Mengenal Objek Studi Geografi – Materi Geografi Kelas 10

Halo Sobat Zenius! Gue yakin elo pernah mendengar atau membaca kata geografi, tapi tau gak sih elo apa aja objek studi geografi itu?

Mungkin beberapa dari elo ada yang menjawab gambaran muka bumi, yang biasa kita sebut peta. Ada juga yang menjawab tentang seluk-beluk batuan di bumi. 

Nah, ternyata ketika kita mempelajari geografi, maka kita akan belajar juga bagaimana caranya berpikir spasial (spatial thinking).

Ilmu geografi untuk melatih kemampuan berpikir spasial (dok. Wikimedia Commons)
Ilmu geografi untuk melatih kemampuan berpikir spasial (dok. Wikimedia Commons)

Waduh, spatial thinking itu istilah apaan sih? Kalau elo tengok KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), spasial berarti segala hal yang berkenaan dengan ruang atau tempat. 

Selain itu, bisa dikatakan bahwa berpikir spasial merupakan proses yang mendukung eksplorasi dan pemahaman. Cara berpikir ini penting lho bagi perkembangan manusia, termasuk konsep pemetaan dan keterampilan. 

Contohnya tentang visualisasi hubungan ruang, kenapa kok banyak pemukiman terletak di dekat sumber air, gimana caranya menentukan transformasi peta dunia menjadi peta provinsi, memperkaya perspektif seperti perbedaan budaya barat dan timur, dan membantu kita untuk mengingat gambar di tempat dan ruang. 

Jadi, berpikir spasial itu penting sebagai kerangka berpikir kita dalam melihat suatu fenomena.Itu salah satu alasan pentingnya mempelajari objek studi geografi, kira-kira alasan lainnya untuk belajar geografi apa sih?

Baca Juga: Materi Geografi: Dinamika Planet Bumi

Mengapa Perlu Belajar Geografi?

Salah satu alasan kenapa kita perlu belajar objek studi geografi adalah untuk melatih berpikir spasial. Tanpa kita berpikir spasial, maka sebuah data hanyalah data, kita gak bisa menginterpretasikan data tersebut. 

Misalnya, ada data COVID-19 di Indonesia. Tanpa kemampuan berpikir spasial, kita gak bisa nih menafsirkan data tersebut, kenapa ada daerah yang penyebarannya landai, dan kenapa ada yang sangat tinggi. 

Siapa yang sebenarnya salah, apakah karena faktor lingkungan, pemerintah, atau manusianya yang gak taat protokol kesehatan? 

Nah, semua itu bisa dijawab dengan cara berpikir spasial.

Selain mengasah berpikir spasial, alasan-alasan lain dari pentingnya belajar objek studi dan aspek geografi di antaranya adalah:

  1. Mengetahui karakteristik setiap ruang di bumi (wilayah).
  2. Mengenal karakteristik lingkungan sekitar.
  3. Bisa melihat interaksi antara manusia dan sekitarnya (lingkungan).
  4. Mengenal budaya masyarakat dan lingkungan sekitar.

Yap, secara umum itu dia alasan dari pentingnya belajar geografi. 

Sekarang elo udah tahu kan kalau belajar geografi itu punya manfaat yang cukup besar dalam kehidupan kita, gak hanya bikin elo bisa baca peta dan tahu seluk-beluk batuan di bumi aja. 

Intinya, selama kita berada dalam satu ruang, geografi akan tetap relevan, karena geografi adalah science of where.

Ruang Lingkup dan Aspek Geografi

Setelah elo mengetahui pentingnya belajar objek studi geografi, selanjutnya elo akan membahas lebih jauh tentang apa itu geografi. 

Tapi sebelum itu, elo udah tahu belum sih apa arti geografi yang sesungguhnya?

Kalau kita tengok KBBI, geografi artinya ilmu yang mempelajari tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi. 

Dari situ aja kita udah bisa menilai kalau bahasan geografi itu sangat luas, iya gak? Nah, sekarang coba kita lihat dari bahasanya, yaitu “geo” yang artinya bumi, dan “graphein” yang artinya tulisan. 

Jadi, kalau kita coba simpulkan, geografi merupakan studi ragam ruang dalam mengapa dan bagaimana hal-hal bisa berbeda dari satu tempat dan tempat lain.

Dari situ elo bisa telusuri tentang permukaannya seperti apa, iklimnya bagaimana, flora dan faunanya ada apa aja, dan yang lainnya.

Dari situ kita bisa menjabarkan, apa aja sih yang dipelajari di ilmu geografi dilihat dari aspek-aspek geografi.

Aspek Geografi

Kajian utama geografi meliputi dua aspek yakni aspek fisik dan aspek sosial. 

Aspek fisik dalam kajian geografi bisa diartikan secara fisik atau bentuk, dengan kata lain aspek-aspek yang bisa kita lihat. 

Contoh aspek fisik geografi antara lain lingkungan dan batuan. Gak usah jauh-jauh deh, sekarang coba elo keluar rumah, dan perhatikan apa yang ada di sekitar elo. 

Ada tanaman, tanah, batu, hewan, dan masih banyak lagi hal-hal yang bisa elo lihat fisik/bentuknya, kan?

Lalu, ada lagi aspek sosial geografi yang gak bisa dilihat secara fisik atau bentuk. Contoh aspek sosial geografi adalah politik, ekonomi, dan budaya. 

Kita ambil contoh budaya, yang namanya budaya itu kan gak bisa dilihat secara bentuk ya, perlu dilakukan pengamatan dan analisis dari kebiasaan-kebiasaan manusianya. 

Dari situ kita bisa tahu, “Oh, budaya masyarakat sini gotong-royong”. Elo juga bisa lihat pada contoh politiknya, antara negara yang satu dan negara lainnya memiliki perbedaan sistem tatanan negara.

Aspek Geografi Sosial (dok. pxhere)
aspek geografi sosial (dok. pxhere)

Oke, sampai sini udah paham ya mengenai aspek-aspek geografi? Makin yakin kan kalau bahasan geografi itu luas banget? 

Saking luasnya, dibutuhkan ilmu-ilmu penunjang geografi seperti biogeografi (biologi-geografi), geofisika (geografi-fisika), geopolitik (geografi-politik), geoekonomi (geografi-ekonomi), dan lain-lain.

Baca Juga: Mengenal Gerhana Bulan Total, Si ‘Bulan Merah Darah’

Objek Studi Geografi

Apa sih pengertian objek studi geografi? Objek studi geografi ini merupakan landasan atau dasar dalam belajar geografi. 

Nah, objek studi geografi terdiri dari objek material dan objek formal yang akan gue bahas lebih lanjut di bawah ini:

Objek studi geografi terdiri dari objek material dan objek formal (Arsip Zenius)
Objek studi geografi terdiri dari objek material dan objek formal (Arsip Zenius)

Objek Studi Geografi Material

Lingkup pertama dari objek studi geografi material adalah geosfer. 

Contoh objek studi geografi material ini sering kita temui dalam kehidupannya. Misal, ketika elo lagi jalan-jalan ke suatu pantai. Di sana elo akan merasa bahwa cuacanya panas tapi banyak angin, nah itu bisa dikaji lebih dalam di atmosfer. 

Kemudian, elo melihat lagi ke arah pepohonan yang ada di sekitar pantai, itu termasuk dalam kajian biosfer

Di ujung pantai, elo melihat pegunungan, itu akan dikaji ke dalam litosfer

Jadi kalo elo disuruh menyebutkan contoh objek studi geografi yang berkaitan dengan litosfer adalah apa, elo tinggal mengingat aja bahwa litosfer artinya adalah bagian atas mantel dan kerak bumi.

Artinya kenampakan geografis bumi yang padat dan terdapat di permukaan, makanya gue kasih contoh di atas seperti pegunungan, gunung, pantai dan kenampakan lainnya. 

Untuk air laut dan sungai-sungai kecil di sekitarnya akan dikaji dalam hidrosfer

Selanjutnya, elo melihat di pantai itu banyak banget orang, yang akan dikaji dalam antroposfer

Nah, kalo misalnya gue punya pertanyaan nih, persebaran flora dan fauna dikaji dalam objek geografi yang mana?

Kira-kira jawabannya apa?

Elo tinggal inget aja bahwa objek studi geografi material adalah geosfer dan arti dari geosfer adalah permukaan bumi.

Jadi segala sesuatu yang ada dan hidup di atas permukaan bumi dikaji dalam objek studi geografi material termasuk flora dan fauna.

Kesimpulannya, objek material geografi yang merupakan ruang lingkup geosfer adalah mengenai atmosfer, biosfer, litosfer, hidrosfer, dan antroposfer.

Objek Studi Geografi Formal

Sedangkan, untuk objek formal dalam studi geografi mencakup fenomena yang berkaitan dengan cara pandang kita dalam melihat objek material geografi. 

Jadi intinya objek studi geografi formal adalah cara pandang elo dalam melihat atmosfer, biosfer, litosfer, hidrosfer, dan antroposfer.

Contoh objek studi geografi formal ini misalnya ketika elo bertemu atau lagi telepon-teleponan sama teman elo yang ada di Kanada. Kalian saling menceritakan tentang daerah masing-masing. 

Elo cerita ke teman elo kalau di Jakarta panas, musim hujan sering banjir, macet, kalau mau liburan enaknya ke Bandung yang udaranya dingin, banyak pohon, ada pegunungan, dan lain-lain. 

Begitu pun dengan teman elo di Kanada yang menceritakan kalau di sana sedang turun salju, udaranya dingin, orang-orangnya menggunakan bahasa Inggris dan Prancis, dan hal-hal lainnya. 

Jadi, masing-masing orang punya perspektif tentang suatu daerah.

Nah, kalo gue punya pertanyaan seperti ini: objek studi geografi yang termasuk fenomena sosial budaya adalah..

Kira-kira jawabannya apa?

Karena budaya diciptakan, diyakini dan dilakukan oleh manusia artinya ini berkaitan dengan fenomena serta keterkaitan fenomena yang satu dengan lainnya. 

Fenomena ini bisa berkaitan dengan penyebaran pemukiman dan penyebaran industri yang terjadi karena adanya pengaruh lingkup sosial dan kebudayaan dalam masyarakat. 

Oke, segitu dulu penjelasan gue tentang objek studi Geografi. Buat yang mau belajar mengenai objek studi geografi versi video, bisa banget langsung meluncur ke video belajar Zenius yang bisa elo akses secara GRATIS dengan klik banner di bawah ini!

klik di sini untuk lanjut belajar objek studi geografi versi video pembahasan zenius

Selain mata pelajaran Geografi, elo juga bisa belajar materi dari mata pelajaran lainnya, kayak Ekonomi, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Ada beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan lo. Yuk gabung sekarang juga biar elo makin cerdas belajar bareng Zenius!

Mengenal Objek Studi Geografi - Materi Geografi Kelas 10 9

Kalau elo punya pertanyaan maupun pernyataan seputar materi objek studi geografi, jangan ragu buat komen di kolom komentar, oke? Sampai sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya, ciao!

Baca Juga Artikel Lainnya

Dinamika Hidrosfer dan Manfaatnya Bagi Kehidupan

Skala Peta, Rumus, dan Macamnya – Materi Geografi Kelas 10

Dinamika Kependudukan Indonesia: Geografi Kelas 11

Originally Published:  November 27, 2021 
Update by: Sabrina Mulia Rhamadanty

Dinamika Planet Bumi – Materi Geografi Kelas 10

Hai, Sobat Zenius! Materi mata pelajaran Geografi kali ini kita akan belajar mengenai Dinamika Planet Bumi sebagai ruang kehidupan mulai dari tata surya dan rotasi dan revolusi bumi, teori pergerakan benua, hingga menjelaskan mengapa bumi memiliki kelayakan utama sebagai planet kehidupan.

Seperti yang elo tahu, kita semua lahir, tumbuh dan hidup di planet bumi bukan?

Nggak cuma manusia, binatang dan berbagai mikroorganisme pun hidup dan tumbuh di bumi. Seluruh bagian dari planet bumi ini sangat berperan sebagai ruang kehidupan.

Dalam ilmu sains, terjadi dan terbentuknya bumi dan juga tata surya itu ada prosesnya, guys, ada sejarahnya.

Oleh karena itu sebagai satu-satunya penduduk bumi yang memiliki akal sehat dan berbudi pekerti, elo perlu mempelajari dan memahami mengenai dinamika planet bumi.  

Tanpa berlama-lama lagi yuk simak sampai habis.

Tata Surya

Planet bumi ini berada pada sistem alam semesta yang bernama tata surya atau solar system.

Tata surya adalah suatu sistem yang terdiri atas kumpulan benda langit yang mengitari satu bintang atau yang kita kenal matahari dan terikat oleh gravitasinya. 

Itulah kenapa bumi dan planet-planet lainnya memiliki lintasannya masing-masing mengelilingi matahari. Planet bumi sendiri memiliki kecepatan 108 ribu km/jam dalam mengelilingi matahari.

Jika dibandingkan dengan kecepatan mobil, paling cepet nya biasanya 150-200 km/jam, berarti kecepatan bumi mengelilingi matahari itu sekitar 500-700 kali lipat daripada kecepatan mobil di jalan tol untuk mengimbangi gravitasi matahari.

Biar lebih paham tentang dinamika planet bumi, gue mau ajak elo belajar tentang planet-planet apa saja yang berbagi ruang dengan bumi di tata surya.

Matahari

Matahari merupakan salah satu jenis bintang, di mana bintang itu merupakan benda langit yang memancarkan cahayanya sendiri. Memiliki diameter 1.392.000 km (109x bumi)

Matahari memiliki berbagai lapisan mulai dari 

  • Inti Matahari, sumber energi utama tempat terjadinya reaksi fusi nuklir.
  • Zona Radiasi, pendistribusian energi ke seluruh bagian matahari.
  • Zona Konveksi, energi dibawa ke planet-planet, termasuk ke bumi.
  • Fotosfer, lapisan pembagi antara bagian dalam matahari dengan atmosfer.
  • Kromosfer, atmosfer yang menyelubungi matahari.
  • Lapisan Korona, bagian terluar.

Berdasarkan sejarah terbentuknya bumi maka bumi berasal dari pecahan matahari, lho. Ini tertuang dalam teori bintang kembar.
Tapi apakah sejarah ini benar adanya menurut dasar ilmu pengetahuan? Gue akan kasih penjelasan lengkapnya abis ini, lanjut baca dulu ya.

Merkurius

Merkurius memiliki diameter 4.800 km atau ⅓  dengan diameter bumi dan merupakan planet dengan diameter terkecil di tata surya dan juga planet terdekat dengan matahari.

Karena jaraknya yang sangat dekat dengan matahari, Merkurius mendapat pengaruh gravitasi matahari yang sangat tinggi. 

Merkurius juga memiliki atmosfer yang sangat tipis sehingga Merkurius memiliki suhu yang ekstrim yaitu 300℃ sampai -70℃.

Dan juga hal ini menyebabkan tekstur dari Merkurius memiliki banyak cekungan karena tidak ada yang melindunginya dari jatuhan benda langit.

Venus

Sebagai planet kedua terdekat dengan matahari setelah Merkurius, Venus memiliki diameter 12.000 km.

Berbeda dengan Merkurius, Venus memiliki lapisan atmosfer yang tebal, yang terdiri atas karbon dioksida, nitrogen, dan sulfur oksida.

Akibat memiliki atmosfer yang tebal dan juga jaraknya yang dekat dengan matahari, Venus menjadi planet terpanas di tata surya, yaitu > 400℃, karena panas dalam planet ini bertahan lebih lama pada atmosfernya.

Bumi

dinamika planet
Persebaran lautan dan daratan di bumi (Dok.Flickr)

Bumi kita ini berdiameter 12.700 km dan memiliki jarak yang sangat ideal dengan matahari, nggak terlalu dekat dan nggak kejauhan.

Planet bumi paling layak untuk kehidupan karena atmosfernya terdiri dari komponen yang seimbang, 77% nitrogen, 21% oksigen, 1% argon, dan 1% gas lainnya, sehingga panas matahari tersaring dengan baik, dan menjadi planet yang ideal sebagai ruang kehidupan.

Bumi juga memiliki 1 satelit alami yaitu bulan. Bulan mengitari bumi, dan terikat oleh gravitasinya, karena gaya tarik tersebut menyebabkan terjadinya pasang-surut air laut yang akan dijelaskan di materi hidrosfer.

Mars

Sebagai planet terdekat dengan matahari mars memiliki diameter 6.780 km (½ kali dari diameter bumi).

Mars identik dengan warna yang merah, kenapa? Karena Mars itu permukaannya didominasi oleh besi dan atmosfernya kaya akan oksigen, sehingga kayak berkarat gitu, makanya kemerahan.

Dengan banyaknya kemiripan planet mars dengan bumi, NASA saat ini diketahui sedang mempelajari lebih dalam mengenai tanda-tanda kehidupan planet Mars. 

Selain karena atmosfernya kaya akan oksigen, atmosfer Mars juga dominan dengan karbon dioksida. Selain itu suhu rata-rata di planet ini juga sekitar -60℃ sampai 30℃.

Di daerah kutub pada planet ini juga ditemukan adanya wujud es, sehingga hal ini menandakan adanya komponen air di planet ini.

Jupiter

Jupiter memiliki diameter 142.680 km atau 11x dari diameter bumi dan merupakan planet terbesar di tata surya. Karena jarak.nya jauh dari matahari, suhu rata-rata pada planet ini mencapai -130℃.

Berbeda dengan planet-planet sebelumnya, Jupiter wujudnya berupa komponen gas raksasa yaitu didominasi hidrogen dan helium. 

Pada planet ini, terjadi badai sampai jutaan tahun karena planet ini tidak memiliki komponen padat yang bisa menghalangi tiupan angin yang kencang.

Saturnus

Saturnus memiliki diameter 116.000 km atau 10x dari diameter bumi, serta memiliki suhu rata-rata -175℃.

Sama dengan Jupiter, Saturnus juga berwujud komponen gas yaitu hidrogen, helium, metana ,dan amonia. Komponen amonia inilah yang membuat saturnus berwarna kuning keemasan.

Salah satu ciri khas dari Saturnus adalah adanya lingkaran cincin yaitu bongkahan batu dan juga es yang mengelilingi Saturnus.

Uranus

Uranus memiliki diameter 50.000 km atau 4x diameter bumi dan memiliki suhu rata-rata -180℃, karena jaraknya yang semakin jauh dari matahari. Planet ini juga merupakan planet gas.

Namun yang membedakan adalah adanya bongkahan es, karena jaraknya yang sangat jauh dari matahari, sehingga memungkinkan komponennya membeku. 

Planet ini terdiri dari komponen gas hidrogen, helium, amonia dan metana. Nah gas metana inilah yang menyebabkan Uranus memiliki warna biru kehijauan.

Neptunus

Neptunus memiliki diameter 48.600 km dan 4x diameter bumi dan merupakan planet terjauh dari matahari.

Neptunus juga merupakan planet dengan suhu terendah atau paling dingin di sistem tata surya yaitu mencapai -218℃.

Memiliki ukuran yang mirip dengan Uranus, planet Neptunus juga memiliki komponen yang mirip juga yaitu berupa gas dan bongkahan es. 

Atmosfer pada planet ini terdiri dari hidrogen, helium, nitrogen, es (air, ammonia, dan metana). Neptunus memiliki warna yang mirip dengan laut di bumi, hal ini dikarenakan adanya komponen air yang berada di atmosfer Neptunus.

Planet Kerdil

Apa yang membedakan dengan planet lainnya? Planet yang termasuk dalam planet kerdil juga mengorbit matahari, dan karen massanya yang cukup membuat planet ini memiliki gravitasi sendiri, sama halnya dengan planet lainnya. 

Yang membedakan dengan planet lain adalah, planet kerdil ini memiliki orbit yang bersinggungan dengan planet lainnya.

Dulunya planet di tata surya itu ada 9, yaitu ada Pluto. Namun karena Pluto orbitnya bersinggungan dengan Neptunus, pada tahun 2006, pluto diubah statusnya menjadi planet kerdil bersama dengan eris, ceres, makemake, dan haumea. 

Teori Terbentuknya Tata Surya

Pasti ada beberapa dari elo yang abis baca bahasan di atas jadi mulai mikir, kok bisa sih tata surya susunannya begitu, gimana bisa prosesnya jadi kayak sistem tata surya yang kita pelajari sekarang? 

Nah, di bawah ini kita bakal bahas para ilmuwan dan juga para ahli yang udah lebih dulu penasaran mengenai terbentuknya tata surya, dan menciptakan beberapa teori terbentuknya tata surya

Teori Kabut Nebula

teori kabut nebula- dinamika planet bumi
Teori Pembentukan Tata Surya (Dok. Zenius)

Pada tahun 1755, seorang ahli filsafat bernama Immanuel Kant mengatakan tata surya berasal dari gas padat bersuhu dingin yang berotasi lambat.

Lama kelamaan suhu dari kabut gas ini semakin meningkat sehingga volumenya semakin besar dan cepat, sehingga membentuk piringan cakram yang semakin tebal panas tengahnya dan membentuk matahari serta menggumpal membentuk planet-planet. 

Namun teori ini masih bertentangan atau tidak sesuai dengan konsep fisika yaitu momentum sudut. Akhirnya teori ini diperbaharui oleh Pierre Simon de Laplace pada tahun 1796.

Menurutnya tata surya juga dari kabut gas juga namun bedanya adalah bersuhu panas. Sehingga suhunya menurun, dan menyebabkan volumenya menyusut dan orbitnya makin cepat. 

Hal ini sesuai dengan teori momentum sudut. Meskipun berhasil memecahkan persoalan momentum sudut, namun teori ini masih belum bisa menjelaskan terkait perubahan temperatur.

Teori Planetesimal

Pada tahun 1905, menurut Moulton-Chamberlin, matahari itu sudah ada sejak awal dan tidak berasal dari kabut gas. 

Di mana tata surya terbentuk akibat adanya bintang lain yang melintas di dekat matahari dengan massanya yang sama, akibat adanya gaya tarik menarik antara matahari dengan bintang lain tersebut, matahari mengeluarkan partikel-partikel dan terseret oleh gravitasi bintang lain tersebut hingga menjadi gumpalan-gumpalan.

Karena matahari juga memiliki gravitasi, akhirnya gumpalan-gumpalan tersebut mengorbit mengelilingi matahari dan membentuk sistem tata surya.

Teori Pasang-Surut

Pada tahun 1919, serupa dengan teori planetesimal, menurut Jeans-Jeffreys sejak awal matahari itu udah ada, dan ada bintang lain yang melintas dekat dengan matahari, sehingga menimbulkan gaya-tarik menarik antara keduanya.

Yang membedakan adalah pada teori ini, yang tertarik dari matahari berupa gelombang pasang dari gas panas matahari yang bentuknya seperti cerutu. 

Sementara sebagian lainnya kembali surut atau balik ke matahari, dan bagian yang pasang mengembun sehingga membentuk planet-planet.

Namun teori ini masih belum bisa menjelaskan perubahan temperatur.

Teori Awan Debu

Pada tahun 1950, Weizsaecker dan Kuiper kembali dengan konsep dasar dari teori nebula, yaitu tata surya berasal dari gumpalan gas, yang didominasi hidrogen dan helium.

Kemudian gumpalan gas tersebut menarik partikel debu sekitarnya hingga membentuk bola menjadi gumpalan gas yang lebih padat dan membentuk rotasi piringan cakram. 

Rotasi piringan cakram tersebut semakin padat di tengah dan berotasi semakin cepat, sehingga membentuk matahari.

Sementara di bagian lainnya semakin lambat dan semakin dingin sampai menggumpal menjadi planet-planet.

Namun teori ini masih belum bisa menjawab mengenai perubahan temperatur yang terjadi.

Teori Bintang Kembar

Nah ini dia teori yang sempat gue sebutin di awal tentang sejarah terbentuknya bumi.

Pada tahun 1956, menurut Raymond Arthur Lyttleton, tata surya terbentuk akibat adanya 2 bintang raksasa yang bertabrakan dengan bintang lain, jadi total ada 3 bintang. 

Salah satu dari bintang kembar tersebut dan bintang lain yang bertabrakan itu sama-sama hancur dan pecahan kedua bintang tersebut mengambang-ngambang di luar angkasa tanpa arah tujuan. 

Sehingga pecahan-pecahan tersebut semakin tertarik oleh bintang kembar yang masih utuh, sehingga lama kelamaan pecahan tersebut membentuk planet dan mengorbit di bintang itu yang disebut matahari. 

Namun hal ini masih memiliki kelemahan yaitu kejadian ini jarang sekali terjadi di luar tata surya, dan juga selama penelitian tidak pernah ditemukan adanya bintang kembar.

Pembaharuan Teori Nebula

Setelah bertahun-tahun mencoba untuk diteliti, pada tahun 1972, seorang peneliti bernama Victor Safronov mengungkapkan bukti-bukti dari teori nebular, yaitu solusi yang selama ini belum bisa terpecahkan dalam teori nebula.

Berikut beberapa bukti yang diungkapkan Safronov:

  1. Teori nebula dibuktikan dengan semua planet yang mengorbit dengan arah yang sama. Berasal dari putaran gas dengan arah yang sama sehingga membentuk piringan cakram.
  2. Karakteristik planet-planet dan matahari. Di mana keempat planet yang terdekat dengan matahari yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars berupa planet yang terdiri atas batuan atau disebut planet solid. Sedangkan jupiter, saturnus, uranus, dan neptunus, berupa planet yang terdiri atas gas dan es.
    Dua jenis planet ini dibatasi oleh yang namanya garis es yang berperan sebagai garis batas suhu. Saking kuatnya hidrogen dan helium yang mendominasi lingkaran cakram berupa energi reaksi fusi nuklir, sehingga hidrogen dan helium ini terlempar keluar garis es karena keempat planet solid sudah terlalu panas untuk hidrogen dan helium bisa mengembun, sehingga hidrogen dan helium bisa mengembun dan menyelubungi planet-planet di luar garis es ini dengan ukuran yang jauh lebih masiv.

Sebenarnya masih banyak lagi yang dibuktikan oleh Safronov dan bahkan teori ini masih dikembangkan dan diteliti sampai sekarang.

Rotasi Bumi

Dinamika planet bumi dalam sebuah tata surya salah satunya terlihat dari adanya rotasi.

Rotasi bumi adalah gerakan bumi yang berputar pada porosnya, di mana poros bumi itu miring atau tidak tegak lurus dengan bidang elipsnya yaitu sebanyak 23,5°, dan berputar dari barat ke timur.

Dibutuhkan sekitar 23 jam 56 menit untuk berputar ke titik yang sama.

Dampak Rotasi Bumi

Meskipun kita nggak sadar bahwa bumi ini berotasi setiap harinya, berikut dampak yang terjadi akibat rotasi bumi:

  1. Terjadinya siang dan malam, akibat gerakan rotasi bumi. Pada satu waktu ada sebagian daerah yang berhadapan dengan matahari dan ada sebagian lagi yang membelakangi matahari sehingga terjadilah siang dan malam.
  2. Gerak semu harian matahari, kita pasti sering mendengar istilah “matahari terbit dari timur dan terbenam di barat”, dari istilah tersebut seolah-olah mataharilah yang mengitari kita, padahal sebenarnya bumilah yang bergerak dari barat ke timur.
  3. Perbedaan waktu, bumi saat ini membagi pembagian waktu setiap 15°, yang artinya ada 24 perbedaan waktu di bumi ini, di mana pusat waktu berada pada Kota Greenwich, Inggris, yang berada pada bujur

Peta Konsep, Prinsip dan Pendekatan Geografi

Hi Sobat Zenius, kali ini kita akan menyelam lebih dalam lagi mengenai konsep prinsip dan pendekatan geografi. Sebelumnya kita udah pernah membahas tentang ruang lingkup, aspek, dan objek studi geografi.

Dari situ elo tahu kalau ruang lingkup geografi ternyata gak hanya membahas peta dan batuan aja, melainkan juga mempelajari atmosfer, hidrosfer, litosfer, biosfer, dan antroposfer. Luas banget kan?

Sebelum gue sharing peta konsep Geografi kelas 10, gue mau mengajak elo kenalan sama Silicon Valley terlebih dahulu. Apa sih yang elo tahu dari Silicon Valley? Suatu daerah di Amerika Serikat? Pusat teknologi dunia? Yap, Silicon Valley (Lembah Silikon) adalah suatu julukan bagi pusat teknologi dunia yang terletak di California, Amerika Serikat.

Baca Juga: Mengenal Objek Studi Geografi – Materi Geografi Kelas 10

Lho, kenapa kok dijuluki seperti itu? Simpelnya, berbagai perusahaan di Silicon Valley menghasilkan komponen elektronik dan komputer dalam jumlah besar dengan bahan silikon.

Yap, di Silicon Valley terdapat ribuan perusahaan besar berbasis teknologi, termasuk Google, Microsoft, Yahoo, Intel, Apple, Netflix, dan Facebook. Hmm.. kenapa ya kok perusahaan besar teknologi dunia berkumpul di tempat yang sama dan produksinya sama-sama bisa mendunia? Sebenarnya ada apa sih di Silicon Valley?

pendekatan geografi
Sistem aglomerasi pada Silicon Valley (Dok. Zenius)

Oke, coba analisis dari sisi geografi ya. Studi perkotaan menunjukkan bahwa kesuksesan Silicon Valley dikarenakan proses pengelompokan perusahaan besar dalam satu lokasi, yang disebut aglomerasi.

Ketika semua terpusat di satu tempat, maka akan berimbas juga kepada SDM (Sumber Daya Manusia) yang terlatih, infrastruktur yang dibangun khusus untuk kebutuhan industri, hingga komunikasi yang lancar untuk pusat industri. Dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung itulah Silicon Valley bisa menjamin produknya semakin unggul baik secara riset dan pengembangan.

Selain Silicon Valley, ada daerah lain juga yang menggunakan sistem aglomerasi, lho. Ayo, coba tebak ya!

Loading ... Loading …

Konsep Geografi

Untuk menganalisis apa yang ada di balik kesuksesan Silicon Valley, kita menggunakan konsep geografi. Nah, kira-kira konsep geografi itu apa sih? Ada berapa konsep dalam geografi? Yap, di sini gue akan berikan 10 prinsip geografi dan contohnya, yaitu:

Lokasi

Gue akan coba menjelaskan prinsip-prinsip Geografi, dari yang paling awal, yaitu: lokasi. Di sini gue punya analogi sederhana begini:

Gue mau ke rumah elo, cepet kirimin lokasinya!”

“Oke, ini gue shareloc (share location) ya.

konsep geografi lokasi zenius
Ilustrasi berbagi lokasi kepada teman (dok. support.apple.com)

Ada dua jenis lokasi, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Sesuai namanya, lokasi absolut itu udah pasti banget, karena ada titik koordinatnya. Misalnya angka -6.233008,106.832384 muncul di titik lokasi elo saat ini. 

Untuk angka yang depan (-6.233008) merupakan garis bujurーkalau di peta bisa dilihat dengan garis vertikalー dan angka setelahnya (106.832384) merupakan garis lintangーkalau di peta dilihat dengan garis horizontal.

Selain lokasi absolut, ada lagi nih yang namanya lokasi relatif. Lokasi ini menggunakan orientasi objek lain, bukan menggunakan titik koordinat. Contohnya pada percakapan berikut ini:

“Gue mau main ke rumah elo, di mana sih lokasinya?”

“Rumah gue yang ada di seberang masjid Al Hidayah.”

Atau

“Rumah gue samping jembatan merah, yang catnya warna biru, dan di sebelahnya ada pohon beringin.”

Selain itu, lokasi relatif juga bisa digunakan sebagai patokan harga lahan lho. Elo pasti udah gak asing lagi kan sama istilah, “Rumah di pinggir jalan apalagi di kota mah mahal-mahal” dan “Rumah itu sebelahan sama tempat pemakaman umum, serem pasti, dan harganya pasti lebih murah nih”.

Jarak

Rumah gue ke tempat jualan boba kurang lebih 1 km.”

konsep geografi jarak zenius
Jarak dari rumah ke tempat jual boba

Antara satu tempat ke tempat lainnya terdapat jarak. Coba deh elo buka peta atau Google Maps, terus ketik dari Jakarta ke Bandung. Nah, di situ akan muncul jarak dengan satuan km, misalnya 165 km. Jarak tersebut dinamakan jarak absolut, karena tetap dan pasti. 

Sedangkan, ketika elo menemukan ada pernyataan, “Jarak dari rumah gue ke tempat boba dekat kok, sekitar 10 menit”. Nah, pernyataan tersebut dinamakan jarak relatif, karena bisa jadi hari ini jarak tersebut ditempuh 10 menit saja, tapi besok jadi 30 menit karena macet. Dengan begitu, jarak merupakan ruang yang terdapat di antara dua objek.

Keterjangkauan

Keterjangkauan adalah kemudahan untuk mengakses atau menjangkau suatu objek. Misalnya elo lagi merencanakan untuk pergi ke suatu tempat, “Hmm.. kira-kira untuk mencapai ke lokasi itu, gue harus naik apa ya?”, gitu kan? Kalau naik mobil susah, karena jalannya sempit. Jalan kaki terlalu jauh. Salah satu cara termudah dengan menggunakan motor.

Pola

Pola merupakan susunan atau persebaran fenomena di muka bumi. Misalnya suatu jalan yang terbentang dari A ke B, nah, kawasan penduduk di sekitar jalan itu tentu akan mengikuti pola jalanannya, seperti berjajar di pinggir jalan secara teratur. Atau bisa juga elo lihat pada kawasan sungai seperti pada sungai Ciliwung berikut ini.

konsep geografi pola penduduk zenius
Pola pemukiman di sekitar sungai Ciliwung Jakarta (dok. dwrm.gov.vn)

Pada konsep pola, ada beberapa jenis, yaitu:

  1. Pola liner (memanjang): pola ini membentuk jaringan jalan, rel KA, sungai (contohnya pada pola pemukiman di sekitar sungai Ciliwung).
  2. Pola random (acak): pola ini bersifat acak, membentuk sumber air, kesuburan tanah, dan bahan baku industri.
  3. Pola konsentrik (memusat): pola ini berorientasi pada satu pusat, membentuk jarak dari pusat kota, daya tarik pusat, dan biaya transportasi.

Morfologi

Morfologi merupakan gambaran bentuk muka bumi akibat proses alam atau aktivitas manusia. Contohnya pada daerah dataran rendah dan dataran tinggi, dari situ aja kita sudah tahu perbedaan bentuk muka dan lingkungannya, iya kan?

Aglomerasi

Sebelumnya, kita sudah bahas tentang aglomerasi pada pusat teknologi dunia di Silicon Valley. Nah, konsep aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokkan fenomena dalam suatu wilayah. Contohnya kawasan rumah TNI yang ada di satu kompleks, kawasan industri di Karawang, pusat teknologi dunia di Silicon Valley.

Nilai Guna

Sesuai dengan namanya, berarti ada nilai guna dalam konsep geografi ini. Misalnya di daerah sekitar pantai. Ketika waktu liburan tiba, banyak orang dari berbagai daerah yang akan berkunjung ke pantai. Nah, momen tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar pantai untuk mendirikan warung-warung makanan dan menyediakan berbagai fasilitas seperti alat berselancar. Nah, jadi nilai guna bisa diartikan dengan manfaat suatu wilayah.

Interaksi atau Interdependensi

Setiap wilayah memiliki perbedaan karakteristik, misalnya wilayah A merupakan kawasan industri, dan wilayah B merupakan kawasan pertanian. Nah, antar kedua wilayah tersebut akan ada interaksi, wilayah B mengirimkan peralatan pertanian kepada wilayah A, dan wilayah A mengirimkan hasil pertanian kepada wilayah B. Bisa kita simpulkan bahwa interaksi atau interdependensi merupakan hubungan wilayah dengan wilayah lain karena saling membutuhkan.

Diferensiasi Area

Diferensiasi area merupakan karakter unik atau khas dari suatu wilayah. Jadi, karakter itu hanya ada di wilayah itu dan menjadi ciri khasnya. Misalnya puncak gunung Everest yang tertutup salju. Wilayah yang tertutup salju dengan keadaan jalan yang terjal itu akan menjadi ciri khas puncak Everest.

Keterkaitan Ruang

Keterkaitan ruang merupakan suatu wilayah yang mempengaruhi wilayah lain. Misalnya ada kasus kebakaran di wilayah A. Nah, asap dari kebakaran ini ternyata berimbas juga ke wilayah lain di sekitarnya.

Mau materi dan video pembelajaran tentang Geografi yang lebih lengkap? Download Zenius di gadget elo ya, biar belajar makin seru. Klik tombol download di bawah ini, ya!

Prinsip Geografi

Sebelum masuk ke pendekatan geografi, kita perlu membahas dulu nih tentang prinsip geografi. Dengan adanya prinsip geografi, maka geografi bisa konsisten dan memiliki pegangan dalam melihat fenomena. Tujuan dari adanya prinsip ini tentu saja sebagai dasar untuk menjelaskan fenomena fisik dan sosial. Selain itu, bisa juga digunakan untuk memahami karakteristik dan keterkaitan fenomena dengan fenomena lain.

Prinsip geografi ada 4, yaitu:

Prinsip Persebaran

Setiap wilayah memiliki karakteristik yang berbeda. Dengan begitu, prinsip ini dibutuhkan untuk menentukan wilayah mana sih yang kira-kira memiliki kesamaan dan mana saja yang berbeda. Ini bisa digunakan untuk mencocokkan suatu wilayah dengan kegiatannya. Berikut adalah prinsipnya:

  1. Persebaran geografi dan fakta yang gak merata di permukaan bumi.
  2. Geografi menganalisis mengapa bisa berbeda dan sama di setiap wilayah.

Contohnya, persebaran kawasan industri dan fauna endemik.

prinsip geografi persebaran zenius
Persebaran fauna endemik di Indonesia (dok. kumparan.com)

Prinsip Interelasi

Prinsip ini merupakan hubungan timbal balik atau keterkaitan antara satu fenomena dengan fenomena yang lain. Contohnya wilayah pertanian banyak di sekitar gunung api di daerah Magelang. Hal itu dikarenakan tephra (istilah untuk abu vulkanis) mengandung mineral primer yang mempunyai unsur hara tinggi.

Selain itu, tephra juga punya kemampuan untuk menyerap karbon dari atmosfer dalam jumlah besar, kemudian karbon tersebut akan disimpan di dalam tanah. Hal itu akan membuat tanah di sekitar gunung berapi menjadi subur. Ya meskipun proses pelapukan abu vulkanis dalam memperbaharui tanah butuh waktu yang cukup lama.

Prinsip Deskripsi

Prinsip deskripsi menjelaskan atau menguraikan dalam bentuk peta, grafik, dan kalimat analisis. Contohnya jumlah penduduk di Kabupaten Lumajang meningkat dan persebarannya tidak merata. Jadi, prinsip ini berhubungan sama data-data.

Prinsip Korologi

Prinsip korologi merupakan perpaduan dari ketiga prinsip di atas. Contohnya persebaran hujan menggunakan peta prinsip persebaran, kemudian kita tahu kalau hujan yang intensitasnya tinggi akan menyebabkan banjir dengan prinsip interelasi, terakhir kita buat data-data analisisnya fasilitas publik apa saja yang terdampak banjir menggunakan prinsip deskripsi. 

Jadi, jika ada pertanyaan mengapa prinsip korologi menjadi prinsip geografi yang paling lengkap, jawabannya karena meliputi semua prinsip geografi. Oke, paham ya, Sobat Zenius?

Apa Itu Pendekatan Geografi?

Pendekatan geografi merupakan cara pandang atau cara kita melihat gejala geosfer (atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer). Karena, wilayah di muka bumi ini kan memiliki perbedaan karakteristik. Nah, dengan adanya cara pandang atau sudut pandang geografi, kita bisa menganalisis karakteristik suatu wilayah.

Tanpa berlama-lama, langsung aja deh kita bahas macam-macam pendekatan geografi dan contohnya sebagai berikut:

Pendekatan Keruangan Geografi

Pendekatan ini merupakan cara pandang yang menekankan pada ruang. Selain itu, dalam memandang juga kita perlu melihat persamaan, perbedaan, dan persebaran ruang. Pendekatan ini bisa ditunjukkan dengan peta.

Contohnya pada peta sebaran COVID-19 di suatu kabupaten.

Pendekatan Geografi Kelingkungan

Pendekatan kelingkungan atau ekologi merupakan cara pandang untuk memahami lingkungan secara holistik atau menyeluruh, mulai dari unsur alam hingga sosialnya. Pendekatan ini dikuatkan oleh pengetahuan atau teori.

Contohnya wilayah pertanian di suatu kabupaten, seperti apa jenis tanahnya, kemiringan, kesuburan, dan budaya masyarakat sekitarnya.

Pendekatan Geografi Kompleks Wilayah

Pendekatan ini merupakan cara pandang yang menggunakan kekuatan pengetahuan dan teori. Selain itu, pendekatan ini juga akan melihat bahwa setiap tempat memiliki keunikan (saling tersebar, saling terhubung, dan saling mempengaruhi).

Contohnya persebaran peta wisata di suatu kabupaten.

*****

Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang konsep pendekatan prinsip dan aspek geografi? Elo tentunya juga sudah bisa nih menjelaskan prinsip-prinsip pendekatan keruangan serta macam-macam pendekatan geografi lainnya.

Kemudian, kalau elo mau pelajari materi Geografi lainnya bisa langsung klik banner di bawah ini, lho!

Konsep, Prinsip, dan Pendekatan Geografi - Materi Geografi Kelas 10 9

Terus kalo mau belajar elo lebih efektif, cobain deh langganan paket belajar Zenius Aktiva Sekolah. Elo akan dapet akses ke ribuan materi pelajaran, latihan soal, try out, sampai live class bareng Zen Tutor yang asik-asik. Klik gambar di bawah ini buat info lengkapnya, yah!

indeks harga

Baca Juga Artikel Lainnya

Materi Geografi: Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia

Skala Peta, Rumus, dan Macamnya – Materi Geografi Kelas 10

Dinamika Kependudukan Indonesia: Geografi Kelas 11

Wilayah dan Tata Ruang Indonesia – Materi Geografi Kelas 12

Originally Published: December 6, 2021
Updated By: Arum Kusuma Dewi & Arieni Mayesha

Batas Wilayah Laut Indonesia – Materi Geografi Kelas 10

Berita mengenai kapal asing yang ditenggelamkan dan ditangkap di perairan Indonesia udah sering kita dengar, tapi elo tahu nggak sih alasannya kenapa? Oke, elo harus tahu mengenai luas dan batas wilayah laut Indonesia. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Halo Sobat Zenius! Elo pernah mendengar atau membaca berita tentang kapal asing yang ditenggelamkan di perairan laut Indonesia nggak? Contohnya seperti berita yang satu ini:

berita penenggelaman kapal di batas wilayah laut Indonesia zenius
Berita penenggelaman kapal di batas wilayah laut Indonesia (Dok. medan.tribunnews.com)

Apakah kemudian elo bertanya, “Kenapa sih kok harus ditenggelamkan atau ditangkap? Nggak boleh banget ya? Memangnya kapal itu masuk ke wilayah apa sih?” Kalau elo ada pikiran yang penuh dengan pertanyaan seperti itu, cocok nih, karena kita akan bahas tentang perairan laut Indonesia di sini. Cekidot!

Baca Juga: Jenis-Jenis Tanah di Indonesia dan Persebarannya – Materi Geografi Kelas 10

Batas Wilayah Laut Indonesia

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, elo harus paham dulu nih tentang batas wilayah laut Indonesia yang terbagi menjadi beberapa bagian berdasarkan aturan yang dibuat oleh PBB dalam United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS). Wilayah perairan laut Indonesia terdiri dari laut teritorial, zona ekonomi eksklusif (ZEE), batas landas kontinen, dan laut bebas.

baras wilayah laut indonesia zenius education
Zona maritim dan hukum laut di internasional (Dok. Wikimedia Commons)

Laut Teritorial

Kita bahas laut teritorial dulu ya, guys. Nah, coba elo perhatikan zona laut teritorial pada gambar di atas. Laut teritorial terletak pada garis pantai terluar hingga sejauh 12 mil ke lautan. Di zona ini, aturan politis suatu negara berlaku banget nih. Kedalaman penuh juga dimiliki oleh negara tersebut. Intinya, apa yang ada di zona itu ya milik negara tersebut, termasuk ikan-ikan di dalamnya.

Contohnya pada kasus kapal asing yang ditenggelamkan. Kalau ada kapal asing yang masuk ke batas wilayah laut Indonesia dan berada di laut teritorial, wah udah sih kapal itu langsung ditangkap dan ditenggelamkan. Ibarat ada orang yang masuk ke rumah kita tanpa izin, tiba-tiba masuk nyelonong aja gitu, bahkan masuknya nggak lewat pintu. Jelas kita marah dong? Nah, sama seperti kasus penenggelaman kapal di laut Indonesia.

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Selanjutnya kita masuk ke zona ekonomi eksklusif (ZEE). Batas ZEE ini diukur dari garis pantai terluar suatu negara hingga sejauh 200 mil laut. Kalau tadi kan laut teritorial hanya sampai 12 mil laut, nah ZEE ini batasnya lebih jauh lagi. Elo bisa lihat pada gambar di atas tentang batas ZEE yang terbentang dari base line hingga sejauh 200 mil laut. Kebayang ya setelah lihat gambarnya?

Di zona ini, aturan politis udah mulai nggak berlaku. Sesuai sama namanya, zona ini dikhususkan untuk kegiatan ekonomi, contohnya lalu lintas perdagangan dan pertambangan. Jadi, kalau ada kapal asing yang masuk wilayah tersebut ya urusannya udah bukan sama negara lagi, tapi sama pihak yang sedang melakukan urusan ekonomi di situ.

Batas Landas Kontinen

Sebelum laut bebas, kita juga perlu mengenal yang namanya batas landas kontinen (continental slope). Batas ini merupakan dasar laut di luar wilayah teritorial hingga kedalaman 200 meter yang kemungkinan masih bisa digunakan untuk eksplorasi sumber daya alam (SDA).

Contohnya ketika ada SDA yang bisa dimanfaatkan di wilayah batas landas kontinen seperti cadangan minyak dan kekayaan laut lainnya, nah Indonesia masih bisa memanfaatkannya.

Laut Bebas

Zona ini adalah lautan lepas, di mana suatu negara udah nggak ada urusan lagi nih sama zona ini. Dengan kata lain udah nggak ada aturan politis suatu negara yang berlaku di sini. Nah, aturan yang berlaku di sini diatur oleh Badan Otoritas Internasional.

Baca Juga: Jenis-Jenis Tanah di Indonesia dan Persebarannya – Materi Geografi Kelas 10

Jadi, Berapakah Luas Wilayah Laut Indonesia?

Oke, kalau sekarang ada pertanyaan mengenai luas wilayah laut Indonesia, maka gue akan mencoba merincikannya di sini. Kita semua tahu kalau Indonesia merupakan negara kepulauan, baik yang besar maupun yang kecil jumlahnya mencapai 17.508 pulau.

Berdasarkan hasil UNCLOS pada 10 Desember 1982 yang diadakan di Montego Bay, Jamaica, luas wilayah laut Indonesia mencapai 3.257.357 km2 dengan laut teritorial sesuai dengan aturan yang udah gue tulis sebelumnya, yaitu sejauh 12 mil dari garis pantai.

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan lautnya yang luas
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan lautnya yang luas (Dok. Wikimedia Commons)

Nah, karena luas dan jumlah pulaunya yang mencapai puluhan ribu, Indonesia dijuluki sebagai Archipelagic State. Keren! Hal seperti ini udah seharusnya menjadi acuan bagi kita untuk membangun, mengelola, menjaga, dan mendukung optimasi potensi daerah kepulauan.

Baca Juga: Perubahan Iklim – Materi Geografi Kelas 10

Contoh Soal Batas Wilayah Laut Indonesia

Oke, uraian materi udah gue sampaikan di atas nih. Kurang lengkap rasanya kalau elo meninggalkan halaman ini tanpa latihan soal dulu. Untuk menguji sejauh mana pemahaman elo mengenai materi batas wilayah laut Indonesia, gue ada beberapa contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi.

Contoh Soal 1

Perairan Indonesia terbagi menjadi laut teritorial dan ZEE. Pemberlakuan zonasi perairan tersebut berpengaruh pada ….

a. Keamanan perairan antar pulau terancam.

b. Luas perairan di Indonesia semakin sempit.

c. Sumber daya di dalamnya milik negara.

d. Pulau-pulau terluar mudah dikuasai negara lain.

e. Kapal asing bebas melintas di perairan Indonesia.

Jawab: c. Sumber daya di dalamnya milik negara.

Pembahasan: Pembagian perairan laut teritorial dan ZEE oleh UNCLOS akan mempengaruhi sumber daya alam yang akan dimiliki oleh negara tersebut. Kapal asing yang nggak memiliki izin dilarang melintasi wilayah tersebut, sehingga keamanan wilayah perairan tetap terjaga.

Contoh Soal 2

Batas laut yang merupakan kedaulatan penuh atas udara, laut, dan tanah di bawahnya disebut juga ….

a. Landasan kontinen.

b. Laut teritorial.

c. Zona Ekonomi Eksklusif.

d. Laut neritik.

e. Laut lepas.

Jawab: b. Laut teritorial.

Pembahasan: Ciri ciri laut teritorial adalah memiliki batas sejauh 12 mil laut dari garis pantai pada saat surut dan merupakan kedaulatan penuh atas udara, laut, dan tanah di bawahnya karena aturan politis berlaku di sini.

*****

Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang luas dan batas wilayah laut Indonesia? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi ini di video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini menggunakan akun yang sudah didaftarkan di website dan aplikasi Zenius sebelumnya, ya!

materi pelajaran geografi zenius

Untuk membantu proses belajar lo, Zenius punya beberapa paket belajar yang wajib lo coba. Lo bisa pilih sesuai kebutuhan lo, langsung aja yuk klik banner di bawah ini.

Luas dan Batas Wilayah Laut Indonesia - Materi Geografi Kelas 10 9

Referensi

Ekonomi Biru: Solusi Pembangunan Daerah Berciri Kepulauan Studi Kasus Kabupaten Kepulauan Anambas – Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kementerian Dalam Negeri (2013)

Konsep Penetapan Batas ZEE Indonesia-Malaysia di Laut China Selatan – Kementerian Pertahanan RI (2018)

Originally published: January 19, 2022
Updated by: Niken Vidya Ambarwati (Kampus Merdeka Intern)

Konsep Ketahanan Pangan – Materi Geografi Kelas 11

Holla sobat Zenius! Sudah makan kah? Hayo buat yang perutnya keroncongan, mendingan lo makan dulu deh, dijamin belajar elo bakal lebih optimal dengan perut terisi. Makanan emang ibarat bahan bakar buat manusia dalam beraktivas. Mari kita bahas lebih lanjut peranan pangan dalam kehidupan bermasyarakat! 

Sekarang kita bakal membahas konsep ketahanan pangan. Inget kan sama istilah sandang, papan, pangan? Yep, pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Buat elo yang ingin memahami arti pangan terlebih dahulu, gue saranin baca ini: Apa itu Pangan dan Bagaimana cara Menjaga Ketahanannya?

Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan ketahanan pangan itu? Pertahanan pakai makanan? Eits, bukan begitu ya. Kalau berdasarkan Undang-Undang No. 18 tahun 2012, Ketahanan pangan itu adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara hingga perseorangan yang ditinjau dari kecukupan ketersediaan pangan, baik jumlah, mutu, keamanan, ragam, gizi, dan terjangkau untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

Peran pangan memang penting banget bagi kehidupan suatu bangsa. Ketika ketersediaan pangan lebih kecil dibanding kebutuhannya seketika kondisi ekonomi negara bakal ikutan gonjang-ganjing. Ini lah kenapa mengatasi masalah kelaparan menjadi langkah awal bagi pemerintah untuk membentuk masyarakat yang sehat dan produktif. 

Pentingnya ketahanan pangan ini mendorong pemerintah untuk mencapai ketahanan pangan nasional, yaitu sebuah keadaan saat seluruh penduduk indonesia memiliki akses terhadap pangan yang aman dan bergizi. 

Ketahanan pangan erat kaitannya dengan masalah kelaparan. Terus kenapa permasalahan ini menjadi bagian dari geografi? Oke– sebagai pemanasan kita bahas dulu, sebenarnya gimana sih menggali persoalan ketahanan pangan dalam perspektif geografi?

Pertama, ketika elo melihat fenomena kelaparan, aspek pertama yang perlu elo perhatikan adalah persebarannya. Elo bisa mempertanyakan apakah fenomena kelaparan ini tersebar dalam beberapa wilayah, atau mengelompok dalam wilayah tertentu? Persebaran ini disebut dengan dispersion. 

Dari sini elo bisa melihat dari sisi density alias kepadatannya. Seberapa banyak kah orang-orang yang mengalami kelaparan ini? Ketika elo udah menganalisa dari sisi persebaran dan kepadatannya maka elo akan menyadari sebuah pattern atau pola sudah terbentuk. Ketika fenomena tersebut terjadi berkali-kali maka ada sebuah pola yang bisa elo analisa, kenapa dan mengapa hal ini bisa terjadi? 

Nah ketika elo sudah melakukan langkah-langkah tadi, elo baru aja menganalisa sebuah fenomena dengan sudut pandang spatial distribution. Dalam perspektif geografi, hal ini erat banget kaitannya sama potensi, persebaran, dan pengelolaan. Jadi kedepannya, kita bakal mengaitkan setiap materi dengan ketiga hal tersebut ya. 

Ada beberapa komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai ketahanan pangan, yaitu:

  • Ketersediaan pangan
    Adanya kemampuan dalam menyediakan pangan untuk memenuhi kebutuhan dasar. 
  • Akses pangan
    Akses di sini maksudnya kemampuan masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan bernutrisi.
  • Akses ekonomi
    Adanya kecukupan pendapatan dan kesempatan kerja yang membuat masyarakat bisa mencukupi kebutuhan pangannya. 
  • Akses fisik
    Adanya sarana dan prasarana dalam melakukan distribusi pangan agar dapat diakses seluruh masyarakat.
  • Pemanfaatan pangan
    Adanya pengetahuan seorang individu terkait pangan yang membuat mereka bisa memanfaatkan pangan dengan optimal.

Nah, komponen-komponen tersebut merupakan indikator ketahanan pangan yang dapat digunakan untuk mengukur  ketahanan pangan suatu negara. Kalau kita kaitkan dengan geografi yang merupakan studi keruangan maka kita bisa membagi faktor-faktor yang mempengaruhi komponen tersebut berdasarkan dua hal yaitu, aspek fisik dan aspek sosialnya. 

  • Lahan
    Lahan sangat berhubungan dalam menentukan sumber pangan dari budidaya pertanian dan perkebunan. Dari relief, para petani harus menganalisa teknik bercocok tanam apa yang sesuai dengan lahan tersebut? Jenis-jenis tanah juga perlu elo perhatikan untuk mengetahui potensi masing-masing daerah.
  • Iklim dan cuaca
    Faktor ini sangat mempengaruhi cara masyarakat mendapatkan sumber pangan. Contohnya, sebagian nelayan di Indonesia masih bergantung pada kondisi angin saat pergi melaut untuk menangkap ikan. Petani pun masih mengandalkan hujan sebagai cara mereka untuk mengairi sawah.
  • Teknologi
    Teknologi perperan dalam membantu kegiatan kita menjadi efektif dan efisien. Berkembangnya sistem daring juga turut berkontribusi dalam memudahkan distribusi pangan di Indonesia. Sebuah teknologi bernama Sistem Informasi Geografi (SIG) diciptakan untuk menunjang keberlanjutan pertanian. Sistem ini dapat membantu inventaris hasil pangan, dan memantau lahan lewat satelit untuk menganalisa kondisinya.
  • Infrastruktur
    Sebagai negara kepulauan, Indonesia membutuhkan infrastruktur perhubungan yang baik. Ketersediaan sarana prasarana yang menghubungkan laut dan udara menjadi hal krusial sebagai kunci penyebaran pangan yang merata. 

Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi memiliki sumber daya pangan yang beragam, mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. Yuk kita bahas satu persatu!

Kondisi Pertanian Indonesia

Elo pasti udah familiar sama Indonesia yang disebut sebagai negara agraris.  Hal ini terjadi karena sebagian besar penduduknya bekerja di bidang pertanian. Pertanian kita memang identik sama beras karena jenis pangan ini merupakan makanan pokok utama masyarakat kita. 

Tapi meskipun begitu, sebenarnya banyak banget alternatif sumber karbo yang bisa elo coba selain beras. Sebelum ke sana, kita bahas dulu ya soal musim tanam di Indonesia. Coba kita lihat gambar di bawah ini.

Konsep Ketahanan Pangan - Materi Geografi Kelas 11 25
Musim tanam di Indonesia (sumber: arsip Zenius)

Pertanian Indonesia memiiki tiga kali masa tanam. Masa tanam ini ditentukan berdasarkan cuaca setiap bulannya, misal ketika padi butuh penggenangan maka musim tanam pertamanya dimulai ketika musim hujan yaitu dari November sampai Maret.

Ketika memasuki periode kering biasanya komoditas pun berganti jadi tanaman palawija seperti jagung mulai ditanam. 

Persebaran Pertanian

Lahan pertanian Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu lahan basah dan lahan kering. Lahan basah yang biasa disebut sawah juga dibagi lagi gais, jadi sawah irigasi dan sawah tadah hujan. 

Lahan kering merupakan lahan yang hanya membutuhkan sedikit air contoh komoditasnya adalah jagung, ketela pohon (singkong), kacang tanah dan kedelai. Jadi kalau elo bosen makan nasi, jagung dan singkong bisa banget jadi pengganti sumber karbo elo.

Dari kedua lahan tersebut Indonesia menghasilkan banyak komoditas pertanian, berikut ini tabel yang diklasifikasikan berdasarkan daerah dan hasil produk olahannya. Dengan mempelajari ini elo bakal sadar betapa kayanya  potensi pertanian Indonesia. 

Jenis KomoditasDaerah PenghasilProduk Olahan
​​
Padi
Sumber, Sumsel, Kalsel, Sulsel, Pulau Jawa dan BaliNasi dan tepung beras
JagungSumut, Lampung, Jateng, Jatim, NTT, Sulsel dan SulutTepung jagung, maizena, pakan
SingkongSumsel, Lampung, Jateng, DIY dan JatimPengganti beras, tepung tapioka dan moka
Kacang tanahJabar, Jateng, Bali, NTB, Sulsel dan Pulau SumatraSusu, selai, kacang asin dan minyak
Kacang kedelaiJateng, Jatim dan SulselSusu, tahu, tempe dan minyak
tabel persebaran pertanian di Indonesia

Kondisi Perkebunan Indonesia

Sama kayak pertanian, perkebunan pun punya peranan besar dalam ketahanan pangan Indonesia. Apa sih bedanya pertanian dan perkebunan? 

Menurut UU No. 39 Tahun 2014, perkebunan adalah segala kegiatan pegelolaan SDA, SDM, sarana produksi, alat & mesin, budidaya, panen, pengolahan, dan pemasaran terkait tanaman perkebunan. 

Sebenarnya perkebunan merupakan sub sektor pertanian. Kita bisa membagi perkebunan berdasarkan jenis tanaman dan jenis pengelola seperti berikut ini.

Jenis tanaman perkebunan

  • Tanaman musim
    Memiliki umur yang relatif pendek, karena hidup tergantung dari musimnya. Contoh, tembakau dan tebu.
  • Tanaman tahunan
    Memiliki umur yang relatif panjang seperti sawit, teh, kakao dan karet. 

Jenis pengelola perkebunan

  • Perkebunan besar
    Biasanya dikelola oleh swasta atau pemerintah dengan pemodalan yang besar
  • Perkebunan rakyat
    Dikelola oleh rakyat dengan pemodalan seadanya. 

Kondisi Perikanan Indonesia

Indonesia yang merupakan negara kepulauan tentunya juga memiliki potensi perikanan yang kaya. Laut yang begitu luas ini bisa dibagi menjadi dua yaitu menjadi:

Wilayah Barat IndonesiaWilayah Timur Indonesia
Kedalaman laut+- 75m+- 4.000m
Jenis ikanIkan pelagis kecil (Teri, kembung, dsb.)Ikan pelagis besar (tuna, cakalang, dsb.)
tabel jenis laut di Indonesia

Penangkapan dan budidaya perikanan

Tahukah sobat Zenius bahwa dalam setahun penangkapan ikan di Indonesia mencapai 6,5 juta ton? Wow! Penangkapan ikan ini nggak hanya terjadi di laut aja ya, dalam budidaya perikanan masyarakat kita juga memanfaatkan danau menjadi keramba atau jaring apung. 

Kondisi Peternakan Indonesia

Apa sih ternak itu? Kalau kita ngerawat cupang atau kelinci di rumah apakah itu namanya ternak? Nggak semua hewan yang kita pelihara disebut hewan ternak, di sini elo harus melihat dari tujuan elo memelihara hewan itu.. Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak  untuk mendapat manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. 

Peternakan di Indonesia dibagi menjadi dua berdasarkan ukuran hewan ternak, yaitu:

  • Peternakan hewan besar
    Sapi (sapi perah & sapi potong), kerbau, kuda
  • Peternakan hewan kecil
    Kambing, ayam, itik, kelinci, belut, ulat sutera, lebah madu. 

Di Indonesia, peternakan hewan besar lebih lebih dikembangkan sebab permintaan akan daging yang terus meningkat. Kondisi iklim disertai lahan yang luas juga turut membantu dalam berkembangnya peternakan hewan besar.  

Persebaran Peternakan

Persebaran peternakan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi udara, yang mana artinya lokasi dipengaruhi oleh morfologi alias ketinggiannya. 

  • Dataran tinggi
    Di tempat yang sejuk, menjadi menjadi tempat peternakan sapi perah seperti di Lembang, Jawa barat. 
  • Dataran rendah
    Cocok untuk peternakan sapi potong dan kerbau yang seperti di Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Lahan berupa sabana juga menjadi tempat yang cocok untuk beternak kuda seperti di NTT. 

Pengelolaan Sumber Daya Peternakan

Pengolahan peternakan bisa kita bagi jadi dua cara, yaitu:

  • Sistem agribisnis
    Sistem ini biasa terjadi di peternakan unggas di mana segala tahapan peternakan memiliki peranan masing-masing yang penting yang berkesinambungan. Contoh usaha yang berkembang mulai dari adanya perusahaan pakaan ternak, pembibitan ayam, peternakan ayam, hingga rumah potongnya.
  • Sistem peternakan terpadu
    Sistem ini terjadi di peternakan sapi. Peternakan terpadu artinya saling memanfaatkan limbah yang tersisa. Contohnya adalah pemanfaatan dari kotoran sapi yang bisa dijadian pupuk untuk pertanian. Seperti simbiosis, sisa dari pertanian pun bisa diolah lagi jadi makan pakan peternakan. Karena terjadinya siklus yang saling melengkapi ini lah dinamakan peternakan terpadu.

Hidup-matinya suatu bangsa bisa dipengaruhi oleh pangan. Besarnya peranan pangan menjadikan pemenuhan kebutuhan pangan bagi warga negara identik dengan hak asasi. Undang-Undang pangan yang kita miliki memperkuat tentang pentingnya pencapaian ketahanan pangan dengan mewujudkan kedaulatan pangan (food soveregnity), kemandirian pangan (food resilience), serta keamanan pangan (food safety). 

Ketahanan pangan ini udah menjadi fokus global. Isu ini sudah menjadi masalah bersama karena setiap negara menyadari bahwa kita nggak bisa berjalan sendiri-sendiri dalam mendorong pembangunan global. Sebuah agenda global bernama Sustainable Development Goals (SDGs) yang diperkenalkan oleh PBB menjadi pedoman dalam berbagai pembangunan di dunia yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan, kesenjangan dan kerusakan lingkungan. Di antara banyaknya tujuan yang mereka kejar, salah satu fokus utama SDGs adalah Zero Hunger.

Organisasi pangan dan pertanian dunia, yaitu Food and Agriculture Organization (FAO) menyatakan bahwa suatu negara harus dilandasi suatu ketahanan pangan agar memiliki masyarakat yang sehat. 

Pemenuhan pangan merupakan faktor penting dalam penentu kualitas sumber daya manusia. Jika kebutuhan pangan seseorang tidak terpenuhi, maka kehidupan orang itu pun tidak dapat dikatakan layak. Mengakhiri kelaparan di Indonesia merupakan salah satu aksi yang  harus pemerintah lakukan. 

Terus gimana sih kondisi ketahanan pangan Indonesia sekarang? Melihat tidak selarasnya  laju pertumbuhan penduduk dengan kecukupan pangan sebenarnya membuat ketahanan pangan Indonesia belum stabil. 

Seperti yang gue sebut di atas, kita bisa menganalisa permasalahan ketahanan pangan dengan prinsip geografi. Dengan melihat dari aspek distribusi Indonesia di mana pemerataan kecukupan pangan belum merata, banyak bagian daerah yang tidak memiliki akses makan dengan mudah. 

Pembangunan yang tidak terjadi secara merata membuat kesenjangan menjadi sesuatu yang nyata di Indonesia. Dilihat dari sektor pangan, Indonesia memiliki beban dengan anak stunting berada di posisi tertinggi ke-2 dia asia tenggara dan ke-5 di dunia. 

Memahami konsep ketahanan pangan nasional dapat memperkaya perspektif elo soal pentingnya pangan. Ilmu geografi ini bisa ngebantu elo dalam memahami kesenjangan ruang serta menjadi titik awal sebelum sobat-sobat Zenius jadi pemimpin yang kelak akan merancang berbagai kebijakan di Indonesia. 

Oke, sampai di situ pembahasan kita soal konsep ketahan pangan nasional. Kalau elo makin penasaran sama materi geografi lainnya tinggal klik banner di bawah ini! 

Konsep Ketahanan Pangan - Materi Geografi Kelas 11 26

Geografi doang nih? Materi lain?
Eits, tenang aja, Zenius juga punya berbagai pilihan paket belajar asik yang kita sesuaikan dengan kebutuhan elo. Coba aja klik banner di bawah ini!

Konsep Ketahanan Pangan - Materi Geografi Kelas 11 27