Apa Itu Majas – Jenis, Fungsi, dan Contoh-contohnya

Halo, Sobat Zenius! Apa kabar? Di artikel ini gue akan membahas materi Bahasa Indonesia tentang apa itu majas, jenis dan contohnya. Yuk, baca artikel ini sampai selesai!

Di antara elo ada yang sudah tahu jenis atau macam-macam majas kan? Adakah karya sastra yang pernah elo baca menggunakan majas? Langsung aja yuk, kita bahas di sini!

Apa Itu Majas?

apa itu majas
Gaya bahasa sangat diperlukan dalam sebuah karya sastra tulisan. (Dok. pixabay.com/MabelAmber)

Apa itu majas? Hmm … ternyata majas adalah suatu gaya bahasa yang digunakan untuk mempengaruhi dan meyakinkan para pembaca atau penyimak melalui kata-kata, baik secara tulisan maupun lisan.

Nah, bahasa yang digunakan itu merupakan bahasa kiasan atau yang tidak sebenarnya. Hal itu digunakan untuk memberikan kesan yang lebih indah dan dramatis.

Adanya jenis-jenis majas akan membuat pembawaan suatu karya sastra menjadi khas.

Fungsi Majas

Kira-kira fungsi lainnya dari majas itu apa ya? Langsung aja kita bahas fungsinya menurut Herman Waluyo, dalam buku Teori dan Apresiasi Puisi (1995), yuk!

  • Penghasil kesenangan yang imajinatif.
  • Sebagai imaji tambahan yang membuat hal abstrak menjadi lebih konkret dan dapat dinikmati pembaca.
  • Dapat menambah intensitas perasaan pengarang dalam menyampaikan makna dan sikap.
  • Mengkonsentrasikan makna yang akan disampaikan.
  • Membuat sesuatu menjadi lebih singkat untuk disampaikan.

Fungsi yang lainnya ialah membuat suatu karya sastra menjadi lebih menarik dan fresh. Adanya mereka juga membuat karya tersebut menjadi lebih hidup dan imajinatif.

Jenis-Jenis Majas

Nah, setelah mengetahui apa itu majas dan fungsinya, langsung aja yuk kita bahas macam-macam majas dan pengertiannya!

1. Majas Perbandingan

Pertama, ada majas perbandingan yang digunakan untuk membandingkan atau mengungkapkan sesuatu yang lain. Berikut jenis dan contoh majas perbandingan:

  • Majas Alegori, adalah ungkapan yang digunakan untuk menyatakan sesuatu dengan cara lain, bisa dengan cara kiasan atau penggambaran.
    Contoh majas alegori: Sebagai manusia, cobalah untuk menjalani hidup layaknya air yang mengalir, kadang kala menemukan percabangan, dilempari sampah, hingga pada akhirnya akan berhenti di lautan.
  • Majas Simile adalah ungkapan menggunakan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan atau penghubung.
    Contoh majas simile: Tatap matamu bagai busur panah.
  • Majas Metafora adalah merupakan perbandingan suatu benda dengan benda lain dengan sifat yang sama atau hampir sama.
    Contoh majas metafora: kutu buku, tikus berdasi, buah tangan.
  • Majas Hiperbola adalah jenis gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu secara melebih-lebihkan dari kenyataan.
    Contoh majas hiperbola: gombalanmu membuat hatiku meleleh, hatiku tercabik-cabik melihat elo bersamanya, dia berlari secepat kilat.
  • Majas Personifikasi, majas yang mengungkapkan benda mati sebagai makhluk bernyawa.
    Contoh majas personifikasi: angin yang bertiup sore itu membelai-belai rambutku, gunung itu melambai padaku.
  • Majas Eufimisme, ungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang dianggap lebih halus.
    Contoh majas eufimisme: buta diganti menjadi tuna netra, pelayan diganti menjadi pramusaji.

Oh iya, sebelum lanjut, buat elo yang belum punya aplikasi Zenius, elo bisa download dengan klik banner di bawah ini. Pilih button yang sesuai dengan device yang elo gunakan ya!

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapan elo sekarang juga!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

2. Majas Pertautan

Apa itu majas pertautan? Majas pertautan adalah ungkapan yang berisi kata-kata kiasan dan berhubungan terhadap sesuatu yang ingin disampaikan dalam tulisan maupun lisan. Berikut adalah jenis-jenisnya yang umum digunakan:

  • Majas Metonimia, merupakan gaya bahasa yang dapat dikatakan sebagai atribut atau nama pengganti dari suatu hal, sehingga memiliki hubungan erat berupa pemilik untuk barang atau penemu hasil penemuan. Seringkali kita kenal dengan merek.
    Contoh: Air mineral diganti dengan Aqua, “Kak, Aqua di rumah habis ya?”.
  • Majas Sinekdoke, merupakan majas yang menyebutkan bagian dari suatu hal untuk menunjukkan atau menyatakan semua bagian tersebut. Bisa juga sebaliknya, yaitu menyebutkan semua bagian untuk menyatakan sebagian dari suatu hal.
    Contoh: Batang hidung, “Ke mana aja kamu baru kelihatan batang hidungnya?”.

3. Majas Penegasan

Apa itu majas penegasan? Majas penegasan adalah penegasan terhadap sesuatu, sehingga akan mempengaruhi pembaca atau pendengar. Berikut ini merupakan jenis-jenis majas penegasan dan contohnya:

  • Majas Pleonasme adalah ungkapan yang menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau tidak diperlukan lagi.
    Contoh majas pleonasme: saya masuk ke dalam ruang kelas, saya naik tangga ke atas.
  • Majas Repetisi, gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata yang sama dalam satu kalimat.
    Contoh majas repetisi: Elo harus percaya sama gue, semua yang dikatakan mereka itu bohong, Elo harus percaya sama gue kalau gue gak melakukan semua itu.
  • Majas Aliterasi adalah majas yang menggunakan kata repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
    Contoh majas aliterasi: baju baru berwarna biru, jaga janjimu janji kita selamanya, dengan senyum dengar irama.

4. Majas Pertentangan

Majas pertentangan menyatakan suatu pertentangan atau menggambarkan sesuatu yang berlawanan, bahkan tidak selaras. Berikut adalah jenis-jenis majas pertentangan:

  • Majas Paradoks, majas yang menyatakan dua hal seolah-olah bertentangan, tapi keduanya benar.
    Contoh majas paradoks: Aku merasa sendiri di tengah keramaian kota, setiap kali bertemu denganmu hatiku terasa sejuk meskipun cuaca sangat panas.
  • Majas Antitesis, gaya bahasa yang menggunakan kata-kata berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
    Contoh majas antitesis: berat ringan suatu masalah tergantung dari bagaimana kita menyikapinya, naik turunnya harga saat ini tidak menentu, elo tidak boleh menilai baik buruknya seseorang dari penampilannya.
  • Majas Anakronisme, suatu ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian antara peristiwa dengan waktunya.
    Contoh majas anakronisme: Biola itu dimainkan Jaka Tarub di gubuk tuanya dengan sangat indah (zaman dahulu tidak ada biola), sesaat setelah dilahirkan bayi itu berbicara pada ibunya (bayi yang baru dilahirkan tidak bisa berbicara, melainkan hanya menangis).

5. Majas Sindiran

Bagian terakhir adalah majas sindiran, yang digunakan untuk menyindir sesuatu atau seseorang dengan maksud dan tujuan tertentu. Berikut ini merupakan jenis-jenisnya:

  • Majas Ironi, merupakan majas sindiran yang menyembunyikan fakta sebenarnya dan mengatakan kebalikannya.
    Contoh majas ironi: tulisanmu bagus seperti benang bundet, elo sangat tepat waktu hingga selalu hadir di saat acara sudah selesai, kue ini enak sekali sampai gue tidak mau memakannya lagi.
  • Majas Sarkasme, gaya berbahasa yang menggunakan kata-kata berupa sindiran langsung dan kasar.
    Contoh majas sarkasme: dasar otak udang, masa sih soal semudah ini tidak bisa mengerjakan!
  • Majas Satire, suatu ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi atau parodi untuk menertawakan sesuatu. Jadi, satire tidak melukai perasaan seseorang.
    Contoh majas satire: nyaman sekali makan di sini sampai kecoa pun ikut bergabung, bajumu kekurangan bahan ya? kok ketat sekali.
  • Majas Sinisme adalah sindiran yang bersifat mencemooh. Ungkapan ini lebih kasar daripada ironi.
    Contoh majas sinisme: bukankah kamu sudah pintar, mengapa harus bertanya padaku? dan percuma saja elo sekolah tinggi kalau belajar saja malas-malasan.

Nah, itu dia beberapa hal tentang macam-macam majas yang perlu elo ketahui. Gimana, sudah makin paham kan tentang apa itu majas? Biar makin lengkap, elo juga bisa tonton video materi belajarnya dengan klik banner di bawah ini ya!

Apa Itu Majas? Pengertian, Fungsi, Jenis-Jenis, Lengkap dengan Contohnya 17

Buat Sobat Zenius yang mau ningkatin skill jawab soal ujian, sekaligus ningkatin nilai rapor dan kemampuan memahami materi belajar kelas 10, 11, 12 SMA, elo bisa berlangganan Zenius Aktiva Sekolah.

Di paket Zenius Aktiva Sekolah, elo bakal diberikan akses latihan soal intensif, ikutan try out buat mengasah kemampuan jawab soal-soal ujian, dibimbing langsung sama tutor di fitur live class, sampai akses ke ribuan video belajar premium. Bisa banget elo manfaatin buat persiapan masuk SNMPTN atau bekal UTB SBMPTN lho. 

Yuk, cari tahu info lengkapnya dengan klik banner di bawah ini!

Apa Itu Majas? Pengertian, Fungsi, Jenis-Jenis, Lengkap dengan Contohnya 18

Originally published: April 5, 2021
Updated by: Arum Kusuma Dewi & Rizaldi Abror

Apa Itu Pelajaran Sosiologi & Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Halo Sobat Zenius, apa kabar? Apa itu pelajaran Sosiologi? Kali ini gue mau sharing tentang pelajaran yang gue suka banget, yaitu Sosiologi. Simak sampai selesai ya!

Kalo elo semua suka baca Zenius Blog, pasti udah familiar, dong, dengan tulisan-tulisan keren para tutor Zenius. 

Topik-topiknya juga keren banget, dari Fisika, Sejarah, Matematika, Biologi, Teknologi, Linguistik, sampe Filosofi juga ada! 

Namun, kayaknya mata pelajaran Sosiologi belum terlalu banyak dikupas, nih. Makanya gue pengen banget nulis tentang Sosiologi.

Nah, sering banget, nih, kalo gue ketemu orang, mereka denger sebuah ilmu yang bernama Sosiologi aja udah “sensi” duluan. Kesannya kayak belajar sosiologi boring, gak explorable, dll. 

Padahal, kebanyakan orang belum tau mengapa pengetahuan sosiologi perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan sebenernya nih banyak banget yang dibahas di Sosiologi, meski cabang ilmu ini acap kali dianaktirikan karena banyaknya miskonsepsi serta salah kaprah.

Nah di sini gue akan buktikan ke elo bahwa Sosiologi adalah cabang ilmu yang menarik, gak kalah menariknya dengan cabang-cabang ilmu lain yang populer. So, izinkan gue untuk meyakinkan elo akan hal tersebut dengan spill tujuan belajar Sosiologi itu apa?

Sosiologi itu belajar tentang apa, sih? Banyak yang mikir bahwa Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang moral & etika. 

Gak sedikit juga yang menganggap bahwa Sosiologi itu “cuma” teori doang. Terus, yang bener apa, dong? Nah, di artikel ini, secara khusus gue akan mengupas sosiologi mempelajari tentang apa melalui berbagai kesalahpahaman orang terhadapnya.

Sosiologi itu Belajar tentang Etika

Sebelum menjelaskan maksud dari poin pembahasan pertama, mungkin gue perlu bahas dulu apa itu etika? 

Etika adalah salah satu cabang filsafat yang mempelajari tentang hal yang dianggap baik dan buruk. Dalam suatu masyarakat, etika menjadi standar penilaian atau penentuan moral.

Dalam Sosiologi, prinsip etika tertuang dalam konsep norma. Norma itu apa, sih? Norma adalah seperangkat aturan dalam masyarakat yang menentukan hal mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk. 

Sebagai contoh, di masyarakat Indonesia yang menghargai norma kesopanan, berbicara dengan cara yang tidak sopan kepada orang tua bisa dianggap sebagai sesuatu yang tidak etis (tidak sesuai dengan etika).

Tujuan  mempelajari ilmu sosiologi mempelajari tentang memahami apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh suatu masyarakat. Namun, itu bukan berarti bahwa mempelajari Sosiologi sama dengan belajar beretika, atau mempelajari bagaimana caranya menjadi seorang anggota masyarakat yang baik. 

Walau tentunya hal ini bisa saja dilakukan dengan menyesuaikan perilaku dan perbuatan kita dengan norma yang berlaku dalam suatu masyarakat yang kita amati. 

Dengan belajar Sosiologi, elo menjadi tahu konteks besar dalam pandangan bermasyarakat, tapi bukan berarti ilmu Sosiologi menyuruh atau menuntun kita menjadi masyarakat yang “baik” atau “buruk”.

Apakah ini berarti bahwa bertindak sesuai kehendak masyarakat adalah suatu hal yang tidak penting? Nggak juga. 

Sosiologi mengamati seseorang, memahami mengapa suatu fenomena sosial terjadi di masyarakat. Bahkan, jika memang perlu, akan lebih baik lagi jika orang tersebut dapat memahami bagaimana fenomena atau permasalahan sosial harus ditanggapi atau diselesaikan.

Kemudian, untuk dapat memahami mengapa suatu fenomena sosial terjadi pada masyarakat dengan sebaik-baiknya, seseorang yang mempelajari Sosiologi perlu “melepas” seperangkat nilai dan norma yang dimilikinya agar ia tidak memandang fenomena tertentu secara bias. 

Bias yang dimaksud adalah perbenturan yang terjadi di antara nilai dan norma yang dimiliki seseorang dengan hal yang diamatinya.

Misalnya nih, elo lagi mengamati fenomena transgender. 

Ketika  elo tumbuh di sebuah masyarakat yang secara dominan hanya mendikotomikan gender ke dalam dua kelompok—laki-laki dan perempuan—mungkin akan membuat elo nganggap bahwa perilaku para transgender menyimpang atau bahkan salah. 

Ketika elo sudah terlebih dahulu memberikan penilaian atau penghakiman bahwa perilaku para transgender tersebut menyimpang atau salah, bisa jadi elo malah melupakan tugas utama elo, yaitu memahami mengapa para transgender berperilaku dengan cara-cara tertentu atau pola-pola tertentu. 

Ingat, tujuan belajar sosiologi atau menjadi seorang sosiolog dan researcher dalam bidang sosiologi berarti elo harus menyampingkan nilai-nilai individu yang menurut elo secara pribadi benar, kemudian elo harus fokus pada metodologi yang valid dalam mengupas sebuah fenomena kemasyarakatan dari sudut pandang yang netral.

Dalam mempelajari masyarakat, penting agar kita menghindari pandangan yang bias. Alasannya sederhana, pandangan yang bias justru akan menjauhkan kita dari pemahaman yang obyektif tentang suatu masyarakat. 

Pembahasan ini berkenaan dengan salah satu sifat Sosiologi yang kita pelajari, yaitu non-etis. 

Seperti yang telah kita ketahui, sikap non-etis berarti memandang dan memahami fenomena sosial tanpa memberikan penilaian baik/buruk maupun benar/salah. 

Tujuan akhir dari bersikap non-etis adalah memahami masyarakat secara objektif atau tanpa bias, sehingga kita dengan sebaik-baiknya dapat memahami mengapa suatu fenomena sosial terjadi.

Jadi dari poin ini bisa disimpulkan bahwa Sosiologi itu sifatnya NON-ETIS, yang mana berarti seorang sosiolog tidak dapat menilai sesuatu fenomena kemasyarakatan itu adalah hal yang baik/benar/ataupun salah.

Sosiologi itu Bukanlah Ilmu Pengetahuan (Science)

Kayak yang gue bilang tadi, Sosiologi seringkali menjadi subyek yang dipandang sebelah mata, khususnya oleh mereka yang hanya mengenal subyek ini di sekolah. 

Salah satu alasan mengapa subyek ini seringkali dipandang sebelah mata bisa jadi karena isi bahasannya yang membicarakan fenomena sosial sehari-hari. Karena “hanya” membahas fenomena sosial yang biasa ditemui sehari-hari, Sosiologi seringkali dianggap tidak ilmiah.

Padahal ada alasan mengapa pengetahuan sosiologi perlu diterapkan dalam kehidupan sehari hari seperti ilmu pengetahuan lainnya, yaitu, Sosiologi menawarkan perspektif dan penjelasan yang lebih mendalam tentang fenomena yang terjadi setiap hari.

Selain itu, Sosiologi juga memenuhi salah satu syarat sebagai ilmu pengetahuan, yaitu memiliki metode penelitian—baik kualitatif maupun kualitatif. 

Sama seperti ilmu pengetahuan lain, teori-teori yang dihasilkan dalam Sosiologi juga dikumpulkan melalui metode-metode penelitian yang ilmiah.

Contohnya nih, misal seorang siswa mau mengetahui dampak penggunaan smartphone terhadap konsentrasi belajar teman-temannya di sekolah. 

Pertama-tama, ia merumuskan masalah atau latar belakang dari penelitian, yaitu sering digunakannya smartphone oleh teman-temannya untuk mengakses media sosial ketika belajar di kelas. 

Selanjutnya, ia akan menentukan teori-teori yang sesuai dengan tema penelitian, teori-teori ini nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk mendukung argumen yang ia tetapkan pada bagian selanjutnya, yaitu hipotesis. 

Kemudian, sang siswa akan membuat dugaan awal atau hipotesis tentang kesimpulan penelitian, misalnya ia berargumen bahwa digunakannya smartphone di kelas berdampak buruk pada konsentrasi belajar. 

Tahap selanjutnya adalah mengumpulkan data, hal ini bisa ia lakukan dengan menyebar kuesioner ke teman-temannya di kelas. 

Data yang ia peroleh kemudian akan diolah dan dianalisis. Pada tahap ini sang siswa akan menguji kebenaran dari hipotesis yang telah ia buat di awal penelitian. 

Jika data sudah dianalisis, kemudian ia perlu menyusun kesimpulan yang menjawab apakah hipotesis yang telah dibuat di awal penelitian benar atau salah.

Teori-teori dalam Sosiologi dihasilkan dari pengumpulan fakta dan terus diuji secara ilmiah. 

Sebagai contoh, misalnya sebuah penelitian yang dilakukan sekitar dua puluh tahun lalu dengan judul “Pengaruh Ketergantungan Alkohol dengan Kecenderungan Bertindak Kriminal di Kota Bandung”. 

Ini berarti data harus dikumpulkan terlebih dahulu sampel penelitiannya di area geografis yang tepat, harus didefinisikan juga “ketergantungan alkohol” itu seberapa sering konsumsi alkoholnya. Perlu didefinisikan juga “tindakan kriminal” itu batasannya apa saja, dll.

Kemudian, jika penelitian dengan tema yang sama dilakukan sekarang dengan beberapa tahun kemudian, mungkin kesimpulan yang kita peroleh akan berbeda. Kenapa? Karena kondisi masyarakat pasti selalu berubah dan bergerak dinamis.

Jadi apakah Sosiologi itu bagian dari science? Ya tentu saja. Science itu kan upaya manusia untuk memahami segala sesuatunya bekerja, dan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dengan menggunakan metode penelitian dengan kaidah-kaidah metodologi ilmiah.

So, untuk melakukan penelitian dalam Sosiologi, nggak sembarangan, Sobat Zenius, elo harus tetap mengikuti kaidah-kaidah dan kerangka berpikir ilmiah.

Norma Merupakan Sebuah Kebenaran

Norma merupakan suatu kesepakatan konsensus tentang hal yang dianggap baik atau buruk dalam masyarakat. Walau “disepakati”, bukan berarti bahwa norma merupakan suatu kebenaran yang bersifat mutlak, ya.

Misalnya elo manggil orang tua temen elo dengan hanya menyebut namanya (sebut saja Bunga). 

Di masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai sopan santun, kemungkinan besar apa yang elo lakukan akan dianggap menyimpang dari norma. 

Berbeda jika elo tinggal di Amerika Serikat, perilaku memanggil orangtua dengan sebutan nama mungkin dianggap sebagai suatu hal yang wajar.

Apa yang dapat simpulkan dari contoh tadi? Norma merupakan sebuah konstruksi sosial, artinya ia dibangun berdasarkan kesepakatan setiap masyarakat. Kemudian, norma tidak bersifat absolut, melainkan kontekstual. 

Hal ini berarti keberlakuan norma di setiap masyarakat akan berbeda, sehingga apa yang dianggap baik maupun buruk di setiap masyarakat juga akan berbeda.

Jika kita telusuri secara kritis, norma juga tidak terlepas dari konteks politik. Hal ini berarti bahwa hal-hal yang disepakati sebagai norma dalam suatu masyarakat tidak akan terlepas dari siapa kelompok yang berkuasa di dalam masyarakat tersebut serta gagasan-gagasan apa yang ingin dilanggengkan untuk mempertahankan kekuasaan kelompok tersebut.

Kita ambil contoh “norma” yang berlaku di Jerman pada konteks kekuasaan Partai Nazi di tahun 1933-1945.

Di bawah kediktatoran Hitler, “norma” untuk membenci etnis Yahudi dikonstruksikan di tengah masyarakat Jerman. 

Ada berbagai pandangan yang menjelaskan mengapa kebencian terhadap etnis Yahudi dibangun oleh pemerintah Jerman pada masa tersebut. Salah satunya menurut seorang sejarawan Jerman bernama Ralf Georg Reuth adalah keterpurukan ekonomi Jerman yang dianggap turut disebabkan oleh etnis Yahudi. 

Dominasi Partai Nazi pada masa tersebut memberikan mereka kekuasaan untuk menciptakan suatu norma yang berwujud sikap anti-Yahudi.

Dari paparan di atas, dapat dilihat bahwa norma (kebencian terhadap bangsa Yahudi) yang dibangun di tengah masyarakat Jerman pada masa kepemimpinan Hitler tidak terlepas dari konteks politik. 

Kebencian terhadap bangsa Yahudi dibangun sebagai suatu “kebenaran” untuk mendukung kepentingan-kepentingan yang hendak dicapai oleh penguasa Jerman saat itu. 

Nah, dalam konteks belajar Sosiologi, elo bisa banget ngeliat efek dari “norma” ini sebagai salah satu faktor penyebab kekalahan Jerman di Perang Dunia II.

Contoh lain, mungkin elo familiar dengan jargon “penak jamanku, to” yang seringkali ditulis berdampingan dengan foto presiden kedua Indonesia, yaitu Soeharto. 

Jargon tersebut juga merupakan suatu bentuk “norma” yang tidak terlepas dari konteks politik. 

Jargon tersebut dapat dikatakan sebagai suatu norma karena ia merupakan suatu “kebenaran” yang disepakati oleh orang-orang yang mendukung keberlanjutan masa pemerintahan Soeharto.

Dua contoh yang telah dipaparkan memberikan gambaran kepada kita bahwa norma tidak mewakili suatu kebenaran absolut. “Kebenaran” dari norma yang berlaku dalam suatu masyarakat merupakan hasil konstruksi dan tidak luput dari usaha untuk mencapai atau mempertahankan kekuasaan kelompok tertentu. 

Hal ini berdampak pada “kebenaran” yang seringkali jadi mengacu pada apa yang dianggap benar oleh kelompok yang berkedudukan dominan dalam masyarakat.

Sosiologi itu Isinya Teori Doang

Banyak orang berpendapat bahwa tujuan belajar sosiologi hanya sebatas tentang memahami masyarakat secara teoretis dan nggak ada “langkah nyata” untuk menyelesaikan permasalahan dalam masyarakat. 

Pandangan ini kurang tepat, karena Sosiologi memiliki dimensi-dimensi yang lebih pragmatis dari hanya sekadar mengenal masyarakat melalui teori.

Meski nampak abstrak, sebenarnya Sosiologi bisa banget nawarin langkah nyata dalam merespons suatu fenomena. Langkah nyata ini biasanya diolah melalui salah satu cabang Sosiologi yang disebut sebagai Applied Sociology atau yang juga dikenal dengan nama Practical Sociology

Seperti Sosiologi pada umumnya, cabang yang dikenal sebagai Sosiologi terapan ini mempelajari masyarakat melalui penelitian serta teori-teori Sosiologi untuk memahami mengapa suatu fenomena sosial terjadi dalam masyarakat. 

Namun, tidak berhenti di situ, hasil penelitian yang telah dibuat kemudian digunakan sebagai acuan untuk melakukan perubahan sosial yang dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di dalam masyarakat.

Sebagai contoh, seseorang melihat masalah yang dihadapi oleh masyarakat miskin dalam mengakses pendidikan. 

Dengan menggunakan teori Sosiologi tentang pendidikan, ia kemudian mengajukan solusi yang dapat mempermudah akses masyarakat miskin terhadap pendidikan. 

Solusi yang telah dirumuskan kemudian diwujudkan sebagai rekomendasi kebijakan pemerintah atau dapat juga direalisasikan melalui program Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang pendidikan.

Walaupun lebih berfokus pada penyelesaian masalah secara praktis, Applied Sociology ujung-ujungnya akan tetap mengacu pada teori atau hasil suatu penelitian yang telah dilakukan. 

Pada akhirnya, kesinambungan teori dan praktik tidak dapat dipisahkan dari satu dengan yang lainnya karena solusi yang baik hanya dapat dihasilkan ketika masalah yang hendak diselesaikan dapat dipahami secara mendalam, salah satu caranya melalui teori. 

Serba balanced, lah. Nggak “cuma” teori, kan?

Ahli Sosiologi Nggak Punya Banyak Pilihan Karier

Terus, kalo gue ngambil jurusan Sosiologi untuk kuliah, gue bisa kerja jadi apa?

Selama berkuliah, orang-orang yang lulus dari jurusan Sosiologi nggak hanya belajar teori, salah satu hal lain yang juga dipelajari secara mendalam adalah metode penelitian. 

Berbagai metode penelitian kuantitatif maupun kualitatif dipelajari untuk digunakan dalam berbagai macam penelitian sosial. 

Jadi, berbagai jenis pekerjaan yang berkenaan dengan penelitian sangat cocok untuk lulusan jurusan Sosiologi. 

Sekarang coba ya gue eksplorasi apa saja pekerjaan-pekerjaan tersebut dan kenapa lulusan jurusan Sosiologi ideal

Apa Itu Korosi, Penyebab, Jenis, dan Proses Terjadinya

Elo udah tahu apa itu korosi, belum? Gue yakin, elo pasti udah sering bersinggungan dengan proses yang satu ini. Penasaran seperti apa dan bagaimana prosesnya? Simak selengkapnya di sini, yuk!

Tukang pos antarkan surat

Kaki melangkah lalu bersimpuh

Jangan sampai hati berkarat

Nanti pasti akan mudah rapuh

Menurut elo, gimana pantun gue? ? Balas-balasan pantun di kolom komentar, yuk! Hehe.

Ngomong-ngomong hati berkarat, eh, memangnya ada hati yang berkarat, ya? Nggak gitu juga, sih, guys. Hati berkarat itu hanya perumpamaan bagi hati yang kotor dan nggak sekuat waktu ia sedang sehat. Layaknya besi berkarat, deh.

Nah, elo tahu, nggak, apa yang dimaksud dengan berkarat? Memangnya besi berkarat itu seperti apa, sih? Ternyata, karat juga punya nama lain, yaitu korosi. Kita bahas mengenai apa itu korosi, yuk!

Apa Itu Korosi?

Hmm… Apa itu korosi? Pengertian korosi adalah setiap bentuk oksida dari logam, jadi nggak hanya terjadi pada logam besi (Fe).

Korosi merupakan kerusakan pada benda, khususnya logam, yang terjadi akibat kontak langsung dengan lingkungan (oksigen dan air) yang dapat memperburuk tampilan dan kualitas.

Kira-kira seperti ini tampilan benda yang mengalami korosi.

Ilustrasi apa itu korosi.
Coba, deh, definisikan korosi berdasarkan gambar di atas! (dok. PxHere)

Proses Terjadinya Korosi

Setelah mengetahui apa itu korosi, selanjutnya kita bahas prosesnya, yuk!

Proses terjadinya karat itu berhubungan dengan proses korosi. Berawal dari suatu zat, khususnya logam, yang terpapar oleh lingkungan dan saling bereaksi, maka akan menghasilkan zat lain. Nah, zat lain itulah yang disebut dengan karat dan kemudian memengaruhi tampilan dan kualitas logam.

Perlu elo ketahui juga, bahwa korosi berhubungan erat dengan sel volta—sel yang bisa menghasilkan listrik berdasarkan pada reaksi redoks elektrokimia. Nah, sel volta memiliki dua sisi, yaitu anoda yang mengalami reaksi oksidasi dan katoda yang mengalami reaksi reduksi.

Lalu, gimana kaitannya? Ada syaratnya, guys. Syarat dari korosi besi (Fe) adalah permukaannya yang nggak rata harus mengalami kontak dengan O2 dan H2O. Contohnya seperti pada gambar di bawah ini.

Ini merupakan proses terjadinya korosi pada permukaan besi. (Arsip Zenius)
Ini merupakan proses terjadinya korosi pada permukaan besi. (Arsip Zenius)

Selanjutnya, hasil dari oksidasi tersebut akan mengalami kontak dengan lingkungan, sehingga menghasilkan senyawa karat seperti pada reaksi berikut ini.

Fe2+ + O2 + H2O → Fe2O3.nH2O (senyawa karat)

Baca Juga: Sel Volta – Pengertian, Rumus, Rangkaian, dan Contohnya

Penyebab Korosi

Apakah korosi terjadi begitu saja? Tentu saja ada penyebabnya. Cepat lambatnya proses korosi tergantung pada faktor-faktor tertentu. Faktor yang mempercepat korosi, yaitu:

  • Kadar air di sekitar logam, bisa dalam bentuk air maupun uap air. Semakin tinggi kadar air, maka akan semakin cepat proses korosi terjadi.
  • Zat elektrolit, karena adanya transfer elektron. Nah, transfer elektron berkaitan erat dengan reaksi redoks. Semakin tinggi suatu larutan elektrolit, maka akan semakin mendorong terjadinya transfer elektron yang menyebabkan korosi.
  • Permukaan logam yang nggak rata. Ketika permukaan benda atau logam yang nggak rata kontak langsung dengan H2O dan O2, maka proses korosi semakin cepat terjadi.
  • Suhu, di mana suhu tinggi dapat mempercepat terjadinya korosi.

Baca Juga: Perubahan pada Benda – Pelapukan, Perkaratan, Pembusukan

Jenis-Jenis Korosi

Korosi merupakan salah satu musuh besar dalam dunia industri, guys. Kalau mesin atau logam yang ada di industri mengalami korosi, tentu saja perusahaan akan mengalami kerugian, mulai dari melakukan perawatan hingga menggantinya dengan yang baru.

Nggak usah jauh-jauh ke industri, deh, dalam kehidupan sehari-hari kita saja pasti terasa kerugiannya kalau ada logam yang mengalami korosi, iya nggak? Nah, korosi juga ada jenis-jenisnya, guys. Kira-kira, korosi yang biasa ada di sekitar elo itu termasuk jenis yang mana, ya?

Uniform Attack (Korosi Seragam)

Korosi yang satu ini terjadi pada permukaan logam akibat reaksi kimia. pH air di sekitarnya rendah, dilengkapi dengan udara yang lembap atau kadar air tinggi. Kondisi tersebut membuat logam lama-kelamaan akan menipis.

Pitting Corrosion (Korosi Sumur)

Jenis korosi yang satu ini disebabkan oleh komposisi logam yang nggak homogen, di mana bentuk korosinya itu berupa titik atau area kecil, dan bentuknya seperti sumur. Nah, jenis yang satu ini bisa dibilang bentuk korosi yang paling merusak, guys. Kenapa? Karena, kita akan kesulitan melihat korosinya tanpa alat bantu.

Erosion Corrosion (Korosi Erosi)

Apa itu korosi erosi? Korosi erosi merupakan jenis korosi yang terjadi karena aus pada logam, sehingga menimbulkan bagian-bagian yang tajam dan kasar. Lama-kelamaan, bagian itulah yang dengan mudah terjadi korosi.

Biasanya, jenis korosi ini terjadi pada pipa dan propeller. Salah satu cara untuk mencegah jenis korosi ini adalah dengan menghindari aliran fluida yang terlalu deras.

Galvanic Corrosion (Korosi Galvanis)

Korosi ini terjadi karena adanya dua logam yang berbeda dalam satu elektrolit. Sehingga, logam yang lebih anodik akan mengalami korosi.

Stress Corrosion (Korosi Tegangan)

Jenis korosi yang satu ini terjadi karena butiran logam yang berubah bentuk akibat perlakukan khusus, misalnya diregangkan atau ditekuk. Sehingga, hal tersebut menyebabkan butiran logam menjadi tegang dan mudah beraksi dengan lingkungan.

Kalau sudah beraksi dengan lingkungan, korosi bisa dengan cepat terjadi.

Crevice Corrosion (Korosi Celah)

Apa itu korosi celah? Korosi celah merupakan jenis korosi yang terjadi pada logam yang saling berdempetan. Nah, celah tersebut bisa saja menahan kotoran dan air, sehingga konsentrasi O2 pada permukaan lebih banyak dibandingkan pada bagian dalamnya. Sehingga, bagian dalam lebih anodik dan bagian permukaan menjadi katodik.

Korosi Mikrobiologi

Sesuai namanya, jenis korosi yang satu ini melibatkan mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, alga, dan protozoa. Jadi, si mikroorganisme itu akan menempel di permukaan logam dalam bentuk lapisan tipis atau biodeposit. Setelah beberapa jam, pada lapisan logam akan mulai nampak bintik-bintik korosi.

Fatigue Corrosion (Korosi Lelah)

Jenis yang satu ini terjadi karena logam mendapatkan beban siklus yang terus berulang. Semakin lama, logam akan mengalami patah, karena terjadi kelelahan logam.

Nah, itu dia mengenai jenis-jenis korosi. Dari beberapa jenis korosi di atas, manakah korosi yang paling sering elo temui?

Cara Mencegah Korosi

Kalau besi atau logam dibiarkan terbuka begitu saja, maka kontak antara lingkungan semakin kuat, sehingga bisa mempercepat terjadinya korosi. Namun, adakah proses korosi yang berlangsung paling lambat?

Tentu saja ada. Proses korosi yang berlangsung paling lambat adalah yang terjadi pada benda yang dilindungi. Elo pernah lihat gerbang yang warna-warni atau dicat, kan? Nah, itu merupakan salah satu upaya untuk menghambat korosi, sehingga prosesnya berlangsung sangat lambat.

Intinya, kalau mau menghambat proses korosi, yang perlu dilakukan yaitu mencegah pertemuan logam dengan udara dan air, kemudian paksa juga logam untuk mengalami reduksi.

Ilustrasi cara mencegah korosi, yaitu mengecat, perlindungan katoda, dan pelumuran oli.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah korosi. (Arsip Zenius)

Namun, ada empat metode utama yang bisa elo lakukan untuk mencegah terjadinya korosi. Cara tersebut adalah pengecatan, perlindungan katoda (menghubungkan besi dengan logam lain yang memiliki potensial elektroda yang lebih rendah), pelumuran oli, selubung plastik pada kabel, perlindungan anodik, dan penyepuhan logam.

Di poin tersebut ada beberapa yang akan gue bahas secara singkat.

Pertama, gue akan bahas singkat tentang perlindungan katoda. Di mana, salah satu cara mencegah terjadinya reaksi korosi pada menara adalah dengan cara perlindungan katoda. Menara tersebut dihubungkan dengan lempeng magnesium. Sehingga, magnesium yang akan lebih mudah mengalami korosi dibandingkan dengan menara itu sendiri.

Kedua, gue mau bahas istilah penyepuhan. Apa itu penyepuhan? Penyepuhan merupakan proses pelapisan logam dengan logam lain yang daya oksidasinya lebih rendah untuk mencegah karat melalui proses elektrolisis.

Ilustrasi proses penyepuhan korosi.
Ini dia yang dinamakan proses penyepuhan. (Arsip Zenius)

Selanjutnya, ada perlindungan anodik. Anodik atau anodizing merupakan proses penebalan lapisan karat AI untuk perlindungan lapisan logam AI di bawahnya.

Gambar rancangan proses anodizing.
Ini dia yang dinamakan dengan anodizing. (Arsip Zenius)

Jadi, sudah jelas, ya. Untuk mencegah terjadinya korosi pada logam perlu dilakukan proses pengecatan, pelumuran oli, perlindungan katoda dan anoda, hingga pemberian selubung plastik pada kabel. Intinya, kontak antara logam dengan air dan udara harus diminimalisir.

Baca Juga: Ikatan Logam – Ciri-Ciri, Sifat, dan Proses Terbentuknya

Dampak Korosi

Korosi seringkali dianggap merugikan, karena benda yang terbuat dari besi menjadi bersifat rapuh dengan adanya reaksi ini. Namun, korosi nggak hanya menyebabkan kerugian saja, kok. Salah satu korosi yang menguntungkan adalah korosi AI, di mana ia bersifat rapat dan justru memberikan perlindungan. Bahkan, fenomena ini dilakukan dengan sengaja dengan proses anodizing.

Gimana, gimana? Sudah paham apa itu korosi? Elo juga bisa belajar materi ini lebih lanjut di video belajar Zenius bareng tutor-tutor yang super asik! Langsung klik banner di bawah ini, ya!

CTA video belajar KIMIA zenius

Anyway nggak cuma Kimia, Sobat Zenius bisa mempelajari materi lainnya dengan berlangganan paket belajar Zenius. Klik aja gambar di bawah ini biar elo bisa langsung coba serunya belajar bareng Zenius!

Paket Belajar Zenius

Contoh Soal Korosi dan Pembahasannya

Setelah mengetahui apa itu korosi, jenis-jenisnya, hingga cara mencegahnya, berikut beberapa soal yang membahas mengenai topik tersebut. Udah siap? Yuk, langsung saja cek dan kerjakan soal-soalnya!

Contoh Soal 1

Reaksi yang terjadi di anoda pada proses perkaratan besi adalah….

A. 2H2O → O2 + 4H+ + 4e

B. Fe(OH)2 + O2 + H2O → 2Fe2.O3.xH2O

C. O2 + H2O + 2e → 2OH

D. Fe → Fe3+ + 3e

E. Fe → Fe2+ + 2e

Jawab: E. Fe → Fe2+ + 2e.

Pembahasan: 

Reaksi redoks pada proses korosi terbagi menjadi dua, yaitu anoda (oksidasi) dan katoda (reduksi).

Anoda: Fe → Fe2+ + 2e              (E° = -0,45 V)

Katoda: O2 + H+ + 4e → 2H2O   (E° = 1,23 V)

Contoh Soal 2

Faktor-faktor berikut yang memengaruhi terjadinya korosi adalah….

A. Pelapisan dengan logam yang lebih reaktif.

B. Pengecatan.

C. Adanya kontak dengan air dan udara.

D. Pelumuran oli.

E. Perlindungan katoda.

Jawab: C. Adanya kontak dengan air dan udara.

Pembahasan:

Salah satu faktor yang mempercepat terjadinya korosi adalah adanya kontak dengan air dan udara. Sedangkan, poin lainnya merupakan upaya pencegahan terjadinya korosi.

Contoh Soal 3

Seng dipilih sebagai pelapis besi untuk mencegah terjadinya korosi karena….

A. Besi menjadi anoda.

B. Seng menjadi katoda.

C. Harga E° besi lebih besar.

D. Harga E° besi dan seng sama.

E. Besi menjadi mudah teroksidasi.

Jawab: C. Harga E° besi lebih besar.

Pembahasan:

Perlu elo ingat lagi, bahwa korosi merupakan oksidasi logam menjadi oksida logam, sehingga hasilnya ya berkarat.

Nah, untuk menemukan logam mana yang bisa digunakan sebagai pelindung besi dari terjadinya korosi, maka kita perlu tahu dulu logam mana yang memiliki tingkat oksidasi lebih tinggi daripada si besi itu sendiri.

Kita coba lihat deret voltanya.

Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, (H2O) , Zn, Cr, Fe, Cd, Co

   ← E° kecil, reduktor kuat           E° besar, oksidator kuat →

Ternyata, posisi Fe lebih besar daripada Zn.

E°Fe > E°Zn

Contoh Soal 4

Berdasarkan deret volta berikut.

Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Cr, Fe, Cd, Co, Ni, Sn, Pb (H), Sb, Bi, Cu, Hg, Ag, Pt, Au

Logam-logam berikut yang paling tahan terhadap korosi adalah….

A. Cr.

B. Ni.

C. Zn.

D. Fe.

E. Al.

Coba elo jawab pertanyaan di atas, ya! Lalu, share jawaban elo di kolom komentar supaya gue dan teman-teman yang lain tahu juga jawabannya.

Baca Juga: Belajar Strategis Menghadapi UTBK Kimia

*****

Setelah membaca uraian di atas, apakah elo langsung punya rencana untuk melakukan pencegahan korosi pada benda-benda logam di sekitar elo? Nah, elo udah tahu tentang apa itu korosi, apa saja jenis-jenisnya, hingga bagaimana cara pencegahannya. Elo juga bisa, lho, belajar lebih lanjut di video belajar Zenius materi Kimia. Selain itu, cobain juga try out UTBK bareng Zenius dengan klik link di bawah ini, yuk!

Try Out bareng Zenius

Apa Itu Proses Katabolisme? – Materi Biologi Kelas 12

Halo, Sobat Zenius! Elo pernah kan ngerasa kelelahan setelah melakukan aktivitas fisik yang berat? Misalnya, setelah olahraga, angkat beban berat, jalan jauh, dan sebagainya. Nah, rasa lelah ini muncul karena tubuh elo lagi melakukan proses katabolisme.

Dalam artikel ini, gue mau membahas tentang proses katabolisme dalam tubuh kita. Gue akan bahas mulai dari apa itu katabolisme, tahapan katabolisme, jenis-jenis katabolisme, hingga perbedaan katabolisme dengan anabolisme sebagai bagian dari proses metabolisme dalam tubuh. 

Di akhir artikel, gue juga akan memberikan beberapa contoh soal untuk menguji pemahaman elo terhadap materi katabolisme ini. So, simak artikel ini sampai akhir ya!

Pengantar: Metabolisme

Sobat Zenius, di dalam tubuh manusia ada yang namanya metabolisme. Metabolisme adalah rangkaian proses biokimia dalam tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi dan bahan yang diperlukan oleh sel tubuh. Dengan adanya metabolisme ini, tubuh kita bisa beroperasi setiap saat secara optimal.

Proses metabolisme terbagi menjadi dua proses utama, yaitu katabolisme dan anabolisme. Di artikel ini gue akan ngebahas secara khusus tentang proses katabolisme. Nggak hanya itu, gue juga akan ngasih sedikit perbedaan antara kedua proses metabolisme ini. 

Proses metabolisme terbagi dua, yaitu proses katabolisme dan anabolisme
Metabolisme terbagi dua, yaitu katabolisme dan anabolisme (Arsip Zenius)

Apa itu Katabolisme?

Sobat Zenius, katabolisme adalah bagian dari proses metabolisme, sehingga katabolisme ini pasti seputar proses biokimia dan pemecahan molekul.

Katabolisme adalah proses penguraian atau pemecahan senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih kecil. Dalam proses ini, terjadi pelepasan energi sebagai hasil dari pemecahan senyawa organik kompleks. 

Lalu, kenapa proses katabolisme ini terjadi?

Proses katabolisme bertujuan untuk menghasilkan energi yang dapat digunakan oleh sel tubuh, misalnya pembentukan ATP (adenosin trifosfat) sebagai sumber energi utama sel. 

Selama proses katabolisme, molekul yang didapat dari makanan akan dipecah menjadi energi. Selain menghasilkan energi, proses katabolisme juga bisa menghasilkan produk sampingan, seperti air, karbon dioksida, dan urea. 

Proses katabolisme ini terjadi di dalam mitokondria, yaitu organel sel yang bertanggung jawab untuk menghasilkan energi.

Proses Katabolisme: Respirasi Aerob

Contoh dari proses katabolisme adalah respirasi seluler. Respirasi seluler adalah reaksi oksidasi molekul kompleks menjadi molekul sederhana.

Proses respirasi seluler ini juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob.

Respirasi aerob adalah respirasi yang berlangsung dengan adanya O2. Secara sederhana, respirasi aerob pada glukosa dapat dituliskan seperti ini:

C6H12O6 + 6O2 → 6H2O + 6CO2 + Energi

Tapi, proses respirasi aerob nggak sesederhana itu. Proses respirasi aerob juga melalui beberapa tahapan, yaitu glikolisis, oksidasi piruvat, siklus krebs, dan fosforilasi oksidatif.

Respirasi aerob adalah contoh proses katabolisme
Respirasi Aerob (Arsip Zenius)

1. Glikolisis

Glikolisis adalah proses pemecahan glukosa di dalam sitoplasma. Pada tahap glikolisis, terjadi pengubahan senyawa glukosa. Hasil bersih dari tahap ini adalah 2 ATP, 2 NADH, dan 2 asam piruvat. 

Tahap glikolisis

Tahapan Glikolisis (Arsip Zenius)

2. Oksidasi Piruvat

Dari tahap glikolisis, asam piruvat yang dihasilkan akan diubah menjadi asetil ko-A dalam tahap oksidasi piruvat. Tahapan ini terjadi di matriks mitokondria. Hasil dari tahap ini adalah asetil ko-A, 2 CO2, dan 2 NADH

Oksidasi Piruvat
Tahapan Oksidasi Piruvat (Arsip Zenius)

3. Siklus Krebs

Asetil ko-A yang didapat dari oksidasi piruvat kemudian akan masuk ke dalam siklus krebs atau siklus asam sitrat, yaitu siklus reaksi kimia di matriks mitokondria. Hasil dari tahap ini adalah 6 NADH, 2 FADH2, 2 ATP, dan 4 CO2

Siklus krebs
Tahapan Siklus Krebs (Arsip Zenius)

4. Fosforilasi Oksidatif

Tahapan terakhir dari respirasi aerob adalah fosforilasi oksidatif. Tahapan ini terbagi lagi menjadi 2 proses, yaitu transpor elektron dan kemiosmosis

Pada transpor elektron, NADH dan FADH2 melepaskan elektron ke rantai transpor elektron. Elektron tersebut akan diterima diterima akseptor elektron terakhir, yaitu O2 sehingga membentuk H2O. 

Ketika elektron bergerak di rantai transpor elektron, energi akan dilepaskan. Energi ini berguna untuk memindahkan ion H+ dari matriks mitokondria ke ruang intermembran.

Dari sini, konsentrasi gradien ion H+ akan lebih banyak. Gradien ion H+ ini akan menjadi energi untuk menghasilkan ATP dengan bantuan ATP sintase. Nah, proses inilah yang disebut sebagai kemiosmosis. 

Keseluruhan tahap ini terjadi di krista mitokondria. Hasil akhir dari tahap ini dan juga seluruh proses respirasi aerob adalah ATP sebanyak 38 ATP dengan 2 ATP dari glikolisis, 2 ATP dari siklus krebs, dan 34 ATP dari fosforilasi oksidatif.

fosforilasi oksidatif
Tahapan Fosforilasi Oksidatif (Arsip Zenius)

Proses Katabolisme: Respirasi Anaerob

Nah, selanjutnya ada juga respirasi seluler yang nggak membutuhkan O2. Respirasi ini disebut sebagai respirasi anaerob. 

Berdasarkan tahapan, respirasi anaerob cukup mirip dengan respirasi aerob. Perbedaan antara kedua respirasi ini adalah akseptor elektron terakhir di transpor elektron.

Pada respirasi anaerob, akseptor elektron terakhirnya adalah senyawa selain O2, seperti sulfur, CO2, dan nitrogen. Respirasi anaerob juga hanya menghasilkan 2 ATP

Salah satu bentuk respirasi anaerob adalah fermentasi. Pada proses fermentasi, nggak ada siklus krebs dan fosforilasi oksidatif. Fermentasi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat

Fermentasi alkohol merupakan fermentasi yang menghasilkan alkohol (etanol), ATP, dan CO2. Fermentasi ini bisa dimanfaatkan untuk membuat wine atau roti. 

Katabolisme dalam Tubuh Manusia – Materi Biologi Kelas 12 26
Fermentasi Alkohol (Arsip Zenius)

Sementara itu, fermentasi asam laktat adalah fermentasi yang menghasilkan asam laktat dan ATP. Fermentasi asam laktat terjadi di sel otot hewan mamalia, salah satunya kita sebagai manusia. Nah, karena fermentasi asam laktat inilah kita merasakan lelah setiap kali melakukan aktivitas berat. 

fermentasi asam laktat
Fermentasi Asam Laktat (Arsip Zenius)

Selain fermentasi, proses katabolisme lemak berhubungan dengan katabolisme karbohidrat. Sebelum masuk ke jalur katabolisme karbohidrat, lemak akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol.

Gliserol akan masuk ke tahap glikolisis, sementara asam lemak akan diubah menjadi asetil ko-A melalui proses beta oksidasi untuk masuk ke siklus krebs.

Katabolisme lemak
Katabolisme Lemak (Arsip Zenius)

Jenis-Jenis Katabolisme

Proses katabolisme juga terbagi menjadi beberapa jenis tergantung molekul yang diuraikan dan hasil bersih dari prosesnya. 

Katabolisme karbohidrat merupakan proses penguraian molekul karbohidrat menjadi energi.

Katabolisme lemak merupakan proses penguraian lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

Sementara itu, katabolisme protein adalah proses penguraian protein menjadi asam amino

jenis proses katabolisme
Jenis Katabolisme (Arsip Zenius)

Katabolisme dan Anabolisme

Sebagai bagian dari metabolisme, proses katabolisme juga punya kembaran bernama anabolisme.

Katabolisme adalah proses metabolisme yang menghasilkan energi, sementara anabolisme adalah proses metabolisme yang memerlukan energi. 

Proses katabolisme adalah proses pemecahan molekul kompleks menjadi molekul sederhana. Hasil dari proses katabolisme utamanya adalah energi yang akan digunakan untuk aktivitas sel dalam tubuh. 

Sementara itu, anabolisme adalah proses pembentukan molekul kompleks dari molekul sederhana. Proses anabolisme memerlukan energi untuk kemudian menyusun senyawa organik kompleks. 

Contoh Soal

Apakah elo udah cukup paham dengan materi tentang katabolisme? Supaya pemahaman elo bisa lebih mateng lagi, gue akan kasih elo beberapa contoh soal dan pembahasannya. Coba elo kerjain dulu ya!

Contoh Soal Katabolisme 1

Pada respirasi seluler, sebagian besar energi dipanen pada tahap ….

a. glikolisis

b. transpor elektron

c. siklus krebs

d. respirasi anaerob

e. fermentasi

Pembahasannya:

Untuk mengerjakan soal ini, elo perlu uji pemahaman elo tentang tahapan pada respirasi seluler. Kita bahas ulang sekilas, respirasi seluler itu terbagi menjadi dua jenis, yaitu respirasi aerob dan anaerob. Respirasi aerob adalah respirasi yang membutuhkan O2, sementara respirasi anaerob adalah respirasi yang nggak membutuhkan O2

Kalau kita bandingkan antara kedua jenis respirasi tersebut, respirasi aerob menghasilkan paling banyak ATP sejumlah 38 ATP. Sementara itu, respirasi anaerob menghasilkan ATP sejumlah 2 ATP. Artinya, sebagian besar energi dihasilkan dari respirasi aerob. 

Dalam respirasi aerob, ada 4 tahapan, yaitu glikolisis, oksidasi piruvat atau dekarboksilasi asam piruvat, siklus krebs atau siklus asam sitrat, dan fosforilasi oksidatif. Pada tiap tahapannya, ada senyawa yang dihasilkan, seperti CO2, NADH, hingga ATP (energi). 

Pada tahap glikolisis dan siklus krebs, ada 2 ATP yang dihasilkan. Sementara itu pada tahap fosforilasi oksidatif, ada 34 ATP yang dihasilkan. Elo juga perlu inget kalau fosforilasi oksidatif dibagi lagi menjadi 2 proses, yaitu transpor elektron dan kemiosmosis. Oleh karena itu, jawaban dari contoh soal ini adalah (b) transpor elektron

Contoh Soal Katabolisme 2

Reaksi berikut yang tidak memproduksi ATP adalah ….

a. pembentukan asam laktat

b. fosforilasi oksidatif

c. siklus krebs

d. transpor elektron

e. glikolisis

Pembahasannya:

Soal ini juga masih membahas soal penghasilan energi atau ATP dari proses katabolisme. Sesuai pembahasan untuk contoh soal sebelumnya, kita tau kalo ATP akan dihasilkan dari tahapan glikolisis, siklus krebs, dan fosforilasi oksidatif spesifiknya transpor elektron. Oleh karena itu, kita langsung tahu jawabannya adalah (a) pembentukan asam laktat

Tapi, gimana penjelasannya? Elo perlu lihat lagi proses fermentasi asam laktat. Sebelum asam laktat dibentuk, terjadi tahapan glikolisis. Pada tahapan glikolisis ini, glukosa akan dipecah menjadi asam piruvat. Proses ini menghasilkan juga NADH dan ATP. 

Nah, asam laktat baru dibentuk setelah tahapan glikolisis. Asam piruvat akan mengalami laktat dehidrogenase sehingga tersebut asam laktat. Artinya, pada tahapan pembentukan asam laktat ini nggak ada ATP yang dihasilkan. 

Gimana? Gampang kan kerjain soal tentang katabolisme? Atau elo butuh contoh soal yang lebih menantang? Tenang! Elo bisa download aplikasi Zenius di hp elo untuk dapetin contoh soal beserta video pembahasannya.

Elo juga bisa klik banner di bawah ini untuk belajar materi katabolisme atau materi biologi lainnya. Tinggal klik banner dan ketik materi yang diinginkan di kolom pencarian ya.

Katabolisme dalam Tubuh Manusia – Materi Biologi Kelas 12 27

Supaya pemahaman elo makin dalam, ikuti terus review materi dan kerjakan berbagai latihan soal di Zenius, yuk. Ada berbagai paket yang bisa elo beli sesuai kebutuhan elo. Klik banner di bawah ini untuk info selengkapnya!

Langganan Zenius

Pembahasan gue tentang materi katabolisme kelas 12 sampai sini dulu ya! Kalau elo ada pertanyaan, bisa langsung tulis di kolom komentar. 

Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Semangat terus ya, Sobat Zenius!

Penulis: Trisnajaya Shalsabila

Referensi:

  • Firmansyah, R. (2007). Mudah dan Aktif Belajar Biologi. PT Grafindo Media Pratama.