Bumi Bulat atau Bumi Datar?

Halo! Di artikel blog Zenius kali ini gue akan membahas tentang bentuk bumi. Termasuk teorinya yaitu teori bumi bulat serta tandingannya nih, teori bumi datar.

Akhir-akhir ini di berbagai media sosial rame banget dibahas tentang bumi yang berbentuk datar (flat earth). Gak cuma di Indonesia, di Amerika pun pandangan bumi datar pun sempet rame dan cukup banyak dipercaya oleh beberapa kalangan. 

Guru-guru di sekolah yang diharapkan bisa men-counter hal ini ga jarang ikut-ikutan terbawa arus, malah banyak yang ikutan dan percaya kalo bumi itu datar. Okelah, dari pada makin bingung, sekarang kita buktikan aja mana yang bener. Teori bumi bulat atau teori bumi datar? Untuk dapat jawabannya, jangan lupa baca artikel ini sampai akhir ya!

Ilustrasi bumi bulat dan bumi datar (dok: Arsip Zenius)
Ilustrasi bumi bulat dan bumi datar (dok: Arsip Zenius)

 

Sejarah Singkat Ilmu Pengetahuan Tentang Bumi dan Alam Semesta

Tapi sebelum gue membahas mengenai teori bumi bulat atau datar, kita perlu tau dulu nih tentang sejarah perjalanan pengetahuan manusia mengenal alam semesta. 

Salah satu hal yang membedakan manusia, Homo Sapiens, dibandingkan spesies lain adalah kemampuan untuk berimajinasi. Misal kayak gini, kalo spesies-spesies lain ketemu singa, katakanlah rusa atau kuda, mereka kira-kira bakal berpikir begini “hati-hati, singa!”. 

Tetapi manusia, berkat imajinasinya, bisa berpikir gini, “hati-hati, singa itu dewa penjaga hutan ini!”. Imajinasi tersebut telah membantu manusia buat survive dan menjadi spesies paling berkuasa di muka bumi ini. Kok bisa? 

Berkat imajinasi, manusia juga bisa membentuk sebuah kelompok, organisasi atau hukum dan peraturan yang ga mungkin bisa dilakukan oleh spesies lain. Di sisi lain, imajinasi tersebut juga menciptakan mitos dan kepercayaan terhadap benda atau fenomena yang ada di dunia ini.

Kalo elo mau cerita lebih lanjut tentang kemampuan imajinasi manusia ini, elo bisa pantengin cerita Glenn tentang Asal-usul Konsep Uang.

Jadi jangan bayangkan apa yang lo pikirkan sekarang tentang matahari, bulan, bintang atau berbagai hal yang terjadi di dunia ini sama dengan apa yang orang-orang zaman dulu pikirkan.

Ilustrasi langit yang dianggap sebagai wanita raksasa di zaman Mesir Kuno (dok: Wikipedia)
Ilustrasi langit yang dianggap sebagai wanita raksasa di zaman Mesir Kuno (dok: Wikipedia)

Di peradaban Mesir kuno, misalnya langit digambarkan sebagai wanita raksasa, berupa dewi Nut. Nut merentangkan kaki dan tangan ke empat penjuru dunia sehingga menutupi bumi. Setiap pagi Nut melahirkan matahari dan malam harinya dia memakan kembali matahari. Siklus tersebut berulang setiap hari. 

Sementara itu, Geb, dewa bumi, berbaring di bawah langit (Nut). Geb digambarkan sebagai seorang laki-laki yang berbaring di bawah lengkungan langit Nut. 

Orang Mesir memiliki kepercayaan kalau gempa bumi itu disebabkan oleh Geb yang sedang tertawa. Sedangkan air laut di dunia ini merupakan air mata Nut ketika dipisahkan oleh Geb.

Terdengar liar banget imajinasinya? Kembali, jangan samakan pengetahuan manusia modern dengan manusia zaman dulu.

Tiga lapis alam semesta yang dipercaya oleh masyarakat Babilonia Kuno (dok: Wikipedia)
Tiga lapis alam semesta yang dipercaya oleh masyarakat Babilonia Kuno (dok: Wikipedia)

Berbeda dengan peradaban Mesir kuno yang menggambarkan alam semesta sebagai personifikasi dewa-dewi, di peradaban Babilonia alam semesta dibagi menjadi struktur tiga lapis dengan bumi datar yang mengambang di atas air dan berada di bawah langit. 

Nah, di peradaban Babilonia inilah ilmu tentang perbintangan mulai maju, tapi meskipun begitu mereka masih menganggap benda-benda langit mempunyai kekuatan magis. 

Orang-orang membayangkan bentuk tertentu yang dihasilkan dari susunan bintang, dan menghubungkannya dengan aspek tertentu dari alam atau mitologi mereka. 

Orang-orang Babilonia percaya bahwa susunan bintang tersebut menentukan nasib manusia. Hal ini lah yang sekarang kita sebut dengan zodiak atau ramalan bintang. 

Sedangkan Matahari, Bulan dan planet-planet (saat itu yang ditemukan Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus) masing-masing diberi 1 hari sebagai persembahan. Jadilah satu minggu itu isinya 7 hari. Beberapa nama hari masih kita kenali sampai sekarang yaitu Sunday (matahari), Monday (bulan), Saturday (Saturnus).

Nah, di sini elo bisa lihat bagaimana orang zaman dulu mengambil kesimpulan, yaitu bukan hanya dari fakta yang mereka lihat, tapi banyak juga disertai oleh imajinasi-imajinasi. 

Imajinasi tersebutlah yang akhirnya melahirkan mitologi-mitologi yang ada di berbagai peradaban. Meskipun begitu, imajinasi ini sebenernya nggak selalu salah. Kadang, bisa juga benar. Tapi, imajinasi tersebut harus bisa divalidasi (diuji kebenarannya).

Dari Mitologi ke Rasionalitas

Pada awal peradaban Yunani Kuno, banyak juga sebenarnya pemikir-pemikir yang sudah mulai rasional, tapi masih berkesimpulan bahwa bumi itu datar. 

Misalnya, Thales berpendapat bahwa bumi berbentuk datar dan mengambang di air. Bumi ibarat kayu yang mengambang di tengah lautan. 

Anaximander meyakini bahwa bumi berbentuk silinder pendek dengan permukaan datar dan mengambang di udara. Anaximenes percaya bahwa benda-benda langit berbentuk datar, dan kemungkinan besar dia juga berpikir bumi berbentuk datar. 

Tetapi, yang membedakan argumen para pemikir di Yunani Kuno dengan sebelum-sebelumnya adalah, mereka sudah mulai berargumen berdasarkan pengamatan yang mereka lakukan, meskipun belum sempurna. Dengan kultur semacam itu, lahirlah tokoh seperti Aristoteles.

Pada 340 tahun sebelum masehi, beliau dipercaya menjadi orang pertama yang menulis pendapat tersebut dalam bukunya On the Heavens.

  1. Dia menyadari bahwa gerhana bulan disebabkan oleh Bumi yang berada diantara Bulan dan Matahari. Bayangan Bumi pada permukaan Bulan selalu bundar. Hal ini hanya mungkin bila Bumi bulat. Apabila Bumi datar, maka bayangannya lonjong dan hanya bulat apabila Bulan berada di atas ubun-ubun.moon_earth_shadow
  2. latitude-armsDari perjalanan yang pernah dilakukan dilakukan, orang-orang Yunani mengetahui bahwa Bintang Utara tampak lebih rendah di langit bila pengamat berada lebih ke selatan (karena terletak di atas kutub Utara).

    Bintang Utara berada tepat di atas ubun-ubun seorang pengamat di Kutub Utara, dan di atas horizon bila ia di khatulistiwa). Hal ini hanya mungkin bila Bumi bulat.

  3. Kapal yang muncul dan tenggelam di horizon (batas terjauh yang bisa teramati). Apabila ada kapal yang berlayar menjauhi kita, maka badan kapal tersebut akan tenggelam terlebih dahulu di horizon. Begitu pula sebaliknya, bagian atas kapal akan terlihat terlebih dahulu di horizon apabila mendekati kita.

Dari bukti-bukti tersebut, teori pertama yang menyatakan bahwa bumi itu bulat disampaikan oleh Aristoteles.

Gagasan Aristoteles tersebut disepakati oleh filsuf-filsuf setelahnya seperti Eratosthenes, Euclid, Aristarchus, dan Archimedes.

Eratosthenes bahkan berhasil mengukur keliling bumi menggunakan tongkat yang terletak di dua tempat yg berbeda. Dia memanfaatkan perbedaan bayangan antara dua tongkat tersebut akibat lengkung bumi untuk mengukur keliling total.

Ilustrasi Eratosthenes menggunakan tongkat untuk menghitung keliling bumi (dok: Wikipedia)
Ilustrasi Eratosthenes menggunakan tongkat untuk menghitung keliling bumi (dok: Wikipedia)

Dengan cara tersebut Eratosthenes bisa mendapatkan nilai keliling bumi 46.250 km. Cuma meleset sekitar 15% dengan keliling bumi yang diukur di zaman modern (40.075 km).

Cerita dan perhitungan selengkapnya bisa lo baca di artikel Zenius Blog berikut.

Aristoteles juga menduga Bumi tetap di tempat dan benda-benda langit yang mengelilingi Bumi, namun dia ga memiliki landasan atas argumen tersebut. Sejak saat itu, bentuk bumi udah jarang menjadi perdebatan lagi di kalangan filsuf Yunani Kuno.

Geosentris vs Heliosentris

Diskusi tentang bentuk bumi di kalangan para filsuf bisa dibilang udah ‘selesai’ setelah Aristoteles mengajukan pendapatnya di atas. 

Setelah itu, pertanyaan mulai beralih yaitu tentang pusat alam semesta. Apakah bumi yang menjadi pusat (geosentris)? Dalam arti, bumi adalah pusat semua benda di luar angkasa, dan matahari, bulan, bintang bergerak mengelilingi bumi.

Ketika Bumi dijadikan acuan pengamatan, maka elo akan melihat pergerakan planet yang meliuk-liuk (retrograde). Sebagai gambarannya berikut ini pergerakan Matahari, Mars, dan Jupiter apabila diamati dari Bumi.

Fig22PtolmeyModelStatic
Pergerakan Matahari, Mars dan Jupiter terlihat dari Bumi (dok: wikipedia)
Pergerakan Mars tampak di langit
Pergerakan Mars tampak di langit (dok: wikipedia)
Pergerakan Mars tampak di langit (dok: Wikipedia)
Pergerakan Mars tampak di langit (dok: Wikipedia)

Ilmuwan yang bersikukuh dengan filosofi geosentris adalah Claudius Ptolemeus dari Alexandria mencoba menjelaskan fenomena tersebut sekaligus melengkapi model Aristoteles. Dalam bukunya Almagest, Ptolemeus mengajukan model Bumi sebagai pusat tata surya.

Seperti model Aristoteles, namun dengan versi yang lebih kompleks dengan memperhitungkan posisi dari matahari, bulan dan planet-planet dari Bumi. Untuk menjelaskan pergerakan planet yang meliuk-liuk (retrograde) tersebut, Ptolemeus menambahkan sub-orbit melingkar di dalam sebuah orbit (epycicle). Dengan model ini, 

Ptolemeus bisa meramalkan posisi benda-benda di langit tersebut, tetapi tetap saja, model tersebut masih terlalu rumit dan gak sepenuhnya akurat. Berikut ini gambaran gerakan Mars menggunakan model Ptolemeus. (titik P berarti planet dan titik kuning berarti matahari).

Mana yang Benar: Bumi Bulat atau Bumi Datar? 25
ezgif-2762044476

Emangnya kenapa sih ketika Bumi dijadikan acuan pengamat, jadinya pergerakan planet meliuk-liuk (retrograde)? 

Orbit meliuk-liuk(retrograde) tersebut bisa dijelaskan dengan sederhana apabila bumi dan planet mengelilingi pusat yang sama (matahari). 

Karena jarak Bumi dan planet ke matahari berbeda, maka ketika Bumi udah berevolusi 1 kali, planet yang diamati belum tuntas berevolusi, apabila jaraknya lebih jauh dari Bumi. Supaya lebih jelas, elo bisa lihat GIF di samping.

Nah model matahari sebagai pusat tata surya (heliosentris) inilah yang coba diajukan Nicolaus Copernicus dari Polandia pada abad keenam belas masehi. 

Copernicus berusaha mendobrak pengetahuan (bahwa matahari, bintang, bulan mengelilingi bumi) yang udah bertahan selama kurang lebih 1800 tahun!

Walaupun begitu, Copernicus gak berani terang-terangan bilang tentang model yang dia ajukan karena dia sendiri adalah seorang pendeta, sedangkan Gereja saat itu menganut model Ptolomeus-Aristoteles (Bumi sebagai pusat benda-benda langit).

Copernicus awalnya menyebarkan gagasannya sekitar tahun 1514 dalam sebuah naskah 40 halaman berjudul Commentariolus secara anonim ke temen-temen deketnya aja. 

Model Copernicus langsung membuktikan diri jauh lebih akurat daripada model Ptolomeus dan segera menyebar di kalangan intelektual Eropa. 

Di tahun 1543, beberapa saat sebelum dia meninggal, Copernicus pun berhasil menyelesaikan naskahnya secara lengkap dengan judul On the Revolutions of the Heavenly Spheres.

Buat perbandingan, sekarang coba elo perhatikan 2 model berikut:

Perbandingan model jika matahari diasumsikan sebagai pusat Tata Surya (Heliocentrism) dengan asumsi jika Bumi sebagai pusat Tata Surya (Geocentrism) (dok: Wikipedia)
Perbandingan model jika matahari diasumsikan sebagai pusat Tata Surya (Heliocentrism) dengan asumsi jika Bumi sebagai pusat Tata Surya (Geocentrism) (dok: Wikipedia)

Di Italia, model Copernicus mendapat dukungan dari Galileo Galilei yang saat itu lagi sibuk mengembangkan teleskop. Dia mengamati benda-benda langit termasuk planet Jupiter yang dikelilingi oleh beberapa satelit, 

Pengembangan teleskop dan serentetan penemuan ini membuat reputasi Galileo semakin dikenal di kalangan ilmuwan pada masa itu. Namun demikian, dukungannya terhadap teori Copernicus (bahwa Bumi bukan pusat Tata Surya) menyebabkan dia berhadapan dengan kalangan gereja yang menentangnya. Dia pun dituduh ‘heretic’ atau murtad.

Biasanya, hukuman bagi mereka yang dituduh murtad pada masa itu bisa sadis banget. Tapi untungnya karena faktor usia dan banyak berjasa, Galileo akhirnya “cuma” dijatuhi hukuman tahanan rumah dan pengucilan sampai dengan akhir hidupnya, cukup enteng apabila dibandingkan dengan isu yang beredar kalo dia dihukum mati. 

Hukuman lain terhadapnya cuma suatu permintaan agar dia secara terbuka mencabut kembali pendapatnya bahwa bumi berputar mengelilingi matahari.

Di saat hampir bersamaan, gagasan Copernicus tersebut diteliti dan dikembangkan oleh matematikawan Jerman, Johannes Kepler. Berdasarkan data yang Kepler dapatkan, dia menemukan bahwa pergerakan planet-planet tidak melingkar sempurna mengelilingi matahari seperti yang Copernicus pikir, tetapi berbentuk elips dengan matahari berada di salah satu fokusnya. 

Namun Kepler sadar bahwa apa yang menyebabkan planet-planet tersebut tetap dalam orbitnya. Kepler menduga hal itu karena gaya magnetik, sebelum akhirnya Isaac Newton menjelaskan kalo hal itu disebabkan oleh gravitasi.

Itulah kurang lebih, cerita singkat dari perjalanan peradaban manusia dalam memahami bentuk dan posisi Planet Bumi ini. 

Dari Aristoteles 2300 tahun yang lalu, Ptolemeus, Copernicus, Galileo, Kepler, hingga Newton… dan jika mau ditelusuri terus akan berlanjut pada ilmuwan modern seperti Einstein, Sagan, Hawking, dan lain-lain. 

Selama ribuan tahun, setiap gagasan tentang bentuk Planet Bumi dan posisinya telah dikembangkan dan diuji berkali-kali baik dari pengamatan (empiris) maupun pendekatan Matematika.

Teori Bumi Bulat dan Bukti-Bukti Pendukungnya

Bukti bahwa bumi berbentuk bulan dapat ditunjukkan berdasarkan fenomena adanya zona waktu, hasil pengamatan dari luar angkasa hingga kisah penjelajahan manusia.

1. Adanya Zona Waktu

Zona waktu terjadi sebagai akibat dari cahaya matahari yang menyinari bagian bumi. Karena bumi bentuknya bulat, maka matahari gak bisa nih nyinarin semua permukaan bumi secara bersamaan, mesti gantian. 

Akibatnya tiap daerah punya waktu yang berbeda-beda di saat yang bersamaan. Hal ini cuma bisa dijelaskan apabila bumi berbentuk bulat.

Ilustrasi pembagian waktu di dunia (dok: Wikipedia)
Ilustrasi pembagian waktu di dunia (dok: Wikipedia)

Kalo bumi datar, kita masih bisa melihat matahari meskipun jaraknya jauh.

Ilustrasi wilayah yang disinari matahari pada waktu tertentu (dok: Wikipedia)
Ilustrasi wilayah yang disinari matahari pada waktu tertentu (dok: Wikipedia)

2. Pengamatan dari Luar Angkasa

No pic, hoax! Kalo elo orangnya ga percaya sebelum lihat fotonya, saat ini (sebenernya udah sejak lama) ada beberapa foto yang diambil dari luar angkasa.

Bumi, planet biru, terlihat dari Bulan (dok: NASA)
Bumi, planet biru, terlihat dari Bulan (sumber: NASA)
Foto bumi dan bulan apabila dilihat dari Mars (sumber: NASA)
Foto bumi dan bulan apabila dilihat dari Mars (sumber: NASA)
iss045e079412
Foto yang diambil 25 Oktober 2015 dengan Nikon D4 (50mm lens) oleh ISS Crew Earth Observations Facility and the Earth Science and Remote Sensing Unit, Johnson Space Center.

Jika elo pengen melihat citra bumi dari International Space Station (ISS), termasuk apa yang dibicarain krunya, elo bisa live streaming di sini! Jika tampilan live streaming kosong/layar biru, kemungkinan terjadi gangguan sinyal, coba elo cek direct link-nya di sini >> http://www.ustream.tv/channel/live-iss-stream.

ISS berada pada ketinggian

8 Rumus Luas Bangun Datar Yang Harus Kamu Tau!

Kali ini, aku bakal ngebahas rumus luas bangun datar.

Dalam mempelajari bangun datar, kalian pasti udah gak asing sama berbagai macam bentuk bangun datar, seperti permukaan meja yang berbentuk persegi panjang, rambu lalu lintas yang berbentuk segitiga atau belah ketupat.

Tidak seperti bangun ruang yang memiliki tiga dimensi, bangun datar berbentuk bidang datar dan hanya memiliki dua dimensi yang hanya bisa dihitung keliling serta luasnya dari panjang dan lebar sisinya.

Ketika ngomongin rumus bangun datar, tiap-tiap bangun datar memiliki rumus untuk menghitung luas sekaligus keliling yang berbeda satu bangun dengan bangun yang lain. Tapi, di artikel ini aku bakal bahas rumus luas aja. Supaya makin paham tentang rumus luas bangun datar, baca artikel ini sampe abis ya!

Rumus luas bangun datar termasuk dalam ragam pembahasan rumus matematika. Untuk mempelajari kumpulan rumus lainnya, klik link artikel berikut: Kumpulan Rumus Matematika Lengkap dengan Keterangannya.

1. Rumus Luas Persegi

Persegi adalah suatu bangun datar yang memiliki mempunyai 4 sisi sama panjang, maka untuk menghitung keliling adalah menambahkan sisi-sisi tersebut.

8 Rumus Luas Bangun Datar Yang Harus Kamu Tau! 209
gambar: pixabay

Rumus Luas Persegi

8 Rumus Luas Bangun Datar Yang Harus Kamu Tau! 210

Jika suatu persegi memiliki sisi dengan panjang 7 cm, maka luas persegi tersebut adalah

bangun datar persegi
Persegi (arsip Zenius).

8 Rumus Luas Bangun Datar Yang Harus Kamu Tau! 211

Penjelasan dan contoh soal lengkap tentang rumus luas persegi dapat dibaca di artikel berikut: Rumus Persegi – Luas, Keliling, Ciri-Ciri, dan Contoh Soal.

2. Rumus Luas Persegi Panjang

Persegi panjang meurpakan suatu bangun datar 2 dimensi yang terbentuk oleh 2 buah pasang rusuk yang panjang serta sejajar.

Berbeda dengan persegi yang memiliki 4 sisi yang sama panjang, persegi panjang memiliki 2 pasang sisi dan masing-masing pasang sisinya itu sama panjang. Kedua pasang sisi ini disebut panjang dan lebar.

Sehingga, rumus mencari luas persegi panjang adalah sebagai berikut.

Rumus Luas Persegi Panjang

8 Rumus Luas Bangun Datar Yang Harus Kamu Tau! 212

Jika suatu persegi panjang memiliki panjang 4 cm dan lebar 5 cm, maka luas persegi panjang itu adalah

bangun datar persegi panjang
Persegi panjang (arsip Zenius)

8 Rumus Luas Bangun Datar Yang Harus Kamu Tau! 213

Penjelasan dan contoh soal lengkap tentang rumus luas persegi panjang dapat dibaca di artikel berikut: Rumus Persegi Panjang – Luas, Keliling, dan Contoh Soalnya.

3. Rumus Luas Segitiga

Segitiga merupakan suatu bangun datar yang terdiri dari 3 sisi garis lurus serta 3 buah sudut.

Rumus Luas Segitiga

8 Rumus Luas Bangun Datar Yang Harus Kamu Tau! 214

Jika suatu segitiga memiliki panjang alas 6 cm dan tinggi 8 cm, maka luas segitiga itu adalah

bangun datar segitiga
Segitiga (arsip Zenius)

8 Rumus Luas Bangun Datar Yang Harus Kamu Tau! 215

Penjelasan dan contoh soal lengkap tentang rumus luas segitiga dapat dibaca di artikel berikut: Rumus Luas dan Keliling Segitiga.

4. Rumus Luas Jajar Genjang

Jajar genjang merupakan bangun datar yang dibentuk atas 2 buah pasang rusuk yang di mana pada masing – masing nya memiliki ukuran sama panjang serta sejajar dengan pasangannya. Rumus luas bidang ini adalah sebagai berikut.

Rumus Luas Jajar Genjang

8 Rumus Luas Bangun Datar Yang Harus Kamu Tau! 216

Suatu Jajar Genjang memiliki panjang alas 9 cm dan tinggi 5 cm, maka luas jajar genjang tersebut adalah

bangun datar jajar genjang
Jajar genjang (arsip Zenius).

8 Rumus Luas Bangun Datar Yang Harus Kamu Tau! 217

Penjelasan dan contoh soal lengkap tentang rumus luas jajar genjang dapat dibaca di artikel berikut: Rumus Jajar Genjang – Luas, Keliling, Ciri, dan Contoh Soal.

5. Rumus Luas Trapesium

Trapesium merupakan suatu bangun datar terdiri dari 4 buah rusuk yang 2 buah di antaranya merupakan saling sejajar namun panjang nya tidak sama.

Rumus Luas Trapesium

8 Rumus Luas Bangun Datar Yang Harus Kamu Tau! 218

Suatu Trapesium memiliki panjang sisi sejajar  5 dan 15 cm, dan tinggi 7 cm, maka luas trapesium tersebut adalah

bangun datar trapesium
Trapesium (arsip Zenius).

8 Rumus Luas Bangun Datar Yang Harus Kamu Tau! 219

8 Rumus Luas Bangun Datar Yang Harus Kamu Tau! 220

Penjelasan dan contoh soal lengkap tentang rumus luas trapesium dapat dibaca di artikel berikut: Rumus Trapesium – Jenis, Luas, Keliling, dan Contoh Soalnya.

6. Rumus Luas Layang–layang

Layang-layang merupakan bangun datar terdiri dari 2 buah segitiga sama kaki serta berbentuk segiempat di mana memiliki alas yang berhimpitan dan berbentuk menjadi suatu layang – layang. Rumus luas bidang ini adalah sebagai berikut.

Rumus Luas Layang-layang

8 Rumus Luas Bangun Datar Yang Harus Kamu Tau! 221

Suatu layang-layang memiliki panjang diagonal 14 cm dan 25 cm, maka luas layang-layang tersebut adalah

bangun datar layang-layang
Layang-layang (arsip Zenius)

8 Rumus Luas Bangun Datar Yang Harus Kamu Tau! 222

Penjelasan dan contoh soal lengkap tentang rumus luas tayang-layang dapat dibaca di artikel berikut: Rumus Layang-Layang – Luas, Keliling, dan Contoh Soalnya.

7. Rumus Luas Belah Ketupat

Belah Ketupat merupakan bangun datar yang memiliki 4 buah sisi dengan ukuran sama panjang serta memiliki 2 pasang sudut bukan siku-siku dengan sudut yang saling berhadapan memiliki besar sama.

Rumus Luas Belah Ketupat

8 Rumus Luas Bangun Datar Yang Harus Kamu Tau! 223

Suatu belah ketupat memiliki panjang diagonal 16 cm dan 8 cm, maka luas belah ketupat tersebut adalah

bangun datar belah ketupat
Belah ketupat (arsip Zenius).

8 Rumus Luas Bangun Datar Yang Harus Kamu Tau! 224

Penjelasan dan contoh soal lengkap tentang rumus luas belah ketupat dapat dibaca di artikel berikut: Rumus Belah Ketupat – Luas, Keliling, Contoh Soal, dan Pembahasan.

8. Rumus Luas Lingkaran

Lingkaran adalah bangun datar yang merupakan himpunan semua titik yang mempunyai jarak sama dari suatu titik pusat. Rumus luas bidang ini adalah sebagai berikut.

Rumus Luas Lingkaran

8 Rumus Luas Bangun Datar Yang Harus Kamu Tau! 225

Suatu lingkaran memiliki panjang jari-jari 21 cm, maka luas lingkaran tersebut adalah

bangun datar lingkaran
Lingkaran (arsip Zenius).

8 Rumus Luas Bangun Datar Yang Harus Kamu Tau! 226

Penjelasan dan contoh soal lengkap tentang rumus luas lingkaran dapat dibaca di artikel berikut: Rumus Lingkaran – Luas, Keliling, Jari-jari, dan Diameter.

Itu dia luas bangun datar yang harus kamu tau dan pahami. Ada 8 bangun datar yang kita udah tau cara menghitung luasnya, yaitu persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat dan lingkaran.

Biar makin paham, nih aku kasih kesimpulan semua rumus menghitung luas bangun datar di atas.

Jadi, gimana? Setelah membaca artikel ini, udah paham kan cara menghitung luas bangun datar? Luas bangun datar dapat dihitung menggunakan rumus-rumus di atas, ya. Semoga penjelasan rumus tadi bisa bermanfaat ya, terutama buat kamu yang lagi belajar rumus bidang datar.

Kamu bisa baca artikel lainnya di sini!

7 Rumus Volume Bangun Ruang

Bangun Ruang Tabung: Rumus Luas Permukaan dan Volume

Rumus Limas dan Pengertiannya

Biar belajarmu lebih mantap, kamu juga bisa berlangganan paket belajar Zenius! Kita punya berbagai pilihan paket yang udah disesuaikan sama setiap kebutuhan kamu. Klik gambar di bawah ini ya untuk pengalaman belajar yang lebih seru!

SKU-BELI-PAKET-BLJR-1

Originally published: September 8, 2021
Updated by: Muhammad Saepulloh (Kampus Merdeka Intern)