Pengertian Merkantilisme, Latar Belakang, Hingga Dampaknya

Halo, Sobat Zenius! Pengertian merkantilisme itu apa, sih? Sebelum menjawab pertanyaan, gue ada lukisan keren, nih. Coba elo deskripsikan kegiatan apa yang sedang dilakukan berdasarkan lukisan di bawah ini, ya!

Ilustrasi tentang praktik merkantilisme.
Menurut elo, aktivitas apa yang ada di dalam lukisan tersebut? (dok. Picryl)

Aktivitas yang tergambar dalam lukisan di atas merupakan salah satu bagian dari peradaban Eropa. Kita bisa melihat ada aktivitas perdagangan di sana, kemudian ada juga kapal yang digunakan untuk menjelajahi samudra.

Nah, lukisan di atas ternyata menggambarkan suatu istilah yang disebut dengan merkantilisme, guys. Apa pengertian merkantilisme? Kenapa ada istilah tersebut? Siapa yang pertama kali memperkenalkannya? Semua pertanyaan tersebut akan dibahas di sini. Jadi, simak baik-baik, ya!

Pengertian Merkantilisme

Apa itu merkantilisme?

Secara bahasa, pengertian merkantilisme berasal dari bahasa Latin mercantile yang artinya perdagangan dan -ism yang berarti paham.

Jadi, bisa dibilang juga bahwa merkantilisme adalah paham perdagangan atau hal-hal yang berkaitan dengan perdagangan.

Kalau kita definisikan, pengertian merkantilisme adalah suatu paham tentang sistem ekonomi di mana negara berperan aktif menciptakan masyarakat yang giat dan dinamis dalam berdagang demi keuntungan nasional berupa logam mulia.

Dalam konsep merkantilisme, emas dijadikan sebagai sumber kekayaan yang penting bersama dengan perak. Pokoknya yang termasuk logam mulia, deh. 

Nah, kalau suatu negara nggak punya logam mulia, maka mereka perlu mencarinya dengan cara berdagang. Namun, cara dagangnya itu harus meminimalisir impor dan memaksimalkan ekspor. 

Dengan kata lain, kalau negara sering impor, mereka bakal sering mengeluarkan logam mulia miliknya yang jadi alat pembayaran saat itu. Sedangkan, ketika negara sering ekspor, maka mereka akan memperoleh logam mulia dari hasil ekspor tersebut.

ilustrasi cara kerja merkantilisme.
Cara kerja merkantilisme untuk mendapatkan emas dan perak. (Arsip Zenius)

Elo bisa nonton penjelasan cara kerja merkantilisme di video materi Zenius. Pastikan elo udah login ke akun Zenius, ya!

Intinya, setiap negara berlomba-lomba memperoleh kekayaan dengan cara seperti itu. Kalau negara nggak punya emas dan perak, maka mereka akan mengumpulkannya melalui perdagangan. 

Nah, kalau mereka nggak punya komoditas untuk diperdagangkan, maka mereka harus mencari wilayah baru yang kaya akan sumber daya alam. Selanjutnya, mereka membawa hasil alam tersebut ke negara induk untuk diperdagangkan sebagai komoditas unggulan.

Itulah mengapa dalam merkantilisme, kemakmuran suatu negara ditentukan oleh jumlah logam mulia yang dimiliki. Jadi, negara berlomba-lomba untuk mengumpulkan kekayaan dalam bentuk logam mulia tadi dengan cara apapun, termasuk kolonialisme dan imperialisme.

Dari uraian di atas, kita bisa mengulik sedikit bahwa tujuan merkantilisme adalah membentuk wilayah koloni sebagai penjamin kegiatan perdagangan. Supaya mereka bisa memperoleh kekayaan berupa logam mulia.

Nah, dalam praktiknya, negara menjalankan merkantilisme dengan mengeluarkan kebijakan, antara lain:

  • Mengizinkan usaha dagang masyarakat.
  • Mengurangi impor dan memperbanyak ekspor.

Sampai sini paham, ya, tentang pengertian merkantilisme beserta cara kerja dan tujuannya?

Tonton video materi Zenius: Konsep Merkantilisme

Latar Belakang Merkantilisme dan Perkembangannya

Selama abad pertengahan, sumber penghidupan masyarakat dan pemasukan utama negaranya berasal dari bidang agrikultur. Hal itu karena mereka menganut sistem ekonomi feodalisme.

Memasuki abad ke-16 hingga abad ke-18, sistem tersebut digantikan oleh merkantilisme dengan memberikan konsep baru mengenai perekonomian yang menekankan pada perdagangan antarnegara, khususnya ekspor-impor.

Sebagai sebuah sistem ekonomi, merkantilisme nggak hadir secara tiba-tiba. Tentu ada peristiwa yang mengawalinya. Elo penasaran dengan sejarah merkantilisme, nggak? Oke, kita bahas, yuk!

Konstantinopel Runtuh pada 1453

Semua berawal ketika runtuhnya Konstantinopel pada 1453. Jalur sutra yang melewati Konstantinopel terputus akibat penaklukan oleh bangsa Turki. Hal itu membuat Italia semakin berkembang hingga mampu menjadikan Venesia dan Genoa sebagai kota dagang. 

Hal itu membuat Portugis dan Spanyol iri. Kemudian, keduanya menjelajah juga untuk mencari kekayaan.

Spanyol Tiba di Bahamas, Amerika pada 1492

Spanyol tiba di Bahamas pada 1492. Nah, masa inilah yang terkenal dengan abad penjelajahan atau abad merkantilisme. Pada masa ini, orang-orang udah mulai mencari-cari emas, bagaimanapun caranya. Namun, teori merkantilisme masih belum berkembang, ya.

Portugis Tiba di Malaka, Asia pada 1511

Di sisi lain, Portugis mencari jalan menuju India untuk mencari rempah-rempah dan tiba di Malaka pada 1511. Merkantilisme udah memulai kemunculannya, nih. Tapi, masih belum begitu berkembang. Karena, perkembangan teori ini dimulai pada abad ke-16.

Terbentuknya Kongsi Dagang di Negara Eropa

Pada abad ke-16, muncul EIC (East India Company) oleh Inggris pada 1600, VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) oleh Belanda pada 1602, dan CIO (Compagnie des Indes Oriental) oleh Prancis pada 1604.

Daftar kongsi dagang di Eropa pada masa merkantilisme.
Pembentukan kongsi dagang di Eropa. (Arsip Zenius)

Kita juga bisa menyebutkan latar belakang merkantilisme secara singkat sebagai berikut:

  • Semua berawal ketika munculnya para bangsawan di Italia, khususnya Italia Selatan. Kemudian, para bangsawan tersebut secara perlahan, namun pasti, mulai mandiri tanpa bergantung pada gereja.
  • Lalu, peran negara semakin sentral sebagai upaya untuk memajukan masyarakatnya, baik secara sosial, ekonomi, dan politik. Pokoknya, pada awal merkantilisme, perdagangan itu menjadi motivasi utama.
  • Negara mendorong rakyatnya untuk bersifat aktif dan giat berdagang untuk mendapatkan logam mulia sebagai simbol kekayaan dan kemakmuran negara.
  • Terakhir, diikuti dengan munculnya berbagai perusahaan-perusahaan dagang swasta, seperti EIC, VOC, dan CIO.

Intinya sama aja, elo tinggal pilih uraian yang menurut elo paling mudah dipahami. Oke?

Baca Juga: Contoh Soal PTS Sejarah Kelas 11 Semester 1

Ciri-Ciri Merkantilisme

Merkantilisme nggak hanya dijalankan oleh Inggris, Spanyol, dan Prancis aja. Hampir sebagian negara Eropa juga menjalankan merkantilisme. Nah, ciri-ciri perekonomian negara yang menganut merkantilisme antara lain:

  • Berlomba-lomba untuk mendapatkan logam mulia.
  • Memaksimalkan perdagangan luar negeri untuk melengkapi perdagangan dalam negeri.
  • Memaksimalkan kegiatan industri mentah menjadi produk untuk kemudian dijual atau diekspor.
  • Meningkatkan pertambahan penduduk.
  • Negara berperan aktif dalam mengawasi perkembangan perekonomian dan ikut campur tangan apabila dianggap perlu.

Menurut elo, negara mana sajakah yang dulunya menerapkan sistem merkantilisme? Kalau elo punya jawabannya, share di kolom komentar, ya!

Tokoh Merkantilisme

Merkantilisme hadir nggak tiba-tiba, tentu ada tokoh-tokoh di baliknya yang berperan besar dalam pemikiran merkantilisme. Berikut ini merupakan tokoh merkantilisme.

  • Jean Bodin (1530 – 1596) merupakan ilmuwan Prancis. Ia adalah orang pertama yang menyajikan teori tentang uang dan harga. Ia menyatakan bahwa ada 5 faktor yang menyebabkan naiknya harga barang, yaitu bertambahnya logam mulia, monopoli, pola hidup mewah, ekspor, dan menurunnya nilai mata uang akibat kandungan karatnya dikurangi.
  • Thomas Mun (1571 – 1641) merupakan penulis Inggris di bidang ekonomi yang memberikan pernyataan yang jelas dan kuat mengenai teori neraca perdagangan. Bisa dibilang, Mun merupakan tokoh merkantilis pertama yang mempercayai bahwa kepemilikan emas adalah ukuran utama kekayaan suatu negara.
  • Jean Baptiste Colbert (1619 – 1683) merupakan pengawas keuangan dan sekretaris negara untuk angkatan laut di bawah Raja Louis XVI, Prancis. Ia melakukan program rekonstruksi ekonomi yang membantu menjadikan Prancis kekuatan dominan di Eropa.
  • Antonio Serra merupakan tokoh merkantilisme yang menganalisis ciri-ciri umum keterbelakangan ekonomi, kurangnya manufaktur, tidak ada pemerintahan yang stabil untuk mendorong ekspor, investasi dan perdagangan, kurangnya kesempatan wirausaha, dan kemiskinan perdagangan.

Dampak Merkantilisme

Dampak semakin berkembangnya sistem perekonomian merkantilisme adalah terjadinya revolusi sosial. Merkantilisme mengubah peran aktif gereja yang semakin tersingkir dan tergantikan oleh peran negara dan masyarakat.

Sistem ini juga yang menyebabkan banyak terjadinya revolusi melawan kerajaan. Praktik merkantilisme sangat merugikan rakyat kecil karena adanya monopoli dagang dan penarikan pajak yang memberatkan rakyat, hingga menyengsarakan rakyat.

Selain itu, karena tiap negara ingin mendapatkan banyak logam mulia, maka mereka saling berlomba untuk mencari wilayah baru untuk diambil sumber daya alamnya. Dari situ, muncul perang antarnegara atau kerajaan.

Kita juga bisa menyebutkan, bahwa dampak merkantilisme bagi wilayah Indonesia pada masa penjajahan yaitu datangnya Belanda dan membentuk kongsi dagang VOC. Hingga akhirnya terciptalah kolonialisme di Indonesia pada masa itu.

Ilustrasi kongsi dagang VOC yang menguasai Nusantara.
Kolonialisme dan imperialisme merupakan bentuk bentuk merkantilisme. (Arsip Zenius)

Dampak lainnya dari merkantilisme, antara lain:

  • Munculnya kolonialisme dan imperialisme oleh bangsa Barat.
  • Meningkatnya perdagangan internasional.
  • Revolusi industri di Inggris.

Jadi, bisa dibilang juga bahwa bentuk-bentuk merkantilisme, yaitu pembentukan kongsi dagang, kolonialisme dan imperialisme, monopoli dagang, dan perdagangan internasional. Bisakah elo menyebutkan bentuk lainnya di kolom komentar?

Baca Juga: Pengertian, Manfaat, dan Tujuan Perdagangan Internasional

Bagaimana Pengaruh Merkantilisme dalam Kehidupan Modern Saat Ini?

Pada abad ke-19, merkantilisme digantikan oleh sistem kapitalisme. Jadi, sistem merkantilisme udah nggak berlaku lagi. Namun, dampaknya masih bisa dirasakan hingga saat ini, bahkan beberapa dijadikan sebagai dasar kebijakan ekonomi di negara-negara, lho.

Misalnya, kita mengenal monopoli pasar, pemberian subsidi oleh pemerintah terhadap manufaktur negara, mengutamakan ekspor, dan meminimalisir impor.

Menurut elo, apakah merkantilisme berpengaruh baik terhadap kehidupan modern saat ini? Atau justru sebaliknya? Elo bisa menuangkan pendapat elo di kolom komentar, ya.

Nah, buat elo yang masih penasaran dengan materi di atas atau lebih suka nonton video dan mendengarkan tutor yang super asik menjelaskan daripada baca materi, elo bisa banget nonton video pengertian merkantilisme dengan klik banner di bawah ini!

klik ke video Sejarah Zenius

Biar makin mantap, Zenius punya beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan lo. Di sini lo nggak cuman mereview materi aja, tetapi juga ada latihan soal untuk mengukur pemahaman lo. Yuk langsung aja klik banner di bawah ini!

Pengertian Merkantilisme, Latar Belakang, Hingga Dampaknya - Materi Sejarah Kelas 11 9

Contoh Soal Pengertian Merkantilisme dan Pembahasan

Setelah membaca uraian di atas, kita langsung review dengan mengerjakan contoh soal di bawah ini, yuk!

Contoh Soal 1

Sistem ekonomi merkantilisme dirujuk oleh banyak negara selama abad ke-….

A. 20 dan 21.

B. 13, 14, dan 15.

C. 16, 17, dan 18.

D. 19 dan 20.

E. 17.

Jawab: C. 16, 17, dan 18.

Pembahasan:

Pada abad pertengahan, masyarakat dunia menganut sistem perekonomian feodal. Kemudian, pada abad ke-16, sistem tersebut digantikan dengan sistem ekonomi merkantilisme. Pada abad ke-19, merkantilisme digantikan juga oleh sistem kapitalisme.

Jadi, terlihat bahwa sistem ekonomi merkantilisme dirujuk oleh berbagai negara selama abad ke-16, 17, dan 18.

Contoh Soal 2

Pemerintah mendorong praktik merkantilisme dengan cara….

A. Memberi modal usaha kepada setiap pejabat pemerintahan supaya mendorong kenaikan ekspor.

B. Membuka tambang emas dan perak secara masif di setiap wilayah.

C. Mencari mitra dagang.

D. Mendorong eksplorasi-eksplorasi untuk menyebarkan semangat 3G (Gold, Glory, Gospel).

E. Mendorong eksplorasi-eksplorasi dan membentuk kongsi dagang.

Jawab: E. Mendorong eksplorasi-eksplorasi dan membentuk kongsi dagang.

Pembahasan:

Pemerintah mendorong eksplorasi-eksplorasi dalam mencari wilayah baru dalam upaya memperoleh komoditas unggulan untuk diperdagangkan di negara induknya. Semakin banyak wilayah baru yang ditemukan, maka akan semakin banyak pula koloni negara tersebut.

Selain itu, pemerintah juga mendukung perusahaan-perusahaan swasta untuk membentuk kongsi dagang. Hal ini diperkuat dengan adanya dukungan pemerintah terhadap VOC dalam memperoleh hak oktroi, sehingga VOC mampu menghegemoni kekuasaan di Nusantara.

*****

Oke, sampai sini dulu pembahasan tentang pengertian merkantilisme, tujuan, cara kerja, ciri-ciri, tokoh, hingga dampaknya. Elo juga bisa belajar sejarah dari video materi Zenius lainnya. Pastikan elo udah login ke akun Zenius untuk menikmati akses ke video gratis dan premium lainnya!

Tampilan website materi belajar Zenius tentang sejarah evolusi peradaban Eropa.
Ada materi lainnya yang bisa elo pelajari di video belajar Zenius! (Arsip Zenius)

Referensi:

Modul Pembelajaran SMA Sejarah – Kemdikbud (2020).

Antonio Serra’s Development Economics: Merchantilism, Backwardness, Dependence – Ideas (2013).

Merchantilism – Britannica.

Thomas Mun – Britannica.

Jean Baptiste Colbert – Britannica.

Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi dan Dampaknya

Perkembangan teknologi informasi komunikasi (TIK) menjadi hal yang patut kita syukuri saat ini. Pekerjaan kita menjadi lebih mudah dengan adanya perkembangan ini. Namun, pernahkah elo mengulik gimana sejarah perkembangan TIK? Simak uraiannya di sini, ya!

Halo, Sobat Zenius! Tahukah elo, bagaimana perkembangan teknologi informasi saat ini? Gua tanya yang ringan dulu, deh, elo baca tulisan ini lewat mana? Laptop, HP, atau tablet?

Teknologi yang elo gunakan saat ini, baik laptop, HP, atau tablet itu nggak ujug-ujug datang. Tentu ada perkembangannya. Gue ingat banget, zaman gue SD dulu, gue masih mengalami yang namanya wartel. Wartel merupakan singkatan dari warung telepon atau warung telekomunikasi.

Ilustrasi wartel sebagai contoh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Wartel atau warung telekomunikasi yang saat ini sudah punah. (dok.Wikimedia Commons)

Sekarang, coba elo cari wartel di daerah elo, ada nggak? Gue yakin udah nggak ada. Yap, wartel udah punah.

Dulu, HP masih menjadi barang mahal, guys. Jadi, yang nggak punya HP dan ingin menghubungi kerabat harus datang ke wartel. Semakin lama durasi ngobrolnya, maka semakin tinggi juga tarifnya. Jadi, teleponan tuh cuma yang penting-penting aja.

Nggak seperti sekarang, kita bisa ngobrol berjam-jam sama teman, bahkan ada yang teleponan sampai ketiduran! Bahkan, semenjak pandemi, ada perkembangan teknologi informasi komunikasi (TIK) lagi berupa teleconference, yaitu komunikasi jarak jauh secara daring atau online.

Contoh di atas merupakan perkembangan teknologi informasi komunikasi di Indonesia. Hmm, ternyata perkembangan TIK itu pesat juga, ya? Eh, iya nggak, sih? Coba kita uraikan perkembangan teknologi informasi komunikasi di bawah ini, yuk!

Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Ketika berbicara mengenai perkembangan teknologi informasi komunikasi, kita nggak bisa jauh-jauh dari tokoh yang satu ini.

Foto Alexander Graham Bell
Ini dia Alexander Graham Bell. (dok. PxHere)

Yap, tokoh tersebut adalah Alexander Graham Bell.

Salah satu tonggak penting dalam perkembangan teknologi informasi komunikasi di dunia dimulai pada tahun 1875, ketika Alexander Graham Bell menjadi orang pertama yang mematenkan telepon yang dapat bekerja. Peristiwa ini merupakan momen yang penting, karena,dari telepon inilah kemudian muncul TKI-TKI yang lebih modern lainnya.

Setelah telepon, muncul penemuan radio pada tahun 1895 oleh Guglielmo Marconi asal Italia. Namun, elo jangan berpikir bahwa radio yang ditemukan oleh Guglielmo Marconi itu sama seperti radio yang elo kenal sekarang, ya. Di mana, radio yang sekarang itu ada penyiar dan pemutar musik.

Radio pertama menggunakan sinyal analog yang digunakan oleh para pelaut. Tujuannya untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morse antara kapal yang sedang berlayar dan operatornya yang ada di daratan. Jadi, si operator bakal ngasih tahu kalau akan terjadi badai. Dengan begitu, awak kapal akan lebih berhati-hati dan bisa menyiapkan strategi untuk menghindarinya.

Nah, di masa Perang Dunia, kedua alat komunikasi tersebut menjadi penting untuk menggerakkan pasukan, berkoordinasi, menyampaikan pesan diplomatik, dan untuk memata-matai musuh.

Baca Juga: Guglielmo Marconi, Sosok di Balik Teknologi Komunikasi Nirkabel

Selanjutnya, ada penciptaan televisi pada tahun 1884 oleh Paul Gootlieb Nipkow asal Jerman. Namun, televisi tersebut baru dijual secara komersial untuk pertama kalinya pada tahun 1920-an. Lha, kenapa jaraknya jauh banget?

Ilustrasi penjualan televisi di Amerika Serikat pasca Perang Dunia I.
Pasca Perang Dunia I, televisi pertama kalinya dijual secara komersial. (Arsip Zenius)

Karena, pada tahun 1914-1918 ada Perang Dunia I. Pasca Perang Dunia I, orang-orang masih merasa stress dan trauma dengan kejadian yang mereka alami. Bisa dibilang, tahun 1920-an itu menjadi masa Roaring Twenties. Sehingga, banyak hiburan yang diadakan, seperti sirkus, jazz, dan televisi. Yap, televisi itu awalnya diciptakan untuk hiburan, guys.

Dari situ, ada perkembangan teknologi informasi komunikasi lagi berupa kemunculan kaset video mulai tahun 1970-an. Kemudian, kaset video mengalami perkembangan menjadi cakram laser, DVD, Blu-ray, hingga akhirnya televisi bisa diakses melalui internet.

Baca Juga: Sejarah Hari Televisi Sedunia dan Dampaknya untuk Kita (21 November)

Setelah itu, elo bisa menebak, nggak, teknologi penting apa yang diciptakan selanjutnya? Yap, penciptaan komputer pertama kali oleh Angkatan Bersenjata Amerika Serikat pada tahun 1945. Komputer pertama tersebut dinamakan Electronic Numerical Integrator and Computer (ENIAC). Tentu saja tujuannya untuk kepentingan militer.

Namun, penciptaan komputer tersebut tidak lepas dari tokoh bernama Charles Babbage yang hidup di abad ke-19. Penemuannya berupa mesin hitung pada tahun 1882, membuat Amerika Serikat terinspirasi untuk mengembangkan komputer.

Sayangnya, komputer zaman dulu itu nggak berukuran kecil seperti sekarang ini. Komputer zaman dulu itu sebesar ruangan, lho!

Nah, setelah komputer, sekarang lanjut ke penemuan internet (Interconnection Networking) oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969. Nama internet tersebut adalah ARPANET.

Gue kaget, sih, waktu awal-awal tahu, bahwa teknologi informasi komunikasi yang saat ini kita gunakan itu dulunya banyak ditemukan oleh pihak militer untuk tujuan militer. Elo merasa gitu juga, nggak, sih?

Oke, lanjut lagi, yuk! Masih belum selesai, nih. Selanjutnya, kita bahas tentang awal mula kemunculan social media.

Social media muncul pada tahun 1995 dengan berbasis website yang bernama Geocities. Namun, kalau dilihat-lihat, Geocities ini lebih mirip 4shared yang kita kenal sekarang. Karena, kita bisa share file ke situs tersebut dan orang lain bisa mengunduhnya. Begitu pun sebaliknya.

Nah, kalau penemuan social media seperti yang kita kenal saat ini terjadi pada tahun 1997-1999 dengan nama Sixdegree dan Classmates. Hingga akhirnya, social media terus mengalami perkembangan hingga lahirlah Friendster pada tahun 2002.

Itu dia sejarah perkembangan teknologi informasi komunikasi. Elo bisa lihat sejarahnya dalam timeline singkat di bawah ini.

Ilustrasi timeline perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Timeline sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. (Arsip Zenius)

Dari uraian di atas, elo udah sekaligus mengetahui contoh perkembangan teknologi informasi komunikasi, lho. Ada telepon, radio, televisi, komputer, internet, hingga social media.

Baca Juga: Seperti Apa sih, Teknologi Digital Itu?

Dampak Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Perkembangan TIK tentu ada pengaruh positif dan negatifnya. Apa dampak positif dengan adanya perkembangan teknologi informasi komunikasi? Lalu, apa saja dampak negatif dari perkembangan tersebut? Langsung aja kita bahas satu per satu, yuk!

Dampak Positif

Pertama, kita akan bahas dampak positif atau manfaat dari perkembangan TIK, ya. Apa manfaat perkembangan teknologi informasi komunikasi?

1. Demokratisasi Akses Informasi

Dulu, informasi hanya bisa diakses lewat media koran, televisi, dan radio. Itu pun nggak semua orang bisa mengaksesnya secara mudah. Nah, sejak adanya perkembangan TIK, semua orang jadi bisa mengakses informasi secara mudah dan cepat. Kita juga bisa menyaring informasi mana yang ingin kita terima atau tolak.

2. Memajukan Berbagai Bidang Kehidupan

Perkembangan TIK juga bisa memajukan berbagai bidang kehidupan. Misalnya, ketika mau bayar pajak tahunan, sekarang kita nggak perlu datang langsung ke kantor pajak. Kita bisa laporan di rumah secara daring.

Dalam bidang kesehatan, kita juga bisa konsultasi dari rumah secara daring, jadi nggak perlu datang ke klinik atau rumah sakit hanya untuk konsultasi dengan dokter. Nah, bisakah elo menyebutkan contoh pada bidang lain yang terbantu dengan adanya perkembangan teknologi informasi komunikasi?

3. Mendekatkan yang Jauh

Perkembangan TIK juga sangat membantu kita dalam mendekatkan teman dan keluarga yang jauh. Kita tetap bisa berkomunikasi sekadar menanyakan kabar lewat pesan, pesan suara, atau panggilan video yang dilakukan secara daring.

Benar-benar bisa dilakukan seperti tanpa batasan jarak dan waktu, deh.

Dampak Negatif

Meskipun ada banyak manfaat perkembangan teknologi informasi, namun tetap aja ada dampak buruk atau negatif dari perkembangan tersebut. Sekarang, kita bahas dampak negatifnya, ya.

1. Munculnya Kejahatan Siber (Cyber Crime)

Kejahatan seperti ini udah sering terjadi. Elo tentu udah nggak asing dengan istilah scamming (penipuan), hacking (meretas), dan cyber-bullying (bullying orang lain di internet).

Iya, penipuan dan bullying memang dari dulu di dunia nyata sudah ada. Namun, adanya perkembangan TIK membuat kejahatan-kejahatan seperti ini semakin berkembang ke dunia maya, dan bisa lebih tersebar dengan lebih cepat.

Baca Juga: Fenomena Cyberbullying, Kenapa Pelaku Suka Merundung?

2. Maraknya Berita Bohong (Hoax)

Dulu, informasi yang tersebar di masyarakat itu dilakukan secara terpusat, guys. Maksudnya, ketika ada informasi, maka yang menyampaikan informasi tersebut dari sumber yang resmi. Kalau di Indonesia, kita mengenal adanya stasiun televisi TVRI dan stasiun radio RRI. melalui radio.

Sedangkan, saat ini pemberian informasi nggak begitu terpusat. Akses terlalu bebas, sehingga semua orang bisa memberikan informasi. Sayangnya, berita yang beredar sering banget nggak dipastikan dulu keakuratannya. Sehingga, muncul berita bohong atau hoax.

Nah, di era perkembangan TIK ini, saran gue, elo perlu 3S ketika mau menyebarkan suatu berita atau informasi. Apa itu 3S? 3S adalah saring sebelum sharing.

Baca Juga: Senjata Ampuh untuk Membongkar Hoaks

3. Penggunaan Gawai Berlebihan

Sesuatu yang berlebihan tentu nggak baik, ya, guys. Misalnya, karena terlalu asik main gadget atau HP, elo jadi nggak ngobrol sama teman-teman yang lagi di tongkrongan sama elo. Atau elo jadi melewatkan berbagai momen keluarga, karena lebih suka main gawai sendirian di kamar dan chatting sama teman daring elo yang bahkan nggak pernah elo temui di dunia nyata.

Bisa dibilang, perkembangan TIK juga bisa menjauhkan yang dekat.

Kita juga bisa mengambil contoh anak yang terlalu sering bermain game hingga kecanduan, maka aktivitas normalnya seperti belajar, bermain dengan teman-teman di lapangan, itu menjadi terganggu. Kalau HP-nya diminta, ia bakal marah-marah sampai nggak mau sekolah. Hmm, lebih bijak lagi bermain gawainya, ya! Kita sebagai orang dewasa juga perlu mengawasi adik-adik kita dalam bermain gawai.

So, adanya perkembangan TIK ini perlu kita manfaatkan sebaik mungkin. Hindari kejahatan-kejahatan yang mungkin terjadi dan lebih bijaklah dalam menggunakan TIK. Oke?

Pengaplikasian perkembangan TIK juga udah Zenius lakukan, nih. Elo bisa belajar dari mana aja dan kapan aja dengan nonton video belajar Zenius. Klik banner di bawah ini untuk menonton materi di atas, ya! Pastikan juga elo udah login ke akun Zenius.

klik ke video Sejarah Zenius

Contoh Soal Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi

Untuk mengakhiri uraian materi ini, coba kerjakan contoh soal yang udah gue sediakan di bawah ini, yuk!

Contoh Soal 1

Berikut yang bukan contoh perkembangan alat teknologi informasi adalah….

A. Komputer, televisi, dan radio.

B. Televisi, HP, dan telegram.

C. Social media, laptop, dan tablet.

D. Mesin cuci, CCTV, dan microphone.

E. CPU, komputer, dan televisi.

Jawab: D. Mesin cuci, CCTV, dan microphone.

Pembahasan:

Teknologi informasi komunikasi adalah segala hal teknologi yang berkaitan dengan penyampaian informasi. Nah, opsi D itu bukanlah peralatan yang terkait dengan penyampaian informasi.

Contoh Soal 2

Berikut ini yang bukan merupakan adanya perkembangan teknologi informasi adalah….

A. Mendekatkan yang jauh.

B. Biaya pendidikan jadi mahal.

C. Proses komunikasi menjadi lebih cepat.

D. Belajar menjadi lebih menyenangkan dan interaktif.

E. Demokratisasi akses informasi.

Jawab: B. Biaya pendidikan jadi mahal.

Pembahasan:

Mahalnya biaya pendidikan bukanlah dampak dari adanya perkembangan teknologi informasi komunikasi. Justru dengan adanya perkembangan TIK, pendidikan bisa diakses dari mana saja, sehingga menjadi lebih hemat.

Baca Juga: Kenalan Sama Jurusan Ilmu Komunikasi, Yuk!

*****

Oke, segini dulu uraian mengenai perkembangan teknologi informasi komunikasi. Elo bisa mempelajari materi sejarah lainnya dengan nonton video belajar Zenius. Nah, berhubung elo udah kelas 12, gue mau menyarankan elo untuk mencoba try out yang soal-soalnya mirip banget sama UTBK Klik link di bawah ini, ya!

Try Out bareng Zenius

Latar Belakang, Hasil, dan Dampaknya

Hai Sobat Zenius!

Perjalanan bangsa Indonesia sebagai negara merdeka, ternyata tidak terlepas dari peranan perempuan lho. Salah satunya adalah dibentuknya Kongres Perempuan pada 22 Desember 1928. Kini tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu.

Nah, di artikel ini gue akan membahas lebih lanjut mengenai latar belakang kongres perempuan, serta bagaimana perannya dalam usaha pergerakan kemerdekaan Indonesia. Simak ya!

 Pengantar: Latar Belakang Gerakan Perempuan

Di era pemerintahan Kolonial Belanda, belum ada konsep mengenai kesetaraan gender. Dalam bidang pendidikan, hanya kaum laki-laki lah yang mendapat kesempatan untuk memperoleh pendidikan barat.

Kaum laki-laki diikutsertakan dalam sekolah-sekolah bentukan belanda seperti HIS (Sekolah dasar bagi keturunan priyayi), AMS (Sekolah Menengah Atas), STOVIA (Sekolah kedokteran),  dan lain sebagainya.

Kaum perempuan tidak diizinkan untuk mengakses dunia pendidikan. Perempuan dianggap hanya ditugaskan untuk mengurusi urusan-urusan rumah tangga. Selain itu, perempuan juga hanya berkewajiban untuk mentaati perintah suami, seperti mengurus anak dan melakukan pekerjaan rumah.

Kedudukan perempuan yang dianggap sebelah mata, akhirnya memunculkan berbagai reaksi dari kaum perempuan. Salah satu bentuk dari reaksi tersebut adalah perjuangan pergerakan perempuan, baik melalui fisik maupun non-fisik.

Pelopor Gerakan Perempuan

Tokoh pelopor gerakan perempuan
Tokoh pelopor gerakan perempuan (Arsip Zenius)

Perjuangan kaum perempuan sebenarnya telah dimulai sebelum abad ke 20. Perjuangan melawan penjajahan Belanda telah dimulai melalui perjuangan angkat senjata. Adapun tokoh-tokoh tersebut ialah seperti Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Martha Kristina Tiahahu, dan Nyi Ageng Serang.

Namun, memasuki abad ke 20, perjuangan kaum perempuan fokus pada persoalan sosial dan pendidikan. Pada saat itu, kedudukan kaum perempuan cukup memprihatinkan. Makanya diperlukannya perjuangan untuk membela hak kaum perempuan. Bentuk perjuangan tersebut adalah melalui gerakan yang dibawa oleh Dewi Sartika dan Raden Ajeng Kartini.   

Dewi Sartika

Ketidakadilan terhadap perempuan memicu lahirnya gerakan perempuan pertama pada tahun 1904. Tokoh yang mempelopori gerakan tersebut adalah Raden Dewi Sartika. Ia mendirikan sebuah lembaga pendidikan informal bernama “Sakola Istri”.

Pada tahun 1911, “Sakola Istri” berubah menjadi “Sakola Dewi Sartika”. Dan pada tahun 1914 diubah menjadi “Sakola Kautamaan Istri

Baca Juga:

Raden Dewi Sartika dan Perjuangannya dalam Pendidikan

Tujuan didirikanya pendidikan informal ini agar para perempuan mampu bersikap mandiri dan terampil. Sekolah ini menyediakan beberapa pendidikan dasar seperti menjahit, melukis, dan lain sebagainya.

Raden Ajeng Kartini

Pelopor gerakan perempuan lainnya adalah Raden Ajeng Kartini. Pada era Pemerintahan Kolonial Belanda, hak-hak perempuan sering kali tidak terlindungi. Bentuk-bentuk dari pelanggaran hak tersebut yakni perjodohan, pernikahan dini, serta poligami tanpa persetujuan pihak perempuan.

Baca Juga:

Hari Kartini: Perjuangan Hak Perempuan dan Melawan Penjajah

Opresi terhadap perempuan tersebut yang membuat Raden Ajeng Kartini menuliskan beberapa pemikirannya melalui sebuah surat kepada temannya di Belanda pada tahun 1911.

Nah, kumpulan dari surat-surat tersebutlah yang diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul “Door Duisternis tot Licht” atau “Habis Gelap Terbitlah Terang” oleh J.H. Abendanon (Menteri Kebudayaan Hindia Belanda).

Pemikiran-pemikiran R.A. Kartini membuat Van Deventer (penggagas kebijakan politik etis) mendirikan “Kartini School” pada tahun 1912. Kebijakan ini mendapat dukungan dari Ratu Belanda. Sekolah ini didirikan dengan tujuan para perempuan memperoleh pendidikan dasar yang layak.

Bentuk-bentuk pendidikan dasar di sekolah ini antara lain adalah baca tulis, melukis, dan menggambar. Kartini School berdiri di berbagai kota di Hindia Belanda, khususnya di Pulau Jawa, seperti di Jakarta, Bogor, dan Malang. Sekolah ini yang membuka gerbang pengetahuan bagi para perempuan lokal.

Berdirinya Organisasi Pergerakan Perempuan

Sebenarnya, diskusi mengenai nasib perempuan juga dibahas oleh gerakan pemuda. Diskusi tersebut umumnya membahas mengenai perluasan pendidikan bagi perempuan, kedudukan dalam rumah tangga, dan lain sebagainya. Namun, topik tersebut tidak dibahas mendalam karena gerakan pemuda pada masa itu masih fokus terhadap persoalan kebangsaan (politis).

Nah, gerakan-gerakan yang dipelopori oleh Dewi Sartika dan R.A. Kartini pada akhirnya menimbulkan kesadaran bagi kaum perempuan. Kaum perempuan merasa perlu untuk berserikat dan berkumpul untuk memperjuangkan hak mereka sebagai perempuan. 

Kesadaran kaum perempuan, serta munculnya pergerakan nasional, membuat kaum perempuan mendirikan organisasi pergerakan perempuan pertama bernama Poetri Mardika pada tahun 1912. Lahirnya organisasi ini mendapatkan dukungan dari Boedi Oetomo. Gerakan ini mempunyai peran yang penting dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.  

Baca Juga:

Peran Perempuan di Balik Sumpah Pemuda

Kelahiran organisasi perempuan tersebut menginspirasi lahirnya beragam organisasi pergerakan perempuan lainnya seperti Wanita Oetomo pada tahun 1921 oleh Raden Ayu Aisah,  Wanita Katolik pada tahun 1924 oleh Raden Ajeng Maria Soelastri Sasraningrat Darmaseputra, dan Jong Islamieten Bond Dames Afdeeling pada tahun 1925 oleh Nyonya Rangkayo Datuk Tumenggung.

Pembentukan Kongres Perempuan

hasil kongres perempuan
Linimasa Kongres Perempuan di Indonesia (Arsip Zenius)

Berdirinya berbagai organisasi pergerakan perempuan menjadikan tanda perjuangan kaum perempuan untuk membela hak-haknya, serta menjunjung tinggi kesetaraan. Namun, setiap organisasi pergerakan perempuan tentu mempunyai corak yang berbeda-beda. Maka, diperlukan satu kesatuan bagi seluruh organisasi pergerakan perempuan.

Kesatuan ini berfungsi untuk memudahkan koordinasi dari masing-masing organisasi. Selain itu, penyatuan ini dianggap semakin menunjukkan citra perjuangan kaum perempuan di tengah-tengah masyarakat pada saat itu.

Kongres Perempuan I

Pada tanggal 22-25 Desember 1928 dicetuskanlah Kongres Perempuan I di Yogyakarta. Kongres ini dipelopori oleh tiga tokoh, yaitu R.A. Soekonto dari Wanita Utomo, Nyi Hajar Dewantara dari Wanita Taman Siswa, dan Sujatin dari Putri Indonesia

Namun, kongres ini tidak berjalan secara bebas karena Pemerintah Kolonial Belanda menyulitkan terlaksananya kongres tersebut.  Hal ini Membuat pertemuan diselenggarakan secara tutup. Para peserta kongres pun umumnya hanyalah yang memilih kedekatan dengan ketiga pelopor kongres di atas.

Kongres yang berjalan selama 4 hari akhirnya membuahkan beberapa hasil. Hasilnya adalah usulan mengenai tunjangan janda dan anak-anak, studiefonds (biaya pendidikan) bagi perempuan yang tidak mampu, memperkuat pendidikan padvindsterij (kepanduan putri), dan memperbanyak sekolah putri. 

Kongres Perempuan I juga menetapkan pembentukan organisasi baru bernama Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia (PPPI) pada tahun 1929. Pembentukan PPPI diharapkan menjadi penghubung bagi seluruh perkumpulan perempuan Indonesia.Setahun berikutnya nama organisasi tersebut berubah menjadi Perserikatan Perkumpulan Istri Indonesia (PPII).

Perubahan nama ini adalah untuk menegaskan kembali perjuangan kaum istri. Sebab, dahulu kaum istri dianggap harus selalu bergantung kepada suami. Dengan perubahan ini, kaum istri diharapkan mampu untuk mempunyai kemandirian dan keterampilan.

Kongres PPPI I

Agenda kongres PPPI I pada tanggal 28-31 Desember 1929 adalah membicarakan perubahan AD/ART organisasi, pendidikan bagi kaum perempuan, nasib para yatim piatu dan janda, reformasi undang-undang perkawinan Islam, dan meningkatkan harga diri seorang perempuan. 

Selain itu, agenda lainnya adalah mengenai kejahatan terhadap perempuan. Untuk mengatasi hal tersebut, dibentuklah P4A (Perlindungan Pemberantasan Perdagangan Perempuan dan Anak) yang beranggotakan perempuan maupun laki-laki.

Hadirnya lembaga ini adalah upaya untuk melindungi kaum perempuan dari memburuknya kondisi kerja buruh perempuan serta melindungi perempuan dari perdagangan perempuan yang sangat masif akibat dari kemiskinan.

Kongres PPII II

Kongres PPII II pada tanggal 13-18 Desember 1930 membahas mengenai keikutsertaan kaum perempuan di dalam kongres di Asia, pembentukan asas-asas umum, dan  pembentukan Badan Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (BPPPA). Pembentukan BPPA dianggap sebagai solusi untuk memberikan perlindungan bagi Ibu dan Anak.

Kongres Perempuan II

Kongres Perempuan II dilakukan pada tanggal 20-24 Juni 1935 di Jakarta. Kongres Perempuan kembali dilakukan setelah adanya usul dari anggota PPII karena banyak organisasi perempuan yang belum tergabung di dalam PPII, seperti Perempuan Sahati, Perempuan Perti, dan Pasundan Istri.

Kongress ini menghasilkan beberapa keputusan, yaitu pembentukan badan kongres, pembentukan Badan Penyelidik Perburuhan Perempuan (BPPA), serta pembubaran PPII.

Pembentukan BPPA bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan perempuan di era Kolonial Belanda. Sedangkan, PPII dibubarkan karena organisasi ini memiliki asas yang sama dengan Kongres Perempuan, serta masih ada banyak organisasi perempuan yang belum tergabung dalam PPII.

Kongres Perempuan III

Kongres Perempuan III dilakukan pada tanggal 23-24 Juli 1938 di Bandung. Kongres ini dipimpin oleh Emma Puradiredja, Ketua Pasundan Istri Bandung. Kongres ini merupakan penegasan kembali dari Kongres Perempuan II, terkait persamaan hak antara laki-laki dan perempuan.

Kongres ini menghasilkan beberapa keputusan, yaitu pembentukan Badan Perlindungan Perempuan Indonesia dalam Perkawinan (BPPIP), pembentukan komisi kawin, serta penetapan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember. 

Kongres Perempuan IV

Kongres Perempuan selanjutnya dilakukan pada bulan Juli 1941 di Semarang. Kongres ini dipimpin oleh Siti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito. Poin-poin yang dihasilkan dari kongres ini adalah dukungan terhadap tuntutan darii GAPI (Gabungan Politik Indonesia) mengenai “Indonesia Berpalemen”. Indonesia Berparlemen, merupakan sebuah konsep yang menuntut agar rakyat memiliki hak untuk menentukan parlemen.

Selain itu, kongres perempuan IV juga menuntut agar hak pilih (acktief kiesrecht) untuk menentukan Dewan Rakyat (Volksraad) tidak hanya dirasakan kaum laki-laki, melainkan juga dirasakan oleh kaum perempuan. Serta, mengajukan kepada Dewan Kota agar bahasa Indonesia dijadikan mata pelajaran sekolah menengah atas.

Hasil Pergerakan Perempuan    

Hasil Pergerakan Perempuan
Hasil pergerakan perempuan (Arsip Zenius)

Masa Pra-Kemerdekaan

Era Pemerintahan Belanda

Hadirnya Kongres Perempuan membuat peran perempuan semakin terlihat, khususnya dalam dunia politik. Contohnya ketika Rasuna Said terpilih menjadi anggota Volksraad (Dewan Perwakilan Rakyat) di Hindia Belanda.

Selain itu, Pada tahun 1938, Belanda memberikan kesempatan kepada kaum perempuan Indonesia untuk dipilih menjadi Dewan Kota (Gementee Raad). Tokoh-tokoh tersebut ialah  Emma Poeradiredja di Bandung, Sri Umiyati di Cirebon, Nyonya Sunaryo Mangunpuspito di Semarang, dan Siti Sundari Sudirman di Surabaya.

Era  Pemerintahan Jepang

Pada era Pendudukan Jepang dibentuk berbagai organisasi perempuan seperti Barisan Poetri Asia Raja, Barisan Pekerdja Perempoean Poetra, dan Fujinkai. Namun, Pemerintah Jepang membubarkan seluruh organisasi tersebut dan meleburkannya menjadi satu organisasi bernama Fujinkai Jawa Hokokai.

Namun, peran organisasi tersebut tidak maksimal. Alasannya karena perempuan mendapat tekanan fisik dan mental oleh Pemerintah Jepang. Kaum perempuan pun hanya mampu menggalang persatuan secara sembunyi-sembunyi.

Masa Kemerdekaan

Era Pemerintahan Soekarno

Memasuki masa kemerdekaan, peran perempuan dalam dunia politik semakin diakui. Pada penyelenggaraan pemilu pertama tahun 1955, perempuan mendapat hak pilih dan berkesempatan menjadi anggota parlemen. Pemerintah Indonesia juga mengeluarkan UU No. 80 tahun 1957 mengenai prinsip pembayaran yang sama dengan beban kerja yang sama bagi kaum pria dan perempuan.

Namun, perjuangan kaum perempuan dirasa belum sepenuhnya terpenuhi. Tindakan Presiden Soekarno yang saat itu menikah kembali dengan Hartini, meskipun telah beristrikan Fatmawati, mendapat kecaman dari organisasi perempuan.

Organisasi Persatuan Wanita (Perwani) menilai tindakan Soekarno tidak patut, mengingat reputasinya sebagai seorang pemimpin dan Bapak proklamator. Hal ini sangat merugikan kaum perempuan. Akhirnya, Perwani pun mendesak dibentuknya UU Perkawinan.

Era Pemerintahan  Soeharto

Pada masa pemerintahan Soeharto, UU Perkawinan dikeluarkan pada tahun 1974. Beberapa hal yang diatur dalam UU ini adalah mengenai persoalan poligami, batas perkawinan bagi pria dan wanita, serta hak dan kewajiban bagi pasangan suami dan istri.

Walaupun UU ini hanya mengatur pegawai negeri, tetapi UU ini dianggap sebagai keberpihakan pemerintah terhadap kaum perempuan yang menolak poligami. Namun, ada juga yang berpendapat UU ini belum cukup keras mengatur poligami, karena masih ada kalimat “diperbolehkan poligami jika mendapat izin istri pertama.” 

Di tahun yang sama, pemerintah juga membentuk Kementerian Muda Urusan Peranan Wanita pada tahun 1974. Kementerian ini hadir untuk memberdayakan kaum perempuan, agar perempuan terlibat aktif dalam bidang-bidang strategis. Kementerian ini juga mewadahi berbagai persoalan kejahatan terhadap perempuan, yaitu pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, aborsi, dan lain-lain.

Namun, kebijakan asas tunggal yang diusung Soeharto juga berdampak pada berbagai organisasi wanita yang berkembang. Sekitar 23 Organisasi perempuan tergabung di dalam Himpunan Wanita Karya (HWK). HWK merupakan organisasi koordinasi wanita di bawah partai Golongan Karya (Golkar) yang merupakan partai pemerintah.

Hal ini membuat ruang gerak organisasi wanita menjadi sulit. Organisasi wanita pun dibayang-bayangi oleh kepentingan atau kehendak partai penguasa. Penyatuan berbagai organisasi perempuan ini juga dianggap sebagai pemberangusan ide yang melanggar prinsip demokrasi.

Kesimpulan

Perjuangan perempuan hingga hadirnya kongres perempuan memperoleh proses yang panjang. Ketidaksetaraan gender di masa penjajahan, membuat kaum perempuan akhirnya sadar untuk menentukan nasibnya sendiri.  

Bentuk dari persatuan kaum perempuan adalah dengan dibentuknya Kongres Perempuan pertama pada tahun 22 Desember 1928 yang hingga hari ini diperingati sebagai Hari Ibu.

Kehadiran Kongres Perempuan pun memberikan dampak yang signifikan bagi kaum perempuan. Hal ini terlihat ketika kaum perempuan akhirnya memiliki kesempatan untuk memperoleh pendidikan, kesempatan dan hak pekerjaan yang sama dengan kaum laki-laki, serta hak untuk berpartisipasi di dalam dunia politik.

Namun, tantangan dalam perjuangan perempuan pun masih belum usai. Isu-isu kejahatan terhadap perempuan juga masih menjadi salah satu permasalahan besar di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Penutup

Sobat Zenius, sampai di sini dulu pembahasan kita tentang Kongres Perempuan. Kalau elo mau belajar materi ini lebih dalam, klik banner di bawah ini, ya!

Kongres Perempuan : Latar Belakang, Hasil, dan Dampaknya - Materi Sejarah Kelas 11 9

Guys, mau belajar dengan ribuan video materi, live class dengan tutor berpengalaman, serta bank soal untuh latihan? Zenius jawabannya! Zenius punya berbagai