Mengenal Bidang-bidang Akuntansi – Materi Ekonomi Kelas 12

Akuntansi ternyata nggak cuman mengurus keuangan perusahaan aja loh. Tapi ada bidang-bidang akuntansi yang fungsinya bermacam-macam. Simak, yuk!

Halo, Sobat Zenius! Bagi elo yang udah kelas 12 dan akan segera masuk ke bangku kuliah, kira-kira pada mau ambil jurusan apa, nih?

Gue mau tebak, pasti salah satu dari elo ada yang mau ambil Jurusan Akuntansi, deh! Secara, jurusan ini tuh yang minat ada banyak banget.

Terbukti pada setiap pendaftaran SBMPTN dan SNMPTN, Jurusan Akuntansi sering jadi prodi favorit di kelompok ujian Soshum.

Prospek kerja dari lulusan akuntansi juga bermacam-macam dan pasti dibutuhkan sama perusahaan, lho. Karena setiap perusahaan tentunya butuh seseorang yang bisa mengelola dan mengatur keuangan mereka.

Eh tapi tau nggak sih, lulusan akuntansi yang nantinya sudah bekerja nggak cuman bekerja di satu bidang lho. Kalau semua urusan ini dikerjakan oleh satu orang, dijamin pusing, deh!

Bidang-bidang akuntansi memiliki banyak fokus pekerjaannya.
Ilustrasi Bidang-Bidang Akuntansi (Arsip Zenius)

Ibarat dokter yang punya keahliannya di bidang masing-masing, lulusan akuntansi juga punya spesialisasinya yang berbeda-beda.

Mau tau apa aja? Nah kali ini gue bakal kasih informasi seputar bidang-bidang akuntansi dan fokus tugasnya, simak yuk!

Pengertian Bidang Akuntansi

Bidang-bidang akuntansi adalah macam-macam jenis penyampaian informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan.
Pengertian Bidang Akuntansi (Dok. Freepik)

Sebelum masuk ke dalam macam-macam bidang akuntansi, elo perlu tau dulu nih apa pengertian dari bidang akuntansi itu sendiri.

Jadi, kebutuhan informasi akuntansi yang semakin kompleks menyebabkan munculnya bidang-bidang akuntansi yang bermacam-macam.

Tujuannya nggak lain adalah untuk mempermudah proses pencatatan dan penyampaian informasi akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan informasi yang diinginkan.

Makanya, profesi akuntansi itu ada macam-macam dan dibagi sesuai dengan spesialisasinya, yang biasa dikenal sebagai bidang akuntansi.

Baca Juga: Dasar-dasar Akuntansi

Bidang-Bidang Akuntansi

Bidang-bidang akuntansi ada apa aja sih? Bidang akuntansi dibagi menjadi 9 berdasarkan fokus pekerjaannya, yaitu:

  1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)

Dari yang paling umum dulu nih, ada akuntansi keuangan yang bertugas untuk mencatat dan mengelola transaksi keuangan secara umum. Akuntansi keuangan adalah bidang akuntansi yang membahas masalah pencatatan transaksi perusahaan.

Biasanya, laporan keuangan yang dibuat oleh akuntan keuangan ini bersifat periodik atau harian. 

Akuntansi keuangan membahas masalah pencatatan transaksi harian.
Bidang Akuntansi Keuangan (Dok. Freepik)

Bidang akuntansi ini selalu ada di setiap perusahaan lho, gengs. Pencatatan dan pengelolaan laporan ini digunakan untuk melapor ke pihak luar perusahaan.

Pihak luar perusahaan yang dimaksud di sini adalah para investor, kreditor, dan pihak lain yang memutuskan investasi di perusahaan tersebut.

Baca Juga: Biografi Luca Pacioli, Bapak Akuntansi Dunia

  1. Akuntansi Manajerial (Managerial Accounting)

Nah, bidang ini sedikit mirip dengan akuntansi keuangan. Bedanya, bidang ini mengelola dan menyajikan informasi keuangan perusahaan untuk pihak manajemen atau pihak internal perusahaan.

Laporan keuangan dari akuntansi manajerial atau manajemen ini nantinya digunakan untuk membantu para manajer di perusahaan tersebut dalam membuat keputusan bisnis berdasarkan informasi keuangan tersebut.

  1. Pemeriksaan Akuntansi (Auditing)

Kalau tadi ada yang melaporkan, ada juga nih yang tugasnya kayak wasit di sepak bola. Yaitu bidang audit yang bertugas untuk memeriksa hasil pencatatan dan laporan keuangan.

Jadi pemeriksaan ini gunanya untuk mengecek apakah laporan keuangannya sudah sesuai, wajar, dan benar. 

Karena ini sifatnya harus jujur, makanya orang dalam bidang audit ini nggak boleh dari orang dalam perusahaan, harus independen dan nggak dikuasai oleh pihak tertentu.

Audit berfungsi untuk mengecek laporan keuangan perusahaan.
Bidang Akuntansi Auditing (Arsip Zenius)
  1. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

Ada juga bidang akuntansi yang fokusnya mencatat dan melaporkan semua biaya produksi, yaitu akuntansi biaya atau cost accounting

Biaya produksi yang dimaksud di sini ada fixed cost, variable cost, operating cost, direct cost, dan indirect cost.

Mereka bertugas untuk mencatat performa atas efektif atau tidaknya pengeluaran biaya produksi di suatu perusahaan.

  1. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)

Bidang spesialisasi akuntansi anggaran adalah untuk menyiapkan, memperkirakan, dan mengevaluasi anggaran suatu perusahaan.

Gimana caranya? Misalnya ada biaya kelebihan, nantinya anggaran di tahun berikutnya bisa disesuaikan biar nggak ada pemborosan.

Anggaran itu sendiri adalah perkiraan pemasukan dan pengeluaran yang berfungsi sebagai acuan pengelolaan keuangan perusahaan.

Baca Juga: Tahap Pengikhtisaran Akuntansi Perusahaan Dagang – Materi Ekonomi Kelas 12

  1. Akuntansi Pajak (Tax Accounting)

Yang namanya perusahaan, tentu tiap tahunnya mereka harus membayar pajak dong. Nah, dari perusahaan tersebut ada badan yang khusus untuk menangani urusan pajak perusahaan.

Fungsi dan bidang ini adalah untuk menyiapkan data keuangan perusahaan untuk perhitungan pajak, jadi fokusnya nggak kebelah deh sama biaya produksi dan lainnya.

Akuntansi pajak bertugas menghitung pajak perusahaan yang akan dibayarkan.
Bidang Akuntansi Pajak (Arsip Zenius)
  1. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)

Fokus dari akuntansi pemerintahan adalah untuk melakukan pencatatan sampai pelaporan transaksi keuangan di pemerintahan.

Kenapa harus ada akuntansi di bidang pemerintahan? Karena pemasukan dan pengeluaran pemerintah itu beda sama perusahaan, jadi perlu ada bidang akuntansinya sendiri.

  1. Akuntansi Pendidikan 

Akuntansi pendidikan ini fokusnya mengelola data keuangan dari suatu instansi pendidikan. Nggak jarang juga orang yang masuk ke dalam bidang akuntansi pendidikan ini juga bertugas sebagai pengajar dalam suatu instansi pendidikan.

Data keuangan dalam pendidikan ini sangat penting lho, gengs. Laporan sangat diperlukan untuk dapat memahami kebutuhan dana dan hal yang dibutuhkan di instansi pendidikan tersebut. 

Sehingga nantinya, pendidikan di dalam suatu instansi akan lebih terjamin dan baik kualitasnya dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Akuntansi pendidikan bertugas untuk mengelola keuangan di dalam instansi pendidikan.
Bidang Akuntansi Keuangan (Dok. Freepik, Arsip Zenius)
  1. Sistem Akuntansi

Sistem Akuntansi adalah bidang akuntansi yang melaksanakan kegiatan dengan merancang cara melakukan pencatatan akuntansi supaya lebih aman, efektif dan efisien, mulai dari mengorganisir dokumen, formulir-formulir dan menyusun prosedur pencatatannya.

Baca Juga: Akuntansi sebagai Sistem Informasi – Konsep dan Soal

Jadi pasti elo udah paham deh kalau tugas orang yang kerja di bidang akuntansi itu nggak selalu sama. Mereka punya fokusnya di bidang masing-masing.

Oke sebelum lanjut, gue pingin ngingetin nih. Kalau Sobat Zenius lagi butuh teman setia yang siap nemenin elo belajar, elo bisa berlangganan paket belajar Zenius lho. Klik gambar di bawah ini ya, dijamin belajar elo juga bakal makin seru!

Paket Belajar Zenius

Buat ngetes seberapa jauh elo paham tentang bidang akuntansi ini, mending langsung cus ke next section, yuk! Gue udah bikinin latihan soalnya, nih.

Contoh Soal 

Okeh, tanpa berlama-lama, mending langsung coba dikerjain aja, yuk!

Soal 1

Bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan laporan keuangan disebut…

A. Akuntansi Keuangan

B. Akuntansi Manajerial

C. Auditing

D. Akuntansi Pemerintahan

E. Akuntansi Anggaran

Jawaban: 

Ibarat wasit di sepak bola yang mengawasi jalannya pertandingan, terdapat juga bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan laporan keuangan. Pemeriksaan laporan keuangan ini dilakukan untuk mengetahui apakah laporan keuangan yang dibuat benar, wajar, dan sesuai dengan pengeluaran anggaran yang ada. Bidang akuntansi yang memeriksa laporan keuangan adalah C. Auditing.

Soal 2

Bidang akuntansi yang membidangi pembuatan laporan keuangan periodik adalah…

A. Akuntansi Keuangan

B. Akuntansi Manajerial

C. Auditing

D. Akuntansi Pemerintahan

E. Akuntansi Anggaran

Jawaban: 

Dari pilihan gandanya, sebenarnya udah ada keyword “keuangan” yang bikin jawabannya jadi jelas. Bidang akuntansi yang membidangi pembuatan laporan keuangan periodik adalah A. Akuntansi Keuangan. Bidang ini selalu ada di internal perusahaan dan tugasnya untuk mencatat setiap transaksi dan pengelolaan keuangan yang ada di perusahaan.

Soal 3

Budgetary accounting adalah bidang akuntansi yang membahas tentang masalah…

A. Pajak

B. Laporan Bulanan

C. Laporan Harian

D. Anggaran

E. Biaya

Jawaban:

Budgetary accounting adalah bidang akuntansi yang membahas tentang masalah D. Anggaran. Jadi, akuntansi anggaran ini akan menyiapkan, memperkirakan, dan mengevaluasi anggaran perusahaan. Misalnya ada biaya kelebihan, anggaran kedepannya akan disesuaikan lagi oleh si akuntansi anggaran.

Gimana-gimana? Udah paham belum nih tentang bidang-bidang akuntansi? Kalau masih merasa kurang dengan artikel ini, elo bisa nonton juga lho materi dalam bentuk video. Tinggal klik banner di bawah ini!

Mengenal Bidang-bidang Akuntansi - Materi Ekonomi Kelas 12 9

So, sekian dulu dari gue, tunggu artikel-artikel selanjutnya dan selamat belajar. Have a nice day, guys!

Referensi

Apa itu Akuntansi Manajemen? – Rusdiono Consulting (2020)

Uang Menyatukan Kita. Tetapi, Apakah Uang Berharga? 

Pengertian & Jenis-Jenis Ilmu Ekonomi – Materi Ekonomi Kelas 10

Hi Sobat Zenius, elo tau gak sih kalo ada banyak jenis-jenis ilmu ekonomi? Ilmu ekonomi adalah salah satu cabang dari ilmu pengetahuan sosial yang wajib diikuti oleh anak-anak dengan jurusan yang relevan. 

Cabang ilmu ekonomi memiliki banyak jenis karena cakupan ilmu ini cukup luas. Lalu apa itu ekonomi? 

Nah, supaya elo makin paham mengenai pengertian ekonomi dan macam-macamnya, elo bisa langsung baca artikel yang satu ini ya.

Pengertian Ilmu Ekonomi

Ilustrasi American Dollar sebagai alat ekonomi (Dok. Unsplash)
Ilustrasi American Dollar sebagai alat ekonomi (Dok. Unsplash)

Ilmu ekonomi adalah salah satu ilmu yang membahas tentang bagaimana usaha manusia memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Sumber daya tersebut bisa berupa barang maupun jasa.

Pada intinya ilmu ekonomi adalah ilmu tentang bagaimana manusia bertahan hidup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka memanfaatkan apa yang ada untuk mendapatkan uang atau barang yang diinginkan demi memenuhi keinginan dan kebutuhannya.

Namun, apakah kalian sebelumnya pernah mendengar tentang financial autopilot yang bisa memudahkan mengatur semua aktivitas ekonomi kalian sebagai pelajar?

Cabang dari ilmu ekonomi sendiri pun masih banyak lagi macamnya. Mulai dari ilmu perbankan, akuntan, manajemen keuangan manajemen rantai pasokan, manajemen sumber daya manusia, dan masih banyak lagi.

Masing-masing bidang ilmu tersebut memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda dalam prakteknya di dunia nyata.

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Fokus UTBK untuk kejar kampus impian? Persiapin diri elo lewat pembahasan video materi, ribuan contoh soal, dan kumpulan try out di Zenius!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Jenis-jenis Ilmu Ekonomi

Pada dasarnya ilmu ekonomi dibagi dalam beberapa kategori atau cabang ilmu. Berikut ini adalah jenis-jenis ilmu ekonomi, di antaranya:

1. Ilmu Ekonomi Deskriptif

Ilmu ekonomi deskriptif adalah ilmu yang menggambarkan tentang keadaan perekonomian masyarakat. Sesuai namanya, pengertian jenis ilmu ekonomi ini adalah untuk mendeskripsikan dengan data-data dari fakta dan fenomena yang terjadi.

Dengan kata lain, ilmu ekonomi ini bisa dibilang lebih banyak melihat apa yang terjadi di lapangan. Data yang dikumpulkan untuk menjadi sumber dari ilmu ekonomi ini terdiri dari angka, kurva, grafik, atau bentuk penyajian data lainnya.

Ilmu  ekonomi deskriptif cakupannya cukup luas dan biasanya digunakan oleh badan pusat statistik untuk memberi gambaran mengenai kondisi ekonomi mikro atau makro yang ada di Indonesia.

Salah satu contoh dari penerapan ilmu deskriptif ini adalah ketika membedah peristiwa krisis moneter yang pernah terjadi pada tahun 1998 di Indonesia. Banyak pengusaha yang bangkrut saat terjadi krisis moneter tersebut karena dolar yang naik drastis.

2. Ilmu Ekonomi Terapan

Salah satu jenis dari jenis-jenis ilmu ekonomi adalah ilmu ekonomi terapan yang membahas kebijakan pemerintah dalam kegiatan ekonomi adalah ilmu ekonomi terapan.

Ilmu  ekonomi terapan merupakan jenis ilmu yang mengaplikasikan prinsip ekonomi dan teori dalam praktek di dunia real atau nyata. Jenis ilmu ekonomi yang satu ini memiliki fungsi untuk memprediksi pemanfaatan ilmu ekonomi secara praktis.

Dalam prakteknya, ilmu ekonomi terapan banyak digunakan untuk pertimbangan dalam mengambil keputusan, pedoman, kebijakan, atau standar tertentu. Khususnya untuk mengatasi masalah yang terjadi dengan menggunakan teori dan prinsip ekonomi yang ada.

Cabang ilmu ekonomi yang satu ini biasanya menggunakan statistik dan studi kasus sebagai sumber datanya. Sesuai namanya ilmu ekonomi terapan banyak diterapkan untuk lingkup yang lebih kecil seperti perusahaan, perbankan, ekonomi moneter, dan lainnya.

3. Ilmu Ekonomi Mikro

Ilmu ekonomi yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari disebut ilmu ekonomi mikro yang merupakan jenis ilmu yang mempelajari tentang hal-hal yang terbatas pada kegiatan ekonomi saja. 

Penerapan ilmu ini mencakup harga tertinggi dan harga dasar yang harus ditetapkan untuk menjaga keseimbangan harga di pasaran dalam rangka memenuhi permintaan / penawaran masyarakat.

Lihat juga artikel tentang Jack Finance dan berbagai macam permasalahan ekonomi yang sering dialami oleh para murid.

Hal ini untuk menghindari terjadinya monopolistik pada pasar karena akan berdampak buruk pada pengusaha baru yang ingin merintis bisnis. Jika semangat dan merintis bisnis makin lesu maka semakin kecil peluang masyarakat untuk membuka usaha atau berwirausaha.

Ilmu ekonomi mikro cakupannya juga lebih kecil dibandingkan dengan makro. Ilmu ini lebih mengarah pada penerapan secara nyata di lapangan seperti pada warung-warung UMKM, bisnis online, dan lain sebagainya.

4. Ilmu Ekonomi Makro

Nah salah satu cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang keuangan disebut ilmu  ekonomi makro yang merupakan cabang ilmu yang lebih berfokus pada ragam kegiatan yang hubungannya langsung dengan ekonomi.

Tujuan dari ilmu ekonomi makro adalah untuk mencapai sasaran makro demi menjaga kestabilan harga dan keseimbangan perdagangan di tingkat internasional atau global.

Cabang ilmu ekonomi yang satu ini juga memiliki tujuan untuk mencapai full employment, menjaga stabilitas dalam hal nilai tukar, dan memeratakan distribusi pendapatan. Hal yang dikaji dalam bidang ilmu ekonomi makro juga cukup kompleks dan sifatnya luas.

Mulai dari penetapan upah minimum regional, kasus inflasi yang menyebabkan peningkatan harga pasar secara terus-menerus, angka pengangguran, dan lainnya. Ilmu ini menjadi dasar juga untuk menetapkan kebijakan fiskal yang nantinya akan berdampak bagi seluruh masyarakat di Indonesia.

5. Ilmu Ekonomi Moneter

Selanjutnya jenis ilmu ekonomi dari jenis-jenis ilmu ekonomi adalah ilmu ekonomi moneter. 

Jenis ini menjadi cabang ilmu yang turut membantu dalam menerapkan kebijakan moneter suatu negara. Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengatur kestabilan keuangan suatu negara akan berkaitan erat dengan ilmu ekonomi moneter ini.

Ilmu ekonomi moneter adalah ilmu yang membahas ekonomi moneter yang mencakup uang, lembaga keuangan, perbankan dan lainnya. Aspek yang dipelajari mulai dari jumlah uang yang beredar, inflasi, serta tingkat suku bunga bank.

6. Ilmu Ekonomi Publik

Ilmu ekonomi publik lebih banyak mempergunakan fungsi pemerintah dalam bidang perekonomian. Mulai dari pengaturan perpajakan, anggaran pemerintah, utang negara, hingga retribusi.

Cabang ilmu ekonomi ini biasanya didominasi oleh pengamat ekonomi serta pemerintah karena keterlibatannya dalam tingkat dan skala nasional.

7. Ilmu Ekonomi Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia juga termasuk dari cabang ilmu ekonomi yang perlu dipelajari apalagi bagi perusahaan industri. 

Cakupan dari ilmu ini terdiri dari faktor produksi, tenaga kerja, kualitas tenaga kerja, kesempatan kerja, penentuan upah, dan lainnya.

Dengan mengetahui apa itu ekonomi maka akan lebih mudah bagi elo untuk mempelajari ilmu ini. Mungkin banyak yang menganggap bahwa ilmu ekonomi hanya sekedar menghitung perhitungan keuangan padahal cakupannya sangat banyak dan luas.

Mudah bukan memahami jenis jenis ilmu ekonomi? Kurang lebih begitu ya pembahasan mengenai materi ekonomi yang akan elo pelajari di kelas 10 ini.

Oh iya, selain materi Ekonomi, elo juga bisa belajar mata pelajaran lainnya lho bareng Zenius. Kayak Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Geografi, dll. 

Caranya gampang, elo tinggal download aplikasi Zenius atau klik banner di bawah ini ya!

Pengertian & Jenis-Jenis Ilmu Ekonomi – Materi Ekonomi Kelas 10 17

Oh iya, kalo elo ingin liat pembahasan dalam bentuk video singkat dan dijelaskan oleh tutor Ekonomi Zenius, elo bisa liat contoh soal dan pembahasan lengkapnya lho! 

Jadi Sobat Zenius, kalau elo suka dengan materi Ekonomi lainnya bisa langsung pelajari dengan klik banner di bawah ini ya. 

Dan kalau elo punya pertanyaan maupun pernyataan, jangan ragu buat komen di kolom komentar, oke? Sampai sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Pengertian & Jenis-Jenis Ilmu Ekonomi – Materi Ekonomi Kelas 10 18

Baca Juga Artikel Lainnya dari Zenius

Langsung Nikah Setelah Lulus Sekolah, Aman kan?

Mengenal Kesalahan Logika Beban Pembuktian

Ngapain Sih Berpikir Kritis?

Ikan Cupang: Cantik-cantik Kok Suka Berantem?

Buat Apa Ada Suatu Negara? Emang Ada Fungsinya?

Benci Mendengar Rekaman Suara Sendiri, Kok Bisa?

Proses Mumifikasi dalam Tradisi Mesir Kuno

Lihat Juga Proses Belajar Ala Zenius di Video Ini

<span data-mce-type=”bookmark” style=”display: inline-block; width: 0px; overflow: hidden; line-height: 0;” class=”mce_SELRES_start”></span>

Originally Published: May 4, 2021
Updated By: Arieni Mayesha dan Sabrina Mulia Rhamadanty

Unsur-unsur Pajak & Fungsinya – Materi Ekonomi Kelas 11

Halo Sobat Zenius! Di artikel kali ini gue akan membahas mengenai materi pajak kelas 11. Nah, materi ini adalah salah satu materi Ekonomi penting yang elo pahami. 

Dan melalui artikel ini juga gue mau ngajak elo semua buat mengupasnya lebih dalam lagi, mulai dari definisi, unsur-unsur pajak, hingga fungsinya di kehidupan kita sehari-hari.

Istilah pajak udah sering banget terdengar di mana-mana. Ibarat kata, semua yang dilakukan pasti ada aja pajaknya. 

Contoh paling sederhananya gini deh. Ketika elo lagi makan bareng sama temen-temen di restoran, pas mau bayar, pasti bakal nemuin tuh istilah “PPN” di struknya, ya kan? 

Nah, Pajak Pertambahan Nilai atau PPN ini merupakan pajak yang harus elo bayarkan ke restoran tersebut.

Masih bingung? Oke, kita coba lagi. Elo pernah nggak ketika mau beli barang, ketemu sama istilah “harga sudah termasuk pajak/PPN”? 

Kalau gini situasinya, artinya harga yang harus elo bayarkan untuk barang tersebut udah termasuk pajak ekonomi. Jadi, nggak perlu lagi deh bayar pajak karena udah termasuk di harga tersebut.

Tak bisa dimungkiri, buat elo yang ambil jurusan IPS sudah pasti akan bertemu materi pajak di kelas 11 ini ya. 

Oke, tanpa basa-basi lagi, yuk, simak artikel terkait materi pajak kelas 11 di bawah ini!

Pengertian Pajak

pajak
Ilustrasi Pajak yang tercatat dalam struk pembelian (Dok. Freepik)

Nah, bagian pertama dari materi pajak kelas 11 ini adalah elo perlu memahami dulu pengertian dari pajak. 

Dari contoh yang udah gue kasih tau di atas, bisa disimpulkan kalau pajak itu adalah iuran wajib yang bersifat memaksa, dalam pengaturannya diatur oleh Undang-undang dan balas jasanya tidak bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

Loh, kok sifatnya maksa, sih?

Ya, betul banget. Pajak itu sifatnya memaksa karena transaksi apapun yang dilakukan pasti akan dibebani pajak. Mau itu belanja di supermarket, makan di restoran, beli baju, atau bahkan beli tiket bioskop. 

Hal tersebut mutlak dan nggak bisa menolak untuk membayar pajak ketika melakukan transaksi tersebut karena itu wajib untuk dibayarkan.

Pemungutannya juga nggak sembarangan dilakukan loh, karena pajak telah diatur oleh Undang-undang. 

Jadi, semua aturan mengenai pajak seperti berapa besar tarif pajak yang harus elo bayar ketika melakukan transaksi itu juga semuanya udah diatur oleh Undang-undang, sehingga aturannya jelas dan sesuai untuk diaplikasikan ke kehidupan sehari-hari.

Oh ya, balas jasa setelah elo bayar pajak juga nggak bisa dirasakan langsung ya. Biasanya suka ada yang nanya “ini kita bayar pajak buat apa sih?”. Nah, pembayaran yang elo lakukan itu akan memberikan dampak yang sifatnya jangka panjang atau istilahnya bisa elo rasakan di kemudian hari, nggak langsung. 

Misalnya aja, hasil pajaknya digunakan untuk pembangunan dan peningkatan fasilitas umum supaya lebih nyaman, atau untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat akibat adanya pengeluaran negara yang memang memberikan dampak positif untuk mensejahterakan masyarakat.

Oke, sekarang elo udah ngerti kan mengenai definisi dari pajak dan kenapa pajak adalah hal yang wajib hukumnya buat dibayarkan. 

Nah, bagian selanjutnya dari materi pajak kelas 11 ini adalah kita akan mengenal unsur-unsur pada pajak. 

Unsur-Unsur Pajak

pajak
Unsur-unsur pajak (Dok. Pixabay)

Setelah memahami pengertiannya, kini beralih ke pembahasan tentang unsur-unsur pajak. 

Unsur-unsur di sini adalah segala hal yang harus elo ketahui mengenai pajak ekonomi supaya bisa memahaminya dengan lebih mudah. 

Nah, apa saja unsur-unsur pajak? Yuk, langsung aja dibahas.

1. Subjek Pajak

Elo pasti familiar dengan istilah “subjek” di bahasa Indonesia, kan

Di sini juga sama, di mana subjek pajak adalah orang atau lembaga yang tinggal di suatu negara. 

Gampangnya, siapapun yang tinggal di suatu negara itu bisa disebut sebagai subjek pajak. Gue, elo, bapak, ibu, kakek, nenek, adik, kakak, semuanya ini adalah subjeknya. 

Perlu diingat juga bahwa nggak ada batasan seseorang atau lembaga untuk disebut sebagai subjek pajak selama tinggal di suatu negara.

2. Wajib Pajak

Unsur yang kedua adalah wajib pajak. Loh, bedanya apa nih sama subjek pajak? Bukannya sama aja?!

Ya betul, subjek pajak sama wajib pajak emang cukup sering ketuker, tapi sebenarnya keduanya ini beda loh Sobat Zenius. 

Kalau subjek pajak itu adalah orang atau lembaga yang tinggal di suatu negara, wajib pajak adalah orang atau lembaga yang sudah memenuhi syarat untuk membayar pajak. 

Seseorang atau suatu lembaga dikatakan wajib membayar pajak ketika mereka udah memenuhi syarat-syarat tertentu.

Wajib pajak udah pasti bagian dari subjek pajak, tetapi subjek pajak belum tentu bagian dari wajib pajak

3. Objek Pajak

Ketika liat kata “objek” kira-kira apa nih maksudnya? Objek yang dimaksud di sini adalah barang atau jasa. Jadi, pengertian objek pajak adalah barang atau jasa yang harus dibayarkan pajaknya. 

Misalnya benda (rumah, toko) atau penghasilan orang yang udah bekerja kemudian dikenakan pajak, berarti itu adalah objek pajak. Ada PPN di struk pembayaran ketika elo makan di restoran juga itungannya masuk ke objek pajak.

4. Tarif Pajak

Dari namanya sendiri yaitu “tarif”, udah dapat dipastikan kalau tarif pajak merupakan pengenaan besaran pajak atau banyaknya tarif yang harus dibayarkan. 

Perlu diingat kalau pajak memiliki besaran tarif yang berbeda-beda, jadi bisa aja elo nemuin tarif di resto A lebih tinggi daripada tarif di resto B dan sebaliknya.

Nah, sekarang elo udah paham kan apa aja unsur-unsur pajak. Sekarang kalo gue punya pertanyaan kayak gini: terangkan yang termasuk unsur-unsur pajak. Kira-kira jawabannya apa?

Ini sih gampang banget ya guys, jawabannya cukup elo rangkum dari bagian unsur-unsur pajak di artikel ini. 

Unsur-unsur pajak ada empat yaitu: 

Yaitu orang atau masyarakat siapapun yang tinggal di suatu negara dan diwajibkan untuk membayar pajak.

Wajib pajak adalah orang atau lembaga yang sudah memenuhi syarat untuk membayar pajak. 

Objek sini adalah barang atau jasa. Jadi, pengertian objek pajak adalah barang atau jasa yang harus dibayarkan pajaknya.

Tarif pajak merupakan pengenaan besaran pajak atau banyaknya tarif yang harus dibayarkan

Fungsi Pajak dan Contohnya

pajak
Ilustrasi 4 fungsi pajak (Dok. Pixabay)

Segala sesuatu pasti punya fungsi dan manfaat masing-masing yang bikin beda antara satu sama yang lain. Bukan cuma sekedar harus dibayarkan aja, pajak sendiri juga punya fungsi dan manfaat menarik yang berguna untuk banyak hal nih. 

Kenapa perlu mengetahui fungsinya? Pastinya supaya meningkatkan kesadaran untuk mentaati aturan yang diberikan pemerintah. Makin penasaran? Yuk kita langsung cari tahu 4 fungsi pajak.

1. Fungsi Budgeter

Fungsi yang pertama adalah fungsi budgeter atau yang biasa lebih akrab disebut dengan fungsi anggaran. Gue yakin istilah “anggaran” ini nggak asing di telinga kan?

Secara bersama sudah diketahui bahwa pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang paling besar, jadi fungsi anggaran di sini masih berkaitan dengan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN). 

Pajak nantinya akan digunakan sebagai alat penerimaan kas negara yang bisa berfungsi untuk membiayai kegiatan-kegiatan negara misalnya kayak kegiatan pembangunan ekonomi, kegiatan belanja rutin pemerintah pusat, dan untuk meningkatkan perekonomian suatu negara.

2. Fungsi Stabilitas

Fungsi yang kedua adalah fungsi stabilitas. Fungsi ini berkaitan dengan fiskal, karena pajak sendiri merupakan instrumen dari kebijakan fiskal. Karena instrumen kebijakan fiskal bisa digunakan untuk menstabilkan ekonomi, maka fungsi stabilitas di sini nantinya akan berperan untuk menjaga stabilitas ekonomi di suatu negara.

Yang dimaksud menjaga stabilitas ekonomi misalnya jika di suatu negara terjadi masalah ekonomi seperti inflasi ataupun resesi, nantinya masalah ini bisa diatasi dengan kebijakan fiskal yang berkaitan dengan pajak. 

Contoh sederhana ketika terdapat masalah ekonomi di suatu negara, pemerintah bisa mengatasinya menggunakan kebijakan fiskal dengan melakukan pengaturan (menaikkan atau menurunkan) pajak.

3. Fungsi Regulasi

Apa sih yang diatur? Apa bedanya sama fungsi stabilitas, kan sama-sama ngatur?

Di dalam fungsi regulasi atau pengaturan, fungsi ini berperan dalam mengatur kebijakan di bidang sosial dan ekonomi. 

Contohnya pemerintah Indonesia mau mengatur kebijakan mengenai konsumsi rokok. Nah, karena angka konsumsi rokok di Indonesia dianggap terlalu tinggi sehingga bisa memperburuk kesehatan, akhirnya pemerintah Indonesia menetapkan regulasi di mana cukai rokok/tembakau itu dinaikkan. 

Kenapa cukai yang dinaikkan? Oke, karena cukai merupakan bagian dari pajak, jadi hal ini sengaja dilakukan supaya harga rokoknya juga naik. Dengan begitu, pemerintah bisa menekan jumlah masyarakat untuk membeli rokok yang semakin mahal.

“Segala sesuatu yang sifatnya non-fiskal juga bisa diatasi oleh pajak melalui fungsi regulasi”

4. Fungsi Redistribusi Pendapatan

Mungkin Sobat Zenius pernah menemukan soal seperti ini, “jelaskan manfaat pajak sebagai redistribusi pendapatan”.

Kalau elo pernah menemukannya, gue punya jawaban yang bisa elo gunakan.

Fungsi yang terakhir adalah fungsi redistribusi pendapatan. Kalau dilihat dari kalimatnya sendiri, berarti fungsi ini berperan dalam pemerataan ekonomi, di mana pendapatan yang dihasilkan dari pajak akan didistribusikan kembali untuk pemerataan ekonomi di suatu negara.

Semakin tinggi penghasilan seseorang, maka akan semakin tinggi juga pajak yang harus ia bayarkan. Pajak yang dibayarkan tersebut kemudian akan masuk ke pemerintah. 

Di sinilah fungsi redistribusi pendapatan nantinya akan mendistribusikan kembali pajak yang diterima kepada masyarakat.

Distribusi yang dimaksud di sini contohnya seperti program beasiswa yang diberikan oleh pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada siswa/i yang terhambat biaya agar tetap bisa melanjutkan sekolah ke tingkat lanjutan.

Kalau nggak bayar pajak, apa boleh?

Eits, setelah membaca pembahasan di atas, menurut elo boleh nggak kalau kita sebagai seorang warga negara yang baik mangkir atau ogah buat bayar pajak ekonomi? Tentu aja jawabannya nggak!

Dari awal udah disebut berkali-kali kalau pajak itu adalah iuran wajib, yang namanya wajib berarti harus dibayarkan dong. Toh pajak yang dibayarkan juga nantinya akan kembali lagi ke kita, jadi nggak ada ruginya untuk mengikuti aturan pemerintah yang satu ini ya, Sobat Zenius!

Demikian penjelasan gue mengenai materi perpajakan kelas 11. Semoga bisa elo pelajari dan cerna dengan saksama ya.

Dan semoga setelah membaca ini Sobat Zenius jadi semakin paham tentang materi yang satu ini. 

Oh iya, selain materi Ekonomi, elo juga bisa belajar mata pelajaran lainnya lho bareng Zenius. Kayak Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, dll. 

Caranya gampang, elo tinggal download aplikasi Zenius atau klik banner di bawah ini ya!

Unsur-unsur Pajak & Fungsinya - Materi Ekonomi Kelas 11 9

Bagi elo yang mungkin ingin mendalami materi pajak kelas 11, elo bisa banget belajar dari video pembelajaran Zenius.

Zenius menyediakan video pembelajaran yang menarik dengan tutor yang membawakannya dengan enak sehingga mudah dicerna oleh para user.

Elo bisa mengaksesnya lewat banner di bawah ini. Tinggal klik aja, lalu nikmati deh bab per bab dari materi pajak kelas 11.

Selamat belajar bersama Zenius dengan menyenangkan, ya!

pajak

Baca Juga Artikel Lainnya:

Rumus ROA (Return on Assets)

Materi Ekonomi: Pertumbuhan Ekonomi

Coba Ngertiin Ilmu Ekonomi dari Jenis-jenisnya Deh!

Originally published: September 27, 2021
Updated by: Maulana Adieb dan Sabrina Mulia Rhamadanty

Ilmu Ekonomi dan Permasalahannya – Materi Ekonomi Kelas 10

Halo, Sobat Zenius! Buat elo yang udah di bangku SMA kelas 10, elo pasti bakal belajar soal materi ilmu ekonomi dan permasalahannya. Nah, sebenarnya apa sih ekonomi itu? Yuk, kita bahas bareng, mulai dari pengertian ilmu ekonomi, kebutuhan, sumber daya, kelangkaan, biaya peluang, prinsip ekonomi, sampai ke permasalahan ekonomi dan juga sistem ekonomi.

Penting banget nih untuk paham konsep ilmu ekonomi kelas 10 sebagai dasar materi ekonomi yang lain. Elo akan paham seperti apa itu ilmu ekonomi dan juga berbagai permasalahan yang mendasarnya, jadi baca artikel ini sampai habis ya!

Pengertian Ilmu Ekonomi

Pada dasarnya ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari pemanfaatan sumber daya yang terbatas dengan segala tingkah laku manusia atas kebutuhan berupa asas-asas produksi, distribusi dan konsumsi yang tidak terbatas

Nggak heran masalah yang paling mendasar dalam ilmu ekonomi adalah kebutuhan manusia yang tanpa batas namun dayanya yang terbatas.

Atau secara sederhana ilmu ekonomi dapat kita definisikan sebagai cara kita manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup, dengan sumber daya yang terbatas. Menurut Alfred W. Stonier dan Douglas C. Hague dalam bukunya yang berjudul “A Textbook of Economic Theory”, ilmu ekonomi sendiri dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

Ilmu Ekonomi Deskriptif (Descriptive Economic)

Mengandung kata “deskriptif”, ilmu ekonomi ini mendeskripsikan dengan melakukan analisis terhadap fakta, atau fenomena yang terjadi dalam kegiatan perekonomian untuk menggambarkan kondisi yang sebenarnya.

Ilmu Ekonomi Teori (Economics Theory)

Ilmu ekonomi teori merupakan analisis ekonomi yang berupaya menjelaskan pengertian, serta hubungan sebab akibat dalam kegiatan perekonomian, dan cara kerja sistem ekonomi. Analisis ini berlandaskan dari hasil observasi terhadap aksi dan reaksi dalam bidang ekonomi di kehidupan masyarakat.

Ilmu ekonomi ini dibagi lagi menjadi 2 tipe, yaitu:

  1. Ekonomi Makro, ilmu ekonomi yang membahas mengenai keseluruhan kegiatan perekonomian. 
  2. Ekonomi Mikro, ilmu ekonomi yang membahas mengenai ruang lingkup khusus dalam kegiatan perekonomian. 

Ilmu Ekonomi Terapan (Applied Economics)

Ilmu ekonomi terapan merupakan analisis ekonomi yang teori atau praktis yang merumuskan kebijakan-kebijakan, pedoman atau standar kegiatan ekonomi dalam menangani masalah ekonomi tertentu. 

Kebutuhan Manusia

Pada pengertian ilmu ekonomi, mengapa kebutuhan manusia dikatakan tidak terbatas? Karena dalam ilmu ekonomi, kita tidak hanya memperhitungkan kebutuhan, namun juga keinginan. 

Apa bedanya kebutuhan dan keinginan? Kalo keinginan itu, adalah segala kebutuhan yang tidak memiliki keharusan harus segera dipenuhi, sedangkan kalo kebutuhan adalah segala kebutuhan yang memiliki keharusan untuk segera dipenuhi.  

Jenis-Jenis Kebutuhan Manusia

Jenis-jenis kebutuhan manusia berdasarkan:

Berdasarkan Intensitas

Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan dibagi lagi menjadi:

  1. Kebutuhan Primer, kebutuhan utama yang mendasar yang dibutuhkan manusia seperti sandang, pangan, dan papan. 
  2. Kebutuhan Sekunder, bukan kebutuhan yang mendasar, namun tetap kita butuhkan, seperti alat komunikasi, alat transportasi, dan sebagainya.
  3. Kebutuhan Tersier, kebutuhan barang mewah, atau bisa kita anggap keinginan untuk meningkatkan harga diri, seperti mobil sport, perhiasan, berlian, dan lain-lain. 

Berdasarkan Waktu 

Berdasarkan waktunya, kebutuhan dibagi lagi menjadi:

  1. Sekarang, kebutuhan yang harus dipenuhi saat itu juga, misalnya elo lagi sakit dan harus ke dokter, berarti kebutuhan untuk ke dokter adalah saat itu juga karena kan lagi sakitnya juga sekarang. 
  2. Masa mendatang, kebutuhan yang tidak harus dipenuhi sekarang atau bisa dipenuhi di masa mendatang. Contohnya, elo mau jalan-jalan atau liburan maka menabung dari sekarang untuk bulan depan atau tahun depan mau liburan.

Berdasarkan Sifat

Berdasarkan sifatnya, kebutuhan dibagi menjadi:

  1. Kebutuhan jasmani, hal-hal yang dapat dilihat atau ada fisiknya, misalnya pakaian, tempat tinggal, dan lain-lain.
  2. Kebutuhan rohani, hal-hal yang berhubungan dengan jiwa atau tidak bisa dilihat fisiknya. Misalnya, seperti kebutuhan untuk berkomunikasi, kebutuhan untuk liburan, dan sebagainya.

Berdasarkan Subjeknya 

Berdasarkan subjeknya, kebutuhan dibagi lagi menjadi:

  1. Individual, kebutuhan yang kita gunakan sendiri, misalnya pakaian, dan sebagainya.
  2. Kolektif, kebutuhan yang kita gunakan bersama-sama dengan orang lain. Misalnya, angkutan umum, jalan tol, dan lain-lain.

Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia

Kita semua memiliki kebutuhan yang berbeda-beda bukan? Misalnya kita semua butuh pakaian, tapi kebutuhan pakaian kita yang tinggal di Indonesia, sama kebutuhan pakaian orang yang tinggal di kutub tentunya berbeda, karena menyesuaikan dengan berbagai faktor. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia.

  1. Kondisi Alam
  2. Peradaban 
  3. Agama dan Kepercayaan
  4. Budaya dan Adat Istiadat

Alat Pemuas Kebutuhan

Dalam ilmu ekonomi, kebutuhan manusia dapat dipuaskan dari benda, benda yang dimaskud terdiri dari 2 bentuk yaitu barang dan jasa. Berikut jenis-jenis benda pemuas kebutuhan, berdasarkan:

Berdasarkan cara mendapatkan

  1. Benda Ekonomi, benda yang membutuhkan pengorbanan, salah satunya yang paling sering ditemui yaitu pengorbanan dalam bentuk uang. Misalnya membeli makan.
  2. Benda Bebas, benda yang tidak butuh pengorbanan atau barang yang jumlahnya melimpah, misalnya udara, air laut, pasir pantai, yang dapat diambil tanpa memerlukan pengorbanan. 

Berdasarkan kegunaannya

  1. Benda Konsumsi, benda yang kita beli untuk kita pakai, atau memenuhi kebutuhan kita secara langsung, seperti makanan, pakaian, dan lain-lain.
  2. Benda Produksi, benda yang dibeli untuk memenuhi kebutuhan produksi, misalnya mesin jahit, dan sebagainya. 

Berdasarkan proses produksinya

  1. Barang mentah, biasanya berbentuk bahan baku, alias belum diapa-apain sama sekali.
  2. Barang setengah jadi, sudah diproses, namun belum siap dikonsumsi, atau belum siap memenuhi kebutuhan manusia dan masih memerlukan proses selanjutnya.
  3. Barang jadi, yang biasa dikenal sebagai barang konsumsi alias sudah siap memenuhi kebutuhan manusia.

Berdasarkan hubungan dengan benda lain

  1. Barang Substitusi, barang pengganti atau menggantikan barang lain, misalnya daging ayam dengan daging ikan. 
  2. Barang Komplementer, barang pelengkap atau yang melengkapi barang lain, misalnya motor dengan bahan bakar.

Sumber Daya

ilmu ekonomi dan permasalahannya - sumber daya
Ilustrasi sumber daya dalam ilmu ekonomi. (Dok. NOAA/Unsplash.com)

Elo pasti udah gak asing yah mendengar istilah “sumber daya”. Sumber daya sendiri merupakan sumber-sumber yang akan memenuhi kebutuhan kita, yang di dalam ilmu ekonomi dibagi menjadi 2, yaitu:

Sumber Daya Alam (SDA)

Sumber daya alam, secara sederhana dapat kita artikan sebagai sumber yang ada di alam yang bisa habis atau terbatas, seperti kekayaan laut yang terdiri dari ikan, air, rumput laut, dan lain-lain, kemudian hasil bumi seperti pertanian, pertambangan, dan lain-lain, sinar matahari, dan lain-lain. 

Sumber Daya Modal

Sumber daya modal bisa berupa berbagai hal, seperti uang, peralatan atau mesin, manusia, teknologi dan informasi, dan lain-lain. Berikut macam-macam sumber daya modal berdasarkan:

  1. Berdasarkan wujudnya, terdiri dari sumber daya modal ada yang berbentuk uang, ada yang berbentuk peralatan. 
  2. Berdasarkan sifatnya, terdiri dari sumber daya modal tetap, atau tidak habis digunakan, seperti mesin, gedung, dan ada juga sumber daya modal lancar, atau yang habis digunakan, seperti benang, kain, dan lain-lain.
  3. Berdasarkan subjeknya, terdiri dari sumber daya modal perorangan, atau pemiliknya satu orang, misalnya mesin, gedung, dan lain-lain. Ada juga sumber daya kemasyarakatan, atau pemiliknya masyarakat atau rame-rame, misalnya pelabuhan atau jalan raya. 
  4. Berdasarkan bentuknya, terdiri dari sumber daya modal yang terlihat (tangible), atau biasa dikenal sumber daya yang konkret seperti mesin, kain, dan lain-lain, dan sumber daya modal tidak terlihat (intangible), atau biasanya dikenal sumber daya yang abstrak, seperti keahlian atau skill.
  5. Berdasarkan sumbernya, terdiri dari sumber daya modal milik sendiri, misalnya gedung milik kita sendiri, dan sumber daya modal yang milik orang lain, seperti meminjam atau ngontrak gedung. 

Kelangkaan

Akibat sumber daya yang terbatas sedangkan kebutuhan kita sebagai manusia yang tidak terbatas maka terjadilah kelangkaan sebagai permasalahan ekonomi manusia. Kalau terbatasnya sumber daya tak segera ditangani ini bisa menjadi masalah ekonomi dalam sistem ekonomi, lho.

Kelangkaan ini berhubungan banget dengan sumber daya ya. Setelah mendapat pembahasan tentang sumber daya dan kelangkaan, elo bisa nggak nih menjelaskan kelangkaan sebagai permasalahan ekonomi manusia?

Sebenernya simplenya gini nih, elo butuh sesuatu tapi yang elo butuhin nggak bisa cari dengan mudah. Jadi masalah kan tuh.

Misalnya elo dikasih uang jajan sehari Rp30.000,-, lalu lagi pengen beli minuman boba di hari itu. Elo diharuskan memilih dengan uang Rp30.000,- mau minum boba tapi gak makan, atau makan tapi gak minum boba?

Jawaban dari pertanyaan ini tidak ada yang benar tidak ada yang salah, semuanya punya pilihan dan prioritasnya masing-masing. Oleh karena itu setiap orang memiliki skala prioritasnya masing-masing. 

Skala prioritas merupakan urutan yang membedakan kebutuhan manusia berdasarkan tingkat urgensitasnya, sebagai berikut:

  1. Penting dan mendesak
  2. Penting tapi kurang mendesak
  3. Tidak Penting tapi mendesak
  4. Tidak penting dan kurang mendesak

Skala prioritas ini dapat membantu elo dalam menentukan pilihan dengan membedakan mana kebutuhan yang mendesak dan penting mana yang tidak.

Biaya Peluang

Dalam menentukan pilihan berdasarkan skala prioritas, ada yang namanya biaya peluang, atau opportunity cost. Biaya peluang merupakan biaya yang timbul atau harus dikorbankan akibat seseorang memilih peluang atau kebutuhan yang dianggap paling terbaik dari pada pilihan yang ada. 

Misalnya elo menyediakan waktu khusus untuk belajar ekonomi, sehingga elo mengorbankan waktu untuk bermain media sosial, atau mengorbankan waktu untuk push rank, dan sebagainya. 

Sikap kita atau manusia untuk memenuhi kebutuhan atau mengambil peluang dengan mengeluarkan biaya peluang disebut sebagai motif ekonomi. 

Motif ekonomi adalah alasan, dorongan, dan motivasi seseorang atau kelompok untuk melakukan kegiatan ekonomi yang terdiri dari produksi, distribusi, dan konsumsi.

Prinsip Ekonomi

Prinsip ekonomi adalah panduan dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk menemukan perbandingan yang rasional antara pengorbanan dan pendapatan. Atau secara sederhana dapat dikatakan membandingkan keuntungan dan kerugian dari suatu kegiatan ekonomi.

Prinsip ekonomi timbul karena pada dasarnya manusia ingin keuntungan dari setiap tindakannya. Kegiatan ekonomi dibagi menjadi 3, yaitu:

Produksi

Prinsip ekonomi yang perlu dipertimbangkan seperti bahan baku, kemudahan bahan baku didapat atau tidak, modal, keahlian, dan harga jual.

Distribusi

Prinsip ekonomi yang perlu dipertimbangkan dalam distribusi yaitu berbagai biaya penyaluran, seperti biaya pengiriman atau transportasi, pelayanan distribusi, dan infrastruktur. 

Konsumsi

Prinsip ekonomi yang perlu dipertimbangkan dalam konsumsi yaitu seperti kualitas barang dan jasa, serta harga belinya. 

Permasalahan Pokok Ekonomi 

Permasalahan pokok ekonomi yang dialami manusia adalah terjadinya kelangkaan akibat sumber daya yang terbatas padahal kebutuhan manusia tidak terbatas. Secara garis besar permasalahan ekonomi juga dibagi menjadi 2, yaitu:

Masalah ekonomi klasik

  1. Masalah produksi yaitu masalah dalam proses pengelolaan sumber daya yang terbatas hingga menjadi benda pemuas kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
  2. Distribusi, masalah dalam  proses penyampaian benda yang sudah diproduksi agar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
  3. Konsumsi, masalah dalam proses untuk mendapatkan benda pemuas kebutuhan.

Masalah ekonomi Modern

  1. Apa, benda apa yang perlu diproduksi sesuai dengan kebutuhan manusia.
  2. Bagaimana, proses produksinya, gimana membuatnya, gimana mendapatkan bahan bakunya, gimana distribusinya, karena hal ini perlu diperhitungkan.
  3. Untuk siapa, karena kebutuhan manusia berbeda-beda, maka kita harus tahu ditujukan untuk siapa produk itu dibuat, atau bisa kita katakan target pasarnya.

Apa, bagaimana dan untuk siapa juga menjawab pertanyaan tentang sebutkan pedoman untuk menganalisis penentuan pilihan dan permasalahan ekonomi. Jadi analisis permasalahannya tentu berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan dasar tersebut.

 Pengertian masalah ekonomi dan materi lebih lengkapnya elo bisa baca di Apa itu masalah ekonomi? yaa!

Sistem Ekonomi

Untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi baik yang klasik dan modern yang telah dibahas di atas, maka diperlukan adanya sistem ekonomi.

Sistem ekonomi adalah suatu sistem atau mekanisme yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi yang umum untuk menyelesaikan berbagai masalah pokok ekonomi. Sistem ekonomi ini dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:

Sistem Ekonomi Tradisional

Dalam sistem ini belum memiliki pembagian kerja dan biasanya diterapkan pada zaman dulu karena sistemnya sangat sederhana di mana setiap orang memenuhi kebutuhannya masing-masing. Sehingga pada sistem ini menggunakan sistem barter, atau melakukan pertukaran untuk saling memenuhi kebutuhan masing-masing.

Sistem Ekonomi Terpusat (Komando)

Pada sistem ini segala kegiatan ekonomi atas suatu negara yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi, merupakan tanggung jawab penuh oleh satu pihak yaitu pemerintah. Kelebihannya dari sistem ekonomi ini adalah perekonomian negara menjadi stabil karena semuanya diatur oleh pemerintah. 

Sistem Ekonomi Terbuka (Pasar Bebas)

Pada sistem ini peran dari pihak swasta sangat tinggi baik dari segi produksi, dan distribusi. Akibatnya akan muncul persaingan, dengan berbagai cara, meningkatkan kualitas dan sebagainya.

Meskipun begitu, tetap ada peran pemerintah namun lebih dominan peran dari swasta. Peran pemerintah hanya sebagai yang menentukan kebijakan. Kalo penasaran dan ingin tahu mengenai pasar bebas, elo bisa baca di Pengertian Pasar Bebas.

Sistem Ekonomi Campuran

Campuran dari sistem ekonomi terpusat atau komando dengan sistem ekonomi terbuka atau pasar bebas. Peran dari pihak pemerintah dan pihak swasta dalam kegiatan ekonomi seimbang. Pada sistem ini tetap memiliki adanya persaingan, namun tidak terlalu ketat. 

Pada umumnya pemerintah menguasai atau mengendalikan sektor yang menyangkut kebutuhan orang banyak. Sistem ini diterapkan oleh hampir diterapkan oleh seluruh negara termasuk Indonesia.

Sekian penjelasan mengenai materi ilmu ekonomi dan permasalahannya. Gue harap pertanyaan kayak jelaskan apa yang menjadi permasalahan dalam ekonomi sudah bisa elo analisis sendiri dengan dasar pembahasan di atas ya.

Jika ingin penjelasan dalam bentuk video singkat dari tutor ekonomi Zenius,

Jenis-Jenis Sistem Ekonomi di Dunia – Materi Ekonomi Kelas 10

Halo Sobat Zenius, kali ini gue akan membahas mengenai perbedaan sistem ekonomi yang ada di dunia. Mulai dari sistem ekonomi sosialis, kapitalis dan campuran. 

Sebenernya sistem ekonomi ini akan berpengaruh dalam jalannya roda perekonomian. Karena, setiap masyarakat atau negara memiliki caranya sendiri-sendiri. 

Dalam tulisan kali ini, Zenius Blog akan membahas beberapa sistem ekonomi yang ada di dunia mulai dari definisi, kelebihan, serta kekurangan dari masing-masing sistem. So, simak artikel ini sampai selesai, ya!

Definisi Sistem Ekonomi Tradisional

Oke, gue akan mulai dari sistem ekonomi yang pertama dan tertua di dunia, yakni sistem ekonomi tradisional. 

Ini merupakan sistem ekonomi yang berdasarkan pada kebiasaan, sejarah, dan kepercayaan masyarakat yang ada di daerah tersebut. Perekonomian dengan sistem ini biasanya bergantung kepada pertanian, perikanan, dan perburuan. 

Beberapa pihak meyakini sistem ini adalah sistem yang mengawali perekonomian di banyak negara sebelum kemudian berevolusi menjadi sistem perekonomian lainnya. 

Contoh masyarakat yang menganut sistem ini adalah masyarakat Amerika Serikat sebelum kedatangan imigran dari Eropa atau sekitar abad 16. 

Selain mereka, sistem ini juga masih diterapkan oleh masyarakat-masyarakat yang hidup di pedalaman. 

Berikut adalah ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional: 

  1. Sistem Berpusat Kepada Keluarga atau Suku Tertentu

Penerapan sistem ini mengacu kepada pengalaman para orang yang dituakan dengan cara menggunakan petuah atau nasihat mereka dalam menjalankan perekonomian. 

  1. Sistem Diterapkan oleh Masyarakat Berburu-Meramu dan Nomaden

Masyarakat jenis ini selalu berpindah untuk memenuhi kebutuhannya. Dikarenakan mereka memproduksi sendiri apa yang mereka butuhkan, mereka tidak terlalu membutuhkan konsep perdagangan. 

  1. Sistem Dianut oleh Masyarakat Konsumsi

Penganut sistem ini adalah masyarakat yang hanya memproduksi apa yang mereka butuhkan saja. Hal ini mengakibatkan jarang terjadi surplus produksi maupun defisit. 

  1. Sistem Dianut oleh Masyarakat Barter

Sistem ini biasanya akan mulai berevolusi ketika masyarakat penganutnya mulai menetap dan tidak lagi hidup berpindah-pindah serta menggunakan sistem barter. 

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional

Sebagaimana sistem perekonomian pada umumnya, sistem ekonomi tradisional juga mempunyai keunggulannya sendiri. 

  1. Sistem ekonomi ini cenderung jarang menimbulkan perselisihan. Hal ini bisa terjadi karena masyarakat dalam sistem ini menggunakan adat istiadatnya untuk mengatur produksi, distribusi, hingga konsumsi. Karena mereka memahami adat tersebut, mereka cenderung menaatinya supaya terhindar dari pelanggaran adat.
  2. Dikarenakan masyarakat dalam sistem ini hanya memproduksi sesuai yang mereka butuhkan, keseimbangan alam pun cenderung lebih terjaga dan lebih berkelanjutan. 

Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

Selain memiliki kelebihan, sistem ini juga mempunyai kekurangan apabila disandingkan dengan sistem perekonomian lain. 

  1. Masyarakat dalam sistem ini menggantungkan dirinya kepada kondisi alam. Hal ini menjadi hal yang merugikan ketika keadaan alam tidak menguntungkan mereka. Misalkan saat hasil panen buruk, cuaca tidak menentu, dan keadaan lain. Akibatnya adalah pertumbuhan menjadi terhambat. 
  2. Masyarakat yang menganut sistem ini cenderung tidak bisa bersaing dengan masyarakat yang memiliki sistem perekonomian yang lebih bagus. 
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (Arsip Zenius)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (Arsip Zenius)

Definisi Sistem Ekonomi Sosialis 

Sistem ekonomi sosialis adalah sistem yang masyarakatnya memiliki kesetaraan dalam kepemilikan atas faktor-faktor produksi. Meski dimiliki oleh setiap anggota masyarakat, pengelolaannya sendiri diatur oleh negara secara penuh. 

Pemerintah berperan penuh dalam mengatur distribusi dari hasil produksi. Faktor produksi dalam sistem sosialis adalah pekerja, pengusaha, modal, dan sumber daya alam. Semua faktor ini dimiliki oleh masyarakat dan diatur sepenuhnya oleh negara. 

Pada kenyataannya, sulit untuk menentukan bahwa satu negara menerapkan ekonomi sosialis secara penuh. Seringkali sistem ini digabungkan dengan sistem lain seperti liberal dan komunis. 

Norwegia, Denmark, dan Swedia menjadi contoh negara yang menerapkan sebagian dari sistem ekonomi sosialis. Negara-negara tersebut menyediakan layanan bagi masyarakatnya mulai dari kesehatan, pendidikan, dan jaminan pensiun. 

Selanjutnya ada Tiongkok dan Korea Utara sebagai negara yang menyatukan ekonomi sosialis dengan sistem komunisme.

Presiden Korea Utara, Kim Jong-un (kiri) bersama dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (kanan) (Arsip Zenius)
Presiden Korea Utara, Kim Jong-un (kiri) bersama dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (kanan) (Arsip Zenius)

Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis 

Di bawah sistem ini, para pekerja tidak mengalami eksploitasi. Hal ini dapat terjadi karena mereka akan mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang mereka upayakan. 

Sistem ini bisa menghilangkan penderitaan rakyat karena seluruh akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya telah diatur dan disediakan oleh negara. 

Ketersediaan tersebut memungkinkan masyarakat tidak perlu pusing lagi dan bisa fokus dengan apa yang ingin mereka raih. Dikarenakan kontrol negara yang kuat, pengelolaan sumber daya alam bisa dilakukan dengan lebih bijak. 

Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis 

Adapun untuk kekurangan yang dimiliki oleh sistem ekonomi sosialis adalah seperti berikut ini:

  1. Sistem ekonomi sosialis mempercayai bahwa pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan untuk bekerjasama. Kepercayaan ini menihilkan fakta bahwa terdapat persaingan yang bisa timbul antar manusia. Keadaan yang seperti inilah yang mengakibatkan sistem ekonomi sosialis menjadi sulit untuk diterapkan secara penuh.
  2. Dikarenakan setiap anggota masyarakat telah memiliki peran yang diatur oleh negara, keinginan untuk menjadi wirausaha pun berpotensi menurun. Dampaknya adalah tingkat inovasi yang cenderung lebih rendah jika dihadapkan kepada sistem kapitalis. 
  3. Peran negara yang terlalu besar juga bisa berbahaya bagi masyarakat jika pemimpin yang terpilih ternyata menyalahgunakan kekuasaannya. 

Definisi Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi ini memungkinkan swasta untuk memiliki seluruh faktor produksi. Keempat faktor produksi tersebut adalah pengusaha, modal, sumber daya alam, dan pekerja. Jika pada sistem sosialis pengelolaan faktor produksi ini dilakukan oleh negara, sistem kapitalis menyerahkan pengelolaan faktor-faktor ini kepada pihak swasta. 

Sistem ini memiliki kaitan erat dengan pasar bebas, permintaan-penawaran, tarif, dan banyak lainnya. Hal-hal tersebut mempengaruhi keberlangsungan sistem ini untuk dapat terus berkembang.

Adanya pasar bebas, kebijakan bebas tarif, permintaan yang bagus akan membuat sistem ini semakin kuat. Salah satu semboyan yang digaungkan dalam sistem ini adalah “greed is good” karena ketamakan bisa membuat bisnis terus berkembang. 

Contoh negara-negara yang menerapkan sistem ini adalah Hongkong, Singapura, Swiss, Estonia, Kanada, dan banyak lainnya. Negara-negara ini memberlakukan kebebasan tarif dalam rangka menghilangkan halangan yang bisa mengganggu perdagangan bebas. 

Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis

Kelebihan yang bisa didapatkan jika menerapkan sistem ekonomi yang satu ini adalah: 

  1. Kapitalisme membuat barang-barang paling diinginkan akan dihargai dengan harga yang lebih tinggi. Dampaknya adalah para produsen akan berlomba-lomba dalam menciptakan barang-barang dengan kualitas terbaik. 
  2. Efek dari keinginan untuk meningkatkan kualitas adalah adanya inovasi yang terjadi terus menerus. Inovasi pun akan terus dilakukan demi mendapat harga tertinggi. Penemuan-penemuan baru akan terus dibuat dan hal ini bisa meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.

Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis

Walau memiliki kelebihan yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia, sistem ini masihlah memiliki kekurangan. Kekurangan dari sistem ini adalah sebagai berikut ini: 

  1. Kapitalisme akan menjadi kejam bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan. Para produsen cenderung menginginkan produksi yang efisien sehingga orang-orang yang kurang mampu akan disingkirkan oleh mereka yang lebih berkemampuan. Dampaknya adalah munculnya pengangguran. 
  2. Demi mengejar pertumbuhan, seringkali kapitalisme menihilkan beberapa akibat dari kegiatan produksinya. Salah satunya adalah kerusakan lingkungan. 
perbedaaan sistem ekonomi
Sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi yang berseberangan (dok: Pixabay)

Oke, sekarang elo udah paham kan mengenai pengertian sistem ekonomi sosialis dan kapitalis. 

Kalo punya pertanyaan, seperti ini: jelaskan perbedaan sistem ekonomi kapitalis dengan sistem ekonomi sosialis!

Kira-kira jawabannya apa guys?

Nah, jawaban dari pertanyaan ini sebenernya cukup gampang. 

Pertama kita lihat dari perbedaan definisi masing-masing sistem ekonomi ini dulu. Kalau kapitalis, ini adalah sistem ekonomi yang bergantung pada badan swasta sedangkan sosialis adalah kepada negara. 

Kapitalisme – tidak peduli tentang kesetaraan. Dalam sistem kapitalisme, ketidaksetaraan sangat penting untuk mendorong inovasi dan pembangunan ekonomi.

Sosialisme – berkaitan dengan redistribusi sumber daya dari si kaya ke si miskin. Ini untuk memastikan setiap orang memiliki kesempatan yang sama dan dalam beberapa bentuk sosialisme – hasil yang sama.

Kapitalisme – Bisnis swasta akan dimiliki oleh individu/perusahaan swasta.

Sosialisme – Negara akan memiliki dan mengontrol alat-alat produksi utama. Dalam beberapa model sosialisme, kepemilikan tidak akan dilakukan oleh pemerintah tetapi oleh koperasi pekerja.

  • Dari Segi Cara Mengatasi Pengangguran

Kapitalis – negara tidak secara langsung menyediakan lapangan pekerjaan. Oleh karena itu pada masa resesi, pengangguran dalam sistem ekonomi kapitalis dapat meningkat ke tingkat yang sangat tinggi. 

Sosialis – Pekerjaan sering diarahkan dan disediakan oleh negara. Oleh karena itu, negara dapat menyediakan pekerjaan penuh bahkan jika pekerja tidak melakukan sesuatu yang sangat penting. 

  • Dari Segi Cara Mengontrol harga

Kapitalis – Harga ditentukan oleh kekuatan pasar. Perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat mengeksploitasi posisi mereka dan membebankan harga yang jauh lebih tinggi kepada konsumen. 

Sosialis – Dalam sistem ekonomi yang dikelola negara, harga biasanya ditetapkan oleh pemerintah hal ini dapat menyebabkan kekurangan dan surplus.

Definisi Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran adalah perpaduan dari sistem ekonomi tradisional, sosialis, dan kapitalis. Setiap kelebihan yang dimiliki masing-masing sistem digabungkan ke dalam satu sistem. 

Sistem ini memiliki tiga karakteristik yaitu: 

  • Pertama, sistem ini melindungi kepemilikan individu atas asetnya. Setiap individu berhak memiliki apa yang diusahakannya. 
  • Kedua, sistem ini mengizinkan hukum permintaan dan penawaran untuk menentukan harga suatu komoditas. 
  • Ketiga, sistem ini digerakkan oleh kepentingan milik individu. Dalam sistem ini, pemerintah memiliki peran dalam mengatur beberapa area seperti militer, perdagangan internasional, dan transportasi.  

Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran

Kelebihan yang dimiliki oleh sistem ekonomi campuran adalah berikut ini: 

  1. Barang dan jasa dapat tersalurkan ke tempat mereka paling dibutuhkan. Hal ini bisa terjadi karena pemerintah memiliki kewenangan untuk ikut campur. Walau demikian harga barang dan jasa tetap diatur oleh mekanisme pasar. 
  2. Sistem ini mengizinkan inovasi untuk terus terjadi karena konsumen tetap cenderung untuk memilih komoditas yang paling murah, kreatif, dan efisien. 
Sistem ekonomi campuran mengizinkan inovasi untuk terus terjadi. (dok: Pexels)
Sistem ekonomi campuran mengizinkan inovasi untuk terus terjadi. (dok: Pexels)

Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran

Walaupun sistem ini adalah perpaduan dari setiap kelebihan yang dimiliki sistem lain, sistem ini tetaplah tidak luput dari yang namanya kekurangan. 

Kekurangan yang ditimbulkan dari penerapan sistem ini bergantung kepada sistem mana yang cenderung lebih berkuasa. Bisa sosialis, tradisional, maupun kapitalis. 

Oke, segini dulu penjelasan gue mengenai perbedaan sistem ekonomi di Indonesia dan dunia. Oh iya, selain materi Ekonomi, Zenius juga punya kumpulan materi pelajaran lainnya bahkan hingga materi UTBK SBMPTN, yuk langganan paket belajar Zenius.

Elo juga bisa dapetin ribuan materi belajar dan ikut live class bareng para tutor berpengalaman. Klik gambar di bawah ini buat info selanjutnya, ya!

Jenis-Jenis Sistem Ekonomi di Dunia – Materi Ekonomi Kelas 10 17

Kalau misalnya ada yang pertanyaan tentang perbedaan sistem ekonomi dan isu ekonomi langsung kasih komentar aja ya di bawah. Gue akan dengan sangat senang hati membaca semua pertanyaan kalian. 

Elo juga bisa tonton video-video materi lainnyanya dengan klik banner di bawah ini ya! Klik dan langsung belajar! Sampai sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Jenis-Jenis Sistem Ekonomi di Dunia – Materi Ekonomi Kelas 10 18

Originally Published:  October 17, 2019
Updated by:  Sabrina Mulia Rhamadanty

Masalah Ekonomi dan Jenis-Jenisnya – Materi Ekonomi Kelas 10

Sobat Zenius yang sedang duduk di kelas 10 pasti sudah nggak asing lagi, kan, dengan materi masalah ekonomi? Kali ini gue Saad akan membahas secara singkat tentang materi yang diajarkan pada awal tahun ajaran ini.

“Jelaskan penyebab terjadinya masalah ekonomi!” Kalau ditanya seperti itu, kira-kira Sobat Zenius akan menjawab apa?

Yap, ekonomi menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh negara untuk memakmurkan rakyatnya. Ekonomi yang tidak stabil justru akan membuat semua masyarakat menjadi kesusahan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Nah, dalam artikel ini gue akan membahas materi ini secara detail, mulai dari akar permasalahan ekonomi hingga macam-macam masalah ekonomi.

Yuk, disimak baik-baik, ya!

Kenapa Bisa Muncul Masalah Ekonomi? 

Secara sederhananya, akar dari sumber permasalahan ekonomi manusia adalah kelangkaan.

Apa itu kelangkaan? Kelangkaan adalah kondisi ketika kebutuhan dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas bertemu dengan sumber daya yang sifatnya terbatas. 

Eh masa nggak terbatas, nih? Coba deh elo inget-inget dalam sehari elo makan berapa kali? Anggap aja deh 3 kali sehari.

Kebutuhan makan elo yang 3 kali sehari itu anggap aja bisa dicukupi melalui produksi pangan dari lahan seluas 2 meter persegi. 

Itu baru buat memenuhi kebutuhan elo. Nah sekarang gue tanya nih. Ada berapakah jumlah manusia yang ada saat ini?

Sama satu lagi nih, berapa jumlah lahan yang dibutuhkan untuk memproduksi pangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh manusia tadi? Inget, nggak semua lahan yang tersedia itu cukup subur dan bisa ditanami tanaman. 

Belum lagi ada lahan yang dipakai buat kebutuhan papan dan jumlah manusia yang terus bertambah seiring bertambahnya jumlah kelahiran. 

Jadi, bisa dilihat kalau timbulnya masalah ekonomi diakibatkan oleh sumber daya yang terbatas dan keinginan manusia yang tidak terbatas.

Jenis-Jenis Masalah Ekonomi

masalah ekonomi
Ilustrasi krisis ekonomi (Dok. Pixabay)

Dari penjelasan sebelumnya, kita udah tahu, nih, kalau masalah ekonomi adalah terbatasnya sumber daya dalam memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas. Setelah mengetahui intinya, mari kita beranjak ke pembahasan mengenai jenis-jenisnya.

Lalu, apa sajakah yang menjadi penyebab munculnya masalah ekonomi?

Secara garis besar, masalah ekonomi dibagi menjadi 2, Sobat Zenius. Ada yang klasik dan ada juga yang modern. Gue jabarin satu per satu, ya!

1. Masalah ekonomi klasik 

Pertama nih, gue bakal bahas masalah ekonomi klasik terlebih dahulu. Masalah ekonomi klasik ini terlahir berlandaskan pada teori ekonomi klasik. Masalah ekonomi klasik ada 3, nih, Sobat Zenius! 

Produksi 

Masalah pertama adalah dalam produksi. Produksi sendiri adalah proses pengolahan sumber daya menjadi sesuatu untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan manusia. Misalnya nih, pengolahan pangan dari padi menjadi beras. 

Masalah pada produksi dapat disebabkan oleh banyak hal nih contohnya kelangkaan lahan, terbatasnya modal, hingga kurangnya SDM.

Distribusi 

Persoalan ekonomi klasik selanjutnya adalah distribusi. Distribusi sendiri merupakan proses penyampaian benda yang telah diproduksi supaya bisa digunakan oleh manusia.

Contoh masalah pada distribusi misalnya seperti yang terjadi di negara kepulauan seperti kita, nih. Untuk menekan ongkos distribusi biasanya barang didistribusikan menggunakan kapal laut.

Padahal, untuk melaut tuh butuh lihat dulu nih kondisi arus lautnya, musim, dan faktor lain. Sedangkan, kalau mau menggunakan pesawat selain ongkosnya lebih mahal, kemampuan angkut pesawat terbang enggak sebanyak yang bisa diangkut sama kapal laut.

Konsumsi 

Oke berikutnya adalah konsumsi, nih. Konsumsi yang dimaksud di sini bukan makan atau menggunakan barang ya melainkan proses atau kegiatan untuk mendapatkan benda pemuas kebutuhan atau keinginan misalnya nih kegiatan membeli.

Permasalahan dalam konsumsi contohnya adalah saat barang yang ada ternyata tidak mampu dibeli atau ternyata barang yang tersedia tidak cocok untuk digunakan. 

Baca Juga: 5 Pengetahuan Dasar Ekonomi

2. Masalah ekonomi modern

masalah ekonomi
Ilustrasi monitor perkembangan ekonomi (Dok. Pixabay)

Berikutnya, gue mau bahas mengenai masalah ekonomi modern, nih. Masalah ekonomi modern ada 3 nih, Sobat Zenius! Berikut adalah ketiga masalah tersebut. 

Apa yang harus diproduksi dan berapa banyak?

Masalah pokok pertama yang penting dalam ekonomi modern adalah bagaimana produsen dapat menentukan barang atau jasa yang perlu atau harus diproduksi.

Selain itu, banyaknya jumlah produk juga harus diperhitungkan. Kenapa begitu? Hal ini berkenaan dengan untung ruginya produsen dalam produksi.

Sudah produksi banyak barang, tetapi ternyata tidak dibutuhkan atau peminatnya tidak banyak bisa mengakibatkan kerugian. 

Bagaimana cara produksinya?

Anggaplah persoalan mau memproduksi apa dan seberapa banyak sudah terpecahkan. Nah, ternyata muncul lagi nih persoalan selanjutnya. Bagaimana barang atau jasa tadi diproduksi? Apakah produksinya mau dilakukan secara padat modal ataukah padat karya? 

Untuk siapa produksi dilakukan? 

Berikutnya adalah persoalan kepada siapa barang atau jasa yang telah diproduksi akan dijual? Apakah target pasar yang dituju memiliki kemampuan untuk membeli dengan harga yang ditentukan sehingga harga pokok produksi dapat terpenuhi dan mendatangkan keuntungan? 

Salah satu contoh masalah ekonomi modern adalah terjadinya pandemi Covid-19. Akibat adanya pandemi, aktivitas manusia dalam bekerja dari berbagai aspek terpaksa harus dihentikan. Sementara itu perekonomian mengalami kelumpuhan yang cukup parah sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan ekonomi dari berbagai negara.

Itu dia penjelasan singkat mengenai materi masalah ekonomi. Pemecahan dasar masalah ekonomi selalu berkaitan dengan Sumber Daya Alam (SDM). Cara meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu melalui pendidikan yang berkualitas. 

Hal tersebut dilakukan guna memperbanyak sumber daya agar mampu memenuhi keinginan masyarakat.

Semua berawal dari terbatasnya sumber daya yang berhadapan dengan tidak terbatasnya kebutuhan dari manusia. Oleh karena itu, kita harus mengimbanginya dengan baik.

Bagi Sobat Zenius yang tertarik mempelajari masalah ekonomi lewat video pembelajaran dari Zenius, elo bisa langsung klik link di bawah ini, ya!

Apa Itu Masalah Ekonomi dan Kenapa Terjadi? 26

Supaya proses belajar lo semakin efektif, Zenius punya beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan lo. Di sini lo nggak cuman mereview materi aja, tetapi juga ada latihan soal untuk mengukur pemahaman lo.

Tunggu apa lagi? Yuk, berlangganan dari sekarang!

Apa Itu Masalah Ekonomi dan Kenapa Terjadi? 27

Baca Juga Artikel Lainnya:

Ilmu Ekonomi dan Permasalahannya

Kerjasama Ekonomi Internasional

Manajemen Perubahan Faktor

Originally published: July, 2020
Updated by: Maulana Adieb

Peran Pelaku Ekonomi dalam Kegiatan Ekonomi

Sobat Zenius masih ingat nggak nih kegiatan ekonomi terdiri dari produksi, distribusi dan konsumsi. Agar kegiatan ini dapat terjadi, tak lupa ada yang dinamakan pelaku ekonomi. Apa sih itu? 

Oh iya pembahasan yang lebih jelas mengenai kegiatan ekonomi udah pernah dibahas di artikel mengenai Ilmu Ekonomi dan Permasalahannya.

Pada artikel ini kita bakal bahas peran pelaku ekonomi yang terdiri dari Rumah Tangga Produsen (RTP), Rumah Tangga Konsumen (RTK), Rumah Tangga Negara (RTN) atau pemerintah dan Masyarakat Luar Negeri atau Internasional.

Selain itu, kita juga akan membahas hubungan antar pelaku ekonomi dalam Diagram Lingkar atau Circular Flow Diagram beserta peran rumah tangga konsumen, produsen, dan tata negara.

Yuk, kita kupas tuntas satu-satu!

Pengertian Pelaku Ekonomi

Seperti yang sekilas udah gue jelasin, pelaku ekonomi adalah pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi. Nggak cuma perorangan aja lho, tapi termasuk juga kelompok atau organisasi.

Sudah tahu tentang pengertiannya, sekarang lanjut ke bahasan pelaku ekonomi 4 sektor, yaitu dari RTP, RTK, RTN dan Masyarakat Luar Negeri.

Penasaran dengan kepanjangan RTP, RTK dan RTN? Yuk langsung cek pembahasannya di bawah ya.

Rumah Tangga Produsen (RTP)

Sesuai dengan namanya yang mengandung kata “Produsen”, peran Rumah Tangga Produsen atau RTP sebagai produsen atau yang memproduksi dari bahan baku.

Produsen adalah individu atau pihak yang bertanggung jawab untuk mengubah suatu benda dengan menambah nilai gunanya demi memenuhi kebutuhan masyarakat. 

Kegiatan ekonomi yang dilakukan Rumah Tangga Produsen adalah sebagai berikut:

  1. Memproduksi benda dan menjual hasil produksinya tersebut kepada Rumah Tangga Konsumen (RTK).
  2. Pengguna faktor produksi, seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, teknologi. Karena sebagai orang memproduksi pasti memerlukan modal, memerlukan SDM, mesin, dan SDA untuk mengubah bahan baku sesuai dengan kebutuhan konsumen.
  3. Agen Pembangunan. Agen yang dimaksud adalah agen perantara atau pembantu, di manana pada umumnya agen pembangunan ekonomi dilakukan oleh pemerintah. Produsen membantu pemerintah sebagai agen pembangunan ekonomi, seperti membuka lapangan pekerjaan, sehingga berpartisipasi dalam meningkatkan pembangunan ekonomi di suatu wilayah atau negara.

Rumah Tangga Konsumen (RTK)

Selain rumah tangga produsen terdapat pula rumah tangga konsumen. Apa yang dimaksud dengan RTK dan apa saja peran rumah tangga konsumen?

Rumah tangga konsumen atau RTK merupakan individu atau pihak yang merupakan bagian dari masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi akibat adanya kebutuhan yang perlu dipenuhi.

Peran RTK sebagai pelaku ekonomi adalah sebagai berikut:

  1. Bertindak sebagai masyarakat umum yang membeli barang atau jasa (benda dalam ilmu ekonomi) yang dihasilkan oleh RTP.
  2. Pemasok faktor produksi, yaitu yang menyediakan faktor produksi seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, teknologi. Contohnya kita bekerja sebagai buruh, maka kita yang tadinya masyarakat umum menjadi pemasok faktor produksi di tempat kita bekerja.

Salah satu peran penting rumah tangga konsumen dalam kegiatan ekonomi adalah membeli barang dan jasa. 

Tentu elo pernah melakukannya bukan? Itu artinya elo termasuk pelaku ekonomi juga, lho.

Rumah Tangga Negara (RTN) atau Pemerintah

Rumah Tangga Negara (RTN) atau pelaku ekonomi dari pemerintah, di mana RTN adalah pelaku ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

Peran rumah tangga pemerintah atau RTN sebagai pelaku ekonomi adalah sebagai berikut:

  1. Regulator atau mengatur, tugasnya adalah menjamin proses kegiatan ekonomi agar berjalan dengan baik atau lancar. Tak heran rumah tangga pemerintah berperan sebagai pengatur kehidupan ekonomi karena fungsi regulator tersebut.
  2. Sebagai konsumen, misalnya pemerintah menyediakan fasilitas umum, maka pemerintah pasti akan mengkonsumsi barang atau jasa untuk membangun fasilitas umum tersebut. 
  3. Sebagai produsen, kalo di Indonesia biasanya kita sebut BUMN (Badan Usaha Milik Negara), contohnya Pertamina, memproduksi minyak menjadi bahan bakar. 
  4. Agen Pembangunan, sudah menjadi kewajiban negara untuk membangun perekonomian negaranya.

Itu dia beberapa peran RTN bagi RTK dan RTP yang perlu Sobat Zenius ketahui. 

Masyarakat Internasional atau Luar Negeri

Karena memiliki SDA dan juga SDM yang berbeda-beda, suatu negara tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, oleh karena itu peran masyarakat internasional atau masyarakat luar negeri sangat penting, yaitu dalam kegiatan ekspor dan impor. 

Peran masyarakat luar negeri dalam perekonomian adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai mitra perdagangan, yaitu ekspor impor.
  2. Sebagai pasar tenaga kerja, elo punya kerabat atau keluarga yang tinggal di luar negeri? Nah itulah salah satu contohnya, tidak hanya kita yang mengirimkan tenaga kerja untuk bekerja di luar negeri, namun banyak juga tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia.
  3. Sebagai investor atau penanam modal, ketika negara kekurangan dana atau membutuhkan dana besar, suatu negara dapat mengundang investor asing untuk menanamkan modalnya bagi perusahaan Indonesia.
  4. Sebagai sumber pemberi pinjaman dan bantuan. Dilansir dari laman Liputan6, pada saat peristiwa terjadinya jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang terjadi pada 9 Januari 2021, Pemerintah Korea Selatan mengirimkan bantuan kapal riset dan juga alat pendeteksi keadaan bawah laut untuk membantu Indonesia mencari puing pesawat dan juga korban jiwa.

Diagram Lingkar (Circular Flow Diagram)

Setelah kita mengenal para pelaku ekonomi yaitu RTP, RTK, RTN, dan masyarakat luar negeri, sekarang kita akan membahas mengenai hubungan antara pelaku ekonomi dalam bentuk diagram lingkar atau Circular Flow Diagram.

Yuk, sekarang lanjut bahas tentang hubungan pelaku ekonomi 2 sektor,  hubungan pelaku ekonomi 3 sektor serta hubungan pelaku ekonomi 4 sektor.

Perekonomian Dua Sektor (Perekonomian Tertutup)

pelaku ekonomi
Alur perekonomian yang melibatkan dua sektor (Dok. Zenius)

Perekonomian dua sektor merupakan hubungan antara dua pelaku ekonomi yaitu rumah tangga konsumen atau RTK dengan rumah tangga produsen yaitu RTP.

Sesuai dengan gambar di atas, aliran 1 atau pasar faktor, di mana RTP sebagai produsen memberikan barang dan jasa kepada RTK, dan sebagai timbal balik, RTK sebagai konsumen ada harga yang harus dibayar kepada RTP. 

Untuk aliran 2, atau pasar produk, RTK sebagai pemasok faktor produksi kepada RTP, memberikan faktor produksi seperti tenaga kerja, modal, dan lain-lain.

Sebagai pengguna faktor produksi, maka RTP harus memberikan gaji, pendapatan, bunga, keuntungan, dan lain-lain kepada RTK.

Perekonomian Tiga Sektor

pelaku ekonomi
Alur perekonomian yang melibatkan tiga sektor. (Dok. Zenius)

Sesuai dengan namanya yaitu perekonomian 3 sektor, berarti diagram ini merupakan hubungan antara 3 sektor yaitu RTK, RTP, dan Pemerintah. 

Bisa kita lihat dari gambar circular flow diagram 3 sektor di atas, hubungan antara RTK dan RTP pada dasarnya sama dengan perekonomian dua sektor, yang membedakan adalah hubungannya RTK dengan pemerintah dan juga RTP dengan pemerintah atau RTN.

Pemerintah sebagai konsumen, membeli barang dan jasa dari RTP, dan timbal baliknya RTP sebagai produsen membayarkan pajak kepada pemerintah dan memberikan produksi barang dan jasa yang dibutuhkan pemerintah. 

Pemerintah sebagai produsen memberikan retribusi barang dan jasa, gaji, bunga, dan juga berbagai subsidi kepada RTK, dan sebagai gantinya RTK membayarkan kepada pemerintah berupa pajak dan juga pemasok faktor produksi kepada pemerintah.

Perekonomian Empat Sektor (Perekonomian Terbuka)

pelaku ekonomi
Alur perekonomian yang melibatkan empat sektor. (Dok. Zenius)

Perekonomian empat sektor terdiri dari RTK, RTP, RTN atau pemerintah, dan masyarakat luar negeri.

Meskipun gambar circular flow diagram 4 sektor di atas terlihat rumit, namun kalau elo udah paham konsep diagramnya dari perekonomian dua sektor dan tiga sektor pasti kalian langsung paham.

Interaksi antar pelaku ekonomi antara RTP-RTK, RTK-RTN, RTP-RTN, pada dasarnya sama, yang membedakan adalah adanya hubungan RTP dengan masyarakat luar negeri, dan hubungan antara RTK dengan masyarakat luar negeri. 

RTP sebagai produsen untuk masyarakat luar negeri yaitu melakukan ekspor, dan masyarakat luar negeri sebagai produsen untuk RTK atau masyarakat negara kita yaitu melakukan impor. 

Kurang lebih itu ya, penjelasan mengenai peran pelaku ekonomi dalam perekonomian beserta dengan hubungan antar pelaku ekonominya.

Elo sekarang sudah paham kan apa peran pelaku ekonomi dalam perekonomian.

Tapi kalau masih kurang dan butuh pembahasan materi ini dalam bentuk video singkat dan diajarkan oleh tutor ekonomi dari Zenius, elo bisa liat di materi peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi atau dengan klik banner di bawah ini. 

Semoga artikel ini membantu kalian ya, selamat belajar!

Pelajari materi Ekonomi di video materi belajar Zenius
Klik gambar di atas yuk

Selain itu, Sobat Zenius juga bisa belajar contoh soal dan pembahasan dari mata pelajaran lainnya lewat paket belajar Aktiva Sekolah dari Zenius, lho!

Dengan paket tersebut, elo berkesempatan ikut ujian try out sekolah, ikut sesi live class per minggunya, hingga mengakses ribuan video premium dari Zenius.

Tunggu apa lagi? Yuk, klik banner di bawah ini untuk berlangganan!

Langganan Zenius

Baca Juga Artikel Ekonomi Lainnya

Apa yang Dimaksud dengan Masalah Ekonomi?

Perbedaan Sistem Ekonomi

Jenis Uang, Pengertian, Fungsi, dan Teori Nilai Uang

Originally published February 2, 2021
Updated by Silvia Dwi & Maulana Adieb

Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro Serta Ruang Lingkupnya

Dalam ekonomi, kita mengenal ekonomi mikro dan makro. Lantas, apa perbedaan ekonomi mikro dan makro?

Halo, Sobat Zenius! Elo pernah mendengar istilah pendapatan nasional, tingkat pengangguran, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi, nggak?

Kalau pernah, artinya elo udah mempelajari tentang ekonomi makro. Yap, istilah-istilah tersebut merupakan indikator dari ekonomi makro. Nah, kalau ada ekonomi makro, berarti ada ekonomi mikro, dong?

Betul sekali! Dalam istilah ekonomi, kita membagi ekonomi dalam dua teori, yaitu ekonomi makro dan mikro. Di sini, kita akan membahas mengenai perbedaan ekonomi mikro dan makro. Kita bahas bareng-bareng, yuk!

Apa itu Ekonomi Mikro dan Makro?

Ngomong-ngomong tentang ekonomi, artinya kita ngomongin hal yang kompleks, guys. Kenapa kompleks? Contohnya gini, ketika kita ngomongin ekonomi di suatu negara, maka kita akan bertemu dengan istilah pendapatan nasional, yaitu total nilai barang dan jasa yang diproduksi suatu negara dalam periode tertentu.

Selain itu, kita juga akan melihat bagaimana pertumbuhan ekonomi di negara tersebut, inflasinya berapa persen, tingkat penganggurannya seperti apa, dan masih banyak lagi. Dari situ aja kita udah bisa melihat, bahwa konteks ekonomi itu sangat luas dan beragam.

Nah, kalau kita ngomongin ekonomi dari sudut pandang seperti yang kita bahas barusan, artinya kita lagi ngomongin ekonomi makro.

Ilustrasi indikator makroekonomi.
Ini dia indikator ekonomi makro atau makroekonomi. (Arsip Zenius)

Lantas, apa perbedaan ekonomi mikro dan makro? Langsung kita bahas aja, yuk!

Baca juga: Pengertian & Jenis-Jenis Ilmu Ekonomi

Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro

Sebenarnya, kalau dilihat dari istilahnya, gue yakin kalau elo udah bisa membedakan lingkupnya. Secara kasarnya, ekonomi makro itu ngomongin perekonomian yang besar-besar atau kompleks. Sedangkan, ekonomi mikro artinya ngomongin perekonomian yang lebih sempit lagi cakupannya.

Namun, apakah sesimpel itu pengertiannya?

Ekonomi Makro

Teori makroekonomi awalnya dikemukakan oleh John Maynard Keynes dalam buku yang berjudul The General Theory of Employment, Interest and Money pada tahun 1936. John merupakan ahli ekonomi Inggris yang saat itu terdorong oleh kondisi kemerosotan ekonomi yang dialami Amerika Serikat pada tahun 1929-1932. Periode tersebut dinamakan the Great Depression.

Jadi, di tahun tersebut, seperempat tenaga kerja di AS menganggur dan pendapatan nasional negaranya menurun tajam. Oleh karena itu, John menulis sebuah teori yang kemudian menjadikannya sebagai landasan teori makroekonomi modern.

Ilustrasi ekonomi makro, karena cakupannya sangat luas.
Konsep ekonomi makro atau makroekonomi. (Arsip Zenius)

Di ekonomi makro atau makroekonomi, kita melihat masalah perekonomian seperti bagaimana caranya mengelola sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia yang nggak terbatas.

Ketika kita membahas ekonomi suatu negara, maka kita akan melihat bagaimana suatu negara mengelola sumber daya yang dimilikinya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakatnya.

Itulah mengapa dalam makroekonomi perlu dilihat lagi bagaimana pendapatan nasional negara tersebut, berapa tingkat inflasinya, tingkat penganggurannya bagaimana, dan seperti apa pertumbuhan ekonominya. Dari menganalisis hal-hal tersebut, pemerintah lalu merumuskan kebijakan ekonomi.

Bisa dibilang, cakupan analisis ilmu ekonomi makro adalah tingkah laku atau interaksi yang dilakukan oleh negara untuk mengatur kegiatan perekonomian.

Baca juga: Jenis-Jenis Sistem Ekonomi di Dunia

Ekonomi Mikro

Ekonomi mikro atau mikroekonomi identik dengan teori ekonomi klasik. Kenapa bisa dibilang gitu? Pada abad ke-18 dan 19, Adam Smith, David Ricardo, Marshall, dan Pigou merupakan tokoh yang mengembangkan teori ekonomi klasik (mikro). Di mana, ekonomi mikro ini menganalisis kegiatan dan permasalahan ekonomi dari unit individual.

Intinya, para tokoh aliran klasik tersebut punya konsekuensi bahwa proses pertukaran (jual-beli) merupakan satu-satunya cara untuk saling berinteraksi. Dengan begitu, fokus bahasan ekonomi klasik sama dengan ekonomi mikro, yaitu menganalisis perilaku individu pelaku ekonomi (produsen dan konsumen) untuk mencapai keseimbangan pasar.

Ilustrasi ekonomi mikro, di mana cakupannya lebih sempit atau kecil.
Konsep ekonomi mikro atau mikroekonomi. (Arsip Zenius)

Balik lagi ke bahasan kompleks makroekonomi. Untuk melihat hal-hal yang kompleks tadi, kita bisa menyederhanakannya menjadi lingkup yang lebih kecil lagi. Inilah yang disebut dengan ekonomi mikro atau mikroekonomi.

Di mikroekonomi, cakupan analisisnya adalah tingkah laku atau interaksi individu-individu yang terlibat dalam pasar, baik itu konsumen, maupun produsen.

Misalnya, gimana cara konsumen mengonsumsi barang dan mendapatkan kebahagiaan atau kepuasan dari barang tersebut dengan sumber daya yang terbatas. Sedangkan produsen, gimana cara produsen memproduksi barang dengan sumber daya yang terbatas. Jadi, kita lebih melihat ekonomi dari hal-hal yang lebih individual.

Jadi, dari uraian di atas, perbedaan antara mikroekonomi dan makroekonomi dapat dilihat dari ruang lingkupnya. Perbedaan ekonomi mikro dengan ekonomi makro berdasarkan ruang lingkupnya adalah ekonomi makro berarti membahas ruang lingkup yang besar atau luas seperti negara. Sedangkan, ekonomi mikro membahas ruang lingkup yang lebih kecil atau sempit, seperti individualnya.

Baca juga: Peran Pelaku Ekonomi dalam Kegiatan Ekonomi

Nah, supaya elo bisa dengan mudah mencerna perbedaan ekonomi mikro dan makro, langsung cek aja di tabel berikut, ya.

perbedaan ekonomi mikro dan makro
Tabel perbedaan ekonomi mikro dan makro

Hubungan Antara Ekonomi Mikro dan Makro

Lantas, adakah kaitan antara ekonomi makro dan mikro?

Tentu saja ada, untuk mengaitkan ekonomi makro ke mikro, kita ambil contoh gini. Di suatu negara ada yang namanya bank sentral. Indonesia sendiri punya bank sentral, yaitu Bank Indonesia.

Ketika Bank Indonesia menurunkan suku bunganya, apa yang terjadi pada masyarakatnya? Gimana masyarakat merespons hal tersebut? Tentu saja hal itu berimbas pada keputusan masyarakat dalam mengonsumsi dan memproduksi suatu barang.

Sebaliknya, gimana kalau kita mengaitkan ekonomi mikro ke makro?

Kita ambil contoh gini. Produsen di suatu negara akan kesulitan memproduksi barang akibat adanya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Pemerintah suatu negara mengeluarkan kebijakan bahwa ada larangan untuk membeli barang A. Otomatis, produsen dan penjual barang A akan kehilangan banyak konsumen, kan?

Nah, kalau ternyata hal itu juga berimbas pada semua produsen barang A yang ada di negara tersebut, maka ekonomi makronya akan terkena imbasnya juga. Pendapatan nasional suatu negara akan menurun. Jadi, antara ekonomi makro dan mikro itu memang saling berkaitan, ya, guys.

Buat elo yang lebih suka nonton video belajar menggunakan animasi atau penjelasan tutor yang nggak bikin bosan, coba cek video Zenius dengan klik banner di bawah ini mengenai perbedaan ekonomi mikro dan makro!

klik ke video Sejarah Zenius

Biar makin mantap, Zenius punya beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan lo. Di sini lo nggak cuman mereview materi aja, tetapi juga ada latihan soal untuk mengukur pemahaman lo. Yuk langsung aja klik banner di bawah ini!

Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro Beserta Ruang Lingkupnya - Materi Ekonomi Kelas 10 9

Contoh Soal Ekonomi Mikro dan Makro

Gue udah siapkan beberapa contoh soal mengenai perbedaan ekonomi mikro dan makro. Coba elo kerjakan contoh soalnya, ya. Kalau masih bingung, elo bisa simak pembahasannya.

Contoh Soal 1

Ilmu ekonomi terbagi menjadi dua, yaitu….

A. Ekonomi konsumen dan produsen.

B. Ekonomi laba dan nirlaba.

C. Ekonomi nasional dan internasional.

D. Ekonomi barang dan jasa.

E. Ekonomi mikro dan makro.

Jawab: E. Ekonomi mikro dan makro.

Pembahasan:

Berdasarkan ruang lingkupnya, ilmu ekonomi dibagi menjadi dua, yaitu ekonomi mikro (mikroekonomi) dan makro (makroekonomi).

Contoh Soal 2

Hal yang dibahas dalam ekonomi makro adalah….

A. Strategi pemasaran sebuah produk.

B. Proses pencatatan keuangan negara.

C. Strategi penurunan jumlah penduduk miskin di sebuah provinsi.

D. Bagaimana sebuah perusahaan bisa membuka cabang di negara lainnya.

E. Perhitungan bunga jangka panjang.

Jawab: C. Strategi penurunan jumlah penduduk miskin di sebuah provinsi.

Pembahasan:

Hal yang dibahas dalam ekonomi makro adalah hal-hal ekonomi yang berhubungan dengan suatu negara. Gimana caranya suatu negara bisa memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mencukupi kebutuhan masyarakatnya.

Nah, jawaban yang paling tepat dari pilihan ganda di atas adalah strategi penurunan jumlah penduduk miskin di sebuah provinsi.

Baca juga: Apa Itu Masalah Ekonomi dan Kenapa Terjadi?

*****

Oke, sampai di sini dulu pembahasan kita kali ini. Semoga apa yang gue uraiakan di atas bisa membantu elo dalam memahami perbedaan ekonomi mikro dan makro. Buat elo yang mau belajar materi Ekonomi lainnya lewat video belajar Zenius, elo bisa nikmati beragam video gratis dan premiumnya di website atau aplikasi Zenius. Pastikan juga elo login ke akun Zenius terlebih dahulu.

Referensi:

Teori Ekonomi Makro – Universitas Pamulang (2019).

Sejarah Teori-Teori Ekonomi – Universitas Pamulang (2017).

Sistem Ekonomi Liberal Hindia Belanda 1870

Hai, Sobat Zenius! Pada artikel kali ini gue akan mengajak elo kembali ke masa lalu untuk mempelajari sistem ekonomi liberal, salah satu kebijakan yang dilakukan Belanda ketika menduduki Indonesia (Hindia Belanda). Sistem ini diberlakukan saat Hindia Belanda berada pada masa liberalisme (1870-1900). 

Kenapa disebut liberal (bebas dan terbuka)? karena pada masa itu, untuk pertama kalinya pemerintahan Belanda mengurangi perannya dalam kegiatan ekonomi masyarakat pribumi secara drastis. Selain itu, pemerintah Belanda juga mengakhiri segala bentuk kerja paksa dan penindasan, termasuk sistem tanam paksa (cultuurstelsel).

Pasti elo penasaran kan, seperti apa kebijakan sistem ekonomi liberal di Hindia Belanda? Yuk langsung aja kita bahas! Lesgoww!

Apa itu Sistem Ekonomi Liberal?

Contoh penerapan sistem ekonomi liberal di Indonesia
Contoh Penerapan Sistem Ekonomi Liberal (Sumber: Leiden University Libraries)

Apa yang elo ingat kalau denger kata “liberal”? Kebebasan? Terbuka? Yup, berdasarkan KBBI, kata liberal berarti berpandangan luas (bebas dan terbuka). Jadi, sistem ekonomi liberal sama aja dengan sistem ekonomi terbuka (bebas).

Loh kok bebas? Kan, Indonesia saat itu lagi dijajah Belanda.

Benar, itulah kenapa sistem ekonomi ini dianggap sebagai sistem ekonomi yang paling modern selama pendudukan Belanda di Indonesia. Pemerintah Belanda mengizinkan seluruh perusahaan swasta dari luar untuk menanamkan modalnya di Hindia Belanda (sebagai investor).

Pada sistem ini, seluruh tanah dan tenaga kerja di Hindia Belanda dianggap sebagai milik perorangan (milik pribumi). Contohnya bisa elo lihat pada gambar di atas, yaitu perkebunan tembakau di Deli di mana pemilik sekaligus tenaga kerja merupakan pribumi, sementara modal didapatkan dari investor perusahaan swasta.

Terus, kenapa kebijakan sistem ekonomi liberal ini bisa diterapkan? Oke, kita bahas latar belakang kebijakan ini, ya!

Latar Belakang Diberlakukannya Ekonomi Liberal

Terdapat beberapa alasan diberlakukannya sistem ekonomi liberal, antara lain:

Desakan untuk Mengakhiri Cultuurstelsel

Pasca bangkrutnya VOC dan keikutsertaannya dalam perang, pemerintah Belanda mengalami kekosongan kas negara. Van Den Bosch yang saat itu baru saja diangkat sebagai Gubernur Jenderal di Hindia Belanda, diharapkan dapat menghasilkan pundi-pundi uang untuk menutupi hutang-hutang pemerintah Belanda yang sudah membengkak.

Van Den Bosch
Van Den Bosch (Arsip Zenius)

Maka, ia pun menerapkan suatu kebijakan yang disebut sistem tanam paksa (cultuurstelsel) pada tahun 1830. Kebijakan ini berhasil meraup keuntungan yang sangat besar. Tapi seiring berjalannya waktu, banyak kritikan yang muncul dari beberapa golongan, baik di dalam maupun luar parlemen Belanda. Siapa aja?

Dominasi Kaum Liberal di Parlemen

Pada tahun 1848, untuk pertama kalinya partai liberal mendominasi parlemen Belanda (States-General). Kaum liberal mendesak untuk diadakannya pembaharuan yang lebih “liberal” pada perekonomian negara jajahan, termasuk Hindia Belanda. Fyi, seluruh kebijakan atas tanah jajahan berada di bawah kekuasaan parlemen.

Menurut mereka, pemerintah Belanda sudah mendapatkan keuntungan yang sangat besar, berkat adanya kebijakan tanam paksa. Bayangin aja, Belanda mendapatkan keuntungan yang diperkirakan mencapai 967 juta gulden (kalau dirupiahkan saat ini setara dengan Rp8,360,766,400,727.00). Nah, loh banyak banget, kan? Haha. Sementara, rakyat pribumi hanya mendapatkan penderitaan dan kesengsaraan.

Pembaharuan yang dimaksud oleh golongan liberal, antara lain:

  • Pengurangan peranan pemerintah dalam perekonomian negara jajahan (Hindia Belanda) secara drastis.
  • Pembebasan dari pembatasan-pembatasan atas perusahaan swasta di Jawa.
  • Diakhirinya kerja paksa dan penindasan terhadap orang-orang Jawa dan Sunda.

Kritik Kaum Humanis

Kritik mengenai sistem tanam paksa ini juga datang dari kaum humanis. Pada tahun 1860, seorang mantan pejabat kolonial, Eduard Douwes Dekker, menerbitkan sebuah novel berjudul Max Havelaar, dengan menggunakan nama samaran “Multatuli”.

Max Havelaar adalah novel yang ditulis oleh Eduard Douwes Dekker atau Multatuli.
Max Havelaar adalah novel yang ditulis oleh Eduard Douwes Dekker atau Multatuli. (Arsip Zenius)

Max Havelaar mengisahkan seperti apa kekejaman dan ketamakan yang dilakukan oleh pemerintahan kolonial di Jawa. Buku ini dianggap sebagai bentuk kritikan terhadap pemerintah Belanda dalam menentang rezim penjajahan pada abad-19 di Jawa, termasuk sistem tanam paksa.

Desakan Pengusaha Swasta

Saat itu Belanda merupakan negara investor terbesar nomor tiga di dunia. Hal ini dikarenakan besarnya arus investasi yang bebas dan luas. Sebagian besar dari investasi tersebut ditanamkan di Hindia Belanda karena Belanda sangat bergantung pada perkebunan di Hindia Belanda sebagai devisa utama.

Sama seperti kaum liberal, para pengusaha swasta (pemilik modal) ini juga mendesak untuk meliberalisasikan perkebunan di Hindia Belanda. Mereka menginginkan keleluasaan dalam menanamkan modalnya di Hindia Belanda. Desakan ini membuat Belanda mau tidak mau harus menyerah dan memenuhi tuntutan dari para pemilik modal tersebut.

Kebijakan Sistem Ekonomi Liberal

Berbagai kritik yang dilontarkan oleh golongan liberal dan humanis tentu menimbulkan perdebatan politik di negeri Belanda. Tapi, berkat adanya perjuangan mereka, sistem tanam paksa sedikit demi sedikit mulai dihapus hingga finalnya pada tahun 1870.

Sebagai penggantinya, parlemen Belanda memutuskan untuk menerapkan open door policy (politik pintu terbuka), yaitu pihak swasta diberi kesempatan membuka usaha atau menanamkan modalnya di Hindia Belanda (Ekonomi Liberal). Dalam menjalankan sistem ekonomi liberal ini, parlemen menetapkan tiga peraturan utama, yaitu:

Tiga aturan utama dalam kebijakan Ekonomi Liberal Hindia Belanda
Tiga aturan utama dalam Kebijakan Ekonomi Liberal Hindia Belanda (Arsip Zenius)
  • Indische Comptabiliet Wet 1867 (UU Perbendaharaan Negara), mewajibkan seluruh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Hindia Belanda disahkan oleh parlemen dan melarang mengambil keuntungan dari tanah jajahan.
  • Agrarische Wet 1870 (UU Agraria), menetapkan dasar-dasar politik tanah, yaitu:
    • Gubernur Jenderal tidak boleh menjual tanah. Larangan ini tidak termasuk dengan tanah-tanah kecil untuk perluasan kota dan desa untuk mendirikan perusahaan dan bangunan
    • Gubernur Jenderal dapat menyewakan tanah yang diatur dalam undang-undang. Dalam peraturan ini tidak termasuk tanah yang telah dibuka oleh rakyat Indonesia atau dipergunakan untuk tempat menggembala ternak bagi umum atau yang masuk dalam lingkungan desa untuk keperluan umum lainnya
    • Undang-undang ini menekankan pribumi dapat memiliki tanah.Tapi, orang-orang asing diperkenankan menyewanya (hak erfpacht, yaitu hak guna usaha) dari pemerintah selama 75 tahun atau dari para pemilik pribumi selama 5 sampai 20 tahun (tergantung persyaratan pada hak pemilikan tanah).
    • Gubernur Jenderal menjaga agar jangan sampai pemberian tanah itu melanggar hak-hak rakyat Indonesia
    • Gubernur Jenderal tidak boleh mengambil tanah-tanah yang telah dibuka oleh rakyat Indonesia untuk keperluan mereka sendiri atau untuk keperluan lain kecuali untuk kepentingan umum dan untuk keperluan perkebunan yang diselenggarakan oleh pemerintah menurut peraturan-peraturan yang berlaku
    • Tanah-tanah yang dimiliki oleh rakyat Indonesia mendapat hak eigendom (hak mutlak) dengan syarat-syarat dan pembatasan yang diatur dalam undang-undang dan harus tercantum dalam surat tanda eigendom, yaitu mengenai kewajiban-kewajiban pemilik tanah kepada negara dan desa, dan juga tentang hak menjualnya kepada orang yang bukan orang Indonesia, 
  • Suiker Wet 1870 (UU Gula), menetapkan bahwa pemerintah Belanda tidak lagi memonopoli gula, melainkan perusahaan swasta yang mengatur perekonomian gula. Contohnya, perusahaan swasta diperbolehkan untuk mendirikan pabrik gula.

Penerapan Sistem Ekonomi Liberal

  • Perkebunan swasta mulai berkembang di Pulau Jawa maupun di daerah-daerah luar Pulau Jawa setelah disahkannya UU Agraria dan UU Gula.
  • Ekspansi besar-besaran perusahaan perkebunan dan pengusahaan tanaman perdagangan di Hindia Belanda, terutama pada tanaman gula, tebu, dan kopi di Jawa. Selain itu, karet dan kelapa sawit di Sumatera.
  • Daerah dengan demografi dataran tinggi digunakan untuk menanam kopi, teh, kina, dan ketela pohon di ladang-ladang. Sedangkan, di dataran rendah, digunakan untuk menanam tebu, kakao, dan tembakau.
  • Tersedianya modal swasta dalam jumlah yang besar membuat banyak perkebunan gula dan beberapa perkebunan lainnya mengimpor mesin dan berbagai peralatan yang dapat meningkatkan produktivitas. Hal ini menyebabkan kenaikan produksi yang pesat.

Traktat Sumatera 1871

Pelaksanaan  sistem ekonomi liberal juga mendorong adanya penandatanganan Traktat Sumatera. Traktat ini ditandatangani oleh Inggris dan Belanda pada tanggal 2 November 1871. Isinya adalah sebuah perjanjian bahwa Inggris membebaskan Belanda untuk memperluas jajahannya di Sumatera, khususnya di Aceh.

Pada saat itu, Terusan Suez memang baru saja dibuka (1869). Hal ini membuat pelayaran dari Eropa ke Asia menjadi lebih singkat sehingga pelayaran dan perdagangan di Asia pun semakin meningkat.

Melihat kondisi tersebut, Belanda sangat berambisi untuk menguasai Aceh, mengingat daerah ini sangat dekat dengan Selat Malaka sebagai akses masuk-keluar perdagangan. Menurut mereka, jika Aceh berhasil dikuasai, maka keuntungan perdagangan yang diterima pun semakin meningkat.

Tapi, Inggris juga memberikan beberapa syarat kepada Belanda, salah satunya mereka ingin menjadi investor di Hindia Belanda. Oleh karena itu, dengan adanya Traktat Sumatera 1871, kegiatan ekonomi liberal di Hindia Belanda pun semakin menguat . Ohiya, untuk lebih lengkapnya mengenai Traktat Sumatera 1871, elo bisa klik link ini, ya!

Baca Juga:

Sejarah Perang Aceh: Perang Terlama yang Harus Dihadapi Belanda

Dampak Sistem Ekonomi Liberal terhadap Pribumi

Berikut ini merupakan dampak yang dirasakan oleh pribumi saat sistem ekonomi liberal diberlakukan, yaitu:

  • Berkembangnya sistem ekonomi liberal berarti berkembang pula sistem kapitalisme.
  • Banyak industri perkebunan yang muncul, seperti perkebunan tembakau di Deli,Jember, Kedu, Klaten dan Kediri.
  • Muncul pula kegiatan pertambangan di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Pulau Bangka.
  • Pembangunan infrastruktur, seperti kereta api, jembatan, pabrik, dan lain-lain untuk mendukung jalannya perekonomian.
  • Terjadinya eksploitasi tanah secara besar-besaran.
  • Kekayaan pulau Jawa menguntungkan kelas menengah Belanda (pengusaha/kaum liberal) yang saat itu menguasai parlemen Belanda.
  • Sistem ekonomi liberal nyatanya nggak berhasil menaikkan kesejahteraan pribumi. Kaum liberal dianggap hanya  mementingkan prinsip kebebasan untuk mencari keuntungan tanpa memperhatikan nasib rakyat. 

Hal ini nantinya akan menimbulkan banyak kritikan dari kaum humanis, salah satunya Van De Venter yang mengecam parlemen melalui tulisannya untuk membalas hutang budi kepada Hindia Belanda. Kritikannya ini berhasil terdengar oleh Ratu Wilhelmina dan melahirkan politik etis.

Baca Juga:

Latar Belakang & Prinsip Dasar Politik Etis Van Deventer

Penutup

Demikian pembahasan gue mengenai Sistem Ekonomi Liberal 1870. Sobat Zenius, elo bisa belajar materi ini melalui video pembelajaran, loh. Klik banner di bawah ini dan jangan lupa log-in untuk bisa nonton video-video dan akses kumpulan soalnya, ya!

Penerapan Sistem Ekonomi Liberal 1870 di Hindia Belanda - Materi Sejarah Kelas 11 17

Selain itu, Sobat Zenius juga bisa, lho, belajar mata pelajaran lainnya melalui video pembelajaran lewat paket belajar Aktiva Sekolah dari Zenius. Dengan paket belajar ini, elo berkesempatan ikut try out sekolah, sesi live class, serta mendapat akses rekaman dari live class tadi. Klik banner ini untuk informasi lebih lanjut, ya!

Penerapan Sistem Ekonomi Liberal 1870 di Hindia Belanda - Materi Sejarah Kelas 11 18

Penulis: Atha Hira Dewisman

Pengertian Ekonomi Kreatif & Contohnya

Sobat Zenius, gimana kabar elo? Semoga sehat selalu, ya!

Dalam artikel ini gue akan membahas materi seru yang lagi happening, yaitu ekonomi kreatif. Yuk kita bahas sama-sama materi tentang konsep, pengertian menurut para ahli, dan contoh ekonomi kreatif.

Pendahuluan

Sobat Zenius, game apa yang paling sering elo mainin? Saat ini ada banyak banget pilihan game, ada game untuk PC, handphone, juga berbagai konsol. Nah, menurut elo, kenapa perkembangan game bisa besar banget?

Game adalah salah satu produk ekonomi kreatif. Nah, saat ini pelaku ekonomi kreatif didominasi oleh Generasi Milenial dan Generasi Z. Jumlah kedua generasi ini mencapai 53,87% dari total populasi Indonesia, makanya nggak heran kalau produk ekonomi kreatif berkembang pesat di tengah masyarakat.

Pengertian Ekonomi Kreatif menurut para Ahli

Eits, kita udah ngobrolin tentang ekonomi kreatif aja! Tapi, sebenarnya ekonomi kreatif itu apa, sih? Kita simak pengertiannya menurut para ahli, yuk!

1. John Anthony Howkins

Dalam buku The Creative Economy: How People Make Money from Ideas, John Anthony Hawkins menyampaikan bahwa ekonomi kreatif adalah sektor ekonomi yang melibatkan bisnis dan organisasi yang menghasilkan nilai dan pendapatan dari produksi, distribusi, pemasaran, dan penjualan karya seni, budaya, dan kreatif lainnya.

Pelaku ekonomi kreatif mencakup barang atau jasa seperti perangkat lunak, film, kerajinan, arsitektur, fashion, televisi & radio, musik, periklanan, penelitian dan pengembangan, seni, penerbitan, permainan video, desain, seni pertunjukan, serta mainan & permainan

2. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia

Ekonomi kreatif adalah beberapa upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan melalui berbagai kreativitas dengan iklim perekonomian yang berdaya saing dan juga memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan (2009)

3. Batara Ningrat Simatupang

Tokoh ekonomi senior Indonesia ini mengatakan bahwa ekonomi kreatif adalah suatu industri yang terfokus pada kreasi dan eksploitasi karya kepemilikan intelektual seperti film, seni, permainan atau desain fashion, dan termasuk layanan kreatif antar perusahan seperti iklan (2007).

Baca Juga:

Perbedaan Ekonomi Mikro & Makro Beserta Ruang Lingkupnya

Jadi, Apa itu Ekonomi Kreatif?

Sobat Zenius, kalau kita simpulkan dari definisi-definisi di atas, ekonomi kreatif adalah pengembangan konsep ekonomi berdasarkan sumber aset kreatif yang diharapkan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi.

Pelaku usaha pun mengandalkan ide dan pengetahuan sebagai faktor produksi utama, hingga dapat menghasilkan produk atau karya kreatif. Nah, saat ini pelaku ekonomi kreatif juga memanfaatkan teknologi untuk menunjang kegiatan usaha mereka. Makanya, pelaku usaha ekonomi kreatif berkembang pesat. 

Selain itu, dengan adanya teknologi dan sumber ide yang nggak terbatas, para pelaku ekonomi kreatif juga jadi bisa menemukan ciri dan keunikan tersendiri pada produknya. Berdasarkan data UKM Center FEB UI pada tahun 2018, ekonomi kreatif 90% didominasi oleh UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

Lalu menurut data Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Indonesia pada tahun 2022, UMKM berkontribusi 60,5% pada PDB Indonesia.

Contoh Pekerjaan & Usaha Ekonomi Kreatif

Di atas tadi gue sempat membahas sedikit tentang pengertian usaha ekonomi kreatif. Nah, sekarang kita bahas lebih lanjut, yuk!

1. Perangkat Lunak

Majunya teknologi bikin perangkat lunak jadi berkembang. Pekerjaan terkait bidang ini pun jadi sangat banyak. Contohnya, di balik aplikasi atau platform yang bikin hidup elo jadi makin gampang ada para app developer yang bikin dan menguji aplikasi. Lalu ada software engineer yang berperan di proses analisis & desain pengguna, konstruksi, dan menguji perangkat lunak

2. Film

Nah, di industri perfilman tuh ada production house sebagai perusahaan yang menyokong produksi film. Ada banyak banget pekerjaan kreatif yang bisa dilakukan di sini, misalnya editor film yang mengedit film supaya menarik di mata penonton.

3. Kerajinan

Contoh Produk Usaha Ekonomi Kreatif
Contoh produk ekonomi kreatif dalam bidang kerajinan (Arsip Zenius)

Kerajinan tuh luas banget, guys! Bahan dasarnya beragam dan bisa dimanfaatkan untuk membuat berbagai kerajinan. Misalnya usaha buket bunga, ornamen pajangan, aksesoris, dan macrame. Selain itu juga ada usaha custom, misal custom furniture, motor, dan pakaian

4. Arsitektur

Gedung-gedung dengan bentuk yang menarik itu adalah hasil karya arsitektur. Meskipun kesannya bekerja di bangunan itu harus tepat banget, tapi arsitek juga perlu kerja kreatif. Arsitek harus mampu merancang bangunan sesuai permintaan client, namun tetap punya ciri khas tertentu. Nah, biasanya arsitek nggak kerja sendirian, tapi tergabung dalam perusahaan yang menyediakan jasa desain bangunan

Baca Juga:

Peran Pelaku Ekonomi dalam Kegiatan Ekonomi

5. Fashion

Ada banyak pekerjaan kreatif di industri fashion, seperti fashion designer yang  mendesain pakaian dan fashion stylist yang memberikan saran dalam berpakaian dan padu padan outfit.

6. Televisi & Radio

Terdapat berbagai pekerjaan yang terkait dengan kreativitas di bidang penyiaran, seperti penyiar radio dan produser program yang tugasnya bikin program dan menentukan proses produksi.

7. Musik

Ekonomi Kreatif dalam Bidang Musik
Usaha ekonomi kreatif dalam bidang musik. (Arsip Zenius)

Elo suka dengerin musik, nggak? Di balik musik yang sering elo denger, ada banyak pihak yang terlibat. Mulai dari pencipta lagu, pemain musik, label rekaman sebagai perusahaan yang memproduksi dan menjual rekaman & CD, dan juga sound engineer yang merekam dan mengolah suara dari suatu musik.

8. Periklanan

Setiap hari ada banyak iklan yang muncul seperti di baliho, transportasi umum, dan aplikasi. Ternyata di baliknya ada banyak pekerja yang terlibat lho, ada KOL specialist sebagai jembatan kerja sama antara perusahaan dan influencer. Lalu ada media planner yang merencanakan media apa yang digunakan sesuai dengan produk & permintaan client

9. Penelitian & Pengembangan

Proses penelitian & pengembangan perlu kreativitas yang tinggi karena terkait sama inovasi. Divisi ini ada di berbagai sektor perusahaan yang memerlukan inovasi secara terus-menerus, di baliknya ada ilmuwan dan para ahli dari berbagai bidang

10. Seni

Para pelaku seni menuangkan kreativitas mereka melalui karya yang dihasilkan. Seni juga ada banyak cabangnya seperti seni lukis, seni patung, dan seni grafis. Mereka disebut sebagai pelukis, pematung, dan graphic designer

11. Penerbitan

Contoh usaha ekonomi kreatif dalam bidang percetakan
Ekonomi kreatif dalam bidang percetakan (Arsip Zenius)

Dari kecil kita udah akrab banget dengan buku. Tapi, elo tau nggak siapa aja yang bekerja di baliknya? Ada perusahaan percetakan yang tugasnya menerbitkan berbagai karya, ada penulis, juga ada ilustrator yang menggambar ilustrasi untuk buku.

12. Permainan Video

Video game juga merupakan produk ekonomi kreatif, Sobat Zenius. Di balik visual keren para games ini, ada animator yang membuat animasi dan elemen-elemen visual. Ada juga game writer sebagai pembuat naskah agar game memiliki alur cerita yang menarik

13. Desain

Desain punya banyak jenis sesuai dengan kebutuhan produksi. Misalnya, desain visual identity yang berfungsi untuk mendesain identitas seperti logo, ada juga desain apparel untuk baju, ada desain produk untuk barang-barang, dan berbagai desain lainnya.

Baca juga:

Pengertian & Jenis-Jenis Ilmu Ekonomi

14. Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan seperti teater, tari, dan akrobat dijalankan oleh para pelaku seni dengan menuangkan ide kreatif ke dalam pertunjukan. Ide tersebut dapat berupa koreografi yang disusun oleh koreografer dan penata cahaya yang mengatur pencahayaan di pertunjukan

Penutup

Oke deh Sobat Zenius, itu dia materi tentang ekonomi kreatif, pengertian ekonomi kreatif menurut para ahli, dan contohnya. Semoga elo bisa memahami materi ini dengan baik ya! Kalo elo mau belajar lebih dalam, bisa banget klik banner di bawah ini.

Ekonomi Kreatif: Konsep, Pengertian menurut para Ahli, dan Contohnya 26

Zenius juga ada beberapa paket belajar yang bisa elo pilih sesuai kebutuhan elo. Di sini kita bisa belajar konsep materi dan latihan soal buat ngukur seberapa jauh kemampuan elo. Yuk klik banner di bawah ini!

Ekonomi Kreatif: Konsep, Pengertian menurut para Ahli, dan Contohnya 27

Penulis: Dinda Puspitasari

Sumber:

Setiawan, I., Pusparatri, R. K. D., Suciati, & Mushlih, A. (2018). Ilmu Pengetahuan Sosial. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sri. (n.d.). Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Limanseto, H. (2022, October 3). Perkembangan UMKM sebagai Critical Engine Perekonomian Nasional Terus Mendapatkan Dukungan Pemerintah. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

UMKM 2018: Isu Akses Pembiayaan, Ekonomi Kreatif, dan E-Commerce. (2023, February 14). Universitas Indonesia.

Siaran Pers Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia