Bahan Tambang: Pengantar, Golongan, dan Persebarannya

Sobat Zenius, sadarkah bensin yang kita pakai di kendaraan bermotor merupakan bahan tambang dan merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui? Yuk, Kita kenali lebih dalam tentang bahan tambang di Indonesia!

Pengantar

Berdasarkan UU No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, pertambangan merupakan tahapan kegiatan penelitian, pengelolaan, dan pengusahaan mineral atau batu bara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan, pemurnian, pengangkutan & penjualan, serta kegiatan pasca tambang (Alkhabsi & Trianda, 2020). 

Pertambangan mineral digolongkan atas pertambangan mineral radioaktif, pertambangan mineral logam, pertambangan mineral bukan logam, dan pertambangan batuan. Pertambangan juga punya peran penting di perekonomian suatu negara karena bisa jadi sumber pendapatan negara itu.

Golongan Bahan Tambang

Bahan Tambang

Sesuai dengan UU No.4 Tahun 2009, bahan tambang terbagi menjadi golongan A, B, dan C. Pembagian ketiga golongan ini didasarkan oleh kepentingan setiap bahan tambang. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang tiga golongan bahan tambang.

1. Bahan Tambang Golongan A (strategis)

Golongan ini merupakan bahan strategis yang berfungsi untuk pertahanan, keamanan, dan perekonomian negara seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam (Lutfi et al., 2019).  Oleh karena itu, maka sebagian besar hanya diizinkan untuk dimiliki oleh pemerintah.

Bahan Tambang

2. Bahan Tambang Golongan B (vital)

Bahan tambang golongan B merupakan bahan vital karena untuk menjamin kepentingan hidup orang banyak seperti besi, mangan, dan tembaga (Arianto, 2020). Golongan ini memiliki nilai ekonomi tingkat sedang dan biasanya digunakan untuk kepentingan pembangunan atau industri.

3. Bahan Tambang Golongan C

Golongan C merupakan bahan tambang yang tidak termasuk dalam golongan A dan B, serta mudah untuk didapatkan seperti pasir, marmer, dan pasir kuarsa (Alkhabsi & Trianda, 2020).

Golongan ini memiliki nilai ekonomi rendah dan biasanya hanya dimanfaatkan untuk kepentingan lokal. Kadang, ada bahan tambang golongan C yang belum banyak dimanfaatkan, tapi punya potensi besar untuk dikembangkan.

Misalnya bauksit yang bisa diolah menjadi alumunium, atau fosfat yang bisa digunakan sebagai pupuk. Namun, pengembangan bahan tambang golongan C juga perlu izin & perhatian khusus dari pemerintah supaya tidak merusak lingkungan.

Kegiatan Pertambangan

Sumber daya alam tambang termasuk dalam kelompok sumber daya yang tidak bisa diperbarui, kita nggak bisa memanfaatkannya lagi kalau sudah habis. Makanya tindakan yang tepat dalam pemanfaatan dan pengelolaannya sangatlah penting.

Bahan Tambang

Kegiatan pertambangan dilakukan di daerah litosfer maupun di permukaan bumi seperti:

1. Observasi

Kegiatan pengamatan ke daerah yang diperkirakan secara teoritis mempunyai sumber tambang.

2. Eksplorasi

Kegiatan penyelidikan tentang keadaan mineral tambang serta kemungkinannya untuk dimanfaatkan secara ekonomis.

Eksplorasi terbagi menjadi:

  • Penyelidikan tentang banyaknya mineral, persebarannya serta keuntungan ekonomisnya bila dilakukan pengelolaan.
  • Menentukan syarat teknis.

3. Eksploitasi/Penambangan

Kegiatan pengambilan bahan tambang. Dalam melakukan eksploitasi harus memperhatikan betul-betul tentang teknis dan ketentuan lain yang berlaku.

Peta Persebaran Mineral Strategis di Indonesia

Bahan Tambang

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan bahan tambang. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat statistik), Indonesia berhasil memproduksi 78.996 Kg emas dan 614.058.577 ton batu bara pada tahun 2021.

Minyak bumi tersebar di pulau-pulau Indonesia seperti:

1. Sumatra

Pareula & Lhokseumawe (Aceh Darussalam), Sungai Pakning & Dumai (Riau), Plaju, Sungai Gerong & Muara Enim (Sumatera Selatan).

2. Jawa

Jati Barang Majalengka (Jawa Barat), Wonokromo, Delta (Jawa Timur), Cepu, Cilacap (Jawa Tengah).

3. Kalimantan

Pulau Tarakan, Balikpapan, Pulau Bunyu & Sungai Mahakam (Kalimantan Timur), Rantau, Tanjung, dan Amuntai (Kalimantan Selatan).

4. Maluku

Pulau Seram & Tenggara.

5. Papua

Klamono, Sorong, Babo.

Cadangan batu bara Indonesia hanya 0,5% dari cadangan batu bara dunia. Namun, dilihat dari produksinya, cadangan batu bara Indonesia merupakan yang ke-6 terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton. Batu bara dapat dijumpai di sejumlah pulau, seperti Kalimantan dan Sumatra.

Baca juga:

Peta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Tambang nikel di Indonesia terdapat di Kalimantan Barat, Maluku, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Sekitar setengah produksi timah putih dunia berasal dari Asia Tenggara.

Timah di Indonesia adalah di daerah jalur timah yang membentang dari Pulau Kundur sampai Pulau Belitung dan sekitarnya. Potensi timah putih di Indonesia tersebar sepanjang kepulauan Riau sampai Bangka Belitung, serta terdapat di dataran Riau yaitu di Kabupaten Kampar dan Rokan Ulu.

Baca juga:

4 Faktor Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Mangan sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta), Martapura (Kalimantan Selatan). Potensi dan cadangan endapan bauksit terdapat di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, Pulau Bangka, dan Pulau Kalimantan.

Aktivitas penambangan bijih besi sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok, yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).

Baca juga:

Potensi, Persebaran, dan Pengelolaan Terumbu Karang di Indonesia

Penutup

Oke deh Sobat Zenius, itu dia materi tentang bahan tambang. Semoga elo bisa memahami materi ini dengan baik ya! Kalau elo mau belajar lebih dalam, bisa banget klik banner di bawah ini.

Bahan Tambang

Zenius juga ada beberapa paket belajar yang bisa elo pilih sesuai kebutuhan. Di sini kita bisa belajar konsep materi dan latihan soal buat ngukur seberapa jauh kemampuan elo. Yuk klik banner di bawah ini!

Bahan Tambang

Penulis: Dinda Puspitasari

Sumber: 

Video Pembelajaran Zenius

Handoyo, Budi. Geografi. Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, 2021.

Badan Pusat Statistik. (n.d.). Produksi Barang Tambang Mineral 2019-2021. Badan Pusat Statistik. Retrieved March 31, 2023

Kasman. (2020).Modul Pembelajaran SMA Geografi Kelas XI. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.

Memahami Sifat Unsur Golongan VI A : Kimia 12 SMA

Sobat Zenius, elo masih ingat dengan pembahasan  tabel periodik unsur di kelas 10, kan? Seperti yang sudah kita pelajari, tabel periodik adalah tabel yang memuat berbagai macam unsur kimia ini terbagi menjadi beberapa golongan. 

Kali ini, kita akan membahas tentang golongan VI A. Nah, ternyata  oksigen yang kita hirup sehari-hari merupakan salah satu unsur yang masuk ke dalam unsur golongan VI A.

Apa sih golongan VI A? Terus, kenapa oksigen termasuk ke dalam golongan itu? 

Nah, gue akan membahas unsur-unsur golongan VI A,  penggolongannya, dan juga sifat-sifatnya. Selain itu, gue juga akan ngasih elo contoh soal di akhir artikel ini. Makanya, elo simak artikel ini sampai akhir ya!

Unsur Golongan VI A

Sobat Zenius, golongan VI A merupakan golongan pada tabel periodik yang terletak di kolom ke-16. Golongan ini juga bisa disebut golongan 16. Di dalam golongan VI A, terdapat 6 unsur kimia, yaitu oksigen, sulfur, selenium, tellurium, polonium, dan livermorium. 

Kenapa unsur-unsur ini masuk ke dalam golongan VI A?

Kalo kita jabarkan konfigurasi elektron dari masing-masing unsur, kita akan mendapatkan 6 elektron di lapisan kulit atom terluar. Selain itu, unsur-unsur golongan ini juga memiliki kulit valensi yang lengkap atau hampir lengkap sehingga dikategorikan sebagai unsur golongan A. 

unsur golongan via
Unsur Golongan VI A (Arsip Zenius)

Masing-masing unsur golongan VI A juga memiliki sifat yang berbeda, misalnya jari-jari atom dan energi ionisasinya

struktur atom
Struktur Atom Oksigen dan Sulfur (Arsip Zenius)

Elo harus ingat bahwa semakin banyak elektron yang dimiliki oleh suatu unsur, semakin banyak pula kulit atomnya. Nah, kulit atom yang banyak ini bisa membuat jari-jari atomnya juga semakin besar.

Hal berbeda berlaku pada energi ionisasi unsurnya. Semakin besar jari-jari atom pada suatu unsur, semakin kecil energi ionisasi unsurnya. Kenapa bisa? 

Energi ionisasi merupakan suatu energi yang dibutuhkan untuk melepas elektron. Ketika suatu unsur memiliki jari-jari yang besar, jarak elektron terluar dengan inti atom pun semakin jauh. Hal ini juga membuat ikatan antar ion semakin rendah. 

Oleh karena itu, atom tersebut nggak perlu energi ionisasi yang besar untuk melepaskan satu atau dua elektron dari kulit terluarnya. 

jari-jari atom dan energi ionisasi
Sifat dalam Sistem Periodik Unsur (Arsip Zenius)

Sifat Fisika Golongan VI A

Sebagaimana unsur kimia lainnya, unsur-unsur golongan VI A juga memiliki sifat fisis dan kimia. Secara fisik, mayoritas unsur golongan VI A berwujud  gas atau padatan pada suhu kamar, kecuali sulfur yang berwujud cair. 

Berbicara soal kepadatan, unsur-unsur golongan VI A juga memiliki kepadatan yang tinggi pada suhu kamar. Jari-jari atom masing-masing unsur juga relatif kecil karena mereka memiliki muatan inti yang tinggi dan jumlah kulit elektron yang relatif sedikit. 

Selain itu, unsur-unsur golongan VI A juga memiliki titik lebur dan titik didih yang relatif tinggi

Unsur-unsur golongan VI A yang bisa kita temukan di kehidupan sehari-hari adalah oksigen dan sulfur

sifat fisika unsur golongan via
Sifat Fisika Unsur Golongan VI A (Arsip Zenius)

Sifat Kimia Golongan VI A

Golongan VI A merupakan golongan nonlogam, kecuali polonium yang merupakan logamoid. Golongan VI A juga merupakan golongan yang reaktif. Reaktivitas yang dimiliki masing-masing unsur membuat setiap unsur cenderung membentuk senyawa dengan unsur yang golongan lain, terutama logam.

Unsur-unsur golongan VI A cenderung membentuk senyawa kovalen yang stabil dengan unsur nonlogam dan senyawa ionik dengan logam. Beberapa contoh senyawa yang terbentuk dari unsur golongan VI A adalah belerang dioksida (SO2) dan selenium dioksida (SeO2) yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri. 

Kalau berbicara soal sifat asam dan basanya, unsur-unsur golongan VI A bisa bersifat asam atau basa tergantung pada keadaan senyawanya. Sebagai contoh, asam sulfat (H2SO4) dan asam selenat (H2SeO4) memiliki sifat asam yang kuat. Sementara itu, belerang hidrogen (H2S) memiliki sifat asam yang lemah. 

sifat kimia unsur golongan via
Sifat Kimia Unsur Golongan VI A (Arsip Zenius)

Contoh Soal

Setelah elo pahami materi golongan VI A di atas, gue mau elo uji pemahaman elo dengan mengerjakan contoh soal berikut ini ya!

Jika diketahui jari-jari atom secara berurutan dari yang paling kecil adalah O, S, Se, Te, Po, maka urutan energi ionisasi dari yang paling besar adalah ….

a. Po, Te, S, O, Se

b. Po, Te, Se, S, O

c. S, Se, Te, Po, O

d. O, Te, S, Se, Po

e. O, S, Se, Te, Po

Pembahasannya:

Soal ini gampang banget! Elo bisa cek lagi grafik energi ionisasi di atas. Tapi, gue juga mau elo paham konsepnya. 

Besar jari-jari atom menunjukkan berapa banyak kulit yang dimilikinya. Semakin banyak elektron yang dimiliki, semakin banyak juga kulit atomnya. Nah, kalo elektron-elektron ini semakin jauh dari inti atomnya, interaksi antar ion pada atom tersebut juga semakin lemah

Ion yang ada pada inti atom adalah proton, sementara ion di kulit atom adalah elektron. Dari sana, tercipta suatu interaksi antar ion yang umumnya adalah tarik-menarik

Ketika elektron semakin jauh dari proton, interaksi di antara keduanya pun semakin lemah. Interaksi yang lemah ini membuat elektron akan lebih mudah dilepaskan dari atom. Ketika elektron mudah dilepaskan dari atom, energi ionisasi yang dibutuhkan oleh atom pun juga semakin sedikit. 

Berbeda kondisinya pada atom yang memiliki jari-jari atom yang kecil. Ketika jarak antar ion semakin kecil, interaksi di antara keduanya juga semakin kuat. Oleh karena itu, membutuhkan energi ekstra atau energi ionisasi yang besar untuk melepaskan elektron dari atom.

Jadi, jawaban untuk soal di atas adalah (E) O, S, Se, Te, Po.

Gimana? Gampang kan kerjain soal tentang golongan VI A? Atau elo butuh contoh soal yang lebih menantang? Tenang, ada kok! Elo tinggal download aplikasi Zenius untuk dapetin soal-soal dan video pembahasannya.

Elo juga bisa belajar materi golongan VI A atau materi kimia lainnya. Tinggal klik banner dan ketik materi yang diinginkan di kolom pencarian ya.

Memahami Sifat Unsur Golongan VI A : Materi Kimia 12 SMA 9

Nah, supaya pemahaman elo makin dalam, ikuti terus review materi dan kerjakan berbagai latihan soal di Zenius, yuk. Ada berbagai paket yang bisa elo beli sesuai kebutuhan elo. Klik banner di bawah ini untuk info selengkapnya!

Langganan Zenius

Pembahasan gue tentang materi golongan VI A kelas 12 sampai sini dulu ya! Kalau elo ada pertanyaan, bisa langsung tulis di kolom komentar. 

Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Semangat terus ya, Sobat Zenius!

Penulis: Trisnajaya Shalsabila