Pemberontakan Andi Azis – Latar Belakang, Kronologi, hingga Tokohnya

Dulu Soekarno pernah berkata, “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri”.

Setelah gue pikir-pikir lagi, perkataan dari Bung Karno itu ada benarnya juga, bahkan kata-katanya masih relevan sampai saat ini.

Buktinya, masyarakat Indonesia masih sering berselisih dengan saudara sebangsanya. Mulai dari yang remehtemeh sampai ke masalah-masalah sensitif seperti pilpres beberapa tahun lalu.

Eits, bukan cuma kejadian-kejadian yang baru terjadi beberapa tahun lalu, beberapa tahun setelah Indonesia merdeka aja perkataan dari Bung Karno langsung terbukti benarnya. Bisa dilihat dari banyaknya peristiwa pemberontakan yang mengancam nilai persatuan.

Sebut saja Pemberontakan PKI Madiun dan Pemberontakan DI/TII yang terjadi pada tahun 1948. Kemudian ada pula 3 pemberontakan yang terjadi pada tahun 1950, salah satunya adalah Pemberontakan Andi Azis.

Nah, kira-kira kenapa ya Andi Azis ini bisa memberontak? Terus juga apa sih tujuan Pemberontakan Andi Azis ini, emang nggak bisa diomongin baik-baik?

Kalau elo mau tahu, kebetulan banget karena sekarang gue mau ceritain soal pemberontakan beliau.

Siapa itu Andi Azis?

Buat memahami latar belakang Pemberontakan Andi Azis, kita bisa telusuri dulu nih, riwayat hidup tokoh di balik peristiwa ini. 

Dalam catatan yang diterbitkan Seminar Series in Humanities and Social Sciences (2019), Andi Azis disebut sebagai putera kelahiran Simpangbinanga, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, pada 19 September 1924.  

Sedari berusia 9 tahun, Andi Azis pindah ke Belanda bersama seorang pensiunan asisten residen berkebangsaan Belanda. Jadi memang sejak Andi Azis masih kecil, circle pergaulannya dikelilingi orang Belanda. 

Di negeri itu, tumbuh keinginannya untuk bergabung dengan pasukan militer Belanda. Tapi hasratnya tersebut kandas setelah Perang Dunia II berkecamuk. Ia terpaksa mengungsi ke Inggris, daerah Sekutu yang saat itu dinilai paling aman dibandingkan negara sekutu lainnya di Eropa. 

Saat berada di Inggris itulah, Andi Azis menjalani pendidikan di akademi militer dan lulus dengan pujian. 

Ketika Indonesia udah merdeka, Andi Azis mendengar kabar tersebut dan langsung rindu akan kampung halamannya. Dia diberi pilihan untuk berdinas ke Jepang atau di gugus selatan (Indonesia). Andi Azis pun memilih bertugas di Indonesia karena berharap bisa sesekali berkunjung ke rumah orang tuanya di Makassar.

Andi Azis mendarat di Jawa pada tahun 1946 dan mendapat penugasan di daerah Cilincing. Nggak lama setelah itu, tepatnya pada tahun 1947, Andi Azis diminta bergabung dengan Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger (KNIL), angkatan perang Belanda, dan diberi pangkat letnan dua.

Masih pada tahun yang sama, Andi Azis diangkat menjadi ajudan dari Sukowati, presiden Negara Indonesia Timur (NIT). 

Lah, terus apa alasan Andi Azis melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Indonesia? Padahal kan dia udah dapet jabatan segala macem.

Nah, selanjutnya gue bakal ceritain nih apa penyebab Pemberontakan Andi Azis bisa terjadi di tanah Makassar.

Baca Juga: Latar Belakang Pemberontakan APRA, Tujuan, dan Kronologinya

Latar Belakang Pemberontakan Andi Azis

Sejarah Pemberontakan Andi Azis bermula dari berakhirnya Konferensi Meja Bundar (KMB) pada akhir tahun 1949. Pada konferensi itu, KNIL dibubarkan dan Negara Indonesia Timur (NIT) disahkan sebagai bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS).

Keputusan tersebut kemudian ditentang oleh Andi Azis yang nggak setuju kalau NIT bergabung dengan RIS. Sejak awal, Andi Azis menginginkan Indonesia menjadi negara federasi. 

Yaps, usai kemerdekaan, rakyat Indonesia sempat terpecah karena sebagian menginginkan Indonesia menjadi negara republik, lainnya menginginkan negara federasi. 

Ada usaha-usaha Belanda di balik perpecahan itu. Ide negara federasi dicetuskan Van Mook yang menjadi pemimpin Belanda saat itu. Yah, sebenarnya pembentukan negara federasi merupakan bagian dari strategi politik pecah belah ala Belanda, devide et impera.

Karena itu, hasil KMB mendapat penolakan dari golongan pro-federasi. Sebab, keputusan dari konferensi tersebut menyatakan Belanda menyerahkan kedaulatan atas Indonesia sepenuhnya kepada RIS. 

Dengan begitu, seluruh negara bagian menjadi bagian dari RIS. Hal ini yang ditentang Andi Azis. Apalagi, sisa tentara KNIL diminta bergabung dengan TNI di bawah Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS). 

Menurut Andi Azis, APRIS merupakan biang kerok dari permasalahan gejolak politik yang sedang terjadi di NIT. Bahkan dia menganggap kalau pemerintah pusat RIS adalah dalang di balik semua itu.

Hal tersebut juga lalu mengakibatkan ribut-ribut dan membagi rakyat NIT ke dalam dua golongan, yaitu golongan unitaris (pro-Republik Indonesia) dan golongan federalis (pro-NIT).

Bagi golongan unitaris, pembentukan negara federal merupakan hal yang nggak perlu. Mereka beranggapan kalau rakyat Indonesia itu satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Sehingga nggak perlulah terpecah-pecah menjadi beberapa negara bagian.

Lain halnya dengan golongan federalis yang mengalami trust issue dengan Soekarno dan kawan-kawan yang berasal dari Jawa. Mereka berpikiran kalau orang-orang Sulawesi nggak akan dipikirkan oleh Soekarno c.s.

Perselisihan kedua golongan tersebut menjadi semakin memanas, sampai-sampai sisa tentara KNIL yang bertugas di NIT harus turun tangan untuk mengamankan persoalan ini.

Potret pasukan KNIL berseragam rapi.
Tentara KNIL sebagai pengaman NIT. (Dok. Wikimedia Commons)

Situasi di NIT kian nggak stabil. Menurut catatan Historia, pemerintah RIS kemudian mengirimkan sekitar 900 tentara APRIS yang berasal dari TNI di bawah pimpinan Mayor H. V. Worang.

Setibanya APRIS di Makassar, KNIL langsung menolak seakan berkata, “Lho, ini permasalahan NIT, kenapa kalian repot-repot ke sini?”. Nggak mau kalah, APRIS juga berargumen kalau mereka punya wewenang untuk mengamankan perselisihan di NIT.

Gara-gara kejadian tersebut, pemberontakan KNIL yang dipimpin oleh Andi Azis pun dimulai.

Jadi, sekarang udah tahu ya kalau latar belakang terjadinya Pemberontakan Andi Azis adalah karena Andi Azis nggak setuju dengan bergabungnya NIT ke dalam RIS serta ikut campurnya APRIS ke dalam masalah NIT.

Nah, terus kapan Pemberontakan Andi Azis itu dimulai?

Baca Juga: Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan)

Kronologi Pemberontakan Andi Azis

Pemberontakan Andi Azis dimulai pada tanggal 5 April 1950 pukul 05.00 pagi. Saat itu, pasukan KNIL yang dipimpin oleh Andi Azis langsung menyerbu markas APRIS yang berada di Makassar. Pasukan KNIL yang dipimpin oleh Andi Azis ini diberi nama Pasukan Bebas.

Beberapa tentara APRIS pun menjadi korban dalam penyerangan ini, bahkan beberapa perwira dari APRIS seperti Letkol A. J. Mokoginta pun turut menjadi tawanan Pasukan Bebas.

Dalam tempo waktu yang singkat, Andi Azis beserta pasukannya berhasil menduduki markas APRIS sekaligus menguasai kota Makassar.

Melihat Makassar udah dikuasai Andi Azis, upaya pemerintah dalam menghadapi Pemberontakan Andi Azis yaitu mengirim 12.000 tentara yang dipimpin oleh Letkol A. E. Kawilarang pada 7 April 1950.

Dikarenakan Makassar menjadi kacau balau, pada tanggal 8 April 1950, pemerintah RIS memberikan ultimatum kepada Andi Azis agar melapor ke Jakarta dan mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam waktu yang udah ditentukan.

Selain itu, Andi Azis juga diminta untuk mengembalikan senjata rampasan, menghentikan pasukan, hingga membebaskan semua tawanan.

Akan tetapi, Andi Azis malah ngeyel dan enggan berangkat ke Jakarta sesuai waktu yang udah ditentukan. Hal itu membuat Bung Karno secara tegas menyatakan bahwa Andi Azis adalah seorang pemberontak dan memerintahkan pasukan ekspedisi untuk segera menumpasnya.

Ketika Soekawati, Presiden NIT saat itu, mengetahui Andi Azis dicap sebagai pemberontak, beliau menyarankan Andi Azis untuk menyerahkan diri ke pemerintah RIS di Jakarta.

Merasa nggak punya pilihan lain, Andi Azis pun akhirnya menyerahkan diri dengan berangkat ke Jakarta pada tanggal 15 April 1950. Kemudian Andi Azis pun diadili sebagai pemberontak dan divonis 14 tahun penjara.

Timeline Pemberontakan Andi Azis dari 5 April 1950 s/d 15 April 1950.
Timeline kejadian Pemberontakan Andi Azis. (Arsip Zenius)

Penyerahan diri tersebut menandakan titik akhir Pemberontakan Andi Azis. Akan tetapi, tongkat estafet pemberontakan di NIT dilanjutkan oleh salah satu pengikut Andi Azis, yaitu Dr. Soumokil.

Bisa dibilang salah satu dampak Pemberontakan Andi Azis adalah munculnya pemberontakan baru di NIT. Karena kelak, Dr. Soumokil akan memicu pemberontakan baru tersebut yang dikenal sebagai Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS).

Baca Juga: 7 Pemberontakan yang Pernah Terjadi di Indonesia

Tokoh Pemberontakan Andi Azis

  1. Andi Azis

Udah jelas banget pasti namanya bakal muncul, lah wong peristiwanya aja pake nama dia. Karena seperti yang kita tahu bahwa Pemberontakan Andi Azis dipimpin oleh Andi Azis sendiri, atau bisa dibilang dia merupakan tokoh utama dari peristiwa ini.

  1. Presiden Soekawati
Potret Presiden Soekawati
Soekawati, Presiden NIT kala itu. (Dok. Wikimedia Commons)

Merupakan pemimpin dari Negara Indonesia Timur yang juga sangat dihormati oleh Andi Azis. Beliau jugalah yang menyarankan Andi Azis untuk menyerahkan diri ke Jakarta.

  1. Mayor H. V. Worang
Sosok yang memimpin 900 pasukan APRIS pada Pemberontakan Andi Azis.
Mayor H.V. Worang, pemimpin 900 pasukan APRIS pada Pemberontakan Andi Azis. (Dok. Wikimedia Commons)

Pemimpin pasukan APRIS yang diutus oleh pemerintah RIS untuk menangani konflik internal di NIT antara golongan unitaris dan golongan federalis.

  1. Letkol A. E. Kawilarang
Potret Letkol Alex Kawilarang yang memimpin 12.000 pasukan ekspedisi pada Pemberontakan Andi Azis.
Letkol Alex Kawilarang, pemimpin 12.000 pasukan ekspedisi pada Pemberontakan Andi Azis. (Dok. Wikimedia Commons)

Pasukan ekspedisi yang menumpas Pemberontakan Andi Azis dipimpin oleh beliau. Nggak tanggung-tanggung, Letkol Kawilarang memimpin sebanyak 12.000 pasukan!

  1. Presiden Soekarno
Soekarno sebagai Presiden RIS saat peristiwa Pemberontakan Andi Azis.
Soekarno sebagai Presiden RIS saat peristiwa Pemberontakan Andi Azis. (Dok. Wikimedia Commons.)

Soekarno menjabat sebagai Presiden RIS pada waktu itu. Dalam peristiwa pemberontakan ini beliau yang menyatakan bahwa Andi Azis adalah pengkhianat dan harus ditumpas.

Baca Juga: Sukarno: Kehidupan & Perjuangan Sang Pendiri Bangsa

Contoh Soal dan Pembahasan

Gimana tadi materinya, udah ngerti? Kalau udah, boleh kali pemahamannya diuji dengan soal di bawah ini!

1. Pemberontakan Andi Azis yang muncul di Sulawesi Selatan disebabkan oleh …

a. keinginan untuk mendirikan negara baru

b. konflik antara KNIL dan TNI

c. keinginan untuk mengkudeta pemerintah pusat

d. pengaruh yang besar dari komunisme

e. menolak hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB)

Jawaban:

Pemberontakan yang dipimpin oleh Andi Aziz terjadi pada April 1950. Pemberontakan ini dilatarbelakangi oleh konflik militer ketika Andi Aziz menolak adanya peleburan antara KNIL dan TNI ke dalam APRIS. Selain itu, pemberontakan ini juga dilatarbelakangi oleh tindakan Andi Aziz yang ingin mempertahankan Negara Indonesia Timur.

Jadi, jawaban yang tepat adalah b. konflik antara KNIL dan TNI

*****

Nah, itu dia latar belakang, kronologi, hingga tokoh-tokoh dari Pemberontakan Andi Azis yang bisa gue kasih tahu.

Kalau elo masih kepo dan pengen tau lebih dalam nih terkait Pemberontakan Andi Azis, Zenius punya materi videonya biar elo bisa lebih gampang buat memahaminya.

Caranya gimana? Gampang banget! Elo cukup klik aja banner di bawah ini, dengan begitu elo bisa belajar tentang Pemberontakan Andi Azis di mana pun dan kapan pun!

Pemberontakan Andi Azis – Latar Belakang, Kronologi, hingga Tokohnya 9

Nggak cuma sosiologi elo juga bisa belajar mata pelajaran lainnya dengan berlangganan paket belajar Zenius! Klik banner di bawah ini ya untuk pengalaman belajar yang lebih asik!

SKU-BELI-PAKET-BLJR-1

Sekian dari gue, semoga ada pelajaran berharga dari peristiwa yang udah gue ceritain di atas. See you!

Referensi

Bahtiar, Ansaar, dan Sritimuryati. Peristiwa Andi Azis di Sulawesi Selatan 5 April 1950. 2019. Seminar Series in Humanities and Social Sciences No. 1. 

Agar Sulawesi Tetap Indonesia – Historia (2015)

Pengertian Merkantilisme, Latar Belakang, Hingga Dampaknya

Halo, Sobat Zenius! Pengertian merkantilisme itu apa, sih? Sebelum menjawab pertanyaan, gue ada lukisan keren, nih. Coba elo deskripsikan kegiatan apa yang sedang dilakukan berdasarkan lukisan di bawah ini, ya!

Ilustrasi tentang praktik merkantilisme.
Menurut elo, aktivitas apa yang ada di dalam lukisan tersebut? (dok. Picryl)

Aktivitas yang tergambar dalam lukisan di atas merupakan salah satu bagian dari peradaban Eropa. Kita bisa melihat ada aktivitas perdagangan di sana, kemudian ada juga kapal yang digunakan untuk menjelajahi samudra.

Nah, lukisan di atas ternyata menggambarkan suatu istilah yang disebut dengan merkantilisme, guys. Apa pengertian merkantilisme? Kenapa ada istilah tersebut? Siapa yang pertama kali memperkenalkannya? Semua pertanyaan tersebut akan dibahas di sini. Jadi, simak baik-baik, ya!

Pengertian Merkantilisme

Apa itu merkantilisme?

Secara bahasa, pengertian merkantilisme berasal dari bahasa Latin mercantile yang artinya perdagangan dan -ism yang berarti paham.

Jadi, bisa dibilang juga bahwa merkantilisme adalah paham perdagangan atau hal-hal yang berkaitan dengan perdagangan.

Kalau kita definisikan, pengertian merkantilisme adalah suatu paham tentang sistem ekonomi di mana negara berperan aktif menciptakan masyarakat yang giat dan dinamis dalam berdagang demi keuntungan nasional berupa logam mulia.

Dalam konsep merkantilisme, emas dijadikan sebagai sumber kekayaan yang penting bersama dengan perak. Pokoknya yang termasuk logam mulia, deh. 

Nah, kalau suatu negara nggak punya logam mulia, maka mereka perlu mencarinya dengan cara berdagang. Namun, cara dagangnya itu harus meminimalisir impor dan memaksimalkan ekspor. 

Dengan kata lain, kalau negara sering impor, mereka bakal sering mengeluarkan logam mulia miliknya yang jadi alat pembayaran saat itu. Sedangkan, ketika negara sering ekspor, maka mereka akan memperoleh logam mulia dari hasil ekspor tersebut.

ilustrasi cara kerja merkantilisme.
Cara kerja merkantilisme untuk mendapatkan emas dan perak. (Arsip Zenius)

Elo bisa nonton penjelasan cara kerja merkantilisme di video materi Zenius. Pastikan elo udah login ke akun Zenius, ya!

Intinya, setiap negara berlomba-lomba memperoleh kekayaan dengan cara seperti itu. Kalau negara nggak punya emas dan perak, maka mereka akan mengumpulkannya melalui perdagangan. 

Nah, kalau mereka nggak punya komoditas untuk diperdagangkan, maka mereka harus mencari wilayah baru yang kaya akan sumber daya alam. Selanjutnya, mereka membawa hasil alam tersebut ke negara induk untuk diperdagangkan sebagai komoditas unggulan.

Itulah mengapa dalam merkantilisme, kemakmuran suatu negara ditentukan oleh jumlah logam mulia yang dimiliki. Jadi, negara berlomba-lomba untuk mengumpulkan kekayaan dalam bentuk logam mulia tadi dengan cara apapun, termasuk kolonialisme dan imperialisme.

Dari uraian di atas, kita bisa mengulik sedikit bahwa tujuan merkantilisme adalah membentuk wilayah koloni sebagai penjamin kegiatan perdagangan. Supaya mereka bisa memperoleh kekayaan berupa logam mulia.

Nah, dalam praktiknya, negara menjalankan merkantilisme dengan mengeluarkan kebijakan, antara lain:

  • Mengizinkan usaha dagang masyarakat.
  • Mengurangi impor dan memperbanyak ekspor.

Sampai sini paham, ya, tentang pengertian merkantilisme beserta cara kerja dan tujuannya?

Tonton video materi Zenius: Konsep Merkantilisme

Latar Belakang Merkantilisme dan Perkembangannya

Selama abad pertengahan, sumber penghidupan masyarakat dan pemasukan utama negaranya berasal dari bidang agrikultur. Hal itu karena mereka menganut sistem ekonomi feodalisme.

Memasuki abad ke-16 hingga abad ke-18, sistem tersebut digantikan oleh merkantilisme dengan memberikan konsep baru mengenai perekonomian yang menekankan pada perdagangan antarnegara, khususnya ekspor-impor.

Sebagai sebuah sistem ekonomi, merkantilisme nggak hadir secara tiba-tiba. Tentu ada peristiwa yang mengawalinya. Elo penasaran dengan sejarah merkantilisme, nggak? Oke, kita bahas, yuk!

Konstantinopel Runtuh pada 1453

Semua berawal ketika runtuhnya Konstantinopel pada 1453. Jalur sutra yang melewati Konstantinopel terputus akibat penaklukan oleh bangsa Turki. Hal itu membuat Italia semakin berkembang hingga mampu menjadikan Venesia dan Genoa sebagai kota dagang. 

Hal itu membuat Portugis dan Spanyol iri. Kemudian, keduanya menjelajah juga untuk mencari kekayaan.

Spanyol Tiba di Bahamas, Amerika pada 1492

Spanyol tiba di Bahamas pada 1492. Nah, masa inilah yang terkenal dengan abad penjelajahan atau abad merkantilisme. Pada masa ini, orang-orang udah mulai mencari-cari emas, bagaimanapun caranya. Namun, teori merkantilisme masih belum berkembang, ya.

Portugis Tiba di Malaka, Asia pada 1511

Di sisi lain, Portugis mencari jalan menuju India untuk mencari rempah-rempah dan tiba di Malaka pada 1511. Merkantilisme udah memulai kemunculannya, nih. Tapi, masih belum begitu berkembang. Karena, perkembangan teori ini dimulai pada abad ke-16.

Terbentuknya Kongsi Dagang di Negara Eropa

Pada abad ke-16, muncul EIC (East India Company) oleh Inggris pada 1600, VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) oleh Belanda pada 1602, dan CIO (Compagnie des Indes Oriental) oleh Prancis pada 1604.

Daftar kongsi dagang di Eropa pada masa merkantilisme.
Pembentukan kongsi dagang di Eropa. (Arsip Zenius)

Kita juga bisa menyebutkan latar belakang merkantilisme secara singkat sebagai berikut:

  • Semua berawal ketika munculnya para bangsawan di Italia, khususnya Italia Selatan. Kemudian, para bangsawan tersebut secara perlahan, namun pasti, mulai mandiri tanpa bergantung pada gereja.
  • Lalu, peran negara semakin sentral sebagai upaya untuk memajukan masyarakatnya, baik secara sosial, ekonomi, dan politik. Pokoknya, pada awal merkantilisme, perdagangan itu menjadi motivasi utama.
  • Negara mendorong rakyatnya untuk bersifat aktif dan giat berdagang untuk mendapatkan logam mulia sebagai simbol kekayaan dan kemakmuran negara.
  • Terakhir, diikuti dengan munculnya berbagai perusahaan-perusahaan dagang swasta, seperti EIC, VOC, dan CIO.

Intinya sama aja, elo tinggal pilih uraian yang menurut elo paling mudah dipahami. Oke?

Baca Juga: Contoh Soal PTS Sejarah Kelas 11 Semester 1

Ciri-Ciri Merkantilisme

Merkantilisme nggak hanya dijalankan oleh Inggris, Spanyol, dan Prancis aja. Hampir sebagian negara Eropa juga menjalankan merkantilisme. Nah, ciri-ciri perekonomian negara yang menganut merkantilisme antara lain:

  • Berlomba-lomba untuk mendapatkan logam mulia.
  • Memaksimalkan perdagangan luar negeri untuk melengkapi perdagangan dalam negeri.
  • Memaksimalkan kegiatan industri mentah menjadi produk untuk kemudian dijual atau diekspor.
  • Meningkatkan pertambahan penduduk.
  • Negara berperan aktif dalam mengawasi perkembangan perekonomian dan ikut campur tangan apabila dianggap perlu.

Menurut elo, negara mana sajakah yang dulunya menerapkan sistem merkantilisme? Kalau elo punya jawabannya, share di kolom komentar, ya!

Tokoh Merkantilisme

Merkantilisme hadir nggak tiba-tiba, tentu ada tokoh-tokoh di baliknya yang berperan besar dalam pemikiran merkantilisme. Berikut ini merupakan tokoh merkantilisme.

  • Jean Bodin (1530 – 1596) merupakan ilmuwan Prancis. Ia adalah orang pertama yang menyajikan teori tentang uang dan harga. Ia menyatakan bahwa ada 5 faktor yang menyebabkan naiknya harga barang, yaitu bertambahnya logam mulia, monopoli, pola hidup mewah, ekspor, dan menurunnya nilai mata uang akibat kandungan karatnya dikurangi.
  • Thomas Mun (1571 – 1641) merupakan penulis Inggris di bidang ekonomi yang memberikan pernyataan yang jelas dan kuat mengenai teori neraca perdagangan. Bisa dibilang, Mun merupakan tokoh merkantilis pertama yang mempercayai bahwa kepemilikan emas adalah ukuran utama kekayaan suatu negara.
  • Jean Baptiste Colbert (1619 – 1683) merupakan pengawas keuangan dan sekretaris negara untuk angkatan laut di bawah Raja Louis XVI, Prancis. Ia melakukan program rekonstruksi ekonomi yang membantu menjadikan Prancis kekuatan dominan di Eropa.
  • Antonio Serra merupakan tokoh merkantilisme yang menganalisis ciri-ciri umum keterbelakangan ekonomi, kurangnya manufaktur, tidak ada pemerintahan yang stabil untuk mendorong ekspor, investasi dan perdagangan, kurangnya kesempatan wirausaha, dan kemiskinan perdagangan.

Dampak Merkantilisme

Dampak semakin berkembangnya sistem perekonomian merkantilisme adalah terjadinya revolusi sosial. Merkantilisme mengubah peran aktif gereja yang semakin tersingkir dan tergantikan oleh peran negara dan masyarakat.

Sistem ini juga yang menyebabkan banyak terjadinya revolusi melawan kerajaan. Praktik merkantilisme sangat merugikan rakyat kecil karena adanya monopoli dagang dan penarikan pajak yang memberatkan rakyat, hingga menyengsarakan rakyat.

Selain itu, karena tiap negara ingin mendapatkan banyak logam mulia, maka mereka saling berlomba untuk mencari wilayah baru untuk diambil sumber daya alamnya. Dari situ, muncul perang antarnegara atau kerajaan.

Kita juga bisa menyebutkan, bahwa dampak merkantilisme bagi wilayah Indonesia pada masa penjajahan yaitu datangnya Belanda dan membentuk kongsi dagang VOC. Hingga akhirnya terciptalah kolonialisme di Indonesia pada masa itu.

Ilustrasi kongsi dagang VOC yang menguasai Nusantara.
Kolonialisme dan imperialisme merupakan bentuk bentuk merkantilisme. (Arsip Zenius)

Dampak lainnya dari merkantilisme, antara lain:

  • Munculnya kolonialisme dan imperialisme oleh bangsa Barat.
  • Meningkatnya perdagangan internasional.
  • Revolusi industri di Inggris.

Jadi, bisa dibilang juga bahwa bentuk-bentuk merkantilisme, yaitu pembentukan kongsi dagang, kolonialisme dan imperialisme, monopoli dagang, dan perdagangan internasional. Bisakah elo menyebutkan bentuk lainnya di kolom komentar?

Baca Juga: Pengertian, Manfaat, dan Tujuan Perdagangan Internasional

Bagaimana Pengaruh Merkantilisme dalam Kehidupan Modern Saat Ini?

Pada abad ke-19, merkantilisme digantikan oleh sistem kapitalisme. Jadi, sistem merkantilisme udah nggak berlaku lagi. Namun, dampaknya masih bisa dirasakan hingga saat ini, bahkan beberapa dijadikan sebagai dasar kebijakan ekonomi di negara-negara, lho.

Misalnya, kita mengenal monopoli pasar, pemberian subsidi oleh pemerintah terhadap manufaktur negara, mengutamakan ekspor, dan meminimalisir impor.

Menurut elo, apakah merkantilisme berpengaruh baik terhadap kehidupan modern saat ini? Atau justru sebaliknya? Elo bisa menuangkan pendapat elo di kolom komentar, ya.

Nah, buat elo yang masih penasaran dengan materi di atas atau lebih suka nonton video dan mendengarkan tutor yang super asik menjelaskan daripada baca materi, elo bisa banget nonton video pengertian merkantilisme dengan klik banner di bawah ini!

klik ke video Sejarah Zenius

Biar makin mantap, Zenius punya beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan lo. Di sini lo nggak cuman mereview materi aja, tetapi juga ada latihan soal untuk mengukur pemahaman lo. Yuk langsung aja klik banner di bawah ini!

Pengertian Merkantilisme, Latar Belakang, Hingga Dampaknya - Materi Sejarah Kelas 11 9

Contoh Soal Pengertian Merkantilisme dan Pembahasan

Setelah membaca uraian di atas, kita langsung review dengan mengerjakan contoh soal di bawah ini, yuk!

Contoh Soal 1

Sistem ekonomi merkantilisme dirujuk oleh banyak negara selama abad ke-….

A. 20 dan 21.

B. 13, 14, dan 15.

C. 16, 17, dan 18.

D. 19 dan 20.

E. 17.

Jawab: C. 16, 17, dan 18.

Pembahasan:

Pada abad pertengahan, masyarakat dunia menganut sistem perekonomian feodal. Kemudian, pada abad ke-16, sistem tersebut digantikan dengan sistem ekonomi merkantilisme. Pada abad ke-19, merkantilisme digantikan juga oleh sistem kapitalisme.

Jadi, terlihat bahwa sistem ekonomi merkantilisme dirujuk oleh berbagai negara selama abad ke-16, 17, dan 18.

Contoh Soal 2

Pemerintah mendorong praktik merkantilisme dengan cara….

A. Memberi modal usaha kepada setiap pejabat pemerintahan supaya mendorong kenaikan ekspor.

B. Membuka tambang emas dan perak secara masif di setiap wilayah.

C. Mencari mitra dagang.

D. Mendorong eksplorasi-eksplorasi untuk menyebarkan semangat 3G (Gold, Glory, Gospel).

E. Mendorong eksplorasi-eksplorasi dan membentuk kongsi dagang.

Jawab: E. Mendorong eksplorasi-eksplorasi dan membentuk kongsi dagang.

Pembahasan:

Pemerintah mendorong eksplorasi-eksplorasi dalam mencari wilayah baru dalam upaya memperoleh komoditas unggulan untuk diperdagangkan di negara induknya. Semakin banyak wilayah baru yang ditemukan, maka akan semakin banyak pula koloni negara tersebut.

Selain itu, pemerintah juga mendukung perusahaan-perusahaan swasta untuk membentuk kongsi dagang. Hal ini diperkuat dengan adanya dukungan pemerintah terhadap VOC dalam memperoleh hak oktroi, sehingga VOC mampu menghegemoni kekuasaan di Nusantara.

*****

Oke, sampai sini dulu pembahasan tentang pengertian merkantilisme, tujuan, cara kerja, ciri-ciri, tokoh, hingga dampaknya. Elo juga bisa belajar sejarah dari video materi Zenius lainnya. Pastikan elo udah login ke akun Zenius untuk menikmati akses ke video gratis dan premium lainnya!

Tampilan website materi belajar Zenius tentang sejarah evolusi peradaban Eropa.
Ada materi lainnya yang bisa elo pelajari di video belajar Zenius! (Arsip Zenius)

Referensi:

Modul Pembelajaran SMA Sejarah – Kemdikbud (2020).

Antonio Serra’s Development Economics: Merchantilism, Backwardness, Dependence – Ideas (2013).

Merchantilism – Britannica.

Thomas Mun – Britannica.

Jean Baptiste Colbert – Britannica.

Latar Belakang, Perang Makassar, hingga Julukan Ayam Jantan dari Timur

Hai, sobat Zenius! Kali ini gue akan membahas seorang tokoh yang dijuluki “Ayam Jantan dari Timur”. Hmm, siapa, ya? Yup, betul banget! Gue akan membahas latar belakang Sultan Hasanuddin dan perannya dalam Perang Makassar. Jadi kalau suatu saat ada pertanyaan:

“Apa yang kamu ketahui tentang Sultan Hasanuddin?”

Elo bisa langsung cerita panjang lebar seakan-akan elo sedang menceritakan kisah kakek elo sendiri. Tanpa basa-basi mari kita selami lebih jauh kisah perjuangan Sultan Hasanuddin melawan Belanda.

Latar Belakang Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin: Latar Belakang, Perang Makassar, hingga Julukan Ayam Jantan dari Timur 26

Sultan Hasanuddin adalah Sultan Gowa ke-16 yang memimpin Kerajaan Islam Gowa-Tallo dari tahun 1653-1669. Ia lahir pada 12 Januari 1631 di Makassar, Sulawesi dan meninggal pada usia 39 tahun pada 12 Juni 1670 di Gowa, Sulawesi. 

Ia dikenal sebagai pemimpin yang sangat gigih melawan Belanda dan pandai dalam berdagang. Berdasarkan surat Keputusan Presiden No.087/TK/1973, Sultan Hasanuddin diangkat menjadi salah satu Pahlawan Nasional pada 6 November 1973.

Sultan Hasanuddin ini sering disebut Sultan Kerajaan Gowa, Sultan Kerajaan Gowa-Tallo, atau juga Sultan Kerajaan Makassar. Eh, beliau Sultan dari tiga kerajaan? Nggak, guys! Sebenarnya tiga kerajaan ini mengacu pada kerajaan yang sama. Nanti kita akan bahas soal daerah asal Sultan Hasanuddin ya.

Sultan Hasanuddin lahir dengan nama Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape. Nama ini diberikan oleh Qadhi Islam Kesultanan Gowa, Syeikh Sayyid Jalaludin bin Ahmad Bafaqih Al-Aidid. Ketika ia mulai mengaji, Ia berganti nama menjadi Muhammad Bakir. 

Kemudian ketika ia naik tahta, ia berganti nama menjadi Sultan Hasanuddin. Kemudian saat Sultan Hasanuddin tutup usia, ia diberi gelar Tumenanga Ri Balla Pangkana. Jadi, jangan bingung, ya, kalau nanti nama Sultan Hasanuddin disebutkan secara berbeda-beda di artikel ini.

Masa kecil Muhammad Bakir

Ketika Muhammad Bakir berumur delapan tahun, ayahnya, Sultan Muhammad Said naik tahta sebagai Raja Gowa ke-15. Pada umur yang sama, Muhammad Bakir mulai mendapatkan pendidikan keagamaan di Masjid Bontoala.

Ternyata sejak kecil, Muhammad Bakir sudah dikenal sebagai seseorang yang cerdas, pantang menyerah, dan pandai memimpin. Walau ia adalah anak raja, ia bergaul dengan teman-temannya yang berasal dari golongan rakyat biasa. Justru ia akan marah bila ada anak bangsawan yang sombong terhadap rakyat biasa. 

Muhammad Bakir dikenal sebagai pribadi yang jujur dan hormat terhadap orang tua. Ketika ia berumur 15 tahun, ia dideskripsikan sebagai pemuda gagah perkasa dengan tubuh yang kuat dan wibawa yang besar serta rasa kemanusiaan yang luhur.

Masa Dewasa Muhammad Bakir hingga Menjadi Sultan

Sultan Muhammad Said sering mengajak Muhammad Bakir menghadiri pertemuan penting agar ia bisa mempelajari ilmu diplomasi dan strategi perang. Bahkan, Muhammad Bakir beberapa kali diberi kepercayaan untuk menjadi delegasi yang mengirimkan pesan ke berbagai kerajaan lainnya. 

Karena kecakapan dan karakternya, Sultan Muhammad Said menetapkan bahwa Muhammad Bakir kelak akan memangku jabatan Raja. Kemudian saat Muhammad Bakir menginjak umur 22 tahun, Sultan Muhammad Said wafat, sehingga Muhammad Bakir naik tahta sebagai Sultan Hasanuddin, Raja Gowa ke-16. 

Nah, mungkin elo bertanya-tanya bukannya ada juga yang bilang kalau Sultan Hasanuddin menjadi raja ketika berumur 24 tahun ya? Ya, memang ada dua versi sejarah yang menjelaskan bahwa Sultan Hasanuddin menjadi raja saat ia berusia 24 tahun pada 1655 atau saat dia berusia 22 tahun pada 1653.

Ada hal menarik tentang pengangkatan Sultan Hasanuddin. Sebenarnya bila mengikuti adat kebiasaan, Muhammad Bakir tidak berhak menduduki tahta, karena ketika ia lahir, ayahnya belum menjadi raja. Namun, putra mahkota saat itu, Daeng Matawang, dan para bangsawan lainnya menyetujui pengangkatan Sultan Hasanuddin. 

Masa Pemerintahan Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin pun akhirnya memimpin Kerajaan Gowa-Tallo di ujung selatan Pulau Sulawesi dengan ibukota Somba Opu yang terletak di pantai Selat Makassar. Di bawah kekuasaan Sultan Hasanuddin, Kerajaan Gowa-Tallo mencapai masa keemasannya sebagai pusat perdagangan terbesar di Indonesia bagian timur. 

Kerajaan ini merupakan penghubung antara wilayah barat yang terdiri dari Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, dan semenanjung Malaka, dengan wilayah timur yang terdiri dari Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara. Selain itu, Sultan Hasanuddin memperluas wilayah kekuasan Kerajaan Gowa-Tallo hingga Ternate dan Sumbawa. 

Pada masa kepemimpinan Sultan Hasanuddin, Belanda merasa tidak senang karena keadaan dan kebijakan Kerajaan Gowa-Tallo pada bidang perdagangan tidak sesuai dengan harapan Kongsi Dagang Belanda yaitu VOC (atau Vereenigde Oostindische Compagnie).

Baca Juga: Silsilah dan Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo

Kerajaan Gowa-Tallo VS VOC

Sejak tahun 1616, era pemerintahan Sultan Alaudin, sudah terjadi ketegangan antara VOC dan Kerajaan Gowa-Tallo. Kompeni Belanda alias VOC telah berusaha memonopoli perdagangan rempah-rempah di daerah-daerah Indonesia Timur dengan mengadakan perhitungan bersama orang Spanyol dan Portugis. Mereka memaksa rakyat menjual rempah-rempah dengan harga yang ditetapkan oleh mereka. 

Selain itu, VOC malah menyuruh rakyat menebang pohon pala dan cengkih di beberapa tempat. Loh kok malah ditebang? Iya, supaya jumlah rempah-rempah terbatas sehingga nilainya pun naik. Kalau dilihat dari sisi orang Nusantara kita, ini hal yang sangat menjengkelkan, bukan? Sudah maksa beli pakai harga murah, seenaknya nyuruh tebang pohon lagi. Ini dapat melemahkan ekonomi rakyat dan kerajaan. Pada saat itu, daerah-daerah di Indonesia Timur sudah berhasil dimonopoli Belanda, hanya Kerajaan Gowa-Tallo yang masih selalu tegas menolak monopoli dagang yang dilakukan VOC 

Sama seperti para pendahulunya, Sultan Hasanuddin pun tidak setuju apabila VOC melakukan monopoli perdagangan. Hal ini dikarenakan ada idealisme yang dipegang oleh kerajaan Gowa-Tallo, yaitu Tuhan Yang Maha kuasa telah menciptakan bumi dan lautan. Bumi telah dibagikan di antara manusia, begitu pula lautan telah diberikan untuk umum. Tidak pernah terdengar bahwa pelayaran di lautan dilarang bagi seseorang. Jika Belanda melarang hal itu, maka berarti Belanda seolah-olah mengambil nasi dari mulut orang lain.

Belanda pun terus berusaha menghancurkan Kerajaan Gowa-Tallo, yang merupakan rival perdagangan rempah-rempah mereka. Oleh karena itu, Sultan Hasanuddin tidak segan-segan mulai melakukan perlawanan terhadap Belanda. Untuk melawan VOC, Sultan Hasanuddin berusaha mempersatukan daerah-daerah di timur Indonesia dan membentuk kekuatan militer serta persiapan perang. 

Perang Makassar

Tentu saja untuk mempersatukan daerah-daerah ini, ada kerajaan yang harus ‘dijajah’ dong. Walau Sultan Hasanuddin sebelumnya dielu-elukan sebagai sultan berwibawa yang jago memimpin perang, tentu sultan ini tidak disukai oleh musuh-musuhnya yaitu pihak yang dikalahkan oleh Kerajaan Gowa-Tallo. Nah, salah satu pentolan pemberontak yang berani melawan Sultan Hasanuddin tidak lain dan tidak bukan ialah Arung Palakka.

Arung Palakka merupakan pemimpin dari Kerajaan Bone. Kisah Arung Palakka pun tidak kalah menarik dengan kisah Sultan Hasanuddin tapi gue nggak akan panjang-panjang menceritakannya supaya artikel ini tidak berubah menjadi buku yah guys. 😀

Singkatnya, Arung Palakka dan suku Bugis dari Kerajaan Bone diperlakukan dengan tidak baik oleh Kerajaan Gowa-Tallo. Mereka dipaksa bekerja siang-malam untuk menggali parit. Perlakuan ini menyebabkan Arung Palakka tergerak untuk memberontak. 

Belanda mengendus percikan konflik antara Kerajaan Gowa-Tallo dan Kerajaan Bone sehingga VOC langsung memanfaatkan keadaan ini. Nantinya Kerajaan Bone yang dulunya berada di bawah kekuasaan Kerajaan Gowa-Tallo akan membantu VOC. 

Nah, selanjutnya kita akan lanjut ke puncak konflik antara VOC dan Kerajaan Gowa-Tallo di Perang Makassar sebagai puncak bentuk perlawanan Gowa-Tallo terhadap VOC yang bekerja sama dengan Kerajaan Bone.

Baca Juga: 4 Alasan Besar Penyebab VOC Bubar

Sultan Hasanuddin: Latar Belakang, Perang Makassar, hingga Julukan Ayam Jantan dari Timur 27

Perang Makassar berlangsung pada tahun 1666-1669. Pada tahun 1660 ada titah dari petinggi Gowa untuk mengerahkan 10.000 orang Bone untuk melakukan penggalian parit di sepanjang garis pertahanan di pantai pelabuhan Makassar. Pekerjaan tersebut dilakukan oleh baik rakyat maupun bangsawan Bone sehingga dianggap melukai harga diri Bone. 

Di antara pekerja tersebut, ada Arung Palakka yang pada akhirnya bersama dengan para pemimpin Bugis lainnya melakukan pemberontakan. Arung Palakka pun dikejar oleh Gowa-Tallo namun berhasil melarikan diri dengan berlayar ke Buton. Di sana ia mendapatkan perlindungan dari Sultan Buton. Kemudian, ia meminta bantuan ke Batavia. 

Kemudian pada tanggal 31 Desember 1666, armada VOC di bawah pimpinan Laksamana Cornelis Janzoon Speelman sampai di Kerajaan Buton. Kerajaan tersebut sedang dikepung rapat oleh pasukan-pasukan dan armada Kerajaan Gowa untuk menghukum Sultan Buton yang memberi perlindungan kepada Arung Palakka dan sekutunya.

NAH INI NIH YANG MEMBUAT GOWA-TALLO KETAR KETIR.

Jadi, saat itu pasukan-pasukan Kerajaan Gowa yang kurang lebih berkekuatan 15.000 orang yang sebagian besar terdiri dari orang-orang Makassar, Bugis dan Mandar. Ya, jadi sebagian dari mereka memang adalah orang-orang dari kerajaan yang dijajah Gowa-Tallo. Begitu para orang Bugis mendengar bahwa Arung Palakka datang, mereka yang jumlahnya beribu-ribu menganggap bahwa mereka akan bebas. Oleh karena itu, mereka justru balik menyerang Kerajaan Gowa.

Di sisi lain, orang Mandar tidak merasa berkewajiban untuk membela Kerajaan Gowa-Tallo. Maka, pasukan Gowa pun menjadi kacau balau karena adanya perang internal ini sehingga sangat mudah untuk dilumpuhkan oleh pihak luar. Jadi, sebenarnya kekalahan pasukan atau armada Gowa itu bukan sepenuhnya karena Belanda, justru adanya kekacauan dan peperangan di antara pasukan internal yang membuat Gowa melemah. 

Selain itu, Gowa tidak hanya harus melawan Belanda dan Kerajaan Bone, namun juga harus melawan sekutu mereka seperti Mandarsyah (Raja Ternate), Kapten Jonker (dari Ambon), dan Buton.

Peperangan-peperangan sengit pun terjadi dan sedikit demi sedikit kekuasaan Gowa mulai memudar hingga pada tanggal 26 Oktober 1667, Belanda dan sekutunya berhasil sampai ke Benteng Somba Opu yang merupakan kediaman Sultan Hasanuddin. Lalu apa yang terjadi?

Baca Juga: 10 Kerajaan Maritim Islam di Indonesia

Perjanjian Bongaya

Setelah terdesak, Sultan Hasanuddin terpaksa menandatangani sebuah perjanjian yang biasa disebut Perjanjian Bongaya pada 18 November 1667 di Bungaya. Sebenarnya isi perjanjian ini ada 30 pasal spesifik ya, tapi kira-kira begini isinya secara garis besar:

  • Belanda mendapat hak monopoli di Makassar
  • Makassar harus melepaskan daerah jajahannya
  • Belanda boleh mendirikan benteng di Makassar
  • Arung Palakka harus diakui sebagai Raja Bone
  • Makassar ganti rugi biaya perang
  • Dan lain sebagainya

Tentu saja perjanjian tersebut sangat merugikan Kerajaan Gowa-Tallo. Oleh karena itu, Sultan Hasanuddin kembali memimpin sebuah perlawanan pada tahun 1669. Namun pada akhirnya Belanda berhasil menguasai benteng terkuat Gowa yaitu Benteng Somba Opu pada tanggal 24 Juni 1669 sehingga Kerajaan Gowa-Tallo harus kembali tunduk. 

Sultan  Hasanuddin pun mengundurkan diri dari tahtanya  dan menurunkan tahtanya kepada putranya, I Mappasomba Daeng Nguraga, dengan bergelar Sultan Amir Hamzah.

Kenapa Sultan Hasanuddin disebut Ayam Jantan Dari Timur?

Dari kisah sebelumnya, elo pasti bisa membayangkan betapa gagah dan pantang menyerahnya Sultan Hasanuddin ketika melawan Belanda. Nah, Belanda menjuluki Sultan Hasanuddin sebagai “De Haantjes van Het Oosten” atau Ayam Jantan Dari Timur karena ia merupakan seorang sultan dari kerajaan bagian timur yang sangat agresif dan gigih ketika berperang.

***

Bagaimana sobat zenius, apakah elo ada pertanyaan seputar topik kita kali ini? Kalau elo punya pertanyaan maupun pernyataan, jangan ragu buat komen di kolom komentar, oke? Sampai sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya, ciao!

Diperbarui oleh: Atha Hira Dewisman