Jaringan Hewan: Pengertian, Macam, dan Fungsi

Halo, Sobat Zenius! Elo pernah nggak sih liat kucing ngereog kalau lagi dimandiin? Pasti pernah dong. Nah, tau nggak sih respon yang diberikan kucing setelah terkena air merupakan respon dari salah satu jaringan pada hewan yang ada di dalam tubuhnya, yaitu jaringan saraf.

Betul, jaringan saraf yang ada di dalam tubuh kucing sangat peka ketika mendapat rangsangan. Jaringan ini mampu menggerakan otot kucing untuk bergerak atau ya itu tadi, ngereog, hehe.

Tapi nggak hanya ada jaringan saraf aja, loh. Masih banyak jaringan lainnya yang ada di tubuh hewan dan bakal gue bahas di artikel ini, simak sampai selesai, ya!

Baca Juga: 6 Jenis Jaringan Tumbuhan – Materi Biologi Kelas 11

Apa yang Dimaksud dengan Jaringan Hewan?

Sama seperti tumbuhan, hewan juga merupakan organisme multiseluler atau bersel banyak. Maksudnya, tubuh hewan tersusun atas sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Kumpulan sel inilah yang nantinya disebut dengan jaringan.

Jaringan yang terdapat di dalam tubuh hewan terbagi menjadi dua tipe, yaitu jaringan benih (germinal) dan jaringan tubuh (somatis). Jaringan benih (germinal) merupakan jaringan yang akan terus membelah diri dan menghasilkan benih baru. Sedangkan, jaringan tubuh (somatis) merupakan jaringan yang akan selalu ada di dalam tubuh hewan sepanjang hidupnya.

Pada hewan tingkat tinggi (mamalia), jaringan tubuh (somatis) dibagi menjadi empat jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan saraf, dan jaringan otot. Yuk, kita bahas lebih lanjut tentang keempat jenis jaringan tersebut.

Jaringan Epitel

Jaringan Epitel merupakan jaringan yang terletak di paling luar pada berbagai organ yang ada di dalam tubuh hewan. Jaringan ini melapisi permukaan tubuh (epitelium), membatasi antarorgan (mesotelium), atau membatasi organ dengan rongga dalam tubuh (endotelium).

Nah, sesuai dengan letaknya nih, fungsi jaringan epitel adalah melindungi tubuh hewan dari luka secara mekanik, serangan mikroorganisme dan kehilangan cairan. Kok, bisa? Iya, karena sel-sel epitelium saling terikat kuat oleh material yang berada di antara sel-sel sehingga memungkinkan jaringan epitel melaksanakan tugasnya sebagai pelapis organ dan rongga tubuh bagian luar hewan.

Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel dibagi menjadi tiga, yaitu epitel pipih, epitel batang, dan epitel kubus.

Epitel Pipih

Jenis epitel ini memiliki ciri-ciri, seperti berbentuk pipih dan nukleusnya berbentuk bulat di tengah. Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel pipih dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Epitel pipih selapis, jaringan ini disusun oleh selapis sel yang berbentuk pipih dan tersusun sangat rapat. Fungsi dari jaringan ini adalah pada saat proses difusi, osmosis, filtrasi, dan sekresi. Contohnya, antara lain pembuluh darah, alveolus, pembuluh limfa, glomerulus, dan ginjal.
  2. Epitel pipih berlapis banyak, jaringan ini disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk pipih dan tersusun sangat rapat. Fungsi jaringan ini adalah sebagai pelindung. Contohnya, antara lain kulit, rongga mulut dan vagina.

Epitel Batang (Silindris)

Jenis epitel ini memiliki ciri-ciri, seperti berbentuk batang, nukleusnya bulat dan terletak di dasar sel.  Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel batang dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  1. Epitel silindris selapis, jaringan ini disusun oleh selapis sel yang berbentuk batang yang memiliki fungsi dalam proses sekresi, penyerapan (absorpsi), penghasil mukus, dan pelicin atau pelumas permukaan saluran.  Contohnya, antara lain pada lambung, jonjot usus, kantung empedu, saluran pernapasan bagian atas. 
  2. Epitel silindris berlapis banyak Jaringan epitel silindris berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk batang. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung, penghasil mukus, gerakan zat melewati permukaan, dan saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu. Contohnya, antara lain pada saluran kelenjar ludah dan uretra.

Epitel Kubus

Jenis epitel ini memiliki ciri-ciri, seperti berbentuk kubus, nukleusnya bulat dan besar serta terletak di tengah. Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel kubus dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  1. Epitel kubus selapis, jaringan ini disusun oleh selapis sel yang berbentuk kubus. Jaringan ini berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung. Contohnya, antara lain pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium, dan lensa mata.
  2. Epitel kubus berlapis banyak, jaringan ini disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk kubus. Jaringan ini berfungsi dalam sekresi dan absorpsi. Contohnya, antara lain pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
  3. Epitel kubus berlapis banyak semu, Jaringan ini sebenarnya tersusun atas selapis sel epitel batang tapi ketinggian sel yang menyusun tidak sama. Akibatnya, epitel ini terlihat seperti berlapis. Jaringan epitel kubus berlapis banyak semu berfungsi sebagai perlindungan, sekresi, dan gerakan zat yang melewati permukaan. Contohnya, antara lain pada rongga hidung dan trakea.

Epitel Transisional

Nah, kalau jenis epitel ini cukup spesial, gais! Karena epitel ini memiliki bentuk sel yang berubah-ubah dan berlapis-lapis. Kalau jaringan ini menggelembung, maka sel-sel bagian dasar berbentuk kubus atau silindris. Pada lapisan tengah selnya berbentuk kubus dan pada lapisan atas berbentuk pipih. Contohnya itu ada pada kantung kemih. Bentuk epitel yang bisa berubah-ubah ini akan membantu kantung kemih memberikan ruang untuk urine dan menahan regangan serta tekanan yang diberikan pada urine.

Berikut gue tampilkan ilustrasi jenis-jenis jaringan epitel supaya elo lebih paham seperti apa sih bentuknya.

jaringan hewan
Jenis-jenis Jaringan Epitel (Arsip Zenius)

Jaringan Ikat

Jaringan ikat kerap disebut dengan jaringan penyokong atau jaringan penunjang. Seperti namanya, jaringan ikat berfungsi untuk mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan melindungi jaringan atau organ tubuh. Jaringan ini terdiri atas sel-sel, serabut dan cairan ekstraseluler. Serabut pada jaringan ikat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

  • Serabut kolagen, tersusun dari kolagen, bersifat tidak elastis, dan nggak gampang sobek jika ditarik memanjang.
  • Serabut elastis, tersusun oleh protein yang disebut elastin dan bersifat seperti karet.
  • Serabut retikuler, tersusun oleh kolagen dan dilanjutkan oleh serabut-serabut kolagen. Bentuknya sangat tipis dan bercabang

Jaringan pengikat memiliki kerapatan sel yang longgar dan sel-selnya tersebar di antara matriks-matriks ekstraseluler. Apa itu matriks? Matriks merupakan susunan dari serabut jaringan ikat yang diselubungi oleh media dasar yang bisa berupa cairan, gel, ataupun padat.

Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan ikat dibedakan menjadi berikut:

Jaringan ikat longgar

Ciri-ciri jaringan ikat longgar adalah sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastis. Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar organ-organ, pembuluh darah, dan saraf. Fungsi jaringan ikat longgar untuk membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah, dan saraf.

Jaringan ikat padat

Nama lain jaringan ikat padat adalah serabut putih karena terbuat dari serabut kolagen yang berwarna putih. Jaringan ini terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot, fasia, ligamen, dan tendon. Apaan tuh?

Fasia adalah jaringan ikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot. Ligamen adalah jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antartulang. Tendon adalah ujung otot yang melekat pada tulang. Oleh karena itulah fungsi dari jaringan ikat padat adalah menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang-tulang, tulang dengan tulang, juga memberikan perlindungan terhadap organ tubuh.

jaringan hewan
Jenis-jenis Jaringan Ikat (Arsip Zenius)

Baca Juga: Jaringan Ikat, Ciri, Struktur, dan Fungsi – Materi Biologi Kelas 11

Jaringan Otot

Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kok, bisa? Kemampuannya itu didapatkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi ini bisa terjadi karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek. Jaringan otot dibedakan menjadi tiga macam, antara lain:

Jaringan Otot Polos

Jaringan ini memiliki serabut-serabut atau fibril yang homogen. Apabila terangsang, otot polos berkontraksi secara refleks dan reaksinya lambat, serta di bawah pengaruh saraf otonom. Jenis otot ini terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, dan saluran pernapasan.

Jaringan Otot Lurik

Dinamakan otot lurik karena memiliki bentuk seperti adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot apabila dilihat melalui mikroskop.

Sebagian besar jaringan otot lurik melekat pada kerangka tubuh hewan, makanya nama lain dari jaringan ini adalah jaringan otot kerangka. Posisinya yang melekat pada kerangka menjadikan fungsi dari jaringan ini untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.

Jaringan otot lurik apabila terangsang, kontraksinya akan berlangsung cepat dan menurut kehendak hewan terkait, serta di bawah pengaruh saraf sadar.

Jaringan Otot Jantung

Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Oleh karena itu,  fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat.

jaringan otot
Jenis-jenis Jaringan Otot (Arsip Zenius)

Jaringan Saraf

Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit, dan cabang akson. Cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf. 

Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, terdapat tiga macam sel saraf, yaitu:

  • Sel saraf sensorik, berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum saraf pusat.
  • Sel saraf motorik, berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
  • Sel saraf penghubung, berfungsi sebagai penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
saraf hewan
Saraf (Arsip Zenius)

Penutup

Demikian pembahasan gue mengenai jaringan hewan. Kalau elo ada pertanyaan, jangan segan untuk tulis di kolom komentar, ya! Elo juga bisa belajar materi ini melalui video pembelajaran, loh. Klik banner di bawah ini untuk bisa nonton video-video dan akses kumpulan soalnya, ya!

Jaringan Hewan: Pengertian, Macam, dan Fungsi - Materi Biologi Kelas 11 26

Selain itu, Sobat Zenius juga bisa, lho, belajar mata pelajaran lainnya melalui video pembelajaran lewat paket belajar Aktiva Sekolah dari Zenius. Dengan paket belajar ini, elo berkesempatan ikut try out sekolah, sesi live class, serta mendapat akses rekaman dari live class tadi. Klik banner ini untuk informasi lebih lanjut, ya!

Jaringan Hewan: Pengertian, Macam, dan Fungsi - Materi Biologi Kelas 11 27

Penulis: Atha Hira Dewisman

Referensi:

Diastuti, R. (2009). Biologi 2: untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Haryono, S. (2009). Jaringan Hewan.

Mengenal Lapisan Tubuh Hewan: Pengertian, Jenis, dan Contoh

Halo, Sobat Zenius! Kenapa, ya, jantung kita berdetak di dalam tubuh, tapi organ-organ lainnya nggak merasakan detakan itu? Pernah nggak elo kepikiran hal tersebut? Nih, gue punya jawabannya!

Jadi, di dalam tubuh makhluk hidup ada yang namanya rongga tubuh. Rongga tubuh ini menjadi ruang untuk masing-masing organ bekerja tanpa mengganggu organ lainnya. Rongga tubuh terbentuk dari lapisan tubuh seperti ruangan pada suatu bangunan. 

Ada bangunan yang punya banyak ruangan, ada juga bangunan yang bahkan nggak punya ruangan. Nah, seperti itulah keberagaman hewan-hewan di dalam kingdom animalia.

Sobat Zenius, kali ini gue akan membahas tentang lapisan tubuh hewan. Gue akan mulai dari pembahasan singkat terkait klasifikasi di kingdom animalia, macam-macam lapisan tubuh hewan, hingga contoh soal tentang lapisan tubuh hewan untuk menguatkan pemahaman elo. Makanya, elo simak artikel ini sampai akhir ya!

Pengantar Kingdom Animalia

Sobat Zenius, sadar nggak sih kalau kita bisa ketemu hewan berkali-kali dalam satu hari? Entah itu ketemu kucing di rumah, ayam di jalan, bahkan nyamuk atau semut.

Padahal kalau dipikir-pikir, kucing, ayam, nyamuk, dan semut itu beda ya secara fisik. Tapi, kenapa mereka tetap disebut hewan? Apa sih makna dari hewan itu?

Nah, hewan atau animalia adalah eukaryota yang multiseluler, heterotrof, dan motil. Gue jelasin istilahnya satu per satu ya.

Eukaryota atau eukariotik adalah istilah untuk sel yang memiliki inti bermembran sehingga sel ini memiliki dua membran, yaitu membran inti dan membran sel. Kemudian, sel yang kompleks terdiri dari jumlah yang banyak atau disebut multiseluler

Animalia sebagai makhluk hidup heterotrof berarti nggak punya kemampuan untuk membuat makanannya sendiri sehingga animalia membutuhkan makhluk hidup lainnya. Lalu, animalia sebagai makhluk hidup motil berarti punya kemampuan untuk bergerak.

Nah, aspek multiseluler, heterotrof, dan motility ini menjadi pembeda antara kingdom animalia dengan kingdom eukaryota lainnya.

eukariotik

Tapi, ayam dan kucing tetap beda tuh? Betul, karena dalam kingdom animalia sendiri terdapat beberapa kelompok lagi.

Dua kelompok besar yang sering kita dengar dari kingdom animalia adalah kelompok invertebrata dan kelompok vertebrata. Klasifikasi ini berdasarkan ada atau nggak-nya tulang belakang pada hewan. 

Nah, klasifikasi pada kingdom animalia nggak hanya berdasarkan satu hal saja. Para ahli taksonomi melakukan klasifikasi berdasarkan empat hal, yaitu simetri tubuh, jumlah lapisan tubuh, rongga tubuh, dan segmentasi tubuh

kingdom animalia
Kingdon Animalia (Arsip Zenius)

Baca Juga:

Klasifikasi Kingdom Animalia – Materi Biologi Kelas 10

Pengelompokkan Berdasarkan Lapisan Tubuh Hewan

Kenapa sih hewan-hewan ini masih harus diklasifikasikan ke dalam kelompok-kelompok lagi?

Ingat, hewan itu terdiri atas sel-sel hewan yang mengalami proses kompleksitas. Kompleksitas yang terjadi pada hewan menyebabkan hewan yang satu berbeda dengan hewan lainnya. 

Nah, proses kompleksitas ini bermula dari adanya protozoa ancestor (uniseluler) yang kemudian berkelompok dan menjadi multiseluler. Sel-sel yang banyak ini kemudian akan berkembang membentuk lapisan tubuh hewan. 

Perkembangan yang dialami oleh sel hewan juga berbeda-beda. Gue akan mulai dari awal peleburan sel telur dan sel sperma. Peleburan itu akan menghasilkan zigot yang kemudian terus berkembang menjadi morula

Nah, morula ini kemudian berkembang juga menjadi blastula. Pada tahap blastula, lapisan tubuh hewan mulai terbentuk. Kemudian, ada blastula yang mengalami berkembangan dan nggak mengalami perkembangan. Blastula yang nggak mengalami perkembangan menjadi hewan multiseluler. 

Sementara itu, blastula yang mengalami perkembangan menjadi gastrula yang mengalami penekukan sehingga membentuk dua lapisan tubuh hewan yang disebut diploblastik. Ada beberapa sel yang berhenti di sini dan ada beberapa sel yang terus berkembang sehingga terbentuk tiga lapisan tubuh hewan yang disebut triploblastik

Lapisan-lapisan tubuh hewan yang terbentuk akan menjadi jaringan dasar sebagai pembentuk sistem tubuh pada hewan. 

proses kompleksitas sel
Proses Kompleksitas Sel (Arsip Zenius)

Hewan Multiseluler dan Hewan Diploblastik

Hewan multiseluler adalah hewan yang lapisan tubuhnya cuman satu. Sel tubuh pada hewan tersebut berhenti di tahap blastula dan nggak mengalami perkembangan lagi. 

Hewan multiseluler akan kita temukan di filum porifera. Contohnya, adalah si Spongebob Squarepants yang kita kenal. Yap, Spongebob ini adalah Spongia sp., yaitu salah satu hewan dalam filum porifera.

hewan multiseluler
Hewan Multiseluler (Arsip Zenius)

Baca Juga:

Porifera – Materi Biologi Kelas 10

Berkembang sedikit dari hewan multiseluler, ada juga hewan diploblastik. 

Hewan diploblastik adalah hewan yang memiliki dua lapisan tubuh. Pada perkembangan sel, blastula mengalami perkembangan dan membentuk gastrula. Lapisan tubuh hewan diploblastik terdiri atas ektoderm (luar) dan endoderm (dalam). 

Lapisan ektoderm akan berkembang membentuk sistem kulit dan sistem saraf. Sementara itu, lapisan endoderm akan berkembang membentuk sistem pencernaan. 

Terdapat dua filum dalam kingdom animalia yang termasuk hewan diploblastik, yaitu filum cnidaria dan ctenophora. Kalau tadi Spongebob, kali ini gue bicara soal si ubur-ubur yang sering dikejar sama Spongebob. Nah, ubur-ubur adalah salah satu contoh hewan diploblastik. 

hewan diploblastik
Hewan Diploblastik (Arsip Zenius)

Baca Juga:

Coelenterata – Materi Biologi Kelas 10

Hewan Triploblastik

Nah, kebanyakan filum dalam kingdom animalia merupakan hewan triploblastik. Hewan triploblastik adalah hewan yang memiliki tiga lapisan tubuh. Pada perkembangan sel, gastrula membentuk lapisan ketiga sehingga lapisan tubuh hewan ini terdiri atas ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

Sama seperti hewan diploblastik, lapisan ektoderm pada hewan triploblastik kemudian membentuk sistem kulit dan sistem saraf. Sementara itu, lapisan endoderm juga membentuk sistem pencernaan

Lapisan ketiga yang terletak di tengah, yaitu mesoderm membentuk sistem-sistem organ lainnya, seperti sistem otot, sistem ekskresi, sistem reproduksi, dan sistem sirkulasi

Nggak hanya memiliki tiga lapisan tubuh, hewan triploblastik juga memiliki rongga tubuh atau disebut coelom. Hewan triploblastik ini bisa diklasifikasikan lagi berdasarkan coelom yang mereka miliki sehingga terdapat 3 kelompok, yaitu acoelomata, pseudocoelomata, dan coelomata.

Acoelomata adalah kelompok hewan triploblastik yang nggak punya rongga tubuh sehingga organ-organ tubuhnya menempel dari satu lapisan ke lapisan lainnya. Contohnya adalah cacing pipih dari filum platyhelminthes

Baca Juga:

Platyhelminthes – Materi Biologi Kelas 10

Pseudocoelomata adalah kelompok hewan triploblastik yang punya rongga tubuh semu. Artinya, antara satu lapisan ke lapisan lainnya ada rongga. Namun, rongga ini nggak punya penyangga sehingga cenderung nggak beraturan. Contohnya adalah cacing gilig dari filum nematoda.

Baca Juga:

Nemathelminthes – Materi Biologi Kelas 10

Coelomata adalah kelompok hewan triploblastik yang punya rongga tubuh tetap. Artinya, rongga tubuh pada hewan ini memiliki penyangga yang dapat memberikan bentuk tubuh tetap. Contohnya adalah kita sendiri sebagai manusia dari filum chordata. Memang kayak apa rongganya?

Simpelnya, jantung kita berdetak di dalam tubuh, tapi kenapa organ lain seperti paru-paru, lambung, hati, dan sebagainya nggak merasakan detakan itu? Karena ada rongga tubuh. Setiap organ dalam tubuh kita sebagai hewan coelomata memiliki rongga sebagai ruang privasi untuk organ-organ tubuh bekerja. 

hewan triploblastik
Hewan Triploblastik (Arsip Zenius)

Contoh Soal

Sobat Zenius, setelah memahami penjelasan gue tentang lapisan tubuh hewan, gue akan kasih elo contoh soal supaya elo bisa lebih paham lagi sama materi ini. 

Simak pertanyaan berikut ya!

Filum Coelenterata merupakan satu-satunya filum Animalia yang bersifat diploblastik, karena hanya terdiri atas dua jaringan dasar saja, yaitu ectoderm dan endoderm. Di bawah ini, sistem tubuh yang tidak dimiliki oleh Coelenterata adalah ….

a. sistem pencernaan

b. sistem saraf

c. sistem integument (kulit)

d. sistem reproduksi

e. sistem peredaran darah

Pembahasannya:

Nah, Sobat Zenius, elo coba garis bawahi pertanyaannya terutama di bagian kata “tidak”. Itu artinya, elo harus cari kira-kira sistem apa yang nggak terbentuk pada Coelenterata atau yang bisa kenal juga sebagai ubur-ubur dan terumbu karang. 

Di soal juga udah disebutin kalau Coelenterata ini diploblastik, artinya hanya punya dua lapisan : ektorderm dan endoderm. Elo ingat-ingat lagi nih.

Lapisan ektoderm akan membentuk sistem kulit dan sistem saraf, sementara lapisan endoderm akan membentuk sistem pencernaan. Berarti, elo bisa coret pilihan jawaban A, B, dan C. 

Nah, terus gimana? Antara sistem reproduksi dan sistem peredaran darah. Kalau elo udah mempelajari tentang filum Coelenterata, elo pasti bisa langsung jawab. Tapi, gue akan jelasin dulu. 

Berdasarkan penjelasan gue sebelumnya, sistem reproduksi dan sistem peredaran darah (sirkulasi) itu terbentuk dari lapisan mesoderm pada hewan triploblastik. Tapi, elo juga perlu ingat kalau Coelenterata, contohnya ubur-ubur, itu pasti nggak cuman satu di dunia ini. Gimana caranya biar jadi banyak? Dengan reproduksi

Jadi, kunci dari lapisan tubuh hewan adalah pembentukan jaringan dasar yang kemudian menjadi organ. Meskipun Coelenterata adalah hewan diploblastik yang nggak punya saluran reproduksi, hewan itu tetap bisa menghasilkan sel gamet dan bereproduksi. 

Oleh karena itu, jawaban dari soal ini adalah (E) sistem peredaran darah.

Gimana? Kerjain soal tentang lapisan tubuh hewan gampang, kan? Atau elo butuh contoh soal lebih menantang? Tenang, ada kok! Elo tinggal download aplikasi Zenius di hp elo untuk dapetin soal-soal dan video pembahasannya sekalian.

Elo juga bisa klik banner di bawah ini untuk belajar materi kingdom animalia atau materi biologi lainnya. Tinggal klik banner dan ketik materi yang diinginkan di kolom pencarian ya.

Mengenal Lapisan Tubuh Hewan: Pengertian, Jenis, dan Contoh Hewan 9

Nah, supaya pemahaman elo makin dalam, ikuti terus review materi dan kerjakan berbagai latihan soal di Zenius, yuk. Ada berbagai paket yang bisa elo beli sesuai kebutuhan elo. Klik banner di bawah ini untuk info selengkapnya!

Langganan Zenius

Pembahasan gue tentang materi lapisan tubuh hewan kelas 10 sampai sini dulu ya! Kalau elo ada pertanyaan, bisa langsung tulis di kolom komentar. 

Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Semangat terus ya, Sobat Zenius!

Penulis: Trisnajaya Shalsabila