingkat keasaman pada kayu, sehingga kayu menjadi lapuk.
  • Pembakaran. Proses pembakaran akan menghasilkan zat baru, yaitu abu. Contohnya kertas, ketika kertas dibakar, maka akan menjadi abu. Sedangkan dari abu sudah tidak bisa lagi menjadi kertas.
  • Besi berkarat. Ini terjadi karena besi bereaksi terhadap cuaca, suhu, oksigen, dan air.

Kalau dilihat dari 5 contoh perubahan kimia di atas, coba elo jawab yang satu ini. Kalau nasi menjadi basi termasuk perubahan apa hayo? Kalau elo jawab perubahan kimia, 100 buat elo!

Contoh-contoh di atas menyebabkan komponen kimia penyusun zat berubah. Seperti halnya nasi yang menjadi basi disebabkan asam pH nasi meningkat karena faktor suhu yang terjadi disekitar nasi tersebut. Selain itu, ketika zat telah berubah menjadi suatu zat yang baru, maka ia tidak akan bisa berubah menjadi keadaan semula. Peristiwa yang tergolong perubahan kimia adalah pada besi yang berkarat.

Yuk, tonton video berikut ini untuk mengetahui kenapa kok besi bisa berkarat.

Ciri-ciri perubahan kimia lainnya adalah adanya perubahan warna. Nah, kalau elo melihat adanya perubahan warna pada suatu zat, maka dapat dikatakan itu termasuk perubahan kimia.

Gak percaya? Coba elo lihat apel yang membusuk atau yang dibiarkan begitu saja di udara terbuka setelah kamu gigit, maka akan terjadi perubahan warna menjadi kecoklatan pada apel yang telah digigit tadi. Hal itu biasa disebut dengan oksidasi. 

Tapi lain halnya ketika elo melakukan pengecatan pada mobil atau dinding ya, itu bukan merupakan perubahan kimia, melainkan perubahan fisik. Karena perubahannya bisa dilihat, dan tidak ada perubahan komponen kimia selama prosesnya.

Sudah tahu ya peristiwa perubahan kimia. Pastikan elo paham ciri-cirinya dan contoh setiap perubahannya ya, Sobat Zenius.

Itu dia pembahasan mengenai zat serta perubahan fisika dan kimia. Coba elo amati lingkungan sekitar, bisakah elo membedakan mana saja yang mengalami perubahan fisika dan mana yang mengalami perubahan kimia? 

Sobat Zenius, elo register paket belajar Zenius atau belum nih. Elo bisa dapet akses ke contoh soal dan video pembahasan tanpa batas dengan mendaftar paket. Fitur itu bisa elo dapatkan di Zenius Aktiva, klik banner di bawah ini untuk mengetahui info selengkapnya ya.

3 Macam Zat, Perubahan Fisika dan Kimia 9

Sekarang udah gak bingung lagi ‘kan cara membedakan kedua perubahannya? Semoga penjelasan tentang perubahan fisika dan kimia bermanfaat dan bisa dengan mudah elo pahami ya. Kalau ada yang mau didiskusikan, silakan tinggalkan komentar. Have a nice day!

Originally published: January 20, 2021
Updated by: Silvia Dwi & Arieni Mayesha

Baca Juga Artikel Lainnya

Sistem Periodik Unsur

Pembahasan Sifat Periodik Unsur

Kenapa Energi Ramah Lingkungan Belum Ramah Digunakan?

Sistem Periodik Unsur – Materi Kimia Kelas 10

Setelah kenalan sama yang namanya “Tabel Periodik”, pernah gak sih penasaran kenapa susunannya kayak gitu? Kenapa gak sesuai alfabet aja biar gampang dihafal? Nah, pada artikel ini gue akan membahas materi sistem periodik unsur dan alasan di balik penyusunannya yang kita pakai hingga sekarang termasuk penemu hingga sejarah perkembangan susunan berkala unsur-unsur kimia tersebut. 

Pada artikel Sifat Periodik Unsur, elo udah mengetahui kalo dasar pengelompokan sistem periodik unsur itu berdasarkan kenaikan atom dan kemiripan sifat yang dimiliki oleh setiap unsur. Tapi, meskipun terdengar simple, ternyata prosesnya gak semudah itu, diperlukan waktu yang cukup lama untuk menemukan dan menyusun tabel unsur periodik sampai ke bentuk yang sekarang. 

Nah, sebelum elo memahami lebih jauh mengenai pengelompokan sistem periodik unsur, berikut ini adalah jenis-jenis pengelompokan unsur-unsur kimia berdasarkan beberapa ilmuwan yang menjadi cikal bakal tabel unsur periodik modern. 

Jenis Pengelompokan Sistem Periodik Unsur 

Perjalanan unsur-unsur periodik hingga akhirnya dikelompokkan seperti sekarang bisa dibilang cukup panjang.  Lebih dari 200 tahun lebih unsur-unsur kimia di dunia diteliti dan dimasukkan ke dalam berbagai kategori oleh banyak ahli kimia dan profesor kimia di zaman itu. Perjalanan panjang ini membuktikan bahwa penciptaan tabel unsur periodik tidak terlepas dari dedikasi dan profesionalisme para ahli kimia. 

Jika penemuan sebelumnya dirasa belum sempurna maka ahli kimia di zaman selanjutnya lah yang meneruskan dan menyempurnakan penemuan tersebut.  Berikut ini adalah daftar ahli kimia yang ikut berperan dalam proses pengelompokan sistem periodik unsur:

Pengelompokkan Unsur menurut Antoine Lavoisier

Aristokrat dan ahli kimia Prancis Antoine Laurent Lavoisier adalah tokoh yang sangat penting dalam sejarah kimia, yang temuannya setara dengan dampak penemuan Isaac Newton pada bidang fisika. 

Buku Lavoisier yang paling terkenal, Traité élémentaire de chimie, diterbitkan pada tahun 1789 oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis yang elite, dapat dianggap sebagai buku teks kimia modern pertama dan berisi teori tentang sifat unsur-unsur di alam.  Melalui bukunya ini Lavoisier menjadi pembuka jalan atas penemuan-penemuan unsur-unsur kimia dan cikal bakal tabel unsur periodik. Ia juga berhasil mempublikasikan daftar 33 unsur, di mana semua unsur dikelompokkan berdasarkan sifat logam, non-logam, gas, dan tanah.

Pengelompokan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner

Setelah Lavoisier, pada tahun 1829 seorang ahli kimia Jerman bernama Johann Dobereiner (1780–1849), berdasarkan apa sistem periodik Dobereiner? Ia menempatkan unsur-unsur kimia dalam tiga kelompok yang disebut triad. 

Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur di mana dalam satu triade yang disusun berdasarkan massa atomnya, unsur kedua setiap trade merupakan massa rata-rata dari unsur pertama dan ketiga.  Salah satu triad tersebut adalah lithium, natrium, dan kalium. Sistem Triade ini didasarkan pada sifat fisik dan kimia suatu unsur.  Dobereiner menemukan bahwa massa atom dari ketiga elemen ini, serta triad lainnya, membentuk sebuah pola. Hukum Dobereiner kemudian dikenal dengan Hukum Triade atau Hukum Triad.

Pengelompokan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner
Pengelompokan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner

Pengelompokan Unsur Menurut John Newlands

John Newlands adalah seorang kimiawan asal Inggris. Ia mengelompokkan unsur-unsur periodik kimia berdasarkan kenaikan massa atom. Newlands menyimpulkan bahwa sifat kimia dan fisika suatu unsur akan berulang setiap interval kedelapan. Contohnya adalah unsur kedelapan akan memiliki sifat yang mirip dengan unsur pertama, sedangkan unsur kesembilan akan memiliki sifat yang mirip dengan unsur kedua, dan seterusnya.  Newlands menyebut peraturan ini dengan istilah Hukum Oktaf karena menyerupai periodisitas oktaf musik. 

Tabel pengelompokan unsur-unsur periodik menurut Newlands adalah sebagai berikut:

Pengelompokan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner
Pengelompokan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner

Mau materi dan video pembelajaran tentang Kimia yang lebih lengkap? Download Zenius di gadget elo ya, biar belajar makin seru. Klik tombol download di bawah ini, ya!

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Fokus UTBK untuk kejar kampus impian? Persiapin diri elo lewat pembahasan video materi, ribuan contoh soal, dan kumpulan try out di Zenius!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Pengelompokan Unsur Menurut Dmitri Mendeleev

Setelah Newlands, tabel unsur periodik disempurnakan oleh Dmitri Mendeleev. Ia adalah seorang ahli kimia asal Rusia. Mendeleev mengembangkan klasifikasi periodik unsur kimia dan menempatkan unsur-unsur yang memiliki kemiripan sifat secara vertikal dan kemudian disebut golongan, dan menempatkan unsur-unsur yang disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya secara horizontal yang kemudian disebut periode.  

Sistem ini menyatakan ketika semua unsur kimia yang diketahui disusun menurut kenaikan berat atom, tabel yang dihasilkan menunjukkan pola berulang, atau periodisitas, sifat-sifat dalam kelompok unsur.  Dalam versi tabel unsur periodik tahun 1871 yang diciptakan, ia meninggalkan celah di tempat-tempat di mana ia percaya unsur-unsur yang belum ditemukan saat itu akan menemukan tempat dalam tabel periodik kimia.  Dia bahkan meramalkan kemungkinan sifat dari tiga elemen potensial. 

Bukti selanjutnya dari banyak ramalannya dalam masa hidupnya membawa ketenaran Mendeleev sebagai pendiri hukum periodik unsur kimia. Tabel Pengelompokkan unsur-unsur periodik menurut Mendeleev adalah sebagai berikut:

sistem periodik unsur mendeleev
Tabel pengelompokkan unsur menurut Mendeleev

Pengelompokkan Unsur Menurut Henry Moseley

Setelah ditemukan adanya struktur atom yaitu partikel penyusun atom yang terdiri dari Proton, Elektron, dan Neutron, di mana elektron mengitari neutron dan proton yang berada di inti atom. Dikenal sebagai hukum Moseley, penemuan mendasar tentang nomor atom ini merupakan tonggak sejarah dalam memajukan pengetahuan tentang atom.  

Pada tahun 1914 Moseley menerbitkan sebuah makalah di mana ia menyimpulkan bahwa nomor atom adalah jumlah muatan positif dalam inti atom. Dia juga menyatakan bahwa ada tiga unsur yang tidak diketahui, dengan nomor atom 43, 61, dan 75, antara aluminium dan emas. Henry Moseley mengemukakan pentingnya nomor atom, dalam penempatan unsur-unsur pada tabel periodik, dan kemudian Moseley memperbaharui tabel unsur periodik milik Mendeleev.  

Tabel periodik menurut Moseley inilah kemudian dikembangkan hingga menjadi tabel unsur periodik yang saat ini kita gunakan dan kita temui di pelajaran kimia, seperti di bawah ini.

sistem periodik unsur
Tabel Periodik Modern

 

Metode Pengelompokan Sistem Periodik Unsur

Setelah disempurnakan oleh Moseley, berdasarkan temuan Mendeleev pengelompokan dalam tabel unsur periodik modern dibagi dalam dua jalur. Yaitu jalur vertikal atau yang disebut sebagai golongan, dan jalur horizontal atau yang disebut periode. 

Periode dalam Tabel Periodik (ke samping):

Dalam sistem periodik unsur, periode menunjukkan nomor kulit atau banyaknya yang terisi oleh elektron, yang berarti nomor periode sama dengan jumlah kulitnya.

  • Periode 1: terdiri dari unsur, contohnya, H dan He.
  • Periode 2: terdiri dari unsur, contohnya, Li, Be, B, C, N, O, F, dan Ne.
  • Periode 3: terdiri dari unsur, contohnya, Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar. 
  • Periode 4: terdiri dari 18 unsur, contohnya, K, Ca, Sc, Ti, V, Ga, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, Zn, Ga, Ge, As, Se, Br, dan Kr. 
  • Periode 5: terdiri dari 18 unsur, contohnya, Rb, Sr, Y, Zr, Nb, Mo, Tc, Ru, Rh, Pd, Ag, Cd, In, Sn, Sb, Te, I dan Xe. 
  • Periode 6: terdiri dari 32 unsur, contohnya, Cs, Ba, Lu, Hf, Ta, W, Re, Os, Ir, Pt, Au, Hg, Tl, Pb, Bi, Po, At, dan Rn.
  • Periode 7: Fr, La, Rf, Db, Sg, Bh, Hs, Mt, Ds, Rg, Cn, Uut, Fl, Uup, Lv, Uus, Uuo dan lain-lain. 

Perlu elo ingat bahwa periode 7 adalah periode yang belum lengkap karena belum semua unsurnya ditemukan. 

Golongan dalam Tabel Periodik (ke bawah):

Dalam sistem periodik unsur, golongan menunjukkan unsur-unsur yang memiliki sifat mirip diletakkan dalam penggolongan. Pada tabel periodik dibagi menjadi dua: yaitu golongan A, dan B, alasannya karena adanya persamaan sifat di antara unsur-unsur tersebut.  Golongan A, disebut sebagai golongan utama karena menunjukkan elemen representatif dalam ilmu kimia. Sedangkan golongan B, disebut sebagai golongan transisi. Berikut beberapa penamaan khusus golongan.

  • Golongan I A, disebut sebagai golongan alkali (kecuali Hidrogen)
  • Golongan II A, disebut sebagai golongan alkali tanah
  • Golongan VII A, disebut sebagai golongan halogen
  • Golongan VIII A, disebut sebagai golongan gas mulia
  • Golongan I B – III B disebut sebagai golongan transisi
macam-macam golongan dalam tabel unsur periodik
macam-macam golongan dalam tabel unsur periodik

Nah, sekarang elo sudah mengetahui bagaimana dasar pengelompokan unsur dalam sistem periodik kan? Kurang lebih begitu penjelasan mengenai sejarah ditemukannya sistem periodik unsur dan pengelompokan dalam unsur periodik kimia.  Kalo elo mau mempelajari materi mengenai sistem periodik unsur ini dalam bentuk video singkat dan dijelaskan oleh tutor Zenius yang kece, elo bisa klik banner di bawah ini.

struktur protein

Gak cuma materi disitu juga ada latihan soalnya juga loh! Oh ya, Sobat Zenius cek yuk paket belajar Zenius Aktiva yang memiliki sejumlah fitur keren untuk nemenin elo belajar. Elo bisa belajar dari video materi premium, ngerjain tryout, tanya jawab sama Zen Tutor di live class dan berbagai fasilitas seru lainnya. Klik banner di bawah ini ya!

Sistem Periodik Unsur - Materi Kimia Kelas 10 9

Originally published: January 13, 2021
Updated by: Sabrina Mulia Rhamadanty & Arieni Mayesha

Mengenal Gaya antar Molekul dalam Kimia

Hai Sobat Zenius, pada artikel ini kita akan membahas tentang berbagai gaya antar molekul dalam kimia, seperti ion-dipol, ikatan hidrogen, gaya dispersi London, dan gaya Van der Waals.

Pernahkah elo melihat suatu benda mengapung di permukaan air? Dalam fisika, kita akan mengenal yang namanya massa jenis atau hukum Archimedes. Tapi, di dalam ilmu kimia, hal itu akan dijawab oleh gaya antar molekul. 

Apakah benar antar molekul terdapat gaya? Gaya apa yang bekerja di sana? Penasaran? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini yuk!

Apa Itu Gaya antar Molekul?

Masih berhubungan dengan materi ikatan kimia, di sana kita mengenal yang namanya ikatan ionik dan ikatan kovalen. Ikatan tersebut terjadi untuk membentuk suatu senyawa atau molekul baru. 

Nah, gaya antar molekul adalah gaya elektromagnetik yang terjadi di antara molekul yang satu dengan molekul lainnya. Tentu saja antar molekul tersebut saling terpisah ya, guys.

gaya antar molekul
Ilustrasi adanya gaya antar molekul (Dok.pixabay.com/krahulic)

Lalu, apa sih pengaruh gaya ikatan antar molekul tersebut terhadap kehidupan kita sehari-hari? Ia memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap sifat suatu molekul. Seperti titik didih, titik beku, kerapatan, dan juga kelarutan. 

Gaya tersebut berupa kohesi antar molekul serupa atau adhesi antar molekul tak serupa. Gaya ini memiliki sifat tarik menarik atau tolak menolak antar molekul. Kalau dua molekulnya berdekatan, maka gaya tolak antar muatan yang sama akan muncul dan akan semakin tinggi energi tolakannya. 

Itulah mengapa dibutuhkan energi yang lebih tinggi juga untuk memampatkan molekul, seperti mencairkan zat padat atau menguapkan zat cair.

Macam-macam Gaya antar Molekul

Gaya antarmolekul ada berbagai macam, yaitu ikatan hidrogen, gaya Van der Waals, dan gaya London. Dalam soal elo bakal ketemu pertanyaan kayak gini “Yang bukan termasuk bagian dari gaya tarik antar molekul adalah…”. Untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut elo perlu ngerti dulu macam gayanya. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini ya!

Ikatan Hidrogen

gaya antar molekul
Contoh ikatan hidrogen yang terjadi antara metanol dan air

Gaya pertama ada ikatan hidrogen, yaitu gaya tarik menarik yang terjadi antara atom hidrogen dalam senyawa yang terdapat ikatan antara hidrogen dan atom nitrogen (N), oksigen (O), dan fluorin (F). Ikatan ini termasuk yang paling kuat, namun juga memiliki ciri ikatan kovalen, yaitu mempunyai arah, lebih kuat dari gaya van der waals, menghasilkan jarak antar atom yang lebih pendek dari jari-jari van der waals dan melibatkan pasangan dalam jumlah terbatas. Ikatan ini menyebabkan tingginya titik didih air (100 derajat C). Selain itu, ikatan ini juga berperan penting pada struktur polimer sintetik maupun alami.

Gaya Van der Waals

Gaya ini pertama kali ditemukan oleh Johannes Van der Waals (1837-1923). Gaya ini merupakan gaya tarik menarik listrik yang relatif lemah. Hal ini karena kepolaran molekul yang permanen atau terinduksi. Ketika molekul memiliki kutub yang sama, maka keduanya akan saling tolak menolak. Sebaliknya, ketika keduanya memiliki kutub yang berbeda, maka akan saling tarik menarik.

Gaya Van der Waals dibagi menjadi 4 berdasarkan kepolaran partikelnya, yaitu:

Interaksi ini terjadi karena adanya tarik-menarik antara ion dengan molekul polar yang relatif kuat. Interaksi ini digunakan untuk menentukan kelarutan.

Gaya dipol dipol ini terjadi antar sesama molekul polar yang terjadi pada ekor dan kepala molekul itu sendiri.

  • Interaksi ion-dipol terinduksi

Interaksi ini terjadi antara ion dan dipol terinduksi. Ikatan ini relatif lemah karena kepolaran molekul terinduksi relatif kecil daripada dipol permanen.

  • Interaksi dipol-dipol terinduksi

Molekul dipol bisa membuat molekul netral lainnya yang bersifat dipol terinduksi, sehingga ada interaksi dipol-dipol terinduksi. Ikatan dari interaksi yang dihasilkan bersifat lemah. Itulah mengapa proses interaksi ini berlangsung lambat.

Gaya London

Selanjutnya, ada gaya London atau gaya yang dihasilkan dari interaksi antar dipol terinduksi dan dipol terinduksi lainnya. Gaya London lebih lemah dibandingkan dengan gaya Van der Waals. Bisa dikatakan juga bahwa gaya ini adalah yang terlemah dibandingkan dengan gaya lainnya. Gaya ini pertama kali ditemukan oleh ahli fisika asal Jerman bernama Fritz London pada 1930.

Tarikan lemah yang dihasilkan oleh gaya London karena dipol imbasan sesaat yang terjadi akibat pergerakan elektron dalam suatu orbital. Pergerakan itu menyebabkan tidak meratanya kerapatan elektron pada atom, sehingga ada atom yang salah satu sisinya bermuatan lebih negatif.

Kekuatan gaya dipol terinduksi tergantung dari seberapa mudah awan elektron terdistribusi. Semakin besar ukuran atom atau molekul, maka akan semakin mudah juga distribusi elektronnya. Proses menginduksi dipol disebut polarisasi, sedangkan derajat di mana awan elektron suatu atom atau molekul bisa diinduksi disebut polarisabilitas.

Sebelum mengakhiri penjelasan kali ini coba jawab pertanyaan ini di komen ya, gaya antar molekul utama antar CHCL3 dan air adalah… Gue pingin lihat pemahaman elo sampai mana.

Itu dia penjelasan mengenai berbagai gaya antar molekul. Setelah membaca penjelasan di atas, tentu elo sudah paham tentang pengertian dan berbagai jenis gaya yang terdapat pada antar molekulnya kan?

Buat elo yang mau mempelajari lebih jauh tentang materi ini, tenang aja elo bisa belajar bareng Zenius saja, yuk klik yang berikut ini!

Belajar kimia di video materi Zenius
Yuk belajar lagi!

Gue saranin lanjut ke latihan soal atau live class biar makin paham materi gaya antar molekul ini. Itu semua bisa elo dapatkan dengan beli paket belajar Zenius. Belajar jadi lebih mudah dan asyik tentunya. Yuk langganan sekarang!

Mengenal Gaya antar Molekul dalam Kimia 9
Klik dan beli sekarang!

Originally published: 22 April 2021
Updated by: Silvia Dwi

Baca Juga Artikel Kimia Lainnya

Ikatan Kimia

Ikatan Kovalen

Massa Jenis

Ikatan Kimia dan Jenisnya – Materi Kimia Kelas 10

Hi, guys! Gimana nih sekolahnya? Masih lancar dan semangat ‘kan ya? Kali ini gue mau bahas tentang rangkuman materi ikatan kimia kelas 10. Ada apa aja? Baca terus aja deh.

Bingung nggak sih, kok kimia ada ikatannya? Sama seperti manusia ya ada ikatan antara gue dan elo. Hihihi.  

Nah, kira-kira udah kebayang belum sih ikatan kimia itu apa dan bagaimana?

Ikatan kimia
Garam merupakan salah satu contoh senyawa yang dihasilkan dari ikatan kimia (Dok.pixabay.com/onefox)

Pernah nggak elo memperhatikan garam dapur itu tersusun dari atom apa aja? Yap, Na dan Cl. 

Lho, kenapa mereka bisa bersatu dan membentuk senyawa garam dapur? Bagaimana cara perpindahannya? Itu semua ada hubungannya dengan ikatan kimia, lho. Daripada bingung, mending kita langsung ke rangkuman ikatan kimia aja, yuk!

Apa Itu Ikatan Kimia?

Ikatan kimia merupakan gaya yang mengikat dua atom atau lebih untuk membuat senyawa atau molekul kimia. Ikatan itulah yang akan menjaga atom tetap bersama dalam suatu senyawa yang dihasilkan. 

Dengan kata lain, ikatan kimia dari dua atau lebih unsur disebut senyawa. Kayak di contoh tadi ada senyawa dari garam dapur.

Namun, ikatan tersebut berbeda-beda lho, guys. Ada ikatan kuat seperti yang terjadi pada ikatan logam, ikatan ion dan ikatan kovalen. Ada juga ikatan lemah yang terjadi pada interaksi dipol-dipol, gaya dispersi London, dan ikatan hidrogen.

Semakin kuat ikatan kimia yang terjadi, maka akan semakin stabil senyawa yang dihasilkannya. Sebaliknya, semakin lemah ikatan kimia yang terjadi, akan semakin tidak stabil senyawa yang dihasilkannya, dan dapat mengalami reaksi lain untuk membuatnya lebih stabil. 

Dalam pembentukannya, ikatan tersebut dipengaruhi oleh elektron valensi. Apa itu elektron valensi? Yaitu elektron yang berada pada kulit terluar suatu atom. 

Di berbagai ujian seperti UTBK, ujian sekolah atau ujian mandiri PTN, elo bakal sering nemuin pertanyaan “jelaskan pembagian ikatan kimia beserta contohnya”. Maka dari itu baca terus artikel ini biar elo paham seluk-beluk ikatan kimia dan jawabin pertanyaan semacam itu, ya!

Teori Lewis dan Kossel

Albrecht Kossel dan Gilbert. N. Lewis merupakan orang pertama yang telah berhasil dalam menjelaskan bagaimana ikatan kimia dapat terbentuk. 

Teori Lewis

Teori pertama yang akan gue jelaskan adalah teori Lewis. Dinamakan teori Lewis, karena teori ini datang dari Profesor Fisika dan Kimia dari Amerika Serikat, yaitu Gilbert. N. Lewis pada tahun 1916 di dalam artikelnya “The Atom and The Molecules”.

Elo juga akan mengenal yang namanya struktur Lewis, yaitu langkah awal untuk menentukan bentuk molekul. Elo bisa lihat pada contoh ikatan yang terjadi antara Litium (1 elektron), Oksigen (6 elektron), dan Neon (8 elektron) berikut ini:

struktur lewis pada ikatan kimia

Simbol titik pada ikatan di atas merupakan jumlah elektron valensi dari masing-masing atomnya.

Teori Kossel

Selanjutnya, ada Teori Kossel. Masih di tahun yang sama, Albrecht Kossel yang merupakan ilmuwan dari Jerman, juga mengajukan teori yang hampir mirip dengan teori Lewis. Bedanya terletak pada transfer elektron yang penuh antar atom-atomnya. Kamu bisa lihat teori Kossel ini pada ikatan polar.

Selanjutnya, Lewis dan Kossel menjelaskan bahwa kestabilan gas mulia  dengan konfigurasi elektron saling berhubungan. Di mana unsur gas mulia ternyata memiliki 8 elektron valensi, sehingga memiliki sifat yang stabil (kecuali He yang hanya memiliki 2 elektron valensi).

Hal terpenting dari ikatan kimia adalah jenis-jenis ikatannya. Karena ini yang membagi senyawa satu dengan yang lainnya. Yuk simak di bawah ini tentang jenis-jenis ikatan kimia.

Jenis jenis Ikatan Kimia

Selanjutnya gue mau ajak elo belajar tentang macam macam ikatan kimia dan contohnya. Sebelumnya udahpernah gue bahas bahwa ikatan kimia ada yang kuat dan lemah. Untuk ikatan kimia kuat terjadi pada ikatan-ikatan di bawah ini:

Ikatan Ionik

Ikatan ionik terjadi ketika ion positif dan negatif (gaya listrik Coulomb) pada setiap atomnya membentuk sebuah ikatan kimia.

Ikatan ionik ini juga biasa disebut dengan ikatan elektrovalen. Contoh ikatan ion adalah Natrium dan Fluorida (NaF). Jadi,ikatan pada senyawa NaF merupakan ikatan Ionik ya.

Contoh ikatan kimia
Terjadi perpindahan elektron valensi Na ke F untuk membentuk senyawa yang stabil (sumber gambar: wikipedia)

Ikatan ionik hanya dapat terjadi antar unsur-unsur yang memiliki perbedaan keelektronegatifan cukup besar. Sehingga, terjadi serah terima elektron seperti pada contoh di atas.

Nah, itu tadi tentang ikatan ionik. Semoga penjelasan di atas bisa menjawab pertanyaan elo jika pertanyaannya kayak “jelaskan pengertian ikatan ionik!”.

Dalam materi ikatan kimia juga ada ikatan kovalen, apa itu? Langsung cek bahasannya di bawah.

Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen terjadi ketika ada pemakaian elektron ikatan secara bersama. Ketika ikatan kovalen terjadi, maka kedua atom yang berikatan tersebut akan tertarik pada pasangan elektron yang sama. Contoh ikatan kovalen terjadi pada atom H2.

contoh ikatan kovalen
Ikatan kovalen yang terjadi antara atom H (sumber gambar: fluxsci.com)

Berbeda dengan ikatan ionik yang mengalami serah terima elektron. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, maka kedua atom H harus menggunakan elektron secara bersama.

Ikatan Logam

Atom logam memiliki elektron valensi yang relatif kosong, hal itu dikarenakan jumlah atomnya yang sedikit. Sehingga, ada perpindahan elektron antara satu atom ke atom yang lain.

Kemungkinan untuk berpindah tersebut sangat besar, sehingga elektron valensinya berbaur hingga menyerupai awan elektron yang membungkus ion positif di dalam atom.

contoh ikatan kimia jenis ikatan logam
Elektron valensi atom logam berbaur membungkus ion positif (sumber gambar: socratic.org)

Ikatan yang terjadi tersebut membuat logam ketika ditempa hanya akan mengalami pergeseran pada atom-atom penyusunnya, tapi ikatannya tetap ya, guysContoh ikatan logam adalah magnesium (mg).

Gue harap pembahasan di atas elo perhatikan baik-baik ya. Seharusnya dari baca elo udah bisa jawab pertanyaan kayak “jelaskan pembagian ikatan kimia beserta contohnya”. Elo bisa jawab ikatan ionik dan contohnya adalah Natrium dan Fluorida, dan seterusnya.

Masih ingat kan pertanyaan yang sempet gue tanyain di atas. Gue yakin setelah belajar materi ikatan kimia dan jenis-jenisnya elo udah ketemu jawabannya. Gue kasih satu pertanyaan lagi nih, kali ini pilihan ganda.

Jelaskan senyawa menurut jenis ikatannya!

a. Senyawa magnesium klorida adalah contoh ikatan Ion

b. Senyawa Kalsium Sulfida merupakan contoh ikatan logam

c. Senyawa Amonia merupakan contoh ikatan kovalen

d. Senyawa galium adalah contoh ikatan logam

e. Senyawa gas oksigen adalah contoh ikatan ion

Coba dicari pernyataan mana aja yang benar, lalu coba dibenarkan ya bagian yang salah. Oh iya jawabannya nggak cuma satu ya, jadi elo harus identifikasi satu-satu.

Itu dia rangkuman ikatan kimia dan jenis-jenisnya. Wah, ternyata senyawa yang kita kenal seperti garam dan benda-benda logam merupakan hasil dari adanya ikatan kimia ya, guys. Seru banget kan belajar materi ikatan kimia ini! Mau belajar lebih lanjut? Elo bisa tonton video materi Zenius di sini. ]

 Biar lebih seru lagi belajarnya, elo juga bisa langsung download aplikasi Zenius di HP masing-masing.

Ingin belajar materi kimia lain? Elo bisa klik banner di bawah ini dan ketik materi pelajaran yang diinginkan di kolom pencarian ya

Ikatan Kimia dan Jenisnya - Materi Kimia Kelas 10 17
Klik banner dan lanjut belajar!

Belajar lebih seru dengan paket belajar Zenius. Cobain live class bareng Zen Tutor buat review materi dari sekolah. Latih juga kemampuan elo lewat latihan soal dan tryout ujian sekolah. Simak info lengkapnya berikut ini!

Ikatan Kimia dan Jenisnya - Materi Kimia Kelas 10 18

Semangat belajar, Sobat Zenius!

Originally published February 1, 2021
Updated by Silvia Dwi

Kegunaan dan Contoh Haloalkana – Materi Kimia Kelas 12

Halo, Sobat Zenius! Elo udah pernah mendengar tentang senyawa haloalkana belum? Ketika elo masuk ke kelas 12, elo pasti akan bersinggungan dengan istilah ini.

Secara garis besar, senyawa haloalkana merupakan turunan dari alkana. Dari namanya aja udah jelas, yaitu terdiri dari halogen alkana, disingkat menjadi haloalkana. Jadi, sebelum mempelajari materi ini, alangkah lebih baiknya elo paham dulu materi struktur dan tata nama senyawa alkana. Buat mereview kembali materi tersebut, elo bisa langsung meluncur ke video belajar Zenius di sini.

Dengan begitu, bisa kita katakan bahwa pengertian haloalkana, yaitu:

Suatu kelompok senyawa kimia yang berasal dari turunan alkana dan mengikat satu atau lebih unsur halogen.”

Klasifikasi Haloalkana

Ketika berbicara mengenai senyawa halo, umumnya klasifikasinya didasarkan oleh hibridisasi atom karbon yang berikatan dengan halogen, yaitu sp3 dan sp2. Klasifikasinya bisa elo lihat pada poin berikut ini.

  • Sp3: alkil halida, alil halida, benzil halida.
  • Sp2: vinil halida dan aril halida.
Haloalkana
Klasifikasi Haloalkana (Arsip Zenius).

Hibridisasi Sp3

Hibridisasi sp3 artinya atom karbon yang berikatan dengan halogen memiliki ikatan tunggal. Elo bisa lihat klasifikasinya di bawah ini.

Alkil Halida

Rumus umum alkil halida adalah R – X. Dengan R adalah senyawa karbon dan X senyawa halogen (F/Cl/Br/I). Rumus ini seringkali dinyatakan juga sebagai rumus umum haloalkana.

Contohnya adalah CH3Br (metil bromida), etil iodida, isopropil klorida, dan tersier butil florida.

Alil Halida

Suatu senyawa dikatakan sebagai alil halida apabila terdapat ikatan rangkap yang berada di sebelah atom C dan berikatan dengan halogen.

Benzil Halida

Ciri khas senyawa ini yaitu terdapat cincin aromatik di sebelah atom C dan berikatan dengan halogen.

Hibridisasi Sp2

Hibridisasi sp2 artinya atom karbon yang berikatan dengan halogen memiliki ikatan rangkap. Berikut adalah klasifikasinya.

Vinil Halida

Rumus umum dari vinil halida adalah CH2 = CH – X

Vinil halida terjadi ketika halogen yang berikatan dengan C yang memiliki ikatan rangkap. Jadi, vinil halida adalah suatu senyawa dimana atom halogen berikatan dengan atom C yang memiliki ikatan rangkap 2 atau hibridisasi sp2.

Aril Halida

Aril halida merupakan senyawa yang atom halogennya berikatan dengan C aromatik. Jenis aril halida ada 3, yaitu monohaloarena, dihaloarena, dan trihaloarena.

Kalau elo penasaran dengan penjelasan senyawa haloalkana yang lebih detail, langsung meluncur aja ke video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini!

belajar materi pelajaran kimia di zenius

Baca Juga: Senyawa Aromatik Benzena – Materi Kimia Kelas 12

Sifat Haloalkana

Supaya lebih mudah dalam mengenali senyawa haloalkana, elo harus kenalan dulu nih sama sifat-sifatnya.

Sifat fisis haloalkana ditentukan oleh gaya antar molekul yang bergantung pada jenis atom, posisi atom halogen, dan panjang rantai karbonnya. Titik didih dan titik leleh yang dimiliki haloalkana juga lebih tinggi daripada senyawa alkana dengan jumlah atom C yang sama. Kenapa ya kok bisa begitu? Karena, ada pergantian atom hidrogen menjadi halogen, dan halogen memiliki massa atom yang lebih besar daripada hidrogen.

Selain itu, senyawa haloalkana juga nggak membentuk ikatan hidrogen dan nggak larut dalam air ya, guys.

Baca Juga: Mengenal Ikatan Kimia dan Jenisnya

Kegunaan dan Contoh Haloalkana

Apa sih kegunaan senyawa haloalkana? Lalu, contoh senyawa haloalkana itu ada apa aja sih di kehidupan kita?

contoh haloalkana zenius education
Contoh haloalkana dalam kehidupan kita (Arsip Zenius).

Umumnya, haloalkana digunakan sebagai pelarut, guys. Elo pernah dengar tentang kloroform (CHCl3) nggak? Itu lho pelarut zat-zat organik yang digunakan di laboratorium, tapi sering digunakan juga sebagai pembius. Kloroform merupakan salah satu contoh haloalkana.

Selain itu, ada juga nih contoh haloalkana lainnya, yaitu freon atau kloro fluoro karbon. Pasti elo sering dengar kan? Freon bisa elo temukan di AC dan freezer sebagai pendingin dan penyejuk ruangan.

Contoh lainnya sering elo temukan dalam wajan atau panci anti lengket alias teflon. Siapa nih yang sering masak menggunakan teflon? Yap, teflon atau tetra fluoro etilena ini berguna banget dalam menahan panas dan mencegah masakan melekat pada permukaan wajan. 

Atau mungkin, lo pernah jatuh, luka, dan diobatin pakai antiseptik? Nah, haloalkana yang digunakan sebagai antiseptik pada luka adalah iodoform. Bentuknya berupa padatan dalam bentuk serbuk berwarna kuning.

Nah, jelas ya sampai sini? Ternyata banyak juga ya kegunaan senyawa haloalkana bagi kehidupan kita.

Baca Juga: Mengenal Jenis Ikatan Kovalen

Contoh Soal Haloalkana dan Pembahasannya

Udah paham kan pengertian dan contoh haloalkana? Untuk menguji sejauh mana pemahaman elo mengenai materi di atas, gue ada beberapa contoh soal haloalkana dan pembahasannya yang bisa dijadikan sebagai referensi. Yuk, langsung siapkan alat tulis untuk mencatat!

Cek soal haloalkana selengkapnya di bawah ini zenius education
Cek soal di bawah ini, ya! (Arsip Zenius)

Contoh Soal 1

Berikut ini pernyataan yang paling tepat mengenai haloalkana adalah ….

a. Metil bromida merupakan contoh alkil halida sekunder

b. Vinil halida dan aril halida merupakan contoh dari senyawa haloalkana yang mempunyai hibridisasi sp^3

c. Isopropil klorida merupakan contoh haloalkana yang termasuk alkil halida tersier

d. Benzil halida merupakan contoh dari senyawa aromatik yang mempunyai gugus halida

e. Aril halida dan alkil halida merupakan contoh dari senyawa haloalkana yang mempunyai hibridisasi sp^3

Jawab: d. Benzil halida merupakan contoh dari senyawa aromatik yang mempunyai gugus halida.

Pembahasan: Dari berbagai pilihan ganda yang disediakan, benzil halida merupakan salah satu contoh haloalkana.

Contoh Soal 2

Jika dibandingkan antara n-butil bromida, tersier butil bromida, etil bromida, dan metil bromida, maka urutan yang memiliki titik didih dari paling rendah ke paling tinggi adalah ….

a. N-butil bromida, tersier butil bromida, metil bromida, dan etil bromida

b. Metil bromida, etil bromida, n-butil bromida, dan tersier butil bromida

c. N-butil bromida, tersier butil bromida, etil bromida, dan metil bromida

d. Metil bromida, etil bromida, tersier butil bromida, dan n-butil bromida

e. Etil bromida, metil bromida, tersier butil bromida, dan n-butil bromida

Jawab: d. Metil bromida, etil bromida, tersier butil bromida, dan n-butil bromida

Pembahasan: Titik didih pada haloalkana yaitu semakin panjang dan lurus rantai senyawa, maka akan semakin tinggi juga titik didihnya. Sehingga, urutan haloalkana dari yang paling rendah ke paling tinggi adalah metil bromida, etil bromida, tersier butil bromida, dan n-butil bromida.

*****

Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang pengertian, sifat, kegunaan, dan contoh haloalkana? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi ini di video belajar Zenius menggunakan akun yang sudah didaftarkan di website dan aplikasi Zenius sebelumnya, ya!

Baca Juga: Apa Itu Alkohol dan Fungsinya – Materi Kimia Kelas 12

Tapi kalo elo mau ubah gaya belajar biar makin efektif, yuk cobain langganan paket belajar Zenius Aktiva Sekolah. Manfaatnya lengkap banget, elo bisa dapetin akses ke ribuan video materi premium, ngerjain latihan soal dan tryout, sama belajar langsung dengan Zen Tutor yang seru-seru. Elo tinggal klik gambar di bawah buat cek info lengkapnya, ya!

Kegunaan, Sifat, dan Contoh Haloalkana - Materi Kimia Kelas 12 9

Originally Published: February 16, 2022
Updated by: Arum Kusuma Dewi

Sifat Unsur Halogen – Materi Kimia Kelas 12

Halo sobat Zenius! Cung siapa yang di sini masih pusing mengidentifkasi sifat unsur halogen? Senyawa yang satu ini sebenarnya dekat banget lho sama kehidupan kita! Yuk pelajari lebih dalam lagi apa saja sih jenis-jenis, sifat serta kegunaan unsur halogen! Let’s go!

Pengertian Unsur Halogen 

Sebelum ngebahas unsur halogen ada baiknya elo pahami dulu sifat periodik unsur. Sifat periodik unsur adalah sifat-sifat yang mempunyai kecenderungan berubah secara teratur sesuai dengan kenaikan nomor atom. Ketika perubahan ini bergerak dari kiri ke kanan, artinya perubahan bergerak dalam satu periode dan jika dari atas ke bawah dalam satu golongan.

Lalu apa itu unsur halogen? Halogen merupakan unsur yang menempati golongan VII A dalam sistem periodik. Terdiri dari F, Cl, Br, I, dan At. Perlu diingat, hanya At (Astatin) yang bersifat radioaktif. 

Unsur-unsur halogen adalah golongan yang sangat reaktif dalam menerima elektron sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya. Contoh paling sederhananya, kelimpahan unsur-unsur halogen ini bisa elo temukan di laut. 

Nah, ini ada hubungannya sama asal usul kata Halogen yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti pembentuk garam. Buat elo yang penasaran mengapa unsur golongan 7a disebut halogen, jawabannya karena unsur-unsur yang terdapat di halogen dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. 

Unsur halogen memiliki kecenderungan untuk menangkap elektron yang membentuk ion negatif minus satu. Hal ini menyebabkan nilai afinitas elektron dan energi ionisasinya tinggi. 

Jenis-Jenis Unsur Halogen

Oke, sekarang coba kita dalami satu persatu unsur-unsur halogen dalam sistem periodik. Unsur ini terdiri dari F (fluorin), Cl (klorin), Br (bromin), I (iodin). Dan At (astatin). Karakteristik unik yang perlu elo ingat halogen ini merupakan satu-satunya kelompok unsur dari tabel periodik yang memiliki ketiga keadaan materi yaitu padat, cair dan gas. 

Sifat Unsur Halogen - Materi Kimia Kelas 12 17
unsur halogen – arsip zenius

Fluorin 

Unsur fluorin (F) bisa kita temukan pada beberapa mineral di alam. Bahkan fluor yang memiliki senyawa fluorspan (CaF2), klorit, fluorapatit / Ca5(PO4)3F ternyata berada pada lapisan email gigi manusia dan hewan. Pada suhu kamar fluor berbentuk gas.

Klorin

Unsur klorin (Cl) adalah unsur yang banyak elo temukan di garam anorganik NaCl di lautan. Senyawa NaCl, KC, MgCl2, CaCl2 berada dalam air laut dan kerak bumi. Klorin dalam suhu kamar berbentuk gas dengan bau tajam serta warna hijau kekuningan. 

Bromin

Bromin (Br) ini unsur berbentuk ion Br yang terdapat pada senyawa logam bromida di air laut mati dengan kadar 4500 – 5000 ppm. Bromin berbentuk cairan kemerahan pada suhu kamar dan memiliki bau yang kuat. 

Iodium

Iodium (Io) dapat ditemukan pada senyawa Nal03 (Natrium Iodat). Gaya tarik iodium cukup kuat sehingga dalam suhu kamar dapat membentuk padatan.

Astatin

Unsur halogen yang jarang ditemui di alam adalah Astatin (At). Dengan jumlah yang kurang dari 1 ons, astatin merupakan unsur terlangka di alam. Astatin yang berasal dari bahasa Yunani “astatos” memiliki arti tidak stabil. Sifat radioaktfinya yang sangat tinggi membuat unsur ini mudah menguap. Sebagai senyawa yang memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi, pada suhu kamar astatin berbentuk padat. 

Sifat Unsur Halogen

Sifat Fisis

Berdasarkan sifat fisis elo bisa membedah unsur halogen dari titik didih dan titik leleh, kerapatan dan kelarutan. Dari fisiknya unsur halogen adalah golongan yang memiliki berbagai variasi bentuk dengan bau yang selalu menyengat. 

Titik cair dan titik didih halogen bakal meningkat seiring bertambahnya nomor atom. Ini terjadi karena semakin bertambahnya massa molekul relatif maka gaya dispersi antar molekul halogen juga bertambah. Prinsip unsur halogen adalah semakin besar titik leleh dan titik didihnya maka semakin padat bentuknya. Jadi, wujud halogen pada suhu kamar akan bervariasi sesuai dengan titik cair dan titik didihnya.

Sifat Kimia

Berdasarkan sifat kimia elo bisa melihat unsur halogen dari daya pengoksidasinya dan kereaktifan.  Penting buat elo pahami kalau kereaktifan halogen dipengaruhi dari kelektronegatifannya. Semakin besar kelektronegatifan maka semakin reaktif unsurnya sebab elektron semakin mudah ditarik. 

Unsur halogan memiliki daya oksidasi yang kuat. Sifat oksidator halogen dari atas ke bawah akan semakin lemah. Ini yang bikin halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya. 

Fungsi dan Manfaat Unsur Halogen

Memang senyawa halogen ini nggak bisa elo lihat dalam keadaan bebas di alam, apalagi halogen merupakan golongan non-logam yang terkenal beracun. Tapi, seperti kata lagu Sherina “Lihatlah Lebih Dekat”  jika elo melihat lebih cermat ke sekitar lo maka elo bakal takjub menyadari bahwa ternyata kegunaan unsur halogen ini erat banget sama kehidupan kita. 

Misalnya nih, fluorin yang membentuk senyawa CFC sebenarnya digunakan sebagai bahan cairan pendingin untuk kulkas dan AC. Nggak hanya itu, pasta gigi yang bisa mencegah kerusakan gigi serta memutihkan gigi juga ternyata memiliki kandungan fluor. Ini yang bikin gigi yang kekurangan fluor bakal mudah kena karies. 

Inget klorin? Klorinasi hidrokarbon nyatanya merupakan salah satu bahan plastik dan karet sintetis. Klorin juga bisa digunakan sebagai bahan pemutih kertas, disinfektan dan pestisida. Selain itu, klorin sebagai senyawa yang dapat membunuh bakteri berbahaya sering digunakan dalam air di kolam renang.

Nah untuk bromin, ternyata senyawa ini turut berkontribusi dalam pembuatan etil bromida (C2H5Br) dalam campuran bensin yang berfungsi membuat bensin tidak melekat pada piston dan silinder. Kegunaan bromin juga merambah sebagai bahan anti api yang digunakan dalam pengasapan. 

Ada juga iodin yang memiliki peran penting dalam berbagai industri seperti pengobatan, fotografi dan pewarna. Pada umumnya elo bakal sering melihat iodin sebagai bahan obat antiseptik. Kalau elo familiar sama lampu halogen, iodin dan bromin merupakan salah satu unsur yang dipakai. 

Nah sampai di sini dulu pembahasan kita soal unsur halogen, buat elo yang masih penasaran ingin mempelajari materi kimia lainnya elo bisa coba akses video materi Zenius dan ngerjain soal-soalnya dengan klik banner di bawah ini! 

Sifat Unsur Halogen - Materi Kimia Kelas 12 18

Pastikan elo udah log in akun Zenius ya supaya bisa akses fitur-fitur asiknya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya! 

Mengenal Unsur Kimia: Pengertian, Klasifikasi dan Lambang Unsur

Hai, Sobat Zenius! Sebelum membahas topik utama kita, yaitu unsur kimia. Coba deh elo perhatiin benda-benda yang ada di sekitar elo, ada apa aja? Well, mungkin saat ini di sekitar elo ada benda-benda yang sifatnya padat, cair, atau bahkan gas. Tapi, elo tau gak, sih? Sebenarnya benda-benda yang ada di sekitar elo, kayak buku, pensil, kursi, dan lain-lain itu tersusun oleh apa, ya? Hmm.

Para ilmuwan menyebut semua benda yang ada di bumi kita ini tersusun dari materi. Mereka menggolongkan materi ini berdasarkan komposisi dan sifatnya, yaitu ada zat tunggal (murni) dan campuran.  Zat Tunggal (murni) yang ada di alam dibagi menjadi dua jenis, yaitu unsur dan senyawa.

Baca Juga:

Larutan Senyawa Ionik dan Kovalen

Pada artikel ini, gue akan mengajak elo untuk membahas lebih dalam mengenai unsur sebagai salah satu jenis zat tunggal (murni), mulai dari pengertian, klasifikasi, hingga nama dan lambangnya. Nggak sabar, kan? Yuk, langsung kita bahas!

Apa itu Unsur Kimia?

Unsur Kimia
Arsip Zenius

Sobat Zenius, elo tahu nggak sih emas kalau dipotong hingga menjadi bagian terkecil, akan tetap menjadi emas, loh. Sama juga kayak besi, mau diperkecil sampai ukuran terkecil pun akan tetap menjadi besi. Wuih, kok bisa gitu, ya?

Yup, kedua benda tersebut merupakan contoh dari zat murni yang masuk ke dalam jenis unsur. Benda-benda seperti emas dan besi akan akan tetap mempertahankan karakteristik aslinya walaupun diperkecil sampai ukuran terkecil. Hal ini dikarenakan mereka zat murni yang belum tercampur zat-zat lainnya.

Nah, dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana, baik melalui proses kimia maupun proses fisika. 

Bagian terkecil dari suatu unsur yang udah nggak bisa dibagi lagi disebut dengan atom. Jadi, kalau ditanya apa nama bagian terkecil dari unsur besi? Jawabannya adalah atom besi. Dengan catatan, tiap unsur memiliki jenis atom yang berbeda, mulai dari ukuran, massa jenis, hingga sifat kimianya.

Klasifikasi Unsur Kimia

Tabel Periodik
Tabel Periodik (Arsip Zenius)

Apakah elo pernah melihat tabel di atas? Atau bahkan elo udah pernah mempelajari tabel tersebut? Yup, tabel di atas dinamakan tabel periodik. Tabel ini memudahkan gue, elo, dan kita semua untuk mengetahui karakteristik dari segala unsur yang ada di alam semesta.

Saat ini, jumlah jenis unsur yang tersebar di alam semesta  adalah 118 unsur. Mulai dari 1 – 94 unsur utama dapat kita temui di alam. Sedangkan, dari 95 – 118 unsur selanjutnya merupakan unsur buatan. Nah, unsur buatan ini bisa terbentuk karena adanya reaksi nuklir pada unsur alami.

Kalau elo perhatiin dengan baik tabel periodik di atas, elo akan menyadari bahwa unsur-unsur yang memiliki sifat yang hampir sama diletakkan dalam satu kolom dan diberi warna yang sama. Misalnya, warna biru untuk unsur logam, warna kuning terang untuk unsur non-logam, dan warna kuning tua untuk unsur semi-logam (metaloid).

Oke, oke. Pasti elo bingung kan jenis-jenis unsur yang gue sebutin di atas itu apa dan ciri-cirinya seperti apa? Langsung kita bahas aja yuk, satu per satu!

Baca Juga:

Ikatan Kimia dan Jenisnya

Unsur Logam

Pada umumnya, unsur logam memiliki bentuk yang padat (kecuali pada raksa (Hg)), berwarna putih, titik didih dan titik lelehnya tinggi, mengkilap, bersifat konduktor (menghantarkan listrik), penghantar panas (kalor) yang baik, dan dapat diregangkan ataupun ditempa. Beberapa contoh dan kegunaannya, antara lain:

  • Besi (Fe), biasa digunakan dalam pembuatan baja dengan campuran karbon.
  • Tembaga (Cu), biasa digunakan untuk bahan pembuatan listrik, perhiasan, dan uang logam.
  • Emas (Au), biasa digunakan untuk pembuatan perhiasan.
  • Nikel (Ni), biasa digunakan untuk lapisan pelindung karena nikel tahan terhadap air dan udara dalam suhu sedang.
  • Seng (Zn), biasa digunakan sebagai atap rumah.
  • Khrom (Cr), biasa digunakan untuk membuat bumper mobil dan bahan campuran baja untuk alat-alat stainless steel.
  • Platina (Pt), biasa digunakan untuk membuat bagian knalpot mobil atau kontak listrik.

Unsur Non Logam

Wujud dari unsur non logam cukup beragam, yaitu padat, cair, dan gas. Kemudian, unsur non logam juga memiliki sifat yang rapuh (kecuali pada intan) dan non konduktor (kecuali grafit), serta nggak bisa ditempa. Beberapa contoh dan kegunaannya, antara lain:

  • Flour (F), dalam bentuk senyawa biasa digunakan sebagai salah satu bahan campuran pasta gigi. Selain itu bisa digunakan sebagai alat pendingin, seperti kulkas atau AC.
  • Brom (Br), dalam bentuk senyawa biasa digunakan sebagai bahan baku obat penenang saraf.
  • Yodium (I), dalam bentuk senyawa biasa digunakan sebagai bahan baku obat antiseptik dan garam dapur.
  • Oksigen (O), diperlukan seluruh makhluk hidup untuk bernapas.

Unsur Semi-Logam (Metaloid)

Seperti namanya, jenis unsur ini memiliki sifat perpaduan antara unsur logam dan non logam. Beberapa contoh dan kegunaannya, antara lain:

  • Silicon (Si), biasa digunakan sebagai bahan pembuat alat-alat pemotong dan pengamplas
  • Germanium (Ge), dapat digunakan tergantung tingkat suhu yang diberikan. Misalnya pada suhu tinggi digunakan sebagai konduktor. Sedangkan pada suhu rendah digunakan sebagai isolator. Hal ini dikarenakan germanium memiliki sifat semi-konduktor.

Itu tadi penjelasan gue mengenai klasifikasi dari unsur kimia. Sobat Zenius, kalau elo perhatiin, dari tadi setiap gue nyebutin suatu unsur, pasti di sampingnya gue tulis simbol atau lambang unsur tersebut. Emangnya buat apa, sih? Nah, selanjutnya gue akan mengajak kalian untuk membahas kenapa unsur harus diberikan lambang atau simbol.

Baca Juga:

Ikatan Logam: Ciri-Ciri, Sifat dan Proses Terbentuknya

Nama dan Lambang Unsur Kimia

Pada kegiatan sehari-hari, sering banget kita nemuin yang namanya simbol atau lambang, seperti di lalu lintas perjalanan, saat bermain musik, berbagai mata pelajaran di sekolah, dan nggak terkecuali pada unsur kimia.

Emangnya kenapa unsur kimia harus diberi lambang? 

Singkatnya, yaitu untuk menunjukkan perbedaan antara unsur kimia yang satu dengan yang lainnya dan mempermudah kita untuk menyebut nama unsur tersebut. Hal ini sudah dilakukan oleh para ilmuwan sejak abad ke-9 (pertama kali unsur kimia ditemukan) dan terus berkembang secara bertahap sampai abad ke-20. Udah lama banget, ya?

Berikut gue tampilkan beberapa contoh unsur beserta lambangnya. Lebih lengkapnya, elo bisa lihat di tabel periodik, ya!

Contoh Nama dan Lambang Unsur
Contoh Nama dan Lambang Unsur (Arsip Zenius)

Lambang unsur didapatkan dari nama unsur itu sendiri. Biasanya, unsur diberi nama dengan menggunakan Bahasa Latin. Tapi, ada juga unsur yang diberi nama berdasarkan nama penemunya atau tempat ditemukannya.

Saat ini, penamaan lambang unsur yang digunakan secara internasional adalah lambang unsur yang diusulkan oleh Jöns Jacob Berzelius. Menurutnya, cara pemberian lambang unsur memiliki ketentuan tertentu, antara lain:

  • Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari nama latinnya.
  • Huruf awal ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar.
  • Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, diberikan satu huruf kecil dari nama unsur tersebut.

Contohnya, yaitu Karbon (nama latinnya Carbon), dilambangkan dengan (C), Kalsium (nama latinnya Calcium) dilambangkan dengan (Ca).

Baca Juga

Sistem Periodik Unsur

Contoh Soal

Contoh Soal 1

Berikut ini pernyataan yang benar mengenai unsur adalah….

A. Partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi

B. Zat tunggal yang terdiri dari atom-atom sejenis

C. Zat yang terdiri dari atom-atom yang tidak sejenis

D. Zat tunggal yang terdiri dari atom-atom dengan perbandingan yang tetap

E. Tidak ada jawaban yang benar

Pembahasan:

Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi secara fisika dan kimia dan terdiri dari atom-atom yang sejenis.

Jawaban: B. Zat tunggal yang terdiri dari atom-atom sejenis

Contoh Soal 2

Ciri-ciri unsur logam adalah….

A. titik leleh tinggi

B. mengkilap

C. tidak dapat ditempa

D. a dan b benar

E. a dan c benar

Pembahasan:

Ciri-ciri logam yaitu padat, titik leleh tinggi, mengkilap, konduktor, dapat ditempa.

Jawaban: D. a dan b benar

Penutup

Oke, Sobat Zenius! Itu tadi pembahasan gue tentang unsur kimia. Setelah ini, gue berharap elo akan lebih jago kalau ditanya mengenai unsur kimia beserta lambang dan sifatnya.

Kalau elo ada pertanyaan, jangan segan untuk tulis di kolom komentar, ya! Elo juga bisa belajar materi ini melalui video pembelajaran, loh. Klik banner di bawah ini untuk bisa nonton video-video dan akses kumpulan soalnya, ya!

Mengenal Unsur Kimia: Pengertian, Klasifikasi dan Lambang Unsur - Materi Kimia Kelas 10 26

Selain itu, Sobat Zenius juga bisa, lho, belajar mata pelajaran lainnya melalui video pembelajaran lewat paket belajar Aktiva Sekolah dari Zenius. Dengan paket belajar ini, elo berkesempatan ikut try out sekolah, sesi live class, serta mendapat akses rekaman dari live class tadi. Klik banner ini untuk informasi lebih lanjut, ya!

Mengenal Unsur Kimia: Pengertian, Klasifikasi dan Lambang Unsur - Materi Kimia Kelas 10 27

Penulis: Atha Hira Dewisman