Metode Ilmiah dan Hakikat Fisika

Halo, Sobat Zenius! Siapa yang nggak suka mata pelajaran Fisika? Kalau elo salah satunya, mending belajar dulu, nih, metode ilmiah fisika Kelas 10. Di artikel ini, gue mau ngajak elo semua buat membahas hakikat fisika lebih detail lagi.

Dalam mempelajari fisika, ada banyak dinamika yang akan dialami. Ketika bertemu dengan materi yang menarik dan nggak terlalu susah, gue suka sama fisika.

Tapi, ketika bertemu materi fisika yang menurut gue susah, di situ lah gue merasa nggak suka sama fisika.

Salahnya, dulu gue belajar fisika nggak pakai konsep, melainkan hafalan dan langsung ke rumus. Padahal, kalau kita mengurutkan body of knowledge dari ilmu sains, rumus adalah pengetahuan yang paling akhir harus kita ketahui.

Jadi, sebelum ke rumus, ada konsep dan prinsip dulu. Hal penting itu justru gue langkahin, akhirnya gue kurang paham sama materi fisika.

belajar hakikat fisika kelas 10 zenius
Belajar fisika (dok. giphy)

Nah, ketika cara belajar yang salah itu gue ubah, gue menemukan keseruan saat belajar, termasuk belajar fisika.

Karena hal itu lumayan banyak mengubah gue dalam memahami fisika, maka gue mau ngajak kalian juga buat ngikutin cara belajar gue yang dimulai dari paham konsep sebelum lari ke rumus.

Sebenarnya, kalau elo paham sama materi Hakikat Fisika Kelas 10, elo akan lebih mudah lho dalam belajar fisika. So pastikan elo nggak skip materi ini di sekolah ya! Hehehe.

Hakikat Fisika

Hakikat itu apa sih? Kalau kita cari di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), arti hakikat adalah inti sari atau dasar.

Nah, sebagai cabang dari ilmu sains, hakikat fisika adalah sebagai body of knowledge (kumpulan pengetahuan), a way of investigating (cara menyelidiki), dan a way of thinking (cara berpikir).

Oke, kita langsung uraikan ketiganya aja ya.

tiga poin penting dalam hakikat fisika zenius
Ilustrasi hakikat fisika (Dok. Zenius)

Nah, sebelum mengurai ketiga hal tersebut, gue mau ngasih tahu elo buat download aplikasi Zenius dari sekarang, nih!

Pasalnya, lewat aplikasi elo bakal menemukan beragam fitur menarik buat belajar, seperti ZenBot, ZenCore, hingga simulasi ujian try out.

Elo juga bakal menemukan ribuan video pembelajaran yang dikemas dengan menarik ditambah ada contoh soal dan pembahasan di dalamnya.

Tunggu apa lagi? Yuk, download aplikasinya sekarang!

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapan elo sekarang juga!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Body of Knowledge

Hakikat fisika yang pertama adalah body of knowledge. Apa sih yang dimaksud dengan body of knowledge atau kumpulan pengetahuan dalam fisika?

Dalam materi metode ilmiah kelas 10, Sobat Zenius akan mengenal 7 poin pengetahuan, yaitu fakta, konsep, hukum, prinsip, teori, model, dan rumus. Kita bahas satu per satu dimulai dari fakta.

  1. Fakta
    Poin pengetahuan di fisika itu harus berdasarkan fakta atau kenyataan. Jadi, nggak ada tuh yang namanya gosip atau hoax dalam fisika. Contoh fakta adalah air mendidih pada suhu 100°C, jelas ya ini terbukti dan elo juga bisa membuktikannya sendiri.
  2. Konsep
    Konsep adalah ide yang diabstraksikan dari peristiwa nyata. Contohnya apa? Misalnya tentang revolusi yang berarti gerak bumi mengelilingi matahari, dan rotasi yang artinya gerak bumi berputar pada porosnya. Konsep ini berasal dari peristiwa nyata, kemudian dijadikan bentuk tulisan dan jadilah konsep.
  3. Hukum
    Hukum merupakan pernyataan singkat yang bersifat umum dan bisa menjelaskan perilaku alam. Misalnya yang udah gak asing bagi kita adalah Hukum III Newton yang berbunyi, “Setiap aksi akan menimbulkan reaksi, jika suatu benda memberikan gaya pada benda lain, maka benda yang terkena gaya itu akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan yang diterima, tetapi arahnya berlawanan”. Nah, hukum tersebut bisa kita amati pada saat menaiki tangga, ketika kita memberikan gaya ke bawah pada tangga, maka tangga juga akan memberikan gaya yang sama ke atas (berlawanan). Atau bisa juga dengan memukul paku menggunakan palu, itu juga termasuk penerapan Hukum III Newton.
  4. Prinsip
    Prinsip adalah pernyataan singkat yang bersifat khusus dan dapat menjelaskan perilaku alam. Nah, kalau hukum tadi berbicara mengenai umum, prinsip akan berbicara secara khusus. Bisa dikatakan juga bahwa prinsip adalah hukum yang bersifat khusus. Misalnya, suatu benda bisa bergerak melingkar, karena adanya gaya sentripetal.
  5. Teori
    Teori adalah penjelasan berdasarkan pengamatan yang didukung oleh hasil eksperimen. Jadi, masih perlu dibuktikan lagi nih kebenarannya. Misalnya teori Atom Thomson yang berbunyi, “Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan di dalamnya tersebar myatan negatif elektron”.
  6. Model
    Model adalah visualisasi dari suatu sistem/fenomena. Misalnya seperti teori Atom Thomson, untuk mempermudah orang-orang memahami seperti apa sih teori atom yang dibuat oleh Thomson, maka ia memberikan model atomnya.
  7. Rumus
    Rumus adalah pernyataan matematis dari produk-produk ilmiah. Misalnya kita tau nih bunyi dari Hukum III Newton, dari situ bisa diambil rumus bahwa Fg = u x N dengan Fg: gaya gesek, u: koefisien gesekan, dan N: gaya normal.

Nah, itu dia ke-7 poin dari hakikat fisika body of knowledge.

Dari poin-poin di atas, kita bisa tau nih kalau mau paham belajar fisika, berarti kita perlu melihat fakta yang ada terlebih dahulu, kemudian paham konsep, prinsip, dan hukumnya.

Terakhir baru deh lari ke rumusnya seperti apa. Kalau kita belajar sesuatu langsung ke rumusnya, maka ketika rumus tersebut dibolak-balik atau diuraikan lagi, kita bingung karena nggak sesuai sama hafalan rumus kita.

Intinya, paham konsepnya dulu.

A Way of Investigating

Hakikat fisika yang kedua adalah a way of investigating, yang artinya cara menyelidiki. Sebelumnya kita udah tau apa aja sih kumpulan pengetahuan dalam fisika, nah kumpulan pengetahuan itu disebut produk ilmiah.

Selanjutnya, kita masuk ke proses penyelidikan. Ini adalah proses di mana kita menyelidiki supaya tercipta produk ilmiah. Hakikat fisika yang kedua dan ketiga ini saling berhubungan, di mana untuk melakukan investigasi diperlukan proses berpikir yang benar.

A way of investigating ada berapa cara sih? Sama seperti body of knowledge, ada 7 langkah-langkah metode ilmiah fisika, yaitu:

  1. Menemukan Masalah atau Observasi
    Langkah pertama dalam melakukan metode ilmiah adalah melakukan observasi atau menemukan masalah. Lah kok malah cari-cari masalah sih, masalah satu aja ribet. Elo bisa menemukan masalah dari yang udah ada atau sengaja dicari. Misalnya elo lagi jalan melewati kandang sapi, elo menemukan masalah kalau kandangnya bau banget, mengganggu dan termasuk pencemaran udara deh pokoknya. Nah, dari situ elo ingin masalah tersebut ada solusinya, mulai deh elo melakukan observasi atau pengamatan, dengan cara kualitatif atau kuantitatif.
  2. Merumuskan Masalah
    Dari masalah yang udah elo temukan tadi, elo rumuskan permasalahannya. Biasanya kita menggunakan pertanyaan berupa 5W+1H untuk merumuskan masalahnya. Contohnya dari permasalahan di atas, kita dapatkan rumusan masalahnya sebagai berikut:
    – Apa yang menyebabkan lingkungan kandang bau?
    – Bagaimana cara mengatasi kandang yang bau?
  3. Mengumpulkan Informasi
    Setelah merumuskan masalah, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi. Elo bisa melakukan wawancara ahli atau studi literatur. Kalau menggunakan contoh kandang bau di atas, elo bisa mengumpulkan informasi dengan cara wawancara peternaknya dan cari studi literatur dari buku dan jurnal.
  4. Merumuskan Hipotesis
    Setelah mendapatkan informasi yang cukup, elo mulai merumuskan hipotesis. Hipotesis itu apa? Hipotesis adalah jawaban sementara dari sebuah masalah yang bersifat praduga dan harus dibuktikan kebenarannya. Contoh hipotesis seperti ini: penyebab kandang bau diduga tidak adanya pembuangan limbah yang baik. Sehingga, diperlukan pengolahan limbah.
  5. Melakukan Eksperimen
    Setelah hipotesis dirumuskan, elo harus melakukan eksperimen apakah hipotesis tersebut bisa dilanjutkan atau tidak. Dari kasus di atas, elo bereksperimen dengan melakukan pengolahan limbah dan beberapa cara lain.
  6. Menganalisis Data
    Selanjutnya, elo analisis dari berbagai percobaan yang udah elo lakukan, mana sih yang paling signifikan dalam mengurangi permasalahan kandang yang bau. Oh, ternyata pengolahan limbah nih yang memegang peran paling besar dalam mengurangi permasalahan bau kandang.
  7. Menarik Kesimpulan
    Dari hasil analisis, elo tarik deh kesimpulannya. Kesimpulan adalah jawaban dari rumusan masalah.

Kalau nanti Sobat Zenius kuliah dan udah di semester akhir, elo akan ketemu sama yang namanya tugas akhir, di mana elo harus melakukan penelitian untuk menghasilkan skripsi.

Nah, urutan dalam pengerjaan tugas akhir juga sama seperti hakikat fisika ini. Di mulai dari menemukan masalah, merumuskan masalah, riset sana-sini, merumuskan hipotesis, eksperimen, analisis data dari hasil eksperimen, dan ditarik kesimpulannya.

Jadi, hakikat fisika akan terus terpakai, nggak hanya ada di Kelas 10 aja, guys.

A Way of Thinking

Hakikat fisika yang ketiga adalah a way of thinking, yaitu cara berpikir bagaimana menjalankan proses penyelidikan tersebut supaya menghasilkan produk ilmiah.

Proses penyelidikan harus dijalankan dengan cara berpikir yang benar. Jangan sampai dalam melakukan penyelidikan itu kita berbohong atau memanipulasi supaya hasil penyelidikan sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Kalau gitu hasilnya nggak valid dong. Jadi, tetap terapkan sikap ilmiah seorang ilmuwan ya, guys!

Nah, di a way of thinking ada 5 komponen yang harus menemani proses berpikir elo dalam melakukan investigasi, yaitu:

  1. Rasa ingin tahu yang besar
    Sekarang gue mau nanya dulu deh, elo kalau suka atau tertarik sama orang, apa yang akan elo lakukan? Cari informasinya, mencoba mendekatinya, kurang lebih gitu kan? Nah, sama halnya dalam hakikat fisika. Ketika kita memiliki rasa ingin tau yang besar, maka kita akan semakin penasaran dan berusaha untuk mencari tau sesuatu, membuktikan kebenarannya, dan memuaskan rasa ingin tahu, kalau bahasa gaulnya kepo lah ya.

    Sebaliknya, kalau kita bodo amat, apa yang terjadi? Ya nggak akan ada investigasi, simpelnya gitu. Coba elo baca-baca biografinya para inventor, pasti semua penemuan mereka berawal dari rasa penasaran dan keingintahuan yang besar. Kalau mereka gak punya rasa ingin tahu yang besar, ya gak akan ada teknologi modern seperti sekarang ini.

    Baca Juga: Michael Faraday: Penemu Listrik yang Lahir dari Keluarga Tidak Mampu

  2. Objektif
    Selanjutnya, kita harus berpikir objektif. Nggak bisa kita berpikir subjektif yang masing-masing orang punya pandangan berbeda terhadap suatu hal. Itu akan membuat produk ilmiah kita gak valid. Kita harus berpikir dan melakukan investigasi juga secara objektif. Walaupun hasil investigasi gak sesuai dengan harapan kita, yang penting hasil tersebut valid dan bisa dipertanggungjawabkan.
  3. Jujur
    Nyambung dari poin objektif, ketika kita melakukan investigasi secara objektif, maka kejujuran adalah hal yang mudah. Lain halnya ketika kita melakukan investigasi secara subjektif yang hasilnya harus sesuai dengan keinginan kita, maka saat mempertanggungjawabkan hasil, kita akan sulit untuk jujur. Pasti ada yang dimanipulasi untuk meyakinkan orang lain. Nah, jangan gitu ya, guys. Kita harus jujur terhadap ilmu sains.
  4. Mau mendengar pendapat orang lain
    Setelah hasil investigasi elo dipublikasikan dan banyak yang mengetahuinya, elo harus terbuka juga sama pendapat orang lain, baik yang setuju maupun tidak setuju. Pendapat orang lain itu bisa elo jadikan sebagai bahan juga nih untuk perkembangan produk ilmiah elo. Coba elo ingat lagi tentang teori atom, itu kan nggak hanya satu orang yang menyampaikan hasil temuannya. Ada perkembangan dari atom Dalton, Thomson, Rutherford, dll.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga perlu nih menerapkan kelima komponen di atas. Kira-kira apa contoh metode ilmiah fisika dalam kehidupan sehari hari?

Ada banyak sekali contohnya. Misalnya, elo sedang sakit kepala, tapi nggak tahu apa penyebabnya. 

Obyek penelitian awalnya sudah pasti kepala. Lalu identifikasi masalahnya yaitu penyebab kenapa terjadi penyakit kepala.

Kemudian, elo mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya terkait penyebab sakit kepala. Bisa melalui Google atau datang langsung ke dokter.

Setelah datang ke dokter, maka dokter akan memberikan beberapa hipotesis penyebab sakit kepala, misalnya kurang istirahat atau pola tidur yang kurang baik.

Lalu, kemudian dari semua langkah tersebut maka elo bisa mengambil kesimpulan kalau penyakit kepala itu datang karena elo tidak menerapkan pola tidur yang baik.

Contoh Soal Hakikat Fisika

Dari uraian materi di atas, gue punya contoh soal hakikat fisika yang bisa elo jawab untuk menilai apakah informasi di atas mudah elo pahami atau tidak.

  1. Isaac Newton mencetuskan bahwa, “Resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan hasil kali dari massa dan percepatan benda tersebut”. Pernyataan tersebut merupakan contoh dari body of knowledge dalam fisika berupa…
  2. Perhatikan poin-poin di bawah ini:
    a. Terbuka dengan hasil riset yang diperoleh
    b. Menjalankan riset dengan rasa ingin tau yang tinggi
    c. Melaporkan hasil riset denga data yang benar, tanpa memanipulasi
    d. Percaya diri dengan kemampuan sendiri dan mengabaikan pendapat orang lain terkait riset yang kita lakukan.
    e. Melakukan perbandingan dengan riset lain yang terkait dengan riset yang kita jalankan.
    Poin-poin di atas adalah contoh penerapan way of thinking ketika melakukan riset yang sesuai dengan hakikat fisika, kecuali
  3. Perhatikan tahapan metode ilmiah di bawah ini:
    a. Menemukan masalah
    b. Melakukan eksperimen
    c. Kajian pustaka
    d. Merumuskan hipotesis
    e. Merumuskan masalah
    f. Menarik kesimpulan
    g. Menganalisis data
    Tahapan metode ilmiah di atas akan menjadi benar dengan urutan nomor…

Latihan soal hakikat fisika di atas coba elo kerjakan, dan hasilnya coba share di

Contoh Karya Ilmiah dan Strukturnya

Sobat Zenius, apakah elo pernah membaca laporan suatu penelitian? Atau artikel reportase di surat kabar? Kedua tulisan itu ternyata merupakan contoh karya ilmiah.

Di artikel ini gue akan membahas mengenai pengertian, jenis, struktur, dan contoh karya ilmiah. Yuk, simak bersama, ya!

Pengertian Karya Ilmiah

Sebelum gue membahas lebih jauh dan memberi contoh karya ilmiah, gue mau uji seberapa jauh pemahaman elo tentang karya ilmiah!

Menurut elo apa definisi karya ilmiah? Terus, menurut elo kalau menulis karya ilmiah berdasarkan opini atau fakta? Coba jawab dulu, Sobat Zenius~

Menurut Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi, dalam buku Menulis Artikel dan Karya Ilmiah, karya ilmiah adalah serangkaian kegiatan penulisan yang berlandaskan pada hasil penelitian yang disusun secara sistematis mengikuti metodologi ilmiah, yang bertujuan untuk mendapatkan jawaban ilmiah dari suatu permasalahan.

Pengertian dan contoh karya Ilmiah
Karya ilmiah ditulis berdasarkan fakta dari suatu penelitian. (Arsip Zenius)

KBBI juga punya definisi yang serupa. Karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah, berdasarkan data dan fakta (observasi, eksperimen, kajian pustaka).

Jadi, udah terjawab ya!

Karya ilmiah adalah laporan tertulis yang memaparkan fakta temuan berdasarkan hasil penelitian atau pengkajian yang dilakukan dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan. Karya ilmiah dapat ditulis dalam berbagai bentuk penyajian.

 Baca juga :

Bagaimana Cara Membuat Teks Eksposisi yang Benar? – Materi Bahasa Indonesia Kelas 10

 

Jenis-Jenis Karya Ilmiah

Ada beberapa jenis karya ilmiah. Berikut adalah jenis karya ilmiah dibagi berdasarkan bentuk penyajiannya!

Bentuk Populer

Yaitu suatu bentuk karya yang tetap mengikuti prinsip keilmiahan, namun dijelaskan dengan bahasa yang umum dan lebih santai. Karya ilmiah bentuk ini biasanya disajikan dengan layout yang menarik sehingga pembaca tertarik dan mudah memahami.

Istilah popular digunakan untuk menyatakan topik yang akrab, menyenangkan, dan disukai oleh pembaca karena gayanya yang menarik dan bahasanya mudah dipahami.

Contoh karya ilmiah bentuk populer adalah artikel surat kabar
Contoh karya ilmiah bentuk populer. (Arsip Zenius)

Kalimat-kalimat yang digunakan pada karya ilmiah ini lebih sederhana namun tidak berupa senda gurau, dan tidak pula bersifat fantasi. Contoh karya ilmiah populer dapat kita jumpai dalam media massa, seperti koran atau majalah.  Struktur karya ilmiah populer adalah sebagai berikut: 

  1. Judul
  2. Nama penulis di bawah judul
  3. Abstrak
  4. Kata kunci di bawah abstrak, 
  5. Isi: pendahuluan, pembahasan, penutup, dan daftar pustaka (rujukan)

Bentuk Semi Formal

Yaitu bentuk karya ilmiah yang menggunakan bahasa formal namun disampaikan dengan gaya yang sederhana. Karya ilmiah ini biasanya digunakan dalam berbagai jenis laporan dan makalah karya ilmiah.

Apakah elo pernah membaca contoh karya ilmiah dalam bentuk semi formal? Kalau elo membaca karya ilmiah jenis ini, elo bisa melihat kalau struktur karya ilmiah semi formal tersusun seperti ini:

  1. Halaman judul,
  2. Kata pengantar,
  3. Daftar isi,
  4. Pendahuluan,
  5. Pembahasan,
  6. Simpulan, dan
  7. Daftar pustaka.

Bentuk formal 

Karya ilmiah bentuk formal adalah karya ilmiah yang disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap dan mendalam. Contoh karya ilmiah bentuk formal adalah skripsi, tesis, atau disertasi. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal sebagai berikut.

  1. Halaman Judul
  2. Tim pembimbing/lembar pengesahan
  3. Kata pengantar
  4. Abstrak
  5. Daftar isi
  6. Bab Pendahuluan
  7. Bab Telaah kepustakaan/kerangka teoritis
  8. Bab Metode penelitian
  9. Bab Pembahasan hasil penelitian
  10. Bab Simpulan dan rekomendasi
  11. Daftar pustaka
  12. Lampiran-lampiran
  13. Riwayat hidup

Baca juga : 

Teks Biografi, Ciri, dan Kaidah Kebahasaan – Materi Bahasa Indonesia Kelas 10

Struktur Karya Ilmiah

Oke, tadi kita udah membahas mengenai pengertian, jenis, dan bahkan sempat menyinggung struktur karya ilmiah. Berarti saatnya kita membuat contoh karya ilmiah!

Eits, belum! Sebelum kita membuat contoh karya ilmiah, kita harus pahami dulu satu per satu struktur karya ilmiah. Sekarang, gue akan menjelaskan beberapa bagian penting dari struktur karya ilmiah.

Struktur karya ilmiah
Struktur karya ilmiah. (Arsip Zenius)

1. Judul 

Judul menggambarkan isi karya ilmiah. Judul, khususnya untuk karya ilmiah bentuk populer, bisa dibuat semenarik mungkin, namun tetap menyesuaikan isi karya ilmiah. Dengan judul yang menarik, diharapkan pembaca tertarik untuk membaca isu atau topik yang akan dibahas.

Penulisan judul dapat dilakukan dua cara yaitu dengan menggunakan huruf kapital semua, kecuali pada anak judulnya; atau dengan menggunakan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertamanya.

Seperti penulisan judul pada umumnya, kata-kata penggabung, seperti dengan dan tentang serta kata-kata depan seperti di, dari, dan ke huruf pertamanya tidak boleh menggunakan huruf kapital.

2. Pendahuluan

Bagian pendahuluan mencakup:

  • Latar belakang masalah, merupakan penjelasan teoritis dan faktual dari pernyataan tentang alasan topik atau masalah tersebut perlu dikaji lebih dalam pada karya ilmiah ini.
  • Perumusan masalah, ialah sebuah pertanyaan kritis  yang dihasilkan berdasarkan pernyataan umum dari masalah penelitian.
  • Tujuan penelitian, adalah uraian singkat mengenai tujuan apa yang ingin diwujudkan dengan menggunakan penelitian tersebut
  • Manfaat penelitian, adalah uraian tentang keunggulan dan kontribusi dari hasil penelitian tersebut.

3. Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis adalah identifikasi teori-teori yang digunakan untuk menguji data yang ditemukan dalam penelitian. Kerangka teoritis juga bisa menggunakan teori atau hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian saat ini. Ini berfungsi supaya kita punya landasan yang kuat untuk menguji data kita.

4. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan pelaporannya.

5. Pembahasan

Merupakan bagian paling panjang dalam penelitian, hal ini karena  pembahasan berisi paparan  rumusan masalah, tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab pendahuluan. 

6. Simpulan dan Saran

Simpulan memberikan informasi kepada pembaca untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian. Saran merupakan implikasi berupa pengembangan ilmu pengetahuan, kegunaan yang bersifat praktis dalam penyusunan kebijakan.

7. Daftar Pustaka

Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, maupun sumber sumber lain dari internet.

Contoh Karya Ilmiah

Sobat Zenius, sekarang elo pasti udah paham tentang karya ilmiah, dong? Tapi, pembelajaran kita rasanya nggak lengkap, ya, kalau kita belum melihat atau membuat contoh karya ilmiah. Nah, berikut ini adalah contoh karya ilmiah.

Tentunya, contoh ini sederhana banget. Contoh karya ilmiah ini hanya untuk menjelaskan struktur yang tadi udah kita bahas. Kita lihat sama-sama, ya!

Pengaruh Internet Terhadap Motivasi Belajar Siswa

BAB I

Pendahuluan

  1. Latar Belakang Masalah

Internet saat ini sudah sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan remaja. Memang internet cukup membantu dalam menyelesaikan banyak pekerjaan. Internet bagaikan dua mata pedang yang memiliki dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak yang akan penulis kaji adalah pengaruh internet terhadap motivasi belajar siswa.

  1. Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh internet terhadap motivasi belajar siswa?

  1. Tujuan Penelitian

Dapat menjelaskan pengaruh internet baik positif maupun negatif terhadap motivasi belajar siswa

BAB II

Pembahasan

Di zaman modern yang membuat semua perubahan serba cepat, salah teknologi yang dapat kita gunakan adalah internet.  Teknologi ini digunakan dalam berbagai bidang, yaitu bisnis, kesehatan, bahkan hingga pendidikan. Beberapa dampak positif dalam bidang pendidikan adalah meningkatkan motivasi belajar siswa karena internet dapat menyediakan media pembelajaran cepat, mudah, dan interaktif. Namun internet juga bisa memicu kemalasan siswa dalam belajar, contohnya siswa yang menghabiskan banyak waktunya untuk bermain game cenderung akan malas untuk belajar.

BAB III

Penutup

Kesimpulan

Internet memang sangat membantu dalam kehidupan, salah satunya dalam bidang pendidikan. Orang tua berperan penting dalam membimbing anak, sehingga anak dapat memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran dengan baik dan meningkatkan motivasi belajar anak.

Penutup

Sobat Zenius, itu tadi pembahasan gue tentang karya ilmiah. Kita udah memahami pengertian, struktur, bahkan melihat contoh sederhana karya ilmiah. Setelah membaca ini apakah kalian jadi tertarik untuk menulis sebuah karya ilmiah?

Nah, kalau Sobat Zenius ingin belajar materi ini lebih dalam, elo bisa banget klik banner di bawah ini. Jangan lupa log in atau daftar bagi yang belum memiliki akun supaya elo bisa mendapatkan akses lengkap dari materi ini!

Pengertian, Jenis, Struktur, dan Contoh Karya Ilmiah 9

 

Di Zenius elo ga cuman mereview materi aja, tetapi juga latihan soal yang bisa mengukur kemampuan lo. Ada beberapa paket belajar yang bisa elo pilih sesuai kebutuhan elo! Yuk langsung aja klik aja

Paket Belajar Zenius

Penulis : Yunita Widyaningsih

Berhitung dengan Angka Penting dan Notasi Ilmiah

Sobat Zenius, coba elo hitung. 

Elo punya suatu benda yang massanya 0,00035 gram. Benda itu juga punya volume sebesar 0,0017 cm3. Elo harus cari tau berapa besar massa jenisnya menggunakan rumus 𝞀 = m/v. 

Kira-kira apa yang bakal elo lakukan pertama? Simpan angka nol-nya? Ubah angka desimal jadi pecahan? Atau hantam aja langsung bagi manual?

Nih, gue punya cara penulisan yang mengakomodasi nilai-nilai angka yang terlalu besar atau terlalu kecil. Elo bisa menggunakan angka penting dan notasi ilmiah, yaitu menyajikan bilangan bulat antara 1 dan 10 dengan perkalian eksponen 10. 

Nah, Sobat Zenius, di artikel kali ini gue akan bahas soal angka penting dan notasi ilmiah. Gue akan bahas mulai dari konsep angka penting dan notasi ilmiah, tujuan dan aturan, hingga operasi perhitungan angka penting dan notasi ilmiah.

Gue juga akan kasih elo contoh soal angka penting dan notasi ilmiah di akhir untuk elo memperkuat pemahaman elo. Yuk, simak artikel ini, ya!

Konsep Angka Penting dan Notasi Ilmiah

Sobat Zenius, elo pernah dengar soal angka penting dan notasi ilmiah? Kalau belum, angka penting dan notasi ilmiah ini akan sering elo dengar dalam ilmu pengetahuan yang menyajikan angka secara akurat dan konsisten. Salah satunya adalah fisika. 

Notasi ilmiah bisa didefinisikan sebagai penyajian bilangan bulat antara 1 dan 10 yang dikalikan dengan eksponen 10. Sebagai contoh, elo punya bilangan sebesar 5.900.000.000. Daripada pusing tulis nol-nya banyak, elo bisa persingkat dengan menulis 59 x 108

Contoh lagi, elo punya bilangan sebesar 0,000075. Elo juga bisa persingkat dengan menulis 75 x 10-6

Nah, angka penting dan notasi ilmiah berkaitan erat. Ketika elo menggunakan notasi ilmiah alias mempersingkat banyak nol yang elo miliki dengan eksponen 10, elo bisa fokus hanya pada bilangan bulatnya. Bilangan ini bisa elo sebut sebagai angka penting

Tujuan dan Aturan Angka Penting

Nah, kira-kira apa kegunaan atau tujuan dari angka penting? Angka penting itu berbicara soal akurasi suatu penyajian angka atau suatu hasil pengukuran

Misalnya, elo mengukur pensil dengan penggaris dan elo mendapatkan angka sebesar 10,5 cm. Kemudian, elo mengukur pensil yang sama dengan jangka sorong dan elo mendapatkan angka sebesar 10,55 cm. Mana hasil pengukuran yang lebih akurat? Tentunya, pengukuran dengan jangka sorong.

Semakin banyak angka penting, semakin kuat juga data yang dihasilkan.

Dalam menentukan angka penting, elo juga perlu pahami aturan-aturan ini. 

1. Semua angka bukan nol adalah angka penting

Misalnya, elo punya hasil pengukuran panjang sebesar 123 cm. Berarti, elo punya 3 angka penting. 

2. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting

Misanya, elo punya hasil pengukuran berat sebesar 2,003 gram. Berarti, elo punya 4 angka penting karena dua angka nol dalam bilangan tersebut diapit oleh dua angka bukan nol. 

3. Angka nol yang terletak di akhir setelah tanda koma masih angka penting

Misalnya, elo punya hasil pengukuran luas sebesar 1,50 m2. Berarti, elo punya 3 angka penting karena angka nol yang ada di belakang tanda koma itu masih bagian dari bilangannya. Biasanya, angka nol ini hasil dari pembulatan. Misanya, pembulatan dari 1,503 m2 atau 1,501 m3.

4. Angka nol yang digunakan sebagai titik desimal bukan angka penting

Misanya, elo punya hasil pengukuran lebar sebesar 0,03 cm. Berarti, elo punya 1 angka penting karena kedua angka nol dalam bilangan itu merupakan titik desimal. 

5. Bilangan puluhan, ratusan, dan ribuan yang dituliskan dalam notasi ilmiah atau diberi garis bawah adalah angka penting

Kunci dari angka penting dan notasi ilmiah adalah membantu kita untuk fokus hanya pada angka penting dalam suatu penyajian angka. Misalnya, lebar sebesar 0,03 cm yang elo miliki bisa elo tulis sebagai 3 x 10-2 cm. Alhasil, elo punya 1 angka penting. Penulisan versi lainnya adalah dengan garis bawah seperti ini : 0,03 cm.

aturan angka penting
Aturan Angka Penting (Arsip Zenius)

Operasi Perhitungan Angka Penting

Sobat Zenius, elo juga bisa mengoperasikan angka penting ini dalam perhitungan, seperti tambah-kurang sampai kali-bagi. Tapi, sebelum gue masuk ke cara perhitungannya, gue akan bahas dulu soal pembulatan angka penting.

Pembulatan angka penting ini perlu elo lakukan ketika akan mengoperasikan angka penting. Hal ini juga bisa mempermudah proses perhitungan elo nantinya. 

Kalau bicara soal pembulatan, kita pasti fokus pada angka-angka di belakang koma, khususnya angka terakhir pada suatu bilangan. Nah, dalam pembulatan akan ada beberapa kondisi yang menentukan bilangan pembulatannya. Coba elo cermati caranya melalui ilustrasi berikut ini, ya.

pembulatan angka penting
Pembulatan Angka Penting (Arsip Zenius)

Nah, setelah elo paham soal pembulatan angka penting, baru kita bisa bahas penjumlahan dan pengurangannya. Misalnya, elo punya bilangan sebesar 32,17 dan akan elo tambahkan dengan bilangan sebesar 2,374. 

Dalam bilangan desimal, angka terakhir adalah digit taksir. Artinya, angka itu adalah angka kira-kira yang nggak seberapa akurat. Nah, kalau bicara angka penting, kita harus meminimalisasi digit taksir ini. Dalam operasi penjumlahan ataupun pengurangan, elo hanya bisa menyertakan 1 digit taksir.

Coba elo cermati ilustrasi berikut ini.

penjumlahan dan pengurangan angka penting
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting (Arsip Zenius)

Selain penjumlahan dan pengurangan, elo juga bisa mengoperasikan perkalian dan pembagian pada angka penting. Kali ini, elo perlu menentukan berapa banyak angka penting dalam suatu bilangan. 

Contohnya, elo punya bilangan sebesar 1,20 dan akan elo kalikan dengan 0,80. Aturan dalam perkalian dan pembagian adalah hasil dari operasi hitung tersebut harus memuat jumlah angka penting paling sedikit. 

Nah, bilangan 1,20 punya 3 angka penting, sedangkan bilangan 0,80 punya 2 angka penting. Oleh karena itu, operasi perkalian antara keduanya harus menghasilkan suatu bilangan dengan 2 angka penting. Elo bisa cermati ilustrasi berikut ini ya. 

perkalian dan pembagian angka penting
Operasi Perkalian dan Pembagian Angka Penting (Arsip Zenius)

Contoh Soal

Nah, Sobat Zenius, elo udah mencermati materi tentang angka penting dan notasi ilmiah. Sesuai janji gue, gue akan kasih elo contoh-contoh soal untuk memperkuat pemahaman elo terhadap materi angka penting dan notasi ilmiah. Coba elo kerjakan, ya!

Contoh Soal 1

Sebuah taman berbentuk trapesium memiliki ukuran seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

contoh soal angka penting dan notasi ilmiah

Luas taman tersebut berdasarkan kaidah angka penting adalah …

a. 57,6875 cm2

b. 57,7 cm2

c. 58 cm2

d. 59 cm2

e. 6,0 x 101 cm2

Pembahasannya:

Sobat Zenius, elo coba inget-inget lagi rumus luas trapesium. Nih, gue langsung kasih tau aja ya. 

contoh soal angka penting dan notasi ilmiah

Elo bisa langsung masukkan angka-angka yang diketahui ke dalam rumusnya. Jadi, seperti ini.

contoh soal angka penting dan notasi ilmiah

Nah, gue akan bahas satu per satu operasinya. Pertama, operasi penjumlahan.

7,25 + 10,5 = 17,75 m

Karena dalam bilangan tersebut ada 2 digit taksir, elo harus membulatkan bilangannya supaya tinggal 1 digit taksir aja. Inget-inget aturan pembulatannya ya.

7,25 + 10,5 = 17,75 m → 17,8 m

Nah, sekarang gue akan bahas operasi pembagiannya.

contoh soal angka penting dan notasi ilmiah

Perlu elo inget bahwa angka 2 dalam operasi tersebut adalah bilangan eksak. Ketika angka penting dioperasikan dengan bilangan eksak, hasilnya harus memiliki angka penting sebanyak angka penting yang dimiliki. 

Karena bilangan 17,8 m memiliki 3 angka penting, hasil yang elo gunakan adalah 8,90 m yang juga memiliki angka penting.

Terakhir, gue akan bahas operasi perkaliannya.

contoh soal angka penting dan notasi ilmiah

Oke, sekarang elo inget-inget aturan perkalian dan pembagian. Hasil dari operasi perhitungannya harus mengandung angka penting paling sedikit dari bilangan yang dioperasikan. Bilangan 8,90 m memiliki 3 angka penting, sementara bilangan 6,5 m memiliki 2 angka penting. Karena itu, elo harus membulatkan hasil perkaliannya. 

contoh soal angka penting dan notasi ilmiah

Gimana? Cukup gampang, kan? Nah, gue juga mau kasih elo contoh soal notasi ilmiah. 

Contoh Soal 2

Dalam Astronomi (ilmu tentang bintang-bintang) angka-angka yang digunakan untuk menyatakan jarak dari suatu planet ke Matahari atau jarak dari suatu planet ke planet lain memiliki nilai yang sangat besar sehingga diperlukan suatu skala khusus. 1 Astronomical Unit (AU) didefinisikan sebagai jarak rata-rata planet Bumi dengan Matahari, nilainya sekitar 150.000.000 km. Jika jarak planet Pluto ke Matahari adalah 5.900.000.000.000 m, j arak planet Pluto ke Matahari dalam AU jika dinyatakan dalam notasi ilmiah dengan dua angka penting adalah ….

a. 4,0 x 101 AU

b. 3,9 x 101 AU

c. 3,8 x 101 AU

d. 3,93 x 101 AU

e. 3,0 x 101 AU

Pembahasannya:

Kita tulis dulu angka-angka yang kita butuhkan supaya lebih gampang. 

1 AU = 150.000.000 km

5.900.000.000.000 m = … AU

Nah, dalam kasus ini elo ubah dulu jarak planet Pluto ke Matahari dari satuan m ke satuan km. Elo akan mendapatkan jarak sebesar 5.900.000.000 km. 

Sekarang, kita mau cari tau 5.900.000.000 km itu setara dengan berapa AU. Elo bisa pake perbandingan seperti ini. 

contoh soal angka penting dan notasi ilmiah

Untuk mempermudah perhitungannya, elo bisa translasi bilangan-bilangan itu ke notasi ilmiah, seperti ini. 

contoh soal angka penting dan notasi ilmiah

Akhirnya, elo bisa dapat hasil seperti ini.

contoh soal angka penting dan notasi ilmiah

Soal tentang angka penting dan notasi ilmiah mudah, kan? Nah, kalau elo butuh soal-soal yang lebih menantang, elo tinggal download aplikasi Zenius di hp elo. Elo akan dapat soal-soal dan video pembahasannya juga.

Elo juga bisa klik banner di bawah ini untuk belajar materi angka penting dan notasi ilmiah atau materi fisika lainnya. Tinggal klik banner dan ketik materi yang diinginkan di kolom pencarian ya.

angka penting dan notasi ilmiah

Nah, supaya pemahaman elo makin dalam, ikuti terus review materi dan kerjakan berbagai latihan soal di Zenius, yuk. Ada berbagai paket yang bisa elo beli sesuai kebutuhan elo. Klik banner di bawah ini untuk info selengkapnya!

Langganan Zenius

Pembahasan gue tentang materi angka penting dan notasi ilmiah kelas 10 sampai sini dulu ya! Kalau elo ada pertanyaan, bisa langsung tulis di kolom komentar. 

Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Semangat terus ya, Sobat Zenius!

Penulis: Trisnajaya Shalsabila