Tujuan Berdirinya ASEAN dan Peta Negara Anggota

Hai Sobat Zenius, apa kabar? Masih semangat belajarnya kan? Kali ini, gue mau bahas tentang tujuan berdirinya ASEAN, sejarah hingga latar belakang pembentukannya nih. Yuk, baca artikel ini sampai selesai!

Sebelumnya, gue mau tanya, apa sih kepanjangan ASEAN? Yap, betul sekali, ASEAN adalah Association of Southeast Asian Nations atau kalau di Indonesia disebut sebagai Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. ASEAN ini sudah dibentuk sejak 55 tahun yang lalu lho, tepatnya pada 8 Agustus 1867.

Tapi, elo sudah tahu nggak kenapa negara-negara di Asia tenggara itu jadi satu circle? Apa sih tujuan berdirinya atau latar belakang pembentukan ASEAN? Apa karena mereka punya hobi yang sama? Atau karena kesamaan nasib? Terus negara apa aja nih yang bergabung? Biar lebih jelas, gue mau ngajak kalian cari tahu sama-sama.

Sejarah Terbentuknya ASEAN

Di paragraf sebelumnya gue sudah jelasin kan, kalau ASEAN dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967. Saat itu, semua negara yang bergabung hadir di pertemuan yang diadakan di Bangkok, Thailand. Ada lima negara yang menginisiasi berdirinya ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok.

Elo udah tahu belum siapa aja sih para tokoh pelopor yang dikenal sebagai bapak pendiri organisasi ini? Mereka adalah  Adam Malik dari Indonesia, Tun Abdul Razak dari Malaysia, S. Rajaratnam dari Singapura, Thanat Khoman dari Thailand, dan Narciso R. Ramos dari Filipina.

Ilustrasi tokoh yang melatar belakangi sejarah dan tujuan berdirinya ASEAN
Tokoh Pendiri ASEAN (Arsip Zenius)

Dilansir dari laman resminya, latar belakang pembentukan ASEAN dimulai pada era 1960-an, saat kawasan Asia Tenggara sedang berada pada situasi rawan konflik. Sedang terjadi perebutan pengaruh ideologi negara-negara besar dan konflik antar negara yang dapat mengganggu stabilitas dan menghambat pembangunan kawasan Asia Tenggara. Nah, hal inilah yang membuat para pendiri akhirnya setuju membentuk organisasi untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil, dan sejahtera. 

Selain itu organisasi ini berhasil terbentuk karena adanya latar belakang yang sama antara negara-negara anggotanya, yaitu:

  1. Persamaan letak wilayah atau geografis di kawasan Asia Tenggara
  2. Persamaan nasib sebagai negara terjajah (kecuali Thailand)
  3. Persamaan budaya negara-negara di Asia Tenggara
  4. Persamaan kepentingan
cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Baca Juga: Latar Belakang dan Tujuan NATO

Apa Tujuan Dibentuknya ASEAN?

Seperti yang udah sedikit disinggung di atas, pada dasarnya pembentukan organisasi ini didasari oleh keinginan negara-negara di Asia Tenggara untuk untuk menciptakan kawasan yang damai, aman, stabil, dan sejahtera. Melansir dari laman resminya lagi, tujuan berdirinya ASEAN terangkum dalam pertemuan 5 negara pembentuk yang disebut sebagai Deklarasi Bangkok atau lebih dikenal sebagai Deklarasi ASEAN, yaitu: 

  1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
  2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional. Salah satu cara meningkatkan perdamaian dan stabilitas di wilayah Asia Tenggara adalah menganut prinsip non-intervensi. Apa sih prinsip non-intervensi itu? Prinsip non-intervensi ini diadopsi dari Piagam ASEAN, yang mengatur bahwa para anggotanya tidak boleh melakukan intervensi terhadap masalah internal yang dihadapi oleh salah satu negara anggota. Prinsip intervensi telah menjadi prinsip utama yang berperan pula dalam menjaga keharmonisan dan batasan terhadap urusan internal negara-negara kawasan sejauh ini.
  1. Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
  2. Memelihara kerjasama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada.
  3. Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara.

Kita juga patut bangga ya, negara kita menjadi salah satu negara pendiri ASEAN, keren kan!

Baca Juga: Konsep Perang Dingin atau Cold War – Materi Sejarah Kelas 12

Negara Anggota ASEAN 

Di awal pembentukannya organisasi ini memang hanya 5 negara yang menjadi anggotanya, tapi seiring berjalannya waktu organisasi ini semakin menunjukkan nilai positif yang dimilikinya. Nah negara lain di Asia Tenggara mulai nih tertarik untuk bergabung, sehingga sampai sekarang udah ada 10 negara yang bergabung. Negara mana aja sih yang bergabung?

Berikut negara-negara anggota beserta tanggal bergabungnya: 

  1. Indonesia (8 Agustus 1967)
  2. Malaysia (8 Agustus 1967)
  3. Singapura (8 Agustus 1967)
  4. Thailand (8 Agustus 1967)
  5. Filipina (8 Agustus 1967)
  6. Brunei Darussalam (8 Januari 1984)
  7. Vietnam (28 Juli 1995)
  8. Laos (23 Juli 1997)
  9. Myanmar (23 Juli 1997)
  10. Kamboja (30 April 1999)

Saat ini Sekretaris Jenderal ASEAN dijabat oleh H.E. Lim Jock Hoi, periode 2018–2022, beliau berasal dari dari Brunei Darussalam. 

H.E. Lim Jock Hoi, Sekretaris Jenderal ASEAN periode 2018 – 2022| Sumber: Sekretariat Nasional ASEAN 
H.E. Lim Jock Hoi, Sekretaris Jenderal ASEAN periode 2018 – 2022. (Dok. Sekretariat Nasional ASEAN)

Tugas dari Sekretaris Jenderal adalah membantu pelaksanaan berbagai kesepakatan ataupun keputusan organisasi, serta memantau dan melaporkan perkembangan capaian organisasi kepada KTT ASEAN, dan menyampaikan pandangan serta sikap organisasi kepada pihak luar. Tentunya sesuai pedoman kebijakan dan mandatnya. Bukan tugas yang gampang ya guys….

Dalam rangka membangun hubungan yang baik antar anggota, maka telah berlangsung beberapa pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT). Konferensi Tingkat Tinggi merupakan  puncak pertemuan tingkat tinggi para kepala negara atau pemerintahan negara anggota.  Selain itu, ada juga Japan-ASEAN Summit Meeting, dan masih banyak lagi pertemuan antara ASEAN dengan negara dan organisasi regional negara lainnya

Ilustrasi peta ASEAN yang menjadi pedoman latar belakang tujuan berdirinya ASEAN
Peta negara anggota ASEAN (Sumber: Freepik)

Baca Juga: Latar Belakang Politik Apartheid dan Dampaknya – Materi Sejarah Kelas 12

Apa Peran Indonesia di ASEAN?

Selain berperan dalam pendirian, Indonesia juga memiliki banyak peran dalam organisasi, antara lain:

  1. Indonesia sudah tiga kali menjabat sebagai Ketua, yakni pada tahun 1976, 2003, dan 2011. 
  2. Penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama adalah Indonesia. Setelah Deklarasi Bangkok, para pendiri sepakat untuk menyelenggarakan KTT. Indonesia terpilih menjadi tuan rumah penyelenggara KTT yang pertama pada tanggal 23-24 Februari 1976 di Bali.
  3. Menginisiasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan bentuk integrasi ekonomi ASEAN. Pembentukan MEA ini diajukan pada pertemuan KTT ASEAN di Bali.
  4. Dalam isu penanggulangan bencana, telah disepakati inisiatif Indonesia tentang Declaration on One ASEAN, One Response yang ditandatangani oleh seluruh Kepala Negara anggota pada September 2016.

Nah, sampai di sini sudah mulai paham kan sejarah, latar belakang dan tujuan berdirinya ASEAN? Biar makin paham, elo bisa nonton video pembahasannya dengan klik banner yang ada di bawah ini, ya!

belajar materi pelajaran sejarah di zenius

Baca Juga: Mengenal GNB (Gerakan Non-Blok) – Materi Sejarah Kelas 12

Contoh Soal dan Pembahasan ASEAN

1. Perhatikan daftar negara-negara berikut!

(1) Indonesia, Myanmar, Singapura, Laos

(2) Myanmar, Korea, Cina, Indonesia

(3) Brunei, Malaysia, Laos, Korsel

(4) Kamboja, Malaysia, Vietnam, Cina

Negara-negara yang merupakan anggota dari ASEAN ditunjukan oleh nomor …

A. 1

B.2

C. 3

D. 4

Jawaban: A. 1) Indonesia, Myanmar, Singapura, Laos

Pembahasan: Negara-negara yang tergabung menjadi anggota ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja.

2. Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN memiliki kesamaan, yaitu sama-sama pernah dijajah oleh bangsa barat, kecuali…

A. Indonesia

B. Vietnam

C. Thailand

D. Singapura

E. Malaysia

Jawaban: C. Thailand

Pembahasan: Semua negara yang tergabung dalam ASEAN memiliki kesamaan, yaitu sama-sama pernah dijajah oleh bangsa barat, kecuali Thailand

3. Dalam pembentukan ASEAN terdapat 5 negara pelopor yang masing-masing diwakili oleh perwakilan dari negaranya. Tokoh yang mewakili Malaysia dalam kesepakatan tersebut adalah…

A. Adam Malik

B. Tun Abdul Razak

C. Thanat Khotman

D. S. Rajaratnam

E. Narciso Ramos

Jawaban: B. Tun Abdul Razak 

Pembahasan: Tokoh pelopor berdirinya ASEAN adalah Adam Malik dari Indonesia, Tun Abdul Razak dari Malaysia, S. Rajaratnam dari Singapura, Thanat Khoman dari Thailand, dan Narciso R. Ramos dari Filipina.

Nah, itu dia pembahasan tentang sejarah, latar belakang dan tujuan dibentuknya ASEAN. Semoga bisa menjadi referensi elo saat belajar ya. Khusus buat Sobat Zenius yang ingin punya nilai rapor yang bagus, sekaligus menambah pemahaman semua materi belajar SMA kelas 10, 11 dan 12, elo bisa berlangganan Zenius Aktiva.

Di paket ini, elo bakal diberikan akses ke ribuan video materi belajar premium, ikutan try out dan latihan soal intensif biar elo makin ahli jawab soal ujian, sampai dibimbing langsung sama tutor lewat fitur live class lho. Yuk, cari tahu info lengkapnya dengan klik banner di bawah ini!

Tujuan Berdirinya ASEAN dan Peta Negara Anggota - Materi Sejarah Kelas 12 9

Originally Published: January 17, 2022
Updated By: Rizaldi Abror

Latar Belakang, Tujuan, dan Anggota

Sobat Zenius, apa elo pernah mendengar tentang Tri Koro Dharmo? Atau elo lebih familiar dengan nama mereka yang kedua, yaitu Jong Java?

Dalam artikel ini gue akan membahas mengenai sejarah, latar belakang berdirinya, serta tujuan Tri Koro Dharmo. Gue juga akan menjelaskan anggota dan kegiatan Tri Koro Dharmo sebagai gerakan pemuda di era pergerakan nasional.

Simak sama-sama, ya!

Lahirnya Masa Pergerakan Nasional di Indonesia  

Sebelum kita mulai pembahasan materi ini, sebaiknya kita samakan persepsi dulu tentang arti pemuda ya, Sobat Zenius!

Menurut KBBI, pemuda adalah orang muda laki-laki; remaja. Sedangkan, gerakan adalah tindakan terencana yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat disertai program terencana dan ditujukan pada suatu perubahan atau sebagai gerakan perlawanan untuk melestarikan pola-pola dan lembaga-lembaga masyarakat yang ada.

Nah, gerakan pemuda di Indonesia mulai lahir sejak masa penjajahan di Indonesia. Pada masa itu, gerakan lahir setidaknya karena dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor pertama, yaitu faktor internal, di dalam negeri sedang dijalankan kebijakan Politik Etis oleh Pemerintah Belanda.

Salah satu dampak dari kebijakan ini adalah kaum muda mendapat akses pendidikan dan didirikannya sekolah kedokteran STOVIA (The School tot Opleiding van Inlandsche Artsen). Sekolah ini didirikan dalam rangka memenuhi kebutuhan dokter di Hindia Belanda yang kala itu terkena wabah cacar. 

Menariknya, di STOVIA para pelajar ternyata nggak hanya belajar mengenai kesehatan, tetapi juga belajar berorganisasi. Ketika berorganisasi, mulai muncul kesadaran kolektif dari para pelajar dan sikap nasionalisme untuk merubah nasib bangsa.

Inilah yang menjadi cikal bakal munculnya organisasi pergerakan pertama, Budi Utomo, yang diketuai oleh dr. Wahidin Soedirohoesodo pada tahun 1908.

Baca Juga:

Latar Belakang & Prinsip Dasar Politik Etis Van Deventer – Materi Sejarah Kelas 11

Faktor kedua adalah kondisi eksternal, yaitu semangat perjuangan negara-negara lain. Berbagai gejolak pergerakan nasional di Asia-Afrika seperti kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905, pergerakan rakyat India oleh Mahatma Gandhi, dan gerakan rakyat Filipina yang dipelopori oleh Dr. Jose Rizal ikut memicu perjuangan rakyat Indonesia.

Sejarah dan Latar Belakang Tri Koro Dharmo

Latar Belakang Tri Koro Dharmo

Kekecewaan pada Budi Utomo

Pada awalnya, Budi Utomo didirikan untuk menjadi wadah pengembangan dan pergerakan di bidang ekonomi, budaya, sosial, ekonomi, dan politik bagi para pelajar. Namun, anggota Budi Utomo sebagian besar merupakan pelajar yang belum berpengalaman dalam bidang politik, makanya kaum priyayi juga diundang menjadi anggota Budi Utomo.

Saat kongres Budi Utomo pertama tanggal 3-5 Oktober 1908 di Yogyakarta, terjadi perdebatan antara kaum priyayi dan kaum muda. Kalangan priyayi meminta agar pendidikan barat hanya untuk kalangan priyayi, sedangkan kaum pelajar menyatakan bahwa pendidikan sebaiknya ditunjukkan untuk seluruh lapisan masyarakat. 

Akibat peristiwa itu, timbul kekecewaan kaum muda terhadap Budi Utomo. Gerakan Budi Utomo dianggap tidak sesuai dengan cita-cita yang diusung para pelajar dan hanya mewakili kepentingan kalangan tua dan priyayi. Puncaknya, ketika pemilihan pengurus besar Budi Utomo, sebagian besar pengurus besar diisi oleh priyayi dan golongan tua.

Gerakan Baru yang Mewakili Cita-Cita Pelajar

Tri Koro Dharmo

Akhirnya, banyak para pelajar yang keluar dari Budi Utomo dan merasa perlu membentuk organisasi baru. Pada tanggal 7 Maret 1915 diadakanlah rapat di Gedung STOVIA yang diinisiasi oleh tiga orang pelajar STOVIA, yaitu Satiman Wirjosandjojo, Kadirman, dan R.T. Soenardi Djaksodipoero.

Dari rapat itu, diputuskan akan didirikan organisasi pemuda yang bernama Tri Koro Dharmo.

Nama Tri Koro Dharmo diambil dari bahasa Jawa, yang secara etimologis artinya “Tiga Tujuan Mulia”. Ketiga tujuan mulia itu adalah sakti (kecerdasan), budhi (kebijaksanaan), dan bakti (kasih sayang). Tri Koro Dharmo bertujuan untuk menjadi wadah realisasi pemikiran kaum muda serta pelestarian kebudayaan Jawa.

 Baca Juga:

 Peran Pemuda dalam Perjuangan Menuju Kemerdekaan – Materi Sejarah Kelas 12

Anggota Tri Koro Dharmo

Anggota Tri Koro Dharmo terdiri dari sekitar 50 orang anggota STOVIA yang bersuku Jawa dan Madura. Berikut adalah susunan pengurus Tri Koro Dharmo ketika pertama kali didirikan. 

  • Dr. Satiman Wirjosandjojo sebagai Ketua
  • Wongsonegoro sebagai Wakil Ketua
  • Sutomo sebagai Sekretaris
  • Muslich sebagai Anggota Pengurus
  • Mosodo sebagai  Anggota Pengurus
  • Abdul Rahman sebagai  Anggota Pengurus
  • Kardaman sebagai Anggota Pengurus

 Baca Juga: 

Sejarah Indische Partij: Latar Belakang, Tokoh, dan Tujuan (1912-1913)

Kegiatan Tri Koro Dharmo

Kegiatan Tri Koro Dharmo terfokus pada sosial dan kebudayaan. Para anggota membentuk national studenfonds atau usaha penggalangan dana pendidikan sebanyak 3.000 gulden bagi sebelas pelajar untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi. 

Organisasi ini juga kerap membantu sekolah-sekolah dan korban-korban bencana alam. Penggalangan dana dilakukan melalui kegiatan kreatif, seperti mengadakan pertunjukan. Uang hasil penjualan tiket pertunjukan itu yang akan disumbangan ke pihak-pihak yang membutuhkan.

Di lain sisi, pertunjukkan-pertunjukan itu juga menjadi salah satu sarana anggota Tri Koro Dharmo dalam pelestarian kebudayaan Jawa. Salah satu jenis pertunjukan yang dilakukan adalah pertunjukan tari-tarian daerah. Organisasi ini juga melaksanakan pengajian sebagai upaya untuk melestarikan kebiasaan masyarakat Jawa.

Tri Koro Dharmo juga menerbitkan sebuah majalah dengan nama “Tri Koro Dharmo”. Majalah ini digunakan sebagai saran untuk menyebarkan semangat cinta akan kebudayaan, khususnya bagi pemuda Jawa dan Madura.

Kritik dan Perubahan Nama Organisasi

Nama Tri Koro Dharmo berubah menjadi Jong Java pada 12 Juni 1918.

Tri Koro Dharmo sempat menuai banyak kritikan dari kalangan pemuda luar Jawa. Para pemuda luar Jawa merasa keberatan untuk bergabung dengan Tri Koro Dharmo.

Nama organisasi yang berasal dari Bahasa Jawa dianggap menunjukkan bahwa organisasi ini eksklusif hanya untuk pemuda Jawa. Penggunaan Bahasa Belanda untuk nama organisasi bahkan dianggap lebih baik, karena dirasa mewakili seluruh daerah.

Selain itu, para pemuda juga menganggap Ketua Tri Koro Dharmo, Satiman Wirjosandjojo, sebagai seorang penganut sukuisme. Namun, Satiman menjelaskan bahwa Tri Koro Dharmo merupakan organisasi permulaan dan belum mempunyai pondasi organisasi yang kuat. Makanya, Tri Koro Dharmo belum mampu menerima anggota di luar Jawa. 

Akhirnya, setelah melalui berbagai usulan dan pertimbangan, nama Tri Koro Dharmo diganti. Pergantian nama ini dilakukan pada kongres pertama, 12 Juni 1918. Nama organisasi diubah menjadi Jong Java yang artinya Pemuda Jawa. Bahasa Belanda digunakan agar organisasi ini juga bisa menampung pemuda dari daerah Sunda dan Betawi. 

Meskipun nama organisasi berubah, asas dan tujuan organisasi ini tidak berubah. Organisasi Jong Java tetap fokus pada permasalahan pendidikan, pengembangan para pelajar, serta pelestarian kebudayaan Jawa. 

Anggota Jong Java
Anggota Jong Java (Sumber foto: koleksi Museum Sumpah Pemuda)

Pengaruh Tri Koro Dharmo dalam Pergerakan Nasional

Lahirnya Tokoh Politik

Walaupun Tri Koro Dharmo tidak mempunyai fokus secara eksplisit pada persoalan politik, organisasi ini melahirkan salah satu tokoh besar yang kelak menjadi pemimpin bangsa, yaitu Soekarno.

Pada saat berumur 16 tahun, Soekarno menjadi pengurus Tri Koro Dharmo cabang Surabaya. Di dalam organisasi tersebut, ia mengembangkan kemampuan pidatonya dengan berbicara di depan orang banyak.

Kemampuan Soekarno dalam berpidato serta keberaniannya untuk berbicara di muka umum lah yang membuat Soekarno memiliki pamor besar dalam dunia politik.

Lahirnya Berbagai Organisasi Pemuda Daerah 

Pendirian Tri Koro Dharmo juga menjadi pemicu berdirinya organisasi kepemudaan daerah. Organisasi tersebut antara lain Jong Sumatranen Bond (1917), Jong Ambon (1918), Jong Minahasa (1918), Jong Celebes (1918), Sekar Rukun (1919), Jong Betawi (1927), dan Jong Bataks Bond (1925). 

Dari gerakan-gerakan itu, justru timbul kesadaran bahwa diperlukan suatu persatuan tanpa melihat unsur-unsur kedaerahan. Sehingga, pada bulan September 1926 dibentuk sebuah organisasi bernama Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). 

Kehadiran seluruh organisasi ini punya peran penting bagi persatuan pemuda dan kontribusinya dalam kemerdekaan Indonesia. Persatuan para pemuda ini yang akhirnya menginisiasi terjadinya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

Penutup

Sobat Zenius, kita udah selesai membahas seluk-beluk Tri Koro Dharmo! Ternyata, gerakan pemuda punya peran yang nggak kalah penting dalam perjalanan sejarah Indonesia, ya. Nah, elo bisa pelajari tentang gerakan-gerakan lain di Zenius. Atau, kalau elo mau belajar materi ini dengan lebih dalam, elo bisa klik banner di bawah ini.

Sejarah Tri Koro Dharmo: Latar Belakang, Anggota, dan Tujuan - Materi Sejarah Kelas 11 17

Guys, di aplikasi Zenius ada banyak materi yang bisa elo pelajarin! Selain itu, ada Zenius punya beberapa paket belajar yang sesuai sama kebutuhan elo. Belajar bareng Zenius nggak sekedar menghafal, tetapi juga belajar konsepnya sampai paham. Yuk, segera berlangganan Zenius dengan klik banner di bawah ini!

Sejarah Tri Koro Dharmo: Latar Belakang, Anggota, dan Tujuan - Materi Sejarah Kelas 11 18

Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan selamat belajar!

Penulis : Luis Moya

Sumber : 

Raharjo, M., & Kumalasari, D. (2016). PERKEMBANGAN ORGANISASI TRI KORO DHARMO PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL TAHUN 1915-1918.