Apa Bedanya Sedih Biasa dengan Depresi?

Depresi adalah sebuah penyakit yang sering dianggap remeh. Artikel ini membahas depresi secara detil, termasuk penyebabnya dan juga cara mengatasinya.

Halo pembaca setia zenius blog. Gimana nih kabar Ujian Nasionalnya kemarin? Semoga hasilnya oke ya. Walaupun UN SMA 2016 udah seminggu berlalu, gw rasa sebagian besar dari kalian masih mengistirahatkan otak sebelum belajar mati-matian lagi buat persiapan ujian masuk PTN.

Nah, untuk menemani kalian bersantai, gw pengen cerita tentang sesuatu yang umum nih dan mungkin dekat dengan keseharian kalian. Tentang suatu penyakit yang lumayan umum terjadi di masyarakat luas (menurut WHO, kira-kira 350 juta penduduk dunia menderita penyakit ini). Suatu penyakit yang bisa diderita oleh siapa saja, terlepas dari ras, umur, jenis kelamin, dan lingkungan; penyakit ini bisa menyerang semua orang gak pandang bulu. Suatu penyakit yang efeknya ga main-main, mulai dari membelenggu potensi cemerlang seseorang hingga tidak jarang mengantarkan ke akhir hidupnya. Tapi sayangnya, karena gejalanya “tidak terlihat”, penyakit ini masih sangat diremehkan, dianggap bukan penyakit, malah sering dianggap “tidak ada”. Penyakit ini merupakan gangguan mental bernama DEPRESI.

Kalo denger kata depresi, kita mungkin sering mengasosiasikannya dengan kesedihan. Sedih itu wajar. Jika kita gagal dalam percintaan, gagal dalam ujian, atau baru saja kehilangan anggota keluarga yang kita sayangi; tentu saja kita sedih.

  • Lalu, apa artinya semua orang yang sedih pasti akan jadi depresi? Tentu tidak.

  • Apakah depresi itu sama dengan istilah ratu lebay, drama queen, caper? Juga tidak.

  • Apa lo punya teman atau mungkin lo sendiri suka murung ga jelas, males-malesan, suka khawatir berlebihan, sampe kepikiran untuk mengakhiri hidup?

Nah, pada kesempatan kali ini, Zenius Blog ingin mengajak kalian untuk memahami kondisi orang-orang yang tengah jatuh ke jurang depresi. Apa sih bedanya sekedar sedih dengan depresi? Apa artinya depresi? Kenapa sih orang depresi susah untuk berpikir positif? Gimana caranya kita bisa membantu orang depresi agar bisa kembali ceria dan menjalani kehidupan sebagaimana biasanya? Semuanya akan gue ceritain di sini.

Oh iya, sebelum gw lanjut cerita, kita kenalan dulu yuk. Nama gw Virginia Prameswari, biasa dipanggil Virgie. Gw mengambil gelar Sarjana Kedokteran dan program profesi dokter di Universitas Kristen Indonesia. Saat ini, gw sedang menempuh studi pascasarjana untuk bidang Integrative Neuroscience di Otto von Guericke University – Magdeburg, Jerman.

Pada kesempatan ini, gw tertarik jadi guest blogger Zenius untuk bercerita tentang depresi karena sangat erat kaitannya dengan bidang yang gw geluti saat ini, yaitu neurosains (ilmu tentang sistem saraf). Neurosains membantu meningkatkan pemahaman terhadap penyakit/gangguan mental, seperti depresi, yang mungkin masih dikira merupakan hanya ranah kajian psikolog dan psikiater. Dengan tambahan perspektif dari neurosains, gangguan psikis/mental yang tadinya masih dilihat sebagai sesuatu yang “abstrak”, kini bisa dibedah secara klinis. Neurosains bisa membedah gangguan mental hingga ke struktur otak penderita, interaksi genetik-lingkungan, menemukan awal mula perkembangan penyakit ini, pencegahan yang bisa dilakukan, hingga terapi baru yang lebih efektif.

Selama ini, bisa dibilang tingkat awareness masyarakat terhadap penyakit fisik sudah sukup tinggi dan meluas. Tapi kalo penyakit mental? Mungkin cuma secuil orang yang memahaminya. Inilah mungkin kenapa penyakit mental, seperti depresi, masih sering diremahkan banyak orang. Padahal, depresi juga sama dengan penyakit fisik, seperti batuk, pilek, demam, sakit jantung, ataupun sakit paru-paru. Depresi adalah penyakit yang memilki basis biologis dan implikasi pada kondisi mental serta sosial seseorang.

Oke deh tanpa berpanjang lebar lagi, kita mulai aja ceritanya.

banner depresi

Apa yang Dimaksud dengan Depresi?

Seperti yang gw sebutkan sebelumnya, sedih itu wajar. Tapi kalo sedihnya berlarut-larut sampe berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, lain lagi ya ceritanya. Walaupun diagnosis depresi harus secara resmi dibuat oleh psikolog dan psikiater profesional, tapi kita bisa lihat definisi umumnya agar bisa membantu diri atau orang di sekitar kita.

Meminjam definisi dari DSM IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders versi IV) atau buku panduan penyakit mental yang digunakan di seluruh dunia,

Depression is either sad mood or lack of interest in daily activities or the ability to gain pleasure from these activities.

Dengan kata lain, depresi adalah perasaan / mood sedih yang ditandai dengan menurunnya minat untuk beraktivitas sehari-hari ataupun kehilangan minat untuk kegiatan yang sebelumnya disukai. Misalnya, seseorang yang tadinya suka belanja jadi tidak suka belanja; yang tadinya suka main game jadi ga niat lagi main game.

Loh berarti kalo ada orang yang tadinya suka nonton, terus jadi gak suka nonton berarti dia depresi dong?

Tentu saja tidak. Ada gejala yang mutlak muncul sebelum seseorang didiagnosis dengan depresi, seperti berikut.

  • perasaan sedih mendalam dan konstan,
  • kehilangan motivasi,
  • tidak bisa tidur,
  • tidak nafsu makan atau maunya makan melulu,
  • berat badan naik atau turun,
  • penurunan libido
  • gangguan konsenstrasi,
  • merasa bersalah,
  • pikiran-pikiran untuk menyakiti diri sendiri,
  • ide untuk bunuh diri sampai percobaan bunuh diri

Kalau membaca sedikit tentang depresi, kita langsung mikir,

“Oh ya sama aja dengan sedih dong kalau gitu! Waktu patah hati atau ditolak gebetan juga rasanya begitu!“

Ya dan tidak! Patah hati, setelah beberapa hari atau 2 minggu, orang mulai bisa beraktivitas kembali dengan normal, nafsu makan kembali muncul. Tetapi hal ini tidak sama dengan orang yang menderita depresi. Semua perasaan sedih, perasaan tidak berharga, hingga pikiran untuk bunuh diri yang disebutkan di atas tetap menghantui orang tersebut secara terus-menerus selama minimal 2 minggu dan bisa berlangsung seumur hidup jika tidak diterapi dengan tepat.

bayang depresi small

Agar lebih jelas lagi, kalian bisa melihat skema berikut.

skema depresi
©Holthzheimer & Mayberg 2011

Seseorang yang tadinya normal-normal saja lalu mengalami stres (pemicu) akhirnya “down” dan tidak bisa kembali lagi ke kondisi mood normal sebelumnya. Orang yang sehat dan tidak menderita depresi setelah beberapa waktu akan kembali ke kondisi normal.

Apa yang Membuat Orang Depresi?

Setelah memahami perbedaan antara sedih biasa dengan depresi, sekarang kita bisa lanjut ke pertanyaan selanjutnya, apa sih penyebab depresi? Apa yang membuat orang jatuh dari “Down state” ke “Depression”? Kenapa seseorang bisa jatuh ke “Depression” dan yang lain bisa balik lagi ke “Normal state”?

Secara sederhana, hal tersebut bisa dijelaskan dengan mengenali bahwa secara mental, manusia bisa dikelompokkan menjadi dua tipe golongan, yaitu  manusia yang lemah secara mental dan kuat secara mental. Sebut saja group rentan (vulnerable) dan group tangguh (resilient). Apa yang membuat seseorang masuk di group rentan atau tangguh?

1. Stres

Seberapa berat dan durasi stress yang dialami seseorang mempengaruhi perkembangan penyakit ini. Satu hal yang perlu dipahami tentang stress dan masih salah kaprah adalah anggapan bahwa stress hanya bisa dialami oleh orang dewasa. Big no! Stress bisa dialami siapa saja mulai dari janin-bayi-balita sampai usia dewasa. Anak-anak yang sedang dalam tumbuh kembang justru berada dalam usia rentan terhadap stress, termasuk bayi yang mengalami stress saat berada di kandungan, nantinya bisa berkembang menjadi individu yang rentan terhadap stress.

2. Kondisi sosial di lingkungan kita

Kalau kita sedang sedih pada masa-masa awal, ada kemungkinan kita menjauh dan menarik diri dari lingkungan sosial. Tetapi sebetulnya hal tersebut semakin memperparah kondisi depresi seseorang. Berbicara dengan sahabat ataupun pihak professional akan lebih efektif membantu meringankan gejala depresi.

3. Genetik

Faktor yang sering dianggap remeh, tetapi sebenarnya memiliki peranan besar dalam perkembangan penyakit ini. Beberapa studi terakhir menyimpulkan bahwa depresi berkaitan erat dengan riwayat keluarga. Jika ayah atau ibu menderita depresi atau saudara kandung memiliki riwayat depresi maka seseorang akan lebih rentan untuk menderita depresi. Beberapa variasi genetik juga menentukan apakah seseorang tersebut rentan atau tangguh.

Apa Basis Biologis dari Depresi?

“Ah tapi semua itu kan hanya ada di pikiran kita aja. Penyakit mengada-ngada, tidak ada bukti!”

Kalo ada orang punya penyakit hipertensi atau darah tinggi, kan bisa diukur tuh tekanan darahnya dengan tensimeter. Kalo ada orang yang kakinya patah, bisa di-rontgen, keliatan tulangnya emang retak dan patah. Kalo penderita depresi gimana dong cara membuktikannya?

Nah, berbagai riset di bidang neurosains telah menunjukkan bahwa gangguan mental, seperti depresi, itu sama real-nya dengan penyakit fisik. Yep, penyakit mental depresi, juga bisa diukur dan dibuktikan lho. Setidaknya ada 3 hal yang bisa diukur:

1. Aktivitas otak

fmriPenderita depresi bisa diukur kadar aktivitas otaknya dengan alat bernama fMRI (functional Magnetic Resonance Imaging) dan PET (Possitron Emission Tomography). fMRI juga biasanya dipake buat scanning penderita PET juga biasanya dipake buat scanning tumorDengan menggunakan kedua alat ini, kita bisa membandingkan hasil scan otak orang normal dengan orang depresi.

Lalu gimana perbandingan aktivitas otak orang normal dengan orang depresi?

scan otakDibandingkan dengan orang normal, penderita depresi mengalami penurunan aktivitas otak di bagian-bagian tertentu, tentu saja tidak seluruhnya, tetapi bagian-bagian yang penting untuk mengatur mood, konsentrasi, proses berpikir, dan mengambil keputusan. Hal inilah juga yang menyebabkan kenapa mereka menjadi sensitif dan negatif apabila ada orang yang mengkritik mereka. Lagi-lagi yang udah pernah patah hati pasti tahu rasanya, kalau habis patah hati terus ada yang pasang lagu-lagu mellow ala-ala sabtu pagi, rasanya pikirannya negatif terus, maunya nangis terus, dan sebagainya.

2. Ketidakseimbangan senyawa kimia di otak

Senyawa yang biasa diliat adalah serotonin. Serotonin adalah salah satu senyawa yang berperan untuk mengatur perasaan senang seseorang. Orang dengan depresi mengalami penurunan kadar serotonin.

3. Volume hippocampus yang berkurang

Apa itu hippocampus? Hippocampus adalah salah satu bagian otak yang berperan penting untuk memproses ingatan kita. Ketika kita mengalami stress, secara natural tubuh kita akan mengeluarkan senyawa berupa kortikosteroid untuk melindungi kita dari bahaya. Hal ini tentu diperlukan dalam jangka waktu pendek. Masalahnya, ketika tubuh kita merespon secara berlebihan terhadap stres, kortikosteroid akan dikeluarkan secara berlebihan yang dalam jangka waktu tertentu mempengaruhi ukuran hippocampus. Stres akut dan depresi berkepanjangan bisa memperkecil volume hippocampus di otak. Hal inilah yang menyebabkan mudah lupa atau tidak bisa berkonsentrasi dengan baik pada orang dengan depresi.

hippocampus
Perbandingan volume hippocampus orang normal (atas) dengan orang depresi (bawah)

Berdasarkan ketiga basis biologi di atas, dapat dikatakan bahwa stress kronis pada orang depresi bisa berdampak hingga mengubah struktur otak seseorang.

Perjuangan Orang Depresi dan Bahaya Depresi

Karena keadaan depresi bisa mengubah struktur otak penderitanya, ini menjadi salah satu alasan mengapa penyakit ini termasuk sulit diatasi. Bagi kalian yang mungkin dekat dengan orang depresi, mungkin rada gemes melihat mereka murung melulu. Penderita depresi bukannya tidak mau bangkit, positive thinking, dan ceria kembali. Mereka sangat ingin melepaskan segala kegundahannya. Tapi sayangnya, kemampuan mereka terhambat karena adanya perubahan di struktur otak tadi.

Tidak lupa pula stigma berat, di mana masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa gangguan psikis depresi ini cuman lebay, penyakit abu-abu, gak jelas, gak ada juntrungannya, nyari perhatian. Ini membuat sebagian besar orang yang depresi tidak bisa menceritakan kegundahannya kepada orang lain. Kalau sedih rasanya ingin sendiri dan mengurung diri di kamar, menangis sampai tertidur, dengan harapan tidak ingin bangun kembali. Mereka tenggelam dalam lingkaran setannya sendiri. Sebagai gambaran, mungkin ada baiknya kalian coba menonton salah satu monolog singkat dari Doug Leddin tentang depresi yang dialami olehnya selama 10 tahun terakhir:

depressed got drown

Karena susah terbuka dengan keadaan yang mereka derita, ga sedikit orang depresi memasang topeng bahagia kepada orang di sekelilingnya. Ya, orang yang tidak tampak depresi belum tentu tidak menderita depresi. Lo ga akan pernah tau apa yang tersembunyi di balik sebuah senyuman.

topeng depresi
©Pinterest

Kalo pun ada orang depresi yang akhirnya memberanikan diri untuk mencari pertolongan profesional, masih ada saja tantangan yang harus ia hadapi. Di Indonesia sendiri, ketika seseorang menyatakan bahwa dia butuh bantuan professional untuk mengatasi masalah mentalnya, mereka harus siap dengan hujan komentar seperti,

“Udah gila lo ya sampe minta ke psikolog/psikiater segala, ih lebay ga jelas!” 

Kombinasi dari hal-hal di atas membuat orang-orang dengan gangguan ini semakin sulit dijangkau dengan pengobatan yang layak. Bahkan, menurut National Institute of Mental Health, rata-rata orang dengan penyakit mental baru mencari bantuan profesional setelah 10 tahun menderita. Padahal nyatanya, jika tidak diobati secara tuntas dan lebih lanjut, efek yang ditimbulkan cukup besar.

Emang apa bahayanya jika orang depresi dibiarin gitu aja tanpa treatment yang tepat? Toh cumen sedih doang kan?!

Tergantung usia penderita depresi dan berada di fase apa di dalam hidupnya, bisa dibilang jika dibiarkan berlarut-larut, cukup berbahaya. Misalnya, seorang pelajar yang broken home jatuh ke jurang depresi. Dia ga semangat lagi ngapa-ngapain. Prestasi menurun, gak bisa kerjain PR, gak konsentrasi di kelas, gak bisa kerjain ujian. Ada juga dampak sosialnya. Kalau nilai kita jelek, gak mungkin kita seneng kan, kalau kita ga seneng, perilaku kita ke orang lain juga jadi tidak ramah, judes, ansos, yang akhirnya membuat kita dijauhi teman-teman dan semakin memperparah kondisi depresi

Berhitung dengan Angka Penting dan Notasi Ilmiah

Sobat Zenius, coba elo hitung. 

Elo punya suatu benda yang massanya 0,00035 gram. Benda itu juga punya volume sebesar 0,0017 cm3. Elo harus cari tau berapa besar massa jenisnya menggunakan rumus 𝞀 = m/v. 

Kira-kira apa yang bakal elo lakukan pertama? Simpan angka nol-nya? Ubah angka desimal jadi pecahan? Atau hantam aja langsung bagi manual?

Nih, gue punya cara penulisan yang mengakomodasi nilai-nilai angka yang terlalu besar atau terlalu kecil. Elo bisa menggunakan angka penting dan notasi ilmiah, yaitu menyajikan bilangan bulat antara 1 dan 10 dengan perkalian eksponen 10. 

Nah, Sobat Zenius, di artikel kali ini gue akan bahas soal angka penting dan notasi ilmiah. Gue akan bahas mulai dari konsep angka penting dan notasi ilmiah, tujuan dan aturan, hingga operasi perhitungan angka penting dan notasi ilmiah.

Gue juga akan kasih elo contoh soal angka penting dan notasi ilmiah di akhir untuk elo memperkuat pemahaman elo. Yuk, simak artikel ini, ya!

Konsep Angka Penting dan Notasi Ilmiah

Sobat Zenius, elo pernah dengar soal angka penting dan notasi ilmiah? Kalau belum, angka penting dan notasi ilmiah ini akan sering elo dengar dalam ilmu pengetahuan yang menyajikan angka secara akurat dan konsisten. Salah satunya adalah fisika. 

Notasi ilmiah bisa didefinisikan sebagai penyajian bilangan bulat antara 1 dan 10 yang dikalikan dengan eksponen 10. Sebagai contoh, elo punya bilangan sebesar 5.900.000.000. Daripada pusing tulis nol-nya banyak, elo bisa persingkat dengan menulis 59 x 108

Contoh lagi, elo punya bilangan sebesar 0,000075. Elo juga bisa persingkat dengan menulis 75 x 10-6

Nah, angka penting dan notasi ilmiah berkaitan erat. Ketika elo menggunakan notasi ilmiah alias mempersingkat banyak nol yang elo miliki dengan eksponen 10, elo bisa fokus hanya pada bilangan bulatnya. Bilangan ini bisa elo sebut sebagai angka penting

Tujuan dan Aturan Angka Penting

Nah, kira-kira apa kegunaan atau tujuan dari angka penting? Angka penting itu berbicara soal akurasi suatu penyajian angka atau suatu hasil pengukuran

Misalnya, elo mengukur pensil dengan penggaris dan elo mendapatkan angka sebesar 10,5 cm. Kemudian, elo mengukur pensil yang sama dengan jangka sorong dan elo mendapatkan angka sebesar 10,55 cm. Mana hasil pengukuran yang lebih akurat? Tentunya, pengukuran dengan jangka sorong.

Semakin banyak angka penting, semakin kuat juga data yang dihasilkan.

Dalam menentukan angka penting, elo juga perlu pahami aturan-aturan ini. 

1. Semua angka bukan nol adalah angka penting

Misalnya, elo punya hasil pengukuran panjang sebesar 123 cm. Berarti, elo punya 3 angka penting. 

2. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting

Misanya, elo punya hasil pengukuran berat sebesar 2,003 gram. Berarti, elo punya 4 angka penting karena dua angka nol dalam bilangan tersebut diapit oleh dua angka bukan nol. 

3. Angka nol yang terletak di akhir setelah tanda koma masih angka penting

Misalnya, elo punya hasil pengukuran luas sebesar 1,50 m2. Berarti, elo punya 3 angka penting karena angka nol yang ada di belakang tanda koma itu masih bagian dari bilangannya. Biasanya, angka nol ini hasil dari pembulatan. Misanya, pembulatan dari 1,503 m2 atau 1,501 m3.

4. Angka nol yang digunakan sebagai titik desimal bukan angka penting

Misanya, elo punya hasil pengukuran lebar sebesar 0,03 cm. Berarti, elo punya 1 angka penting karena kedua angka nol dalam bilangan itu merupakan titik desimal. 

5. Bilangan puluhan, ratusan, dan ribuan yang dituliskan dalam notasi ilmiah atau diberi garis bawah adalah angka penting

Kunci dari angka penting dan notasi ilmiah adalah membantu kita untuk fokus hanya pada angka penting dalam suatu penyajian angka. Misalnya, lebar sebesar 0,03 cm yang elo miliki bisa elo tulis sebagai 3 x 10-2 cm. Alhasil, elo punya 1 angka penting. Penulisan versi lainnya adalah dengan garis bawah seperti ini : 0,03 cm.

aturan angka penting
Aturan Angka Penting (Arsip Zenius)

Operasi Perhitungan Angka Penting

Sobat Zenius, elo juga bisa mengoperasikan angka penting ini dalam perhitungan, seperti tambah-kurang sampai kali-bagi. Tapi, sebelum gue masuk ke cara perhitungannya, gue akan bahas dulu soal pembulatan angka penting.

Pembulatan angka penting ini perlu elo lakukan ketika akan mengoperasikan angka penting. Hal ini juga bisa mempermudah proses perhitungan elo nantinya. 

Kalau bicara soal pembulatan, kita pasti fokus pada angka-angka di belakang koma, khususnya angka terakhir pada suatu bilangan. Nah, dalam pembulatan akan ada beberapa kondisi yang menentukan bilangan pembulatannya. Coba elo cermati caranya melalui ilustrasi berikut ini, ya.

pembulatan angka penting
Pembulatan Angka Penting (Arsip Zenius)

Nah, setelah elo paham soal pembulatan angka penting, baru kita bisa bahas penjumlahan dan pengurangannya. Misalnya, elo punya bilangan sebesar 32,17 dan akan elo tambahkan dengan bilangan sebesar 2,374. 

Dalam bilangan desimal, angka terakhir adalah digit taksir. Artinya, angka itu adalah angka kira-kira yang nggak seberapa akurat. Nah, kalau bicara angka penting, kita harus meminimalisasi digit taksir ini. Dalam operasi penjumlahan ataupun pengurangan, elo hanya bisa menyertakan 1 digit taksir.

Coba elo cermati ilustrasi berikut ini.

penjumlahan dan pengurangan angka penting
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting (Arsip Zenius)

Selain penjumlahan dan pengurangan, elo juga bisa mengoperasikan perkalian dan pembagian pada angka penting. Kali ini, elo perlu menentukan berapa banyak angka penting dalam suatu bilangan. 

Contohnya, elo punya bilangan sebesar 1,20 dan akan elo kalikan dengan 0,80. Aturan dalam perkalian dan pembagian adalah hasil dari operasi hitung tersebut harus memuat jumlah angka penting paling sedikit. 

Nah, bilangan 1,20 punya 3 angka penting, sedangkan bilangan 0,80 punya 2 angka penting. Oleh karena itu, operasi perkalian antara keduanya harus menghasilkan suatu bilangan dengan 2 angka penting. Elo bisa cermati ilustrasi berikut ini ya. 

perkalian dan pembagian angka penting
Operasi Perkalian dan Pembagian Angka Penting (Arsip Zenius)

Contoh Soal

Nah, Sobat Zenius, elo udah mencermati materi tentang angka penting dan notasi ilmiah. Sesuai janji gue, gue akan kasih elo contoh-contoh soal untuk memperkuat pemahaman elo terhadap materi angka penting dan notasi ilmiah. Coba elo kerjakan, ya!

Contoh Soal 1

Sebuah taman berbentuk trapesium memiliki ukuran seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

contoh soal angka penting dan notasi ilmiah

Luas taman tersebut berdasarkan kaidah angka penting adalah …

a. 57,6875 cm2

b. 57,7 cm2

c. 58 cm2

d. 59 cm2

e. 6,0 x 101 cm2

Pembahasannya:

Sobat Zenius, elo coba inget-inget lagi rumus luas trapesium. Nih, gue langsung kasih tau aja ya. 

contoh soal angka penting dan notasi ilmiah

Elo bisa langsung masukkan angka-angka yang diketahui ke dalam rumusnya. Jadi, seperti ini.

contoh soal angka penting dan notasi ilmiah

Nah, gue akan bahas satu per satu operasinya. Pertama, operasi penjumlahan.

7,25 + 10,5 = 17,75 m

Karena dalam bilangan tersebut ada 2 digit taksir, elo harus membulatkan bilangannya supaya tinggal 1 digit taksir aja. Inget-inget aturan pembulatannya ya.

7,25 + 10,5 = 17,75 m → 17,8 m

Nah, sekarang gue akan bahas operasi pembagiannya.

contoh soal angka penting dan notasi ilmiah

Perlu elo inget bahwa angka 2 dalam operasi tersebut adalah bilangan eksak. Ketika angka penting dioperasikan dengan bilangan eksak, hasilnya harus memiliki angka penting sebanyak angka penting yang dimiliki. 

Karena bilangan 17,8 m memiliki 3 angka penting, hasil yang elo gunakan adalah 8,90 m yang juga memiliki angka penting.

Terakhir, gue akan bahas operasi perkaliannya.

contoh soal angka penting dan notasi ilmiah

Oke, sekarang elo inget-inget aturan perkalian dan pembagian. Hasil dari operasi perhitungannya harus mengandung angka penting paling sedikit dari bilangan yang dioperasikan. Bilangan 8,90 m memiliki 3 angka penting, sementara bilangan 6,5 m memiliki 2 angka penting. Karena itu, elo harus membulatkan hasil perkaliannya. 

contoh soal angka penting dan notasi ilmiah

Gimana? Cukup gampang, kan? Nah, gue juga mau kasih elo contoh soal notasi ilmiah. 

Contoh Soal 2

Dalam Astronomi (ilmu tentang bintang-bintang) angka-angka yang digunakan untuk menyatakan jarak dari suatu planet ke Matahari atau jarak dari suatu planet ke planet lain memiliki nilai yang sangat besar sehingga diperlukan suatu skala khusus. 1 Astronomical Unit (AU) didefinisikan sebagai jarak rata-rata planet Bumi dengan Matahari, nilainya sekitar 150.000.000 km. Jika jarak planet Pluto ke Matahari adalah 5.900.000.000.000 m, j arak planet Pluto ke Matahari dalam AU jika dinyatakan dalam notasi ilmiah dengan dua angka penting adalah ….

a. 4,0 x 101 AU

b. 3,9 x 101 AU

c. 3,8 x 101 AU

d. 3,93 x 101 AU

e. 3,0 x 101 AU

Pembahasannya:

Kita tulis dulu angka-angka yang kita butuhkan supaya lebih gampang. 

1 AU = 150.000.000 km

5.900.000.000.000 m = … AU

Nah, dalam kasus ini elo ubah dulu jarak planet Pluto ke Matahari dari satuan m ke satuan km. Elo akan mendapatkan jarak sebesar 5.900.000.000 km. 

Sekarang, kita mau cari tau 5.900.000.000 km itu setara dengan berapa AU. Elo bisa pake perbandingan seperti ini. 

contoh soal angka penting dan notasi ilmiah

Untuk mempermudah perhitungannya, elo bisa translasi bilangan-bilangan itu ke notasi ilmiah, seperti ini. 

contoh soal angka penting dan notasi ilmiah

Akhirnya, elo bisa dapat hasil seperti ini.

contoh soal angka penting dan notasi ilmiah

Soal tentang angka penting dan notasi ilmiah mudah, kan? Nah, kalau elo butuh soal-soal yang lebih menantang, elo tinggal download aplikasi Zenius di hp elo. Elo akan dapat soal-soal dan video pembahasannya juga.

Elo juga bisa klik banner di bawah ini untuk belajar materi angka penting dan notasi ilmiah atau materi fisika lainnya. Tinggal klik banner dan ketik materi yang diinginkan di kolom pencarian ya.

angka penting dan notasi ilmiah

Nah, supaya pemahaman elo makin dalam, ikuti terus review materi dan kerjakan berbagai latihan soal di Zenius, yuk. Ada berbagai paket yang bisa elo beli sesuai kebutuhan elo. Klik banner di bawah ini untuk info selengkapnya!

Langganan Zenius

Pembahasan gue tentang materi angka penting dan notasi ilmiah kelas 10 sampai sini dulu ya! Kalau elo ada pertanyaan, bisa langsung tulis di kolom komentar. 

Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Semangat terus ya, Sobat Zenius!

Penulis: Trisnajaya Shalsabila