Ciri dan Klasifikasi Makhluk Hidup – Materi Biologi Kelas 10

Hi, guys! Di artikel kali ini gue mau membahas tentang materi klasifikasi makhluk hidup kelas 10. 

Mumpung masih awal-awal semester nih, gue mau ajak kalian untuk mengenal lebih dekat tentang makhluk hidup. 

Sekarang gue tanya deh, terumbu karang termasuk makhluk hidup atau bukan? Yang menjawab bukan makhluk hidup salah besar, karena terumbu karang ternyata salah satu jenis makhluk hidup lho, guys. Nah, bingung gak?

Ciri ciri Makhluk Hidup
llustrasi tumbuhan sebagai salah satu makhluk hidup (sumber gambar: pixabay.com/ejaugsburg)

Sebenernya, itulah motivasi gue ingin membahas tentang makhluk hidup, supaya elo tau ciri-ciri makhluk hidup hingga pengelompokannya. 

Karena kita ketahui bersama kalau makhluk hidup itu banyak sekali. Untuk memudahkan pengamatan atau penelitian, maka ada cara mengklasifikasikan makhluk hidup.

Yuk ah tanpa berlama-lama, langsung aja kita bahas!

Ciri-ciri Makhluk Hidup

Sebelum kita membahas klasifikasi makhluk hidup, alangkah baiknya kita mengenal dulu ciri-ciri makhluk hidup dan peranannya dalam kehidupan.

 Elo tentu tau donk perbedaan dari makhluk hidup dan makhluk tak hidup, ya kan?

Sekarang gue tanya dulu nih, di antara batu dan pohon, mana yang makhluk hidup dan mana yang tak hidup? Kira-kira alasannya apa hayooo?

Oke, langsung aja gue jabarkan di bawah ini mengenai ciri-ciri dari makhluk hidup.

Bergerak

Masuk ke ciri-ciri yang pertama, yaitu bergerak. Iya, makhluk hidup itu bergerak lho, guys. Coba elo bandingkan lagi antara batu dan pohon! Batu tidak bisa bergerak kalau tidak ada pengaruh dari luar, misalnya angin besar, hujan, atau kita yang menggerakkannya.

Sedangkan pohon, kalau elo mengamati pohon selama berbulan-bulan menggunakan kamera, maka elo akan tau kalau ternyata pohon bergerak, ya meskipun tidak seperti kita yang bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Membutuhkan Nutrisi

Selanjutnya, makhluk hidup membutuhkan nutrisi untuk bertahan hidup. Contohnya tumbuhan yang membutuhkan mineral untuk membuat gula (fruktosa) bagi buahnya, ia juga membutuhkan sinar matahari untuk proses fotosintesis.

Sedangkan batu sebagai makhluk tak hidup, untuk apa nutrisi baginya? Batu tidak membutuhkan nutrisi untuk proses pembuatan makanan atau untuk bertahan hidup.

Bernafas (Respirasi)

Kalau ini udah jelas ya, guys. Kita sebagai makhluk hidup membutuhkan O2 untuk bernafas, tumbuhan juga membutuhkannya setiap saat. 

Sekarang coba kita lihat batu, apakah batu bernapas? Tentu saja tidak.

Tumbuh dan Berkembang

Ciri-ciri makhluk hidup selanjutnya adalah tumbuh dan berkembang. Elo dan gue tumbuh dan berkembang, dari yang awalnya bayi hanya tidur-makan-nangis, kemudian bisa berjalan untuk pertama kalinya, hingga akhirnya menjadi elo seperti saat ini.

Tumbuhan juga tumbuh dan berkembang, ia awalnya hanya sebuah biji, berkecambah, dan jadilah pohon besar. 

Kalau batu? Ia tidak tumbuh dan berkembang kalau tidak ada gaya atau pengaruh apapun dari luar. Ia akan selamanya seperti itu dan berukuran segitu.

Oh iya, elo tau gak apa bedanya tumbuh dan berkembang? 

Kalau tumbuh bisa dihitung atau diukur, sedangkan berkembang tidak bisa diukur, guys. Misalnya pertumbuhan tanaman itu bisa dihitung dengan mengukur tinggi tanaman.

Sedangkan, berkembang dilihat dari munculnya daun, bunga, dan buah pada tanaman. Udah kebayang ‘kan ya, guys?

Bereproduksi

Ciri selanjutnya adalah makhluk hidup bereproduksi. Kalau batu, ketika jumlahnya satu, ia tidak akan bisa bertambah lagi jadi dua atau tiga (kecuali kita pecahin batunya ya, guys). 

Sedangkan makhluk hidup, ia bisa mempunyai anak, tunas, ataupun membelah diri.

Bisa Beradaptasi dengan Lingkungannya

Beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya merupakan salah satu ciri ciri makhluk hidup. Misalnya kamu sebagai manusia, ketika kamu berada di luar ruangan saat matahari sedang terik-teriknya, maka tubuhmu akan menyesuaikan diri dengan mengeluarkan keringat. Lain lagi ketika kamu berada di lingkungan yang dingin.

Sama halnya dengan tumbuhan, cara ia menyesuaikan diri contohnya dengan menggugurkan daunnya. Sedangkan batu, mau ia berada di lingkungan panas atau dingin akan sama aja, gak akan berpengaruh bagi sebuah batu.

Peka terhadap Rangsang (Iritabilitas)

Makhluk hidup itu peka terhadap rangsangan. Nah, kalau elo lagi ngedeketin seseorang, tapi kok rasanya gak ada tanggapan dari doi, itu artinya dia emang gak minat sama elo atau mau melihat usaha yang lebih lagi dari elo.

Jadi, bukan karena doi gak peka ya, guys. Dia peka kok sebenarnya, hanya saja ada alasan-alasan lain gitu. Haha.

Eh back to topic lagi ya. Makhluk hidup peka terhadap rangsang, contoh pada tumbuhannya adalah tanaman Mimosa pudica atau putri malu. Elo pasti pernah donk iseng-iseng menyentuh putri malu, ia kalau disentuh daunnya akan mengatup.

Contoh lainnya elo ketika dingin atau di tempat horor, tiba-tiba elo merinding, nah itu contoh bahwa makhluk hidup memiliki ciri-ciri peka terhadap rangsangan.

Ekskresi (Mengeluarkan Zat Buangan)

Ciri-ciri makhluk hidup yang terakhir adalah mengeluarkan zat buangan. 

Kalau pada manusia dan hewan mengeluarkan feses, keringat, dan urin. Kemudian pada tumbuhan zat buangan adalah CO2 ketika respirasi dan O2 ketika fotosintesis.

Nah, sekarang kalau batu, apakah batu mengeluarkan zat buangan? Gak dong, maka dari itu batu bukan termasuk makhluk hidup.

Bagian selanjutnya dari materi klasifikasi makhluk hidup kelas 10 adalah pengertian dari klasifikasi dan sistem klasifikasi makhluk hidup. 

Apa Itu Klasifikasi Makhluk Hidup?

Makhluk hidup ada klasifikasinya lho, guys. Jadi, gak mentang-mentang elo, tumbuhan, dan hewan termasuk makhluk hidup, udah aja gitu masuk dalam satu kelompok besar.

Materi klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri disebut taksonomi. 

Dan secara pengertian, klasifikasi makhluk hidup adalah cara pengelompokkan/pemilahan makhluk hidup berdasarkan kesamaan dan ciri yang dimiliki. Hewan dan tumbuhan itu masuk ke dalam kelompok atau klasifikasi makhluk hidup yang berbeda.

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup itu untuk apa sih? Tujuan pertama adalah untuk mempermudah objek penelitian, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.


Materi Video Klasifikasi Makhluk Hidup

Tonton gratis materi Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup beserta alasan kemunculannya di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Cara klasifikasi makhluk hidup juga gak sembarangan guys, harus ada sistem resmi yang digunakan.

Sistem klasifikasi makhluk hidup yang saat ini digunakan berdasarkan sistem klasifikasi Linnaeus, yaitu sistem yang mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan takson.

Waduh, apa itu takson? Takson adalah urutan klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri makhluk hidup dari yang paling umum hingga khusus. Nah, ilmunya disebut dengan taksonomi.

Berikut adalah urutan takson pada makhluk hidup:


Taksonomi Klasifikasi Makhluk Hidup
Urutan takson pada makhluk hidup (Arsip Zenius)

Dilihat dari urutan takson di atas, ternyata makin ke bawah makin sempit ya cakupannya. Contohnya kucing (Felis domesticus), kita buat taksonnya yuk!

  • Kingdom: Animalia.
  • Filum: Chordata.
  • Class: Mamalia.
  • Ordo: Carnivora.
  • Famili: Felidae.
  • Genus: Felis.
  • Spesies: domesticus.

Materi Video Taksonomi Modern

Tonton gratis materi selengkapnya tentang Taksonomi Modern dan Pohon Filogeni di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Pengklasifikasian Makhluk Hidup

Selanjutnya mari kita mengenal pengklasifikasian makhluk hidup. Sistem klasifikasi makhluk hidup ini disusun berdasarkan persamaan maupun perbedaan yang diurutkan berdasarkan kelompok.

Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan kingdom
Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan kingdomnya. (Arsip Zenius)

Monera

Monera adalah kingdom yang paling sederhana, karena ia bersifat prokariotik. Apa itu prokariotik? Prokariotik adalah klasifikasi makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti.

Monera hanya memiliki dua anggota: bakteri dan sianobakteri (alga hijau biru). Nah, setelah kita tau ciri-ciri monera yang paling utama adalah prokariotik, sekarang kita rinci aja ya ciri-ciri lainnya dari monera.

  • Prokariotik (tidak memiliki membran inti)
  • Membelah diri atau konjugasi
  • Sel satu (bakteri) atau bersel banyak (berkoloni)

Jadi, kalau elo menemukan makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti ia masuk ke dalam kingdom monera.


Materi Video Monera dan Archaebacteria

Tonton gratis materi tentang Monera, Bakteri, serta perbedaan Prokariot dan Eukariot di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Protista

Selanjutnya adalah protista. Nah, kalau kingdom protista ini kebanyakan merupakan parasit nih, guys. Jadi, anggotanya merugikan manusia, hewan, maupun makhluk hidup lain. Berikut adalah ciri-ciri dari protista:

  • Eukariotik (memiliki membran inti)
  • Sel satu atau bersel banyak
  • Bisa mengalami pembelahan binner atau konjugasi.

Oh iya, guys. Protista itu ada yang mirip hewan, tumbuhan, dan jamur lho. Namanya juga beda-beda nih. Protista mirip hewan disebut Protozoa, ini adalah hewan yang paling tua, selain itu protozoa juga tidak bisa membuat makanan sendiri.

Selanjutnya ada protista mirip hewan, hebatnya protista ini bisa membuat makanan sendiri, sama halnya dengan tumbuhan pada umumnya, istilah lainnya dari membuat makanan sendiri adalah autotrof.

Protista juga dibedakan lagi berdasarkan alat geraknya, ada yang bergerak dengan menggunakan bulu getar (cilia) contohnya Paramaecium sp. Selanjutnya protista yang bergerak dengan menggunakan bulu cambuk (flagelata), contohnya adalah Euglena sp.

Alat gerak lainnya adalah kaki semu (pseudopodia atau rhizopoda), contohnya Amoeba sp., dan ada juga yang tidak punya alat gerak (sporozoa), contohnya adalah Plasmodium sp..

Pelajari lebih lanjut
Untuk baca materi Protista yang lebih komplit, klik link berikut: Definisi dan Klasifikasi Protista – Materi Biologi Kelas 10


Materi Video Protista

Tonton gratis materi tentang Kingdom Protista dan Sel Eukariot di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Fungi

Tahukah elo kalo klasifikasi makhluk hidup fungi ada dua jenis, yaitu jamur dan cendawan. Kalau yang biasa kamu lihat misalnya di tumpukan jerami, itu disebut cendawan. Yap, cendawan adalah jenis fungi yang bersifat makroskopis.

Sedangkan, fungi yang bersifat mikroskopis adalah jamur. Jadi, selama ini kita salah kaprah ya, guys. Kita menyebut jamur yang kita lihat dengan mata telanjang adalah jamur, bukan cendawan.

Ciri-ciri fungi yang membedakannya dari kingdom lain adalah sbb:

  • Fungi bersifat eukariotik
  • Heterotrof (tidak bisa membuat makanannya sendiri)
  • Memiliki hifa atau miselium
  • Memiliki dinding sel (kitin)
  • Pencernaannya berada di luar tubuh (ekstra seluler)
  • Bersifat saprofit atau detritivor (pengurai)

Udah paham ‘kan sekarang ciri-ciri kingdom fungi itu apa saja ya.

Pelajari lebih lanjut
Untuk baca materi Fungi yang lebih komplit, klik link berikut: Klasifikasi Fungi (Jamur) – Materi Biologi Kelas 10.


Materi Video Fungi (Jamur)

Tonton gratis materi tentang Fungi dan seluk-beluknya di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Plantae

Plantae atau yang biasa disebut kerajaan tumbuhan. Wah, kebayang banyak banget ya? Kira-kira dari tumbuhan sebanyak itu, cara mengelompokkannya bagaimana ya? Oke, kita bahas dulu ciri-ciri dari kingdom plantae yuk!

  • Bersifat eukariotik
  • Bersel banyak
  • Autotrof (bisa membuat makanan sendiri)
  • Dinding sel terbuat (selulosa)

Selanjutnya mari kita bahas pengelompokkan dari kingdom plantae ini. Anggota kingdom plantae terbagi menjadi 3, yaitu Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku-pakuan), dan Spermatophyta (tumbuhan biji).

Pelajari lebih lanjut
Untuk baca materi Kingdom Plantae yang lebih komplit, klik link berikut: Ciri & Klasifikasi Kingdom Plantae – Materi Biologi Kelas 10.


Materi Video Plantae

Tonton gratis materi tentang Kingdom Plantae beserta evolusinya dari tumbuhan akuatik (air) ke terestrial (daratan) di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Animalia

Tumbuhan udah dibahas, sekarang kita bahas juga hewan yang masuk dalam kingdom Animalia. Kingdom animalia juga kingdom yang besar sama seperti plantae. Coba yuk kita sebutkan hewan-hewan yang sering kita temui: cacing, sapi, nyamuk, ikan, dll.

Untuk membedakan hewan-hewan tersebut, kita bisa membaginya ke dalam dua kelompok besar, yaitu vertebrata (hewan bertulang belakang) dan avertebrata (hewan tidak bertulang belakang).

Vertebrata atau hewan bertulang belakang, berarti hewan ini memiliki tulang belakang. Kelompok hewan vertebrata dibagi menjadi 5, yaitu pisces (ikan-ikanan), amphibia (hewan yang hidup di air dan di darat).

Kemudian ada reptil (memiliki sisik dan hidup di darat), aves (burung-burungan), dan mamalia (hewan menyusui). Kita sebagai manusia juga masuk ke dalam kingdom animalia ya, guys. Dan juga masuk dalam kelompok vertebrata.

Avertebrata atau hewan yang tidak bertulang belakang. Hewan ini kebanyakan hidup di laut lho guys. Kelompok hewan avertebrata yaitu Porifera (hewan yang memiliki pori-pori) contohnya spons, Coelenterata (berongga) contohnya terumbu karang dan ubur-ubur.

Kemudian, Vermes (cacing-cacingan) contohnya cacing pipih/platyhelmintes, Arthopoda (kaki berbuku-buku/bersegmen) contohnya laba-laba/arachnida, dan Molusca (hewan lunak) contohnya siput.

Pelajari lebih lanjut
Untuk baca materi Kingdom Animalia yang lebih komplit, klik link berikut: Klasifikasi Lengkap Kingdom Animalia – Materi Biologi Kelas 10.


Materi Video Animalia

Tonton gratis materi Kingdom Animalia dan apa yang membuat kingdom ini istimewa dibandingkan kingdom lainnya di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Mudah bukan? Kurang lebih begitu ya pembahasan mengenai materi klasifikasi makhluk hidup kelas 10 ini.

Oh iya, selain materi Biologi, elo juga bisa belajar mata pelajaran lainnya lho bareng Zenius. Kayak Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, dll. Dan kalo elo gabung sekarang, elo bisa dapet diskon hingga 80% dan akses berbagai video premium gratis. 

Caranya gampang, elo tinggal download aplikasi Zenius atau klik banner di bawah ini ya!

Ciri dan Klasifikasi Makhluk Hidup - Materi Biologi Kelas 10 17

Oh iya, kalo elo

Klasifikasi Kingdom Protista – Materi Biologi Kelas 10

Halo, Sobat Zenius! Masih berasa asing nggak, nih, sama materi klasifikasi kingdom protista? Kalau udah agak lupa, gue mau ngajak elo semua buat ngebahas materi ini mulai dari pengertian, karakteristik, struktur tubuh, dan klasifikasinya.

Kali ini gue akan membahas salah satu Kkingdom pada makhluk hidup yang cukup unik, karena mereka bukan hewan, bukan juga tumbuhan, tapi sangat mirip.

Nah lho, kira-kira kingdom apa yang akan gue bahas?

Yap, kingdom Protista. Buat Sobat Zenius yang sekarang duduk di bangku kelas X pasti udah nggak asing lagi sama makhluk tersebut, karena materi ini akan dipelajari di kelas X. 

Tapi, mungkin masih banyak di antara elo yang masih bingung sama materi protista kelas 10 ini. 

Nah, supaya pengetahuan elo bertambah mengenai kingdom yang satu ini, yuk baca dan pahami penjelasan-penjelasan di bawah ini!

Apa Itu Protista?

Protista itu apa sih? Kok bisa disebut mirip hewan dan tumbuhan? Kenapa anggota kingdom yang satu ini nggak digabung aja sih sama kingdom lainnya? Oke oke, simpan dulu pertanyaan-pertanyaan elo, karena gue akan menjawabnya satu per satu.

Dalam dunia taksonomi, Protista dikenal sebagai salah satu kingdom, yaitu kingdom Protista.

Hal itu diusulkan pertama kali oleh Georg A. Goldfuss, seorang pakar Biologi asal Jerman pada tahun 1830-an, yang memperkenalkan istilah protozoa (protista) dan mengusulkannya agar dipisah dari makhluk hidup lainnya.

Selanjutnya, pada tahun 1860-an, John Hogg, seorang ahli Biologi asal Inggris menemukan istilah Protoctista dan memasukkannya ke dalam empat kingdom.

Hingga saat ini menjadi enam kingdom, Protista masih berdiri sendiri membentuk suatu kingdom dan dipisahkan dari makhluk hidup lainnya.

Menurut Irnaningtyas, dalam buku Biologi untuk SMA/MA Kelas X, Protista adalah organisme eukariotik (memiliki membran inti), umumnya uniseluler, dan hidup soliter atau berkoloni.

Jadi, selnya sama seperti kingdom eukariotik lainnya: Animalia, Plantae, dan Fungi.

Ketika ada organisme yang mirip dengan kingdom eukariotik lainnya, tetapi tidak tergabung ke dalam kingdom tersebut, maka ia akan masuk dalam kingdom Protista.

Selain itu, kalau dibandingkan dengan organisme eukariotik lainnya, kingdom yang satu ini merupakan yang paling sederhana, namun lebih kompleks dari organisme prokariotik (Archaebacteria dan Eubacteria).


Karakteristik Protista

Seperti yang gue sampaikan sebelumnya, bahwa anggota kingdom ini sangat beragam. Hal itu membuat karakteristik anggotanya juga beragam nih, guys.

Ada yang uniseluler, ada juga yang multiseluler. Ada yang heterotrof, tapi ada juga yang autotrof.

Nah, supaya Sobat Zenius lebih jelas dan mudah dalam memahaminya, coba pahami penjabaran karakteristik berikut ini.

  • Organisme eukariotik.
  • Umumnya bersifat uniseluler, namun ada juga yang multiseluler.
  • Bentuk tubuh sangat beragam.
  • Melakukan respirasi secara aerobik, yaitu membutuhkan oksigen untuk kelangsungan hidupnya.
  • Hidup soliter dan berkoloni.
  • Kebanyakan hidup di perairan (laut maupun perairan tawar).
  • Ada yang hidupnya bebas, ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lain.
  • Bergerak seperti hewan, mempunya klorofil seperti tumbuhan, dan memiliki siklus hidup dan reproduksi seperti jamur.
  • Beberapa jenis merupakan autotrof fotosintetik (bisa membuat makanannya sendiri dengan bantuan sinar matahari), dan ada juga yang heterotrof (tidak bisa membuat makanannya sendiri, ia memperoleh nutrisi dengan memakan organisme lain).
  • Ada yang bergerak menggunakan flagela atau silia, ada juga yang menggunakan ekstensi sementara dari sitoplasma.
  • Secara umum bereproduksi dengan cara aseksual, yaitu pembelahan biner, tunas, atau spora. Bisa juga dengan cara seksual, namun hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu.

Struktur Tubuh Protista

Barusan kita udah tau pengertian dan ciri-cirinya. Belum lengkap rasanya ketika kita belum tau seperti apa sih gambaran dari kingdom yang satu ini itu.

Nah, sekarang aku mau memberitahu elo tentang struktur tubuh dari kingdom unik ini. Perhatikan gambar di bawah ini ya!

struktur tubuh protista
Struktur tubuh Euglena, salah satu anggota kingdom Protista (sumber gambar: readbiology.com)

Dari gambar di atas, kita bisa tau seperti apa struktur tubuh dari Protista. Karena termasuk dalam organisme eukariotik, jadi mereka memiliki inti sel yang dikelilingi oleh organel-organel lainnya pada sitoplasma. Seperti RE (retikulum endoplasma), badan golgi, mitokondria, kloroplas, dan vakuola.

Dilansir dari ThoughtCo, bahwa RE dan badan golgi ini berperan penting dalam sintesis protein dan eksositosis molekul seluler.

Mitokondria berfungsi untuk memberikan energi bagi sel. Sedangkan, kloroplas berfungsi dalam proses fotosintesis.

Selain organel yang terdapat pada gambar di atas, ada juga Protista yang memiliki lisosom, biasanya sih banyak terdapat pada Protista mirip hewan.

Fungsinya untuk membantu mencerna bahan organik yang masuk ke tubuh.

Perlu Sobat Zenius ketahui, bahwa organel tertentu ada yang ditemukan di beberapa jenis Protista, ada juga yang tidak ada pada Protista lainnya. Jadi, emang sesuai sama klasifikasinya gitu, guys.

Nah, kalau dilihat dari organelnya, gambar di atas (Euglena) kira-kira termasuk dalam klasifikasi Protista yang mana ya?

Hayoo.. bisa jawab nggak? Kalau masih bingung, langsung aja deh masuk ke pembahasan klasifikasi biar elo bisa membedakan jenis-jenisnya.

Klasifikasi Kingdom Protista

Nah, kira-kira bagaimana klasifikasi kingdom protista?

Dalam beberapa kasus, seringkali ditemukan makhluk hidup yang ciri-cirinya mirip dengan animalia, tetapi ia bukan termasuk bagian dari kingdom animalia.

Atau ia mirip dengan anggota kingdom plantae atau fungi, tetapi tidak masuk ke dalam kingdom-kingdom tersebut.

Nah, gue udah bilang sebelumnya bahwa mereka yang termasuk organisme eukariotik tetapi tidak bergabung dalam kingdom animalia, plantae, atau fungi, maka akan masuk ke dalam kingdom Protista.

Sehingga, klasifikasi kingdom yang satu ini jika dilihat dari ciri-cirinya, maka akan sangat beragam, ada yang mirip hewan, jamur, bahkan tumbuhan.

klasifikasi kingdom protista
Beberapa contoh anggota (Dok. toppr.com)

Protista Mirip Hewan (Protozoa)

Protista mirip hewan disebut juga dengan protozoa. Protozoa ini diambil dari bahasa Yunani, yaitu protos yang artinya pertama dan zoon yang berarti hewan. Itulah mengapa jenis ini memiliki kedekatan dengan hewan.

Sifatnya hampir sama seperti hewan, yaitu heterotrof atau tidak dapat membuat makanannya sendiri dan bisa bergerak aktif.

Nah, bedanya dari kingdom Animalia adalah jumlah selnya, Protozoa merupakan organisme uniseluler atau bersel tunggal.

Protozoa ada yang hidup parasit, yaitu dengan menumpang pada organisme lainnya yang lebih besar.

Contohnya yang sering kita dengar adalah amoeba, paramaecium, dan euglena. Amoeba ini bentuknya dapat berubah-ubah lho, guys.

Sedangkan, paramaecium umumnya berbentuk sepatu. Nah, kalau euglena sih bisa hidup mandiri, karena ia memiliki klorofil yang memungkinkannya untuk membuat makanannya sendiri, sehingga hidupnya bebas gak tergantung sama organisme lain.

Berikut ini merupakan klasifikasi dari protozoa:

Protozoa jenis ini umumnya ditemukan di daerah perairan, baik tawar maupun asin. Mereka memiliki alat gerak berupa pseudopodia (kaki semu) yang membantunya untuk mengubah-ubah bentuk dan menangkap serta menelan makanan.

Rhizopoda bereproduksi dengan cara pembelahan biner.

Contoh: Amoeba sp.

  • Flagellata (Mastigophora)

Sesuai dengan namanya, protozoa jenis ini bergerak dengan flagel atau bulu cambuk. Mereka ada yang hidup secara bebas dan parasit.

Contoh: Euglena sp.

Protozoa jenis ciliata memiliki silia atau bulu getar di seluruh tubuhnya. Silia membantu mereka untuk bergerak dan menggerakan makanan agar bisa masuk mulutnya.

Mereka termasuk organisme akuatik. Mereka termasuk dalam organisme heterotrof yang tidak bisa membuat makanannya sendiri. Ciliata ini memiliki dua inti sel, yaitu makronukleus dan mikronukleus.

Mereka bereproduksi dengan cara aseksual (membelah diri) dan seksual (konjugasi, yaitu menempelkan tubuh dan saling bertukar inti).

Contoh: Paramaecium sp.

Protozoa jenis ini memiliki siklus hidup yang seperti spora.

Contoh: Plasmodium sp.


Materi Video Protista Mirip Hewan

Tonton gratis materi Protista Mirip Hewan (Protozoa) dan Kelompok-kelompoknya di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Protista Mirip Jamur

ilustrasi protista mirip jamur
Ilustrasi protista mirip jamur (Dok. Pixabay).

Protista mirip jamur memiliki sifat heterotrof dan bisa membentuk struktur filamen. Mirip jamur banget ‘kan? Namun, Protista mirip jamur tidak bisa dimasukkan ke dalam kingdom Fungi, karena ia tidak bisa menghasilkan kitin.

Dinding selnya terdiri dari selulosa, lebih mirip dengan alga (Protista mirip tumbuhan), tidak seperti jamur. Mereka juga berkembang biak dengan membentuk spora.

Sama seperti jamur, mereka juga tidak bergerak ya, guys.

Berikut ini Klasifikasi dari Protista Mirip Jamur

  • Myxomycota (Jamur Lendir)

Protista yang satu ini merupakan organisme saprofitik, mereka memakan materi yang mati dan telah membusuk, yap disebut pengurai.

Myxomycota termasuk organisme multiseluler yang memiliki banyak inti.

Biasanya, ciri-ciri dari myxomycota adalah makroorganisme atau bisa dilihat dengan mata telanjang, karena ukurannya sekitar 1-2 cm, dan ada beberapa yang berukuran besar. Umumnya memiliki warna cerah, seperti kuning, coklat, dan putih.

Contoh: Physarum polycephalum.

Protista jenis ini kebanyakan hidup di air atau tanah yang lembap. Mereka bisa menjadi parasit bagi tumbuhan atau hewan lain lho, guys.

Karena, mereka akan mendapatkan nutrisi dari organisme lain yang dihinggapinya.

Kalau di negara agraris seperti kita, jamur air ini sangat meresahkan para petani lho. Mereka bisa menyebabkan berbagai penyakit pada tanaman petani, misalnya pada tanaman kentang.

Contoh: Saprolegniales.


Materi Video Protista Mirip Jamur

Buat kamu yang sudah berlangganan paket belajar Zenius, tonton materi lengkap Protista Mirip Jamur mulai dari Karakteristik hingga Perbedaannya dengan Protista Lain di website Zenius. Jangan lupa login dulu, ya, buat mengaksesnya!


Protista Mirip Tumbuhan (Alga)

alga hijau perairan, salah satu contoh protista mirip tumbuhan
Kanal perairan yang dipenuhi oleh alga berwarna hijau (Dok. Pixabay).

Protista mirip tumbuhan juga dikenal sebagai alga atau ganggang. Seperti halnya tumbuhan, alga bisa melakukan fotosintesis lho, guys.

Sedangkan, untuk jumlah selnya, alga bisa bersifat uniseluler (sel tunggal), multiseluler (banyak sel dengan fungsi yang berbeda-beda, sehingga ada pembagian tugas di sana), dan koloni (banyak sel, tapi tidak ada pembagian tugas/fungsi alias fungsinya sama semua).

Berikut ini Merupakan Klasifikasi dari Alga:

Merupakan jenis alga yang memiliki warna coklat keemasan. Mereka hidup di air tawar, tanah yang lembap, dan lautan. Pigmen warna yang dominan pada Chrysophyta adalah pigmen kuning (karoten), klorofil a, dan klorofil c.

Jenis euglenophyta merupakan organisme uniseluler yang memiliki flagel atau bulu cambuk. Mereka juga memiliki stigma yang berfungsi untuk menangkap cahaya dan kloroplas untuk membuat makanannya sendiri dengan cara fotosintesis.

Namun, mereka akan berfotosintesis ketika memiliki cahaya yang cukup. Ketika mereka tidak memiliki cahaya yang cukup, maka mereka akan melakukan perburuan makanan (heterotrof).

Pigmen dominan yang terdapat pada tubuh mereka adalah klorofil b, klorofil a, dan karoten.

Contoh: Euglenophyta.

  • Dinoflagellata (Pyrrophyta)

Memiliki julukan lain yaitu ganggang api, dikarenakan kemampuannya yang bisa memancarkan cahaya pada malam hari lho, guys. Dinoflagellata bisa meningkatkan jumlah populasinya pada keadaan tertentu, misalnya saat suhu air tinggi, sehingga menjadi hangat dan kaya akan nutrisi.

Saat itulah pyrrophyta ini berkembang cukup signifikan. Hal ini ditandai ketika lautan atau perairan berwarna merah kecoklatan.

Namun, hal itu bisa merugikan kehidupan organisme lain lho, karena kandungan oksigen dalam air akan sangat berkurang, bahkan bisa juga beracun dan menyebabkan organisme perairan lainnya mati.

Pigmen warna dominan yang terdapat pada tubuh mereka adalah klorofil a dan klorofil c.

Biasa disebut sebagai alga hijau, chlorophyta memiliki warna tubuh kehijauan. Hal ini karena pigmen warna dominan yang terdapat pada tubuh mereka adalah klorofil a dan klorofil b.

Di dalam tubuhnya, terdapat kloroplas yang berisi kumpulan klorofil untuk membuat makanannya sendiri (autotrof). Bentuk anggotanya juga beraneka ragam, ada yang spiral, bulat, bintang, dll.

Protista yang satu ini merupakan ganggang cokelat. Mereka memiliki pigmen warna dominan pada tubuh mereka, yaitu fikosantin (coklat), klorofil a, klorofil c, dan karotenoid.

Struktur dari phaeophyta ternyata sangat mirip dengan tumbuhan, karena mereka memiliki akar, batang, dan daun.

Rhodophyta atau alga merah. Dari namanya aja kita udah bisa memastikan kalau alga ini berwarna merah, iya ‘kan? Betul sekali, pigmen warna dominan yang terdapat pada tubuh mereka adalah fikoeritrin (pigmen merah).

Umumnya, jenis rhodophyta ini hidup di lautan, sedangkan yang hidup di air tawar hanya sebagian kecilnya saja.


Materi Video Protista Mirip Tumbuhan (Alga)

Buat kamu yang sudah berlangganan paket belajar Zenius, tonton materi lengkap Protista Mirip Tumbuhan (Alga) mulai dari Karakteristik hingga Perbedaannya dengan Protista Lain di website Zenius. Jangan lupa login dulu, ya, buat mengaksesnya!


Pelajari lebih lanjut
Masih ingat kan, kalau Protista itu masuk dalam pembahasan Klasifikasi Makhluk Hidup? Buat yang mau baca lagi materinya, klik link berikut: Ciri dan Klasifikasi Makhluk Hidup – Materi Biologi Kelas 10.

Demikian rangkuman protista kelas 10 yang bisa elo pelajari dengan saksama. Semoga adanya artikel ini bisa membantu elo buat memahaminya lebih baik, ya!

Selain belajar lewat artikel, elo juga bisa mempelajari materi di atas lewat video pembelajaran yang dibawakan oleh ZenTutor.

Selain materi yang dikemas dengan menarik, elo juga bakal mendapatkan contoh soal dan pembahasan yang super komplit.

Yuk, segera belajar dengan klik banner di bawah ini!

Pelajari materi Biologi di video materi belajar Zenius

Selain itu, Sobat Zenius juga bisa mempelajari contoh soal dan pembahasan dari mata pelajaran lainnya jika berlangganan paket Aktiva Sekolah dari Zenius.

Selain dapat contoh soal dan pembahasan, elo juga bisa mengakses ribuan video premium dari Zenius

Kariotipe dan Fungsinya – Materi Biologi Kelas 12

Ketika ngomongin DNA elo juga harus tahu tentang kariotipe dan juga fungsinya. Lebih jelasnya, cek artikel di bawah ini ya!

Elo sudah mempelajari DNA dan kromosom kan? Nah kariotipe ini ada hubungannya dengan DNA dan juga kromosom. Supaya nggak bingung, cek dulu ya artikel tentang DNA dan juga kromosom di bawah ini ya!

Pengertian kariotipe

Kariotipe adalah metode untuk mengidentifikasi ukuran, jumlah, dan bentuk kromosom pada individu. Sama kayak foto profil elo di jejaring sosial, kariotipe tiap orang punya kromosom yang berbeda-beda mulai dari bentuk, ukuran, dan juga jumlahnya. 

Fungsi kariotipe

Elo pasti tahu bahwa jumlah kromosom manusia itu genap. Inget gak ada berapa? Jumlah kromosom pada manusia ada 46 kromosom atau 23 pasang kromosom yang terdiri dari 22 pasang autosom dan satu pasang gonosom.

Kariotipe dan Fungsinya - Materi Biologi Kelas 12 33
Contoh Kariotipe Manusia Normal
Mary S. Gibb

Ini adalah contoh dari kariotipe milik manusia. Di sini bisa dilihat bahwa jumlah kromosomnya lengkap. Namun, ada juga manusia yang memiliki jumlah kromosom yang tidak lengkap. Kromosom yang tidak lengkap bisa mengakibatkan kelainan genetik pada manusia.  

Lewat kariotipe, elo bisa lihat apakah jumlah kromosomnya ganjil atau genap. Nah, sampai sini paham kan fungsi dari kariotipe? Fungsi kariotipe adalah untuk mengetahui kelainan kromosom. Selain itu, kariotipe juga berfungsi untuk mempelajari kromosom, hubungan taksonomi, untuk kedokteran, dan juga mengumpulkan informasi tentang peristiwa evolusi masa lalu. Wow!

Baca Juga : Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Struktur Kromosom – Materi Biologi Kelas 12

Kelainan Kromosom

Kromosom dengan jumlah yang kurang ataupun berlebihan bisa menyebabkan kelainan pada manusia. Di bawah ini adalah contoh beberapa kelainan pada kromosom:

Sindrom Down

Penyebab dari sindrom down adalah kegagalan pembelahan sel gamet pada proses meiosis I atau II sehingga terdapat kelebihan pada kromosom ke-21. Itulah sebabnya, Sindrom Down juga disebut sebagai Trisomi 21. 

Kromosom ekstra itu bisa menyebabkan penundaan perkembangan manusia secara fisik dan juga mental/ Gejala dari sindrom down adalah perkembangan fisik dan mental yang terhambat, tubuh pendek, telinga kecil, mata kecil dan sipit, lidah besar dan menjulur. Berikut adalah kariotipe sindrom down:

Kariotipe Sindrom Down:

Kariotipe dan Fungsinya - Materi Biologi Kelas 12 34
Kariotipe Sindrom Down

Baca Juga : Mutasi Genetik, Pengertian, Dampak & Penyebabnya

Gimana? Elo sudah paham belum tentang kariotipe dan juga fungsinya? Kalau belum, elo bisa cek video Zenius tentang DNA, kromosom, dan juga kariotipe dengan cara klik banner di bawah ini!

Kariotipe dan Fungsinya - Materi Biologi Kelas 12 35

Oh iya sob, supaya nggak pusing terus tiap mengerjakan tugas, elo bisa klik banner di bawah ini untuk berlangganan. Ayo, langganan sekarang!

Kariotipe dan Fungsinya - Materi Biologi Kelas 12 36

Jenis Mutasi Kromosom – Materi Biologi SMA Kelas 12

Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian mutasi kromosom, faktor penyebabnya, hingga jenis mutasi kromosom yang terjadi pada makhluk hidup. Baca lebih jauh, ya!

Mutasi pada Makhluk Hidup

Sobat Zenius, apa film superhero terakhir yang elo tonton?

Banyak banget superhero, maupun musuhnya, yang mulanya adalah manusia biasa, lalu tiba-tiba jadi punya kekuatan karena terjadi ‘mutasi’ pada tubuh mereka.

Ada yang mutasinya dilakukan di laboratorium, ada juga yang mutasinya nggak disengaja, seperti terpapar sinar radiasi, digigit serangga, dan yang lainnya.

Sobat Zenius, kejadian seperti ini tentunya fiktif, tapi yang nggak fiktif adalah mutasi kromosom. Nah, kita bahas materi ini sama-sama, yuk! 

Pengertian Mutasi Kromosom 

Sebelum kita ngobrol lebih jauh tentang mutasi kromosom, mari kita berangkat dari kata ‘mutasi’. Mutasi didefinisikan sebagai perubahan yang dialami oleh urutan nukleotida. Kayaknya masih banyak nih yang ketuker antara mutasi gen dan mutasi kromosom atau bahkan ada yang menganggap keduanya sama aja. Nah, elo ingat ya baik-baik perbedaannya!

  1. Mutasi gen adalah perubahan nukleotida yang terjadi di dalam suatu gen 
  2. Mutasi kromosom adalah perubahan nukleotida yang terjadi pada struktur atau jumlah kromosom

Baca Juga: 

Mutasi Genetik, Pengertian, Dampak & Penyebabnya

Kromosom terdiri dari protein dan satu molekul DNA yang membawa informasi genetik dari satu sel ke sel lainnya. Pada umumnya manusia hanya memiliki 22 pasang kromosom dan 1 pasang kromosom seks.

Sehingga apabila dijumlahkan, manusia memiliki 46 kromosom. Kalo elo lihat menggunakan mikroskop, bentuk kromosom akan terlihat seperti benang. 

mutasi kromosom
Kromosom manusia (Mary S. Gibb)

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kromosom dapat berubah. Meskipun begitu, perubahan kromosom atau mutasi kromosom tidak sering terjadi. Contohnya adalah penyakit kelainan down syndrome. Menurut WHO, penyakit down syndrome terjadi pada 1 di setiap 1000 anak yang terlahir di dunia.

Down syndrome sendiri terjadi apabila seorang anak terlahir dengan kelebihan kromosom 21. Kelebihan kromosom ini menyebabkan penundaan pada perkembangan manusia secara fisik dan mental.

Baca Juga: 

Kariotipe dan Fungsinya – Materi Biologi Kelas 12

Penyebab Mutasi Kromosom

Mutasi kromosom terjadi akibat kesalahan saat sel melakukan pembelahan. Akan tetapi, mutasi dapat disebabkan oleh faktor eksternal juga. Faktor eksternal yang menyebabkan mutasi kromosom di antaranya:

1. Faktor Fisika

Faktor fisika yang dapat menimbulkan perubahan kromosom salah satunya adalah radiasi. Radiasi dapat merusak jaringan hidup dalam sel dengan mengubah struktur gula atau basa dan merusak struktur hidrogen basa. 

2. Faktor Kimia

Faktor kimia yang dapat menimbulkan perubahan kromosom salah satunya yaitu mutagen zat-zat kimia. Contohnya, bahan kolkisin yang dapat memperlambat pembelahan sel dan pembentukan benang-benang spindel  pada anafase

3. Faktor biologi 

Faktor biologi juga dapat menimbulkan perubahan kromosom. Salah satu contohnya yaitu virus dalam lingkungan, misalnya virus campak yang menyebabkan demam kuning.

Zen, berarti semua yang mengalami mutasi kromosom itu kelainan, ya?

Nggak, Sobat Zenius! Mutasi kromosom juga dapat berdampak positif dalam medis. Contohnya sebagai terapi pengobatan kanker, meningkatkan keanekaragaman tumbuhan, dan lain sebagainya. 

Jenis Mutasi Kromosom

Ada 2 jenis mutasi kromosom, yaitu:

1. Mutasi kromosom I

Mutasi kromosom I terjadi karena adanya perubahan pada struktur kromosom. Ada empat macam mutasi kromosom I, yaitu:

  1. Duplikasi, yaitu mutasi akibat adanya salinan ekstra dalam produksi DNA yang terletak di awal atau bagian lain dari kromosom. 
  2. Delesi, mutasi akibat kromosom yang hilang yang menyebabkan manusia mengalami gangguan jantung dan berbagai penyakit menular.
  3. Translokasi, mutasi terjadi karena adanya potongan kromosom yang melekat pada kromosom non-homolog.
  4. Inversi, mutasi terjadi karena adanya perubahan segmen kromosom sehingga menyebabkan susunan kromosom yang terbalik. 
jenis mutasi kromosom
Mutasi kromosom I

2. Mutasi kromosom II

Mutasi kromosom II terjadi karena adanya perubahan pada jumlah kromosom. Ada dua macam mutasi kromosom II,

  1. Aneuploid adalah kondisi yang terjadi jika mutasi hanya terjadi pada salah satu set kromosom, misalnya kekurangan atau kelebihan jumlah kromosom. Beberapa contohnya adalah Sindrom Turner (kekurangan kromosom), Sindrom Wanita Super (kelebihan kromosom X), dan Sindrom Down yang kita bahas di atas.
mutasi kromosom
Down Syndrome (Freepik)
  1. Poliploidi adalah kondisi organisme yang memiliki set kromosom lebih dari sepasang. Umumnya kromosom organisme terdiri dari satu pasang, misalnya manusia yang memiliki 23 pasang kromosom atau disebut 2n. Organisme poliploidi memiliki kromosom 3n, 4n, dan seterusnya. Poliploidi umum terjadi pada tumbuhan dan hewan tingkat rendah.

Sobat Zenius, itu dia pembahasan kita tentang mutasi kromosom! Nah, sekarang kalau elo nonton film superhero, pasti jadi bakal lebih seru karena elo udah mengerti materi mutasi kromosom ini!

Kalau elo mau belajar lebih jauh tentang materi ini, Sobat Zenius juga bisa tonton video pembelajarannya dengan klik banner di bawah ini!

Mutasi Kromosom - Biologi SMA Kelas 12 26

Elo juga bisa belajar kapan aja dan dimana aja dengan Zenius! Beli paket belajar yang paling sesuai untuk elo, lalu ikuti live class dan kerjakan soal-soal untuk melatih elo belajar!

Mutasi Kromosom - Biologi SMA Kelas 12 27

Penulis: Syifa Aulia Dewi

Mengenal Struktur Sel Tumbuhan – Materi Biologi Kelas 11

Sobat Zenius, kalian pernah main puzzle nggak? Iya, puzzle yang disusun dari kepingan-kepingan sampai terbentuk gambar atau bentuk tertentu. Nah, seperti puzzle, manusia, hewan, dan tumbuhan sebagai makhluk hidup juga tersusun dari kepingan kecil. Kepingan kecil itu bisa disebut sebagai sel.

Kali ini gue akan membahas secara khusus terkait struktur sel tumbuhan hingga fungsi-fungsinya. Gue juga akan kasih elo contoh soal untuk melatih pemahaman elo. Yuk, baca artikel ini sampai selesai, ya!

Pengantar Sel

Sobat Zenius, elo tau nggak apa itu sel? Sel adalah unit terkecil sebagai dasar penyusun makhluk hidup. Sel-sel ini akan menyusun makhluk hidup secara struktural maupun fungsional. Artinya, sel ini nggak hanya menjadikan makhluk hidup berwujud secara fisik, tapi juga menjadikan makhluk hidup untuk berfungsi dalam kehidupan. 

Sel terbagi menjadi dua kelompok, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik adalah sel yang nggak punya membran inti sel, seperti sel pada Monera. Sementara itu, sel eukariotik adalah sel yang punya membran inti sel, seperti sel pada Plantae, Fungi, Animalia, dan Protista.

Bagian dalam sel secara umum disebut protoplasma yang terdiri atas dua bagian, yaitu nukleus dan sitoplasma. Nukleus merupakan inti sel, ibaratnya seperti otak dari sel yang mengeksekusi segala operasi dalam sel. Sementara itu, sitoplasma merupakan tempat terjadinya pengoperasian yang diperintahkan oleh nukleus.

sel hewan dan sel tumbuhan
Ilustrasi Sel (Arsip Zenius)

Nah, elo bisa tonton video ini untuk menguatkan pemahaman elo terkait sel karena bakal ada istilah-istilah baru yang perlu elo ketahui dan pahami!

Struktur Sel Tumbuhan

konsep sel tumbuhan
Ilustrasi Struktur Sel Tumbuhan (Sumber: Lady of Hat)

Seperti sel pada umumnya, sel tumbuhan memiliki nukleus dan sitoplasma. Tapi, ada yang khas dari struktur sel tumbuhan, yaitu memiliki dinding sel. Dinding sel merupakan lapisan terluar pada struktur sel tumbuhan yang terbuat dari selulosa dan lama-kelamaan akan mengalami penumpukan lignin. 

Kenapa dinding sel hanya ada pada struktur sel tumbuhan? Karena tumbuhan membutuhkan struktur yang kaku dan kokoh untuk keberlangsungan hidupnya. Struktur yang kokoh ini akan melindungi tumbuhan dari berbagai kerusakan bahkan penyakit yang mungkin terjadi akibat tekanan air di dalamnya. Jadi, fungsi dari dinding sel pada tumbuhan, yaitu memberikan kekuatan dan dukungan pada sel.

Baca Juga:

Perbedaan Struktur Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

Selain itu, ada juga beberapa fungsi dari dinding sel pada struktur sel tumbuhan, di antaranya:

1. Memberi bentuk sel

2. Membuat sel menjadi kaku

3. Memberikan proteksi terhadap sel dari bahaya

4. Menahan sel dari gaya gravitasi

5. Menahan tekanan osmotik

6. Menjadi jalur komunikasi dan transportasi molekul

7. Menjadi tempat penyimpanan karbohidrat

Dinding sel pada tumbuhan juga melapisi membran sel, yaitu bagian yang melapisi sitoplasma. Pada sel tumbuhan, membran sel memiliki fungsi sebagai pengatur keluar-masuknya zat-zat dari dalam dan luar sel. Membran sel terdiri atas dua lapis fosfolipid, yaitu lapisan yang memiliki bagian fosfat atau kepala dan lipid atau ekor. 

Bagian fosfat pada membran sel bersifat hidrofilik atau mudah bercampur dengan air, sementara bagian lipid pada membran sel bersifat hidrofobik atau nggak bisa bercampur dengan air. Elo bisa cermati ilustrasi berikut ini.

struktur membran sel
Ilustrasi Membran Sel (Arsip Zenius)

Nah, seperti yang udah gue sebut sebelumnya, sel tumbuhan memiliki nukleus dan sitoplasma. Pada sitoplasma, terdapat bagian-bagian lain yang juga nggak kalah penting untuk keberlangsungan hidup sel tumbuhan. Bagian-bagian itu disebut organel sel yang bisa elo lihat di bawah ini.

Fungsi Organel Sel Tumbuhan

struktur sel tumbuhan
Ilustrasi Struktur Sel Tumbuhan (Sumber: Lady of Hat)

Kalau elo lihat dari gambar struktur sel tumbuhan di atas, ada banyak banget organel sel tumbuhan. Masing-masing organel juga punya tugas dan peran untuk membantu sel tumbuhan hidup. Nah, gue akan bahas tugas dan peran mereka satu per satu ya!

1. Nukleus (Inti Sel)

Nukleus ini ibaratkan otak bagi sel. Oleh karena itu, nukleus ini menjadi bagian yang penting bagi sel. Nukleus memiliki fungsi untuk mengontrol aktivitas sel, mengatur sintesis RNA untuk membuat protein, mengatur pembelahan sel, melindungi DNA dari kerusakan, dan menjaga homeostasis dalam sel tersebut. 

Nukleus terdiri atas beberapa bagian lagi, yaitu kromatin, nukleolus, dan nukleoplasma. Kromatin merupakan bagian nukleus yang mengandung materi genetik berupa DNA dan protein. Nukleolus merupakan bagian nukleus yang bertanggung jawab untuk melakukan sintesis RNA ribosom. Nukleoplasma merupakan bagian nukleus yang berupa cairan kental dan berfungsi sebagai media reaksi kimia di dalam nukleus. 

Bagian-bagian ini kemudian dilindungi oleh suatu membran, yaitu selubung nukleus. Nggak hanya sebagai pelindung, selubung nukleus juga menjadi media “komunikasi” antara nukleus dan organel sel di luar nukleus melalui pori-pori nukleus

2. Ribosom

Selain nukleus, ribosom juga dinobatkan menjadi organel sel yang paling penting pada sel tumbuhan. Ribosom dan nukleus membutuhkan satu sama lain untuk melakukan instruksi genetik, yaitu pembentukan protein

3. Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma merupakan organel yang umumnya terletak di dekat nukleus. Terdapat dua jenis retikulum endoplasma (RE), yaitu RE kasar dan RE halus

RE kasar merupakan retikulum endoplasma yang ditempeli dengan ribosom terikat dan memiliki fungsi sebagai lokasi sintesis protein dan modifikasi protein

Sementara itu, RE halus merupakan retikulum endoplasma yang nggak ditempeli ribosom terikat dan memiliki fungsi untuk melakukan sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, detoksifikasi racun, dan penyimpanan kalsium. 

4. Badan Golgi

Badan Golgi merupakan organel sel yang memiliki bentuk mirip dengan retikulum endoplasma. Bedanya, badan Golgi ini nggak menempel pada nukleus. 

Badan Golgi memiliki fungsi utama dalam pengolahan protein yang baru disintesis dari retikulum endoplasma. Badan Golgi akan memotong protein berukuran besar menjadi protein-protein kecil.

Badan Golgi juga memiliki fungsi menambahkan molekul glukosa ketika proses sintesis glikoprotein. Selain itu, badan Golgi memiliki fungsi untuk membuat organel baru, yaitu vakuola pada sel tumbuhan dan lisosom pada sel hewan. 

nukleus, ribosom, retikulum endoplasma, badan golgi

5. Vakuola

Vakuola merupakan organel sel yang umumnya terdapat pada sel tumbuhan. Vakuola memiliki fungsi sebagai penyimpan cadangan makanan. Vakuola juga diisi oleh air yang terlarut dengan berbagai mineral, gula, asam organik, dan bahan lainnya. Vakuola dilapisi oleh suatu membran yang disebut tonoplas.

6. Mitokondria

Mitokondria merupakan organel sel yang memiliki peran dalam proses respirasi aerobik. Respirasi ini kemudian akan menghasilkan energi sehingga mitokondria juga berperan sebagai pembangkit energi di dalam sel tumbuhan. 

7. Kloroplas

Kloroplas merupakan organel sel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan. Organel ini memiliki pigmen fotosintesis, di antaranya klorofil (zat hijau daun) dan karotenoid (zat warna kuning). Pigmen-pigmen tersebut berperan penting dalam proses fotosintesis, yaitu sebagai penangkap gelombang cahaya

mitokondria, kloroplas, vakuola

8. Plasmodesmata

Plasmodesmata merupakan organel yang terdapat pada dinding sel tumbuhan. Organel ini berupa suatu saluran terbuka pada dinding sel yang menjadi jalur komunikasi antar sel tumbuhan

Contoh Soal

Setelah mengetahui konsep sel tumbuhan, gue mau kasih elo contoh soal supaya elo bisa lebih paham sama materi ini. 

Contoh Soal 1

Coba elo perhatikan gambar struktur sel tumbuhan di bawah ini.

Mengenal Konsep Sel Tumbuhan - Materi Biologi Kelas 11 18

Organel X yang hanya terdapat pada sel tumbuhan berfungsi untuk ….

A. Menyimpan makanan

B. Melakukan fotosintesis

C. Menguatkan jaringan

D. Menyusun dinding sel

E. Menyalurkan energi

Pembahasannya:

Elo bisa fokus sama pertanyaannya, yaitu “hanya terdapat pada sel tumbuhan”. Dari informasi itu, elo bisa punya beberapa kemungkinan: dinding sel, vakuola, kloroplas, dan plasmodesmata. 

Nah, dari sini, elo bisa eliminasi mana aja yang kira-kira bukan. Misalnya, dinding sel pasti bukan karena organel X yang ditunjuk adalah organel yang ada di dalam sitoplasma. Karena organel X ini ada di dalam sitoplasma, plasmodesmata juga bukan jawabannya karena plasmodesmata letaknya ada di dinding sel. 

Berarti sekarang tinggal vakuola dan kloroplas. Nah, elo tau kalau vakuola pada sel tumbuhan adalah organel yang besar sehingga organel X ini bukan vakuola. 

Semua kemungkinan tereliminasi menyisakan kloroplas. Nah, pertanyaannya adalah fungsi dari organel X. Elo tinggal pilih aja fungsi dari kloroplas yaitu melakukan fotosintesis (B). 

Gimana? Gampang, kan? Gue kasih satu soal lagi yang gampang nih! Elo perhatikan pertanyaan berikut ya!

Contoh Soal 2

Ciri khas yang dimiliki struktur sel tumbuhan adalah ….

A. Vakuolanya kecil

B. Tidak memiliki nukleolus

C. Banyak mengandung ribosom

D. Sel terlindung oleh dinding dari zat selulosa

E. Retikulum endoplasma tidak ditempeli ribosom

Pembahasannya:

Nah, soal ini gampang banget! Sama seperti soal sebelumnya, elo cukup fokus sama kekhasan sel tumbuhan yang nggak ada di sel lainnya. Karena sel tumbuhan memiliki vakuola yang besar, otomatis jawaban A elo eliminasi. Jawaban B tentu nggak mungkin karena setiap sel pasti memiliki nukleolus.

Terkait ribosom, sel tumbuhan maupun sel hewan pasti memiliki ribosom sehingga jawaban C bukan ciri khas dari struktur sel tumbuhan. Kemudian terkait ribosom pada retikulum endoplasma, ingat ada dua jenis retikulum endoplasma pada sel tumbuhan dan sel hewan sehingga jawaban E juga bukan ciri khas dari sel tumbuhan.

Nah, semua jawaban sudah tereliminasi menyisakan jawaban (D) sel terlindungi oleh dinding dari zat selulosa. Hal ini merupakan ciri khas struktur sel tumbuhan karena hanya sel tumbuhan yang memiliki dinding sel dan dinding sel ini juga terbuat dari zat selulosa. 

Kerjain soal tentang sel tumbuhan gampang, ‘kan? Atau elo butuh contoh soal yang lebih menantang? Tenang, ada kok! Elo tinggal download aplikasi Zenius untuk dapetin soal-soal dan video pembahasannya.

Elo juga bisa belajar materi struktur sel tumbuhan atau materi biologi lainnya. Tinggal klik banner dan ketik materi yang diinginkan di kolom pencarian ya.

Materi Sel Tumbuhan, Biologi Kelas 11

Nah, supaya pemahaman elo makin dalam, ikuti terus review materi dan kerjakan berbagai latihan soal di Zenius, yuk. Ada berbagai paket yang bisa elo beli sesuai kebutuhan elo. Klik banner di bawah ini untuk info selengkapnya!

Langganan Zenius

Pembahasan gue tentang materi struktur sel tumbuhan kelas 11 sampai sini dulu ya! Kalau elo ada pertanyaan, bisa langsung tulis di kolom komentar. 

Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Semangat terus ya, Sobat Zenius!

Penulis: Trisnajaya Shalsabila

Referensi:

  • Campbell, N. A., Reece, J. B., & Mitchell, L. G. (2002). Biologi Edisi Kelima Jilid I. Erlangga. Jakarta, Indonesia.
  • Ferdinand, F., & Ariebowo, M. (2009). Praktis Belajar Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Mengenal Materi Genetik Tubuh Gen dan Alel : Biologi 12 SMA

Sobat Zenius, elo pernah nggak melihat suatu keluarga yang berbeda-beda? Misalnya, ibu dan ayahnya punya rambut lurus, anak pertamanya punya rambut lurus, tapi anak keduanya punya rambut keriting. Apakah anak kedua adalah anak tetangga?

Tentu bukan, dong! Fenomena ini adalah fenomena yang normal dan wajar karena ini merupakan bentuk dari ekspresi materi genetik yang dimiliki oleh individu. 

Kali ini, gue akan bahas tentang materi genetik, yaitu gen dan alel. Gue akan bahas mulai dari konsep gen dan alel hingga ekspresi gen yang membuat perbedaan seperti barusan itu ada. Gue juga akan memberikan contoh soal di akhir supaya elo bisa memahami materi ini. Yuk, simak artikel ini sampai selesai ya!

Apa itu Gen?

Kalau kita bicara soal materi genetik, kita akan mendengar istilah-istilah seperti gen dan alel. Memangnya apa itu gen dan alel?

Gen adalah unit pewarisan sifat dari suatu makhluk hidup. Gen ini terdiri atas DNA yang diselubungi dan diikat oleh protein. Elo bisa menemukan gen ini di dalam lokus-lokus yang ada pada kromosom. 

gen dan kromosom
Gen dalam Kromosom (Arsip Zenius)

Susunan gen di dalam tubuh disebut dengan genotipe, sementara ekspresi genotipe yang muncul pada makhluk hidup disebut dengan fenotipe. Fenotipe ini merupakan ekspresi dari genotipe yang memiliki sifat dominan, yaitu gen yang dapat mengalahkan genotipe resesif.

Dalam kasus keluarga yang punya rambut berbeda-beda tadi, rambut lurus merupakan genotipe dominan, sementara rambut keriting merupakan genotipe resesif. Secara penulisan, genotipe dominan bisa kita tulis dengan huruf besar dan genotipe resesif bisa kita tulis dengan huruf kecil. 

Apa itu Alel?

Gen dan alel memiliki keterkaitan. Kita bisa menemukan gen dalam suatu lokus pada kromosom. Nah, kromosom ini biasanya ditemukan dalam keadaan berpasangan yang bisa disebut sebagai kromosom homolog

Kromosom homolog ini adalah kromosom yang berpasangan dan memiliki kesamaan dari segi bentuk, ukuran, maupun jumlah jenis gen yang terkandung di dalamnya. Sebagai kromosom berpasangan, kromosom homolog juga punya gen berpasangan

Pasangan gen pada kromosom homolog bisa juga kita sebut sebagai alel. Alel ini yang menunjukkan adanya perbedaan pewarisan sifat pada satu keturunan karena ketiga sifat yang dimiliki.

Homozigot dominan adalah alel yang memiliki pasangan gen yang dominan. Homozigot resesif adalah alel yang memiliki pasangan gen yang resesif. Sementara itu, alel dengan sifat heterozigot memiliki satu gen dominan dan satu gen resesif di dalamnya. 

alel dan sifat alel
Gen dan Alel serta Sifat Alel (Arsip Zenius)

Ekspresi Genetik

Nah, terus gimana ya caranya gen dan alel ini mengekspresikan gen? Gue akan kasih elo contoh kasus keluarga berambut lurus tadi.

Dalam keluarga itu, ibu dan ayah punya rambut lurus. Anak pertama mereka juga punya rambut lurus. Tapi, anak kedua mereka punya rambut keriting. Dari informasi ini, kita bisa tau bahwa gen rambut lurus adalah gen dominan dalam keluarga mereka dan membuat gen rambut keriting menjadi gen resesif. 

Dari informasi ini juga, kita bisa mengasumsikan sifat alel yang dimiliki oleh masing-masing anggota keluarga. Coba elo cermati ilustrasi berikut ini ya.

pewarisan sifat genetik
Ilustrasi Pewarisan Sifat Genetik (Arsip Zenius)

Nah, lebih jauh soal ini bisa elo pelajari di materi pola hereditas dalam video ini ya!

Sekarang, elo tau gimana gen dan alel ini terlibat dalam ekspresi genetik. Tapi, kenapa ya ekspresi genetik ini bisa terjadi?

Ekspresi genetik adalah proses perubahan informasi genetik pada gen menjadi produk, seperti RNA, protein, ataupun molekul biologis lainnya. Produk ini nantinya akan memengaruhi sistem dalam tubuh makhluk hidup sehingga tercetak suatu sifat. 

Dalam kasus di atas, gen rambut lurus yang dimiliki oleh sebagian besar anggota keluarga memengaruhi sel-sel rambut mereka sehingga terbentuklah rambut yang lurus. Ekspresi genetik akan aktif sesuai dengan lokasinya

Tapi, ekspresi genetik nggak semudah itu prosesnya. Ada banyak faktor yang bisa memengaruhi proses ekspresi genetik, misalnya faktor lingkungan, faktor hormon, dan faktor lainnya. 

Fungsi Gen

Selain pewarisan sifat, ada juga fungsi-fungsi lain dari gen dan alel. Gen dapat mengontrol pertumbuhan dan perkembangan sel. Hal ini dilakukan dengan mengontrol aktivitas sel (pembelahan sel, diferensiasi sel, hingga kematian sel) dan juga regenerasi jaringan pada organisme.

Gen juga dapat membantu sintesis protein karena gen menyimpan informasi genetik untuk membuat protein. Protein ini akan menjadi bahan dasar untuk membentuk sel dan jaringan pada organisme. 

Gen dapat mengatur metabolisme dalam tubuh dan juga mengatur respons tubuh terhadap rangsangan luar dengan adanya perubahan fisiologis, morfologis, maupun perilaku pada organisme. 

fungsi gen
Fungsi Gen (Arsip Zenius)

Contoh Soal

Setelah mengetahui konsep gen dan alel, gue mau kasih elo contoh soal supaya elo bisa lebih paham sama materi ini. Coba elo cermati soal di bawah ini. 

Kucing Manx adalah jenis kucing yang tidak memiliki ekor. Hal ini karena adanya gen heterozigot yang mengatur ekor kucing. Jika gen ini muncul dalam keadaan homozigot dominan, kucing akan mati sebelum dilahirkan atau disebut dengan gen letal. Seorang breeder kucing berhasil mendapatkan anakan kucing Manx dari pasangan induk kucing ekor normal dan Manx. Gen yang diwariskan induk kucing tersebut adalah ….

a. induk manx gen dominan dan induk kucing normal gen resesif

b. induk manx gen dominan dan induk kucing normal gen dominan

c. induk manx gen resesif dan induk kucing normal gen dominan

d. induk manx gen resesif dan induk kucing normal gen resesif

e. tidak ada anak kucing yang dilahirkan karena akan mewarisi gen letal

Pembahasannya:

Kucing Manx adalah kucing yang nggak punya ekor. Kondisi ini adalah bentuk dari abnormalitas pada kucing karena ekor pada kucing ini penting adanya. Ekor pada kucing ini merupakan perpanjangan dari tulang belakang sehingga pada kondisi tertentu bisa menyebabkan kematian pada kucing. 

Nah, berdasarkan ilustrasi, ada seorang breeder yang berhasil memiliki anakan dari kucing Manx. Kita bisa coba memahami fenomena ini dengan konsep gen dan alel yang sebelumnya udah kita pelajari. 

Alel memiliki tiga sifat, yaitu homozigot dominan, homozigot resesif, dan heterozigot. Dari ilustrasi di atas, kita tau kalau gen kucing Manx adalah gen dominan karena gen itu bisa muncul pada anakannya. Kita bisa tulis sifat dominan ini menjadi “M”.

Selanjutnya, kita juga tau kalau gen kucing normal pada anakan kucing Manx adalah gen resesif karena gen itu kalah dengan gen kucing Manx. Kita bisa tulis sifat resesif ini menjadi “m”.

Kembali lagi pada alel dan ketiga sifatnya. Alel homozigot dominan bisa kita tulis sebagai “MM”; alel homozigot resesif bisa kita tulis “mm”; alel heterozigot bisa kita tulis “Mm”. 

Nah, ilustrasi di atas bilang kalau gen Manx muncul dalam keadaan dominan (MM), kucing bisa mati sebelum dilahirkan. Dari sini, kita bisa tau bahwa gen ini nggak akan diwariskan pada anakan kucing Manx milik sang breeder. 

Selanjutnya, dibilang juga kalau anakan kucing Manx ini berasal dari kucing Manx dan juga kucing normal. Dari sini, kita bisa tau bahwa gen yang diwariskan kepada anakan kucing Manx adalah gen heterozigot. 

Oleh karena itu, bisa kita simpulkan bahwa gen yang diwariskan kepada anakan kucing Manx adalah gen dominan dari induk Manx dan gen resesif dari induk normal (A).

Gimana? Gampang kan kerjain soal tentang gen dan alel? Atau elo butuh contoh soal yang lebih menantang? Tenang, ada kok! Elo tinggal download aplikasi Zenius untuk dapetin soal-soal dan video pembahasannya.

Elo juga bisa belajar materi gen dan alel atau materi biologi lainnya. Tinggal klik banner dan ketik materi yang diinginkan di kolom pencarian ya.

gen dan alel

Nah, supaya pemahaman elo makin dalam, ikuti terus review materi dan kerjakan berbagai latihan soal di Zenius, yuk. Ada berbagai paket yang bisa elo beli sesuai kebutuhan elo. Klik banner di bawah ini untuk info selengkapnya!

Langganan Zenius

Pembahasan gue tentang materi gen dan alel kelas 12 sampai sini dulu ya! Kalau elo ada pertanyaan, bisa langsung tulis di kolom komentar. 

Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Semangat terus ya, Sobat Zenius!

Penulis: Trisnajaya Shalsabila

Referensi:

Ferdinand, F., & Ariebowo, M. (2009). Praktis Belajar Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Apa Itu Proses Katabolisme? – Materi Biologi Kelas 12

Halo, Sobat Zenius! Elo pernah kan ngerasa kelelahan setelah melakukan aktivitas fisik yang berat? Misalnya, setelah olahraga, angkat beban berat, jalan jauh, dan sebagainya. Nah, rasa lelah ini muncul karena tubuh elo lagi melakukan proses katabolisme.

Dalam artikel ini, gue mau membahas tentang proses katabolisme dalam tubuh kita. Gue akan bahas mulai dari apa itu katabolisme, tahapan katabolisme, jenis-jenis katabolisme, hingga perbedaan katabolisme dengan anabolisme sebagai bagian dari proses metabolisme dalam tubuh. 

Di akhir artikel, gue juga akan memberikan beberapa contoh soal untuk menguji pemahaman elo terhadap materi katabolisme ini. So, simak artikel ini sampai akhir ya!

Pengantar: Metabolisme

Sobat Zenius, di dalam tubuh manusia ada yang namanya metabolisme. Metabolisme adalah rangkaian proses biokimia dalam tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi dan bahan yang diperlukan oleh sel tubuh. Dengan adanya metabolisme ini, tubuh kita bisa beroperasi setiap saat secara optimal.

Proses metabolisme terbagi menjadi dua proses utama, yaitu katabolisme dan anabolisme. Di artikel ini gue akan ngebahas secara khusus tentang proses katabolisme. Nggak hanya itu, gue juga akan ngasih sedikit perbedaan antara kedua proses metabolisme ini. 

Proses metabolisme terbagi dua, yaitu proses katabolisme dan anabolisme
Metabolisme terbagi dua, yaitu katabolisme dan anabolisme (Arsip Zenius)

Apa itu Katabolisme?

Sobat Zenius, katabolisme adalah bagian dari proses metabolisme, sehingga katabolisme ini pasti seputar proses biokimia dan pemecahan molekul.

Katabolisme adalah proses penguraian atau pemecahan senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih kecil. Dalam proses ini, terjadi pelepasan energi sebagai hasil dari pemecahan senyawa organik kompleks. 

Lalu, kenapa proses katabolisme ini terjadi?

Proses katabolisme bertujuan untuk menghasilkan energi yang dapat digunakan oleh sel tubuh, misalnya pembentukan ATP (adenosin trifosfat) sebagai sumber energi utama sel. 

Selama proses katabolisme, molekul yang didapat dari makanan akan dipecah menjadi energi. Selain menghasilkan energi, proses katabolisme juga bisa menghasilkan produk sampingan, seperti air, karbon dioksida, dan urea. 

Proses katabolisme ini terjadi di dalam mitokondria, yaitu organel sel yang bertanggung jawab untuk menghasilkan energi.

Proses Katabolisme: Respirasi Aerob

Contoh dari proses katabolisme adalah respirasi seluler. Respirasi seluler adalah reaksi oksidasi molekul kompleks menjadi molekul sederhana.

Proses respirasi seluler ini juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob.

Respirasi aerob adalah respirasi yang berlangsung dengan adanya O2. Secara sederhana, respirasi aerob pada glukosa dapat dituliskan seperti ini:

C6H12O6 + 6O2 → 6H2O + 6CO2 + Energi

Tapi, proses respirasi aerob nggak sesederhana itu. Proses respirasi aerob juga melalui beberapa tahapan, yaitu glikolisis, oksidasi piruvat, siklus krebs, dan fosforilasi oksidatif.

Respirasi aerob adalah contoh proses katabolisme
Respirasi Aerob (Arsip Zenius)

1. Glikolisis

Glikolisis adalah proses pemecahan glukosa di dalam sitoplasma. Pada tahap glikolisis, terjadi pengubahan senyawa glukosa. Hasil bersih dari tahap ini adalah 2 ATP, 2 NADH, dan 2 asam piruvat. 

Tahap glikolisis

Tahapan Glikolisis (Arsip Zenius)

2. Oksidasi Piruvat

Dari tahap glikolisis, asam piruvat yang dihasilkan akan diubah menjadi asetil ko-A dalam tahap oksidasi piruvat. Tahapan ini terjadi di matriks mitokondria. Hasil dari tahap ini adalah asetil ko-A, 2 CO2, dan 2 NADH

Oksidasi Piruvat
Tahapan Oksidasi Piruvat (Arsip Zenius)

3. Siklus Krebs

Asetil ko-A yang didapat dari oksidasi piruvat kemudian akan masuk ke dalam siklus krebs atau siklus asam sitrat, yaitu siklus reaksi kimia di matriks mitokondria. Hasil dari tahap ini adalah 6 NADH, 2 FADH2, 2 ATP, dan 4 CO2

Siklus krebs
Tahapan Siklus Krebs (Arsip Zenius)

4. Fosforilasi Oksidatif

Tahapan terakhir dari respirasi aerob adalah fosforilasi oksidatif. Tahapan ini terbagi lagi menjadi 2 proses, yaitu transpor elektron dan kemiosmosis

Pada transpor elektron, NADH dan FADH2 melepaskan elektron ke rantai transpor elektron. Elektron tersebut akan diterima diterima akseptor elektron terakhir, yaitu O2 sehingga membentuk H2O. 

Ketika elektron bergerak di rantai transpor elektron, energi akan dilepaskan. Energi ini berguna untuk memindahkan ion H+ dari matriks mitokondria ke ruang intermembran.

Dari sini, konsentrasi gradien ion H+ akan lebih banyak. Gradien ion H+ ini akan menjadi energi untuk menghasilkan ATP dengan bantuan ATP sintase. Nah, proses inilah yang disebut sebagai kemiosmosis. 

Keseluruhan tahap ini terjadi di krista mitokondria. Hasil akhir dari tahap ini dan juga seluruh proses respirasi aerob adalah ATP sebanyak 38 ATP dengan 2 ATP dari glikolisis, 2 ATP dari siklus krebs, dan 34 ATP dari fosforilasi oksidatif.

fosforilasi oksidatif
Tahapan Fosforilasi Oksidatif (Arsip Zenius)

Proses Katabolisme: Respirasi Anaerob

Nah, selanjutnya ada juga respirasi seluler yang nggak membutuhkan O2. Respirasi ini disebut sebagai respirasi anaerob. 

Berdasarkan tahapan, respirasi anaerob cukup mirip dengan respirasi aerob. Perbedaan antara kedua respirasi ini adalah akseptor elektron terakhir di transpor elektron.

Pada respirasi anaerob, akseptor elektron terakhirnya adalah senyawa selain O2, seperti sulfur, CO2, dan nitrogen. Respirasi anaerob juga hanya menghasilkan 2 ATP

Salah satu bentuk respirasi anaerob adalah fermentasi. Pada proses fermentasi, nggak ada siklus krebs dan fosforilasi oksidatif. Fermentasi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat

Fermentasi alkohol merupakan fermentasi yang menghasilkan alkohol (etanol), ATP, dan CO2. Fermentasi ini bisa dimanfaatkan untuk membuat wine atau roti. 

Katabolisme dalam Tubuh Manusia – Materi Biologi Kelas 12 26
Fermentasi Alkohol (Arsip Zenius)

Sementara itu, fermentasi asam laktat adalah fermentasi yang menghasilkan asam laktat dan ATP. Fermentasi asam laktat terjadi di sel otot hewan mamalia, salah satunya kita sebagai manusia. Nah, karena fermentasi asam laktat inilah kita merasakan lelah setiap kali melakukan aktivitas berat. 

fermentasi asam laktat
Fermentasi Asam Laktat (Arsip Zenius)

Selain fermentasi, proses katabolisme lemak berhubungan dengan katabolisme karbohidrat. Sebelum masuk ke jalur katabolisme karbohidrat, lemak akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol.

Gliserol akan masuk ke tahap glikolisis, sementara asam lemak akan diubah menjadi asetil ko-A melalui proses beta oksidasi untuk masuk ke siklus krebs.

Katabolisme lemak
Katabolisme Lemak (Arsip Zenius)

Jenis-Jenis Katabolisme

Proses katabolisme juga terbagi menjadi beberapa jenis tergantung molekul yang diuraikan dan hasil bersih dari prosesnya. 

Katabolisme karbohidrat merupakan proses penguraian molekul karbohidrat menjadi energi.

Katabolisme lemak merupakan proses penguraian lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

Sementara itu, katabolisme protein adalah proses penguraian protein menjadi asam amino

jenis proses katabolisme
Jenis Katabolisme (Arsip Zenius)

Katabolisme dan Anabolisme

Sebagai bagian dari metabolisme, proses katabolisme juga punya kembaran bernama anabolisme.

Katabolisme adalah proses metabolisme yang menghasilkan energi, sementara anabolisme adalah proses metabolisme yang memerlukan energi. 

Proses katabolisme adalah proses pemecahan molekul kompleks menjadi molekul sederhana. Hasil dari proses katabolisme utamanya adalah energi yang akan digunakan untuk aktivitas sel dalam tubuh. 

Sementara itu, anabolisme adalah proses pembentukan molekul kompleks dari molekul sederhana. Proses anabolisme memerlukan energi untuk kemudian menyusun senyawa organik kompleks. 

Contoh Soal

Apakah elo udah cukup paham dengan materi tentang katabolisme? Supaya pemahaman elo bisa lebih mateng lagi, gue akan kasih elo beberapa contoh soal dan pembahasannya. Coba elo kerjain dulu ya!

Contoh Soal Katabolisme 1

Pada respirasi seluler, sebagian besar energi dipanen pada tahap ….

a. glikolisis

b. transpor elektron

c. siklus krebs

d. respirasi anaerob

e. fermentasi

Pembahasannya:

Untuk mengerjakan soal ini, elo perlu uji pemahaman elo tentang tahapan pada respirasi seluler. Kita bahas ulang sekilas, respirasi seluler itu terbagi menjadi dua jenis, yaitu respirasi aerob dan anaerob. Respirasi aerob adalah respirasi yang membutuhkan O2, sementara respirasi anaerob adalah respirasi yang nggak membutuhkan O2

Kalau kita bandingkan antara kedua jenis respirasi tersebut, respirasi aerob menghasilkan paling banyak ATP sejumlah 38 ATP. Sementara itu, respirasi anaerob menghasilkan ATP sejumlah 2 ATP. Artinya, sebagian besar energi dihasilkan dari respirasi aerob. 

Dalam respirasi aerob, ada 4 tahapan, yaitu glikolisis, oksidasi piruvat atau dekarboksilasi asam piruvat, siklus krebs atau siklus asam sitrat, dan fosforilasi oksidatif. Pada tiap tahapannya, ada senyawa yang dihasilkan, seperti CO2, NADH, hingga ATP (energi). 

Pada tahap glikolisis dan siklus krebs, ada 2 ATP yang dihasilkan. Sementara itu pada tahap fosforilasi oksidatif, ada 34 ATP yang dihasilkan. Elo juga perlu inget kalau fosforilasi oksidatif dibagi lagi menjadi 2 proses, yaitu transpor elektron dan kemiosmosis. Oleh karena itu, jawaban dari contoh soal ini adalah (b) transpor elektron

Contoh Soal Katabolisme 2

Reaksi berikut yang tidak memproduksi ATP adalah ….

a. pembentukan asam laktat

b. fosforilasi oksidatif

c. siklus krebs

d. transpor elektron

e. glikolisis

Pembahasannya:

Soal ini juga masih membahas soal penghasilan energi atau ATP dari proses katabolisme. Sesuai pembahasan untuk contoh soal sebelumnya, kita tau kalo ATP akan dihasilkan dari tahapan glikolisis, siklus krebs, dan fosforilasi oksidatif spesifiknya transpor elektron. Oleh karena itu, kita langsung tahu jawabannya adalah (a) pembentukan asam laktat

Tapi, gimana penjelasannya? Elo perlu lihat lagi proses fermentasi asam laktat. Sebelum asam laktat dibentuk, terjadi tahapan glikolisis. Pada tahapan glikolisis ini, glukosa akan dipecah menjadi asam piruvat. Proses ini menghasilkan juga NADH dan ATP. 

Nah, asam laktat baru dibentuk setelah tahapan glikolisis. Asam piruvat akan mengalami laktat dehidrogenase sehingga tersebut asam laktat. Artinya, pada tahapan pembentukan asam laktat ini nggak ada ATP yang dihasilkan. 

Gimana? Gampang kan kerjain soal tentang katabolisme? Atau elo butuh contoh soal yang lebih menantang? Tenang! Elo bisa download aplikasi Zenius di hp elo untuk dapetin contoh soal beserta video pembahasannya.

Elo juga bisa klik banner di bawah ini untuk belajar materi katabolisme atau materi biologi lainnya. Tinggal klik banner dan ketik materi yang diinginkan di kolom pencarian ya.

Katabolisme dalam Tubuh Manusia – Materi Biologi Kelas 12 27

Supaya pemahaman elo makin dalam, ikuti terus review materi dan kerjakan berbagai latihan soal di Zenius, yuk. Ada berbagai paket yang bisa elo beli sesuai kebutuhan elo. Klik banner di bawah ini untuk info selengkapnya!

Langganan Zenius

Pembahasan gue tentang materi katabolisme kelas 12 sampai sini dulu ya! Kalau elo ada pertanyaan, bisa langsung tulis di kolom komentar. 

Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Semangat terus ya, Sobat Zenius!

Penulis: Trisnajaya Shalsabila

Referensi:

  • Firmansyah, R. (2007). Mudah dan Aktif Belajar Biologi. PT Grafindo Media Pratama.