Ciri dan Klasifikasi Makhluk Hidup – Materi Biologi Kelas 10

Hi, guys! Di artikel kali ini gue mau membahas tentang materi klasifikasi makhluk hidup kelas 10. 

Mumpung masih awal-awal semester nih, gue mau ajak kalian untuk mengenal lebih dekat tentang makhluk hidup. 

Sekarang gue tanya deh, terumbu karang termasuk makhluk hidup atau bukan? Yang menjawab bukan makhluk hidup salah besar, karena terumbu karang ternyata salah satu jenis makhluk hidup lho, guys. Nah, bingung gak?

Ciri ciri Makhluk Hidup
llustrasi tumbuhan sebagai salah satu makhluk hidup (sumber gambar: pixabay.com/ejaugsburg)

Sebenernya, itulah motivasi gue ingin membahas tentang makhluk hidup, supaya elo tau ciri-ciri makhluk hidup hingga pengelompokannya. 

Karena kita ketahui bersama kalau makhluk hidup itu banyak sekali. Untuk memudahkan pengamatan atau penelitian, maka ada cara mengklasifikasikan makhluk hidup.

Yuk ah tanpa berlama-lama, langsung aja kita bahas!

Ciri-ciri Makhluk Hidup

Sebelum kita membahas klasifikasi makhluk hidup, alangkah baiknya kita mengenal dulu ciri-ciri makhluk hidup dan peranannya dalam kehidupan.

 Elo tentu tau donk perbedaan dari makhluk hidup dan makhluk tak hidup, ya kan?

Sekarang gue tanya dulu nih, di antara batu dan pohon, mana yang makhluk hidup dan mana yang tak hidup? Kira-kira alasannya apa hayooo?

Oke, langsung aja gue jabarkan di bawah ini mengenai ciri-ciri dari makhluk hidup.

Bergerak

Masuk ke ciri-ciri yang pertama, yaitu bergerak. Iya, makhluk hidup itu bergerak lho, guys. Coba elo bandingkan lagi antara batu dan pohon! Batu tidak bisa bergerak kalau tidak ada pengaruh dari luar, misalnya angin besar, hujan, atau kita yang menggerakkannya.

Sedangkan pohon, kalau elo mengamati pohon selama berbulan-bulan menggunakan kamera, maka elo akan tau kalau ternyata pohon bergerak, ya meskipun tidak seperti kita yang bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Membutuhkan Nutrisi

Selanjutnya, makhluk hidup membutuhkan nutrisi untuk bertahan hidup. Contohnya tumbuhan yang membutuhkan mineral untuk membuat gula (fruktosa) bagi buahnya, ia juga membutuhkan sinar matahari untuk proses fotosintesis.

Sedangkan batu sebagai makhluk tak hidup, untuk apa nutrisi baginya? Batu tidak membutuhkan nutrisi untuk proses pembuatan makanan atau untuk bertahan hidup.

Bernafas (Respirasi)

Kalau ini udah jelas ya, guys. Kita sebagai makhluk hidup membutuhkan O2 untuk bernafas, tumbuhan juga membutuhkannya setiap saat. 

Sekarang coba kita lihat batu, apakah batu bernapas? Tentu saja tidak.

Tumbuh dan Berkembang

Ciri-ciri makhluk hidup selanjutnya adalah tumbuh dan berkembang. Elo dan gue tumbuh dan berkembang, dari yang awalnya bayi hanya tidur-makan-nangis, kemudian bisa berjalan untuk pertama kalinya, hingga akhirnya menjadi elo seperti saat ini.

Tumbuhan juga tumbuh dan berkembang, ia awalnya hanya sebuah biji, berkecambah, dan jadilah pohon besar. 

Kalau batu? Ia tidak tumbuh dan berkembang kalau tidak ada gaya atau pengaruh apapun dari luar. Ia akan selamanya seperti itu dan berukuran segitu.

Oh iya, elo tau gak apa bedanya tumbuh dan berkembang? 

Kalau tumbuh bisa dihitung atau diukur, sedangkan berkembang tidak bisa diukur, guys. Misalnya pertumbuhan tanaman itu bisa dihitung dengan mengukur tinggi tanaman.

Sedangkan, berkembang dilihat dari munculnya daun, bunga, dan buah pada tanaman. Udah kebayang ‘kan ya, guys?

Bereproduksi

Ciri selanjutnya adalah makhluk hidup bereproduksi. Kalau batu, ketika jumlahnya satu, ia tidak akan bisa bertambah lagi jadi dua atau tiga (kecuali kita pecahin batunya ya, guys). 

Sedangkan makhluk hidup, ia bisa mempunyai anak, tunas, ataupun membelah diri.

Bisa Beradaptasi dengan Lingkungannya

Beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya merupakan salah satu ciri ciri makhluk hidup. Misalnya kamu sebagai manusia, ketika kamu berada di luar ruangan saat matahari sedang terik-teriknya, maka tubuhmu akan menyesuaikan diri dengan mengeluarkan keringat. Lain lagi ketika kamu berada di lingkungan yang dingin.

Sama halnya dengan tumbuhan, cara ia menyesuaikan diri contohnya dengan menggugurkan daunnya. Sedangkan batu, mau ia berada di lingkungan panas atau dingin akan sama aja, gak akan berpengaruh bagi sebuah batu.

Peka terhadap Rangsang (Iritabilitas)

Makhluk hidup itu peka terhadap rangsangan. Nah, kalau elo lagi ngedeketin seseorang, tapi kok rasanya gak ada tanggapan dari doi, itu artinya dia emang gak minat sama elo atau mau melihat usaha yang lebih lagi dari elo.

Jadi, bukan karena doi gak peka ya, guys. Dia peka kok sebenarnya, hanya saja ada alasan-alasan lain gitu. Haha.

Eh back to topic lagi ya. Makhluk hidup peka terhadap rangsang, contoh pada tumbuhannya adalah tanaman Mimosa pudica atau putri malu. Elo pasti pernah donk iseng-iseng menyentuh putri malu, ia kalau disentuh daunnya akan mengatup.

Contoh lainnya elo ketika dingin atau di tempat horor, tiba-tiba elo merinding, nah itu contoh bahwa makhluk hidup memiliki ciri-ciri peka terhadap rangsangan.

Ekskresi (Mengeluarkan Zat Buangan)

Ciri-ciri makhluk hidup yang terakhir adalah mengeluarkan zat buangan. 

Kalau pada manusia dan hewan mengeluarkan feses, keringat, dan urin. Kemudian pada tumbuhan zat buangan adalah CO2 ketika respirasi dan O2 ketika fotosintesis.

Nah, sekarang kalau batu, apakah batu mengeluarkan zat buangan? Gak dong, maka dari itu batu bukan termasuk makhluk hidup.

Bagian selanjutnya dari materi klasifikasi makhluk hidup kelas 10 adalah pengertian dari klasifikasi dan sistem klasifikasi makhluk hidup. 

Apa Itu Klasifikasi Makhluk Hidup?

Makhluk hidup ada klasifikasinya lho, guys. Jadi, gak mentang-mentang elo, tumbuhan, dan hewan termasuk makhluk hidup, udah aja gitu masuk dalam satu kelompok besar.

Materi klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri disebut taksonomi. 

Dan secara pengertian, klasifikasi makhluk hidup adalah cara pengelompokkan/pemilahan makhluk hidup berdasarkan kesamaan dan ciri yang dimiliki. Hewan dan tumbuhan itu masuk ke dalam kelompok atau klasifikasi makhluk hidup yang berbeda.

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup itu untuk apa sih? Tujuan pertama adalah untuk mempermudah objek penelitian, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.


Materi Video Klasifikasi Makhluk Hidup

Tonton gratis materi Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup beserta alasan kemunculannya di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Cara klasifikasi makhluk hidup juga gak sembarangan guys, harus ada sistem resmi yang digunakan.

Sistem klasifikasi makhluk hidup yang saat ini digunakan berdasarkan sistem klasifikasi Linnaeus, yaitu sistem yang mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan takson.

Waduh, apa itu takson? Takson adalah urutan klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri makhluk hidup dari yang paling umum hingga khusus. Nah, ilmunya disebut dengan taksonomi.

Berikut adalah urutan takson pada makhluk hidup:


Taksonomi Klasifikasi Makhluk Hidup
Urutan takson pada makhluk hidup (Arsip Zenius)

Dilihat dari urutan takson di atas, ternyata makin ke bawah makin sempit ya cakupannya. Contohnya kucing (Felis domesticus), kita buat taksonnya yuk!

  • Kingdom: Animalia.
  • Filum: Chordata.
  • Class: Mamalia.
  • Ordo: Carnivora.
  • Famili: Felidae.
  • Genus: Felis.
  • Spesies: domesticus.

Materi Video Taksonomi Modern

Tonton gratis materi selengkapnya tentang Taksonomi Modern dan Pohon Filogeni di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Pengklasifikasian Makhluk Hidup

Selanjutnya mari kita mengenal pengklasifikasian makhluk hidup. Sistem klasifikasi makhluk hidup ini disusun berdasarkan persamaan maupun perbedaan yang diurutkan berdasarkan kelompok.

Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan kingdom
Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan kingdomnya. (Arsip Zenius)

Monera

Monera adalah kingdom yang paling sederhana, karena ia bersifat prokariotik. Apa itu prokariotik? Prokariotik adalah klasifikasi makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti.

Monera hanya memiliki dua anggota: bakteri dan sianobakteri (alga hijau biru). Nah, setelah kita tau ciri-ciri monera yang paling utama adalah prokariotik, sekarang kita rinci aja ya ciri-ciri lainnya dari monera.

  • Prokariotik (tidak memiliki membran inti)
  • Membelah diri atau konjugasi
  • Sel satu (bakteri) atau bersel banyak (berkoloni)

Jadi, kalau elo menemukan makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti ia masuk ke dalam kingdom monera.


Materi Video Monera dan Archaebacteria

Tonton gratis materi tentang Monera, Bakteri, serta perbedaan Prokariot dan Eukariot di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Protista

Selanjutnya adalah protista. Nah, kalau kingdom protista ini kebanyakan merupakan parasit nih, guys. Jadi, anggotanya merugikan manusia, hewan, maupun makhluk hidup lain. Berikut adalah ciri-ciri dari protista:

  • Eukariotik (memiliki membran inti)
  • Sel satu atau bersel banyak
  • Bisa mengalami pembelahan binner atau konjugasi.

Oh iya, guys. Protista itu ada yang mirip hewan, tumbuhan, dan jamur lho. Namanya juga beda-beda nih. Protista mirip hewan disebut Protozoa, ini adalah hewan yang paling tua, selain itu protozoa juga tidak bisa membuat makanan sendiri.

Selanjutnya ada protista mirip hewan, hebatnya protista ini bisa membuat makanan sendiri, sama halnya dengan tumbuhan pada umumnya, istilah lainnya dari membuat makanan sendiri adalah autotrof.

Protista juga dibedakan lagi berdasarkan alat geraknya, ada yang bergerak dengan menggunakan bulu getar (cilia) contohnya Paramaecium sp. Selanjutnya protista yang bergerak dengan menggunakan bulu cambuk (flagelata), contohnya adalah Euglena sp.

Alat gerak lainnya adalah kaki semu (pseudopodia atau rhizopoda), contohnya Amoeba sp., dan ada juga yang tidak punya alat gerak (sporozoa), contohnya adalah Plasmodium sp..

Pelajari lebih lanjut
Untuk baca materi Protista yang lebih komplit, klik link berikut: Definisi dan Klasifikasi Protista – Materi Biologi Kelas 10


Materi Video Protista

Tonton gratis materi tentang Kingdom Protista dan Sel Eukariot di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Fungi

Tahukah elo kalo klasifikasi makhluk hidup fungi ada dua jenis, yaitu jamur dan cendawan. Kalau yang biasa kamu lihat misalnya di tumpukan jerami, itu disebut cendawan. Yap, cendawan adalah jenis fungi yang bersifat makroskopis.

Sedangkan, fungi yang bersifat mikroskopis adalah jamur. Jadi, selama ini kita salah kaprah ya, guys. Kita menyebut jamur yang kita lihat dengan mata telanjang adalah jamur, bukan cendawan.

Ciri-ciri fungi yang membedakannya dari kingdom lain adalah sbb:

  • Fungi bersifat eukariotik
  • Heterotrof (tidak bisa membuat makanannya sendiri)
  • Memiliki hifa atau miselium
  • Memiliki dinding sel (kitin)
  • Pencernaannya berada di luar tubuh (ekstra seluler)
  • Bersifat saprofit atau detritivor (pengurai)

Udah paham ‘kan sekarang ciri-ciri kingdom fungi itu apa saja ya.

Pelajari lebih lanjut
Untuk baca materi Fungi yang lebih komplit, klik link berikut: Klasifikasi Fungi (Jamur) – Materi Biologi Kelas 10.


Materi Video Fungi (Jamur)

Tonton gratis materi tentang Fungi dan seluk-beluknya di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Plantae

Plantae atau yang biasa disebut kerajaan tumbuhan. Wah, kebayang banyak banget ya? Kira-kira dari tumbuhan sebanyak itu, cara mengelompokkannya bagaimana ya? Oke, kita bahas dulu ciri-ciri dari kingdom plantae yuk!

  • Bersifat eukariotik
  • Bersel banyak
  • Autotrof (bisa membuat makanan sendiri)
  • Dinding sel terbuat (selulosa)

Selanjutnya mari kita bahas pengelompokkan dari kingdom plantae ini. Anggota kingdom plantae terbagi menjadi 3, yaitu Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku-pakuan), dan Spermatophyta (tumbuhan biji).

Pelajari lebih lanjut
Untuk baca materi Kingdom Plantae yang lebih komplit, klik link berikut: Ciri & Klasifikasi Kingdom Plantae – Materi Biologi Kelas 10.


Materi Video Plantae

Tonton gratis materi tentang Kingdom Plantae beserta evolusinya dari tumbuhan akuatik (air) ke terestrial (daratan) di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Animalia

Tumbuhan udah dibahas, sekarang kita bahas juga hewan yang masuk dalam kingdom Animalia. Kingdom animalia juga kingdom yang besar sama seperti plantae. Coba yuk kita sebutkan hewan-hewan yang sering kita temui: cacing, sapi, nyamuk, ikan, dll.

Untuk membedakan hewan-hewan tersebut, kita bisa membaginya ke dalam dua kelompok besar, yaitu vertebrata (hewan bertulang belakang) dan avertebrata (hewan tidak bertulang belakang).

Vertebrata atau hewan bertulang belakang, berarti hewan ini memiliki tulang belakang. Kelompok hewan vertebrata dibagi menjadi 5, yaitu pisces (ikan-ikanan), amphibia (hewan yang hidup di air dan di darat).

Kemudian ada reptil (memiliki sisik dan hidup di darat), aves (burung-burungan), dan mamalia (hewan menyusui). Kita sebagai manusia juga masuk ke dalam kingdom animalia ya, guys. Dan juga masuk dalam kelompok vertebrata.

Avertebrata atau hewan yang tidak bertulang belakang. Hewan ini kebanyakan hidup di laut lho guys. Kelompok hewan avertebrata yaitu Porifera (hewan yang memiliki pori-pori) contohnya spons, Coelenterata (berongga) contohnya terumbu karang dan ubur-ubur.

Kemudian, Vermes (cacing-cacingan) contohnya cacing pipih/platyhelmintes, Arthopoda (kaki berbuku-buku/bersegmen) contohnya laba-laba/arachnida, dan Molusca (hewan lunak) contohnya siput.

Pelajari lebih lanjut
Untuk baca materi Kingdom Animalia yang lebih komplit, klik link berikut: Klasifikasi Lengkap Kingdom Animalia – Materi Biologi Kelas 10.


Materi Video Animalia

Tonton gratis materi Kingdom Animalia dan apa yang membuat kingdom ini istimewa dibandingkan kingdom lainnya di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Mudah bukan? Kurang lebih begitu ya pembahasan mengenai materi klasifikasi makhluk hidup kelas 10 ini.

Oh iya, selain materi Biologi, elo juga bisa belajar mata pelajaran lainnya lho bareng Zenius. Kayak Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, dll. Dan kalo elo gabung sekarang, elo bisa dapet diskon hingga 80% dan akses berbagai video premium gratis. 

Caranya gampang, elo tinggal download aplikasi Zenius atau klik banner di bawah ini ya!

Ciri dan Klasifikasi Makhluk Hidup - Materi Biologi Kelas 10 17

Oh iya, kalo elo

Reproduksi Aseksual dan Seksual Makhluk Hidup

Sobat Zenius, makhluk hidup bisa melakukan reproduksi dengan dua cara, yaitu reproduksi aseksual dan seksual. Hmm… kok bisa begitu? Terus bedanya apa? Terus makhluk hidup apa aja yang bisa melakukan reproduksi aseksual?

Wah… banyak juga ya, pertanyaan Sobat Zenius! Tenang, gue akan kupas tuntas sampe jelas. Tapi, sebelum kita bahas semua itu, gue mau tanya dulu… elo udah tau apa tujuan dari reproduksi?

Apakah jawaban elo… memiliki keturunan? Nah, coba kita bahas, ya!

Tujuan Reproduksi

Sobat Zenius, arti dari reproduksi itu adalah memiliki keturunan. Jadi, kalau tujuan reproduksi dijawab memiliki keturunan ya kurang tepat, karena kedua kata itu artinya sama aja he he he

Terus jawaban yang lebih tepat apa, dong? Gini, guys, ketika makhluk hidup menghasilkan keturunan dengan cara reproduksi aseksual dan seksual, maka keturunannya pasti jenisnya sama dengan induknya. Iya, dong? Induk kucing, anaknya kucing. Induk mawar, ya akan menghasilkan tumbuhan mawar juga.

Nah, dengan adanya reproduksi, jenis makhluk hidup tertentu akan terus ada, karena jumlah mereka semakin bertambah seiring waktu. Atau, dengan kata lain tujuan dari reproduksi adalah agar setiap makhluk hidup bisa melestarikan jenisnya.

Mewariskan DNA

Sobat Zenius, menurut elo kenapa induk yang melakukan reproduksi aseksual dan seksual pasti punya anakan yang sama dengan mereka? Bahkan, anakan ini punya warna kulit, warna bunga yang sama dengan induknya.

Benar, jawabannya… DNA!

Jadi, seperti yang udah kita pelajari, makhluk hidup itu tersusun dari sel. Di dalam inti sel ada yang namanya DNA, guys. DNA ini adalah bagian makhluk hidup yang mengkode sifat. Eits, sifat di sini maksudnya bukan sifat penakut, pemarah, atau pemberani ya hehehe. Sifat ini seperti warna rambut, warna mata, warna kulit, bentuk tubuh, dan ciri fisik lainnya.

Nah, ketika makhluk hidup melakukan reproduksi aseksual dan seksual, makhluk hidup mewariskan DNA mereka ke keturunannya. Kalau induknya ada dua, maka anaknya akan mendapat dua macam DNA. Karena inilah sifat anakan bisa mirip, atau bahkan sama dengan indukannya.

Kalau diibaratkan nih, DNA itu ibarat resep makanan, guys. Coba bayangin kalau elo mau masak spaghetti bolognaise. Elo kan harus masak spaghetti-nya dulu, terus masak saus bolognaise-nya kan?

Nah, begitu pula dengan DNA. Jadi, ada resep untuk tangan, untuk kaki, untuk rambut, untuk wajah, dan lain-lain. Seperti resep makanan yang berbeda-beda, resep DNA setiap jenis makhluk hidup juga berbeda-beda. DNA tumbuhan berbeda dengan manusia, dan seterusnya.

Oke, DNA pohon sama kucing pasti beda. Tapi gimana DNA kucing oren dengan kucing hitam? Apa beda juga? Yup, berbeda juga! Jumlah DNA-nya mungkin bisa aja sama, tapi detailnya berbeda-beda.

Reproduksi aseksual dan seksual
Contoh hasil reproduksi pada tumbuhan (Arsip Zenius)

Cara Reproduksi Aseksual dan Seksual

Sobat Zenius, makhluk hidup melakukan reproduksi dengan berbagai cara. Ada hewan yang beranak dan menghasilkan telur, ada tumbuhan yang menghasilkan tunas baru, ada juga makhluk hidup yang bereproduksi dengan membelah diri.

Namun, secara umum kita bisa mengelompokkan reproduksi ke dalam dua jenis, yaitu reproduksi aseksual dan seksual. Hmm… apa bedanya reproduksi aseksual dan seksual? Yuk, kita lihat!

Reproduksi Seksual

Reproduksi seksual adalah reproduksi yang melibatkan dua induk dengan jenis kelamin berbeda, sehingga terjadi penggabungan dua DNA. Jadi, ada dua induk yang memberikan DNA untuk anak-anaknya melalui perkawinan.

Pada hewan-hewan jantan sel sperma lah yang bertugas membawa setengah DNA. Sedangkan pada hewan betina, setengah DNA dibawa oleh sel telur. Ketika sel sperma bertemu sel telur, sel sperma akan memberikan setengah DNA yang dia bawa itu ke sel telur. Peristiwa ini yang dikenal dengan nama pembuahan. Hasilnya adalah zigot yang akan berkembang jadi anak.

Sobat Zenius, ada banyak hewan yang melakukan reproduksi seksual, salah satunya ikan. Tapi, menurut elo, gimana caranya ikan kawin?

Ternyata, pembuahan pada ikan itu nggak terjadi di dalam tubuh ikan. Ikan betina dewasa akan melepaskan sel telur ke lingkungan atau air meski nggak ada ikan jantan. Nanti, ketika ada ikan jantan yang sudah dewasa juga, mereka akan melepaskan sel sperma juga, sehingga sel sperma dan sel telur ikan ketemu di air. Jadi, pembuahan ikan terjadi di luar tubuh.

Dari sini, kita jadi tahu bahwa pembuahan bisa terjadi di dalam tubuh dan di luar tubuh. Pembuahan di dalam tubuh disebut pembuahan internal, sedangkan pembuahan di luar tubuh disebut pembuahan eksternal.

Perbedaan pembuahan internal dan pembuahan eksternal
Perbedaan pembuahan internal & eksternal (Arsip Zenius)

Pembuahan Internal

  • Pembuahan yang terjadi di dalam tubuh
  • Dibanding pembuahan eksternal, sel sperma hampir pasti bertemu dengan sel telur sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggi
  • Karena tingkat keberhasilannya tinggi, sel telur yang digunakan lebih sedikit
  • Namun, pembuahan internal relatif lebih sulit terjadi, karena kedua induk harus bertemu secara langsung

Pembuahan Eksternal

  • Pembuahan terjadi di luar tubuh, di lingkungan tinggal hewan
  • Tingkat keberhasilan pembuahan eksternal lebih rendah, karena bergantung dengan faktor lingkungan. Bisa saja lingkungan terlalu panas atau dingin sehingga membunuh sel telur, bisa juga lingkungan tidak aman sehingga sel sperma sudah dimakan hewan lain sebelum bertemu sel telur.
  • Karena tingkat keberhasilannya yang rendah, sel telur yang dikeluarkan oleh betina pun jauh lebih banyak.
  • Pembuahan eksternal relatif lebih mungkin terjadi karena kedua induk tidak harus bertemu secara langsung.

Reproduksi Seksual pada Tumbuhan

Reproduksi seksual juga terjadi pada beberapa jenis tumbuhan, yaitu pada tumbuhan yang menghasilkan bunga jantan dan bunga betina. Alat reproduksi bunga jantan adalah benang sari dan alat reproduksi bunga betina adalah putik.

Benang sari akan menghasilkan serbuk sari yang nantinya akan jatuh di putik. Proses ini disebut penyerbukan. Setelah itu, akan akan terjadi proses pembuahan hingga bunga menghasilkan buah, setelah itu buah akan menghasilkan biji yang menjadi cikal bakal tumbuhan baru.

Reproduksi Aseksual

Reproduksi aseksual adalah reproduksi yang terjadi jika hanya ada satu induk. Jadi, nggak ada perkawinan di sini, anak pun berasal dari pembelahan sel tubuh induknya. Biasanya, reproduksi aseksual terjadi pada organisme-organisme sederhana.

Contohnya adalah anemon laut. Sel tubuh anemon laut akan membelah hingga muncul bagian kecil di tubuh si anemon laut. Bagian ini akan tumbuh, lalu melepaskan diri dari induknya. Cara reproduksi aseksual ini disebut tunas. Nah, pada reproduksi aseksual, DNA anak akan seratus persen sama dengan induknya.

Contoh lainnya adalah cacing pipih. Ketika tubuh cacing pipih dibelah, masing-masing potongan tubuh itu bisa tumbuh menjadi individu baru. Cara reproduksi ini disebut fragmentasi.

Contoh lainnya adalah pada hewan lebah. Lebah betina tetap akan menghasilkan telur meski nggak dibuahi oleh lebih jantan. Telur yang nggak dibuahi ini akan menjadi lebah betina, sedangkan telur yang dibuahi oleh lebah jantan akan menjadi lebah jantan. Cara ini dikenal dengan nama partenokarpi.

Reproduksi Aseksual pada Tumbuhan

Reproduksi aseksual pada tumbuhan hanyalah dengan cara bertunas. Syarat agar tumbuhan bisa bertunas adalah tumbuhan harus memiliki sel yang aktif membelah dan mendapat cukup nutrisi. Nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan bisa didapat dari tanah.

Baca juga:

Mengenal Sifat Tanah dan Manfaatnya

Kelebihan & Kekurangan Reproduksi Aseksual dan Seksual

Kelebihan & kekurangan reproduksi aseksual dan seksual
Kelebihan & kekurangan reproduksi aseksual dan seksual (Arsip Zenius)

Guys, tadi kita udah sama-sama belajar tentang perbedaan reproduksi aseksual dan seksual. Menurut kalian, mana yang lebih menguntungkan untuk makhluk hidup?

Jawabannya… nggak ada! Reproduksi aseksual dan seksual punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Coba kita bahas satu per satu, ya.

  • Reproduksi seksual menghasilkan anakan yang lebih bervariasi daripada reproduksi aseksual. Dengan banyaknya variasi, kita bisa menemukan anakan yang lebih unggul dari yang lain. Contohnya variasi bibit yang kebal pada penyakit tertentu.
  • Reproduksi seksual membutuhkan waktu yang relatif lama dan energi yang lebih besar, sehingga anak yang dihasilkan lebih sedikit. Sedangkan reproduksi aseksual lebih cepat karena kebutuhan energinya lebih sedikit, sehingga anak yang dihasilkan lebih banyak.
  • Kesimpulannya, reproduksi seksual menguntungkan bagi makhluk hidup yang bertahan di lingkungan hidup yang keras, sedangkan reproduksi aseksual cocok untuk lingkungan yang kondusif: yang nggak ada penyakit dan banyak nutrisi.

Teknologi Reproduksi pada Makhluk Hidup

Sobat Zenius, teknologi ternyata nggak terbatas dalam bidang komunikasi aja, ya. Dalam bidang reproduksi makhluk hidup juga ada teknologi. Teknologi dalam bidang reproduksi fungsinya adalah merekayasa proses reproduksi, baik reproduksi aseksual dan seksual, berdasarkan prinsip sains untuk memenuhi kebutuhan.

Wah, contohnya apa? Contohnya bisa kita lihat dalam bidang pertanian. Ada bunga yang sulit berkembang biak, padahal bunga ini banyak dicari orang dan bisa dijual sebagai tanaman hias. Nah, para petani bunga pun menggunakan teknologi untuk membantu bunga ini berkembang biak dengan lebih cepat.

Contoh lain lagi bisa kita lihat pada peternakan hewan. Biasanya, para peternak menggunakan teknologi tertentu supaya hewan ternak bisa menghasilkan lebih banyak anak dalam waktu yang lebih singkat.

Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan

Teknologi reproduksi pada tumbuhan
Teknologi reproduksi pada tumbuhan (Arsip Zenius)

Sobat Zenius, waktu dari tadi gue ngomongin teknologi, elo kebayangnya teknologi yang kaya gimana? Yang canggih-canggih? Nah, teknologi reproduksi nggak melulu “tampak canggih”, guys.

Dalam teknologi reproduksi, yang penting metode atau teknologinya sesuai dengan prinsip reproduksi aseksual dan seksual setiap makhluk hidup. Contohnya pada tumbuhan, prinsip reproduksi aseksual tumbuhan adalah ada sel induk yg aktif membelah dan nutrisi untuk menghasilkan anak.

Nah, prinsip ini bisa kita gunakan untuk mendukung tumbuhan bereproduksi. Caranya, dengan kita cari sel yang aktif membelah, misalnya kambium, lalu kita potong dan kita tanam di tanah yang penuh dengan nutrisi. Cara ini dikenal dengan nama stek.

Bisa juga, kita kupas kulit batang sehingga kambium terbuka, lalu kita tutup dengan tanah. Cara ini dikenal dengan nama cangkok.

Stek dan cangkok biasanya dilakukan langsung di lingkungan, tapi ada juga tanaman-tanaman yang bisa dikembangbiakan di dalam laboratorium. Misalnya bunga-bunga yang tidak memiliki kambium. Biasanya, tumbuhan seperti ini adalah tumbuhan-tumbuhan yang sulit tumbuh dan perlu diatur kadar air, suhu, dan cahaya mataharinya.

Lalu, bagaimana dengan tumbuhan yang melakukan reproduksi secara seksual? Juga bisa, dong! Contohnya adalah pada tumbuhan kelapa sawit.

Seperti yang kita tau, kelapa sawit ini adalah bahan baku minyak goreng, jadi kebutuhannya dalam industri sangat besar. Tapi, pembuahan kelapa sawit ini sulit banget kalau dilakukan secara normal. Alasannya, karena serbuk sari dan putik kelapa sawit nggak matang di saat yang bersamaan.

Nah, terus caranya gimana? Caranya, manusia mengambil serbuk sari kelapa sawit yang sudah matang lebih dulu untuk diawetkan. Nanti, ketika bunga betina kelapa sawit sudah cukup dewasa dan bisa bereproduksi, serbuk sari ini yang tadi diawetkan akan ditabur ke bunga kelapa sawit.

Baca juga:

Mengenal Teknologi Ramah Lingkungan

Teknologi Reproduksi pada Hewan & Manusia

Seperti yang tadi gue bilang di atas, teknologi reproduksi juga bisa dimanfaatkan pada hewan. Nah, teknologi reproduksi pada hewan dikenal dengan nama inseminasi buatan. Contoh penerapannya adalah pada sapi.

Sapi ini bermanfaat banget kan, guys, untuk manusia. Sapi bisa dimanfaatkan sebagai hewan yang membantu kerja petani, bisa diperah susunya, dan hampir seluruh bagian tubuhnya bisa dimanfaatkan sebagai makanan. Masalahnya, ternyata sapi ini sulit banget untuk bereproduksi secara alami.

Akhirnya, manusia membantu dengan cara mengambil sperma sapi jantan, lalu menyuntikan sperma itu langsung ke saluran reproduksi sapi betina. Oh iya, inseminasi buatan seperti ini juga dimanfaatkan oleh manusia, loh.

Tapi untuk manusia, itu bukan satu-satunya cara. Cara lain yang digunakan oleh manusia adalah dengan mempertemukan sel telur dan sperma melalui media khusus di laboratorium. Sel sperma ini membuahi telur sehingga berkembang jadi embrio. Ketika sudah menjadi embrio, embrio akan diletakkan di rahim agar bisa tumbuh. Teknologi ini yang kita kenal dengan nama bayi tabung.

Wah, ternyata pemanfaatan teknologi dalam membantu reproduksi aseksual dan seksual pengaruhnya besar ya bagi makhluk hidup!

Sobat Zenius, itu tadi pembahasan gue tentang tujuan reproduksi serta perbedaan reproduksi aseksual dan seksual. Kalau elo mau belajar materi ini lebih jauh dan coba ngerjain soal-soal tentang materi tujuan serta perbedaan reproduksi aseksual dan seksual ini, klik banner di bawah, ya!

Materi Biologi SMA

Yuk, segera berlangganan paket belajar Zenius untuk dapetin ribuan materi belajar, live class dengan tutor-tutor Zenius, serta akses ke banyak banget soal dan pembahasan. Segera klik banner di bawah, dan taklukkan PTS, PAS, dan PAT bareng Zenius!

Tujuan dan Cara Reproduksi Makhluk Hidup - Materi Kelas 9 9

Homologi dan Analogi sebagai Bukti Evolusi Makhluk Hidup

“Primata itu nenek moyangnya manusia.”

Sobat Zenius! Kalian pernah dengar nggak pernyataan di atas. Kira-kira pernyataan tersebut munculnya dari mana, ya? 

Kalau kalian pernah dengar pernyataan itu, nama yang muncul dalam benak kalian pasti adalah “Darwin”. Yap, Charles Darwin adalah seorang ahli yang menggagas pernyataan itu. Ia menyatakannya dalam bukunya yang berjudul “The Descent Man”. 

Kalau udah sebut-sebut Darwin, pasti kalian paham arah bahasan gue ke mana. Kali ini gue akan membahas evolusi. Spesifiknya, gue akan membahas terkait salah satu bukti evolusi, yaitu homologi dan analogi organ

Dalam artikel ini, gue akan memberikan pengertian homologi, contoh homologi, hingga contoh soal untuk menguji pemahaman kalian. Makanya, elo baca artikel ini sampai selesai, ya!

Pengantar Bukti Evolusi

Sobat Zenius, kalian ingat ‘kan apa itu evolusi? Evolusi adalah proses perubahan yang terjadi secara bertahap pada sifat biologis organisme dari waktu ke waktu. Evolusi ini bisa terjadi melalui beberapa proses, salah satunya yang kita kenal adalah seleksi alam. 

Kalau bicara soal evolusi, elo akan mendengar beberapa nama, seperti Darwin, Cuvier, Lamarck, dan Weismann. Mereka ini adalah para ahli yang mengemukakan teori mereka masing-masing untuk menjelaskan apa itu evolusi dan bagaimana evolusi itu terjadi. Elo bisa tonton video ini kalau mau refresh dulu terkait mereka ya!

Nah, para ahli mengumpulkan berbagai macam bukti evolusi untuk meyakinkan kita kalau evolusi itu benar adanya. Bukti-bukti tersebut berasal dari pengamatan langsung, seleksi buatan, embriologi, homologi organ, catatan fosil, biogeografi, dan pola adaptasi. 

Baca Juga:

Evolusi Divergen dan Konvergen

bukti evolusi
Macam Bukti Evolusi (Arsip Zenius)

Homologi dan Analogi

Sobat Zenius! Coba kalian perhatikan gambar di bawah ini:

struktur homologi
Struktur Kaki Anjing dan Tangan Manusia (Arsip Zenius)

Kita tahu kalau fungsi dari tangan manusia dan kaki anjing berbeda. Tapi kalau dari gambar di atas, kenapa ada persamaan ya?

Nah, persamaan di atas merupakan persamaan struktur organ yang disebut juga sebagai homologi. Pada konsep homologi, suatu organ memiliki struktur yang sama, tetapi fungsi yang berbeda. 

Hal ini bisa kita lihat pada tangan manusia dan kaki anjing. Tangan manusia umumnya digunakan untuk memegang barang, sedangkan kaki anjing umumnya digunakan untuk berjalan. Terlepas dari perbedaannya, ternyata tangan manusia dan kaki anjing memiliki struktur organ yang sama.

Nah, sekarang coba kalian lihat gambar di bawah ini:

struktur analogi
Struktur Sayap Burung dan Serangga (Arsip Zenius)

Gambar di atas adalah gambar struktur sayap burung dan sayap serangga. Padahal sama-sama sayap, tapi kenapa beda, ya? 

Berkebalikan dengan homologi, kondisi organ yang memiliki struktur berbeda dan fungsi yang sama disebut sebagai analogi. Sesuai gambar di atas, kita tahu kalau fungsi sayap burung dan sayap serangga adalah untuk terbang. 

Namun, struktur keduanya berbeda karena sayap burung merupakan bentuk modifikasi dari organ tangan, sedangkan sayap belalang bukan merupakan bentuk modifikasi. 

Perbandingan Homologi dan Analogi

Nah, kira-kira kenapa homologi dan analogi ini bisa terjadi? Homologi dan analogi merupakan bentuk adaptasi makhluk hidup. Menurut Darwin, satu spesies dapat membentuk spesies lainnya karena kebutuhan beradaptasi agar spesies tersebut nggak gugur pada seleksi alam. 

Spesies yang memiliki struktur organ yang sama dapat memanfaatkan struktur tersebut untuk hal yang berbeda sesuai dengan kebutuhan adaptasinya sehingga struktur itu menjadi struktur homolog

Sementara itu, suatu kondisi ketika spesies memiliki kebutuhan adaptasi yang sama, tetapi memanfaatkan struktur organ yang berbeda maka struktur itu menjadi struktur analog

Dari konsep homologi dan analogi, kita juga dapat mengetahui kekerabatan dari suatu spesies. Beberapa spesies yang memiliki struktur homolog menunjukkan bahwa spesies tersebut memiliki nenek moyang atau kekerabatan yang dekat

Sebaliknya, beberapa spesies yang memiliki struktur analog menunjukkan bahwa spesies tersebut memiliki nenek moyang atau kekerabatan yang jauh

perbandingan homologi dan analogi
Tabel Perbandingan Homologi dan Analogi (Arsip Zenius)

Organ Vestigial

Nah, kalian pernah dengar nggak kalau manusia memiliki tulang ekor? Kenapa bisa ya? Padahal, manusia nggak punya ekor, ‘kan? Tulang ekor ini dapat menjadi salah satu petunjuk adanya evolusi yang disebut sebagai organ vestigial

Organ vestigial merupakan organ kecil atau organ nggak lengkap yang tidak memiliki fungsi tertentu. Menurut teori evolusi, organ ini dulunya memiliki fungsi tertentu, tetapi kebutuhan adaptasi membuat organ ini akhirnya menjadi nggak berfungsi lagi. 

Nah, gambar di bawah ini merupakan contoh-contoh organ vestigial yang umum kita ketahui. 

organ vestigial
Contoh Organ Vestigial (Arsip Zenius)

Contoh Soal

Setelah mengetahui konsep homologi dan analogi, gue akan kasih elo contoh soal supaya elo bisa lebih paham sama materi ini. 

Coba elo perhatikan gambar di bawah ini!

Homologi dan Analogi sebagai Bukti Evolusi - Materi Biologi Kelas 12 SMA 26

Hubungan kekerabatan yang dapat dilihat antara dua sayap tersebut adalah ….

a. kedua sayap memiliki fungsi untuk terbang, kekerabatan dekat

b. kedua sayap memiliki susunan humerus, radius, ulna, metakarpal, dan falanges, kekerabatan dekat

c. sayap burung merupakan perkembangan endoskeleton, sedangkan sayap kepik perkembangan eksoskeleton, kekerabatan jauh

d. sayap burung merupakan perkembangan eksoskeleton, sedangkan sayap kepik perkembangan endoskeleton, kekerabatan jauh

e. kedua spesies merupakan herbivor dan menggunakan sayap untuk berpindah tempat, kekerabatan dekat

Pembahasannya:

Nah, soal ini gampang banget! Kalau elo masih bingung dengan istilah-istilah lain yang ada di pilihan ganda, elo bisa fokus ke kata kunci “kekerabatan”. 

Ingat, meskipun sayap burung dan kepik memiliki fungsi yang sama, kedua sayap tersebut memiliki struktur yang berbeda alias struktur analog sehingga kekerabatan kedua spesies ini jauh

Nah, setelah elo eliminasi semua jawaban yang salah, elo perlu refresh pemahaman elo terkait istilah dalam struktur tubuh hewan dan serangga; endoskeleton dan eksoskeleton. 

Sayap pada burung merupakan perkembangan endoskeleton yang artinya susunan tulang berada di dalam tubuh burung. Sementara itu, sayap pada kepik merupakan perkembangan eksoskeleton yang artinya susunan tulang berada di luar tubuh kepik. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah C

Gimana? Kerjain soal tentang homologi dan analogi gampang, ‘kan? Atau elo butuh contoh soal homologi dan analogi yang lebih menantang? Tenang ada kok. Elo tinggal download aplikasi Zenius di hp elo untuk dapetin soal-soal dan video pembahasannya sekalian.

Elo juga bisa klik banner di bawah ini untuk belajar materi bukti evolusi atau materi biologi lainnya. Tinggal klik banner dan ketik materi yang diinginkan di kolom pencarian ya.

Homologi dan Analogi sebagai Bukti Evolusi - Materi Biologi Kelas 12 SMA 27

Nah, supaya pemahaman elo makin dalam, ikuti terus review materi dan kerjakan berbagai latihan soal di Zenius, yuk. Ada berbagai paket yang bisa elo beli sesuai kebutuhan elo. Klik banner di bawah ini untuk info selengkapnya!

Langganan Zenius

Pembahasan gue tentang materi homologi dan analogi kelas 12 sampai sini dulu ya! Kalau elo ada pertanyaan, bisa langsung tulis di kolom komentar. 

Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Semangat terus ya, Sobat Zenius!

Penulis: Trisnajaya Shalsabila

Referensi:

Ferdinand, F., & Ariebowo, M. (2009). Praktis Belajar Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen pendidikan Nasional.

Firmansyah, R. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Biologi 3: untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.