Permasalahan Sosial, Teori, Faktor, Dampak, dan Contoh Masalah Sosial

Semua orang pasti punya masalah. Pertanyaannya, apakah masalah-masalah tersebut bisa disebut sebagai permasalahan sosial? Yuk, kita cari tahu soal masalah sosial.

Sobat Zenius, gimana nih kabar elo? Lagi ada masalah nggak?

Dalam hidup, siapapun di dunia ini, apapun latar belakangnya, pasti pernah memiliki masalah. Setuju nggak?

Loading ... Loading …

Nah, gue punya pertanyaan nih buat elo. Ketika belajar Sosiologi di SMA, kita akan mempelajari konsep permasalahan sosial.

Pertanyaan gue, apakah masalah dalam hidup kita tadi bisa dibilang merupakan masalah sosial?

Materi masalah sosial untuk Sosiologi kelas 11.
Materi masalah sosial untuk Sosiologi kelas 11. (Arsip Zenius)

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus paham dulu apa itu permasalahan sosial. Materi ini biasanya kita temui pada mata pelajaran Sosiologi kelas 11.

Mari kita bahas konsep permasalahan sosial, dimulai dari pengertiannya.

Pengertian Permasalahan Sosial

Masalah sosial itu kan terdiri dari dua kata ya, yaitu masalah dan sosial. Masalah itu bisa dibilang merupakan perbedaan antara harapan dengan kenyataan.

Misalnya nih, elo berharap disukai oleh si doi. Ternyata, cinta elo bertepuk sebelah tangan. Waduh, kan jadi masalah tuh, elo bisa jadi galau.

Terus, kalau ada embel-embel sosial setelah kata masalah, kira-kira pengertiannya apa nih? Yang namanya sosial itu biasanya berhubungan dengan kehidupan masyarakat.

Nah, permasalahan sosial adalah perbedaan antara harapan masyarakat (nilai dan norma) dengan realita yang terjadi di tengah masyarakat.

Sampai sini, elo paham nggak sama pengertian tadi? Buat penjelasan lebih lanjut, gue punya rekomendasi video materi yang wajib banget ditonton nih.

Video ini membahas konsep permasalahan sosial di masyarakat dengan animasi yang menarik. Langsung saja klik link video materi di bawah ini. Selamat menonton!

Video: Mengenal Permasalahan Sosial Di Masyarakat

Dari video di atas, kita jadi tahu ya bahwa ternyata ada perbedaan antara masalah pribadi dengan masalah sosial. 

Ngomong-ngomong, di playlist yang sama dengan video tadi, ada video materi Zenius lainnya yang membahas objek dan spektrum permasalahan sosial, lho.

Dengan mempelajari spektrum permasalah sosial, kita bisa mengukur keparahan suatu masalah sosial melalui pendekatan tertentu. 

Penasaran gimana cara mengukurnya? Yuk, nonton video di bawah ini!

Video: Mengenal Spektrum Permasalahan Sosial

Dari pengertian permasalahan sosial dan video konsep masalah sosial tadi, elo sudah kebayang nggak nih, apa saja contoh permasalahan sosial?

Kita diskusikan di bagian selanjutnya, kuy!

Contoh Permasalahan Sosial

Sebelumnya, kita sudah membahas bahwa, permasalahan sosial akan muncul di masyarakat jika hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat.

Jadi, permasalahan sosial terjadi karena adanya pihak yang tidak melaksanakan hak, kewajiban, dan tanggung jawab mereka yang seharusnya sesuai dengan peraturan atau norma yang berlaku.

Menurut elo, sebagai anggota masyarakat, apa sih yang elo harapkan buat masyarakat kita?

Kalau gue nih secara pribadi, tentu gue berharap masyarakat kita bisa hidup aman dan sejahtera. Dari situ, kira-kira apa sih contoh masalah yang nggak sesuai dengan harapan gue?

Masyarakat yang sejahtera tentu seharusnya bisa mencukupi kebutuhan dasar mereka, guys, seperti untuk makan, tempat tinggal, untuk biaya kesehatan, dan lain-lain. 

Selain kesejahteraan, gue juga sempat sebut soal keamanan. Kira-kira gimana sih masyarakat yang aman itu?

Tentunya, masyarakat yang aman itu ya masyarakat yang tingkat kriminalitasnya rendah, seperti tingkat pembunuhan, pencurian, penculikan, dan lain sebagainya. 

Terus, apa aja sih contoh permasalahan sosial yang ada di masyarakat? Yuk kita simak sama-sama.

Eksklusi Sosial

Bila melihat kembali ke masa lalu, telah terjadi berbagai masalah sosial antar kelompok di dunia. Hal ini dapat berpotensi meningkat kalau masyarakat tersebut terdiri dari berbagai kelompok yang berbeda-beda, yang masing-masing memiliki visi dan harapannya masing-masing.

Mau itu berkaitan dengan agama, ras, budaya, disabilitas, dan lain sebagainya. Biasanya, pada masalah sosial tersebut, ada golongan yang ditekan.

Dengan kata lain, ada golongan yang hak-haknya dibatasi atau direnggut, alias didiskriminasi.

Nah, masalah sosial itu bisa disebut sebagai eksklusi sosial, yaitu kondisi dimana ada golongan tertentu yang haknya (misal hak berpartisipasi atau penggunaan fasilitas publik) dihalangi.

Berikut ini video materi tentang eksklusi sosial di Zenius yang bisa elo tonton. Video-video ini membahas tentang konsep eksklusi sosial dan contohnya.

Video: Eksklusi Sosial Sebagai Permasalahan Sosial

Video materi eksklusi sosial di Zenius.
Yuk, nonton video materi eksklusi sosial di Zenius! (Arsip Zenius)

Next, kita bahas soal kemiskinan ya.

Baca Juga: Masalah dan Konflik Masyarakat Multikultural di Indonesia – Materi Sosiologi Kelas 11

Kemiskinan

Kalau menurut KBBI, kemiskinan itu artinya nggak berharta dan serba kekurangan. Itu bisa karena penghasilan yang sangat rendah.

Menurut ilmu sosiologi, kemiskinan itu ada dua, yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Maksudnya gimana tuh?

Kemiskinan absolut adalah suatu keadaan ketika seseorang tidak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya. Misalnya kebutuhan untuk makan dan tempat tinggal.

Dulu pernah ada seseorang yang ngomong ke gue seperti ini, “ …. kamu bingung besok mau makan apa, sedangkan di luar sana ada orang yang bingung apakah besok bisa makan atau nggak.”

Gue nggak ingat siapa yang ngomong itu, dan apa konteksnya. Namun, kata-kata tersebut sangat berbekas di ingatan gue.

Jadi terbayang, masyarakat yang menghadapi kemiskinan absolut, mungkin terus dibayang-bayangi oleh pertanyaan tersebut, “apakah besok gue bisa makan?”.

Selain kemiskinan absolut, ada juga kemiskinan relatif. Relatif ini maksudnya kemiskinan di suatu daerah belum tentu dianggap daerah lain. Kok bisa?

Contohnya nih, di dunia ini tiap negara memiliki biaya hidup dan gaji minimum yang berbeda-beda. Seseorang dengan gaji minimum di Amerika Serikat, bisa jadi termasuk kelompok miskin di negaranya.

Namun, seseorang yang tinggal di Indonesia dengan gaji minimum Amerika Serikat, justru termasuk lebih dari berkecukupan. Soalnya, biaya hidup di Indonesia jauh lebih murah dibanding di Amerika Serikat. 

Sobat Zenius, untuk memperdalam pengetahuan elo mengenai kemiskinan, elo bisa nonton video di bawah ini ya.

Video: Kemiskinan Absolut & Relatif

Video materi kemiskinan di Zenius.
Yuk, nonton video materi kemiskinan! (Arsip Zenius)

Selain dua jenis kemiskinan tadi, ada lagi dua macam kemiskinan berdasarkan penyebabnya, yaitu kemiskinan struktural dan kemiskinan kultural. Apa itu?

  • Kemiskinan struktural, kemiskinan karena masyarakat nggak bisa menggunakan sumber daya yang ada. Misalnya, ada masyarakat yang tinggal dekat tambang emas, namun tetap miskin karena tidak bisa mengambil dan mengolah emas tersebut.
  • Kemiskinan kultural, kemiskinan karena faktor kultur (budaya). Misalnya sikap malas dan nggak mau berusaha untuk bekerja keras.

Selanjutnya, kita bahas soal kriminalitas.

Kriminalitas

Apa yang ada di benak elo, ketika mendengar kata “kriminal”? Mungkin elo langsung kepikiran sama pencuri, pembunuh, penipu, dan pelanggar hukum lainnya.

Memang, yang namanya kriminalitas itu bisa didefinisikan sebagai perilaku yang melanggar hukum. Pokoknya, menyimpang deh dari peraturan yang ada.

Di Indonesia, kita punya kitab undang-undang hukum pidana (KUHP) yang mengatur apa saja perilaku yang nggak boleh dilakukan. Jika dilakukan, kita bisa dihukum dan dianggap kriminal.

Elo sudah tahu belum, apa saja contoh macam-macam kriminalitas yang biasa terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Beragam banget ya, bisa kriminalitas dalam bentuk kekerasan, penipuan, korupsi, pencucian uang, dan masih banyak lagi.

Coba deh, elo nonton video tentang konsep dan berbagai contoh kriminalitas pada video di bawah ini.

Video: Kriminalitas Sebagai Permasalahan Sosial

Video materi kriminalitas di Zenius.
Yuk, nonton video materi kriminalitas di Zenius. (Arsip Zenius)

Selain tiga contoh tadi, apalagi contoh permasalahan sosial yang bisa elo pikirkan? Sobat Zenius, jika elo ingin mencari tahu tentang contoh permasalahan sosial lainnya, elo bisa banget nih baca artikel di bawah ini.

Baca Juga: 10 Contoh Permasalahan Sosial yang Terjadi di Indonesia

Faktor Penyebab Permasalahan Sosial

Sobat Zenius, sejauh ini kita sudah membahas pengertian dan berbagai contoh masalah sosial nih. Sekarang, kita lanjut membahas apa saja faktor penyebab permasalahan sosial.

Di aplikasi Zenius, elo bisa menemukan berbagai video yang menjelaskan faktor-faktor ini. Video tersebut bisa elo akses melalui link di bawah ini.

Video: Pengantar Faktor Penyebab Permasalahan Sosial

Wah, ternyata faktornya sangat beragam ya. Ada faktor biologis, ekonomi, geografis, psikologis, budaya, dan interseksi.

Untuk mempermudah pembahasan, gue sediakan tabel faktor penyebab permasalahan sosial dan penjelasannya di bawah ini.

Faktor PenyebabPenjelasan
BiologisBerhubungan dengan faktor biologis. Contoh: wabah penyakit Covid-19.
EkonomiBerkaitan dengan kondisi ekonomi. Contoh: inflasi, pengangguran, dan kemiskinan.
GeografisBerkaitan dengan aspek wilayah dan geografis. Contoh: bencana alam.
PsikologisBerkaitan dengan gangguan jiwa. Contoh: depresi karena PHK massal dan trauma karena pelecehan seksual.
BudayaBerhubungan dengan unsur-unsur budaya. Contoh: budaya konsumerisme, seksisme, dan bullying.
InterseksiBerkaitan dengan berbagai faktor yang saling berhubungan. Contoh: kekeringan menyebabkan berkurangnya makanan dan penghasilan, sehingga terjadi peningkatan kemiskinan dan kelaparan. Selain itu, bahan pangan menjadi mahal dan langka, sehingga terjadi inflasi.

Ngomong-ngomong, di Zenius ada video penjelasan mengenai tiap faktor penyebab di atas, lho. Video-video tersebut berada di playlist yang sama dengan video faktor penyebab permasalahan sosial yang gue rekomendasikan tadi.

Di bagian selanjutnya, kita bahas soal dampak permasalahan sosial ya.

Dampak Permasalahan Sosial

Apa yang terjadi akibat adanya masalah sosial?

  • Kekacauan (disorder), ketertiban sosial menjadi kacau. Contoh: kerusuhan akibat inflasi ekstrim.
  • Disintegrasi, kesatuan (integrasi) masyarakat memudar. Contoh: banyaknya penipuan membuat masyarakat waspada dan mencurigai orang lain.
  • Perubahan sosial, perubahan pada masyarakat. Contoh: pandmi Covid-19 membuat masyarakat banyak menghabiskan waktu di rumah.

Itulah contoh dampak permasalahan sosial. Selanjutnya, kita cari tahu bagaimana cara mengatasi permasalahan sosial, yuk.

Cara Mengatasi Permasalahan Sosial

Ada berbagai tindakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi, meminimalisir, maupun menyelesaikan masalah sosial. 

Yang jelas, tiap masalah sosial tentu memiliki cara mengatasi tersendiri yang berbeda-beda. Berikut ini beberapa contoh cara mengatasi masalah sosial.

  • Mengubah atau membuat kebijakan baru. Misalnya, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menghadapi masalah Covid-19.
  • Mengedukasi masyarakat dengan pendidikan karakter dan pengetahuan, agar tidak bermental malas dan konsumtif.
  • Mendukung dan mengkampanyekan bhinneka tunggal ika untuk menjaga persatuan Indonesia.
  • Membuat hukuman yang berat untuk para kriminal, sesuai dengan tindakan kriminal yang diperbuat.

Hayo, apa ya cara mengatasi masalah sosial lainnya? Coba yuk kita cek video upaya mengatasi permasalahan sosial di bawah ini.

Video:Upaya Penyelesaian Permasalahan Sosial

Wow, kita telah membahas konsep permasalahan sosial nih. Sebelum kita lanjut ke contoh soal, gue ingin menyampaikan bahwa ada tiga teori yang berkaitan dengan permasalahan sosial, lho.

Hmm, kira-kira teori apa ya?

Teori Permasalahan Sosial

Berikut ini tiga teori permasalahan sosial menurut ilmu sosiologi.

NamaPencetusPenjelasan
Teori KonflikKarl MarxKesenjangan sosial (contoh: kelas borjuis dan proletar) akan menyebabkan konflik.
Teori FungsionalismeEmile DurkheimKetika ada anggota masyarakat yang nggak menjalankan fungsinya dengan baik, akan terjadi masalah sosial.
Teori Interaksi SimbolikErving GoffmanMenurutnya, masalah sosial dianggap masalah karena adanya label/cap yang diberikan terhadap situasi tersebut.

Oke, sekarang waktunya kita sikat contoh soal.

Contoh Soal Permasalahan Sosial

Berikut ini contoh soal dan pembahasannya.

Contoh Soal 1

Hal yang bukan merupakan faktor penyebab permasalahan sosial adalah …

A. Faktor geografis

B. Faktor psikologis

C. Faktor biologis

D. Faktor interaksi

E. Faktor budaya

Pembahasan

Jika sudah membaca pembahasan di bagian faktor penyebab permasalahan sosial, kita bisa menemukan pilihan A, B, C, dan E.

Sedangkan, faktor interaksi nggak ada. Jangan sampai terkecoh ya, yang benar itu faktor interseksi, bukan interaksi. Jadi, jawabannya adalah D.

Contoh Soal 2

Menebang hutan secara liar dapat menyebabkan permasalahan sosial yaitu …

A. Musim hujan

B. Pengiriman bahan baku

C. Kepadatan penduduk

D. Peningkatan produksi

E. Bencana banjir

Pembahasan

Menebang hutan dapat menimbulkan berbagai bencana seperti longsor, erosi, dan banjir. Maka, pilihan yang paling tepat adalah E.

Contoh Soal 3

Kepadatan penduduk di kota dapat menimbulkan permasalahan sosial yaitu …

A. Banyaknya pengangguran

B. Kriminalitas tinggi

C. Meningkatnya kemiskinan

D. Perumahan kumuh dan padat 

E. Semua benar

Pembahasan

Penduduk di kota cenderung banyak, apalagi bila banyak masyarakat desa atau kota lain yang pindah ke suatu kota tertentu.

Kota yang padat dapat menyebabkan kemiskinan. Hal tersebut terjadi karena penduduk padat yang nggak memiliki pekerjaan (pengangguran) atau berpenghasilan rendah.

Sehingga, ada kelompok penduduk yang hidup dalam kemiskinan dan tinggal di perumahan kumuh yang padat. 

Tingginya angka kemiskinan juga meningkatkan kriminalitas, karena masyarakat menjadi terdorong untuk mencopet dan mencuri untuk mendapatkan uang dan barang yang bisa dijual agar bisa membeli dan memenuhi kebutuhan.

Jadi, pilihan jawaban di atas semuanya benar ya. Maka, jawaban yang paling tepat adalah E.

Baca Juga: Permasalahan Ketenagakerjaan di Indonesia – Materi Ekonomi Kelas 11

*********

Oke Sobat Zenius, itulah pembahasan singkat mengenai permasalahan sosial. Kalau elo ingin mempelajari materi Sosiologi lainnya dengan lebih dalam dan asyik, coba deh nonton video materi Zenius dan akses soal-soalnya.

Materi UTBK

Pastikan elo log in akun Zenius elo ya supaya bisa akses video dan soalnya.

Nah, tentunya belajar lebih seru nih kalau elo langganan paket belajar Zenius. Bareng Zen Tutor elo bisa tanya-tanya pelajaran yang masih bingung saat live class. Dapatkan juga akses ke video dan latihan soal yang menunjang pembelajaran. Klik gambar di bawah

Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasi Cultural Lag

Apa yang dimaksud dengan ketertinggalan budaya atau cultural lag? Apakah istilah tersebut sama dengan cultural shock? Yuk, temukan jawabannya di sini!

Elo pernah main game, kan? Gimana rasanya waktu lagi asik main, tiba-tiba HP atau laptop elo nge-lag? Gue pernah, nih, lagi asik main Flappy Dragon, tiba-tiba tablet gue nge-lag. Ingin marah, deh, rasanya.

Atau gini, deh, beberapa orang tua itu sekarang udah punya HP canggih seperti anak-anak muda. Sering kali, mereka kebingungan mengoperasikan sesuatu, terus mereka bertanya ke anaknya. “Nak, tadi mamah pencet ini, tapi berubah tampilannya, mamah jadi bingung gimana cara balikinnya. Bantuin dong, tolong!”

Atau yang lebih mainstream seperti ini, “Kak, Ibu nggak mau vaksin, ah, nanti takut si adik kena hepatitis akut, noh Ibu dapet infonya di WA. Katanya bayi yang kena hepatitis akut gara-gara ibunya vaksin Covid-19”. Hmm, percaya aja sama hoax, nih, si Ibu.

Nah, dari beberapa contoh di atas, terbukti bahwa nggak semua orang ketika ada budaya baru, mereka akan langsung mengikuti. Ada yang telat-telat dikit, bahkan sama sekali nggak mau menerima budaya baru tersebut. Nanti gue jelaskan di poin-poin pembahasannya, ya. Kalau elo tipe orang yang mana, nih? Tipe orang yang upgrade banget, santai, atau telat banget?

Khusus untuk orang atau sesuatu hal yang telat banget terhadap perubahan budaya itu ada istilahnya sendiri, lho. Istilahnya adalah cultural lag. Sama kayak HP ya, ada lag gitu.

Apa Itu Cultural Lag?

Untuk mendefinisikan istilah yang satu ini, gue mau pakai penjelasan dari William Fielding Ogburn (1886-1959) langsung, deh. Ogburn sendiri merupakan sosiolog asal Amerika yang pertama kali memperkenalkan konsep cultural lag atau ketertinggalan budaya dalam proses perubahan sosial. Ia menuliskan konsep tersebut dalam buku Social Change yang diterbitkan tahun 1922.

Menurutnya, perubahan budaya itu dibagi menjadi dua, yaitu material culture dan non material culture. Untuk material culture atau kebudayaan material itu yang terlihat, misalnya teknologi. Sedangkan, non material culture atau kebudayaan non material itu yang nggak terlihat, misalnya ide, pola pikir, nilai, keyakinan, dan norma.

Nah, ketertinggalan budaya ini masuk dalam perubahan yang kedua, guys, yaitu kebudayaan non material. Ciri-ciri cultural lag adalah kurangnya informasi mengenai perubahan, sulit beradaptasi, dan cenderung tertutup terhadap perubahan.

Misalnya gini, dalam hal teknologi, Sheldon memiliki pengetahuan dan kemampuan yang rata-rata , dia itu nggak kudet-kudet amat. Misalnya, Sheldon sehari-hari menggunakan produk HP terbaru.

Tetapi, meskipun punya HP terbaru, Sheldon belum tahu bagaimana cara menggunakan barang elektronik tersebut secara tepat. Akibatnya, dia sering percaya dengan  hoax yang tersebar di  internet.

Jadi, pengertian cultural lag adalah fenomena masyarakat di mana kebudayaan material berkembang lebih cepat dibandingkan kebudayaan non material.

Perbedaan Cultural Shock dan Cultural Lag

Elo pernah dengar tentang culture shock juga, kan? Apakah culture shock dan culture lag adalah istilah yang sama? Tentu saja berbeda, bestie.

Cultural shock merupakan fenomena di mana seseorang merasa kaget ketika menghadapi unsur-unsur kebudayaan baru karena perubahan.

Contohnya ketika ada orang Amerika yang liburan ke Indonesia. Ketika mereka melihat orang Indonesia makan pakai tangan, mereka kaget. Karena, budaya mereka itu makan pakai sendok dan garpu.

Ilustrasi orang Amerika yang mengalami cultural shock.
Karena hal yang baru bagi orang asing, tentu saja hal itu membuatnya shock. (Arsip Zenius)

Contoh lainnya ketika elo merantau ke Jakarta. Di tempat elo, sapaan yang umum itu menggunakan “aku-kamu”, memanggil orang yang lebih tua juga menggunakan “kakak, bang, atau mas”. Nah, ketika elo di Jakarta, elo kaget ketika mendengar orang yang lebih muda hanya memanggil  nama ke orang yang lebih tua. Sapaannya juga bukan “aku-kamu” lagi, melainkan menggunakan “elo-gue”.

Baca Juga: Perubahan Sosial

Penyebab Culture Lag

Nah, segala sesuatu itu ada penyebabnya. Penyebab timbulnya ketertinggalan budaya adalah budaya material seperti ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat, namun beberapa masyarakat cenderung menolak perkembangan tersebut. Dengan kata lain, mereka sulit beradaptasi.

1. Kurangnya Pengetahuan dan Daya Pikir Masyarakat

Bisa jadi, mereka yang mengalami ketertinggalan budaya kurang pengetahuan terhadap adanya budaya baru. Sehingga, mereka kesulitan untuk memahami perkembangan tersebut secara baik.

Kita balik lagi ke contoh Sheldon. Ia udah punya HP model terkini, dan sudah menggunakan internet setiap hari. Namun, Sheldon masih sering termakan hoax. Itu terjadi karena Sheldon kurang pengetahuan tentang berita tersebut. Ia juga nggak berpikir untuk membaca banyak  berita yang beredar secara kritis, yang membuat dia akhirnya percaya-percaya saja, sama berita yang dibacanya.

2. Kurangnya Kontak dengan Budaya Lain

Terlalu terpaku hanya pada satu budaya sehingga menutup diri dari budaya lain juga  membawa dampak yang negatif, guys. . Ketika masyarakat cenderung tertutup dan tidak mau bergaul dengan mereka yang berasal dari budaya lain, atau nggak ada akses untuk bergaul, maka mereka akan kesulitan untuk terhubung dengan budaya di luar mereka. 

Sehingga, ketika ada budaya baru, mereka cenderung lambat untuk memahaminya. Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk  mempelajari kebudayaan lain untuk menambah pengetahuan dan membuat pikiran kita terbuka terhadap perkembangan.

3. Heterogenitas Masyarakat Tinggi

Masyarakat yang heterogen atau beragam diharapkan lebih mampu untuk menerima atau beradaptasi dengan perubahan sosial dan budaya. Sayangnya, heterogenitas menyebabkan ada beberapa kelompok yang cepat menerima perubahan, ada juga yang terlambat menerima perubahan. 

Elo bayangkan, aja, Indonesia itu punya banyak suku, bahasa, dan budaya. Dari keragaman tersebut, tentu masyarakat dari daerah A dan B memiliki perbedaan. Termasuk perbedaan pola pikir. Heterogenitas itulah yang membuat adanya culture lag, ada yang cepat menerima, dan ada yang lambat menerima perubahan budaya.

Baca Juga: Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Masyarakat

Dampak Cultural Lag

Adanya perubahan dalam masyarakat, terutama yang berkaitan dengan kebudayaan seringkali memiliki dampak. Dampak cultural lag adalah menimbulkan kejutan sosial dengan pola-pola pemikiran baru, perbuatan atau tindakan baru, hingga menciptakan kebiasaan yang baru.

Hal tersebut bisa menimbulkan berbagai macam konflik, khususnya yang berbenturan dengan nilai-nilai tradisional. Mereka yang memiliki pandangan yang lebih tradisionalis misalnya, menginginkan agar budayanya cenderung tetap sama dengan yang dimiliki oleh nenek moyang mereka. Sementara, kelompok lain yang memiliki pandangan yang lebih progresif, menginginkan agar budayanya bisa berubah mengikuti perkembangan zaman. 

Baca Juga: Masalah dan Konflik Masyarakat Multikultural

Cara Mengatasi Cultural Lag

Nah, bagaimana cara agar tidak terjadi cultural lag? Pada dasarnya, akan sulit untuk mengatasi ketertinggalan budaya. Misalnya, ketika  ada teknologi baru berupa motor, beberapa masyarakat langsung menerima hal itu dengan pikiran mempermudah pekerjaan, bisa serba cepat bepergian ke mana-mana.

Namun, pihak lainnya berpikir risiko. Kalau naik motor, memang perjalanan bisa lebih cepat, tapi resikonya lebih besar, bisa cedera lebih parah dibandingkan hanya berjalan kaki atau naik sepeda.

Cara mengatasi cultural lag tentu saja dengan kecerdasan itu sendiri. Kecerdasan manusia itulah yang akan berusaha untuk menemukan cara melakukan sesuatu dengan lebih cepat dan mudah.

Orang lain memang bisa membantu masyarakat yang mengalami fenomena ketertinggalan budaya. Misalnya dengan melakukan pemberdayaan, sosialisasi terhadap perubahan, mempermudah akses pendidikan, dan melakukan pembangunan.

Intinya, untuk mengatasi fenomena ini, perlu dilakukan seimbang antara material culture dan non material culture-nya. Kalau materialnya lebih cepat dibandingkan non material, maka akibatnya akan terjadi culture lag.

Gimana guys, elo sudah cukup paham belum dengan uraian di atas? Nah, untuk lebih lengkapnya, elo  juga bisa mempelajari materi di atas dengan nonton video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini!

CTA link belajar Sosiologi

Contoh Soal Cultural Lag dan Pembahasannya

Kalau elo udah paham dengan materi di atas dan ingin menguji kemampuan elo, coba kerjakan contoh soal di bawah ini, yuk!

Contoh Soal 1

Adanya keterlambatan budaya di mana budaya material berkembang lebih cepat dibanding budaya non materialnya disebut….

A. Cultural shock.

B. Cultural lag.

C. Budaya populer.

D. Budaya timur.

E. Budaya barat.

Jawab: B. Cultural lag.

Pembahasan:

Culture lag merupakan salah satu dampak dari perubahan sosial. Fenomena ini ditandai dengan keterlambatan budaya pada aspek material yang berkembang lebih cepat dibandingkan dengan budaya non materialnya.

Contoh Soal 2

Di bawah ini yang merupakan pernyataan dari contoh culture lag adalah….

A. Indah berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat dengan Imron.

B. Badru mengalami penyesuaian perilaku ketika berada di lingkungan baru.

C. Sheldon merokok di ruangan AC.

D. Kenaikan harga BBM membuat sejumlah harga sembako ikut naik.

E. Kerusuhan yang terjadi di masyarakat.

Jawab: C. Sheldon merokok di ruangan AC.

Pembahasan:

Contoh fenomena cultural lag adalah Sheldon yang merokok di ruangan AC. Karena, budaya material berupa AC udah cepat berkembang. Namun, pengetahuan Sheldon untuk nggak merokok di ruangan ber-AC belum ia miliki.

*****

Oke, gue rasa cukup sampai sini dulu pembahasan kita kali ini mengenai cultural lag atau ketertinggalan budaya. Nah, buat elo yang punya insight lain mengenai uraian gue di atas, bisa banget sampaikan pendapat elo di kolom komentar, ya. Oh iya, berhubung elo udah kelas 12, gue mau info kalau elo bisa nyobain soal-soal try out yang mirip banget sama UTBK! Klik link di bawah ini, ya.

Try Out Bareng Zenius

Referensi:

Cultural Lag – LibreTexts (2021).

William Fielding Ogburn – Britannica (2022).

Cultural Lag dalam Program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online Sistem Zonasi Tahun 2018 di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sukoharjo – Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Antropologi (2019).

Effect of Cultural Lag – ThoughtCo (2019).

Kajian Cultural Lag dalam Kehidupan Masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan pada Era Globalisasi – Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan (2018).

Penyebab, Dampak, dan Cara Mengurangi Pencemaran Udara

Halo Sobat Zenius! 

Pencemaran udara kayaknya nggak ada habisnya buat kita bahas, mulai dari di tongkrongan main sampai lomba debat, semua bahas pencemaran udara. Bahkan nama Jakarta muncul di headline berita sebagai kota dengan kualitas udara paling buruk.

Pernah nggak sih pas lo lagi jalan kaki, terus ngerasa sesak napas karena begitu banyak debu atau asap yang bikin terasa apek?

Gue pengen minta pendapat kalian, kira-kira dari mana sih asal asap tersebut? Dan mengapa bisa timbul polusi asap? Yap, polusi asap tersebut berasal dari sisa-sisa bahan bakar kendaraan bermotor dan proses pembakaran pabrik. Untuk lebih lengkapnya kita akan bahas dampak pencemaran udara di artikel ini, yuk langsung aja simak!

Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan serta menganggu keindahan dan kenyamanan, atau bahkan merusak lingkungan. Pencemaran udara ini dapat ditumbulkan oleh manusia maupun oleh alam.

Penyebab  Pencemaran Udara

Manusia turut berkontribusi besar sebagai penyebab terjadinya pencemaran udara, yang ironisnya juga ikut merasakan dampak terburuk dari terjadinya pencemaran udara. Kalau pakai pepatah, ya kamu menuai apa yang kamu tabur. 

Pencemaran udara ini disebut sebagai kerusakan lingkungan karena adanya penurunan kualitas udara yang disebabkan oleh masuknya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfer. Contohnya seperti karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (No2), chloroflurocarbon (CFC), sulfur dioksida (So2), hidrokarbon (HC), benda partikulat, Timah (Pb), dan Karbon dioksida (CO2). 

Oke, sekarang gua akan menjabarkan satu persatu penyebab polusi udara dengan lebih detail ya. 

  1. Asap kendaraan bermotor

Pembakaran bensin pada kendaraan  bermotor menghasilkan polutan, di antaranya gas CO2, gas CO, gas Nox, dan timbal. Kandungan CO atau monoksida ini tidak hanya berbahaya pada keadaan udara tapi juga terhadap makhluk hidup. 

Bahkan dalam jangka pendek sering menghirup asap kendaraan bisa menimbulkan gangguan pernapasan. Hati-hati ya guys!  

2.       Asap Pabrik

Penyebab, Dampak, dan Cara Mengurangi Pencemaran Udara 91
Sumber : https://www.rumah.com/panduan-properti/asap-pabrik-55893

Pembakaran dari industri pabrik yang berbahan batu bara berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Asap yang dihasilkan mengandung sulfur penyebab hujan asam. 

Beberapa zat yang keluar dari proses industri ini dapat berupa zat yang berbahaya seperti karbon monoksida, hidrokarbon, dan senyawa yang menbahayakan kesehatan manusia dan menimbulkan kerusakan alam.

3.       Limbah pertanian

Penyebab, Dampak, dan Cara Mengurangi Pencemaran Udara 92
Sumber : dosenpertanian.com

Pupuk mengandung gas amonia dan NH3, jika penggunaan pupuk berlebihan akan mengakibatkan dampak yang signifikan kepada keadaan atmosfer. Dampak tersebut dapat berupa gangguan kesehatan dan juga menjadi salah satu penyebab terjadinya hujan asam.

4.       Kegiatan Pertambangan

Penyebab, Dampak, dan Cara Mengurangi Pencemaran Udara 93
Sumber : www.kompasiana.com

Proses penambangan mineral yang diambil dari perut bumi, menghasilkan banyak polutan seperti beberapa bahan kimia dan debu yang dapat menyebabkan pencemaran udara. 

5.       Kegiatan Rumah Tangga

Penyebab, Dampak, dan Cara Mengurangi Pencemaran Udara 94
Sumber : gramedia.com

Kegiatan rumah tangga ternyata juga memiliki andil dalam menyumbang polusi udara. Ada beberapa kegiatan yang menyebabkan polusi, yaitu pembakaran sampah, pengecatan rumah, dll.

6.       Efek Timbunan Sampah

Penyebab, Dampak, dan Cara Mengurangi Pencemaran Udara 95
Sumber : cnnindonesia

Polusi yang ditimbulkan dari tumpukan sampah ialah bau yang tidak sedap yang juga bisa menjadi tumpukan gas metana yang membahayakan kesehatan. Waduh! Nunda buang sampah aja bisa jadi sumber pencemaran udara.

7.       Letusan Gunung Berapi

Penyebab, Dampak, dan Cara Mengurangi Pencemaran Udara 96
Sumber : indoprecast.com

Dampak dari letusan gunung api sangat serius, letusan gunung berapi mengandung gas yang bisa membayakan kesehatan manusia. Kandungan yang paling dikhawatirkan adalah SO2, yang dapat membentuk unsur sulfat di mana unsur ini berbahaya bagi  kulit, mata, maupun pernapasan.

 Baca juga : Materi Pencemaran Lingkungan dan Dampaknya Bagi Ekosistem

Reaksi Pembakaran Hidrokarbon

Bahan bakar fosil yaitu minyak bumi, batu bara, dan gas alam mengandung hidrokarbon, belerang, nitrogen, dan oksigen. Pembakaran hidrokarbon bisa menyebabkan terjadinya polusi udara. Pembakaran hidrokarbon ini terbagi menjadi dua jenis: 

  1. Reaksi pembakaran sempurna, 

Senyawa hidrokarbon menghasilkan gas karbondioksida (CO₂) dan uap air (H₂O). Contohnya pembakaran sempurna propana (gas dalam LPG). Reaksi kimianya: C3H8(g) + 5O2(g) à 3CO2(g) + 4H2O(g)

  1. Reaksi pembakaran tidak sempurna

Proses pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas karbon monoksida (CO) dan uap air (H₂O) yang terjadi karena kurangnya oksigen. Contohnya pembakaran tidak sempurna propana (gas dalam LPG) dengan reaksi: 2 C3H8(g) + 7O2(g) à 2C(s) + 2CO(g) + 2CO2(g) + 8H2O(g)

Dampak Pembakaran Hidrokarbon

Sektor transportasi dan industri menghasilkan hidrokarbon yang turut menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Nah, dari tadi gue udah sebut nama-nama gasnya, yuk sekarang bahas lebih mendalam soal gas-gas yang timbul pada pembakaran hidrokarbon :

  1. Gas karbon dioksida (CO2)

Polutas gas dioksida yang melebihi batas mengakibatkan gangguan pernapasan dan meningkatnya suhu bumi yang disebut efek rumah kaca (global warming).

  1. Gas karbon monoksida (CO)

Gas karbon monoksida mempunyai ambang batas di udara 32 ppm. Jika darah bereaksi dengan hemoglobin dan membentuk COHb yang bersifat racun, hal itu bisa menyebabkan kematian.

  1. Partikulat

Partikulat berupa karbon (C) dan timbal (Pb) dapat menimbulkan iritasi pada kulit, mata perih, gangguan saluran pernafasan serta merusak ginjal.

  1. Gas SO2 dan NO2, NO3

Gas sulfur dioksida (SO2) menimbulkan iritasi dan hujan asam yang bersifat korosif sedangkan oksida NOx menghasilkan asap kabut (smog).

Solusi Pencemaran Udara

Penyebab, Dampak, dan Cara Mengurangi Pencemaran Udara 97
Cara Mengurangi Pencemaran Udara (Arsip Zenius)

Karena tadi gue udah menjabarkan faktor penyebab pencemaran udara terutama yang disebabkan oleh hidrokarbon, tentunya kita harus tau juga dong gimana sih caranya mengurangi dampak pembakaran hidrokarbon?

  1. Penghijauan lingkungan, dapat melindungi dan mengubah gas CO2 menjadi O2 melalui proses fotosintesis.
  2. Menggunakan bahan bakar alternatif yang dapat diperbarui dan ramah lingkungan, seperti tenaga surya dan sel bahan bakar (fuel cell) yang melibatkan reaksi antara O2 dan H2 dengan produk reaksi yang ramah lingkungan yaitu H2O.
  3. Penggunaan converter katalik pada sistem buangan kendaraan/knalpot pada kendaraan bermotor sehingga dapat mengubah gas buang seperti CO dan NOx menjadi gas yang lebih aman yaitu N2 dan CO2.
  4. Penggunaan electronic fuel injection (EFI) pada sistem bahan bakar kendaraan yang akan menghasilkan pembakaran sempurna sehingga mengurangi emisi gas polutan.

Contoh soal

Oke ini ada beberapa soal yang bisa elo coba untuk mengetes pemahaman lo tentang materi ini.

  1. Berikut ini yang bukan merupakan senyawa yang dapat menyebabkan dampak buruk akibat proses pembakaran bahan bakar minyak adalah …

a.    Gas NO2

b.    Gas SO3

c.    Gas CO

d.    Timbal

e.    Gas CFC

Pembahasan :

Jawaban E

Gas CFC bukanlah gas yang berasal dari proses pembakaran bahan bakar, namun berasal dari peralatan elektronik rumah tangga yang berasal dari Freo

2. Sumber pencemaran udara berasal dari….

1.    Hasil pembakaran bensin

2.    Hasil pembakaran pengotor

3.    Hembentukan NO2 akibat suhu yang tinggi

4.    Terdapat bahan aditif seperti timbal

Pilihan Jawaban:

a. 1, 2, dan 3

b. 1 dan 3

c. 2 dan 4

d. 4 sajaE

e. semua jawaban benar

Pembahasan :

Jawaban : E

Sumber pencemaran udara disebabkan oleh:

1.    Hasil pembakaran bensin yang menghasilkan gas CO2, CO, dan jelaga

2.    Hasil pembakaran pengotor yang menghasilkan gas SO2 dan SO3

3.    Pembentukan gas NO2 akibat suhu udapat ra yang tinggi

4.    Terdapat bahan aditif timbal

Nah sobat Zenius, itu dia materi mengenai pencemaran udara. Gimana? Udah puas belum belajar materi ini? Kalau belum, yuk klik banner ini untuk penjelasan yang lebih lengkap dan lebih mendalam!

Penyebab, Dampak, dan Cara Mengurangi Pencemaran Udara 98

Oh ya, ada beberapa paket belajar yang bisa lo coba sesuai kebutuhan lo, bareng tutor-tutor yang seru dan pastinya ada lebih banyak lagi latihan soal yang bisa elo coba! Tinggal klik banner di bawah ini ya.

Penyebab, Dampak, dan Cara Mengurangi Pencemaran Udara 99

Penulis : Yunita Widyaningsih

Kerja Rodi: Latar Belakang, Pelaksanan & Dampak

Hai Sobat Zenius!

Apakah elo pernah denger jalur pantura? Atau justru elo pernah lewat jalur tersebut? Jalan tersebut dibangun pada era Pemerintah Kolonial Belanda, lho. Dulu jalan tersebut digunakan untuk mendukung program pertahanan dan perekonomian Hindia Belanda. Nah, jalan tersebut merupakan salah satu hasil dari kebijakan dari kerja rodi.

Dalam artikel ini gue akan membahas mengenai apa itu kerja rodi, latar belakang diberlakukannya kerja rodi, tujuan dari kebijakan kerja rodi, serta dampaknya bagi Hindia Belanda dan masyarakat lokal. Yuk, simak pembahasannya!

Pengantar: Latar Belakang Kerja Rodi

Menurut KBBI, kata rodi berarti “kewajiban bekerja (seperti memperbaiki jalan) tidak dengan upah.” Atau dengan kata lain kerja rodi adalah kerja paksa. Kebijakan kerja rodi ini dicetuskan oleh Herman Willem Daendels.

Herman William Daendels pencetus kerja rodi
Biodata dari Herman W. Daendels (Arsip Zenius)

Daendels merupakan orang berkebangsaan Belanda yang diutus Louis Napoleon (adik dari Napoleon Bonaparte) menjadi Gubernur Jendral di Hindia Belanda pada tahun 1807. Tugas utama Daendels adalah untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris dan memperbaiki sistem administrasi di wilayah tersebut

Dalam menjalankan tugas utamanya, Daendels mengeluarkan beberapa rancangan kerja: membangun jalan raya Anyer-Panarukan (De Groote Postweg), membangun benteng dan pangkalan angkatan laut, penanaman dan penyerahan wajib, dan lain sebagainya. 

Untuk menyukseskan rancangannya tersebut, akhirnya ia mengeluarkan kebijakan yang dinamakan kerja rodi atau kerja paksa.

Kebijakan Kerja Rodi

Bidang Pertahanan

1. Pembangunan Jalan Raya Pos Anyer- Panarukan

Pada bidang pertahanan, salah satu bentuk dari pelaksanaan kebijakan kerja rodi adalah pada pembangunan jalan raya pos dari Anyer hingga Panarukan. Pembangunan jalan tersebut dimaksudkan untuk memudahkan aktivitas penduduk dalam mengirimkan komoditas penting, yaitu padi dan kopi.

Selain itu, tentu pembangunan jalan ini dimaksudkan untuk memudahkan mobilitas pasukan dalam menghadapi serangan Inggris di utara Pulau Jawa. Hal ini karena, sedang terjadi Perang Napoleon antara Prancis melawan Inggris di Eropa. 

Tapi, Daendels hanya membangun dan memperbaiki jalur dari Anyer sampai Buitenzorg (Bogor). Untuk selebihnya, Daendels meminta para Bupati di masing-masing daerah untuk melanjutkan pembangunan jalan dari Cirebon hingga Surabaya. Daendels juga menekankan sistem kerja paksa (wajib) karena terbatasnya dana yang dimiliki pemerintah.

Namun, tidak cukup banyak arsip yang ditulis oleh pemerintahan Daendels pada saat itu, sehingga tidak dapat ditentukan secara pasti dana yang yang harus disiapkan. 

Jalan Raya Pos
Sumber peta: Wikimedia Commons

Namun, menurut Djoko Marihandono, Sejarawan UI, kira-kira dana yang disiapkan untuk pembangunan jalan ini pun sebanyak 30.000 Rijksdaalder ditambah uang kertas yang begitu besar. Dana ini hanya mampu membangun jalan dari Batavia, Buitenzorg (Bogor) hingga Cirebon.  Oh ya, Rijksdaalder adalah mata uang Republik Belanda yang digunakan pada abad 19 hingga pertengahan 20.

Menurut Djoko, sebenarnya pembangunan jalan ini, tidak tepat juga disebut kerja paksa. Karena, menurut beberapa catatan, Daendels telah memberikan dana kepada para residen yang selanjutnya diberikan kepada para bupati.

Sayangnya, tidak ada catatan mengenai pemberian upah dari para bupati kepada para pekerja. Sehingga, diduga para bupati melakukan korupsi terhadap dana tersebut.

2. Benteng & Pertahanan Wilayah 

Daendels juga memerintahkan pembangunan beberapa benteng dan pusat pertahanan di Pulau Jawa. Pembangunan pusat pertahanan di Jawa di pusatkan di daerah Batavia, sebab Batavia merupakan pusat kekuasaan. Selain itu, akan sebagian besar para pejabat pemerintahan juga bertempat tinggal di Batavia.

Beberapa pertahanan yang dibangun di Batavia adalah Pertahanan Ancol, Pertahanan Weltevreden, dan Benteng Meester Cornelis.

Pertahanan Ancol dilengkapi dengan meriam, meriam kecil, serta rumah-rumah jaga. Daendels menjadikan pertahanan ini sebagai penghalau pasukan musuh mencapai benteng Meester Cornelis, sehingga Daendels menekankan pada keuntungan alam dari benteng ini untuk mengatasi musuh. Beberapa perintahnya seperti menyumbat aliran sungai Heemraden, Sungai Sunter, dan Sungai Ancol.

Pertahanan Weltevreden dilengkapi 300 meriam, gudang makanan, dan pasukan garnisun Batavia. Pertahanan ini juga dijadikan pertahanan sebelum musuh mencapai benteng Meester Cornelis.

Benteng Meester Cornelis
Sumber gambar: Wikimedia Commons

Benteng Meester Cornelis menjadi pusat benteng pertahanan di Jawa. Benteng ini dibangun di antara sungai Ciliwung dan sebuah kanal yang disebut selokan. Benteng ini terdiri atas 8 kubu pertahanan, tujuh kubu di sudut luar. Setiap kubu dilengkapi dengan satu meriam dan 200 pasukan infanteri. Satu kubu lainnya digunakan sebagai pusat komando.

Tidak hanya di Batavia, pembangunan benteng pertahanan juga dilakukan di wilayah Gresik, Jawa Timur. Benteng tersebut bernama Benteng Lodewijk. Pembangunan benteng ini dimaksudkan untuk menghalau serangan pasukan Inggris dari bagian barat laut menuju selat Madura.

Benteng ini dibangun sepanjang 400 meter dan lebar mencapai 250 meter. Benteng ini diperkirakan mampu menampung hingga 800 prajurit, serta 102 meriam.

Bidang Ekonomi

Daendels masih melanjutnya beberapa kebijakan VOC, seperti tanam paksa (cultuurstelsel). Namun, sistem tanam paksanya ini sedikit berbeda. Daendels lebih menekankan pada penanaman tanaman kopi dan kapas, khususnya di daerah Priangan, Jawa Barat. 

Baca Juga:

Kupas Tuntas Sistem Tanam Paksa atau Cultuurstelsel

Keuntungan Kolonial Dari Kerja Paksa

Daendels juga menekankan, agar para pengusaha perkebunan untuk membayar para petani, membatasi sistem kerja paksa, serta menekankan pajak-pajak reguler. Daendels juga menolak penyewaan tanah milik desa untuk pengusaha perkebunan. Ia mengalihkan tanah tersebut menjadi milik pemerintah, dan diserahkan kepada perusahaan-perusahaan perkebunan swasta.

Tidak hanya di daerah priangan, sistem pengamanan kopi juga dilakukan di daerah lain di Pulau Jawa. Menurutnya, hal tersebut dapat meningkatkan produksi mencapai 180.000 pikul dalam waktu sedikit, dan 300.000 pikul dalam waktu yang lebih panjang.

Dampak Kerja Rodi

Kerja rodi memberikan dampak yang signifikan, khususnya dalam bidang perekonomian di Pulau Jawa. Contohnya, pada pembangunan Jalan Raya Pos dari Anyer hingga Panarukan. Pembangunan jalan ini memudahkan pengangkutan komoditi dagang dari Batavia ke Surabaya. Sebelumnya, perjalanan menempuh waktu selama satu bulan, setelah ada jalan tersebut menjadi 3- 4 hari

Namun, pembangunan jalan ini dianggap sangat menyengsarakan rakyat karena upah yang diterima tidak sesuai dengan beban kerja, atau bahkan tidak menerima upah sama sekali, akibat dugaan korupsi yang dilakukan oleh para Bupati.

Selain itu, kebijakan tanam paksa juga memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat lokal, untuk mengetahui komoditas-komoditas penting, seperti kopi dan kapas. Namun, akibat kebijakan ini, masyarakat lokal dipaksa untuk menanam komoditas yang sesuai dengan arahan pemerintah kolonial. Masyarakat lokal juga mendapat harga jual yang murah karena harga telah ditentukan oleh pemerintah kolonial.

Pemberontakan Pada Masa Kerja Rodi

Selama kebijakan kerja rodi berlangung, khususnya pembangunan Jalan Raya Pos, pernah terjadi perlawanan dari masyarakat lokal. Salah satu peristiwanya dikenal sebagai Peristiwa Cadas Pangeran

Peristiwa ini dipicu oleh kesengsaraan yang dialami oleh masyarakat Sumedang ketika membangun jalan raya pos. Pada saat itu, masyarakat Sumedang juga dilibatkan untuk pembangunan jalan dari Bandung hingga Sumedang, tetapi beban kerja yang diwajibkan sangatlah berat.

Hal ini dikarenakan peralatan yang digunakan masih sangat sederhana. Selain itu, perbekalan makanan bagi para pekerja juga sangat tidak mencukupi. Akhirnya, banyak masyarakat yang terjangkit penyakit, hingga meninggal dunia.

Melihat hal tersebut, Pangeran Kusumadinata, atau dikenal sebagai Pangeran Kornel, sebagai Bupati Sumedang melayangkan sikap  protes terhadap Daendels. Ia pun melakukan pertemuan dengan Daendels. Ketika Daendels memberikan salam tangan kanan kepada Pangeran Kornel, Pangeran Kornel membalas dengan memberikan tangan sebaliknya, yaitu tangan kiri.

Monumen Cadas Pangeran
Sumber gambar: Wikimedia Commons

Melihat hal ini, Daendels pun merasa kesal dan bertanya kepada Pangeran Kornel mengenai sikapnya tersebut. Pangeran Kornel menjawab bahwa ia merasa keberatan dengan beban kerja yang diterima masyarakat Sumedang terhadap pembangunan jalan tersebut.

Daendels akhirnya memberikan sebuah solusi, agar pembuatan jalan tersebut diambil alih oleh Pasukan Zeni Belanda. Namun, janji tersebut tidaklah ditepati. Justru, ia malah mengirimkan pasukan untuk melawan Pangeran Kornel. Pangeran Kornel pun tewas dalam peristiwa tersebut.

Akhir Kebijakan Kerja Rodi

Pada 15 Mei 1811, Daendels digantikan oleh Jan Willem Janssens. Dalam kepemimpinannya, berbagai kebijakan yang dibuat oleh Daendels tidak banyak berubah. Namun, kemenangan Inggris atas Perancis di Perang Napoleon, membuat Hindia Belanda akhirnya jatuh ke tangan Inggris pada tahun 1811. 

Hal ini membuat bergantinya pimpinan yang Gubernur Jendral Hindia Belanda menjadi Thomas Stamford Raffles pada 18 September 1811. Dalam kebijakannya, Raffles lebih menekankan pada aspek kebebasan dan kepastian hukum bagi perseorangan. Hal ini yang menjadi tanda dari akhir sistem kerja rodi

Baca Juga:

Mengenal Thomas Stamford Raffles dan Kebijakan-Kebijakannya di Hindia Belanda!

Kebijakan Daendels yang telah dihapus antara lain: 

  • Penghapusan penyerahan hasil tanam paksa dengan harga yang tidak sesuai dan penghapusan sistem kerja paksa dengan memberikan kebebasan dalam penamaman dan perdagangan,
  • Pengawasan tertinggi dan langsung dilakukan oleh pemerintah atas tanah-tanah dengan menarik pendapatan dan sewanya tanpa perantara bupati-bupati, yang bekerja secara terbatas hanya pada pekerjaan umum,
  • Penyewaan tanah-tanah (land rent system) diawasi pemerintah secara langsung dalam persil-persil besar atau kecil, menurut keadaan setempat, berdasarkan kontrak untuk waktu yang terbatas.

Kesimpulannya

Kerja rodi merupakan kebijakan yang dibentuk oleh Daendels baik dalam bidang pertahanan maupun perekonomian. Kebijakan ini pada dasarnya bertujuan untuk mempertahankan serangan Inggris di Jawa. Tak hanya itu, kebijakan ini juga dimaksudkan untuk mengisi kas pemerintah akibat bangkrutnya VOC.

Kebijakan ini memberikan dampak yang sangat signifikan bagi pemerintah Daendels, namun berdampak buruk bagi masyarakat lokal. Kebijakan ini berakhir ketika pemimpin digantikan oleh Raffles pada tahun 1811. Raffles merubah sistem kerja paksa tersebut menjadi sistem sewa tanah.

Penutup

Itu penjelasan dari gue seputar kerja rodi. Gue harap Sobat Zenius paham mengenai kerja rodi. Kalau elo mau belajar materi ini lebih dalam, klik banner di bawah ini, ya!

Kerja Rodi: Latar Belakang, Pelaksanan, dan Dampak (1915-1918) - Materi Sejarah Kelas 12 9

Belajar itu bukan cuma menghafal aja, Sobat Zenius! Zenius punya beberapa paket belajar yang bikin belajar nggak sekedar menghafal tapi belajar konsepnya sampai paham. Yuk, langsung aja klik banner di bawah ini!

Langganan Zenius

Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan selamat belajar!

Penulis : Luis Moya

Sumber :

Breman, J. (2014). Keuntungan Kolonial dari Kerja Paksa. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.